Upload
hilman
View
1.075
Download
33
Embed Size (px)
Hilman Suhaili
Bismillah…
ENTEROHEPATIK
LBM 1
Step 1
System enterohepatik : entero (enteral)organ2 pencernaan; system: organ2; hepar:
dihubungkan dengan fungsinya merombak sel2.
Step 2
1. anatomi fisiologi organ-organ enterohepatik?
2. fisiologi organ-organ enterohepatik?
3. histology organ-organ enterohepatik?
4. bagaimana proses produksi empedu?
5. apa hubungan organ organ entero hepatic (hepar, kantung empedu, lien, dan pancreas)?
6. penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kasus scenario?
Hilman Suhaili
STEP 7
1. Bagaimanakah embriologi dari organ system enterohepatik ?
Jawab :
Traktus biliaris dan hepar berkembang dari traktus gastrointestinal primitif pada foregut
distal, berupa kantong yang dikenal sebagai divertikulum hepar atau liver bud dan
pertama kali tampak pada minggu ke-5 kehamilan atau ketika panjang embrio 3 mm
(berumur rata-rata 25 hari). Kantong ini kemudian berkembang dan meluas ke arah
ventral mesenterium dan terbagi menjadi 2 tunas yaitu cranial bud dan caudal bud.
Cranial bud merupakan bakal hepar dan duktus intrahepatik sedangkan caudal bud
berkembang menjadi vesika fellea dan duktus sistikus. Dasar dari divertikulum akan
menjadi duktus biliaris komunis. Tunas-tunas kecil yang lain berkembang dari bagian
proksimal caudal bud dan tumbuh ke bawah dan membentuk bagian ventral pankreas.
Cranial bud terbagi menjadi 2 tunas kecil yang berkembang ke atas ke arah septum
transversum (bakal diafragma), membentuk lobus kanan dan kiri hepar. Caudal bud
terbawa ke atas seiring perkembangan cranial bud dan berhenti pada permukaan bawah
dari cranial bud dan membentuk vesika fellea dan duktus sistikus.
Selama cranial bud dan caudal bud berkembang, ventral pancreatic bud berputas
180 derajat dari kanan ke kiri untuk bergabung dengan dorsal pancreatic bud membentuk
pankreas. Gabungan antara kedua tunas ini terjadi pada minggu ke-7 kehamilan. Karena
ujung duktus koledokus terletak pada ventral pancreatic bud, maka hasil rotasi tersebut
menyebabkan pertemuan antara duktus koledokus dengan duodenum berada di dinding
posteromedial duodenum, sebelah posterior duktus pankreatikus dorsal.
Kantong di bagian ventral yang merupakan bakal traktus biliaris mula-mula hanya
berbentuk tali padat dari sel endoderm dan tidak terdapat lumen. Pada permulaan
minggu ke-7 kehamilan, mulai terjadi vakuolisasi dan pembentukan lumen dalam vesika
fellea, duktus sistikus, duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis.
Pada 3 bulan kehamilan, tampak aliran empedu dari kanalis traktus biliaris ke
dalam duodenum.
Hilman Suhaili
Sumber : Simeone DM; Gallbladder and Biliary Tract : Anatomy and Structural Anomalies
in Textbook of Gastroenterology, 4th edition, Philadelphia,Lippincott Williams &
Wilkins,2003,pg. 2166-217.
2. Anatomi organ-organ enterohepatik?
Gambar 1. Hepar tampak facies Diapragmatica
Hilman Suhaili
Gambar 2 : Hepar tampak facies visceralis
Pembagian Hepar
1) Secara Struktural (Anatomis)
Fissura Sagitalis Sinistra (Lig. Falciforme dan lig. venosum)
Pembagian menjadi lobus hepatis sinister dan lobus hepatis dextra. Sehingga lobus caudatus
dan lobus quadrates termasuk ke dalam lobus hepatis dextra.
2) Secara Fungsional (Fisiologis)
Fissura Sagitalis Dextra (Fossa Biliaris dan Sulcus Vena Cava Inferior)
Pembagian ini berdasarkan perdarahan, inervasi, aliran lymphe dan distribusi ductus hepaticus
Sehingga lobus caudatus dan lobus quadratus termasuk ke dalam lobus hepatis sinistra.
Ligamenti Hepatis
Pada hepar terdapat beberapa ligamentum yaitu :
1. Ligamentum falciformis. Menghubungkan hepar ke dinding anterior abdomen dan
terletak di antara umbilicus dan diafragma.
2. Ligamentum teres hepatis (round ligament). Merupakan bagian bawah ligamentum
falciformis; merupakan sisa-sisa peninggalan vena umbilicalis yang telah menetap.
3. Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum hepatoduodenalis. Merupakan bagian dari
omentum minus yang terbentang dari kurvatura minor lambung dan duodenum sebelah
proksimal ke hepar. Di dalam ligamentum ini terdapat arterie hepatica, vena porta dan
ductus choledocus communis. Ligamen hepatoduodenale turut membentuk tepi anterior dari
Foramen Winslow.
4. Ligamentum Coronaria Anterior (dextra & sinistra) dan ligamentum coronaria
posterior (dextra & sinistra).
Merupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke hepar.
Hilman Suhaili
5. Ligamentum triangularis (dextra & sinistra). Merupakan fusi dari ligamentum coronaria
anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
FACIES
Mempunyai 2 facies :
o Fascies Diafragmatica, terdiri dari beberapa pars :
Pars superior
Terdapat cekungan datar yng dinamakan IMPRESSIO CARDIACA.
Sebagian besar merupakan AREA NUDA.
Pars anterior
Terdapat perlekatan Lig. falciforme
Lig. falciforme membagi hepar menjadi 2 lobus yaitu LOBUS DEXTRE & LOBUS
SINISTRE.
Pars posterior
Terdapat lobus caudatus (diantara lobus dextre & sinister hepatis).
Terdapat sulcus vena cava yang ditempati oleh VCI diantara lobus hepatis dextre &
caudatus.
Ke arah kanan juga terdapat area nuda hepatis, yang berbentuk triangular.
Pada apex hepatis disebelah kanan terdapat lig. triangulare dextre.
Pars dextre
Merupakan permukaan dari lobus dextre hepatis yang menempel pada costa-costa dextre
terbawah.
o Fascies Visceralis
Terdapat 2 celah sagittal, yaitu :
Fissure Sagittalis Sinister
Pemisah lobus sinister dengan lobus caudatus & quadrates.
Ditempati oleh lig. teres hepatis dan lig. venosum.
Fossa Sagittalis Dextre
Terdiri dari FOSSA VESICA BILLIARIS & FOSSA VENA CAVA.
Hilman Suhaili
Pemisah lobus dextre di sebelah kanan dengan lobus qaudatus & qudratus di sebelah
kirinya.
Terdapat celah transversal (PORTA HEPATIS)
Terletak di tengah Fissura Sagittalis Sinistre & Fossa Sagittalis Dextre.
Bangunan-bangunan yang melewati Porta Hepatis :
Arteri Hepatica Propria
Vena Porta
Ductus Hepaticus
Nervus dan Pembuluh Limfe
Terdapat impressio-impressio :
Pada Lobus Dextre :
Impressio colica
Impressio duodenalis
Impressio renalis
Impressio suprarenalis
Pada Lobus Sinistre :
Impressio gastric
Impressio oesophagea
Pada lobus Quadratus :
Impressio duodenalis
Hilman Suhaili
Vaskularisasi
Arteri Hepatica Propria cabang dari Arteri Hepatica Communis.
Vena Porta dimuarai oleh 2 cabang utama, yaitu Vena Mesenterica Superior dan
Vena Lienalis.
Lobulus hati terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke
vena hepatica
Hilman Suhaili
dan kemudian ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel hati yang
menyebar dari vena sentralis seperti jeruji roda. Masing –masing lempeng hati tebalnya dua sel, dan
diantara sel yang berdekatan terdapat kanalikuli biliaris kecil yang mengalir ke ductus biliaris ke
dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang berdekatan,. Di dalam septum terdapat
vena porta kecil yang menerima darah terutama dari vena saluran pencernaan melalui vena porta.
Dari venula ini darah mengalir ke sinusoid hati gepeng dan bercabang yang terletak di antara
lempeng-lempeng hati dan kemudian ke vena sentralis. Dengan demikian, sel hepar terus-menerus
terpapar dengan darah vena porta. Arteriol hati juga ditemukan di dalam septum interlobaris.
Arteriol ini menyuplai darah arteri ke jaringan septum di antara lobulus yang berdekatan, dan
banyak juga arteriol kecil yang mengalir langsung ke sinusoid hati, paling sering berlokasi pada
sepertiga jarak ke septum interlobaris.
INNERVASI HEPAR
simpatis : Nervus simpaticus segment Thoracal 6-10
parasimpatis : N X
sumber : Anatomi Abdomen Oleh Dr. dr. I. Harjadi Widjaja, PA
B. Vesica Fellea
MORFOLOGI
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang
berfungsi untuk menyimpan cairan empedu (cairan
pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan
oleh hati).
Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir
dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran
berotot.Terletak didalam fossa dari permukaan visceral
Hilman Suhaili
Vesica biliaris dibagi menjadi :
1. Fundus vesicae biliaris, berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah margo
inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan
dinding anterior abdomen setinggi ujung kartilago costalis IX dextra.
2. Corpus vesicae biliaris, terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar
dan arahnya ke atas, belakang, dan kiri.
3. Collum vesicae biliaris, melanjutkan diri sebagai ductus cysticus yang berbelok ke
dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus comunis
untuk membentuk ductus choledochus
VASKULARISASI
Arteri cystica merupakan arteri yang memperdarahi vesica biliaris yang bercabang dari
arteri hepatica dextra.
vena cystica mengalir darah langsung ke vena portae.
Sejumlah arteri dan venae kecil juga berjalan diantara hepar dan vesica biliaris.
INNERVASI
Hilman Suhaili
Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi
sebagai respons terhadap hormone kolesistokenin yang dihasilkan oleh tunika mukosa
duodenum karena masuknya makanan dari gaster
sumber : Anatomi Abdomen Oleh Dr. dr. I. Harjadi Widjaja, PA
C. Lien
Morfologi
Limpa berwarna merah kecoklatan dan terletak di regio hipochondrium sinistra, limpa
merupakan massa jaringan limfoid yang terbesar di dalam tubuh dan bentuknya oval.
