Upload
herabaradena-kelvin-putri
View
490
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
KANKER PAYUDARA
I.1 Klasifikasi Histologi WHO
Untuk kanker payudara dipakai klasifikasi histologi berdasarkan :
a. Non invasive carcinoma
Non invasive ductal carcinoma
Lobular carcinoma in situ
b. Invasive carcinoma
Invasive ductal carcinoma
o Papillobular carcinoma
o Solid-tubular carcinoma
o Scirrhous carcinoma
Special types
o Mucinous carcinoma
o Medullary carcinoma
o Invasive lobular carcinoma
o Adenoid cystic carcinoma
o Squamous cell carcinoma
o Spindle cell carcinoma
o Apocrine carcinoma
o Carcinoma with cartillagenous and or osseous metaplasia
o Tubular carcinoma
o Secretory carcinoma
o Others
Paget’s Disease
Seluruh kanker payudara kecuali tipe medulare harus dibuat gradasi histologisnya.
Sistem gradasi histologist yang direkomendasikan adalah menurut “The Nottingham
combined histologic grade”. Gradasinya adalah menurut sebagai berikut:
o Gx : grading tidak dapat dinilai
o G1 : low grade (rendah)
o G2 : intermediate grade (sedang)
o G3 : high grade (tinggi)
I.2 Klasifikasi Stadium TNM (UICC/AJCC) 2006
Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan TNM sistem dari UICC/AJCC
tahun 2006 adalah sebagai berikut:
a. T = ukuran tumor primer
TX : tumor primer tidak bisa diperiksa
T0 : tidak ada bukti tumor primer
Tis : Karsinoma in situ
Tis (DCIS) : Ductal carcinoma in situ
Tis (LCIS) : Lobular carcinoma in situ
Tis (Paget) : Penyakit Paget pada puting susu tanpa disertai massa tumor
T1 : tumor ukuran 2cm (3/4 inchi) atau kurang
T1mic : mikroinvasi 0,1 cm atau kurang
T1a : tumor ukuran > 0,1 cm tapi kurang dari 0,5 cm
T1b : tumor ukuran > 0,5 cm tapi kurang dari 1 cm
T1c : tumor ukuran >1 cm tapi kurang dari 2 cm
T2 : tumor ukuran lebih dari 2 cm tapi kurang dari 5 cm (2 inchi)
T3 : tumor ukuran lebih dari 5 cm
T4 : tumor dengan ukuran berapapun yang tumbuh di dalam dinding dada atau
kulit.
T4a : ekstensi ke dinding dada, tanpa mengikutsertakan otot pektoralis
T4b : edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara,atau nodul
satelit pada kulit payudara.
T4c : T4a ditambah T4b
T4d : Inflamatory breast cancer
b. N = Kelenjar getah bening regional
NX : KGB regional tidak bisa diperiksa (telah diambil sebelumnya)
N0 : kanker tidak menyebar ke kelenjar getah bening terdekat
N1 : kanker telah menyebar 1 sampai 3 kelenjar getah bening axillary atau
sebagian kecil kanker ditemukan pada kelenjar getah bening internal mammary
pada biopsi kelenjar getah bening sentinel
N2 : kanker telah menyebar 4 sampai 9 kelenjar getah bening axillary atau kanker
telah membesar pada kelenjar getah bening internal mammary
N3 : salah satu dari kriteria dibawah ini:
o Kanker telah menyebar 10 atau lebih kelenjar getah bening axillary
o Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di bawah klavikula (tulang
collar)
o Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di atas klavikula
o Kanker telah melibatkan kelenjar getah bening axillary dan membesar pada
kelenjar getah bening internal mammary
o Kanker telah melibatkan 4 atau lebih kelenjar getah bening axillary atau
sebagian kecil kanker ditemukan pada kelenjar getah bening internal
mammary pada biopsi sentinel.
c. Metastasis (M)
MX : adanya penyebaran jauh tidak bisa diperiksa
M0 : tidak ada penyebaran jarak jauh
M1 : penyebaran ke organ jauh ada
Setelah kategori T, N dan M ditentukan maka informasi ini akan digabung untuk
proses dinamakan pengelompokan stadium (stage grouping). Kanker dengan stadium
yang sama cenderung memiliki prognosis sama dan sering diterapi sama. Stadium ditulis
dengan angka romawi dari I sampai IV. Kanker non invasif ditulis stadium 0.
