50
Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan Anemia dengan Diagnosis Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan pada Tahun 2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun Oleh: Sakinah Mawaddah Ramadhaniah 1113103000035 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan Anemia dengan

Diagnosis Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit

Umum Tangerang Selatan pada Tahun 2015

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

Disusun Oleh:

Sakinah Mawaddah Ramadhaniah

1113103000035

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

i

Page 3: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

ii

Page 4: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

iii

Page 5: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

iv

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini

yang berjudul “Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan Anemia dengan Diagnosis

Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan pada Tahun

2015”. Dalam pelaksanaan penulisan hasil penelitian ini, penulis telah memperoleh bimbingan

dan pencerahan dari banyak pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Epid selaku Kaprodi PSKPD UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Risahmawati, Ph.D dan dr. Nina Afiani, Sp.OG, M.Kes selaku Pembimbing 1 dan

Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dan nasihat kepada penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

3. dr. Taufik Zain, Sp.OG, K-Onk dan dr. Marita Fadhilah, Ph.D selaku penguji pada sidang

yang memberi banyak masukan untuk perbaikan laporan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset.

5. Kedua orang tua penulis, dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad dan Dr. Elpawati, MP yang telah

membesarkan dan memberikan kasih sayang tak terbatas kepada penulis.

6. Fajr Muzzammilkakak penulis yang senantiasa memberi dukungan dan semangat kepada

penulis untuk pantang menyerah. Serta seluruh anggota keluarga yang namanya tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak

henti mengalir selama penulis menjalani masa pendidikan.

7. Pihak administrasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang membantu dalam proses pembuatan surat persetujuan dan

perizinan penelitian.

8. Direktur Rumah Sakit Umum Tangerang Selatandr.Hj. Maya Mardianti yang telah

memberikan perizinan untuk pengambilan data penelitian.

9. Teman-teman kelompok riset, Wahyu Arifiyanti dan Hasbudi Muhammad Syah. Terima

kasih telah berjuang bersama penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

Page 6: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

v

v

10. Zaima Dzatul Ilma, Kartika Rosiana, Nurkhakimatul, Wahyu Arifiyanti, Citra Fida Asteria,

Aisyah Trisnawati, Anggaeni Maulia, Ajeng Ristia yang telah memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

11. Teman-teman PSKPD 2013. Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang selalu penulis rasakan

ketika bersama kalian selama ini.

Akhir kata, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan penulisan hasil penelitian ini.

Ciputat, 20 Oktober 2016

Sakinah Mawaddah Ramadhaniah

Page 7: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

vi

vi

ABSTRAK

Sakinah Mawaddah Ramadhaniah. Program Studi Kedokteran dan Pendidikan

Dokter.2016.Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan Anemia dengan Diagnosis

Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan pada

Tahun 2015.

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya ketuban sebelum persalinan.KPD

merupakan kejadian yang masih menjadi masalah kesehatan ibu hamil di Indonesia. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia ibu, paritas,

anemia, dan jumlah janin dengan diagnosis KPD pada ibu hamildi Rumah Sakit Umum

Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan pengumpulan data secara cross sectional

dengan metode analitik observasional.Populasi yang dipakai adalah data ibu hamil yang telah

bersalin di Rumah Sakit Tangerang Selatan dari Januari 2015 – Desember 2015 dengan

diagnosis KPD. Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan antar faktor yaitu

paritas, usia, anemia, dan jumlah janin dengan uji regresi logistik.Data yang telah dikumpulkan

diolah dengan uji regresi logistik menggunakan softwareSPSS for Windows 21.0.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari empat variabel bebas yaitu usia, paritas, jumlah janin, dan anemia,

hanya paritas yang menunjukkan hasil yang signifikan dengan p value sebesar 0,001.

Kesimpulan dari penelitian adalah faktor resiko paritas mempunyai hubungan yang signifikan

dengan diagnosis kejadian KPD di RSU Tangerang Selatan pada Tahun 2015.

Kata kunci: Usia, Paritas, Jumlah Janin, Anemia, Ketuban Pecah Dini.

Page 8: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

vii

vii

ABSTRACT

Sakinah Mawaddah Ramadhaniah. Profession Studies Program and Medical Education.

2016. The relationship of Age, Parity, Number of fetus, and Anemia in Diagnosis

ofPremature Rupture 0f Membranes (PROM) in South Tangerang General Hospital In

Remains 2015.

Premature rupture of membranes (PROM) is a state of rupture before labor. PROM is a health

problems of pregnant women in Indonesia. The purpose of this research is to explore the

correlation whether if there isanyrelationship between maternal age, parity, anemia, and the

number offetus with the diagnosis of ROM of pregnant women in South Tangerang General

Hospital. South Tangerang Hospital from January 2015 - December 2015 with a diagnosis of

KPD. Multivariate analysis is used to know the relation between parity, age, anemia, and the

number of fetuses with logistic regression. The data collected processed by logistic regression

using SPSS for Windows 21.0. The results showed that of the four independent variables are age,

parity, number of fetuses, and the results showed significant anemia is parity with the p value

0.001. The conclusion of the study is the risk factor parity had a significant relationship with the

occurrence diagnosis KPD in South Tangerang General Hospital in 2015

Keywords: Age, Parity, Number of fetus, Anemia, Premature rupture of membranes.

