5
SYOK A. DEFINISI Syok (renjatan) dapat diartikan sebagai keadaan terdapatnya pengurangan yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur unsur gizi lainya secara efektif ke berbagai jaringan sehingga timbul cedera seluler yang mula mula reversible dan kemudian apabila syok berlangsung lama menjadi irreversible. Selain itu syok merupakan suatu kelainan progresif yang menyebabkan kematian bila masalah-masalh yang mendasarinya tidak dikoreksi. Yang menjadi masalah yang mendasari bias seperti kehilangan banyak darah/exsanguinations, trauma atau luka bakar yang luas, infark miokard, emboli paru, dan sepsis. Tanpa memandang sebabnya, syok ditandai oleh hipoperfusi sistemik jaringan; yang bias disebabkan oleh curah jantung yang berkurang atau oleh berkurangnya volume darah efektif yang beredar. Akibatnya adalah menjadi gangguan perfusi jaringan dan hipoksia. B. KLASIFIKASI SYOK Bentuk bentuk syok yang paling sering dijumpai dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan kelainan, berikut : 1. Syok Kardiogenik, disebabkan oleh curah jantung yang rendah akibat kegagalan pompa jantung. Penyebabnya bisa berupa karena : kerusakan otot jantung (infark), akibat dari depresi berat kinerja jantung sistolik. Tekanan arteri sistolik <80 mmHg, indeks jantung berkurang dibawah 1,8L/menit/m 2 . aritmia ventrikel, dimana tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat umumnya diatas 18mmHg tekanan dari luar (tamponade jantung),

Macam macam jenis Syok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menjelaskan macam macam jenis syok dan penanganannya. diambil dari sumber Ilmu penyakit dalam UI, Prinsip prinsip ilmu penyakit dalam Harrison, dan Buku ajar patologi robins.

Citation preview

Page 1: Macam macam jenis Syok

SYOK

A. DEFINISI

Syok (renjatan) dapat diartikan sebagai keadaan terdapatnya pengurangan yang sangat besar

dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur unsur gizi lainya secara

efektif ke berbagai jaringan sehingga timbul cedera seluler yang mula mula reversible dan

kemudian apabila syok berlangsung lama menjadi irreversible. Selain itu syok merupakan suatu

kelainan progresif yang menyebabkan kematian bila masalah-masalh yang mendasarinya tidak

dikoreksi. Yang menjadi masalah yang mendasari bias seperti kehilangan banyak

darah/exsanguinations, trauma atau luka bakar yang luas, infark miokard, emboli paru, dan sepsis.

Tanpa memandang sebabnya, syok ditandai oleh hipoperfusi sistemik jaringan; yang bias

disebabkan oleh curah jantung yang berkurang atau oleh berkurangnya volume darah efektif yang

beredar. Akibatnya adalah menjadi gangguan perfusi jaringan dan hipoksia.

B. KLASIFIKASI SYOK

Bentuk bentuk syok yang paling sering dijumpai dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan

kelainan, berikut :

1. Syok Kardiogenik, disebabkan oleh curah jantung yang rendah akibat kegagalan pompa

jantung. Penyebabnya bisa berupa karena :

kerusakan otot jantung (infark), akibat dari depresi berat kinerja jantung sistolik.

Tekanan arteri sistolik <80 mmHg, indeks jantung berkurang dibawah 1,8L/menit/m2 .

aritmia ventrikel, dimana tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat umumnya diatas

18mmHg

tekanan dari luar (tamponade jantung),

aliran darah yang tersumbat (misalnya, emboli paru). Dapat terlihat jelas atau tidak.

Gejala yang tampak pasien sering terlihat tak berdaya , pengeluaran urin berkurang dari

20mL/jam, estremitas dingin dan sianotik.

2. Syok Hipovolemik, disebabkan oleh curah jantung yang rendah akibat hilangnya volume

darah atau plasma (misalnya, akibat perdarahan atau kehilangan cairan pada luka bakar

luas.

Page 2: Macam macam jenis Syok

3. Syok septik, termasuk dalam syok distributif disebabkan oleh vasodilatasi arteri dan

pengumpulan darah pada vena yang berpangkal dari respon imun sistemik terhadap infeksi

mikroba.

Selain itu kadang kadang syok bias disebabkan oleh hilangnya tonus pembulu darah yang

berkaitan dengan anestesi atau trauma medulla spinalisa (syok neurogenik). Syok anafilaktik

disebabkan oleh vasodilatasi sistemik dan meningkatnya permeabilitas pembulu darah yang dipicu

oleh reaksi hipersensitivitas yang diperantarai oleh suatu immunoglobulin-E. Syok neurogenik dan

syok anafilaktik termasuk dalam golongan syok distributive bersama dengan syok septic.

