Upload
rozy-ahimsyah-pratama
View
157
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Teori
Ekonomi Laporan Pertumbuhan perekonomian IndonesiaDan PDRB
Provinsi Jawa Barat,Serta Data IHK, Inflasi, Dst.
Created by :
Rozy Ahimsyah Pratama Alfikri Setiawan AK M. Rahman Al Arip
PDB Indonesia menurut penggunaan (Harga konstan)
1
Our Analysis
Jenis
Penggunaan
2008 2009 2010 2011* 2012**
Pengeluaran
konsumsi
Rumah Tangga
1.191.190,8 1.249.070,1 1.308.272,7 1.369.881,1 1.491.580,1
Pengeluaran
Konsumsi
Pemerintah
169.297,2 195.834,4 196.397,6 202.611,5 217.186,2
Pembentukan
modal tetap
Domestik Bruto
493.822,3 510.085,9 553.347,7 602.146,7 622.775,0
Ekspor
Barang-barang
dan Jasa
1.032.277,8 932.248,6 1.074.568,7 1.220.428,3 1.205.656,2
Dikurangi :
Impor Barang-
barang dan
Jasa-jasa
833.342,2 708.528,8 831.418,3 942.208,3 937.705,9
Total / PDB 2.082.456,1 2.178.850,4 2.313.838,0 2.463.242 2.616.702
Source : www.bps.go.id(*) adalah Angka Sementara(**) adalah Angka Sangat Sementara
Dari data-data diatas kami menganalisis dan menyimpulkan bahwa
Pendapatan di Indonesia dari tahun 2008-2012 sangat bergantung kepada
pengeluaran konsumsi rumah tangga. Hal ini dibuktikan dari tingginya tingkat
konsumsi rumah tangga di Indonesia yg mencapai lebih dari 50% dari total jenis
penggunaan / PDB. Dan dari tahun 2008 hingga 2012 PDB Indonesia terus
meningkat/ tumbuh sekitar 4-7% / tahun.
2
Dalam milyar rupiah
Pendapatan Nasional Indonesia dari 2008-2012
[Metode Pengeluaran]
y2008 = C2008 + I 2008 + G2008 + (X 2008−M 2008)
= 1.191.190,8 + 493.822,3 + 169.297,2 +( 1.032.277,8 - 833.342,2 )
= 2.082.456,1
y2009 = C2009 + I 2009 + G2009 + (X 2009−M 2009)
= 1.249.070,1 + 510.085,9 + 195.834,4 + ( 932.248,6 - 708.528,8)
= 2.178.850,4
y2010 = C2010 + I 2010 + G2010 + (X 2010−M 2010)
= 1.308.272,7 + 553.347,7+ 196.397,6+ (1.074.568,7 - 831.418,3)
= 2.313.838,0
y2011 = C2011 + I 2011 + G2011 + (X 2011−M 2011 )
= 1.369.881,1 + 602.146,7 + 202.611,5 + (1.220.428,3 - 942.208,3)
= 2.463.242
y2012 = C2012 + I 2012 + G2012 + (X 2012−M 2012)
= 1.491.580,1+ 622.775,0 + 217.186,2 + (1.205.656,2 - 937.705,9)
= 2.616.702
3
yt = C + I + G + (X-M)
2008 2009 2010 2011 20120.00
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
3,000,000.00PN Indonesia 2008-2012
4
Dalam Milyar
Our Analysis
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE 2008-2012
PE = Qt−Q t−1
Qt−1 x 100%
P2008=( 2.082.456−1.964 .0001964000 )x 100 % = 6,02%
P2009=( 2.178 .850−2.082 .4562.082.456 ) x100 % = 4,62%
P2010=( 2.313 .838−2.178 .8502.178.850 )x 100 % = 6,19%
P2011=( 2.463 .242−2.313 .8382.313 .838 ) x100 % = 6,45%
P2012=( 2.616 .702−2.463 .2422.463.242 ) x100 % = 6,23%
2008 2009 2010 2011 20124.00%
4.50%
5.00%
5.50%
6.00%
6.50%
7.00%
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Selama 2008-2012
5
Dari perhitungan kami diatas dan grafik disamping dapat di konlusikan bahwa perekonomian di Indonesia dalam hal ini adalah PDB terus tumbuh tiap tahun walaupun hanya sebesar 4-7% /Tahun. Dan ini menunjukkan bahwa perekonomi-an di Indonesia dalam lima tahun terakhir terus membaik karena ditunjukan oleh trend positif dari grafik walaupun pada tahun 2009 mengalami penurunan yang sangat drastis yakni dari 6,02% ke 4,62%.
