22
KATA Faktor sesudah ejaan ialah kata sebab kata merupakan faktor yang menyebabkan kesalahan suatu kalimat. Ia sangat berperan dalam kalimat atau bahasa, karena merupakan unsure utama pembangun suatu kalimat. Tanpa kata tak mungkin ada kalimat atau bahasa. Seseorang bahasanya disebut baik ditentukan oleh kemahiran dan kecermatan orang tersebut dalam memilih dan menyusun kata. Sering kata digunakan secara tidak tepat dalam kalimat baik karna artinya yang tidak tepatatau tidak benar, atau karena penggabungan kata itu dengan kata lain dalam sebuah frase, klause, atau kalimat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata dapat menyebabkan suatu kalimat salah, apabila kata tersebut : a.Salah bentuknya b.Salah artinya c.Salah fungsinya d.Salah susunannya Untuk lebih jelas marilah kita lihat contoh mengenai keempat kesalahn itu : a.Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan bentuk kata. Menurut bentuknya, kata dapat dibedakan atas kata dasar dan kata jadian atau kata turunan.Kata dasar 1

Makalah Bahasia Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Bahasia Indonesia

KATA

Faktor sesudah ejaan ialah kata sebab kata merupakan faktor yang

menyebabkan kesalahan suatu kalimat. Ia sangat berperan dalam kalimat atau

bahasa, karena merupakan unsure utama pembangun suatu kalimat. Tanpa kata

tak mungkin ada kalimat atau bahasa. Seseorang bahasanya disebut baik

ditentukan oleh kemahiran dan kecermatan orang tersebut dalam memilih dan

menyusun kata.

Sering kata digunakan secara tidak tepat dalam kalimat baik karna artinya

yang tidak tepatatau tidak benar, atau karena penggabungan kata itu dengan kata

lain dalam sebuah frase, klause, atau kalimat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata dapat menyebabkan suatu

kalimat salah, apabila kata tersebut :

a. Salah bentuknya

b. Salah artinya

c. Salah fungsinya

d. Salah susunannya

Untuk lebih jelas marilah kita lihat contoh mengenai keempat kesalahn itu :

a. Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan bentuk kata.

Menurut bentuknya, kata dapat dibedakan atas kata dasar dan kata jadian

atau kata turunan.Kata dasar ialah kata yang belum diberi imbuhan

(awalan, sisipan, dan akhiran) atau diulang. Pendek kata yang belum

berubah dari aslinya atau asalnya. Karena perubahan bentuk dari asalnya

atau kata dasarnya menjadi kata turunan, menyebabkan berubahnya makna

yang dikandung oleh kata besangkutan, kita harus berhati-hatibenar dalam

membuat kata turunan tersebut.

b. Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan arti

Agar kita dapat menggunakan kata di dalam kalimat secara tepat, perlulah

kita mengetahui benar arti kata itu serta bagaimana menggunakannya

dalam kalimat.

c. Kalimat salah disebabkan oleh kesalahan fungsi kata

1

Page 2: Makalah Bahasia Indonesia

Di muka telah diterangkan bahwa unsure pembangun utama sebuah

kalimat adalah kata. Dengan demikian setiap kata dalam sebuah kalimat

pasti mempunyai fungsi. Kemungkinan fungsi kata dalam sebuah kalimat

adalah sebagai berikut :

Subyek

Prediket

Obyek

Keterangan

Kata depan

Kata bentu

Alat penghubung, dan

Penunjuk

d. Kalimat salah yang disebabkan oleh kata yang salah susunannya

Bahasa Indonesia mempunyai aturan cara menyusus kata :

1) Yang diterangkan diletakkan didepan; yang menerangkan

diletakkan dibelakang (terkenal dengan hokum D-M)

2) Untuk menyatakan milik, cukup dengan menjajarkan benda yang

dimiliki dengan benda yang memiliki; dan

3) Hubungan antara kata pada perinsipnya bersifat sintetis.

Atas dasar ketentuan-ketentuan itu, maka apabila kita temukan susunan

kata dalam suatu kalimat tidak sesuai atau menyimpang dari ketentuan

tersebut, berarti kalimat itu salah.

