Macam dan jenis valve.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    1/44

    1

    Mengenal instrumentasi 01 – Gauge dan Indikator 

    Sumber : https://ekoharsono.wordpress.com

    Gauge dan Indikator 

    Pengertian umum suatu instrumentasi adalah penggunaan pemakaian suatu peralatan untuk

    membaca mengukur mengolah dan menganalisa nilai !data" suatu proses.

    Sebagai salah satu bagian dari instrumentasi pendeteksian/ pembacaan dan pengukuran ini

    melibatkan penggunaan sensor  dan tampilan !display) sampai penggunaan alat pengubah lainn#a

    !tranduser" supa#a nilai/ data suatu proses dapat dibaca/ diolah.

    Pada pen$elasan ini han#a membahas pengukuran $enis proses secara langsung (visual) #aitu:

    tekanan suhu dan tinggi cairan (liquid level).

    1. Pressure gauge

    Pressure gauge ber%ungsi sebagai alat ukur tekanan. &ipasang pada pipa tanki atau separator  untuk

    mengukur/ membaca nilai tekanan proses. 'ilai satuan ukur #ang biasa dipakai di lapanganadalah psi !pound/in(" dan water column !in )(*".

    Saat membuka/ menutup sebuah kerangan !valve) pastikan ketahui nilai tekanan dari proses agar 

    terhindar dari kecelakaan. &an $ika ingin hendak melakukan pengosongan !bleeding " sebuah

    separator tanki atau pipa pastikan pressure gauge harus menun$ukkan nilai0 psi sebelum

    meneruskan peker$aan membuka separator tanki atau pipa tersebut.

    Pemasangan dan pemilihan pressure gauge :

    • Batasan (Range) operasi kerja

    Pemilihan batasan ker$a maksimum adalah + ( !dua" kali tekanan operasi normal.

    ,ontoh:

    -ekanan operasi normal adalah 0 psi maka pilihlah pressure gauge dengan batasan 0 – 100

    psi.

    • Getaran (vibration)

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    2/44

    2

    Getaran suatu proses dapat diredam dengan menggunakan gauge #ang berisi cairan khusus.

    ,airan #ang biasa dipakai adalahglycerin/silicone oil .

    ,ontoh: Gauge #ang dipasang pada discharge line pompa.

    • Pelindung thermal (thermal protection)

    Pada aplikasi suhu sangat ekstrim !misal: steam" harus digunakan syphon atau pigtail  berisi air 

    #ang dipasang antara gauge dengan %luida proses.

    • Suhu udara operasi normal

     –0 sd. 0o , untuk $enis kering

     –( sd. o , untuk $enis berisi cairan

    • Pulsation effect

    *silasi proses dimana penun$ukan tekanan naik2turun dengan cepat dapat dikurangi dengan

    memakai snubber / pulsation dampener .

    ,ontoh: Pemasangan gauge pada discharge line pompa piston.

    • Gauge ale

    Selalu terpasang sebagai isolator untuk kemudahan penggantian/ perawatan.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    3/44

    3

    Penanganan  pressure gauge:

    1. -idak dian$urkan untuk pemakaian berpindah2pindah !sering dipasang dan dilepas".(. Simpan di dalam kotak tersendiri $angan dicampur dengan perkakas lain agar tidak merusak

    kaca dan komponen di dalamn#a3. Ganti/tukar pressure gauge $ika tidak menun$ukkan 0 psi ketika dilepas. )al ini untuk

    keselamatan peker$a dan $uga menghindari kesalahan pembacaan.

    !. Temperature gauge

    &igunakan untuk mengukur temperatur $uga dikenal sebagai thermometer . Satuan ukurn#a

    adalah dera$at ,elcius  (o ") atau dera$at 4ahrenheit !o #".

    Pemilihan batasan !range" ker$a maksimum untuk sensor bimetallic  adalah + ( !dua" kali

    temperatur normal operasi dan temperatur maksimum tidak boleh melebihi 5 skala penuh (full 

    scale). 6ika batasan ini dilanggar maka logam bimetallic  akan kehilangan si%at lentur dan

    akurasin#a.

    Thermowell harus dipasang pada aplikasi untuk mencegah ter$adin#a kontak langsung antara

    sensor temperatur (bulb) dengan %luida bersuhu tinggi bertekanan tinggi korosi% danabrasi%. Thermowell  $uga memberikan kemudahan pada teknisi untuk mengganti gaugetanpa

    perlu mematikan proses.

    Pada pemilihan thermowell  perlu diperhatikan si%at/ $enis %luida dimana temperature gauge akan

    digunakan. 7ntuk aplikasi %luida korosi% biasa digunakan material dari stainless steel .

    Pada aplikasi suhu tinggi !misal: distribusi steam" perhatikan temperature gauge ketika

    membuka aliran dari pipa bersuhu tinggi menu$u pipa bersuhu rendah atau sebalikn#a. Suhu

    kedua pipa harus disamakan dengan membuka 8al8e sedikit demi sedikit untuk menghindari

    guncangan #ang diakibatkan oleh bertemun#a suhu panas dengan suhu dingin. 9ila hal ini ter$adi

    dapat mengakibatkan pecahn#a pipa.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    4/44

    4

    3. Tank gauge

     da ( !dua" metoda pengukuran tinggi li;uid secara langsung di dalam tangki dan ini berlaku untuk

    tanki terbuka dan tanki tertutup bertekanan rendah.

    • Float cable

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    5/44

    5

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    6/44

    6

    $ale dan "ontrol $ale

    Valve adalah sebuah peralatan mekanis untuk mengatur aliran %luida. Se$arahpenggunaan valve berasal dari bangsa Mesir kuno dan >( #ang membuat valve $enis gate.

    9erdasarkan %ungsin#a valve dapat dibagi ke dalam !empat" kelompok #aitu:1. Isolator !blocking "(. ?ontrol !regulating "3. Pencegahan arus balik !back flow ". Membuang tekanan berlebih ! pressure relief "

    • $%&$'

    Valve memiliki berbagai 8ariasi dan nama tergantung pada pabrik pembuatn#a. 'amun demikianpengelompokan secara umum dibuat berdasarkan %ungsi dan komponen utama pada

    konstruksi valve tersebut.

    a. Gate ale

    Valve $enis ini paling ban#ak digunakan untuk aliran =at cair. ?omponen utaman#aadalah sebuah cakram !discgate" #ang beroperasi menutup aliran %luida secara tegak lurus.?arena gerak cakram berpotongan tegak lurus dengan arah aliran maka valve $enis ini tidaksesuai untuk aplikasi kontrol.

    Valve ini sangat baik digunakan sebagai valve isolasi !blocking valve". 6ika dibukasebagian akan menimbulkan turbulensi pada aliran dan akan mengikis cakrammaupun body . 9iasan#a dioperasikan secara manual menggunakan roda tangan!handwheel).

