15
LP CA Mammae A. Definisi Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005). Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011). B. Etiologi Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonl dan familial 1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1) 2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun 3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan 4. Riwayat meastrual: Early menarche (sebelum 12 thun) Late menopouse (setelah 50 th) 5. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial. 6. Menikah tapi tidak melahirkan anak 7. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun. 8. Tidak menyusui 9. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen 10. Mengalami trauma berulang kali pada payudara 11. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen 12. Obesitas C. Patofisiologi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi: 1. Fase Inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. 2. Fase Promosi

LP CA Mammae

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LP CA

Citation preview

LP CA Mammae

A. Definisi Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yangmenyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupunjaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005). Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Camammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisamulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikatpada payudara. (Medicastore, 2011).

B. Etiologi Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yangberkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan ,faktor hormonl dan familial1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan4. Riwayat meastrual:

Early menarche (sebelum 12 thun)Late menopouse (setelah 50 th)

5. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia ataubenign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.

6. Menikah tapi tidak melahirkan anak7. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.8. Tidak menyusui9. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen10. Mengalami trauma berulang kali pada payudara11. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen12. Obesitas

C. PatofisiologiSel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebuttransformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:1. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yangmemancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkanoleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaanyang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnyayang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen.bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untukmengalami suatu keganasan.

2. Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubahmenjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh olehpromosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan(gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

D. Manifestasi Klinis1. Adanya massa atau benjolan pada buah dada2. Perubahan simetri pada buah dada3. Perubahan kulit pada buah dada, penebalan, cekungan, kulit pucat sekitr puting susu,

adanya mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus.4. Perubahan temperatur kulit (hangat, panas, kemerahan)5. Adanya cairan yang keluar dari puting susu6. Perubahan pada puting susu, seperti gatal, terbakar, adanya erosi dan terjadi retraksi.7. Rasa sakit8. Penyebaran kanker ke tulang sehingga tulang mudah rapuh dan terjadi peningkatan

kalsium di dalam darah9. Pembengkakan di daerah lengan.

E. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan mammografi

2. Pemeriksaan dengan sinar X pada payudara.3. Pemeriksaan biopsi4. Mengangkat jaringan kelenjar susu sedikit.5. Ultra sonound6. Untuk membedakan antara kista dan tumor.7. Scan tulang, CT Scan, menghitung ubtausi alkali fos ftase fungsi hati, biopsi hati

dapat digunakan sebagai deteksi penyebar kanker buah dada.8. Tes hurmanal receptor assay9. Dipergunakan untuk mengetahui apakah tumor tergantung pada estrogen atau

progesteron.

F. Penatalaksanaan1. Pembedahan

a. Mastectomy radikal yang dimodifikasiPengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor.Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadidiangkat atau tidak diangkat.

b. Mastectomy totalSemua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralismayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidakdiangkat.

c. Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat.Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada disekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy.Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralismayor.

2. Radiotherapy Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pulamerupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radangtenggorokan.

3. Chemotherapy Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,mudah terserang penyakit.

4. Manipulasi hormonal. Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudahbermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat jugadigabung dengan therapi endokrin lainnya.

G. Proses KeperawatanA. PENGKAJIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKERPAYUDARA1. Riwayat Kesehatan SekarangBiasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang menekanpayudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan nyeri.2. Riwayat Kesehatan DahuluAdanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae, kebiasaanmakan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernahmendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya,seperti kanker ovarium atau kanker serviks.3. Riwayat Kesehatan KeluargaAdanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klienmengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kankerlainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.4. Pemeriksaan Fisika. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengantonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis,tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dantidak ada gangguan fungsi pendengaran.e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi atautanda-tanda radang.i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.5. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordona. Persepsi dan ManajemenBiasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranyakerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.b. Nutrisi – MetabolikKebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadipenurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandungMSG.c. EliminasiBiasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saatdefekasi, distensi abdomen dan konstipasi.d. Aktivitas dan LatihanAnoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu karenaterjadi kelemahan dan nyeri.e. Kognitif dan PersepsiBiasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan adakomplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.f. Istirahat dan TidurBiasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.g. Persepsi dan Konsep DiriPayudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi akanmembuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.h. Peran dan HubunganBiasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukanperannya dalam berinteraksi social.i. Reproduksi dan SeksualBiasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan.j. Koping dan Toleransi StressBiasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.k. Nilai dan KeyakinanDiperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang dada.