Dibatasi pada bagian anterior oleh lambung, cauda pankreas, flexura coli sinistra dan renal
sinistra. Limpa dikelilingi oleh peritonium. Pada bagian posterior diafragma, pleura sinistra.
Didarahi oleh arteri lienalis yang merupakan cabang dari A. Coeliaca. Saraf yang
mempersyarafi limpa mengikuti perjalanan a. Lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.
Pembuluh limfe keluar dari hilus dan berjalan melewati beberapa kelenjar limfe yg terletak di
sepanjang a. Lienalis dan mengalirkan cairan limfe ke nodi limphatici coeliaca.2
margo :superior dan inferior.
Berfungsi sbg sistem R.E.S (organ lymphoid terbesar & tempat merusak Hb
eritrosit). Merupakan organ Intraperitoneal .
Parenkim langsung dibungkus capsula lienalis.
Letak : Regio Hypochondrium sinistra.
Facies :
o Facies Diaphragmatica (cembung) berhadapan dg diaphragma & costa 9 - 11
sinistra
Hilman Suhaili
Facies Visceralis (datar) mempunyai 3 impressio :impressio renalis, gastrica, &
colica
Hilus : Merupakan pertemuan dr impressio pd facies visceralis, tempat keluar
masuknya van lienalis.
Vaskularisasi
FaciesDiaphragmatica
Margo
Superior
Ekstremitas
Posterior
Margo
Inferior
Ekstremitas
Anterior
Lig. Splenorenal
Hilum Lienal
is
A. Lienal
is
V. Lienal
is
Lig. Gastrolienalis
Facies Visceralis,
Facies Renalis
Facies Visceralis,
Facies Gastrica
Facies Visceralis,
Facies Colica
Hilman Suhaili
oleha. lienalis masuk ke hilus lienalis melewati lig. Phrenicolienalis. Cabang a. lienalis (a.
gastrica brevis & a. gastroepiploica sinistra) melalui lig.Gastrolienalis menuju ke
gaster.Vena mengikuti arterinya.
Innervasi
Simpatis : T6-T10
Parasimpatis : n. vagus
Anatomi klinik, rivhard. Snell,m.d, Ph.D. bagian 1 edisi 3.
D. PANKREAS
MORFOLOGI
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri
atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang
terletak dalam ligamentum lienorenalis.
Hilman Suhaili
Pankreas dapat dibagi dalam :
1. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung
duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica
superior serta dinamakan Processus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan
caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena
portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
3. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan
melintang sedikit berbentuk segitiga.
4. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan
mengadakan hubungan dengan hilium lienale.
VASKULARISASI
Arteriae
1. Arteri pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
2. Arteri pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
3. Arteri pancreatica magna dan arteri pancretica caudalis dan inferior cabang arteri
lienalis
Venae
Hilman Suhaili
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
Aliran Limfatik
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen
akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan mesenterica superiores.
INNERVASI
Persarafan
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
3. fisiologi organ-organ enterohepatik?
A. Hepar (hati)1. Fungsi Metabolisme
FISIOLOGI HEPAR
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak
20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fungSI hati yaitu :
1. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Dalam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini :
1. Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
2. Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
3. Glukoneogenesis
4. Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat. Hati
terutama penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
Penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah,
menyimpannya, dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi
glukosa darah mulai turun terlalu rendah. Fungsi ini disebut sebagai fungsi penyangga
glukosa hati. Pada orang dengan fungi hati yang buruk, konsentrasi glukosa darah
setelah memakan makanan tinggi karbohidrat dapat meningkat dua atau tiga kali lebih
tinggi dibandingkan pada orang dengan fungsi hati yang normal.
Hilman Suhaili
Glukoneogenesis dalam hati juga penting untuk mempertahankan konsentrasi normal
glukosa darah, karena glukoneogenesis hanya terjadi secara bermakna apabila
konsentrasi glukosa darah mulai menurun di bawah normal. Pada keadaan demikian,
sejumlah besar asam amino dan gliserol dari trigliserida diubah menjadi glukosa,
dengan demikian membantu mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang relatif
normal.
2. Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Hati tidak hanya mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak
Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :
1. Senyawa 4 karbon – Keton Bodies
2. Senyawa 2 karbon – Active Acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
3. Pembentukan kolesterol.
4. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid.
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana
serum kolesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid Kira-kira 80% kolesterol
Hilman Suhaili
yang disintesis di dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang kemudian disekresikan
kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam lipoprotein dan dibawa oleh darah ke
semua sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di hati dan terutama ditranspor dalam
lipoprotein. Keduanya, fosfolipid dan kolesterol, digunakan oleh sel untuk membentuk
membran, struktur intrasel, dan bermacam-macam zat kimia yang penting untuk fungsi sel.
Setelah lemak disintesis di hati, lemak ditranspor dalam lipoprotein ke jaringan lemakuntuk di
simpan.
3. Fungsi hati sebagai metabolisme Protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino.
Dengan proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.