Pengelompokkan stadium kanker payudara
Sumber: UICC/AJCC, 2006
Stadium Tumor primer (T) Kelenjar getah
bening (N)
Metastasis (M)
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIa T0
T1
T2
N1
N1
N0
M0
M0
M0
IIb T2
T3
N1
N0
M0
M0
IIIa T0
T1
T2
T3
T3
N2
N2
N2
N1
N2
M0
M0
M0
M0
M0
IIIb T4
T4
T4
N0
N1
N2
M0
M0
M0
IIIc Salah satu dari T N3 M0
IV Salah satu dari T Salah satu dari N M1
I.3 Prosedur Diagnostik
a. Anamnesis:
o Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraksi dan sejak kapan
Krusta pada areola
Kelainan kulit: dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
Perubahan warna kulit
Benjolan ketiak
Edema lengan
o Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastatis, al:
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat, dll
o Faktor-faktor risiko:
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusui
Riwayat menstruasi
Menstruasi pertama pada usia berapa
Keteraturan siklus menstruasi
Menopause pada usia berapa
Riwayat pemakaian obat hormonal
Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain
Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik
Riwayat radiasi dinding dada
b. Pemeriksaan Fisik
o Status generalis, cantumkan performance status
o Status lokalis :
Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
Massa tumor :
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Bentuk dan batas tumor
Jumlah tumor
Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m.pektoralis dan
dinding dada
Perubahan kulit
Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
Peau d’orange, ulserasi
Nipple
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
Status kelenjar getah bening
KGB aksila : jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu
sama lain atau jaringan sekitar
ii. KGB infra klavikula : idem
iii. KGB supraklavikula : idem
o Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis
Lokasi organ (paru, tulang, hepar, otak)
c. Pemeriksaan Radiodiagnostik/pencitraan
o Diharuskan (disarankan)
USG payudara dan mamografi untuk tumor Φ 3 cm
Foto toraks
USG abdomen (hepar)
o Atas indikasi
Bone scanning atau dan bone survey (bilamana sitologi dan atau klinis sangat
mencurigai pada lesi › 5 cm.
CT scan
d. Pemeriksaan Biopsi Aspirasi Jarum Halus – sitologi
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas. Namun
sebagai catatan, pemeriksaan ini belum merupakan Gold Standard. Bila mampu,
dianjurkan untuk diperiksa triple diagnostic.
e. Pemeriksaan Histopatologi (Gold Standard Diagnostic)
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan/atau parafin.
Bahan pemeriksaan histopatologi diambil melalui:
o Core biopsy
o Biopsi eksisional untuk tumor ukuran ‹ 3 cm
o Biopsi insisional untuk tumor :
Operabel ukuran › 3 cm sebelum operasi definitif
Inoperabel
o Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB
o Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, HER2, cathepsin-D, p53.
f. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan
perkiraan metastasis.
BAB II
TERAPI RADIASI
II.1 Definisi
Terapi radiasi adalah terapi sinar menggunakan energi tinggi yang dapat
menembus jaringan dalam rangka membunuh sel neoplasma.
II.2 Cara Kerja
Radiasi adalah energi yang dibawa gelombang atau aliran partikel. Ini dapat
merubah gen ( DNA ) dan beberapa molekul dari sel. Gen-gen ini mengontrol bagaimana
sel dalam tubuh tumbuh dan membelah. Untuk mengetahui bagaimana radiasi bekerja
untuk pengobatan, perama-tama kita harus mengetahui siklus hidup sel normal dalam
tubuh. Siklus sel terdiri dari 5 phase, yang pertama adalah pemisahan sebuah sel didalam
tubuh. Ketika sel berpisah atau membelah menjadi 2 sel disebut mitosis
Siklus Sel :
Go = Sel sedang diam
G1 = RNA dan protein dibuat
S = DNA dibuat
G2 = Perlengkapan untuk pembelahan ( mitosis ) di bangun/dibuat
M = Mitosis ( Sel membelah menjadi dua )
Phase Go ( resting stage ) :
Sel belum mulai membelah. Sel menghabiskan waktu paling banyak adalah pada
phase ini. Tergantung dari type sel, langkah ini dapat berlangsung dari beberapa jam
hingga bertahun – tahun. Ketika sel mendapat kode untuk menggandakan, maka
kemudian dia akan menuju phase Go.
