Upload
rinandar-muslimin
View
5
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
“Abrasi Air Laut”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kimia Anorganik Lanjut (P4025205)
DOSEN PENGAMPU:Dr. SRI WARDANI, M.SiDr. SRI HARYANI, M.Si
OLEH :
RINANDAR MUSLIMIN (0402514022)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA (KIMIA, S2)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PANDANARAN
2015
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,
Ar-Rabb semesta alam yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk materi abrasi air laut.
Adapun maksud penyusunan makalah ini adalah dalam rangka untuk
memenuhi tugas individu mata kuliah Kimia Anorganik Lanjut (P4025205). Di
samping itu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang abrasi air
laut. Penyusun menyadari bahwa terselesainya makalah ini tidak semata-mata dari
jerih payah penyusun sendiri, melainkan atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.
Akhir kata, penyusun menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Semarang, Oktober 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
1. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................ 2
D. MANFAAT PENULISAN.................................................................... 2
2. ISI.............................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN ABRASI .................................................................... 3
B. DAMPAK DARI ABRASI.................................................................. 4
C. PENYEBAB MUNCULNYA ABRASI ............................................. 5
D. CARA MENANGGULANGI ABRASI............................................. 5
E. KEADAAN WILAYAH YANG TERKENA ABRASI
3. PENUTUP................................................................................................ 20
A. KESIMPULAN..................................................................................... 20
B. SARAN................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pantai merupakan wilayah peralihan antara daratan dan lautan yang
kondisi wilayahnya masih dipengaruhi oleh aktifitas fisik yang berasal dari
daratan dan lautan. Wilayah pantai memiliki banyak potensi, diantaranya
adalah potensi ekosistem (ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu
karang) yang menyediakan sumberdaya didalamnya termasuk potensi
pemandangan yang tentunya menjadi potensi pariwisata. Lainnya, potensi
industri perikanan dan budidaya bisa dijadikan andalan bagi masyarakat
pesisir untuk membangun kesejahteraan ekonomi dan pendidikan.
Dari kelebihan kekayaan sumber daya alam dan hayati yang terdapat
di laut dan pesisir Indonesia, ada juga kekurangannya seperti terjadinya
bencana alam seperti tsunami dan gelombang pasang. Saat ini sebagian
wilayah di Indonesiamengalami abrasi pantai yang di akibatkan oleh
gelombang pasang yangpenanggulangannya masih belum sempurna, Hal ini
menjadi PR bagi pemerintah yang terus menerus diupayakan dikarenakan
akibat yang ditimbulkan oleh masalah abrasi sangat memprihatinkan. Abrasi
pantai ini terjadi hampir diseluruh wilayah di Indonesia. Masalah ini harus
segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi
makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Abrasi pantai tidak hanya membuat
garis-garis pantai menjadi semakin menyempit tapi kalau dibiarkan
masalahnya akan semakin kompleks.
Seperti kita ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan
keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara
berdatangan ke Indonesia untuk menikmati panorama pantainya yang sangat
indah. Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi
wisatawan yang datang untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit
banyak akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia karena secara
1
otomatis devisa negara dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan.
Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel, restoran, dan juga kafe-kafe yang
terdapat di areal pantai juga akan mengalami kerusakan yang akan
mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Demikian juga dengan
pemukiman penduduk yang berada di areal pantai tersebut. Banyak penduduk
yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah mereka terkena
dampak dari abrasi.
Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi
yang ada mampu menyeimbangkan keadaannya. Namun, tidak tertutup
kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah dengan adanya campur tangan
manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang
melampaui batas.Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung
karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang terlibat dalam aksi-
reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus
energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan
lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi
dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan
putusnya mata rantai dalam suatu ekosistem. Salah satu faktor penyebab
gangguan adalah polusi, di samping faktor-faktor yang lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian humidifikasi?
2. Apa saja istilah-istilah dalam proses humidifikasi ?
3. Apa saja peralatan dengan prinsip proses humidifikasi?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian humidifikasi.
2. Untuk mengetahui istilah-istilah dalam proses humidifikasi.
2
3. Untuk mengetahui peralatan dengan prinsip proses humidifikasi.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan mempelajari
tentang aplikasi humidifikasi.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kimia anorganik lanjut.
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca tentang
aplikasi humidifikasi.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN ABRASI
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat
gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami
peningkatan atau kenaikan yang disebabkan oleh gelombang pasang.
Menurut (Soehatman 2010:105) Gelombang pasang adalah gelombang
air laut yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di
lautan, maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya
gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang, perubahan cuaca
yang sangat cepat dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun
matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 Km/jam. Maka bila
terjadi geolombang pasang di laut akan menyebabkan tersapunya daerah
pinggir pantai atau disebut dengan abrasi.
Menurut Dahuri (2001:59) berpendapat bahwa perubahan muka laut
dapat disebabkan oleh pengaruh eustatic (naik turunya muka laut karena
3
faktor mencairnya es di kutub). Kecendrungan gelombang kenaikan muka
laut, rata-rata diramalkan dengan memperhatikan pencairan es asal darat pada
kondisi dunia yang memanas, bersama-sama dengan keperluan energi panas
lapisan air laut teratas. Ketidakpastian kecendrungan global ini menimbulkan
masalah tersendiri.