Deaminasi asam amino dibutuhkan sebelum asam amino dapat dipergunakan untuk
energy atau diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Sejumlah kecil deaminasi dapat
terjadi di jaringan tubuh lain, terutama di ginjal, tetapi hal ini tidak penting di bandingkan
deaminasi asam amino di dalam hati.
Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non
nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ -
globulin dan organ utama bagi produksi urea. Urea merupakan end product metabolisme
protein.
∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang β –
globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung ± 584 asam amino dengan
BM 66.000.
Fungsi hati yang penting dalam metabolisme protein adalah:
1. Deaminasi asam amino
2. Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
3. Pembentukan protein plasma
4. Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino
Hilman Suhaili
Pembentukan ureum oleh hati mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh. Sejumlah besar
amonia dibentuk melalui proses deaminasi, dan jumlahnya masih ditambah oleh
pembentukan bakteri di dalam usus secara kontinu dan kemudian diabsorbsi ke dalam
darah. Oleh karena itu, bila hati tidak membentuk ureum, knsentrasi amino plasma
meningkat dengan cepat dan menimbulkan koma hepatic dan kematian. Penurunan aliran
darah yang besar melalui hati yang kadangkala terjadi bila timbul pintasan antara vena
cava, dapat menyebabkan jumlah amonia yang berlebihan dalam darah, suatu keadaan
yang sangat toksik Sel hati menghasilkan kira-kira 90% dari semua protein plasma. Sisa
gamma globulin adalah antibodi yang dibentuk terutama oleh sel plasma dalam jaringan
limfe tubuh. Hati mungkin dapat membentuk protein plasma pada kecepatan maksimum
15 sampai 50 gram/hari oleh karena itu, bahkan jika tubuh kehilangan sebanyak separuh
protein plasma, jumlah ini dapat digantikan dalam waktu 1 atau 2 minggu.
Hal ini menarik terutama bahwa kehilangan protein plasma menimbulkan mitosis sel hati
yang cepat dan pertumbuhan hati menjadi lebih besar; pengaruh ini digandakan oleh
kecepatan pengeluaran protein plasma sampai konsentrasi plasma kembali normal.
Diantara fungsi hati yang paling penting adalh kemampuan hati untuk membentuk asam
amino tertentu dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting dari asam amino.
Misalnya, yang disebut asam amino nonesensial dapat disintesis semuanya dalam hati.
Transaminase
Hilman Suhaili
Hilman Suhaili
Hilman Suhaili
Hilman Suhaili
2. Fungsi Ekskresi
a. Pembentukan dan sekresi garam empedu.
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari
pencernaan yang diproses dalam hati oleh sel hepatosit. Garam-garam empedu
termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang
berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari sistin, mempunyai
peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi
suspensi dari lemak dengan diameter ± 1mm dan absorpsi dari lemak, tergantung dari
system pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan
lemak dan membentuk Micelles, kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat
lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang
sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim
lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik.
Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.
http://www.jevuska.com/2009/10/08
4. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan
koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X.
Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila
ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus
isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K
dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.
5. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K.
6. Hati menyimpan Besi Dalam Bentuk Ferritin
Hilman Suhaili
Sebagian besi dalam tubuh biasanya di simpan di hati dalam bentuk ferritin. Sel hati
mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferritin, yang akan bergabung
dengan besi baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Oleh karena itu, bila besi
banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi akan berikatan dengan apoferritin
membentuk ferritin dan disimpan dalam bentuk ini di dalam sel hati sampai
diperlukan,bila besi dalam sirkulasi cairan tubuh mencapai kadar yang rendah, maka
ferritin akan melepaskan besi. Dengan demikian, system apoferritin hati bekerja
sebagai penyangga besi darah dan juga sebagai media penyimpanan besi.
7. Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,
reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat
racun, obat over dosis.
8. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kuppfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui
proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai
imun livers mechanism.
9. Fungsi hemodinamik
Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/
menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam arteri hepatica ± 25%
dan di dalam vena porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar
dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah
cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar merupakan organ penting
untuk mempertahankan aliran darah.
10. Fungsi sekresi empedu oleh hati
Hilman Suhaili
Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu , normalnya
antara 600 dan 1000 ml/hari.
Empedu melakukan dua fungsi penting, yaitu :
1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorbs lemak, bukan
karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam
empedu dalam empedu melakukan dua hal, yaitu :
1. Asam empedu membantu mengelmusikan partikel-partikel lemak yang besar
dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukan partikel tersebut dapat
disersng oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, dan
2. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna
melalui membrane mukosa intestinal.
2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan
yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk akhir dari
penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol.
SUMBER :
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed.11. EGC. Jakarta, 2007.
2. Vesica Fellea ( Kandung Empedu)
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak .
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
PEMBENTUKAN BILIRUBIN
Color Atlas of Physiology , Despopulous , berikut adalah fase - fasenya :
Hilman Suhaili
1. Eritrosit yang sudah tua akan difagosit oleh monosit dan makrofag dan sebagiannya lagi akan
didestruksi / katabolisasi di sistem retikuloendotelial ( SRE ) seperti hati dan limfa, sementara sel
darah yang telah difagosit itu akhirnya juga akan dibawa menuju SRE untuk mengalami katabolisasi
lebih lanjut
2. Didalam SRE hemoglobin, suatu bentuk protein yang terdapat dalam eritrosit, akan dipecah
menjadi 3 komponen yaitu Heme, Ferum ( besi ) dan globin. Globin akan menuju siklus
metabolisme yang lain sedangkan besi akan digunakan kembali oleh tubuh untuk pembentukan
eritrosit baru dan akhirnya heme akan dikonversi menjadi biliverdin yang berwarna kehijauan
3. biliverdin akan keluar dari SRE menjadi bentuk bilirubin tak terkonjugasi atau bilirubin indirek
( BI ),karena sifatnya yang tidak larut air maka untuk ditranspor didalam plasma, dibutuhkan suatu
pembawa yaitu albumin. bersama dengan albumin BI akan bersirkulasi dan akan mengalami ambilan
oleh hepatosit
4. BI akan diikat oleh suatu protein yang dihasilkan hati yaitu protein Y, lalu BI + Protein Y akan
mengalami reaksi enzimatik, yaitu oleh enzim glukuronil transferase dan kemudian mengalami
pengikatan lagi dengan protein Z, maka lengkaplah bilirubin tersebut menjadi bentuk terkonjugasi /
bilirubin direk yang memiliki sifat larut dalam air
5. bilirubin akan dikeluarkan dari hati melalui traktus biliaris dan nantinya akan bercampur dengan
garam - garam empedu, dan kemudian memasuki saluran cerna
. Bidalam saluran cerna bilirubin akan dimetabolisme lebih lanjut oleh bakteri usus menjadi
sterkobilin ( dan juga urobilin ) yang mewarnai faeces sebagian kecil akan diserap dan dibawa ke
dalam sirkulasi portal ,dan kemudian ke ginjal dimana bilirubin ini akan mewarnai urine ( disini
namanya berganti menjadi urobilin ) dan dikeluarkan bersama dengan urine ( serta faeces ) dari
tubuh
Hilman Suhaili
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
1. Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak untuk membantu proses penyerapan
2. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu
menggerakkan isinya
3. Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel
darah merah yang dihancurkan
4. Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari
tubuh
5. Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Hilman Suhaili
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali
ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari.
SUMBER :
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed.11. EGC. Jakarta, 2007.
Skema Metabolisme Bilirubin
Eritrosit
Globin Heme
Fe Protoporfirin
Biliverdin
Biliverdin reductase
Bilirubin tak terkonjugasi
Bilirubin tak terkonjugasi
+
Albumin
Albumin
Bilirubin + asam glukuronat
Bilirubin terkonjugasi
Kanalikuli biliaris
Ductus biliaris
Ductus hepatica dex & sin Ductus hepaticus comunis
Ductus pancreaticus wirsungi
Ductus cysticus ductus coledocus papila duodeni mayor
Vesica fellea duodenum pars decendens
Urobilinogen
LIEN
HEPAR
DARAH
Hilman Suhaili
V Porta
V interlobularis Sterkobilinogen
Oksidasi
Sinusoid Sterkobilin
V sentralis Warna Feses
V hepatica VCI Atrium dex Aorta Abdominal
A. renalis
Urobilinogen
Oksidasi
Urobilin
Warna Urin
Tambahan :
APA ITU HEME
Heme adalah senyawa besi forfirin yang terdapat dalam Hemoglobin → eritrosit Eritrosit → 120 hari → mati → dikatabolisme dihati Eritrosit → Hemoglobin → Heme + Globin (protein, digunakan lagi oleh tubuh) Heme → Forfirin + Besi (digunakan lagi)
METABOLISME HEME
Metabolisme Heme dilaksanakan di sel retikuloendotel pada hati, limpa & sumsum tulang Katabolisme heme dilaksanakan oleh enzim komplek yang disebut Oksigenase heme Heme → Forfirin → biliverdin → bilirubin Bilirubin yang terbentuk dalam jaringan perifer akan diangkut kedalam hati oleh albumin
plasma
TIGA PROSES METABOLISME HEME
1. Pengambilan bilirubin oleh sel perenkim hati2. Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma hati3. Ekskresi bilirubin terkonjugasi kedalam empedu
PENGAMBILAN BILIRUBIN OLEH SEL HATI
GINJAL
USUSdi absorbsi
Hilman Suhaili
Bilirubin hasil metabolisme eritrosit oleh hati, limpa & sumsum tulang disebut → Bilirubin Indirex
Sifat Bilirubin Indirex → tidak larut air → non polar Agar dapat larut air harus diolah di Hati → dikonjugasikan dengan asam glukoronat
KONJUGASI BILIRUBIN (DALAM HATI)
Bilirubin Indirex → dibuat larut air dan polar dengan cara direaksikan dengan asam glukoronat → dikonjugasikan
Tempat konjugasi di sel sinusoid hepar → Hasil Bilirubin Direx/ Konjugasi Bilirubin Direx → larut air dan bersifat polar Diekskresikan → empedu
EKSKRESI BILIRUBIN (KE EMPEDU)
Bilirubin Direx masuk empedu → transport aktif Bilirubin Direx bersama getah empedu yang lain → masuk duodenum Di duodenum Bilirubin Direx direduksi bakteri usus → Urobilinogen (tidak berwarna) → di
colon dioksidasi oleh flora colon → Urobilin (kuning) → memberi warna Feses (sterkobilinogen)
Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
LIEN
FISIOLOGI
Fungsi utama limpa adalah
untuk menyaring darah.karena memiliki jejaring atau network reticular padat,limpa berfungsi
sbagai penyaring efektif untuk antigen,mikroorganisme,trombosit dan eritrosit tua atau
abnormal.