    . Gloe ale

    'aman#a diperoleh karena umumn#a berbentuk bundar !globular ". ?omponen utamasebuah globe valve adalah: plug dan cage.?edudukan plug  di dalam cage paralel denganarah alir %luida sehingga valve ini sangat cocok digunakan sebagai regulator valve!throttling "dengan tingkat pengikisan #ang minimal. Perawatann#a $uga relati% mudahbahkan globe valve dapat diperbaiki tanpa perlu melepas keseluruhan valve dari $aringanpipa.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    7/44

    7

    c. Ball $ale

    ?omponen utaman#a adalah sebuah bola lingkar penuh atau bola dengan potongan @V! (V ball). 9eker$a dengan cara berputar A putaran ketika membuka dan menutup. Mampumelewatkan aliran penuh dan han#a sedikit e%ek turbulensi membuatn#a men$adi pilihan#ang cocok untuk valve manual dan otomatis. 6ika digunakan pada aplikasi #ang tepat akanmempun#ai umur pemakaian #ang relati% pan$ang.

    d. Butterfl ale

    -erdiri dari sebuah cakram #ang berputar A putaran untuk mengatur aliran %luida.?elebihan #ang utama adalah kemampuan menahan kebocoran !shut off " #ang baik karenakonstruksi cakram #ang menutup rapat terhadap liner di sekeliling body valve. &apat

    digunakan sebagai throttling  dan onoff control valve.

    e. "heck ale

    "heck valve bergerak berdasarkan arah aliran %luida. Sesuai dengan %ungsin#a untukmelewatkan aliran ke satu arah valve ini membuka karena adan#a tekanan dan aliran%luida. Valve menutup karena gra8itasi atau timbuln#a tekanan balik !back flow ". Secaraumum terbagi dalam 3 $enis #aitu: swing (flapper)# lift (piston)# dan ball (stop).

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    8/44

    8

    f. Pressure Safet $ale

    Valve ini beker$a dengan cara membuang kelebihan tekanan #ang ter$adi pada sebuahproses. Valve ini $uga tidak membutuhkan actuator  !self actuated " karena da#a #angdibutuhkan untuk membuka berasal dari tekanan proses. -ekanan buka disesuaikan dengankebutuhan masing2masing proses dan kalibrasi dilakukan umumn#a 1 tahun sekali

    • %"*+%*,R

     $ctuator  adalah sebuah alat #ang mengubah tenaga listrik atau %luida men$adi gerakan mekanisuntuk membuka/menutup atau mengontrol sebuah valve.

     da dua cara #ang umum dilakukan untuk menggerakkan sebuah valve #aitu :1. Manual  menggunakan handwheel atau hand lever %andwheel digunakan untuk

     $enis gate dan globe valve sementara hand lever  digunakan ada ball  dan butterfly  valve. Valve dengan penggerak manual  hargan#a lebih murah dibandingkan valve dengan actuator .

    (.  Automatic # menggunakan actuator 9erdasarkan sumber tenagan#apenggunaan actuator  dibagi lagi ke dalam 3 !tiga" kelompok #aitu: pneumatic#electric# dan hydraulic.

    Pneumatic actuator 

     $ctuator   ini paling ban#ak dipakai di industri dan dapat dikelompokkan men$adi pneumatic diaphragm dan pneumatic piston. $ctuator  $enis ini meman%aatkan sumber angin bertekanan #angdihasilkan oleh air compressor  untuk mendorong valve stem bergerak membuka atau menutup.

    'lectric actuator 

     $ctuator ini menggunakan sebuah motor listrik untuk menggerakkan valve

    stem. $ctuator  $enis ini tidak boleh digunakan di area rawan ledakan dan mengandung gas!ha&ardous area".

    -draulic actuator 

     $ctuator  ini memperoleh sumber tenaga dari sebuah pompa untuk mengalirkanmin#ak hydraulic  sebagai media bertekanan dan sedikit ban#ak memiliki kesamaan dengan $enis pneumatic .

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    9/44

    9

    7ntuk selan$utn#a istilah actuator  akan meru$uk ke $enis pneumatic  karena aplikasin#a #angban#ak digunakan di industri min#ak dan gas.

    • ",*R,& $%&$'

     dalah rangkaian valve dan actuator  #ang ber%ungsi sebagai pengontrol aliran atau tekanan%luida. Bangkaian ini terdiri dari ( bagian utama #aitu: valve body  dan actuator  . $ctuator  menerimasin#al input dari sebuah pengatur !controller " dan memberikan reaksi membuka /menutup valve sesuai sin#al tersebut.

    )al #ang penting untuk diketahui adalah kondisi fail'safe untuk setiap rangkaian control valve. ail'safe mode adalah kondisi ketika rangkaian control valve kehilangan sumber da#an#a!misaln#a: angin dari compressor ". Penentuan fail'safe mode ini harus disesuaikan dengankebutuhan operasi untuk mencegah kecelakaan peker$a dan kerusakan %asilitas.

     da ( !dua" kondisi fail'safe mode #aitu : ormally *pen !'*" C $ir to "lose !-,"

    6ika actuator kehilangan tekanan pegas mendorong sehingga valve teruka.

    ormally "lose !'," + $ir to *pen !-*"

    6ika actuator kehilangan tekanan pegas mendorong sehingga valve tertutup.

    ?ondisi fail'safe mode biasan#a ditentukan oleh posisi actuator# meski pada $enis valve ball dan butterfly# $uga dapat diatur dari posisivalve.

    • P'%G%% /% IS*%&%SI $%&$'

    1. Simpan valve di tempat #ang kering dan bersih rongga2rongga inlet dan outlet  harus dalamkeadaan tertutup

    (. Perhatikan apakah kondisi flange masih baik ketika memasang gunakan $enis gasket #angsesuai dan lakukan penguncian baut secara men#ilang

    3. Pastikan tanda panah pada body  searah dengan arah aliran %luida pada pipa $angan terbalik

    . )indari penggunaan gate valve untuk mencekik ! pinch" aliran. ,ate valve sebaikn#a dipakaiuntuk isolasi !blocking "

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    10/44

    10

    enis 1 enis "ontrol $ale

    Sebelumn#a sudah sedikit dibahas mengenai 8al8e dan actuator2n#a. Pada seri ini akan dibahaslebih lan$ut tentang $enis2$enis control 8al8e aplikasi dan instalasin#a serta berbagai aksesori #angberkaitan dengan penggunaann#a.

    Secara umum control valve terbagi atas dua tipe berdasarkan gerakan buka tutupn#a #aitu:1. Sliding Stem dikenal karena gerakan !buka2tutup" stem secara linear . ,ontoh: control 

    valve $enis globe.(. Rotary  dikenal karena gerakan !buka2tutup" stem memuntir D0o. ,ontoh: control 

    valve $enis ball dan butterfly.

    Semua control valve #ang akan kita bahas di sini dipergunakan padaaplikasi onoff dan throttling. *noff  artin#a 8al8e han#a beker$a pada kondisi membuka atau menutup!fully open atau fully closed ". Sedangkan throttling  adalah gerakan 8al8e mengikuti kebutuhan proses#ang dikontroln#a !modulating ".

    2. Sliding stem ale,lobe valve adalah $enis control valve #ang beker$a secara sliding stem. plikasi globe

    valve umumn#a untuk li;uida bersih !tidak berpasir" gas dan steam pada temperatur dantekanan moderat.

    6enis sliding stem valve adalah:

    • ,lobe valve dengan trim cage

    &ipakai secara luas pada pengaturan la$u alir. Mudah dalam perawatan dan pemilihan flow characteristic dengan ban#ak pilihan cage.

    • ,lobe valve dengan single atau double port trim

    &ipakai pada aplikasi mengandung padatan !solid" atau abrasi%.

    • ,lobe valve dengan angle body 

    &ipakai pada tekanan drop #ang tinggi seperti pada pressure control. 6uga sekaligus ber%ungsisebagai elbow  pada piping system.