Page 9: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

viii

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................iv

ABSTRAK ..............................................................................................................vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3Hipotesis ............................................................................................................. 2

1.4Tujuan Masalah ................................................................................................... 2

1.4.1Tujuan Umum ........................................................................................... 2

1.4.2Tujuan Khusus .......................................................................................... 3

1.5Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3

BAB II ...................................................................................................................... 4

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4

2.1 Usia .................................................................................................................... 4

2.1.1Pengertian usia .......................................................................................... 4

2.1.2Hubungan usia dengan KPD ............................................................................ 4

2.3Paritas .................................................................................................................. 5

2.3.1Pengertian Paritas ..................................................................................... 5

2.3.2Klasifikasi paritas ..................................................................................... 5

2.3.2.1Primipara ............................................................................................... 5

2.3.2.2Multipara ............................................................................................... 5

2.3.2.3Grande multipara ................................................................................... 5

Page 10: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

ix

ix

2.3.3Hubungan Paritas dengan KPD ....................................................................... 5

2.5Jumlah ................................................................................................................. 6

2.6Janin .................................................................................................................... 6

2.7Jumlah janin ........................................................................................................ 6

2.7.1 Hubungan Jumlah Janin dengan KPD ............................................................ 6

2.9Ibu hamil ............................................................................................................. 7

2.10Kematian ibu ..................................................................................................... 7

2.11Anemia .............................................................................................................. 8

2.11.1Anemia pada ibu hamil .................................................................................. 8

2.11.1.1Anemia defisiensi besi ............................................................................ 9

2.11.1.2Anemia defisiensi asam folat ................................................................ 10

2.11.1.3Anemia aplastik ..................................................................................... 10

2.11.1.4Anemia sel sabit .................................................................................... 10

2.11.2Hubungan Anemia dengan KPD .................................................................. 11

2.12Ketuban pecah dini ......................................................................................... 11

2.12.1Pengertian KPD ........................................................................................... 11

2.12.2Mekanisme KPD .......................................................................................... 12

2.12.3Komplikasi KPD .......................................................................................... 12

2.13 Definisi operasional ....................................................................................... 13

2.14 Kerangka teori ................................................................................................ 14

2.15Kerangka konsep ............................................................................................. 15

BAB III .................................................................................................................. 16

METODE PENELITIAN....................................................................................... 16

3.1Desain Penelitian .............................................................................................. 16

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian ........................................................................... 16

3.3 Populasi dan sampel penelitian ........................................................................ 16

3.3.1 Populasi subjek penelitian ......................................................................... 16

3.3.2Besar sampel .............................................................................................. 17

3.3.3Teknik pengambilan sampel....................................................................... 17

3.3.4Kriteria sampel ........................................................................................... 17

3.3.4.1Kriteria inklusi ..................................................................................... 17

3.3.4.2Kriteria eklusi ...................................................................................... 17

Page 11: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

x

x

3.4Cara kerja penelitian ......................................................................................... 17

3.5Alur penelitian .................................................................................................. 18

3.6Pengolahan dan analisis data ............................................................................ 18

3.7Etika penelitian ................................................................................................. 19

BAB IV .................................................................................................................. 20

HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 20

4.1 Hasil ................................................................................................................. 20

4.1.1 Analisis Univariat ...................................................................................... 20

4.1.1.1Gambaran subjek penelitian ................................................................ 20

4.1.1.1.1Distribusi subjek berdasarkan usia ................................................... 20

4.1.1.1.2Distribusi subjek berdasarkan paritas ............................................... 22

4.1.1.1.3Distribusi subjek berdasarkan anemia .............................................. 23

4.1.1.1.4Distribusi subjek berdasarkan jumlah janin...................................... 24

4.1.2Analisis Multivariat .................................................................................... 25

4.2Pembahasan....................................................................................................... 27

4.2.1Responden dengan multipara dan primipara .............................................. 27

4.2.2Responden yang mengalami persalinan gemeli ......................................... 28

4.2.3Responden yang mengalami anemia .......................................................... 28

4.2.4Responden dengan usia berisiko ................................................................ 29

4.2.5Kematian Ibu dan Ayat Al-quran ............................................................... 29

BAB V ................................................................................................................... 30

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 30

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 30

5.2 Saran ................................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 31

Page 12: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Distribusi Subjek Berdasarkan Usia......................................................... 21

Tabel 2.Distribusi Subjek Berdasarkan Paritas ..................................................... 22

Tabel 3.Distribusi Subjek Berdasarkan Anemia ................................................... 23

Tabel 4.Distribusi Subjek Berdasarkan Jumlah Janin ........................................... 24

Tabel 5.Nilai batas untuk anemia pada perempuan............................................... 26

Tabel 6.Hasil Analisis Hubungan Variabel Bebas terhadapDiagnosis KPD ........ 26

Tabel 7.Classification table…………………………………………………………………..........26

Page 13: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1…………………………………………….…………………………35

Lampiran 2…………………………………………….…………………………37

Page 14: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xiii

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu indikator kemajuan dan pembangunan kesehatan suatu negara adalah

rendahnya angka kematian ibu.Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup.Target Millenium Development Goals(MDGs) ke 5 adalah menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.1Jadi diperlukan

sebuah kerja keras bersama untuk mencapai target tersebut.