Limpa juga mendaur ulang zat besi.
Semasa kehidupan vetal limpa adalah organ hemopoetik yg menghasilkan granulisit dan
eritrosit namun kemampuan ini menurun setelah lahir.
Hilman Suhaili
Berfungsi sebagai reserfoar (menampung)darah karena strukturnya yg longgar mirip spon.
Fungsi Limpa. Limpa dibagi menjadi dua daerah sebagai tempat penyimpan
darah: sinus venosus dan pulpa.
Sinus bentuknya dapat membengkak seperti sistem vena lainnya dan dapat
menyimpan darah lengkap.
Pada pulpa limpa, kapilernya begitu permeable sehingga eritrosit mudah keluar dan
masuk ke jaringan trabekula yang membentuk pulpa merah, sedangkan plasma
tetap mengalir ke sinus venosus kemudian asuk ke sirkulasi sistemik. Eritrosit bisa
keluar dan masuk ke dalam sirkulasi ketika terdapat rangsangan sistem saraf simpatis.
Selain pulpa merah, terdapat pulpa putih sebagai pembentuk sel-sel limfoid sebagai
sistem imun tubuh.
♪ Selain sebagai penyimpan darah, limpa juga berperan dalam penghancuran
eritrosit yang tua; hemoglobin dan stroma sel hasil dari pemecahan eritrosit akan
dicerna oleh sel reticular endotelial limpa (juga sebagai penghancur bahan infeksius,
bakteri, parasit, dll) dan dibuat zat nutrisi bagi pembentukan eritrosit yang baru.
Fungsi ini kurang pada manusia dibanding dengan spesies lainnya, tetapi limpa
menampung jumlah darah yang besar (kira-kira 8% dari jumlah sel darah) apakah
terdapat di sinus venous atau di jaringan retikuler pada korda. Jika dibutuhkan seperti
pada anoxia, jumlah kebutuhan darah yang besar dapat digantikan dalam sirkulasi.
- Berperan penting dalam menghasilkan antibody untuk melawan antigen didalam
darah.ini karena banyak limfosit G dan T dalam limpa selain makrofag.
a.Fagositosis
Fungsi utama dari limpa adalah fagositosis. Sel darah merah yang sudah tua dan rusak setiap
hari diperbaiki, begitu juga untuk partikel benda asing, mikroba, antigen, dan sisa sel. Proses
ini terjadi di sinusoid dan korda splenika oleh aksi makrofag endothelial.3
b.Respon Imun
Hilman Suhaili
Limpa merupakan organ limfoid terbesar dalam tubuh, mengandung 25% limfosit T dan 10-
15 % limfosit B dari jumlah total populasi. Limpa sebagai respon imun nospesifik berfungsi
menghilangkan pathogen dalam darah seperti bakteri dan virus yang dibungkus dengan
komplemen. Limpa juga sebagai respon imun spesifik memproduksi antibody, sel plasma, sel
memori sebagai responnya terhadap antigen yang terjebak di periarteriolar limfoid
d.Citopoiesis
Pulpa merah mengandung mielosit, eritroblas, dan megakariosit. Pada janin usia 5-8 bulan
limpa berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih. Fungsi
berlanjut dan tidak hilang sama sekali pada usia dewasa.
http://aslimtaslim.blogspot.com/2007/11/spelenektomi-dan-komplikasinya.html
Guyton A. C., Hall J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
PANKREAS
1. FISIOLOGI PANKREAS
Pankreas adalah campuran jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreas adalah kelenjar
memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, diatas lengkung pertama
duodenum. Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan
endokrin.
Bagian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti
anggur yang membentuk kantung-kantung atau asinus, yang berhubungan dengan duktus
yang akhirnya bermuara ke duodenum.
Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-
pulau langerhans (islets of langerhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormon terpenting
yang disekresikan oleh sel-sel pulau langerhans adalah insulin dan glukagon.
Eksokrin
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. sekresi enzimatik poten dan
2. sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Hilman Suhaili
Enzim pankreas disintesis oleh retikulun endoplasma dan kompleks Golgi sel asinus, dan
kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan melalui proses eksositosis bila
diperlukan.
Sel – sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui ductus pankreas
yang bermuara ke duodenum.
Ketiga jenis enzim pankreas yaitu:
1. Enzim-enzim proteolitik, yang berperan dalam pencernaan protein.
Tiga enzim proteolitik utama yang disekresikan oleh pankreas adalah tripsinogen,
kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresikan dalam bentuk
inaktif.