Pemeriksaan Diagnostik1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,identifikasi metastatik dan evaluasi.2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA23. Penanda tumor4. Mammografi6. sinar X dada

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/KANKER PAYUDARA2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis;anoreksia3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan5. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .6. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurangpemajanan informasi7. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh8. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahandalam citra diri

INTERVENSI

DIAGNOSA KEP. NOC NIC

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

pembedahan, mis;

anoreksia

NOC :

v Nutritional Status :

food and Fluid Intake

Kriteria Hasil :

v Adanya peningkatan

berat badan sesuai

dengan tujuan

v Berat badan ideal

sesuai dengan tinggi

badan

v Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

v Tidak ada tanda tanda

malnutrisi

v Tidak terjadi

penurunan berat badan

yang berarti

NIC :

Nutrition Management

§ Kaji adanya alergi

makanan

§ Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien.

§ Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe

§ Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein dan

vitamin C

§ Berikan substansi gula

§ Yakinkan diet yang

dimakan mengandung

tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

§ Berikan makanan yang

terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan

ahli gizi)

§ Ajarkan pasien

bagaimana membuat

catatan makanan harian.

§ Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

§ Berikan informasi

tentang kebutuhan nutrisi

§ Kaji kemampuan pasien

untuk mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

§ BB pasien dalam batas

normal

§ Monitor adanya

penurunan berat badan

§ Monitor tipe dan jumlah

aktivitas yang biasa

dilakukan

§ Monitor interaksi anak

atau orangtua selama

makan

§ Monitor lingkungan

selama makan

§ Jadwalkan pengobatan

dan tindakan tidak selama

jam makan

§ Monitor kulit kering dan

perubahan pigmentasi

§ Monitor turgor kulit

§ Monitor kekeringan,

rambut kusam, dan mudah

patah

§ Monitor mual dan

muntah

§ Monitor kadar albumin,

total protein, Hb, dan kadar

Ht

§ Monitor makanan

kesukaan

§ Monitor pertumbuhan

dan perkembangan

§ Monitor pucat,

kemerahan, dan

kekeringan jaringan

konjungtiva

§ Monitor kalori dan intake

nuntrisi

§ Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik

papila lidah dan cavitas

oral.

§ Catat jika lidah berwarna

magenta, scarlet

Gangguan rasa nyaman

nyeri berhubungan

dengan proses

pembedahan

NOC :

v Pain Level,

v Pain control,

v Comfort level

Kriteria Hasil :

v Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab

nyeri, mampu

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

v Melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

NIC :

Pain Management

§ Lakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

faktor presipitasi

§ Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

§ Gunakan teknik

komunikasi terapeutik

untuk mengetahui

menggunakan

manajemen nyeri

v Mampu mengenali

nyeri (skala, intensitas,

frekuensi dan tanda

nyeri)

v Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri

berkurang

v Tanda vital dalam

rentang normal

pengalaman nyeri pasien

§ Kaji kultur yang

mempengaruhi respon

nyeri

§ Evaluasi pengalaman

nyeri masa lampau

§ Evaluasi bersama

pasien dan tim kesehatan

lain tentang

ketidakefektifan kontrol

nyeri masa lampau

§ Bantu pasien dan

keluarga untuk mencari

dan menemukan dukungan

§ Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan,

pencahayaan dan

kebisingan

§ Kurangi faktor presipitasi

nyeri

§ Pilih dan lakukan

penanganan nyeri

(farmakologi, non

farmakologi dan inter

personal)

§ Kaji tipe dan sumber

nyeri untuk menentukan

intervensi

§ Ajarkan tentang teknik

non farmakologi

§ Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

§ Evaluasi keefektifan

kontrol nyeri

§ Tingkatkan istirahat

§ Kolaborasikan dengan

dokter jika ada keluhan

dan tindakan nyeri tidak

berhasil

§ Monitor penerimaan

pasien tentang manajemen

nyeri

Analgesic Administration

§ Tentukan lokasi,

karakteristik, kualitas, dan

derajat nyeri sebelum

pemberian obat

§ Cek instruksi dokter

tentang jenis obat, dosis,

dan frekuensi

§ Cek riwayat alergi

§ Pilih analgesik yang

diperlukan atau kombinasi

dari analgesik ketika

pemberian lebih dari satu

§ Tentukan pilihan

analgesik tergantung tipe

dan beratnya nyeri

§ Tentukan analgesik

pilihan, rute pemberian,

dan dosis optimal

§ Pilih rute pemberian

secara IV, IM untuk

pengobatan nyeri secara

teratur

§ Monitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgesik

pertama kali

§ Berikan analgesik tepat

waktu terutama saat nyeri

hebat

§ Evaluasi efektivitas

analgesik, tanda dan

gejala (efek samping)

Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan

pengangkatan bedah

jaringan

NOC : Tissue Integrity :