Penyebab-penyebab angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 30,3%,

eklampsia 27,1%, infeksi 7,3%, komplikasi masa puerperium 8%, abortus 1,6 %, partus lama

atau partus macet 1,8%, lain – lain 40,8 %.2 Infeksi masih merupakan salah satu penyebab

kematian ibu. KPD merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit

kelahiran prematur dan terjadi infeksi khorioamnionitis sampai sepsis yang meningkatkan

morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu.3

Menurut SDKI tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup, sedangkan angka target yang ingin dicapai oleh MDGs pada tahun 2015 AKB

sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.4 Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995

tiga penyebab utama kematian bayi adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi

perinatal, dan diare.5

Disebutkan ketiga penyebab tersebut mempunyai peran atas 75 persen

kematian bayi di Indonesia. Untuk itu KPD yang terjadi pada ibu juga dapat berdampak pada

kondisi bayi karena berhubungan dengan komplikasi perinatal si bayi.

Tercatat angka kematian bayi di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah 29.5/1000

kelahiran hidup.Angka ini menurun dari tahun 2010 dimana angka kematian bayi di Provinsi

Banten mencapai 34.2/1000 kelahiran hidup.6

Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Banten pada

tahun 2011adalah 168.8/100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan

angka kematian ibu di tahun 2010 yang mencapai 191/100.000 kelahiran hidup.6

1

Page 15: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xiv

xiv

Menurut Sarwono, Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya ketuban

sebelum persalinan. Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut KPD pada

kehamilan prematur. KPD pada kehamilan prematur sendiri disebabkan oleh adanya faktor-

faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari vagina.KPD prematur juga sering terjadi

pada polihidramnion, inkompeten serviks, dan solusio plasenta. Faktor risiko yang berhubungan

dengan terjadinya KPDyaitu usia ibu <20 tahun atau >35 tahun, multiparitas, anemia, dan jumlah

janin lebih dari satu atau gemeli.3

Dilaporkan sebesar 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan

cukup bulan, sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas, KPD

berhubungan dengan kejadian prematuritas dengan insidensi 30- 40%.7

Hal yang membahayakan dari KPD adalah komplikasi yang dapat ditimbulkannya,

seperti infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali

pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal.3

Maka dari itu peneliti ingin melihat dan meneliti hubungan usia ibu, paritas, anemia, dan jumlah

janin terhadap kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum

Tangerang Selatan pada bulan Januari 2015 – Desember 2015.

1.2.Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, jumlah janin dan anemia dengan

diagnosis KPDpada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan?

1.3. Hipotesis

Terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, jumlah janin, dan anemia dengan diagnosis

KPDpada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan.

1.4 Tujuan Masalah

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, anemia, dan usia janin

dengan diagnosis KPD pada ibu hamildi Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan.

2

Page 16: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xv

xv

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan usia ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan tahun 2015

dengan kejadian KPD.

2. Mengetahui hubungan paritas ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan tahun

2015 dengan kejadian KPD.

3. Mengetahui hubungan jumlah janin ibu hamildi Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan

tahun 2015 dengan kejadian KPD.

4. Mengetahui hubungan anemia ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan tahun

2015 dengan kejadian KPD.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Merupakan sumber pustaka bagi yang ingin melakukan penelitian sejenis.

2. Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

3. Sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap kasus kejadian ketuban pecah dini di rumah

sakit yang bersangkutan.

3

Page 17: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xvi

xvi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usia

2.1.1. Pengertian Usia

Usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Masa awal dewasa adalah usia

18 tahun sampai 40 tahun, dewasa madya adalah 41 tahun sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60

tahun. Umur adalah lamanya hidup dalam tahun dihitung sejak dilahirkan.8

2.2. Hubungan Usia dengan KPD

Umur ibu yang <20 tahun, termasuk umur terlalu muda dengan keadaan uterus yang

kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami KPD. Sedangkan umur >35 tahun

tergolong umur yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya pada ibu primi (tua) dan berisiko

tinggi mengalami ketuban pecah.9

Umur ibu pada saat hamil merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat risiko

kehamilan dan persalinan.Umur yang dianggap berisiko adalah umur di bawah 20 tahun dan di

atas 35 tahun. Faktor yang mempunyai pengaruh sangat erat dengan perkembangan alat-alat

reproduksi wanita dimana reproduksi sehat merupakan usia yang paling aman bagi seorang

wanita untuk hamil dan melahirkan yaitu 20-35 tahun, dalam kurun reproduksi sehat dikenal

bahwa usia aman untuk kehamilan dan melahirkan adalah 20-30 tahun.10

Sedangkan umur ibu pada saat melahirkan dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun

berisiko untuk melahirkan anak yang tidak sehat. Umur dibawah 20 tahun alat-alat

reproduksinya belum begitu sempurna untuk menerima keadaan janin, sementara umur yang

lebih dari 35 tahun dan sering melahirkan, fungsi alat reproduksinya telah mengalami

kemunduran.10

4

Page 18: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xvii

xvii

2.3. Paritas

2.3.1. Pengertian Paritas

Menurut BKKBN tahun 2011 paritas adalah Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup

yaitu kondisi yang menggambarkan kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita

selama masa reproduksi.11

Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan

grandemultipara.