Setelah disekresikan ke dalam lumen duodenum, tripsinogen diaktifkan menjadi
bentuk aktifnya, tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang terbenam diatas luminal sel-sel
yang melapisi mukosa duodenum. Tripsin kemudian secara oktokatalisis mengaktikan lebih
banyak tripsinogen. Tripsinogen harus tetap inaktif dalam didalam pankreas untuk mencegah
enzim proteolitik mencerna sel-sel tempat ia terbentuk.
Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase, enzim proteolitik pankreas lainnya,
diubah oleh tripsin masing-masing menjadi bentuk-bentuk aktif mereka, kimotripsin dan
karboksipeptidase, didalam lumen duodenum. Dengan demikian setelah eritrokinase
mengaktifkan sebagian tripsin, tripsin kemudian bertanggung jawab untuk menyelesaikan
proses pengaktifan selanjutnya.
2. Amilase pankreas, berperan penting dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah
polisakarida menjadi disakarida. Amilase disekresikan melalui getah pankreas dalam bentuk
aktif karena amilase tidak membahayakan sel-sel sekretorik.
3. Lipase pankreas, sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim yang disekresikan
diseluruh sistem pencernaan yang dapat menuntaskan lemak. Lipase pankreas menghidrolisis
trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang
dapat diserap.
Kolesterol esterase untuk hidrolisis ester kolesterol sedangkan fosfolipase untuk
memecah asam lemak dan fosfolipid.
Tiga rangsangan dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :
Hilman Suhaili
1. Asetikolin : disekresikan ujung nervus vagus parasimpatis dan saraf-saraf
kolinergenik.
2. Kolesistokinin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
3. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
Endokrin
Terdiri atas 4 sel, yaitu : sel α, sel β, sel σ, dan sel F.
Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh pulau langerhans.Sekresi sel – sel ini
berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.Sel Hormon Target
utama Efek Hormonal Regulasi.
1. α (Glukagon)
Target adalah hati, dan jaringan adiposa. Efek adalah merombak cadangan lipid,
merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
2. β (Insulin)
Target adalah sebagian besar sel. Efek adalah membantu pengambilan glukosa oleh sel,
menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa
darah. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
3. σ (Somatostatin)
Target adalah sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan. Efek adalah menghambat sekresi
insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan. Distimulasi
oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)
Target adalah organ pencernaan. Efek adalah menghambat kontraksi kantong empedu,
mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
SUMBER :
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed.11. EGC. Jakarta, 2007.
Hilman Suhaili
4. Apa hubungan organ organ entero hepatic (hepar, kantung empedu, lien, dan pancreas)?
Enterohepatik
Hu
bungan / peran kandung empedu dengan sistem enterohepatikKandung empedu mempunyai peranan penting dalam pencernaan lemak. Kandung empedu menampung ±50ml empedu yang dapat dibuat kembali dalam merespon pencernaan makanan. Dalam keadaan puasa kira-kira setengah dari empedu secara terus-menerus dialirkan ke dalam kandung empedu untuk disimpan. Selama empedu berada dalam kandung empedu, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi empedu oleh terjadinya proses reabsorpsi ion-ion Natrium, Kalsium, dan bikarbonat diikuti oleh difusi air sehingga terjadi penurunan pH intrasistik. Kandung empedu mampu menurunkan volumenya jika diisi empedu 80-90 %
(Buku Ajar IPD jilid 1edisi IV)
Hubungan / peran lien dengan sistem enterohepatikLimpa menghasilkan, memantau, menyimpan dan menghancurkan sel darah.
Hilman Suhaili
limpa merupakan organ sebesar kepalan tinju yang lembut dan berongga-rongga, dan berwarna keunguan.
limpa terdapat dibagian atas rongga perut, tepat dibawah lengkung tulang iga di sebelah kiri.
Limpa berfungsi sebagai 2 organ.
bagian yang putih merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah bertugas membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darah merah yang rusak). sel darah putih tertentu (limfosit) menghasilkan antibodi pelindung dan memegang peranan penting dalam melawan infeksi. limfosit dapat dibentuk dan mengalami pematangan di dalam bagian putih limpa. bagian merah limpa mengandung sel darah putih lainnya (fagosit) yang mencerna bahan yang tidak diinginkan (misalnya bakteri atau sel yang rusak) dalam pembeluh darah. Bagian merah memantau sel darah merah (menentukan sel yang abnormal atau terlalu tua atau sel yang mengalami kerusakan) dan menghancurkannya. karena itu, bagian merah ini kadang disebut sebagai kuburan sel darah merah. bagian merah juga berfungsi sebagai cadangan untuk elemen-elemen darah, terutama sel darah putih dan trombosit.
Jika limpa diangkat melalui pembedahan (splenektomi), tubuh akan kehilangan beberapa kemampuannya untuk menghasilkan antibodi pelindung dan untuk membuang bakteri yang tidak diinginkan dari tubuh. sebagai akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan berkurang. tidak lama kemudian, organ lainnya (terutama hati) akan meningkatkan fungsinya dalam melawan infeksi untuk menggantikan kehilangan tersebut, sehingga peningkatan resiko terjadinya infeksi tidak akan berlangsung lama.
Jika limpa membesar (splenomegali), kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat. Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi.