Our Analysis
Kontribusi masing-masing sektor ke PDB Indonesia
Konsumsi rumah Tangga (C)
C2008 = c2008
y2008 x 100 % =
1.191.190,82.082.456,1 x 100% = 57,2 %
C2009 = c2009
y2009 x 100 % =
1.249 .070,12.178.850,4 x 100% = 57,32 %
C2010 = c2010
y2010 x 100 % =
1.308.272,72.313.838,0 x 100% = 56,54 %
C2011 = c2011
y2011 x 100 % =
1.369.881,12.463.242 x 100% = 55,61%
C2012 = c2012
y2012 x 100 % =
1.491.580,12.616 .702 x 100% = 57 %
2008 2009 2010 2011 201254.50%
55.00%
55.50%
56.00%
56.50%
57.00%
57.50%
Perubahan Konsumsi Rumah Tangga (C) Tiap Tahun
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat Konsumsi Rumah
Tangga dalam tahun 2008-2012 hanya berada di kisaran 55,61% sampai
57,32%. Dan ini menunjukan bahwa Indonesia sangat bergantung pada
konsumsi (C) karena lebih dari separuh didominasi oleh konsumsi (C),
6
Our Analysis
padahal apabila Indonesia ingin menjadi negara yang tangguh dalam sisi
ekonomi maka yang harus paling dominan dalam hal ini adalah Investasi
(I).
Pengeluaran Pemerintah (G)
G2008 = G2008
y2008 x 100 % =
169.297,22.082.456,1 x 100% = 8,12 %
G2009 = G2009
y2009 x 100 % =
195.834,42.178.850,4 x 100% = 8,98 %
G2010 = G2010
y2010 x 100 % =
196.397,62.313.838,0 x 100% = 8,48 %
G2011 = G2011
y2011 x 100 % =
202.611,52.463.242 x 100% = 8,22 %
G2012 = G2012
y2012 x 100 % =
217.186,22.616 .702 x 100% = 8,29 %
2008 2009 2010 2011 20127.60%
7.80%
8.00%
8.20%
8.40%
8.60%
8.80%
9.00%
9.20%
Perubahan Pengeluaran Pemerintah (G) Tiap Tahun
Dari data grafik di atas dapat di lihat bahwa tingkat pengeluaran
pemerintah dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) hanya berada pada
7
Our Analysis
kisaran 8,12% - 8,98%.Ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah
dalam lima tahun terakhir bersifat stagnan.
Investasi (I)
I 2008 = I 2008
y2008 x 100 % =
493.822,32.082.456,1 x 100% = 23,71 %
I 2009 = I 2009
y2009 x 100 % =
510.085,92.178.850,4 x 100% = 23,41 %
I 2010 = I 2010
y2010 x 100 % =
553.347,72.313.838,0 x 100% = 23,91 %
I 2011 = I 2011
y2011 x 100 % =
602.146,72.463.242 x 100% = 24,44 %
I 2012 = I 2012
y2012 x 100 % =
622.775,02.616 .702 x 100%= 23,79 %
2008 2009 2010 2011 201222.80%
23.00%
23.20%
23.40%
23.60%
23.80%
24.00%
24.20%
24.40%
24.60%
Perubahan Investasi (I) Tiap Tahun
Dari data grafik di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan investasi
dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012) berkisar antara 23,41% -24,44 %.
8
Our Analysis
Hal ini berarti dalam perekonomian suatu negara tingkat bunga berubah
sebanding dengan tingkat perubahan investasi. Karena besarnya jumlah
investasi yang akan dilakukan oleh pengusaha tergantung kepada nilai
penanaman modal yang tingkat pengmbalian modalnya lebih besar
daripada suku bunga.