    • ,lobe Valve 3'way 

    &igunakan sebagai selector  untuk mengalihkan/mencampur aliran.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    11/44

    11

    !. Rot

    ar 

    $ale

    Eal8e #ang beker$a secara rotary  umumn#a berukuran lebih kecil dan ringan. 6arakmembuka/menutup !travel " #ang pendek dan han#a sedikit gesekan di permukaan membuatn#alebih tahan terhadap kebocoran internal.

    9all 8al8e

    -all valve menggunakan se$enis bola berongga untuk mengatur la$u alir %luida. -ersedia dalam $enis 8ee'ball ( dengan karakteristik equal percentage) dan complete sphere ball.

    Pada $enis 32wa# 8al8e dapat digunakan sebagai pengalih dan pencampur aliran. ,aran#adengan merubah posisi ball terhadap portinlet  dan outlet  sesuai kebutuhan ! &ibawah han#amemperlihatkan ( kon%igurasi #ang umum". Pemakaian 32way valve di lapangan terutamapada automatic well testing.

    3euntungan 3ekurangan

    ?emampuan throttling #ang bagus !bahkanpada flow raterendah"

    9obot #ang berat untuk si=e #ang samadengan 8al8e $enis lain

    ?emampuan menahan kebocoran !shut off "#ang bagus

    )arga mahal

     plikasi luas !air steam dan gas"Pressure drop #ang tinggi !$ugacenderung noisy "

    Pilihan karakteristik aliran !pada $enis cagetrim"

    3euntungan   3ekurangan

    )arga dan perawatan murah 9all dapat terkikis oleh

    media abrasi% dan la$ualir #ang tinggi

     plikasi tekanan dan temperatur tinggi

    ?urang bagus untuk

    aplikasi throttling padakarakteristik alirantertentu

    ?apasitas besar   

    Menggunakan actuator dengan torsi kecil  

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    12/44

    12

    9utter%l# Eal8e

    -utterfly valve meman%aatkan sebuah disc !cakram" sebagai alat pengatur aliran %luida. Eal8eini membutuhkan actuator  #ang lebih kuat karena letak disc  tepat menghalangi la$u alir %luida.

    3arakteristik %liran

    ?arakteristik aliran !flow characteristic " sebuah control valve adalah hubungan antara bukaan 8al8e!travel " dengan flow rate pada tekanan drop konstan seperti #ang diperlihatkan pada dibawah. da 3 karakteristik aliran sebuah 8al8e seperti berikut:

    1. uick !pening 9ukaan !travel " #ang kecil memberikan kenaikan #ang besar pada flow rate. &igunakan pada proses#ang membutuhkan flow rateseketika dalam $umlah besar seperti safety system dan metering .

    3euntungan 3ekurangan

    ?ompak ringan &isc dapat terkikis oleh mediaabrasi% 

    )arga paling murah dan mudah dalam perawatan

    Posisi disc berada pada aliran%luida tidak cocok untukaliran full flow  atau ketikamelakukan pigging 

    9agus untuk throttling pada kapasitas tinggi

    Shut o%% bagus !pada $enis resilient  seat "

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    13/44

    13

    ". #inear 9ukaan 8al8e berbanding lurus dengan flow rate. &igunakan pada aplikasidimana pressure drop pada 8al8e cenderung konstan seperti pada level control  dan flow control loop.3. $%ual Percentage?ebalikan dari quick opening  – bukaan 8al8e #ang besar han#a memberikan penambahan flow rate #ang kecil. &igunakan pada proses #ang membutuhkan pressure drop #ang besar pada 8al8e

    seperti temperature dan pressure control.&ampak kesalahan pemilihan valve dengan karakteristik aliran #ang sesuai akan men#ebabkan:1. Gangguan akurasi pada aplikasi metering !untuk $enis flow meter  tertentu

    seperti: vorte dan turbine.(. ?ontrol proses men$adi tidak stabil.3lasifikasi 3eocoran (Shut off class),ontrol 8al8e didesain bergerak secara throttle dan onoff . ?etika dalam posisi menutup 8al8ediharapkan mempun#ai suatu kemampuan untuk membendung %luida !shut'off capability ".?emampuan shut'off  ini berbeda2beda berdasarkan:1. 6enis 8al8e(. &esain seat3. Material seat

    . ?ekuatan actuator  . 6enis %luida #ang melaluin#a da kelas kebocoran #ang dide%inisikan oleh 'SI/4,I 02(21D seperti #ang terlihat pada tabelberikut:

    &eakage "lass

    4a5imum&eakage%llo6ale

    *est4edium

    *estPressure

    *estingProceduresRe7uiredfor 'stalishing Rating

    F F F 'o testre;uired

    II0.5 o% ratedcapacit#

     ir or water at0 –1(o 4!10 –(o,"

    – 0psig or  maFimumoperatingdi%%erentialwhiche8er is lower 

    – 0 psigor maFimumoperatingdi%%erentialwhiche8er islower 

    III0.15 o% ratedcapacit#

     sabo8e

     s abo8e s abo8e

    IE0.015 o% ratedcapacit#

     sabo8e

     s abo8e s abo8e

    E 0.000

    ml per  minute o% water per 

    ater 

    at 0to1(o4!10 to

    MaFimum

    ser8icepressuredrop

    MaFimum

    ser8icepressuredrop across

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    14/44

    14

    inch o%  portdiameter per psidi%%erential

    (o,"

    across8al8eplug notto eFceed 'SIbod#

    rating

    8al8e plugnot toeFceed 'SI bod#rating

    EI

    'ot toeFceedamountsshown inthe tableabo8e

     ir or nitrogen at 0to1(o 4!10 to(o,"

    0 psigor maFrateddi%%erentialpressureacross8al8e

    plugwhiche8er is lower 

     ctuator should bead$usted tooperatingconditionsspeci%iedwith %ullnormalclosing

    thrustapplied to8al8e plugseat

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    15/44

    15

    3euntungan 3ekurangan

    )arga murah ?emampuan dorong !torsi"terbatas

    &apat beker$a throttling tanpamembutuhkan positioner 

    7kuran besar dan bobot #angberat

    Menggunakan tekanan suppl#rendah

    Mudah dalam perawatan

    ail'safe action #ang pasti

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    16/44

    16

    Pneumatic Piston %ctuator 

     $ctuator  $enis ini mempun#ai da#a dorong lebih besar dibandingkan pneumatic diaphragm.?omponen utaman#a adalah semacam piston #ang didorong oleh air suppl# untuk menggerakkanstem. Pada single acting piston suppl# udara dari positioner  menekan piston berpegas. ?etika udaradilepaskan pegas akan mendorong piston kembali ke posisi semula !fail'safe position". Pada doubleacting piston tekanan udara dari positioner  menggerakkan piston dari kedua arah secara bergantian.

     rah gerakan stem mengikuti tekanan #ang lebih kecil !unbalanced " diantara kedua ruang bertekanandi belakang piston.

