LP SECTIO CAESARIA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    1/25

    SECTIO CAESARIA (SC)

    A. DEFINISI

    Puerperium (masa nifas) adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk

    pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Kejadian yang terpenting

    dalam nifas adalah involusi dan laktasi ( Saifuddin, 26 ).

    !ifas dibagi menjadi " periode

    #. Peurperium $ini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan

    berjalan%jalan

    2. Peurperium &ntermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat%alat genetalia yang

    lamanya 6%' minggu

    ". emote peurperium adalah aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

    sempurna terutama bila selama hamil atau aktu persalinan mempunyai

    komplikasi ( bisa dalam berminggu%minggu, berbulan%bulan dan bertahun%

    tahun )

    $alam masa nifas, alat%alat genitalia intena maupun eksterna akan berangsur%angsur

    pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan%perubahan alat genetalia inidalam keseluruhannya involusio. Perubahan%perubahan yang lain yang penting yakni

    hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi. *ang terakhir ini karena pengaruh hormon

    laktogenik dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar%kelenjar mamma.

    Pada saat masa nifas terdapat +airan yang keluar dari vagina yang disebut lo+hea.

    o+hia adalah +airan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.

    o+hia bersifat alkalis, jumlahnya lebih banyak dari darah menstruasi. o+hia ini berbau

    anyir dalam keadaan normal, tetapi tidak busuk.

    Pengeluaran lo+hia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan arnanya yaitu lokia rubra

    berarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa

    mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari pertama sampai hari ketiga.

    #. o+hea rubra (+ruenta)

    -erisi darah segar dan sisa%sisa selaput ketuban, sel%sel desidua, vernik +aseosa,

    lanugo, mekonium. Selama 2 hari pas+a persalinan.

    2. o+hea sanguinolenta

    -erarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari "/ pas+a persalinan.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    2/25

    ". o+hea serosa

    -erarna kuning +airan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 20 pas+a persalinan.

    0. o+hea alba

    1airan putih setelah 2 minggu.

    . o+hea purulenta

    3erjadi infeksi keluar +airan seperti nanah, berbau busuk.

    Se+tio +aesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu

    insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan

    utuh serta berat janin di atas gram (Sarono, 24)

    Se+tio 1aesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan diatas

    gram melalu i sayatan pada d ind ing u terus yang u tuh (5ulardi

    7iknjosastro, 26)

    8enis% jenis se+tion +aesarea, antara lain 9

    #. Se+tio +esaria transperitonealis profunda

    Se+tio +esaria transperitonealis propunda dengan insisi di segmen baah uterus.

    insisi pada baah rahim, bisa dengan teknik melintang atau memanjang. Keunggulan

    pembedahan ini adalah9

    a. Pendarahan luka insisi tidak seberapa banyak.

    b. -ahaya peritonitis tidak besar.

    +. Perut uterus umumnya kuat sehingga bahaya ruptur uteri dikemudian hari tidak

    besar karena pada nifas segmen baah uterus tidak seberapa banyak mengalami

    kontraksi seperti korpus uteri sehingga luka dapat sembuh lebih sempurna.

    2. Se+tio +a+aria klasik atau se+tion +e+aria korporal

    Pada +e+tio +a+aria klasik ini di buat kepada korpus uteri, pembedahan ini yang

    agak mudah dilakukan,hanya di selenggarakan apabila ada halangan untuk melakukan

    se+tion +a+aria transperitonealis profunda. &nsisi memanjang pada segmen atas uterus.

    ". Se+tio +a+aria ekstra peritoneal

    Se+tion +a+aria eksrta peritoneal dahulu di lakukan untuk mengurangi bahaya

    injeksi perporal akan tetapi dengan kemajuan pengobatan terhadap injeksi

    pembedahan ini sekarang tidak banyak lagi di lakukan. ongga peritoneum tak

    dibuka, dilakukan pada pasien infeksi uterin berat.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    3/25

    0. Se+tion +esaria :ystero+tomi

    Setelah se+tio +esaria, dilakukan hysteroktomy dengan indikasi9

    ;tonia uteri

    Plasenta a++rete

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    4/25

    Kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran

    satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang

    sehingga sulit untuk dilahirkan se+ara normal.