Kontribusi Ekspor – Impor (X-M)
X2008 = X2008
y2008 x 100 % =
198.935,62.082.456,1 x 100% = 9,55%
X2009 = X2009
y2009 x 100 % =
223.719,82.178.850,4 x 100% = 10,26 %
X2010 = X2010
y2010 x 100 % =
243.150,42.313.838,0 x 100% = 10,5 %
X2011 = X2011
y2011 x 100 % =
278.2202.463.242 x 100% = 11,29 %
X2012 = X2012
y2012 x 100 % =
267.950,32.616 .702 x 100% = 10,24 %
2008 2009 2010 2011 20128.50%
9.00%
9.50%
10.00%
10.50%
11.00%
11.50%
Perubahan Ekspor-Impor (X-M) Tiap Tahun
9
Dari perhitungan kami tentang perubahan ekspor impor dari tahun
2008-2012 dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspor-impor di negara
Indonesia terus mengalami peningkatan walaupun terjadi penurunan di
tahun 2012. Kenaikan ekspor menyebabkan pertambahan yang pesat
dalam perbelanjaan agregat, yang akhirnya akan menimbulkan
pertumbuhan pendapatan nasional.
Data PDRB Provinsi Jawa Barat (menurut harga konstan).
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011
1. PERTANIAN 37.139.985 41.722.076 42.137.486 42.101.055 a. Tanaman Bahan Makanan 27.508.410 31.607.820 31.947.247 31.764.028 b. Tanaman Perkebunan 2.081.761 2.258.606 2.163.253 2.255.301 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5.326.503 5.457.797 5.555.841 5.532.920 d. Kehutanan 425.915 359.747 377.535 364.606 e. Perikanan 1.797.396 2.038.104 2.093.610 2.184.199 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
6.850.433 7.424.424 7.464.691 7.084.737
a. Minyak dan Gas Bumi 6.260.864 6.817.446 6.859.507 6.445.031 b. Pertambangan Bukan Migas 143.986 149.281 159.798 156.074 c. Penggalian 445.582 457.697 445.386 483.632 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 133.756.556 131.432.865 135.594.749 144.010.048 a. Industri Migas 2.199.674 2.263.413 2.173.797 2.209.100 b. Industri Bukan Migas 131.556.883 129.169.451 133.420.952 141.800.949 1. Makanan, Minuman dan Tembakau
13.802.270 14.593.465 14.403.750 15.491.627
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 27.420.706 26.301.088 24.801.926 25.952.077 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1.589.552 1.818.574 1.594.763 1.529.523 4. Kertas dan Barang Cetakan 2.715.707 2.856.222 3.454.333 3.650.254 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 11.561.363 11.666.430 10.411.861 11.210.065 6. Semen & Brg. Galian bukan logam
2.267.876 2.320.724 2.467.821 2.577.958
7. Logam Dasar Besi & Baja 627.487 632.738 604.280 640.261 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 68.845.127 65.985.510 73.226.101 77.928.237 9. Barang lainnya 2.726.796 2.994.700 2.456.117 2.820.947 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5.985.767 6.839.237 7.315.960 7.426.138 a. Listrik 5.004.130 5.445.680 5.934.113 6.080.863 b. Gas Kota 592.293 995.675 945.182 883.911 c. Air Bersih 389.344 397.882 436.664 461.365 5. BANGUNAN/KONSTRUKSI 9.730.820 10.299.411 11.810.047 13.482.716 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
56.937.923 62.701.714 70.083.413 75.770.236