C. PATOGENESIS

Beberapa karakteristik pathogenesis syok sama tanpa memperhatikan penyebab yang

mendasari . Jalur akhir dari syok adalah kematian sel. Begitu sejumlah besar sel dari organ vital

telah mencapai stadium ini, syok menjadi irreversible, dan kematian terjadi meskipun telah

dilakukan koreksi terhadap penyebab/masalah yang mendasarinya. Mekanisme pathogenesis yang

menyebabkan kematian sel tidak sepenuhnya dipahami.

Syok umumnya cenderung berkembang melalui tiga tahap umum, kecuali bila kelainan yang ada

sangat massif dan mematikan dengan cepat (misalnya, hilangnya darah/exsanguinations dari suatu

aneurisme aorta yang rupture). Tahap tahap ini telah diketahi dengan lebih jelas pada syok

hipovolemik namun juga dapat dipakai secara umum pada syok bentuk lain :

1. Tahap awal non-progresif, yaitu saat mekanisme kompensasi reflex diaktifkan dan perfusi

organ organ vital dipertahankan. Pada tahap ini berbagai mekanisme neurohumoral bekerja

membantu mempertahankan curah jantung dan tekanan darah. Mekanisme ini meliputi

reflex baroreseptor , pelepasan katekolamin dan hormone antidiuretik, pengaktifan jalur

rennin-angiostensin-aldosteron, dan rangsangan simpatis umum.

2. Tahap progresif, ditandai oleh hipoperfusi jaringan dan mulainya sirkulasi yang memberuk

dan gangguan metabolism, termasuk asidosis. Tahap ini terjadi karna penyebab yang

mendasari timbulnya syok tidak dikoreksi. Sejalan dengan hipoksia jaringan yang meluas,

organ organ vital terpengaruh dan mulai mengalami kegagalan organ.

3. Tahap irreversible, yaitu saat jejas sel dan jaringan sangat berat sehingga walaupun defek

hemodinamik diperbaiki , tidak memungkinkan pasien selamat. Jejas sel yang meluas

tergambarkan dari kebocoran enzim lisosomal, yang memperburuk keadaan syok. Fungsi

Page 3: Macam macam jenis Syok

kontraktil otot jantung memburuk , antara lain oleh karena meningkatnya pembentukan

nitrat oksida. Pada tahap ini dimana kegagalan organ yang terjadi walaupun diberikan

pengobatan yang terbaik, biasanya proses akan terus berlanjut hingga berakhir pada

kematian.

D. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis yang timbul dibagi menjadi 2 yakni secara umum yang sama terjadi pada

semua syok dan secara khusus yang spesifik terhadap tipe syok.

1. Secara umum, Syok selalu ditandai oleh hipotensi yang pada orang dewasa pada umumnya

merujuk pada tekanan arteri rata-rata kurang dari 60 mmHg. Manifestasi umum yang lain

berupa takikardi, oligouria, sensorium berkabut dan dingin, ekstremitas berburik

menunjukan aliran darah ke kulit berkurang. Asidosis metabolic, sering disebabkan karena

kadar adam laktat darah meningkat, menunjukan aliran darah kebanyak jaringan yang tidak

adekuat berkepanjangan.

2. Secara khusus, pada pasien syok kardiogenik mempunyai gejala dan tanda penyakit jantung,

termasuk peningkatan tekanan pengisian katup , irama gallops, dan tanda gagal jantung

yang akut lainnya. Pada pasie syok hipovolemik sering mempunyai riwayat pendarahan

saluran makanan atau perdarahan dari tempat lain atau tanda kehilangan volume besar jelas

melalui diare dan/atau muntah. Pada pasien syok septic keadaan tidak ada neutropenia

berat, bias terdapat tanda infeksi local (pneumonitis, pielonefritis atau abses abdomen)

serta demam dan menggigil.

E. PENATALAKSANAAN

Secara umum , tujuan penanganan syok adala :

1. Mempertahankan tekanan arterial rerata (mean) diatas 60 mmHg (pada orang dewasa

normal) untuk menjamin perfusi yang memadai pada organ-organ vital.

2. Mempertahankan aliran darah pada organ organ yang paling sering mengalami kerusakan

syok, misalnya ginjal, hepar, SSP dan paru paru.

3. Mempertahank kadar laktat darah arterial dibawah 22 mmol/L. (karena pengukuran kadar

laktat bisasanya tidak tersedia secara “on line”, tujuan ini harus sering dinilai secara

retrospektif.

Page 4: Macam macam jenis Syok

Bentuk bentuk syok yang spesifik memerlukan terapi yang ditujukan kepada proses yang

mendasarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 2007 : 90-93

Anthony S. Fauci, 2008. Harrison’s Internal Medicine, 17th Edition, USA, McGraw – Hill, page 218 – 223.