21
KEMOTERAPI CA MAMMAE

Kemoterapi CA MAMMAE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kemoterapi CA MAMMAE

KEMOTERAPI CA MAMMAE

Page 2: Kemoterapi CA MAMMAE

DEFINISI

Kemoterapi adalah adalah pemberian golongan obat-obatan tertentu dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan ada yang dapat membunuh sel kanker. Obat itu disebut "sitostatika atau obat anti-kanker.

tidak seperti radiasi atau operasi yang bersifat lokal, kemoterapi merupakan terapi sistemik, yang berarti obat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke tempat lain.

Page 3: Kemoterapi CA MAMMAE

Farmakoterapi kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia sebagai berikut :

a. Stadium I dilakukan operasi dan kemoterapi.

b. Stadium II tindakan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah hormonal.

c. Stadium III dilakukan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal.

d. Stadium IV pengobatan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal

e. Untuk stadium lanjut, setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah empat tahun

Page 4: Kemoterapi CA MAMMAE

INDIKASI KEMOTERAPI PADA PAYUDARA

1. Mengurangi kemungkinan bahwa kanker akan timbul setelah operasi kanker payudara.

2. Mengecilkan kanker payudara sebelum operasi

3. Mengendalikan kanker payudara yang telah bermetastase ke paru-paru, tulang, hati, otak, atau bagian lain dari tubuh.

Page 5: Kemoterapi CA MAMMAE

KONTRA INDIKASI

- penyakit stadium terminal- Hamil trimester pertama- Septicemia- koma- Ada gangguan fungsi organ vital yang berat

Page 6: Kemoterapi CA MAMMAE

PERSIAPAN

Dilakukan pemeriksaan :- Darah tepi : Hb, Leukosit, hitung Jenis,

Trombosit- Fungsi Hepar : bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali

fosfatase.- Fungsi ginjal : Ureum, kreatinin.- EKG

Page 7: Kemoterapi CA MAMMAE

SYARAT Syarat yang harus dipenuhi :

- keadaan umum cukup baik- penderita mengerti tujuan pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi - Faal ginjal dan hati baik- diagnosis histopatologi- Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb >10 g %, leukosit > 5000/mm3, trombosit > 150.000/mm3

Page 8: Kemoterapi CA MAMMAE

RESPON KEMOTERAPI

Complete response: tumor  menghilang yang ditentukan oleh 2 orang observer < 4 minggu

Partial response: ukuran total tumor mengecil > 50% yang ditentukan oleh 2 observer  < 4 minggu dan tidak ditemukan adanya lesi yang baru.

No Change: ukuran total tumor mengecil < 50 % atau ditemukan peningkatan ukuran tumor > 25%

Progressive disease: didapatkan peningkatan > 25% ukuran tumor atau adanya lesi baru

Page 9: Kemoterapi CA MAMMAE

Tujuan Penggunaan kemoterapi

a. Kemoterapi Adjuvant

Adalah kemoterapi yang diberikan sesudah operasi kanker payudara,bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang dapat dideteksi secara klinis yang telah menyebar ke luar payudara melalui aliran darah atau getah bening.

Page 10: Kemoterapi CA MAMMAE

REGIMEN KEMOTERAPI ADJUVANT Khemoterapi adjuvant : 6 siklus Kombinasi CAF

Dosis C : Cyclophosfamide 500 mg/m2 hari 1A : Adriamycin = Doxorubin 50 mg/m2 hari 1F : 5 Fluoro Uracil 500 mg/m2 hari 1Interval : 3 minggu

Kombinasi CEFDosis C : Cyclophospamide 500 mg/ m2 hari 1E : Epirubicin 50 mg/m2 hari 1F : 5 Fluoro Uracil 500 mg/ m2 hari 1Interval : 3 minggu

Kombinasi CMFDosis C : Cyclophospamide 100 mg/m2 hari 1 s/d 14M : Metotrexate 40 mg/ m2 IV hari 1 & 8F : 5 Fluoro Uracil 500 mg/m2 IV hari 1 & 8Interval : 4 minggu

Kombinasi ACDosis A : AdriamicinC : Cyclophospamide

Page 11: Kemoterapi CA MAMMAE

b. Kemoterapi Neo Adjuvant

Adalah Kemo yang diberikan sebelum operasi. Keuntungan:

Menurunkan ukuran tumor Dapat menilai respon kemoterapi terhadap tumor Meningkatkan efektifitas terapi sistemik Menurunkan kemungkinan stimulasi / kebocoran sel

kanker pada eksisi tumor yang besar

Kerugian:

Dokter Bedah tidak dapat mengidentifikasi ukuran tumor original

Menurunkan kemungkinan evaluasi terhadap status kelenjar getah bening

Menurunkan kemungkinan evaluasi karakteristik biologis tumor

Page 12: Kemoterapi CA MAMMAE

Regimen Kemoterapi Primer

AC (Adriamycin / Cyclophosphamide) CMF (Cyclophosphamide / Methotrexate /

Fluorouracil) FAC (Fluorouracil / Doxorubicin /

Cyclophosphamide) FEC (Fluorouracil / Epirubicin /

Cyclophosphamide)

Khemoterapi neoadjuvant : 6 silkus

Page 13: Kemoterapi CA MAMMAE

c. Kemoterapi paliatif

pada kanker payudara stadium lanjut, sifat pengobatannya adalah paliatif, yaitu terutama untuk mengurangi penderitaan penderita dan memperbaiki kualitas hidup. dapat menurunkan nyeri pada 30 % pasienFaktor-faktor prediktif respon kemoterapi pada metastases: Indeks proliferasi tinggi Status premenopausal Interval bebas penyakit yang memanjang Status penampilan baik Adanya keikutsertaan organ dalam Adanya 2 atau lebih tempat metastases

Page 14: Kemoterapi CA MAMMAE

MEKANISME KERJA KEMOTERAPI

Adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan (growth) dan pembelahan (division) antara sel kanker dan sel normal yang disebut siklus sel (cell cycle) merupakan titik tolak dari cara kerja sitostatika. Hampir semua sitostatika mempengaruhi proses yang berhubungan dengan sel aktif seperti mitosis dan duplikasi DNA. Sel yang sedang dalam keadaan membelah pada umumnya lebih sensitif daripada sel dalam keadaan istirahat.

Page 15: Kemoterapi CA MAMMAE

Berdasar siklus sel kemoterapi ada yang bekerja pada semua siklus ( Cell Cycle non Spesific ) artinya bisa pada sel yang dalam siklus pertumbuhan sel bahkan dalam keadaan istirahat, Obat antikanker yang tergolong cell cycle nonspecific antara lain Cisplatin (obat ini memiliki mekanisme cross-linking terhadap DNA sehingga mencegah replikasi, bekerja pada fase G1 dan G2), Doxorubicin (fase S1, G2, M), Bleomycin (fase G2, M), Vincristine (fase S, M. Ada juga kemoterapi yang hanya bisa bekerja pada siklus pertumbuhan tertentu ( Cell Cycle phase spesific ), Obat-obat yang tergolong cell cycle specific antara lain Metotrexate dan 5-FU, obat-obat ini merupakan anti metabolit yang bekerja dengan cara menghambat sintesa DNA pada fase S.

Page 16: Kemoterapi CA MAMMAE

BERDASARKAN MEKANISME KERJANYA, OBAT KEMOTERAPI DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :

1) Senyawa Alkil

Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk ikatan silang DNA, mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat. Namun, obat-obat ini juga merugikan sumsum tulang, mukosa dari saluran lambung-usus, sel-sel kelamin (sterilitas pria) dan janin muda (abortus). Efek samping yang terjadi adalah mual, muntah, alopesia, meilosupresi, dermatitis, amenoa, fibrosis pulmonal. Contoh : siklofosfamid, ifosfamid dan klorambusil, dacarbazine, mephalan (Parker, 2008).

2) Antibiotik

Golongan antibiotik umumnya adalah obat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat sintesa DNA, RNA dan perbaikan melalui penghalangan enzim yang diamankan oleh topoisomere II. Efek samping yang terjadi adalah depresi sumsum tulang, stomatitis, aritmia, dipsnea dan hiperpigmentasi. Yang termasuk golongan ini adalah doksorubisin, daunorubisin, epirubisin, idarubisin dan bleomisin

Page 17: Kemoterapi CA MAMMAE

3) Antimetabolit

Golongan ini bekerja dengan cara menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzim yang penting untuk pembelahan. Efek samping yang terjadi adalah trombositopenia, anoreksia, mual, meilosupresi, anoreksia, leukopenia, anemia, depresi sumsum tulang. Antimetabolit dibagi dalam tiga kelompok yaitu :

a) Antagonis asam folat : metotreksat.

b) Antagonis pirimidin : 5-fluorourasil, sitarabin, gemcitabin dan capecitabin.

c) Antagonis purin : 6-merkaptopurin dan 6-tioguanin, yang keduaduanya

khusus digunakan terhadap leukimia akut (Rahardja, 2010).

Page 18: Kemoterapi CA MAMMAE

4) Antimitotika

Zat-zat ini menghindari pembelahan sel pada metafase, sehingga merintangi pembelahan inti sel. Berlainan dengan zat alkilasi yang merintangi pembelahan inti dengan jalan mengganggu pembelahan kromosom, antimitotika mencegah masuknya belahan kromosom ke dalam anak-inti. Efek samping penggunaan antimitotika yang umum terjadi adalah mual, muntah, anoreksia, diare, demam, anemia, neutropenia, reaksi Hipersensitivitas. Contoh : vinblastin, vincristin, paclitaxel, etoposida (Rahardja, 2010).

5) Hormonal

6) Antibodi Monoklonal

Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatif rendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Contoh : trastuzumab

Page 19: Kemoterapi CA MAMMAE

Cara pemberian kemoterapi yaitu : 1)      Intra vena (IV) Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-

pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous  drip sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.

2)      Intra tekal (IT) Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam

cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C. 3)      Radiosensitizer, yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi,

tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untukl kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.

4)      Oral 5)      Subkutan dan intramuskular Pemberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-

Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.

6)      Topikal 7)      Intra arterial 8)      Intracavity 9)      Intraperitoneal/Intrapleural Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada

kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk mengehntikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya Bleocin.

Page 20: Kemoterapi CA MAMMAE

EFEK SAMPING

1. Depresi sumsum tulang2. Mual dan muntah3. Kerontokan rambut4. Kerusakan epitel mukosa saluran

pencernaan5. Gangguan jantung, hati dan ginjal

Page 21: Kemoterapi CA MAMMAE

Aspek Psikologis Kecemasan dan ketakutan pasien

Dapat dicegah dengan penjelasan yang lengkap oleh dokter, tetapi tetap dibutuhkan reformulasi penjelasan oleh staf perawat

Sikap dan percaya diri perawat pada saat pemberian kemoterapi sangat dibutuhkan pasien dan keluarganya(Calm self confidence of carers)