a. Perdagangan Besar & Eceran 49.364.029 54.889.405 61.430.810 66.662.902 b. Hotel 1.280.249 1.418.424 1.703.579 1.515.391 c. Restoran 6.293.645 6.393.886 6.949.024 7.591.943 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
12.233.940 13.209.254 15.352.858 17.645.145
a. Pengangkutan 7.750.384 8.307.130 9.216.323 10.108.261 1. Angkutan Rel 220.874 218.097 261.212 274.656 2. Angkutan Jalan Raya 6.309.319 6.815.776 7.136.940 8.058.642
10
Dalam juta rupiah
Our Analysis
3. Angkutan Laut 104.066 66.830 67.526 69.015 4. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
824 938 706 695
5. Angkutan Udara 596.314 664.652 1.118.547 971.190 6. Jasa Penunjang Angkutan 518.987 540.837 631.391 734.063 b. Komunikasi 4.483.556 4.902.124 6.136.535 7.536.884 8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
9.075.520 9.618.612 10.564.691 11.985.429
a. Bank 2.999.318 3.243.513 3.600.186 4.202.038 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1.170.703 1.239.814 1.264.641 1.380.031 c. Real Estat 3.592.211 3.682.527 4.120.982 4.604.666 d. Jasa Perusahaan 1.313.288 1.452.757 1.578.881 1.798.694 9. JASA-JASA 19.494.893 20.157.658 21.899.922 23.605.740 a. Pemerintahan Umum 10.356.984 10.588.266 10.687.055 10.754.676 b. Swasta 9.137.910 9.569.392 11.212.867 12.851.064 1. Sosial Kemasyarakatan 1.597.829 1.612.424 1.791.971 1.954.665 2. Hiburan & Rekreasi 252.968 279.808 317.655 366.710 3. Perorangan & Rumahtangga 7.287.113 7.677.160 9.103.241 10.529.689 PDRB 291.205.837 303.405.251 322.223.817 343.111.243 PDRB TANPA MIGAS 282.745.299 294.324.392 313.190.513 334.457.113
Sektor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Jawa Barat adalah sektor Industri Pengolahan dengan
pertumbuhan rata-rata (dari tahun 2008-2011) adalah sebesar 136.198
Miliar Rupiah.
Sedangkan sektor yang paling tidak dominan adalah sektor Listrik,
Gas dan Air Bersih dengan rata-rata (dari tahun 2008-2011) adalah
sebesar 6.891,25 Miliar Rupiah.
Menurut kami apabila sektor Industri Pengolahan yang paling
dominan di suatu PDB regional wilayah / PDRB, hal ini menunjukan
bahwa ekonomi di wilayah tersebut baik, karena mereka mengolah barang
belum jadi atau bahan mentah menjadi barang siap pakai atau setengah
jadi. Hal ini otomatis menandakan bahwa terjadi nilai tambah di barang
tersebut. Jadi banyak profit yang diperoleh dari selisih nilai antara barang
jadi dengan barang mentah.
11
PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI JAWA BARAT
(Berdasarkan harga konstan)
P2009=( 303.405−291.205291.205 )x 100 % = 4.1%
P2010=( 322.223−303.405303.405 )x 100 % = 6.2%
P2011=( 343.111−322.223322.223 ) x100 % = 6.4%
2009 2010 20113.00%3.50%4.00%4.50%5.00%5.50%6.00%6.50%7.00%
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat
12
PE = Qt−Q t−1
Qt−1 x 100%
Our AnalysisPertumbuhan
ekonomi di provinsi
Jawa Barat terus
meningkat tiap
tahunnya, hal ini
mencerminkan bahwa
kondisi ekonomi kian
stabil, walau
pertumbuhannya
hanya kecil. Dan
sektor yang paling
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Jawa Barat
adalah sektor Industri
Pengolahan dengan
pertumbuhan rata-rata
(dari tahun 2008-2011)