Phase G1:
Selama phase ini, sel mulai membuat lebih banyak protein guna persiapan untuk
membelah. Phase ini berlangsung antara 18 hingga 30 jam
Phase S :
Chromosome – chromosome yang berisi kode genetic ( DNA ) dicopy sehingga
kedua sel yang baru terbentuk itu akan mempunyai jumlah DNA yang sama. Phase ini
berlangsung antara 18 hingga 20 jam.
Phase G2 :
Phase ini adalah phase saat-saat sel mulai akan membelah menjadi 2 sel. Ini
berlangsung 2 hingga 20 jam
Phase M :
Phase ini adalah phase pada saat sel membelah menjadi 2 sel. Phase ini
berlangsung hanya 30 atau 60 menit.
Siklus sel ini sangat penting dalam pengobatan kanker, sebab Radiasi biasanya
bekerja efektif pada sel-sel yang dengan aktif atau secara cepat membelah. Pengobatan
ini tidak efektif pada sel yang sedang dalam phase istirahat (Go), atau sel yang
membelahnya lambat. Radiosensitivity adalah cara yang digunakan untuk
menggambarkan bagaimana mudahnya sebuah sel rusak karena radiasi.
Terapi Radiasi menyerang sel kanker yang sedang membelah. Tetapi dapat juga
mengenai sel normal. Kerusakan sel normal inilah yang menyebabkan adanya efek
samping. Setiap kali terapi radiasi diberikan, maka akan melakukan secara seimbang
antara menghancurkan sel kanker dan melindungi sel normal.
Dimasa lalu, di perkirakan bahwa sekali suatu area dilakukan radiasi maka
selanjutnya pada area yang sama tidak bisa lagi dilakukan terapi radiasi dikarenakan
kerusakan sel normal akibat treatment itu. Namun hasil riset terbaru menyatakan bahwa
pada beberapa situasi terapi radiasi kedua dapat diberikan.
II.3 Tujuan
Terapi Radiasi dianggap sebagai pengobatan local karena hanya sel didalam dan
disekitar kanker yang dituju. Ini tidak begitu bermanfaat melawan kanker yang sudah
menyebar. Karena Terapi Radiasi umumnya tidak dibuat untuk menjangkau seluruh
bagian tubuh.
Radiasi berguna untuk beberapa tujuan :
a. Menyembuhkan atau mengecilkan kanker pada stadium dini. Beberapa kanker sangat
sensitive pada radiasi. Radiasi digunakan untuk membuat kanker mengecil atau
hilang sama sekali. Untuk kasus kanker lain, bisa digunakan untuk mengecilkan
tumor sebelum operasi ( pre-operative therapy ). Atau setelah operasi yang tujuannya
untuk menjaga agar kanker tidak kambuh ( adjuvant therapy ). Bisa juga, terapi ini
digunakan bersamaan dengan chemotherapy.
b. Mencegah agar kanker tidak muncul di area lain. Apabila suatu jenis kanker diketahui
menyebar ke area tertentu, dokter sering beranggapan bahwa kemungkinan beberapa
sel kanker telah menyebar kesana, meskipun imaging scan ( CT atau MRI ) tidak
menunjukkan adanya tumor . Pada area itu kemungkinan akan dilakukan treatment
untuk mencegah agar sel tersebut tidak berubah menjadi tumor. Sebagai contoh,
pasien dengan beberapa type kanker paru-paru, mungkin akan menerima prophylactic
( preventive ) radiasi di kepala sebab type kanker ini sering menyebar ke otak.
c. Mengobati gejala-gejala pada kanker stadium lanjut.Beberapa kanker mungkin telah
menyebar jauh dari perkiraan pengobatan. Tetapi ini bukan berarti kanker itu tidak
bisa diobati agar pasien merasa lebih enakkan. Radiasi bisa untuk membebaskan dari
rasa sakit, masalah pada pemasukkan makanan, bernafas atau pada usus besar, yang
semua itu disebabkan oleh kanker yang sudah pada stadium lanjut. Cara ini biasa
dinamakan palliative radiation.