    'lectric %ctuator 

    &igunakan pada aplikasi dimana tidak tersedia air compressor . ?omponen utaman#a adalah sebuahmotor listrik #ang memutar gear ma$u/mundur agar stem bergerak. &ilengkapidengan handwheel  agar operator dapat membuka/menutup 8al8e secara manual. Pada awaln#aelectric actuator han#a didesain untuk aplikasi on/o%%. 'amun saat ini sudah dilengkapi dengan kontrolmotor #ang lebih ma$u sehingga dapat dipakai pada aplikasi throttling serta dikombinasikan denganspring !pegas" hingga mempun#ai fail'safe mode.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    17/44

    17

    -draulic %ctuator 

     $ctuator  $enis ini paling sedikit aplikasin#a di lapangan digunakan untuk menggerakkan 8al8eberukuran sangat besar #ang membutuhkan da#a dorong besar !misal: 8al8e pada main steam line".7mumn#a beker$a menggunakan spring / piston seperti gambar berikut:

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    18/44

    18

    ",*R,& $%&$' %""'SS,RI'S

    9eberapa peralatan tambahan dipasang sebagai pelengkap !accessories" pada control valve.Peralatan ini dipasang pada rangkaian 8al8e dan actuator sebagai satu kesatuan. 9eberapa $enistidak persis sama bahkan tidak dibutuhkan. 9erikut beberapa peralatan tambahan tersebut:

    %ir regulator 

     $ir regulator  digunakan untuk menurunkan tekanan udara dari air compressor  sesuai dengan tekananker$a peralatan pneumatic. &i dalam air regulator  ini terdapat pegas dan diaphragm untuk mengatur tekanan. 6uga ada %ilter dan ruang pengumpul uap air untuk menampung %luida hasil kondensasi atauoli #ang terbawa dari air compressor . Buang pengumpul ini harus di drain secara rutin agar li;uida#ang terkumpul tidak masuk ke peralatan pneumatik. ?alau filter  tersumbat harus dibersihkan!diganti".?eban#akan air regulator  mampu menerima tekanan input hingga 10 Psi outputn#a harus sesuaidengan kebutuhan actuator  atau peralatan pneumatic lain #ang di suppl#2n#a. Perhatikan katalogagar diperoleh air  regulator  dengan range output  dan kapasitas %low #ang sesuai kebutuhan. $ir flow  #ang tidak memadai akan mengurangi respon control valve terhadap sin#al input. Bespon 8al8e

    men$adi lambat sehingga tu$uan kontrol sulit dicapai.

    Solenoid $ale

     lat ini dipakai pada control valve $enis on/o%%. 9er%ungsi seperti rela# #ang memungkinkan perintahbuka2tutup 8al8e secara elektrik menggunakan tombol ! push button" maupun perangkat digital output  !&*" lainn#a. 9eker$a berdasarkan prinsip elektromagnet dan memiliki kumparan !coil "dan plunger  #ang akan membuka/menutup saluran udara menu$u control 8al8e. da solenoid $enis (2

    wa# 32wa# dan 2wa# #ang menandakan ban#akn#a port tersedia. 6enis (2wa# biasan#a dipakaiuntuk aplikasi aliran 1 arah. 6enis 32wa# dipakai pada single acting actuator (spring return). 6enis 2wa# digunakan pada double acting actuator.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    19/44

    19

    &imit S6itch

    0imit switch ber%ungsi memberikan indikasi berupa sin#al listrik $ika control 8al8e sudah mencapai titiktertentu ( posisi open atau closed). Indikasi ini dibutuhkan untuk men$alankan proses selan$utn#acontoh: lampu indicator atau mengakti%kan sequenced test . 0imit switchterpasang pada u$ung darirangkaian control 8al8e terhubung langsung dengan stem agar dapat mendeteksi gerakan 8al8e.

    Positioner 

     lat ini ber%ungsi meningkatkan akurasi gerakan buka2tutup valve dan meningkatkan kestabilanproses. Positioner $uga dapat ber%ungsi untuk mengubah karakteristik aliran pada sebuah 8al8e.Positioner han#a digunakan pada control 8al8e berukuran J( inci dan pada aplikasidengan operating pressure J(00 Psi.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    20/44

    20

    -ersedia dalam ( $enis #aitu: single acting  dan double acting . 1ingle acting  han#a mempun#ai1 output port  dan digunakan pada actuator  $enis spring return. 6enis double acting  memiliki ( output  port  dan digunakan pada actuator  tanpa spring. 6enis double acting  dapat digunakan sebagai singleacting  dengan menutup salah satu outputn#a.

    *ransducer 

    Transducer  mengubah sin#al listrik men$adi sin#al pneumatic  untuk menggerakkan 8al8e. 9iasadikenal dengan nama 2 to P   atau 2P transducer (current to pressure transducer " danK/P transducer  !voltage to pressure transducer ". *utput standard  alat ini adalah 3 – 1 psi. Sin#alinput adalah – (0 m atau 1 – 8olt.7mumn#a transducer  selalu digunakan bersama dengan positioner . 6ika dihubungkan langsungke actuator  !tanpa positioner" maka proses pengontrolan akan men$adi lambat.

    *rip $ale

    Trip valve beker$a mirip dengan on/o%% switch #ang digunakan untuk menahan 8al8e pada posisi

    terakhir !lock in last position" ketika actuator kehilangan tekanan suppl#. ?etika tekanan kembalinormal 8al8e akan kembali membuka. Pastikan bahwa trip valve dilalui oleh suppl# udara #ang cukupdan di kalibrasi pada tekanan ambang #ang tepat.

    *ransmitter &ine 8 *uing &ine

     dalah tubing pen#alur udara untuk peralatan instrumentasi terbuat dari stainless steel tubing (11T) atau cooper . 7mumn#a berukuran AH 3/>H atau LH. Sesuaikan ukuran tubing ini dengan $umlah pencabangan dan $arak instalasi.

    IS*%&%SI ",*R,& $%&$'

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    21/44

    21

    Setelah melalui proses desain #ang sesuai beberapa hal #ang harus dipertimbangkan dalaminstalasi control valve adalah:

    1. %kses untuk maintenance

    )arus tersedia ruang !clearance" #ang cukup untuk repair dan maintenance• Pastikan bahwa pembungkus pipa !insulation" tidak menghalangi akses perawatan control 

    valve• "ontrol valve #ang terletak di ketinggian harus diberi tangga dan permanen platform

    ". Isolasi control valve

    7mumn#a control valve dilengkapi dengan bypass dan block valve. Pada kondisi normal# bypassvalve tertutup dan kedua  block valve terbuka.

    Pada waktu control valve diperbaiki kedua block valve ditutup untuk mengisolasi control valvedan bypass valve dibuka secara manual. 9ypass valve ini berukuran sama dengan control valve danharus dapat ber%ungsi throttling . 'amun untuk ukuran pipa lebih besar dari H boleh digunakan gatevalve dengan pertimbangan bia#a.

    Pemilihan block valve !upstream dan downstream" sendiri biasan#a satu ukuran dibawah ukuran pipadan dari $enis gate. Semua ini meru$uk kepada peraturan: PI BP 1 dan G42 1(.

    PR,B&'4 ",*R,& $%&$'

    Problem pada control valve dapat dibagi dalam ( kategori #aitu mekanikal dan desain.

    2. Prolem mekanikal

    •  brasi ter$adi $ika %luida #ang mengalir mengandung padatan !solid" seperti pasir.

    • Krosi ter$adi karena pressure drop #ang terlalu besar. 7ntuk pressure drop melebihi 100 Psi

    &irekomendasikan pemakaian trim #ang diperkuat !hardened ".• ?a8itasi ter$adi karena adan#a gelembung udara #ang berasal dari perubahan kecepatan

    aliran %luida dan pressure drop ketika %luida melewati 8al8e. Gelembung2gelembung udara #angberbenturan ini memiliki energi #ang sangat tinggi #ang dapat merusak metal pada valve body .?a8itasi selalu diikuti oleh noise #ang umumn#a berbun#i seperti bun#i kerikil melewati pipa.?a8itasi #ang parah bahkan dapat menimbulkan bun#i sampai 110 d9.