adalah sebesar
136.198 Miliar Rupiah.
13
Jumlah kota yang
melakukan perhitungan
IHK ada 66 kota
No Nama Kota No Nama Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Palu
Lhokseumawe
Sibolga
Pematang Siantar
Medan
Padang
Sidempuan
Pekanbaru
Dumai
Jambi
Palembang
Bengkulu
Bandar Lampung
Pangkal Pinang
Batam
Tanjung Pinang
Jakarta
Bogor
Sukabumi
Bandung
Cirebon
Bekasi
Depok
Tasikmalaya
Purwokerto
Surakarta
Semarang
Tegal
Yogyakarta
Jember
Sumenep
Kediri
Malang
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Probolinggo
Surabaya
Serang
Tangerang
Cilegon
Denpasar
Mataram
Bima
Maumere
Kupang
Jayapura
Pontianak
Singkawang
Sampit
Palangkaraya
Banjarmasin
Balikpapan
Samarinda
Tarakan
Manado
Banda Aceh
Watampone
Makassar
Pare Pare
Palopo
Kendari
Gorontalo
Mamuju
Ambon
Manokwari
Sorong
Madiun
Ternate
Jumlah barang dan jasa yang dihitung dalam IHK ada 7 (tujuh) kelompok
barang, yaitu :
1. Bahan Makanan
a. Padi-padian, umbi-
umbian dan hasilnya
b. Daging dan hasil-
hasilnya
c. Ikan segar
d. Ikan diawetkan
e. Telur, susu dan hasil-
hasilnya
f. Sayur-sayuran
14
g. Kacang-kacangan
h. Bumbu-bumbuan
i. Buah-buahan
j. Lemak dan minyak
k. Bahan makanan lainnya
2. Makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau
a. Makanan jadi
b. Minuman yang tidak
beralkohol
c. Tembakau dan minuman
berakohol
3. Perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar
a. Biaya tempat tinggal
b. Bahan bakar,
penerangan, dan air
c. Perlengkapan rumah
tangga
d. Penyelenggaraan rumah
tangga
4. Sandang
a. Sandang laki-laki
b. Sandang wanita
c. Sandang anak-anak
d. Barang pribadi dan
sandang lainnya
5. Kesehatan
a. Jasa kesehatan
b. Obat-obatan
c. Jasa perawatan jasmani
d. Perawatan jasmani dan
kosmetik
6. Pendidikan, rekreasi, dan
olahraga
a. Pendidikan
b. Kursus-kursus dan
pelatihan
c. Perlengkapan dan
peralatan pendidikan
d. Rekreasi
e. Olahraga
7. Transpor, komunikasi dan
jasa keuangan
a. Transpor
b. Komunikasi dan
pengiriman
c. Sarana dan penunjang
transport
d. Jasa keuangan
Sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (data PDRB terlampir)
1. Pertanian, Petenakan, Kehutanan dan Perikanan
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
15
e. Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan Bukan Migas
c. Penggalian
3. Industri Pengolahan
a. Industri Migas
- Pengilangan Minyak Bumi
- Gas Alam Cair
b. Industri Bukan Migas
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
a. Listrik
b. Gas Kota
c. Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
a. Perdagangan Besar dan Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
a. Pengangkutan
- Angkutan Rel
- Angkutan Jalan Raya
- Angkutan Laut
- Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
- Angkutan Udara
16
- Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estate
e. Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
a. Pemerintah Umum
b. Swasta
- Sosial dan Kemasyarakatan
- Hiburan dan Rekreasi
- Perorangan dan Rumah Tangga
Indikator Kemiskinan
Kriteria Kemiskinan menurut Bappenas
Indikator utama kemiskinan adalah
1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan;
2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan;
17
3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan;
4. Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha;
5. Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha dan perbedaan upah;
6. Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi;
7. Terbatasnya akses terhadap air bersih;
8. Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah;
9. Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam, serta
terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam;
10.Lemahnya jaminan rasa aman;
11.Lemahnya partisipasi;
12.Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya
tanggungan keluarga;
13.Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan
inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi, dan rendahnya
jaminan sosial terhadap masyarakat.
Kriteria Kemiskinan dari segi keadaan / kondisi
Kemiskinan sebagai suatu kondisi/keadaan yang bisa dicirikan dengan :
a. Kelaparan / kekurangan makan dan gizi.
b. Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c. Tingkat pendidikan yang rendah.
d. Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang pokok.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
1. Pembelanjaan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan, yaitu
kurang dari Rp.175.324 untuk masyarakat perkotaan, dan
Rp.131.256 untuk masyarakat pedesaan per orang per bulan di luar
kebutuhan non pangan;
2. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah dan tidak ada
18
keterampilan;
3. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak huni, termasuk tidak
memiliki MCK;
4. Pemilikan harta sangat terbatas jumlah atau nilainya;
5. Hubungan sosial terbatas, belum banyak terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan; dan
6. Akses informasi (koran, radio, televisi, dan internet) terbatas.
Kriteria Kemiskinan Menurut Bank Dunia
Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00
dolar AS perhari.
Pendapatan Per Kapita Indonesia
Tahun Income per Kapita (US$)
2007 1.946,00
2008 2.271,20
2009 2.590,10
19
2010 3.004,9
2011 3.550,00
Sektor lapangan usaha yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor industri dengan kontribusi
terhadap pendapatan nasional rata-rata sebesar 26 %
Sedangkan sektor yang paling tidak dominan adalah sektor Listrik, Gas dan
Air Bersih dengan rata-rata kontribusi sebesar 0,75 %
20