    . >aktor :ambatan 8alan ahir

    ;danya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak memungkinkan

    adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan baaan pada jalan lahir, tali pusat pendek

    dan ibu sulit bernafas.

    6. Kelainan etak 8anin

    a. Kelainan pada letak kepala

    #. etak kepala tengadah

    -agian terbaah adalah pun+ak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba

    ??- yang paling rendah. =tiologinya kelainan panggul, kepala bentuknya bundar,anaknya ke+il atau mati, kerusakan dasar panggul.

    2. Presentasi muka

    etak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak

    paling rendah ialah muka. :al ini jarang terjadi, kira%kira ,2/%, @.

    ". Presentasi dahi

    Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan

    tetap paling depan. Pada penempatan dagu, biasanya dengan sendirinya akan

    berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala.

    b. etak Sungsang

    etak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang

    dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian baah kavum uteri.

    $ikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni presentasi bokong, presentasi

    bokong kaki, sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi

    kaki (Saifuddin, 22).

    C. PATOFISIOLOGI

    S1 merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas gr dengan

    sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. &ndikasi dilakukan tindakan ini yaitu

    distorsi kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak, pla+enta previa dll,

    untuk ibu. Sedangkan untuk janin adalah gaat janin. 8anin besar dan letak lintang

    setelah dilakukan S1 ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek kognitif

    berupa kurang pengetahuan. ;kibat kurang informasi dan dari aspek fisiologis yaitu

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    5/25

    produk oAsitosin yang tidak adekuat akan mengakibatkan ;S& yang keluar hanya sedikit,

    luka dari insisi akan menjadi post de entris bagi kuman. Bleh karena itu perlu diberikan

    antibiotik dan peraatan luka dengan prinsip steril. !yeri adalah salah utama karena

    insisi yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman.

    Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat regional

    dan umum. !amun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin maupun ibu

    anestesi janin sehingga kadang%kadang bayi lahir dalam keadaan upnoe yang tidak dapat

    diatasi dengan mudah. ;kibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya anestesi bagi

    ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak yang

    keluar. ?ntuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat sekret

    yan berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup.

    ;nestesi ini juga mempengaruhi saluran pen+ernaan dengan menurunkan mobilitas

    usus.Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan terjadi proses

    penghan+uran dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian diserap untuk metabolisme

    sehingga tubuh memperoleh energi. ;kibat dari mortilitas yang menurun maka peristaltik

    juga menurun.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    6/25

    D. PENGKAJIAN

    Pada pengkajian klien dengan se+tio +aesaria, data yang dapat ditemukan meliputi

    distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust,

    abrupsio plasenta dan plasenta previa.

    a. &dentitas atau biodata klien

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    7/25

    Pada pasien pos partum sering terjadi adanya perasaan sering Csusah ken+ing selama

    masa nifas yang ditimbulkan karena terjadinya odema dari trigono, yang

    menimbulkan inveksi dari uretra sehingga sering terjadi konstipasi karena penderita

    takut untuk melakukan bab.

    . &stirahat dan tidur

    Pada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan tidur karena adanya

    kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah persalinan

    6. Pola hubungan dan peran

    Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan keluarga dan orang

    lain.

    /. Pola penagulangan sters

    -iasanya klien sering melamun dan merasa +emas

    '. Pola sensori dan kognitif

    Pola sensori klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka janhitan dan nyeri

    perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif klien nifas primipara terjadi

    kurangnya pengetahuan meraat bayinya

    4. Pola persepsi dan konsep diri

    -iasanya terjadi ke+emasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih%lebih menjelang

    persalinan dampak psikologis klien terjadi perubahan konsep diri antara lain dan

    body image dan ideal diri

    #. Pola reproduksi dan sosial

    3erjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsi dari

    seksual yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas.