    Vibration biasan#a disebabkan gerakan pembukaan 8al8e tiba2tiba atau la=im dikenaldengan water hammer!  dan akibat ga#a inersia %luida #ang lewat karena penutupan mendadak.• ?orosi #ang berasal dari air supply  #ang mengandung air atau tercemar oli sehingga merusak

    komponen internal actuator .

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    22/44

    22

    • 4ange ker$a $ika desainer tidak mempertimbangkan segala kondisi normal dan abnormal

    ketika control valve beroperasi

    9. Prolem desainStabilitas #aitu $ika actuator  tidak mampu menahan valve plug  pada posisi #ang

    dikehendaki. Valve stem akan bergerak naik turun karena tekanan %luida. ?ondisi seperti initer$adi $ika tekanan aktual proses lebih besar dari perhitungan desain.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    23/44

    23

    Pneumatic de8ice !Pneumatic controller"

    Pneumatic devices masih tetap digunakan di %asilitas industri karena pilihan paling tepat dan murah

    untuk single loop dan local control.Pneumatic device $uga lebih aman dipakai pada lokasi rawanledakan dan kebakaran !ha&ardous area".

    Pneumatic "ontroller.9erbagai $enis pneumatic  controller  tersedia untuk berbagai proses di lapangan ! pressure# level#temperature# dan flow ". 9eberapa komponenn#a memiliki kesamaan seperti:

    • 1upply gauge – penun$uk tekanan supply 

    • *utput gauge – penun$uk tekanan output 

    • -ourdon tube – mekanisme feedback control  untuk merespon perubahan input  !level 

      pressure atau temperature"• o&&le 5 sebuah lubang keluaran permanen #ang berpasangan

    dengan flapper  untuk loading  dan unloading pilot relay • lapper  – pasangan dari no&&le

    • Pilot 4elay  – menaikkan sin#al dan 8olume tekanan dari no&&le ke penerima. 7ntuk setiap

    1 pound  tekanan pada no&&le men$adi 3 pound  tekanan pada output .• Proportional -and $d6ustment  – menentukan perbandingan penguatan !gain) controller.

    • -ellows – mekanisme pengaturan untuk mode  proportional  dan reset.

    9erikut akan kita bahas 3 $enis pneumatic controller  #ang sering digunakan di lapangan.

    1. &eel "ontroller Pneumatic level controller  #ang paling umum digunakan di lapangan adalah $enis 4isher type (00. lat ini menggunakan displacer sebagai sensor ketinggian di tangki atau vessel .

    • Prinsip kerja

    Perubahan pada liquid level  interface level  atau densityspesific gravity akanmengangkat displacer  sebanding dengan berat li;uida #ang berpindah !hukum rchimedes".Pergerakan displacer  secara 8ertikal akan menghasilkan gerakan angular  pada displacer rod  danmen#ebabkan torque tube memuntir setiap kali ter$adi perubahan level .

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    24/44

    24

    e8el ,ontroller dgn displacer.

    4isher (00 level  controller Puntiran torque tube terhubung ke flapper  #ang membuka/menutup no&&le. 9ila tekanan meningkat

    pada no&&le !menutup" akan menaikkan tekanan feedback  pada diaphragm di dalam relay  3:1. rtin#a setiap kenaikan tekanan pada no&&le 1 psi akan men#ebabkan tekanan output  naik men$adi 3psi.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    25/44

    25

    • Pengaturan leel (set point)

    Perubahan setpoint  dilakukan dengan memutar tombol @4aise 0evel!. 7ntuk menaikkan level  putar tombol setpoint  searah panah kebalikan arah ini untuk menurunkan level . rah panah menun$ukkandisebelah mana displacer  dipasang #ang dikenal dengan istilahright hand dan left hand mounting .Pada right hand mounting (displacer  di sebelah kanan controller "# arah panah akan berlawanandengan $arum $am. Sebalikn#a pada left hand mounting !displacer  di sebelah kiri controller " arah

    panah akan searah $arum $am.

    • Pengaturan Proportional Band (PB)

    Proportional band  !P9" pada liquid level controller  dapat dide%inisikan sebagai besar perubahan level  !dalam inchi" #ang dibutuhkan untuk menggerakkan !stroke" control valve. Sebagaicontoh: 6ika diinginkan perubahan level  seban#ak inchi dari sebuah control valve#ang bergerak dariposisi open men$adi close  !atau sebalikn#a" pada sensing  displacer  #ang bergerak se$auh 1 inchimaka dikatakanlevel  controller  tersebut mempun#ai P9 05.

    9erikut adalah pengaruh P9 pada process control :

    • Menaikkan P9 akan mengurangi $umlah osilasi pada process variable

    respon controller  men$adi lambat• Menurunkan P9 akan menambah osilasi pada proses dan membutuhkan waktu lama untuk

    menu$u ke titik kestabilan• P9 diset pada titik 0 akan men#ebabkan sistem pengontrolan men$adi *n/*%% control 

    P9 dapat dituliskan dalam %ormula :

    &imana:P9 C Proportional -and  !5"

    ?c C ,ain !%aktor penguatan" dide%inisikan sebagai perbandingan kuat sin#al output  terhadap input 

    )ubungan P9 terhadap gain !output /input " digambarkan sbb:

    )ubungan P9terhadap gain !outputinput)

    7ntuk mengatur tombol P9 dapat diikuti prosedur berikut:

    1. Pastikan loop sudah dalam posisi beker$a upstream dan downstream manual  valve sudahdalam kondisi terbuka. 1upply  udara sudah masuk dan terbaca pada pressure gauge. 6ikaada bypass valve – pastikan tertutup.

    (. tur P9 pada setting minimum #ang mampu memberikan kestabilan ker$a control valve.-unggu se$enak untuk melihat reaksi control .

    3. Putar setting level  sesuai nilai #ang diinginkan. 6ika ter$adi osilasi naikkan P9 hingga osilasi

    hilang dalam waktu sesingkat mungkin.. 7$i sistem dengan mengganti nilai setpoint  #ang lain !naik atau turun lalu koreksi nilai P9". 7langi langkah beberapa kali hingga sistem stabil. ?embalikan setpoint  ke nilai #ang diinginkan.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    26/44

    26

    (atatan7

    'ilai P9 terkecil adalah #ang paling baik sepan$ang tidak ter$adi osilasi !hunting" dan proses controlsudah mengikuti perubahan le8el.

    • "ontrol %ction

     da ( macam aksi control  #aitu:

    • 8irect action #aitu kenaikan level  li;uida akan menaikkan sin#al output controller 

    • 4everse action# #aitu kenaikan level  li;uida akan menurunkansin#al output controller 

    Pemilihan aksi control  ini disesuaikan dengan $enis actuator valve di lapangan !'* atau ',".Perubahan aksi ini dilakukan dengan membalik rangkaian bourdon tube dan posisi  flapper .

    8irect  dan 4everse $ction

    • 4aintenance8*rouleshooting

    6ika ter$adi masalah pada pneumatic level controller  beberapa hal #ang mungkin ter$adi danpemecahann#a adalah sebagai berikut:

    Prolem PeneaPemeriksaan8peraikan

    Proses naikturun (osilasi)di

    sekitar setpoi nt 

    ?esalahan pengaturanP9

     tur P9

    1upply  udara salah atauber%luktuasi

    Monitor tekananudara supply  danpastikan beradadalam limitn#a

    Sensor bergesekandengandinding cage atau displacer bocor 

    Periksa cage ter hadap gesekanpastikan sensortergantungbebas.Ganti displacer  #ang bocor.