Contoh

1) Menurut kabar yang saya dengar, ia akan dating ini hari.

Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah susunannya, marilah

kita betulkan kaliamat tersebut.

Kaliamt yang benar adalah sebagai berikut :

“Menurut kabar yang saya dengar, ia akan dating hari ini”.1

1 Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Di Perguruan Tinggi, Hal 46-54

2

Page 3: Makalah Bahasia Indonesia

KATA SERAPAN

Dalam perkembangannya, bahasa indonesia menyerap unsur dari berbagai

bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa sansekerta, Arab,

Inggris, Belanda, Portugis dan bahasa asing lainnya.

Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa indonesia dapat

dibagi atas dua golongan besar yaitu :

1. Unsur asing (serapan) yang belum sepenuhnya terserap kedalam kaidah

bahasa indonesia, seperti : reshuffle, shuttle cock, I’exploitation se

I’homme par I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa

indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

2. Unsur asing (serapan) yang pengucapan maupun penulisannya disesuaikan

dengan kaidah bahasa indonesia. Dalam hal ini diusahaakan agar ejaan

asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya masih dapat

dibandingkan dengan bentuk aslinya.

Kaedah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan adalah sebagai berikut :

1. aa (Belanda) menjadi a

Kata Asing Kata Serapan

Baal Bal

Candidaat Kandidat

Paal Pal

Taart Tar (kue tar)

Verticaal Vertikal

Octaaf oktaf

Catatan :