    e. Pemeriksaan fisik

    a. Kepala

    -agaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang%kadang terdapat adanya+loasma gravidarum, dan apakah ada benjolan

    b. eher

    Kadang%kadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena adanya

    proses menerang yang salah

    +.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    8/25

    d. 3elinga

    -iasanya bentuk telingga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya, adakah

    +airan yang keluar dari telinga.

    e. :idung

    ;danya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang%kadang ditemukan

    pernapasan +uping hidung

    f. $ada

    3erdapat adanya pembesaran payu dara, adanya hiper pigmentasi areola mamae dan

    papila mamae

    g. Pada klien nifas abdomen kendor kadang%kadang striae masih terasa nyeri. >undus

    uteri " jari dibaa pusat.

    h. 5enitaliua

    Pengeluaran darah +ampur lendir, pengeluaran air ketuban, bila terdapat

    pengeluaran mekomium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan

    menandakan adanya kelainan letak anak.

    i. ;nus

    Kadang%kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena ruptur

    j. =kstermitas

    Pemeriksaan odema untuk mrlihat kelainan%kelainan karena membesarnya uterus,

    karenan preeklamsia atau karena penyakit jantung atau ginjal.

    k. 3anda%tanda vital

    ;pabila terjadi perdarahan pada pos partum tekanan darah turun, nadi +epat,

    pernafasan meningkat, suhu tubuh turun.

    f. Pemeriksaan penunjang

    #. =lektroensefalogram ( ==5 )

    ?ntuk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang.

    2. Pemindaian 13

    ?ntuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.

    ".

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    9/25

    ?ntuk mengevaluasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi,

    perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak.

    . ?ji laboratorium

    a. >ungsi lumbal 9 menganalisis +airan serebrovaskuler

    b. :itung darah lengkap 9 mengevaluasi trombosit dan hematokrit+. Panel elektrolit

    d. Skrining toksik dari serum dan urin

    e. ;5$

    f. Kadar kalsium darah

    g. Kadar natrium darah

    h. Kadar magnesium darah

    E. PENATALAKSANAAN

    #. Peraatan aal

    a. etakan pasien dalam posisi pemulihan

    b. Periksa kondisi pasien, +ek tanda vital tiap # menit selama # jam pertama,

    kemudian tiap " menit jam berikutnya. Periksa tingkat kesadaran tiap #

    menit sampai sadar

    +. *akinkan jalan nafas bersih dan +ukup ventilasi

    d. 3ransfusi jika diperlukan

    e. 8ika tanda vital dan hematokrit turun alau diberikan transfusi, segera

    kembalikan ke kamar bedah kemungkinan terjadi perdarahan pas+a bedah

    2. $iet

    Pemberian +airan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu

    dimulailah pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian minuman

    dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 % # jam pas+a

    operasi, berupa air putih dan air teh.

    ".

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    10/25

    . Peraatan fungsi kandung kemih

    a. 8ika urin jernih, kateter dilepas ' jam setelah pembedahan atau sesudah

    semalam

    b. 8ika urin tidak jernih biarkan kateter terpasang sampai urin jernih

    +. 8ika terjadi perlukaan pada kandung kemih biarkan kateter terpasang sampai

    minimum / hari atau urin jernih.

    d. 8ika sudah tidak memakai antibiotika berikan nirofurantoin # mg per oral

    per hari sampai kateter dilepas

    e. Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada

    penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan.

    Kateter biasanya terpasang 20 % 0' jam C lebih lama lagi tergantung jenis

    operasi dan keadaan penderita.

    6. Pembalutan dan peraatan luka

    a. 8ika pada pembalut luka terjadi perdarahan atau keluar +airan tidak terlalu

    banyak jangan mengganti pembalut

    b. 8ika pembalut agak kendor , jangan ganti pembalut, tapi beri plester untuk

    mengen+angkan

    +. 5anti pembalut dengan +ara steril

    d. uka harus dijaga agar tetap kering dan bersih

    e. 8ahitan fasia adalah utama dalam bedah abdomen, angkat jahitan kulit

    dilakukan pada hari kelima pas+a S1

    /. 8ika masih terdapat perdarahan

    a. akukan masase uterusb. -eri oksitosin # unit dalam ml +airan &.D. (garam fisiologik atau )

    6 tetesCmenit, ergometrin ,2 mg &.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    11/25

    b. Pas+a operasi perlu dilakukan drainase untuk men+egah terjadinya

    hematoma.