Jika limpa yang membesar menangkap sejumlah besar sel darah yang abnormal, sel-sel ini akan menyumbat limpa dan mengganggu fungsinya. Proses ini menyebabkan suatu lingkaran setan, yaitu semakin banyak sel yang terperangkap dalam limpa, maka limpa akan semakin membesar; semakin membesar limpa, maka akan semakin banyak sel yang terperangkap. jika limpa terlalu banyak membuang sel darah dari sirkulasi (hipersplenisme), bisa timbul sejumlah masalah, seperti:
- anemia (karena jumlah sel darah merah berkurang)
- sering mengalami infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang)
- kelainan perdarahan (karena trombosit berkurang).
Hilman Suhaili
Pada akhirnya limpa yang sangat membesar juga menangkan sel darah merah yang normal dan menghancurkannya bersama dengan sel-sel yang abnormal.
(www.medicastore.com)
Hubungan / peran pancreas dengan sistem enterohepatikPankreas terbentuk dari dua sel dasar yang mempunyai fungsi sangat berbeda. Sel sel
eksokrin yang berkelompok yang berkelompok kelompok disebut asini menhasilkan unsur unsur getah pancreas. Sel sel endokrin atu Pulau Langerharns menghasilkan sekret endokrin, insulin dan glukagon yang penting untk metabolisme karbohidrat.
Pancreas merupakan kelenjar kompleks tubulo alveolar. Secara keseluruhan, pankreas menyerupai setangkai anggur. Cabang- cabangnya merupakan saluran yang bermuara pada duktus pankreatikus utama(Wirsungi). Saluran saluran kecil dari tiap asinus mengosongkan isinya ke saluran utama. Saluran utama berjalan disepanjang kelenjar , sering bersatu dengan duktus koledokus pada ampula Vateri sebelum masuk ke duodenum. Saluran tambahan, duktus Santorini sering ditemukan berjalan dari caput pankreas masuk ke duodenum, sekitar satu inci di atas papila duodeni.
(Patofisiologi, Sylvia A. Price)
Yg bermuara ke vena porta???
Hubungan dgn organ lain???
Hilman Suhaili
Apa saja yang menyebabkan sumbatan vena porta??
Kira-kira 1050 mL darah mengalir dari vena porta ke sinusoid hati setiap menit, dan
tambahan 300ml lagi mengalir ke sinusoid dari arteri hepatica, dengan total rata-rata 1350
ml/menit. Jumlah ini sekitar 27% dari sisa curah jantung. Rata-rata tekanan di dalam vena
porta yang mengalir ke dalam hati adalah sekitar 9 mm Hg, dan rata-rata tekanan di dalam
vena hepatica yang mengalir dari hati ke vena cava normalnya hampir tepat 0 mm Hg.
Perbedaan tekanan yang kecil ini, hanya 9 mm Hg. Menunjukkan bahwa tahanan aliran
darah melalui sinusoid hati normalnya sangat rendah. Terutama bila seseorang dapat
memperkirakan bahwa sekitar 1350 ml darah mengalir melalui jalur ini setiap menit.
Jika sel-sel parenkim hati hancur, sel-sel tersebut digantikan oleh jaringan fibrosa yang
Hilman Suhaili
akhirnya akan berkontraksi di sekeliling pembuluh darah, sehingga sangat
menghambat darah porta melalui hati. Proses penyakit ini dikenal dengan sirosis hati.
Penyakit ini lebih umum disebabkan oleh alkoholisme.
Sistem porta juga kadang-kadang terhambat oleh suatu gumpalan besar yang berkembang di
dalam vena porta atau cabang utamanya. Bila system porta tiba-tiba tersumbat, kembalinya
darah dari usus dan limfa melalui system aliran darah porta hati ke sirkulasi sistemik menjadi
sangat terhambat, menghasilkan hipertensi porta dan tekanan kapiler, di dalam dindimg usus
meningkat 15 sampai 20 mmHg diatas normal.
Peningkatan tekanan vena portal (hipertensi portal). Karena vena menyempit atau
tersumbat, maka tekanan pada vena portal meningkat. Terjadinya sumbatan pada vena
porta yang disebabkan karena adanya pembekuan darah. Sumbatan vena portal
dihasilkan dari trombosis (gumpalan darah) atau penyempitan pada vena portal, yang
membawa darah menuju hati dari usus. Menyebabkan limpa membesar
(splenomegaly). Hal ini juga mengakibatkan peluasan, pembuluh darah terpuntir
(varicose) pada kerongkongan (esophageal varices) dan seringkali di dalam perut
(portal hypertensive gastropathy). Hal ini bisa mengalami pendarahan parah.
Penumpukan cairan pada perut (ascites) tidak umum tetapi bisa terbentuk ketika
penyumbatan pada vena portal disertai dengan penyumbatan hati atau kerusakan atau
ketika cairan dalam jumlah besar diberikan secara infus untuk menyembuhkan
pendarahan besar atau dari varises yang pecah pada kerongkongaqn atau perut.
Trombosis vena portal yang terbentuk pada orang dengan sirosis akan menyebabkan
kondisi mereka memburuk.
SUMBER :
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed.11. EGC. Jakarta, 2007.