II.4 Jenis Radiasi
Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker disebut ionizing radiation.
Sebab ketika electron-electron keluar dari atom,dan menembus jaringan, akan
membentuk ion-ion didalam sel dari jaringan.( ion adalah atom yang telah memperoleh
aliran listrik melalui tambahan atau ketika kehilangan electron ). Ini dapat membunuh sel
atau merubah gen. Bentuk lain dari radiasi, diantaranya adalah gelombang radio,
gelombang micro atau gelombang cahaya yang disebut non-ionizing.Jenis ini tidak
mempunyai energy yang besar dan tidak bisa meng-ionize sel. Ada dua macam type
Ionizing Radiation :
a. Photons ( Sinar X dan Sinar Gamma ). Ini sering digunakan
b. Radiasi Particle ( electron, proton, neutron,partikel Alpha dan partikel Beta )
Beberapa type Ionizing Radiasi mempunyai energy yang lebih besar daripada yang
lain. Semakin besar energy, semakin dalam energy dapat menekan / menembus
jaringan. Mengetahui cara kerja tiap-tiap jenis radiasi adalah sangat penting dalam
perencanaan pengobatan radiasi. Dokter Radiasi Oncology akan memilih type dan
energy radiasi yang cocok untuk tiap pasien kanker.
Jenis-jenis Radiasi yang biasa digunakan untuk Terapi Radiasi pada pengobatan kanker adalah :a. High-energy photon
Berasal dari radioactive seperti : Cobalt, Cesium atau mesin yang disebut linear
accelerator ( atau disingkat linac ). Jenis-jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
b. Electron Beams
Diperoleh dari linear accelerator yang digunakan untuk tumor-tumor yang dekat
dengan permukaan tubuh, dan tidak terlalu menekan kedalam jaringan.
c. Proton
Termasuk bentuk pengobatan baru. Proton adalah bagian dari atom yang
menyebabkan sedikit kerusakan jaringan yang dilewati, tapi sangat bagus dalam
membunuh sel dan jalan yang dilaluinya.Ini artinya, bahwa Proton Beams bisa lebih
banyak mengalirkan radiasi ke kanker meskipun begitu efek samping yang
diakibatkan pada jaringan normal disekitarnya sangat kecil.Tapi untuk penggunaan
secara rutin untuk pengobatan kanker, masih perlu studi lebih lanjut.Proton beams
untuk terapi radiasi masih memerlukan peralatan special dan hanya digunakan pada
rumah sakit tertentu.
d. Neutrons
Digunakan untuk beberapa kanker pada kepala, leher,dan prostate. Ini bisa juga
digunakan apabila terapi radiasi lain tidak efektif.Sekarang jarang digunakan karena
untuk jangka panjang, efek sampingnya agak berbahaya.
BAB III
TERAPI RADIASI KANKER PAYUDARA
III.1. Indikasi Terapi Radiasi Pada Kanker Payudara
Terapi radiasi pada kanker payudara diberikan apabila ditemukan keadaan sebagai
berikut:
a. Setelah tindakan operasi terbatas (BCS)
b. Tepi sayatan dekat (T ≥ T2)/ tidak bebas tumor
c. Tumor sentral/medial
d. KGB (+) dengan ekstensi ekstra kapsuler
Acuan pemberian radiasi adalah sebagai berikut:
a. Pada dasarnya diberikan radiasi lokoregional (payudara dan aksila beserta
supraklavikula, kecuali:
o Pada keadaan T ≤ T2 bila cn = 0 dan pn, maka tidak dilakukan radiasi pada KGB
aksila supraklavikula
o Pada keadaan tumor di medial/sentral diberikan tambahan radiasi pada mamaria
interna
a. Dosis lokoregional profilaksis adalah 50Gy, booster dilakukan sbb:
o Pada potensial terjadi residif ditambahkan 10Gy (misalnya tepi sayatan dekat
tumor atau post BCS)
o Pada terdapat massa tumor atau residu post op (mikroskopik atau makroskopik)
maka diberikan boster dengan dosis 20Gy kecuali pada aksila 15Gy.