B. DAMPAK DARI ABRASI
Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan
berjalannya waktu. Contoh yang sering kita jumpai belakangan ini adalah
masalah abrasi pantai. Abrasi pantai ini terjadi hampir di seluruh wilayah di
Indonesia. Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan
kerugian yang sangat besar bagi makhluk hidup, tidak terkecuali
manusia. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh
tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.
Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai
akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami,
namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara
untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.
Bentang alam yang khas yang sering kita jumpai sebagai akibat
adanya abrasi antara lain sebagai berikut:
a. Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak.
b. Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff
c. Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah akibat abrasi yang dapat di lihat
dengan jelas saat air sedang surut
Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia
karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini
merupakan dampak dari pemanasan global yang terjadi belakangan ini.
Seperti yang kita ketahui, pemanasan global terjadi karena gas-gas CO2 yang
berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan kendaraan bermotor
menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh
4
bumi, sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam atmosfer
bumi dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub
juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu
mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan mengalami peningkatan
dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan
pencemaran lingkungan.
Abrasi pantai juga tidak hanya diakibatkan oleh proses alami, aktifitas
manusia atau kombinasi keduanya. Erosi kawasan pesisir di Indonesia
utamanya disebabkan oleh gerakan gelombang pada pantai tebuka, seperti
pantai selatan Jawa, Pantai Utara Jawa, selatan bali dan beberapa areal
Kepulauan Sunda. Di samping itu karena keterkaitan ekosistem, maka
perubahan hidrologis dan oceanografis juga dapat mengakibatkan erosi
kawasan pesisir, sebagai contoh kegiatan penebangan hutan atau pertanian di
lahan atas (land up) yang tidak mengindahkan kaidah konservasi tanah
mengakibatkan peningkatan laju erosi dan masukan beban ke dalam perairan
sungai dan akhirnya sedimen ini akan terbawa oleh aliran sungai serta
diendapkan di kawasan pesisir.
Sebagai contoh faktor yang mengakibatkan terjadinya abrasi oleh
faktor alam yaitu:
a. Pemanasan global
b. Perubahan iklim
c. Tekanan angin yang bertiup dari laut ke daratan
Selain faktor alam, abrasi juga dapat disebabkan oleh faktor manusia,
yang diantaranya yaitu:
a. Penebangan liar hutan bakau atau mangrove yang dijadiakan sebagai
kebutuhan.
b. Penebangan pasir.
Pencemaran yang terjadi di pesisir pantai merupakan sesuatu yang
sangat merugikan bagi manusia. Selain itu, sebagian besar objek wisata di
Indonesia merupakan wisata pantai. Keindahan panorama pantai membuat
5
wisatawan dari mancanegara berdatangan ke Indonesia. Hal ini seharusnya
membuat pemerintah lebih mempedulikan kebersihan dan keasrian pantai,
karena apabila keadaan pantai tidak bersih dan dipenuhi sampah, wisatawan
tidak akan mau lagi mengunjungi pantai di Indonesia yang akibatnya dapat
mengurangi devisa negara.
Rusaknya lingkungan pantai juga dapat merusak ekosistem yang ada
disana. Biota yang hidup di daerah pantai seperti terumbu karang dan ikan-
ikan kecil akan mati bila tingkat pencemarannya tinggi. Untuk itu diperlukan
upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga keindahan dan
keasrian pantai.
C. PENYEBAB MUNCULNYA ABRASI
Rusaknya lingkungan pantai juga dapat merusak ekosistem yang ada
disana. Biota yang hidup di daerah pantai seperti terumbu karang dan ikan-
ikan kecil akan mati bila tingkat pencemarannya tinggi. Untuk itu diperlukan
upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga keindahan dan
keasrian pantai.
D. CARA MENANGGULANGI ABRASI
E. KEADAAN WILAYAH YANG TERKENA ABRASI
6
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Humidifikasi adalah proses penigkatan jumlah kadar air dalam aliran gas
dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke
dalam gas. Dalam proses ini gas dikontakkan dengan air yang berada di
dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas dan gas /
udara mengalir keatas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
2. Peralatan dengan prinsip humidifikasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Humidifier ( Peningkat kelembaban )
Dehumidifier ( Pengering Udara )
Cooling Tower ( Menara Pendingin.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya makalah
ini mendapat saran yang membangun agar dalam penyusunannya dapat lebih
sempurna lagi. Dan alangkah baiknya jika isi dari makalah ini dapat dikoreksi
oleh dosen pengampu untuk kesempurnaan materi yang dipaparkan di dalamnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Maria, A.,dkk. 2011. Adsorpsi, pengeringan, dan humidifikasi. Palembang: Fakultas teknik Universitas Sriwijaya.
Kautsar,A.& Maulina, R. 2010. Humidifikasi dan Peralatannya. Jakarta: Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Seeadelinhere.blogspot.com/2006/06/humidifikasi.html (diakses 26 Juni 2015)
Mahardika-duniaku.blogspot.com/2011/01/humidifitas.html (diakses 26 Juni 2015)
8