2.3.2. Klasifikasi Paritas

2.3.2.1. Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk

hidup di dunia luar.12

2.3.2.2. Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali.13

Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih.12

2.3.2.3. Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih.12

2.3.3. Hubungan Paritas dan KPD

Wanita yang telah melahirkan beberapa kali dan mengalami KPD pada kehamilan

sebelumnya serta jarak kelahiran yang terlampau dekat, diyakini lebih berisiko akan mengalami

KPD pada kehamilan berikutnya.14

Penyebab KPD menurut Manuaba yaitu multiparitas. Multipara lebih besar kemungkinan

terjadinya infeksi karena proses pembukaan serviks lebih cepat dari nulipara, sehingga dapat

terjadi pecahnya KPD. Pada kasus infeksi tersebut dapat menyebabkan terjadinya proses

biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah

.Pada multipara, karena adanya riwayat persalinan yang lalu maka keadaan jaringan ikatnya lebih

longgar dari pada nulipara. Pada multipara jaringan ikat yang menyangga membran ketuban

5

Page 19: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xviii

xviii

makin berkurang sehingga multipara lebih berisiko terjadi ketuban pecah dini dibandingkan

nulipara.15

2.5. Jumlah

Jumlah adalah banyaknya (tentang bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi

satu).16

2.6. Janin

Menurut kamus besar bahasa Indonesia janin adalah bakal bayi (masih dalam

kandungan).16

Sesuatu yang muda yang berkembang di dalam uterus, secara spesifik suatu

keturunan yang belum lahir pada periode post-embrionik, pada manusia dari 9 minggu setelah

fertilisasi sampai kelahiran.17

2.7. Jumlah Janin

Yaitu jumlah atau banyaknya bakal bayi yang masih dalam kandungan.16

2.7.1. Hubungan Jumlah Janin dengan KPD

Saifuddin menyebutkankehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau

lebih.Pada kehamilan gemeli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan

adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi rahim

yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban) relatif kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada

yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah.18

Taber mengemukakan bahwa komplikasi kehamilan ganda antara lain persalinan dan

kelahiran prematur, kelainan letak (malpresentasi), persalinan disfungsional disertai peregangan

uterus berlebihan, malformasi janin, prolaps tali pusat, hidramnion, anemia defisiensi besi pada

ibu, preeklampsia atau eklampsia, perdarahan antepartum, perdarahan post partum.19

Mekanisme KPD menurut Sarwono adalah ketuban yang pecah dalam persalinan yang

secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang.3

Menurut Rangaswamy dkk, energi yang dihasilkan dari peregangan di rahim akan

meningkatkan kekuatan ruptur pada membran janin dibanding menurunkannya. Toppozada

6

Page 20: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xix

xix

mengatakan bahwa kontraksi spesifik yang menyebabkan ruptur pada membran jarang

disebabkan oleh kontraksi yang paling kuat. Hal ini dikarenakan kontraksi berulang sebelumnya

yang menyebabkan ruptur walaupun dengan diinisiasi dengan energi yang lebih kecil.19

Tekanan intra uterin yang meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus) misalnya

hidramnion dan gemeli. Pada kelahiran kembar sebelum 37 minggu sering terjadi pelahiran

preterm, sedangkan bila lebih dari 37 minggu lebih sering mengalami KPD.14

Wanita dengan kehamilan kembar berisiko tinggi mengalami KPD juga preeklamsi. Hal

ini biasanya disebabkan oleh peningkatan massa plasenta dan produksi hormon. Oleh karena itu,

akan sangat membantu jika ibu dan keluarga dilibatkan dalam mengamati gejala yang

berhubungan dengan preeklamsi dan tanda-tanda ketuban pecah.12

Peregangan otot pada bagian segmen bawah uterus telah memperlihatkan terjadi

peningkatan IL-8 dan produksi kolagenase, yang pada akhirnya akan memfasilitasi pematangan

serviks.20, 21

2.9. Ibu Hamil

Ibu adalah perempuan yang telah melahirkan seseorang.16

Ibu hamil adalah seorang

wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.19

Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh

spermatozoa.16

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester 1 berlangsung dalam 12

minggu, trimester 2 berlangsung 15 minggu dan trimester 3 berlangsung 13 minggu.3

2.10. Kematian Ibu

Menurut WHO kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu

sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab

yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan

disebabkan oleh kecelakaan/cedera.1

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka

kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dimana target

7

Page 21: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xx

xx

MDGs (Millenium Development Goals) ke 5 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu AKI

menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.1

Penyebab AKI di Indonesia sendiri adalah perdarahan 30,3%, eklamsia 27,1%, infeksi