III.2. Cara Terapi Radiasi
External beam radiation atau radiasi dari luar adalah tipe radiasi paling umum
bagi penderita dengan kanker payudara. Radiasi tersebut diarahkan dari mesin ke tubuh
bagian luar di area yang terkena kanker.
Tingkat radiasi yang diberikan tergantung apakah lumpektomi atau mastektomi
telah dikerjakan dan apakah ada atau tidak kelenjar getah bening yang terlibat. Jika
lumpektomi telah dikerjakan, seluruh payudara menerima radiasi, dan tambahan radiasi
diberikan pada area di payudara dimana kanker telah diangkat, untuk pencegahan
munculnya kembali pada area tersebut. Tergantung dari ukuran dan luas dari kanker
tersebut, radiasi bisa diberikan pada area dinding dada dan ketiak. Pada beberapa kasus,
area yang diterapi meliputi kelenjar getah bening supraclavicular (KGB di atas tulang
leher) dan kelenjar getah bening mammary (KGB di bawah tulang payudara, ditengah
dada).Ketika diberikan seetelah operasi, radiasi dari luar ini biasanya tidak diberikan
sampai jaringan telah sembuh, kurang lebih 1 bulan. Jika kemoterapi juga diberikan,
terapi radiasi biasanya ditunda sampai kemoterapi diselesaikan.
Sebelum terapi dimulai, tim radiasi akan mempertimbangkan dengan seksama
untuk menentukan sudut yang tepat untuk tujuan sinar radiasi dan dosis radiasi yang
tepat. Tim tersebut akan membuat sebuah penenda atau tato kecil pada kulit penderita
yang kan digunakan sebagai patokan untuk focus dari sinar radiasi tersebut.
Lotion, bedak, deodorant, dan antiperspirants dapat mengganggu sinar radiasi tersebut
sehingga leboh baik bila tidak digunakan.
Terapi radiasi dari luar ini hampir serupa dengan dilakukan pemeriksaan x-ray,
tapi radiasi lebih sering. Tiap terapi hanya butuh waktu beberapa menit, sekalipun waktu
dimana penderita harus menunggu membutuhkan waktu yang lebih lama.
Cara paling umum untuk memberikan radiasi pada kanker payudara adalah 5 hari
dalam 1minggu selama sekitar 6-7 minggu.
Accelerated Breast Irradiation: pendekatan standar dari pemberian radiasi dari
luar selama 5 hari dalam seminggu selama beberapa minggu, yang dirasakan tidak
menyenangkan bagi banyak penderita. Beberapa dokter saat ini menggunakan jadwal,
seperti memberikan secara sedikit demi sedikit dosis harian yang lebih besar hanya
selama 3 minggu, yang sepertinya bekerja sebaik cara sebelumnya,
Cara pendekatan terapi radiasi yang lain, dikenal sebagai intraoperative radiation
therapy (IORT), adalah radiasi dengan dosis tunggal yang besar yang diberikan pada
ruang operasi tepat setelah lumpektoni dikerjakan (sebelum insisi payudara ditutup).
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh radiasi dari luar (external radiation)
untuk jangka pendek adalah pembengkakan dan rasa tebal pada payudara, perubahan
warna kulit payudara seperti terbakar sinar matahari di area yang terradiasi, dan rasa
kelelahan. Perubahan dari jaringan payudara dan kulit biasanya akan pergi dengan
sendirinya dalam 6-12 bulan
Pada beberapa wanita, payudara menjadi lebih kecil dan keras setelah terapi
radiasi. Menjalani radiasi, juga mempengaruhi kesempatan penderita untuk melakukan
rekonstruksi payudara. Terapi radiasi pada kelenjar getah bening di daerah ketiak juga
dapat, menyebabkan timbulnya lympedema (pembengkakan kelenjar getah bening).
Pada beberapa kasus yang jarang, terapi radiasi dapat melemahkan tulang rusuk,
sehingga dapat menyebabkan patah tulang. Di masa lalu, bagian dari paru dan jantung
juga mendapatkan sinar radiasi, yang pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
kerusakan organ-organ tersebut pada penderita. Peralatan terapi radiasi modern
memungkinkan dokter untuk menfokuskan sinar radiasi, sehingga maslah seperti di atas
menjadi jarang.