a. kata asing adalah kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya

Sansekerta, Arab, inggris, Belanda, dan bahasa asing lainnya

b. kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain, baik dari

bahas daerah maupun dari bahasa asing

3

Page 4: Makalah Bahasia Indonesia

2. ae, jika tidak bervariasi dengan e tetap ae

Kata Asing Kata Serapan

Aerobe Aerob

Aerodynamic aerodinamika

3. ae, jika bervariasi dengan e menjadi e

Kata Asing Kata Serapan

Haematite Hematit

Haemoglobin hemoglobin

4. ai tetap ai

Kata Asing Kata Serapan

Caisson Kaison

Trailer Trailer

Training training

5. au tetap au

Kata Asing Kata Serapan

Auditor Auditor

Audiogram Audiogram

Causa Kausa

6. c dimuka a, u, o dan konsonan menjadi k

Kata Asing Kata Serapan

Calorie Kalorie

Cubic Kubik

Classification klasifikasi

Construction konstruksi

4

Page 5: Makalah Bahasia Indonesia

7. c dimuka e, i, oe dan y menjadi s

Kata Asing Kata Serapan

Census Sensus

Circulation Sirkulasi

Coelom Selom

Cybernetics sibernetika

8. cc dimua o, u dan konsonan menjadi k

Kata Asing Kata Serapan

Acclamation Aklamasi

Accolade Akolade

Accumulation Akumulasi

9. cc dimuka e dan i menjadi ks

Kata Asing Kata Serapan

Accident Aksiden

Accent Aksen

10. cch dan ch dimuka a, o dan konsonan menjadi k

Kata Asing Kata Serapan

Saccharian Sakarin

Cholera Kolera

Character Karakter

11. ch yang lafalnya s atau sy menjadi s

Kata Asing Kata Serapan

Echelon Eselon

Machine Mesin

Machinist Masinis

5

Page 6: Makalah Bahasia Indonesia

12. ch yang lafalnya c menjadi c

Kata Asing Kata Serapan

Check Cek

Chili Cili

China Cina

13. c (sansekerta) menjadi s

Kata Asing Kata Serapan

Cabda Sabda

Castra Sastra

14. cr menjadi kr

Kata Asing Kata Serapan

Creative Kreativ

Credit Kredit

Criminal Kriminal

15. e tetap e

Kata Asing Kata Serapan

Efficient Efisien

System Sistem

Description Deskripsi

16. ea tetap ea

Kata Asing Kata Serapan

Habeas Habeas

Ideal Ideal

17. ee (belanda) menjadi e

Kata Asing Kata Serapan

Materieel Materiel

6

Page 7: Makalah Bahasia Indonesia

Systeem Sistem

18. ei tetap ei

Kata Asing Kata Serapan

Geiser Geiser

Eidetic Eidetik

19. eo tetap eo

Kata Asing Kata Serapan

Geography Geografi

Stereo Stereo

20. eu tetap eu

Kata Asing Kata Serapan

Eugenol Eugenol

Neutron Neutron

21. f tetap f

Kata Asing Kata Serapan

Facility Fasilitas

Factor Faktor

Fossil Fosil

22. gh menjadi g

Kata Asing Kata Serapan

Ghetto Geto

Sorghum Sorgum

23. gue menjadi ge

7

Page 8: Makalah Bahasia Indonesia

Kata Asing Kata Serapan

Gigue Gige

Igue ige

24. i pada awal suku kata dimuka vokal, tetap i

Kata Asing Kata Serapan

Classiek Klasik

Mimiek Mimik

Riem Rim

25. ie tetap ie jika lafalnya buka i

Kata Asing Kata Serapan

Efficient Efisien

Patient Pasien

Career Karier

26. kh (Arab) tetap kh

Kata Asing Kata Serapan

Akhir Akhir

Khusus Khusus

Makhluk Makhluk

27. ng tetap ng

Kata Asing Kata Serapan

Congress Kongres

Contigent Kontingen

Linguistics Linguistik

28. oe (oi Yunani) menjadi e

8

Page 9: Makalah Bahasia Indonesia

Kata Asing Kata Serapan

Oenology Enologi

Fetus Foetus

29. oo (Belanda) menjadi o

Kata Asing Kata Serapan

Econoom Ekonom

Piloot Pilot

30. oo (Inggris) menjadi u

Kata Asing Kata Serapan

Cartoon Kartun

Pool Pul

31. oo (vocal ganda) tetap oo

Kata Asing Kata Serapan

Coordination Koordinasi

Zoology Zoologi

32. ou menjadi au jika lafalnya u

Kata Asing Kata Serapan

Countour Kontur

Coupon Kupon

33. ph menjadi f

Kata Asing Kata Serapan

Phase Fase

Physiek Fisik

34. ps tetap ps

Kata Asing Kata Serapan

9

Page 10: Makalah Bahasia Indonesia

Pseudonym Pseudonim

Psychology psikologi

35. pt tetap pt

Kata Asing Kata Serapan

Ptosis Ptosis

Ptyalin Ptialin

36. q menjadi k

Kata Asing Kata Serapan

Aquarium Akuarium

Equator Ekuator

37. rh menjadi r

Kata Asing Kata Serapan

Rhombus Rombus

Rhythm Ritme

38. sc dimuka a, o, u, dan konsonan menjadi sk

Kata Asing Kata Serapan

Scandal Skandal

Scotopia Skotopia

Scutella Skutela

Scriptie skripsi

39. sc dimuka e, i dan y menjadi s

Kata Asing Kata Serapan

Scenography Senografi

Scientillation Sintilasi

Scyphistoma Sifistoma

10

Page 11: Makalah Bahasia Indonesia

40. sch dimuka vokal menjadi sk

Kata Asing Kata Serapan

Schorsing Skorsing

Schema Skema

41. t dimuka i menjadi s jika lafalnya s

Kata Asing Kata Serapan

Action Aksi

Ratio Rasio

42. th menjadi t

Kata Asing Kata Serapan

Orthography Ortografi

Methode Metode

43. u tetap u

Kata Asing Kata Serapan

Ultimatum Ultimatum

Unit Unit

44. ua tetap ua

Kata Asing Kata Serapan

Quality Kualitas

Quadrant Kuadran

45. ue tetap ue

Kata Asing Kata Serapan

Duet Duet

Suade Suad

46. ui tetap ui

11

Page 12: Makalah Bahasia Indonesia

Kata Asing Kata Serapan

Conduite Konduite

Equivalent Ekuivalen

47. uo tetao uo

Kata Asing Kata Serapan

Fluor Fluor

Quota Kuota

48. uu menjadi u

Kata Asing Kata Serapan

Figuur Figur

Vacuum Vakum

49. v tetap v

Kata Asing Kata Serapan

Valentie Valensi

Vitamin Vitamin

50. x pada awal kata, tetap x

Kata Asing Kata Serapan

Xenon Xenon

Xenophobia Xenofobia

51. x pada posisi lain, menjadi ks

Kata Asing Kata Serapan

Export Ekspor

Taxi Taksi

52. xc dimuka e dan i menjadi ks

Kata Asing Kata Serapan

12

Page 13: Makalah Bahasia Indonesia

Excess Ekses

Excision Eksisi

53. xc dimuka a, o, u dan konsonan mejadi ksk

Kata Asing Kata Serapan

Excavation Ekskvasi

Excommunication Ekskomunikasi

Excrimental Eksrimental

Exclusive Eksklisif

54. y tetap y jika lafalnya y

Kata Asing Kata Serapan

Yen Yen

Yard Yar

55. y tetap i jika lafalnya i

Kata Asing Kata Serapan

Dynamo Dinamo

Propyl Propil

56. z tetap z

Kata Asing Kata Serapan

Zebra Zebra

Zone Zone

57. konsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat

membingungkan2

Kata Asing Kata Serapan

Accu Aki

Effect Efek2 Jhon S. Hartanto, Pedoman umum Pembentukan Istilah dan Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), (Surabaya, Indah, 1995), hal 71-85

13

Page 14: Makalah Bahasia Indonesia

Gabbro Gabro

DIKSI

A. Pengertian

Diksi adalah pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembaca.

Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berati “pilihan kata yang

tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan

sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan

itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan

berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada

dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata bisa

saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, kita bisa saja

menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat

yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang

tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan

mengharapkan efek yang sesuai dengan maksud yang dituju.

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang

mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :

1. Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang

‘diamanatkan’

2. Kemampuan untuk membedakan cecara tepat nuansa-nuansa makna

sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk

menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.

3. Menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki

masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan

kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.

B. Jenis-Jenis pilihan Kata Atau Diksi

14

Page 15: Makalah Bahasia Indonesia

1. Berdasarkan Makna

a. Makna Denotatif

Makna denotatif menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata.

Makana denotatif berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi

dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah

kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua, relasi

antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang

yang diwakilinya.

Contoh : Bunga Melati

b. Makna Konotatif

Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan

sebenarnya.

Contoh : Bunga Bank

2. Berdasarkan Leksikal

a. Sinonim

Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.

Contoh : Sayang bersinonim dengan Kasih

b. Antonim

Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap”

berlawanan.

Contoh : Bagus berantonim dengan Jelek

c. Homonim

Homonim adalah suatu kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama,

namun memiliki makna yang berbeda.

Contoh :

1) Ibu bisa membuat kue yang enak

2) Bisa ular itu ditampung kedalam bejana untuk diteliti.

d. Homofon

Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna dan ejaan yang

berbeda dengan lafal yang sama.

Contoh :

15

Page 16: Makalah Bahasia Indonesia

1) Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai

2) Kasus tabrakan menghebohkan itu dimuat di media massa.

e. Homograf

Homograf adalah suatu kata yang memiliki makna dan lafal yang

berbeda, namun ejaannya sama.

Contoh :

1) Bapak dia seorang pejabat teras pemerintahan yang menjadi

tersangka korupsi

2) Kami tidur di teras, karena kunci rumah dibawa oleh Andi

f. Polisemi

Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak pengertian

Contoh :

1) Kepala Desa

2) Kepala Surat

g. Hipernim / Kata Umum

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata

hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.

Contoh :

1) Hantu

2) Ikan

3) Kue

h. Hiponim / Kata Khusus

Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata-kata

hipernim

Contoh :

Pocong, sundel bolong, kuntilanak, tuyul,dll (semua kata ini terwakili

oleh kata-kata hantu.3

3 http://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+bahasa+indonesia&star=10&sa

16