Skin and Mucous

Membranes

Kriteria Hasil :

v Integritas kulit yang

baik bisa dipertahankan

(sensasi, elastisitas,

temperatur, hidrasi,

pigmentasi)

v Tidak ada luka/lesi

pada kulit

v Perfusi jaringan baik

v Menunjukkan

pemahaman dalam

proses perbaikan kulit

dan mencegah

terjadinya sedera

berulang

v Mampu melindungi

kulit dan

mempertahankan

kelembaban kulit dan

perawatan alami

NIC : Pressure

Management

Anjurkan pasien untuk

menggunakan pakaian

yang longgar

Hindari kerutan padaa

tempat tidur

Jaga kebersihan kulit agar

tetap bersih dan kering

Mobilisasi pasien (ubah

posisi pasien) setiap dua

jam sekali

Monitor kulit akan adanya

kemerahan

Oleskan lotion atau

minyak/baby oil pada

derah yang tertekan

Monitor aktivitas dan

mobilisasi pasien

Monitor status nutrisi pasien

Ansietas berhubungan

dengan diagnosa,

pengobatan, dan

prognosanya .

NOC :

v Anxiety control

v Coping

Kriteria Hasil :

NIC :

Anxiety Reduction

(penurunan kecemasan)

· Gunakan

v Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala

cemas

v Mengidentifikasi,

mengungkapkan dan

menunjukkan tehnik

untuk mengontol cemas

v Vital sign dalam batas

normal

v Postur tubuh, ekspresi

wajah, bahasa tubuh

dan tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya

kecemasan

pendekatan yang

menenangkan

· Nyatakan dengan

jelas harapan terhadap

pelaku pasien

· Jelaskan semua

prosedur dan apa yang

dirasakan selama prosedur

· Temani pasien untuk

memberikan keamanan

dan mengurangi takut

· Berikan informasi

faktual mengenai

diagnosis, tindakan

prognosis

· Dorong keluarga

untuk menemani anak

· Lakukan back / neck

rub

· Dengarkan dengan

penuh perhatian

· Identifikasi tingkat

kecemasan

· Bantu pasien

mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan

· Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi

· Instruksikan pasien

menggunakan teknik

relaksasi

· Barikan obat untuk

mengurangi kecemasan

Kurang pengetahuan NOC : Teaching : Dissease

tentang penyakit,

perawatan,pengobatan

kurang paparan terhadap

informasi

v Kowlwdge : disease

process

v Kowledge : health

Behavior

Kriteria Hasil :

v Pasien dan keluarga

menyatakan

pemahaman tentang

penyakit, kondisi,

prognosis dan program

pengobatan

v Pasien dan keluarga

mampu melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara benar

v Pasien dan keluarga

mampu menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim

kesehatan lainnya

Process

Kaji tingkat pengetahuan

klien dan keluarga tentang

proses penyakit

-Jelaskan tentang

patofisiologi penyakit,

tanda dan gejala serta

penyebabnya

-Sediakan informasi tentang

kondisi klien

-Berikan informasi tentang

perkembangan klien

-Diskusikan perubahan gaya

hidup yang mungkin

diperlukan untuk

mencegah komplikasi di

masa yang akan datang

dan atau kontrol proses

penyakit

-Jelaskan alasan

dilaksanakannya tindakan

atau terapi

-Gambarkan komplikasi yang

mungkin terjadi

-Anjurkan klien untuk

mencegah efek samping

dari penyakit

-Gali sumber-sumber atau

dukungan yang ada

-Anjurkan klien untuk

melaporkan tanda dan

gejala yang muncul pada

petugas kesehatan

Gangguan body image

berhubungan dengan

1) Klien tidak malu

dengan keadaan dirinya.

Diskusikan dengan klien

atau orang terdekat respon

kehilangan bagian dan

fungsi tubuh

2) Klien dapat

menerima efek

pembedahan.

klien terhadap

penyakitnya.

Rasional : membantu

dalam memastikan

masalah untuk memulai

proses pemecahan

masalah

Tinjau ulang efek

pembedahan

Rasional : bimbingan

antisipasi dapat membantu

pasien memulai proses

adaptasi.

Berikan dukungan emosi

klien.

Rasional : klien bisa

menerima keadaan dirinya.

Anjurkan keluarga klien

untuk selalu mendampingi

klien.

Rasional : klien dapat

merasa masih ada orang

yang memperhatikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGCMansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media AesculapiusMarilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaandan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGCCloskey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification(NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :MosbyYear-BookJuall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi10.Jakarta:EGCPrice Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 .Edisi 4. Jakarta. EGCSjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC :Jakarta.Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, JakartaWiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd