21
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH HUT PRODI FISIKA FKIP UNIVERSITAS PALANGKA RAYA KE-25 “APLIKASI FISIKA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK WENNER UNTUK MENGUKUR RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN TANAH” Disusun oleh DIAN PUSPITAWATI ( ACB 112 047 ) NOOR FAJERIAH ( ACB 112 035 ) WAHYU SELAWATI ( ACB 112 030 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2015

Lkti_hut25 Prodifisika_dian Puspitawati_aplikasi Fisika Listrik Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Wenner Untuk Mengukur Resistivitas Bawah Permukaan Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LKTI HUT PRODI FISIKA UPR

Citation preview

  • ii

    LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

    HUT PRODI FISIKA FKIP UNIVERSITAS PALANGKA RAYA KE-25

    APLIKASI FISIKA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

    GEOLISTRIK WENNER UNTUK MENGUKUR RESISTIVITAS BAWAH

    PERMUKAAN TANAH

    Disusun oleh

    DIAN PUSPITAWATI ( ACB 112 047 )

    NOOR FAJERIAH ( ACB 112 035 )

    WAHYU SELAWATI ( ACB 112 030 )

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

    2015

  • ii

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang

    Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah karya tulis ilmiah ini dapat

    diselesaikan tepat pada waktunya.

    Kritik dan saran yang membangun, kreatif dan inovatif seyogyanya sangat

    kami harapkan.Akhir kata, kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-

    besarnya apabila banyak terdapat kesalahan, sebab kesempurnaan hanya milik

    Tuhan Yang Maha Esa semata dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua

    pihak yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Harapan kami

    semoga yang dituliskan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat

    pada umumnya dan masyarakat pendidikan pada khususnya.

    Palangka Raya, Maret 2015

    Penyusun

  • iv

    ABSTRAK

    Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Kekayaan alam

    tersebut terdiri dari kekayaan alam yang bersumber dari darat, laut, dan dari dalam

    perut bumi. Kekayaan alam yang bersumber dari darat misalanya hasil hutan.

    Sedangkan kekayaan alam yang bersumber dari laut misalnya ikan, rumput laut,

    dan mutiara. Sementara, kekayaan alam yang bersumber dari dalam perut bumi

    misalnya minyak, batu bara, emas, timah, nikel dan sebagainya. Untuk

    mengetahui kandungan yang ada dibawah permukaan tanah maupun struktur

    tanah kita gunakan aplikasi dari fisika listrik yaitu dengan menggunakan metode

    geolistrik.

    Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari

    kelompok metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah

    permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah

    permukaan bumi. Metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi wenner merupakan

    metode dengan menganggap bumi sebagai resistor.Dengan mengetahui resistivitas

    suatu bahan, maka kandungan dalam bumi dapat diketahui tanpa harus

    menggalinya.

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

    ABSTRAK ............................................................................................................ iv

    DAFTARISI .......................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

    1.3 Tujuan ................................................................................................. 2

    1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3

    2.1 Konsep Geolistrik ............................................................................... 3

    2.2 Konfigurasi Geolistrik ........................................................................ 4

    2.3 Konfigurasi Geolistrik Wenner ........................................................... 5

    BAB III METODE PENULISAN ........................................................................ 8

    3.1 Sumber dan Jenis Data ........................................................................ 8

    3.2 Pengumpulan data ............................................................................... 8

    3.3 Analisis Data ....................................................................................... 8

    3.4 Penarikan Kesimpulan ........................................................................ 8

  • vi

    BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 9

    BAB V PENUTUP ............................................................................................... 11

    5.1 KESIMPULAN ................................................................................... 11

    5.2 SARAN ............................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 13

    Lampiran 1. Biodata Penulis ..................................................................... 13

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bumi adalah sumber segala jenis kekayaan alam yang sampai

    sekarang belum terjamah oleh manusia secara keseluruhan. Dewasa ini,

    tidak sulit untuk menemukan kandungan dalam bumi yang pada

    prinsipnya tak bisa dilihat oleh kasat mata. Sedangkan kebutuhan manusia

    terhadap jenis material dalam tanah sekarang ini tak bisa dihindari lagi,

    maka untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut di atas, perlu

    dilakukan studi ke-geofisika-an. Karya tulis ilmiah ini merupakan suatu

    studi geofisika yang menerapkan metode geolistrik tahanan jenis

    konfigurasi Wenner Schlumberger.

    Geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

    menginterpretasi bawah permukaan tanah dengan menggunakan konsep

    fisika dan tanpa merusak material-material tersebut. Prinsip kerja

    geolistrik adalah mengukur tahanan jenis dengan mengalirkan arus listrik

    kedalam batuan atau tanah melalui elektroda arus. Kemudian arus diterima

    oleh elektroda potensial dengan menganggap bumi sebagai resistor.

    Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger

    pada tahun 1912. Metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner

    merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan

    tahanan jenis lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara

    mengalirkan arus listrik DC (DirectCurrent) yang mempunyai tegangan

    tinggi kedalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah

    elektroda Arus A dan B yang ditancapkan kedalam tanah dengan jarak

    tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran

    arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.

    Motivasi penulis membuat karya tulis ilmiah ini semata hanya ingin

    mempelajari beberapa macam metode geolistrik, khususnya yaitu tentang

  • 2

    metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner Schlumberger.

    Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan

    tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar

    karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa

    digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.

    Dan kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan

    batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas

    semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2.

    1.2 Rumusan Masalah

    Karya Tulis Ilmiah ini dalam rangka memecahkan permasalahan :

    1. Bagaimana cara metode geolistrik dapat mengetahui besar tahanan

    jenis dibawah permukaan tanah.?

    2. Bagaimana hubungan antara panjang bentang elektrode dan kedalaman

    tanah terhadap nilai resistivitas tanah?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini , antara lain :

    1. Mengetahui cara metode geolistrik dapat mengetahui besar tahanan

    jenis dibawah permukaan tanah.

    2. Mengetahui hubungan antara panjang bentang elektrode dan

    kedalaman tanah terhadap nilai resistifitas tanah.

    1.4 Manfaat

    Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai

    berikut.

    1. Mengetahui besar nilai tahanan (resistivitas) jenis bawah permukaan

    tanah.

    2. Mengetahui struktur lapisan bawah permukaan tanah.

  • 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 KONSEP GEOLISTRIK

    Batuan dan mineral yang ada dibumi memiliki sifat listrik. Sifat

    listrik batuan maupun mineral terdiri atas potensial listrik alami,

    konduktivitas listrik, dan konstanta dielektrik. Konduktivitas listrik

    adalah sifat yang paling dominan dibandingkan yang lainnya. Arus listrik

    dapat mengalir pada batuan mineral melalui 3 cara yaitu:

    1. Konduksi elektronik

    Konduksi elektronik merupakan aliran elektron bebas yang

    terdapat pada batuan maupun mineral. Karena pada batuan/mineral

    ini terdapat banyak elektron bebas didalamnya sehingga arus listrik

    dialirkan dalam batuan/ mineral oleh elektron bebas.

    2. Elektrolitik

    Konduksi elektrolitik terjadi ketika poripori batuan atau

    mineral yang terisi oleh fluida elektrolitik, dimana aliran muatan

    terjadi melalui aliran-aliran ion elektrolit. Intinya adalah arus listrik

    dibawa oleh ion ion elektrolit.

    3. Dielektrik

    Konduksi dielektrik terjadi bila batuan atau mineral berperan

    sebagai dielektrik ketika dialiri arus sehingga terjadi polarisasi pada

    batuan ataupun mineral tersebut. Konduktivitas listrik ( kebalikan

    dari resistivitas ) bergantung pada porositas batuan dan mobilitas dari

    air ( atau fluida lainnya ) untuk melewati ruang berpori bergantung

    padasifat mobilitas ionik dan konsentrasi larutan, viskositas ( )

    temperatur, dan tekanan.

  • 4

    2.2 KONFIGURASI GEOLISTRIK

    Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya

    yang ke 4 buah elektro dan ya terletak dalam satu garis lurus dengan

    posisi elektroda AB dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada

    kedua sisi yaitu konfigurasi Wennerdan Schlumberger. Setiap

    konfigurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui

    nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan dibawah permukaan. Metoda

    geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan metoda favorit yang

    banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah

    permukaan dengan biaya survei yang relatif murah. Umumnya lapisan

    batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang

    dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan

    yang terletak dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh

    terhadap hasil pengukuran tegangan dan ini akan membuat data geolistrik

    menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya.

    Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah

    fragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor ketidak

    seragaman dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada

    jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa

    menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung ketanah dsbnya.

    Spontaneous Potential yaitu tegangan listrik alami yang umumnya

    terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar

    yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral-

    mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan menyebabkan

    ketidak-homogenan lapisan batuan.

    Perbedaan tegangan listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi bila

    digunakan konfigurasi Schlumberger dengan jarak elektroda AB yang

    panjang dan jarak MN yang relatif pendek, maka ada kemungkinan

    tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran

    tegangan listrik pada elektroda MN, sehingga data yang terukur menjadi

  • 5

    kurang benar. Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini

    hendaknya sebelum dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset

    pada tegangan listrik alami tersebut dan kedudukan awal dari multimeter

    dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter akan

    menunjukkan tegangan listrik yang benar-benar diakibatkan oleh

    pengiriman arus pada elektroda AB. Multimeter yang mempunyai

    fasilitas seperti ini hanya terdapat pada multimeter dengan akurasi tinggi.

    2.3 KONFIGURASI GEOLISTRIK WENNER

    Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian

    pembacaan tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang

    relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda

    AB. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang

    relatif lebih kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa

    mendeteksi homogenitas batuan didekat permukaan yang bisa

    berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat dari cara

    konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan factor non

    homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

    Gambar 1. Susunan elektroda konfigurasi wenner-schlumberger.

  • 6

    Dimana K adalah faktor geometri yang tergantung oleh penempatan

    elektroda di permukaan dan adalah resistivitas (tahanan jenis)

    maka nilai resistivitas untuk metode Wenner-Schlumberger dapat dihitung

    dengan faktor geometrikesis

    Tabel 1. Nilai Resistivitas Material-material Bumi

    Material Resistivity (Ohm-

    Meter)

    Air (Udara)

    Pyrite (Pirit) 0.01-100

    Quartz (Kwarsa) 500-800000

    Calcite (Kalsit) 11012-11013

    Rock Salt (Garam

    Batu) 30-11013

    Granite (Granit) 200-10000

    Andesite (Andesit) 1.7102-45104

    Basalt (Basal) 200-100000

    Limestoes

    (Gamping) 500-10000

    Sandstone (Batu

    Pasir) 200-8000

    Shales (Batu Tulis) 20-2000

    Sand (Pasir) 1-1000

    Clay (Lempung) 1-100

  • 7

    Ground Water (Air

    Tanah) 0.5-300

    Sea Water (Air

    Asin) 0.2

    Magnetite

    (Magnetit) 0.01-1000

    Dry Gravel (kerikil

    kering) 600-10000

    Alluvium (Aluvium) 10-800

    Gravel (Kerikil) 100-60

  • 8

    BAB III

    METODE PENULISAN

    3.1 Sumber dan Jenis Data

    Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah

    ini berasal dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan

    permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan

    adalah jurnal ilmiah edisi cetak maupun edisi online, dan artikel ilmiah yang

    bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif

    maupun kuantitatif.

    3.2 Pengumpulan Data

    Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari

    berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang

    diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan

    sesuai dengan topik yang dibahas.

    3.3 Analisis Data

    Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik

    kajian. Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis ilmiah berdasarkan data

    yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data

    bersifat deskriptif argumentatif.

    3.4 Penarikan Kesimpulan

    Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan

    masalah, tujuan penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik

    mempresentasikan pokok bahasan karya tulis ilmiah, serta didukung dengan

    saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.

  • 9

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Metode geolistrik merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

    mengukur resistivitas permukaan bawah tanah. Metode geolistrik dapat di bagi

    lagi dalam beberapa bagan,tetapi pada karya tulis ini khususnya membahas

    tentang metode geolistrik wenner. Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu

    metode yang cukup banyak digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya

    eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap

    kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor. Metode

    geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari jenis metode

    geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan

    cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi.

    Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar

    300 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam

    bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur

    melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial

    listrik, dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik

    ukur

    Metode Geolistrik resistivitas dilakukan dengan cara menginjeksikan arus

    listrik ke permukaan bumi yang kemudian diukur beda potensial diantara dua

    buah elektrode potensial. Pada keadaan tertentu, pengukuran bawah permukaan

    dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu variasi beda tegangan yang berakibat

    akan terdapat variasi resistansi yang akan membawa suatu informasi tentang

    struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip ini sama halnya dengan

    menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif atau seperti perilaku

    resistor, dimana material-materialnya memiliki kemampuan yang berbeda dalam

    menghantarkan arus listrik.

  • 10

    Ilustrasi garis ekipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua

    titik arus yang berlawanan di permukaan bumi dapat dilihat pada gambar 1

    Gambar 2. Pola aliran dan bidang ekipotensial

    Semakin besar jarak antar elektroda menyebabkan makin dalam tanah

    yang dapat diukur.

    Ada beberapa konfigurasi untuk tahanan jenis dalam melakukan akuisisi

    data. Salah satunya adalah dengan menggunakan konfigurasi Wenner. Konfigurasi

    Wenner ditunjukkan pada gambar 3

    Gambar 3. Konfigurasi Wenner

    Hubungan antara panjang bentang elektroda dengan resistivitas bawah

    permukaan tanah adalah semakin panjang bentang elektroda maka semakin kecil

    nilai resistivitas karena nilai resistivitas dengan panjang elektroda berbanding

    terbalik.

  • 11

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 KESIMPULAN

    Metode geolistrik merupakan salah satu metode yang

    digunakan untuk mengukur resistivitas permukaan bawah tanah.

    Dalam penggunaannya metode resistivitas umumnya digunakan

    untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 500 m. Prinsip dalam metode

    ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektroda

    arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua

    elektroda potensial. Metode Geolistrik resistivitas dilakukan dengan

    cara menginjeksikan arus listrik ke permukaan bumi yang kemudian

    diukur beda potensial diantara dua buah elektrode potensial. Pada

    keadaan tertentu, pengukuran bawah permukaan dengan arus yang

    tetap akan diperoleh suatu variasi beda tegangan yang berakibat akan

    terdapat variasi resistansi yang akan membawa suatu informasi

    tentang struktur dan material yang dilewatinya. Hubungan antara

    panjang bentang elektroda dengan resistivitas bawah permukaan

    tanah adalah ,semakin panjang bentang elektroda maka semakin kecil

    nilai resistivitas karena nilai resistivitas dengan panjang elektroda

    berbanding terbalik.

    5.2 SARAN

    Demikian karya tulis ilmiah yang kami buat, semoga dapat

    bermanfaat bagi pembaca. Diharapkan di masa yang akan datang

    dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian

    selanjutnya.

  • 12

    DAFTAR PUSTAKA

    Hutagalung-Bakker;(2013); Identifikasi Jenis Batuan Menggunakan Metode

    Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberge dalam Perencanaan Pondasi

    Bangunan di Terminal Transit Desa Passo; Prossiding FMIPA Universitas

    Pattimura; 159-167

    Rozaq-Susilo-Wasis;Identifikasi Kedalaman dan Struktur Lapisan Bawah Tanah

    Candi Jajaghu Berdasarkan Nilai Resistivitas dengan Menggunakan Metode

    Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole;Journal Fisika FMIPA Universitas

    Brawijaya;1-5

    Sultan;(2009);Penyelidikan Geolistrik Resistivity pada Penentuan Titik Sumur

    Bor untuk Pengairan di Daerah Garongkong Desa Lempang Kecamatan Tanete

    Riaja Barru; Journal Penelitian Enjineering.151-158

  • 13

  • 14

  • 15