7,3%, komplikasi masa puerperium 8%, abortus 1,6 %, partus lama atau partus macet 1,8%, lain

– lain 40,8 %.2

Infeksi merupakan salah satu penyebab kematian ibu.KPD merupakan masalah penting

dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadi infeksi khorioamnionitis

sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi

ibu.3

2.11. Anemia

2.11.1. Anemia pada Ibu Hamil

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi

eritropoietin.Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun,

peningkatan volume plasma tersebut terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan

dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin akibat

hemodilusi.9

Sarwono menyebutkan ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia fisiologik

pada kehamilan.Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit, konsentrasi

hemoglobin darah, dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolut Hb atau eritrosit

dalam sirkulasi. Mekanisme yang mendasarinya masih belum jelas, ada spekulasi bahwa anemia

fisiologik dalam kehamilan bertujuan menurunkan viskositas darah maternal sehingga

meningkatkan perfusi plasental dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin.9

Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke-6 kehamilan dan mencapai maksimum

pada minggu ke-24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat hingga minggu ke-37.Pada titik

puncaknya, volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan perempuan

yang tidak hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit biasanya

tampak pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilan dan terus menurun sampai minggu ke-16

sampai ke-22 ketika titik keseimbangan tercapai.9

8

Page 22: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxi

xxi

Menurut Sarwono, anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb,

atau hitung eritrosit di bawah batas “normal”.9

Tabel I. Nilai batas untuk anemia pada perempuan.17

Status kehamilan Hemoglobin (g/dL) Hematokrit (%)

Tidak hamil 12,0 36

Hamil

A. Trimester I 11,6-13,9 31,0-41,0

B. Trimester II 9,7-14,8 30,0-39,0

C. Trimester III 9,5-15,0 28,0-40,0

Menurut Sarwono, penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Seringkali

defisiensinya bersifat multiple dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau

kelainan herediter seperti hemoglobinopati.Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional

meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang

hilang, kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoietik.Sekitar 75%

anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran

eritrosit mikrositik hipokrom pada asupan darah tepi.Penyebab tersering kedua adalah anemia

megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.

Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati, proses

inflamasi, toksisitas zat kimia, dan keganasan.

2.11.1.1. Anemia Defisiensi Besi

Menurut Sarwono, anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling

parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, saturasi transferin

yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun. Pada kehamilan,

kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk eritropoiesis,

kehilangan darah pada saat persalinan, dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai

900 mg atau setara dengan 2 liter darah. Karena sebagian besar perempuan mengawali kehamilan

dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia

defisiensi besi.9

9

Page 23: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxii

xxii

Menurut Sarwono pula, hubungan antara konsentrasi Hb dan kehamilan masih

merupakan lahan kontroversi. Konsentrasi hemoglobin yang tinggi selama kehamilan telah

dilaporkan meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran kecil untuk masa kehamilan (KMK)

atau small for gestational age (SGA), kelahiran prematur, dan mortalitas perinatal.9

2.11.1.2 Anemia Defisiensi Asam Folat

Menurut Sarwono, pada kehamilan kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali

lipat karena transfer folat dari ibu ke janin yang menyebabkan dilepasnya cadangan folat

maternal. Peningkatan lebih besar dapat terjadi pada kehamilan multiple, diet yang buruk,

infeksi, adanya anemia hemolitik atau pengobatan antikonvulsi. Disebutkan pula kadar estrogen

dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tampaknya memiliki efek penghambatan terhadap

absorbsi folat. Defisiensi asam folat oleh karenanya sangat umum terjadi pada kehamilan dan

merupakan penyebab utama anemia megaloblatik pada kehamilan.9

Defisiensi asam folat ringan juga telah dikaitkan dengan anomali kongenital janin,

terutama defek pada penutupan tabung neural (neural tube defects). Selain itu, defisiensi asam

folat dapat menyebabkan kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak, dan organ lainnya.9

2.11.1.3 Anemia Aplastik

Menurut Sarwono, ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan

masalah kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada beberapa kasus, yang

terjadi adalah eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada sebelumnya oleh kehamilan dan hanya

membaik setelah terminasi kehamilan.9

2.11.1.4 Anemia Sel Sabit

Menurut Sarwono, kehamilan pada perempuan penderita sel sabit (sickle cell anemia)

disertai dengan peningkatan insidens pielonefritis, infark pulmonal, pneumonia, pendarahan

antepartum, prematuritas, dan kematian janin. Peningkatan anemia megaloblastik yang responsif

dengan asam folat, terutama pada akhir masa kehamilan, juga meningkatkan frekuensinya.9

10

Page 24: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxiii

xxiii

2.11.2. Hubungan Anemia dengan KPD

Menurut Manuaba, dampak anemia pada janin antara lain abortus, kematian intrauterin,

prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi.Pada ibu, saat kehamilan

dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, ancaman dekompensasi kordis dan KPD.

Pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post

partum karena atonia uteri.22

Kelahiran preterm masih merupakan salah satu penyebab terbesar dari mortalitas dan

morbiditas di dunia.23,24

Kelahiran preterm dapat terjadi melalui berbagai cara, dengan infeksi

maternal, hipoksia dan stres oksidatif menjadi 3 dalil mekanisme biologis utama.25

Defisiensi

besi bisa meningkatkan risiko terhadap infeksi maternal, dan hemoglobin yang rendah bisa

menyebabkan kondisi hipoksia kronik tingkat rendah yang menginduksi stres janin dan maternal.

Imun sistem yang teraktivasi karena adanya infeksi dan inflamasi26

serta CRH atau kortisol yang

dikeluarkan sebagai respon stres, bisa mengaktivasi aksis hipotalamus-pituitari janin atau

maternal.27

Hal ini bisa menginisiasi kelahiran dan berakhir pada kelahiran preterm.24

Defisiensi

besi juga bisa meningkatkan stres oksidatif yang berakhir pada rusaknya eritrosit dan unit feto-

plasenta.28,29

2.12. Ketuban Pecah Dini (KPD)

2.12.1. Pengertian Ketuban Pecah Dini

Menurut Prawirohardjo 2013, KPD adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum

persalinan. Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut KPD pada kehamilan

prematur. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami KPD.3

KPD prematur sendiri terjadi pada 1% kehamilan. Pecahnya selaput ketuban berkaitan

dengan perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matriks ekstra selular, amnion,

korion, dan apoptosis membran janin. Membran janin dan desidua bereaksi terhadap stimuli

seperti infeksi dan peregangan selaput ketuban dengan memproduksi mediator seperti

prostaglandin, sitokinin, dan protein hormon yang merangsang aktivitas “matrix degrading

enzyme”.3

11

Page 25: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxiv

xxiv

2.12.2.Mekanisme Ketuban Pecah Dini

Menurut Prawirohardjo 2013, KPD dalam persalinan secara umum disebabkan oleh

kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu

terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena

seluruh selaput ketuban rapuh.3

Terdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraselular matriks. Perubahan

struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan

menyebabkan selaput ketuban pecah.3

Faktor resiko untuk terjadinya KPD adalah berkurangnya asam askorbik sebagai

komponen kolagen, dan berkurangnya tembaga serta asam askorbik yang berakibat pertumbuhan

struktur abnormal karena antara lain merokok.Degradasi kolagen sendiri dimediasi oleh matriks

metalloproteinase (MMP) yang dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor

protease.Mendekati waktu persalinan, keseimbangan antara MMP dan TIMP-1 mengarah pada

degradasi proteolitik dari matriks ekstraselular dan membran janin.Aktivitas degradasi proteolitik

ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodontitis di mana terdapat peningkatan

MMP, cenderung terjadi KPD.3

Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda.Pada trimester ketiga selaput ketuban

mudah pecah.Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran

uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin.Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia

pada selaput ketuban. Pecahnya selaput ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal yang

fisiologis. KPD pada kehamilan prematur di sebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal,

misalnya infeksi yang menjalar dari vagina.KPD prematur sering terjadi pada polihidramnion,

serviks inkompeten, solusio plasenta.3

2.12.3. Komplikasi Ketuban Pecah Dini

Menurut Prawirohardjo 2013, komplikasi yang dapat timbul dari KPD bergantung pada

usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia

karena kompresi tali pusar, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya

persalinan normal.3

12

Page 26: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxv

xxv

2.13.Definisi Operasional

4 Anemia Penurunan kadar

hemoglobin darah di

bawah nilai normal untuk

usia dan jenis kelamin

Sesuai yang

tertera di rekam

medis

A. Hb trimester

I :11,6-13,9

g/dL

B. Hb trimester

II:9,7-14,8

g/dL

C. Hb trimester

III:9,5-15,0

g/dL

Interval

No Variabel Pengertian Alat ukur Cara pengukuran Skala

pengukur

1 Usia Usia ibu saat hamil Sesuai yang

tertera di rekam

medis

Sesuai yang tertera

di rekam medis

Interval

2 Paritas Jumlah kehamilan yang

telah ibu hamil jalani

atau kehamilan keberapa

yang sedang ibu hamil

jalani

Sesuai yang

tertera di rekam

medis

Sesuai yang tertera

di rekam medis

Ordinal

3 Jumlah

janin

Jumlah atau banyaknya

janin

Sesuai yang

tertera di rekam

medis

Sesuai yang tertera

di rekam medis

Nominal

13

Page 27: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxvi

xxvi

2.14. Kerangka Teori

Berpengar

uh

terhadap

kejadian

Ketuban

Pecah

Dini

(KPD)

Fa

kto

r

ibu

Us

ia

ibu

Pa

rit

as

ibu

Beresiko jika:

<20 tahun dan >

35 tahun

Beresiko jika

multipara/ telah

melahirkan anak

>1 kali

Fa

kto

r

jan

in

Jumlah Janin

lebih dari satu

(gemeli)