    +. Pasien dibaringkan dengan posisi semi foler (berbaring dengan lutut

    ditekuk) agar diding abdomen tidak tegang.

    d. $iusahakan agar penderita tidak batuk atau menangis.e. akukan peraatan luka untuk men+egah terjadiny infeksi

    f. $alam aktu # bulan jangan mengangkut barang yang berat.

    g. Selama aktu " bulan tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat

    menaikkan tekanan intra abdomen

    h. pengkajian difokuskan pada kelan+aran saluran nafas, karena bila terjadi

    obstruksi kemungkinan terjadi gangguan ventilasi yang mungkin disebab%

    kan karena pengaruh obat%obatan, anestetik, narkotik dan karena tekanan

    diafragma. Selain itu juga penting untuk mempertahankan sirkulasi dengan

    measpadai terjadinya hipotensi dan aritmia kardiak. Bleh karena itu perlu

    memantau 33D setiap #%# menit dan kesadaran selama 2 jam dan 0 jam

    sekali.

    i. Keseimbangan +airan dan elektrolit, kenyamanan fisik berupa nyeri dan

    kenya%manan psikologis juga perlu dikaji sehingga perlu adanya orientasi

    dan bimbingan kegi%atan post op seperti ambulasi dan nafas dalam untuk

    memper+epat hilangnya pengaruh anestesi.

    j. Peraatan pas+a operasi, 8adal pemeriksaan ulang tekanan darah,

    frekuensi nadi dan nafas. 8adal pengukuran jumlah produksi urin -erikan

    infus dengan jelas, singkat dan terin+i bila dijumpai adanya penyimpangan

    k. Penatalaksanaan medis, 1airan &D sesuai indikasi. ;nestesiaG regional atau

    general Perjanjian dari orang terdekat untuk tujuan se+tio +aesaria. 3es

    laboratoriumCdiagnostik sesuai indikasi. Pemberian oksitosin sesuai indikasi.

    3anda vital per protokol ruangan pemulihan, Persiapan kulit pembedahan

    abdomen, Persetujuan ditandatangani. Pemasangan kateter fole.

    F. KOMPLIKASI

    *ang sering terjadi pada ibu S1 adalah 9

    #. &nfeksi puerperial 9 kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi

    menjadi9

    a. ingan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari

    b. Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut

    sedikit kembung

    +. -erat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik

    2. Perdarahan 9 perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan +abang%

    +abang arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    12/25

    ". Komplikasi%komplikasi lainnya antara lain luka kandung ken+ing, embolisme paru

    yang sangat jarang terjadi.

    0. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa

    terjadi ruptur uteri.

    . *ang sering terjadi pada ibu bayi: Kematian perinatal

    2. Diagnosa Kee!a"a#an Dengan SC

    $iagnosa yang mungkin mun+ul9

    #.

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    13/25

    benar, +ara menyimpan, +ara transportasi

    sehingga bisa diterima oleh bayi

    -erikan dukungan dan semangat pada

    ibu untuk melaksanakan pemberian ;si

    eksklusif

    -erikan penjelasan tentang tanda dan

    gejala bendungan payudara, infeksi

    payudara

    ;njurkan keluarga untuk memfasilitasi

    dan mendukung klien dalam pemberian

    ;S&

    $iskusikan tentang sumber%sumber yang

    dapat memberikan

    informasiCmemberikan pelayanan K&;

    2 !yeri akut Setelah dilakukan asuhan

    keperaatan selama "A20

    jam diharapkan nteri

    berkurang dengan indi+ator9

    Pain Le+e&,

    Pain *on#!o&,

    Co-o!# &e+e&

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    14/25

    (farmakologi, non farmakologi dan inter

    personal)

    Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

    menentukan intervensi

    ;jarkan tentang teknik non farmakologi

    -erikan analgetik untuk mengurangi

    nyeri

    =valuasi keefektifan kontrol nyeri

    3ingkatkan istirahat

    Kolaborasikan dengan dokter jika ada

    keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    15/25

    infeksi terkontrol dengan

    indi+ator9

    I--ne S#a#s

    Kno"&ege : Ine*#ion

    *on#!o&

    Ris/ *on#!o&

    Klien bebas dari tanda dan

    gejala infeksi

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    16/25

    $orong masukan +airan

    $orong istirahat

    &nstruksikan pasien untuk minum

    antibiotik sesuai resep

    ;jarkan pasien dan keluarga tanda dan

    gejala infeksi

    ;jarkan +ara menghindari infeksi

    aporkan ke+urigaan infeksi

    aporkan kultur positif

    0 &ntoleansi aktivitas Setelah dilakuakan asuhan

    keperaatan selama "A20

    jam diharapkan aktivitas

    kembali adekuat denganindi+ator9

    A*#i+i#0 #o&e!an*e

    Ene!g0 *on+e!se

    -erpartisipasi dalam

    aktivitas fisik tanpa

    disertai peningkatan

    tekanan darah, nadi dan

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    17/25

    untuk aktivitas yang diinginkan

    -antu untuk mendpatkan alat bantuan

    aktivitas seperti kursi roda, krek

    -antu untuk mengidentifikasi aktivitasyang disukai

    -antu klien untuk membuat jadal

    latihan diaktu luang

    -antu pasienCkeluarga untuk

    mengidentifikasi kekurangan dalam

    beraktivitas

    Sediakan penguatan positif bagi yang

    aktif beraktivitas

    -antu pasien untuk mengembangkan

    motivasi diri dan penguatan

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    18/25

    1emas Setelah dilakuakan asuhan

    keperaatan selama "A20

    jam diharapkan ke+emasan

    berkurang dengan indi+ator9

    An1ie#0 *on#!o&

    *oing

    Klien mampu

    mengidentifikasi dan

    mengungkapkan gejala

    +emas

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    19/25

    6 5angguan pola

    tidur

    1ontrolSetelah dilakukan

    tindakan keperaatan

    selama H. gangguan pola

    tidur pasien teratasi dengan

    kriteria hasil9

    Co-o!# Le+e&

    Pain Le+e&

    Res# : E1#en# an Pa##e!n

    S&ee : E1#en# ang

    Pa##e!n

    8umlah jam tidur

    dalam batas normal

    Pola tidur,kualitas

    dalam batas normal

    Perasaan fresh

    sesudah tidurCistirahat

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    20/25

    dan kemampuan

    berpindah

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    21/25

    persepsi

    Kelola pemberian obat anti

    +emas9........

    ' esiko konstipasi Setelah dilakukan tindakan

    keperaatan selama "A20

    jam pasien tidak

    mengalami konstipasi

    dengan +riteria 9

    Bo"& E&i-ina#ion

    %i!a#ion

    Pola BAB dalam batas

    normal

    Feses lunak

    Cairan dan serat adekuat

    Aktivitas adekuat

    Hidrasi adekuat

    Cons#iasi -anage-en#

    &dentifikasi faktor%faktor yang

    menyebabkan konstipasi

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    22/25

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    23/25

    DAFTAR P3STAKA

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    24/25

    LEMBAR PENGESA%AN

    PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING AKADEMIK

    ( ) ( )

    MA%ASIS4A

    ( )

  • 7/25/2019 LP SECTIO CAESARIA.docx

    25/25

    LAPORAN PENDA%3L3AN

    KEPERA4ATAN MATERNITAS PASIEN POST PART3M DENGAN

    SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CPD

    DI R3ANG ANGGREK

    RST D!. SOEDJONO MAGELANG

    Dissn o&e' :

    ARIEF SAS3MBA ( 2252556 )

    PROGRAM ST3DI S5 ILM3 KEPERA4ATAN

    SEKOLA% TINGGI ILM3 KESE%ATAN

    JENDRAL AC%MAD 7ANI

    7OG7AKARTA

    2859