    ?erusakan relay  Periksa relay tekan plungerbeberapa kali

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    27/44

    27

    untukmelepaskankotoran #angtersumbat.Ganti relay .

    (ontroller  mengatur tapidiluar set point 

    -ekananudara supply  salah

    Monitor tekananudara supply  danpastikan beradadalam limitn#a.Ganti pressureregulator  $ikarusak.

    ?ebocoranpada controllerloop

    Gunakan airsabun untukmemeriksakebocoraninternal  maupun tubingudara.Ganti part  #angbocor.

    ?ebocoran displacer 

    Pastikan displac er  tidak dimasuki%luida proses.Ganti $ika bocor.

    Pengaturan flapper 

    Pastikan flapper  tidak longgar danposisin#a tegak

    lurusterhadap no&&le.

    Perubahan proses8ariabel

    Pastikan li;uidaproses sesuaidengan setupawalcontroller .Perubahan SGmembutuhkankalibrasi ulang.

    -ekananudara supply  salah

    Monitor tekananudara supply  dan

    pastikan beradadalam limitn#a.Ganti pressure r egulator  $ikarusak.

    (ontroller  tidak dapatmemerikanoutput  penuh

    Perubahan proses8ariabel

    Pastikan li;uidaproses sesuaidengan setupawalcontroller .Perubahan SGmembutuhkan

    kalibrasi ulang.

    ?erusakan relay  Periksa relay tekan plunger  be

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    28/44

    28

    berapa kali untukmelepaskankotoran #angtersumbat.

    ?ebocoranpada controllerloop

    Gunakan airsabun untukmemeriksakebocoran.Ganti part  #angbocor.

    -ekananudara supply  atau pressure gauge output salah

    Pastikan tekananudara supply  sesuai.Ganti pressure g auge output  $ikarusak.

    (ontroller  tetap eradapada posisioutput penuh('ull ) atau;ero

    Pengaturan flapper 

    Pastikan flapper  tidak longgar danposisin#a tegaklurusterhadap no&&le.

    !. Pressure "ontroller Pneumatic pressure controller  #ang umum digunakan di lapangan adalah 4isher t#pe10. "ontroller  ini menggunakan bourdon tubesebagai sensing element . ?omponen utaman#asebagai berikut:

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    29/44

    29

    Pressure controller  4isher 10• Prinsip 3erja

    Secara garis besar prinsip ker$a pressure controller  ini hampir sama dengan level controller  bedan#aterdapat penambahan bellows dan tombol reset  !pada t#pe 10". 1ensing pressure terhubunglangsung ke bourdon tube #ang menggerakkan no&&le terhadap flapper setiap kali ter$adi perubahantekanan. *utput controller  berasal dari relay  #ang terdapat di bagianbelakang. 4elay  mendapat supply  dariair regulator  dan besarn#a output  dipengaruhi oleh $arak flapper  terhadap no&&le. *utput controller  $uga tergantung pada bukaan valve proportional  dan reset .

    • Pengaturan Setting< PB< dan Reset

    Pengaturan setting  dilakukan dengan memutar tombol setting pressure sesuai dengan nilai #ang ingindicapai. Perhatikan skala pada tombol pemutar harus sesuai dengan range ker$a sensing element  !bourdon tube". ,ontoh untuk range ker$a 0 – 300 psi pada skala maka pada sisi bourdontube $uga harus tercetak range #ang sama.

    7ntuk mengatur P9 dan reset  ikuti prosedur berikut:

    1. Pastikan supply pressure sudah masuk dan sesuai(. Putar tombol pressure setting  ke nilai #ang diinginkan3. Putar tombol reset  – mulai dengan nilai 0.0 m/r !minutes per repeat ". Set P9 ad6ustment  05.. 7$i sistem dengan mengetuk flapper  perlahan dan perhatikan apakah ter$adi osilasi pada

    proses. 6ika tidak turunkan P9 L n#a.. 7langi langkah sampai proses berosilasi. 6ika osilasi ter$adi naikkan nilai P9 ini men$adi (F

    n#a.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    30/44

    30

    . an$utkan dengan tombol reset  – u$i sistem dengan mengetuk flapper  $ika osilasi tidak ter$aditurunkan nilai reset .

    >. -erus ulangi langkah sampai proses ber2osilasi. 6ika osilasi ter$adi naikkan nilai reset  inimen$adi 3F n#a.

    D. Proses tuning  selesai(atatan 7 Prosedur di atas hanya berlaku untuk pressure controller yang dilengkapi dengan fasilitas

    P- 9 4eset • "ontrol %ction

    7ntuk memperoleh %leksibilitas dalam penggunaan $uga dapat dilakukan perubahandari direct  ke reverse. Perubahan ini dilakukan dengan memindahkan posisi no&&le ke arahsebalikn#a dan pemindahan tubing   proportional valve seperti gambar berikut ! proportional only ". Itemberwarna biru adalah komponen #ang berubah posisin#a. 7ntuk proportional  N reset controller  dapatdilihat pada halaman berikutn#a.

    Perubahan direct  dan reverse ac tion untuk proportional only controller 

    • 4aintenance8*rouleshooting

    Prolem PeneaPemeriksaan8per aikan

    -idakada outputcontroller 

    Pressure regulator  tidakbeker$a  $d6ust  perbaikiganti bila perlu

    lapper  tidak se$a$ar  tur dan pasangdengan benar 

    -ourdontube connecting lineatausensing line bocor 

    Ganti bourdontube kencangkan#ang longgarganti tubing  bilaperlu

    o&&le block  tidak

    se$a$ar 

    Se$a$arkan dan

    kencangkan4elay ratio tidak beker$a Perbaiki atau

    ganti relay 

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    31/44

    31

    Pengaturan action salah 7bah action

    *utputcontroller penuh !full "

    o&&le tersumbat9ersihkan atauganti no&&le

    4elay ratio tidak beker$aPerbaiki atauganti relay 

    Pengaturan action salah 7bah action

     ksi "ontroll er hilang

    1ensingline atau control   pressur e block tersumbat ataurusak

    9ersihkan atauganti line atau block  bila perlu

    -ourdon tube tersumbat9ersihkan atauganti tube

    *utputcontroller rendah

    ?ebocoran pada tubingoutput 

    ?encangkan gantibila perlu

    8iaphragm pada actuator  !control valve" pecah

    Ganti $ctuator  !di aphragm"

    4elay ratio tidak beker$aPerbaiki atauganti relay 

    -ekanan supply  ber%luktuasi

    Perbaiki atau gantiair regulator 

    Sambungandari bourdon tube kerangkaian flapper  longgar 

    Perbaiki ganti $ikaperlu

    Proportional  valve atau bellows tidak beker$a

    9ersihkan ganti $ika perlu

    9. *emperature "ontroller Pneumatic temperature controller  #ang umum digunakan di lapangan adalah 4isher t#pe1. "ontroller  ini menggunakan temperature bulb #ang dibenamkan dalam %luida proses. 9ulb iniberisikan cairan #ang akan memuai dan menaikkan/menurunkan tekanan bourdon tube seiringdengan perubahan temperatur.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    32/44

    32

    Temperaturecontroller  4isher 1

    • Prinsip 3erja

    ?etika temperatur proses naik tekanan di dalam pipa kapiler #ang terhubung ke bourdon tube $ugaakan naik sehingga bourdonmengembang. Gerakan ini men#ebabkan flapper  bergerak merapatke no&&le !direct acting " dan tekanan no&&le meningkat. 4elay  akan menaikkan tekanan output controller . Sebagian tekanan output  akan dikembalikan !feedback " ke proportional bellows #angmenghambat gerakan flapper  sehingga temperatur proses berubah dan membuat flapper  men$auhdari no&&le hingga keseimbangan tercapai.