Beresiko

jika ibu

dengan

gemeli

an

ali

sis

An

em

ia

Beresiko jika Hb:

A. Trimester i:11,6-13,9

B. Trimester II: 9,7-14,8

C. Trimester III: 9,5-15,0

Ko

itu

s

Ko

rio

am

nio

niti

s

korion, amnion

dan cairan

ketuban

terkena infeksi

bakteri.12

Jaringan yang dipacu oleh

infeksi akan menipis dan sangat

rentan untuk pecah dikarenakan

adanya aktivitas enzim

kolagenolitik.22

Melihat tanda infeksi

dari anamnesis, serta

hasil laboratorium

darah, maupun

pemeriksaan cairan

amnion

Anamnesis pasien

riwayat koitus

sebelum terjadinya

KPD

Ser

vik

s

ink

om

pet

en

serviks menipis dan membuka tanpa disertai nyeri pada trimester

kedua atau awal trimester ketiga kehamilan. Adanya keluhan

perdarahan pervaginam, tekanan pada panggul, atau ketuban pecah

dan ketika diperiksa serviksnya sudah mengalami pembukaan.

Minimal terjadi dua kali keguguran pada pertengahan trimester tanpa

disertai awitan persalinan dan pelahiran.11

Frekuensi koitus pada trimester ketiga

kehamilan yang lebih dari tiga kali

seminggu diyakini berperan pada

terjadinya KPD. Orgasme memicu

kontraksi .24

Vari

abel

Beb

as

14

Page 28: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxvii

xxvii

2.15. Kerangka Konsep

Usia

Paritas

Jumlah Janin

Ketuban Pecah Dini (KPD)

Anemia

15

Page 29: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxviii

xxviii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pengumpulan data secara

potong-lintang/cross sectional dengan metode analitik observasional. Variabel independennya

adalah usia ibu, paritas, anemia, dan jumlah janin (gemeli), sedangkan variabel dependennya

adalah KPD.

Populasi yang dipakai adalah data ibu hamil yang telah bersalin di Rumah Sakit

Tangerang Selatan dari Januari 2015 – Desember 2015 dengan diagnosis KPD dan tidak

KPD.Analisis multivariat digunakan untuk menggambarkan paritas, usia, anemia, dan jumlah

janin. Analisis menggunakan uji regresi logistik.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa rekam medis pasien

ibu hamil yang telah bersalin dengan diagnosis KPDdan tidak KPD di Rumah Sakit Umum

Tangerang Selatan pada tahun 2015.Data diambil pada bulan Juni – Juli 2016.

3.3. Populasi dan Sampel Peneltian

3.3.1. Populasi Subjek Penelitian

Populasi target adalah pasien ibu hamil yang telah bersalin di Rumah Sakit Umum

Tangerang Selatan dengan diagnosis KPD dari Januari – Desember 2015. Populasi terjangkau

adalah rekam medis pasien ibu hamil yang telah bersalin dengan diagnosis KPD di Rumah Sakit

Umum Tangerang Selatan dengan diagnosis KPD dan tidak KPD dari Januari – Desember

2015.Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.

16

Page 30: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxix

xxix

3.3.2. Besar Sampel

Perkiraan besar minimal sampel pada penelitian analitik ini menggunakan rule of thumb.

Penetuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus rule of thumb yaitu 5- 50 kali

jumlah variabel bebas yang diteliti. Dengan jumlah variabel independen yang berjumlah 5 untuk

diteliti, maka hasilnya adalah (5x5) – (50x5) = 25 – 250 sampel. Peneliti menggunakan sampel

yang berjumlah 57 untuk diteliti.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling, yakni pengambilan sampel

penelitian secara berurutan dari populasi terjangkau.

3.3.4. Kriteria Sampel

3.3.4.1. Kriteria Inklusi

Rekam medis pasien ibu hamil yang telah bersalin di Rumah Sakit Umum Tangerang

Selatan dengan diagnosis KPD dan tidak KPD dari Januari – Desember 2015.

3.3.4.2. Kriteria Ekslusi

Rekam medis pasien yang memiliki data tidak lengkap.

3.4. Cara Kerja Penelitian

Data sekunder berupa rekam medis akan dikumpulkan berdasarkan kebutuhan yang berisi

keterangan mencangkup data status lengkap pasien termasuk data usia, paritas, jumlah janin,

data anemia, anamnesis, dan hasil pemeriksaan fisik. Pengambilan data ibu hamil yang

didiagnosis KPD dan tidak KPD dimulai dari bulan Januari 2015 – Desember 2015.

17

Page 31: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxx

xxx

3.5. Alur Penelitian

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan uji regresi logistik menggunakan

softwareSPSS for Windows 21.0, dianalisis secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabel.

Rekam medis pasien yang telah bersalin di Rumah Sakit

Umum Tangerang Selatan dengan diagnosis KPD dan tidak

KPD dari Januari – Desember 2015.