    • Pengaturan temperature setting < PB< dan ResetPengaturan setpoint  adalah untuk mengubah $arak antara no&&le dengan flapper  seperti haln#aperubahan $arak karena perubahan temperatur. Perubahan ini dilakukan dengan memutar tombol temperature setting . Perubahan setpoint  ini lebih mudah karena pada dial terdapat skalatemperatur #ang akan kita tu$u.

    Temperature controller  sudah dikalibrasi dari pembuatn#a !factory setting " sehingga hampir tidakmembutuhkan kalibrasi tambahan. ?alibrasi dibutuhkan $ika ada pergantian sensing element .P9 ad6ustment  menentukan besarn#a output controller  #ang dikembalikan !feedback "menu$u proportional bellows. Perubahan P9 $uga berarti mengubah gain dari controller .

    Prosedur mengatur P9 dan reset  sebagai berikut:

    1. Pastikan supply pressure sudah masuk dan sesuai keperluan(. Putar tombol temperature setting  sesuai nilai #ang diinginkan3. Putar tombol reset  – mulai dengan nilai 0. m/r !minutes per repeat ". Set P9 ad6ustment  pada nilai 1 5. 7$i sistem dengan mengetuk flapper  perlahan dan perhatikan apakah ter$adi osilasi. 6ika tidak

    turunkan P9 L n#a.. 7langi langkah sampai proses osilasi. 6ika osilasi ter$adi naikkan nilai P9 men$adi (F n#a.. an$utkan dengan tombol reset  u$i sistem dengan mengetuk flapper  $ika osilasi tidak ter$adi

    turunkan nilai reset .>. -erus ulangi langkah sampai ter$adi osilasi. 6ika osilasi ter$adi naikkan nilai reset men$adi 3F

    n#a.D. Proses tuning  selesai(atatan)

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    33/44

    33

    • Prosedur di atas han#a berlaku untuk temperature controller  #ang dilengkapi dengan %asilitas

    P9 N 4eset • P9 ad6ustment  akan menggeser setpoint . Selalu periksa ulang antara nilai setpoint  dan aktual

    temperatur. 6ika ter$adi selisih (offset)lakukan re'&ero no&&le.• "ontrol action

    Mengubah controller  action dari direct  ke reverse atau sebalikn#a dengan memindahkan reversing 

    block  dan sambungan bellows seperti #ang terlihat pada gambar berikut. seperti #ang terlihat padagambar berikut.

    Perubahan direct  dan rev erse action untuk proportional 9 reset controller 

    • 4aintenance8*rouleshooting

    Secara umum maintenance dan troubleshooting temperature controller  dapat disamakandengan level  dan pressure controller . Sebahagian besar masalah padaperalatan pneumatic  disebabkan oleh air supply  karena setting  udara supply  tidak sesuai denganspesi%ikasi pabrik pembuat. Problem lain adalah kualitas udara #ang buruk karena terkontaminasidengan uap air min#ak !oli #ang sering ikut terbawa dari kompressor" dan partikel padat #ang kerapmen#umbat pipa kapiler di controller .

    Pastikan pintu controller  selalu dalam keadaan tertutup setelah melakukan perubahan setting ataupemeriksaan untuk mencegah timbuln#a karat dan penumpukan debu pada beberapa komponenpenting !mis: bellows dan flapperno&&le". -erutama $ika controller dioperasikan pada lingkungan #angkorosi%.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    34/44

    34

    Pneumatic $ale Positioner.

    Positioner  adalah semacam relay  udara #ang ber%ungsi untuk

    menghilangkan hysterisis# pengaruh friction serta pressure drop #ang dapat mengganggu

    ker$a control valve. Positioner  beker$a memastikan sin#al input  dari controller  akan linear  dengan

    posisi bukaan control valve.

    Positioner  $uga dapat ber%ungsi sebagai penguat sin#al atau volume booster . Sin#al low 

     pressure dari controller  akan dikuatkan !multiply " menu$u actuator  agar 

    posisi valve membuka/menutup dengan presisi.

    Sebagian positioner  dikombinasikan dengan 2P converter  untuk mengakomodasi sin#al electronic .

    &ewasa ini semakin umum dipakai positioner  berbasiskan )B- !%ighway $ddressable 4emote

    Transducer ". ?euntungan utama sistem )B- ini adalah dari remote diagnostic  dan troubleshooting .

    Pada modul ini han#a akan dibahas tentang pneumatic  valve positioner  dari $enis 4isher seri 310

    dan 3>(.

    Valve positioner type 310 dan 3>(

    2. #isher 9=20

    Positioner  seri 3106 dan 3106P dapat digunakan untuk single dan double acting actuator .

    • Prinsip kerja

    Pada posisi direct acting  input  sin#al dari controller  diarahkan ke cavity   pada modul input .

    ?enaikan sin#al men#ebabkan ga#adownforce pada summing beam membuatn#a bergerak

    berlawanan dengan arah $arum $am. Gerakan ini mendorong flapper  ma$u mendekati no&&le dan

    membuat tekanan no&&le meningkat. ?enaikan tekanan no&&le akan membuat relay beam bergerak

    searah $arum $am membuat relay  9 meningkatkan tekanan upper cylinder  dan relay   membuang

    tekanan lower cylinder  dari actuator .

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    35/44

    35

    Skematik positioner  type 

    3106P pada double acting actuator 

    -ekanan actuator  akan membuat rotary shaft  memutar searah $arum $am men#ebabkan feedback 

    lever  bergerak pivot  searah $arum $am dan ga#a pada summing beam meningkat. Ga#a #ang

    melawan downward force dari summing beam ini akan terus meningkat hingga tercapai

    kesetimbangan. Pada titik inilah valve shaft  berada pada posisi #ang benar sesuai dengan

    sin#al input .

    • Pengaturan dan setting

     1 4inor loop gain adjustment

    7ntuk control valve komplit minor loop gain ad6ustment  sudah di set oleh manu%aktur sesuai dengan

    ukuran dan $enis actuator . 7ntuk pemasangan terpisah setting  ini perlu diulang dengan cara

    mengukur $arak O sesuai dengan actuator  typesi&e seperti pada gambar dan tabel berikut:

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    36/44

    36

    :inor  loop gain ad6ustment 

    Prosedur:

    1. epaskan keempat sekrup penutup cover (. 7kur $arak antara gain ad6ustment plate dengan fleure ad6ustment  sesuai gambar diatas.3. 6ika tidak sesuai dengan typesi&e actuator  longgarkan sekrup ad6uster  dengan

    menggunakan kunci !he screw " lalu geser fleure ad6ustment  sehingga ber$arak sesuai nilaipada tabel.

    . ?encangkan kembali sekrup tersebut dan coba reaksi positioner . 7langi langkah 3 $ika diperlukan

     1 "oarse span adjustment

    7ntuk mendapatkan coarse span ad6ustment  #ang tepat tentukan range span sin#al input . Gunakan

    tabel pada gambar dibawah. 7ntuk mendapatkan nilai #ang tepat. ,ontohn#a: input  3 – 1 psi

    memiliki span 1( psi !1 – 3 C 1(" maka range spring  harus berada pada lubang nomor 3.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    37/44

    37

    "oarse span ad6ustment 

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    38/44

    38

    "alibration

    ad6ustment 

     1 >ero dan span adjustment

    7ntuk prosedur ini perhatikan gambar diatas

    1. )ubungkan positioner  dengan supply pressure(. 9erikan tekanan rendah sesuai range sin#al instrumen !untuk range 3 – 1 psi berikan 3 psi"3. tur sekrup &ero ad6ustment  hingga actuator  berada tepat pada posisi awal stroke !fully

    closed  atau fully open tergantung fail'save position". 9erikan tekanan tinggi !1 psi". 6ika gerakan actuator  kurang atau lebih dari titik

    maksimumn#a atur sekrup fine span.. 7langi langkah 3 dan sehingga diperoleh stroke actuator  #ang sesuai dengan sin#al

    instrumen.!. #isher 9?@!

    Positioner  3>( umumn#a dipakai pada spring diaphragm actuator. Positioner  $enis ini $uga

    mempun#ai pilihan characteri&ed cam #ang memungkinkan perubahan karakteristik flow  tanpa perlu

    mengubah mekanisme valve.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    39/44

    39

    Ilustrasi

    skematik positioner  3>(

    • Prinsip kerja

    Ilustrasi skematik dari positioner  3>( diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

    Sin#al input  dari controller  dihubungkan ke bellows #ang akan mengembang dan

    menggerakkan beam. -eam ini bergerak untuk mendorong flapper  lebih dekat ke no&&le.

    -ekanan no&&le akan bertambah melalui proses relay  akan

    men#ebabkan output  ke actuator  meningkat. ?enaikan tekanan di actuator  akan mendorong stemdan

    gerakan ini dikembalikan !feedback " ke beam melalui sebuah cam. 9ila cam berputar beam akan

    bergerak disekitar feedback ais#ang menggerakkan flapper  perlahan2lahan men$auhi no&&le.

    -ekanan no&&le berkurang dan mengurangi tekanan output  pada actuator . Gerakan stem berlan$ut

    mendorong flapper  men$auh dari no&&le hingga keseimbangan tercapai.

    • "haracteri;ed cam

    "am pada positioner  ber%ungsi untuk memodi%ikasi karakteristik flow  !lihat modul sebelumn#a". ?etika

    dirakit di pabrik pembuat positioner 3>( sudah dilengkapi dengan linear cam !cam ".

    -ersedia cam 9 dan , untuk mendapatkan karakteristik flow  seperti terlihat pada kur8a dibawah ini.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    40/44

    40

    ?ur8a karakteristik flow  berdasarkan $enis cam

    • Positioner pass

    Positioner  3>( dilengkapi tuas bypass !bypass lever ". Menggeser tuas bypass ke

    posisi positioner  akan men#ebabkan sin#al input melalui positioner  kemudian ke actuator . Menggeser 

    tuas ini ke posisi bypass akan membuat sin#al input  langsung menu$u actuator .

    Pada posisi reverse acting  tuas bypass harus di2lock  pada posisi positioner . Ini untuk mencegah e%ek

    perubahan mendadak pada posisivalve dan membuat sistem upset . Pada aplikasi di lapanganmenggeser tuas bypass han#a boleh dipakai pada mode direct acting  dan teknisi harus memahami

    proses keseluruhan.

    • Peruahan positioner action

    Posisi dari flapper assembly  pada beam menentukan aksi dari positioner . Seperti #ang terlihat pada

    gbr dibawah beam ad6usment  beamterbagi dalam dua kuadran #aitu &IBK,- dan BKEKBSK.

    Perubahan dari direct acting ke reverse acting  dapat langsung dilakukan dengan menggeser 

    posisi flapper assembly  ke arah #ang berlawanan.

    • Pengaturan dan setting

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    41/44

    41

     1 Prosedur eam alignment

    akukan prosedur berikut ini:

    • epaskan tubing  dari positioner  dan berikan tekanan supply  secara manual

    sehingga actuator  berada pada posisi mid travel • Pastikan tanda indeks 0 degree pada rotary shaft arm tegak lurus dengan tanda indeks

    pada case seperti pada gambar berikut. alu atur posisi travel pin agar sesuaidengan travel  indeks pada rotary shaft arm.

    etak dan alignment  rotary shaft arm

    • onggarkan no&&le lock nut dan putar no&&le searah $arum $am pada posisi paling rendah.

    alu putar no&&le keluar !berlawanan $arum $am" kira2kira ( putaran dan kencangkan locknut .• epaskan tekanan dan hubungkan kembali tubing  dari positioner  ke actuator .

    • 9erikan sin#al input  dari positioner  dan set pada mid range !contoh untuk 3 – 1 psi set pada

    D psi"• Geser rangkaian flapper  pada skala 0 pada beam. Indeks 0 degree pada rotary shaft

    arm harus se$a$ar dengan tanda indeks padacase seperti gbr diatas. 6ika tidaklonggarkan locknut  follower  dan ad6ust  agar rotary shaft arm se$a$ar dengan tanda indekspada case. ?encangkan kembali locknut .

    • Geser posisi flapper  pada skala 10 pada sisi direct acting  beam. -anda 0 degree pada rotary

    shaft  harus se$a$ar dengan tanda indeks pada case seperti gbr diatas. 6ika tidak longgarkanrangkaian bellows pivot pin sehingga tanda 0 degree se$a$ar.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    42/44

    42

    -eam alignment 

    • Geser posisi flapper  ke kiri pada skala 10 pada sisi reverse acting beam. -anda

    0 degree pada rotary shaft  harus se$a$ar dengan tanda indeks pada case seperti gbr diatas !etakdan alignment  rotary shaft arm). 6ika tidak longgarkan rangkaian bellows pivot pin sehingga tanda0 degree se$a$ar.

    • 7langi langkah dan > untuk memperoleh hasil maksimal. Setelah semua benar maka

    langkah kalibrasi baru dapat dilakukan.

     1 3alirasi ;ero dan span

    akukan prosedur berikut ini:

    1. Matikan supply pressure menu$u positioner . 9eri tekanan sin#al input  sehingga berada padanilai midrange.

    (. Geser flapper assembly  kira2kira pada skala pada quadrant  #ang sesuai dengan operasi!direct  atau reverse". 9erikan supply  kevalve positioner . -anda 0 degree harus se$a$ar dengantanda pada case. 6ika tidak periksa lingkage mungkin longgar atau instalasicam tidak benar.akukan minor ad6ustment  ketinggian no&&le untuk memperbaiki hubungan antarasin#al input  dengan titik awaltravel .

    3. 9erikan sin#al input  rendah !misal 3 psi". onggarkan no&&le locknut  dan ad6ustno&&le hingga actuator  bergerak sesuai dengan posisi #ang diharapkan. Prosedur ini disebut $uga &ero trim ad6ustment .

    . 9erikan sin#al input  tinggi !misal 1 psi" dan perhatikan pergerakan stem.

    6ika stem travel  kurang dari #ang diharapkan tambah dengan menggeser flapper assembly  kenilai #ang lebih tinggi pada beam. 6ika stem travel  berlebih kurangi dengan menggeser flapperassembly  ke nilai #ang lebih rendah. Prosedur ini disebut $uga span ad6ustment.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    43/44

    43

    . 7langi langkah 3 dan sehingga dicapai travel  #ang benar. Setiap kali posisi flapper  diubah!step " maka step 3 $uga harus diulangi untuk mendapatkan nilai &ero #ang tepat.

  • 8/15/2019 Macam dan jenis valve.docx

    44/44

    44