Populasi Terjangkau

Sesuai kriteria inklusi

Disertakan dalam penelitian

Pengumpulan data

Analisis dan pengolahan data

Tidak disertakan dalam penelitian

Tidak sesuai kriteria

inklusi

Terdapat usia, paritas, jumlah janin,

dan hasil laboratorium pemeriksaan

Hb

Data yang dibutuhkan tidak lengkap

seperti pemeriksaan laboratorium Hb,

data usia, paritas, jumlah janin

18

Page 32: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxi

xxxi

3.7. Etika Penelitian

Ethical clearance untuk penelitian ini diajukan kepada Panitia Etik Penelitian Kedokteran

FKIK UIN Syarif hidayatullah dan Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan. Semua data yang

didapat dari rekam medis yang dipergunakan akan dijaga kerahasiaannya.

19

Page 33: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxii

xxxii

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Penelitian mengenai hubungan usia, paritas, jumlah janin, dan anemia terhadap kejadian

KPD di RSU Tangerang Selatan ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2016. Sampel penelitian

diambil dari rekam medis pasien ibu hamil baik ibu hamil dengan KPD maupun ibu hamil tanpa

KPD. Data ibu dengan KPD adalah sebanyak 27 orang dan ibu tanpa KPD adalah sebanyak 30

orang. Sampel yang berjumlah 27 orang diambil dengan menggunakan metode total sampling.

4.1.1. Analisis Univariat

Variabel yang terdapat pada penelitian ini akan dideskripsikan dengan analisis univariat

yang akan memberikan gambaran terhadap karakteristik responden. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah usia, paritas, jumlah janin, anemia. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah diagnosis kejadian KPD.

4.1.1.1. Gambaran Subjek Penelitian

Berikut ini adalah distribusi subjek yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar

berdasarkan usia, paritas, jumlah janin, dan anemia.

4.1.1.1.1. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia

Usia pasien dibagi dalam tiga kelompok usia yakni kelompok kurang dari 20 tahun

(gravida muda), kelompok usia 20 sampai dengan 35 tahun (usia reproduksi sehat), dan

kelompok usia lebih dari 35 tahun (gravida tua).

20

Page 34: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxiii

xxxiii

Tabel 1.Distribusi subjek berdasarkan usia

Kejadian Ketuban

Dini

Pecah

Umur KPD Tidak KPD Total

N % N % N %

Berisiko

(<20 th

atau >35

th)

21 77,7 27 90 48 84,2

Tidak

berisiko

(20-35 th)

6 22,2 3 10 9 15,7

Total 27 100 30 100 57 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang mempunyai usia berisiko dengan usia<20

atau >35 tahun dengan KPD berjumlah 21 orang dengan persentase 77,7% dan Ibu dengan KPD

yang usianya tidak berisiko(20-35 tahun) berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar

22,2%.Ibu tanpa KPD yang memiliki usia berisiko (<20 tahun atau >35 tahun) sebesar 27 orang

dengan persentase sebesar 90% dan yang memiliki usia tidak berisiko (20-35 tahun) sebesar 3

orang dengan persentase sebesar 10%. Total ibu hamil yang memiliki usia berisiko adalah

sebesar 48 orang dengan persentase sebesar 84,2% dan ibu hamil yang tidak berisiko adalah

sebesar 9 orang dengan persentase sebesar 15,7%. Ibu yang berusia >35 tahun berjumlah 3 orang

dengan persentase 11,1%. Angka terbanyak didapat pada ibu yang berusia 20-35 tahun yaitu

sebesar 27 orang.

21

Page 35: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxiv

xxxiv

4.1.1.1.2. Distribusi Subjek Berdasarkan Paritas

Tabel 2.Distribusi subjek berdasarkan paritas

Kejadian Ketuban

Dini

Pecah

Umur KPD Tidak KPD Total

N % N % N %

Primipara 15 55,5 5 16,6 20 35,08

Multipara 12 44,4 25 83,3 37 64,9

Total 27 100 30 100 57 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu hamil dengan KPD yang berstatus primipara

berjumlah lebih banyak dengan jumlah 15 orang dengan persentase 55,5%. Sedangkan ibu

dengan KPD yang berstatus multipara adalah sebesar 12 orang dengan persentase 44,4%. Dari

tabel diatas dapat dilihat pada ibu tanpa KPD yang berstatus primipara berjumlah 5 orang dengan

persentase 16,6%. Sedangkan ibu tanpa KPD berjumlah lebih banyak yaitu sebesar 25 orang

dengan persentase 83,3%. Total ibu hamil yang berstatus primipara sebanyak 20 orang dengan

persentase 35,08% dan ibu yang berstatus multipara sebanyak 37 orang dengan persentase

sebesar 64,9%.

22

Page 36: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxv

xxxv

4.1.1.1.3. Distribusi Subjek Berdasarkan Anemia

Tabel 3.Distribusi subjek berdasarkan anemia

Kejadian Ketuban

Dini

Pecah

Umur KPD Tidak KPD Total

N % N % N %

Anemia 3 11,1 6 20 9 15,78

Tidak

anemia

24 89 24 80 48 84,21

Total 27 100 30 100 57 100

Dapat dilihat pada tabel diatas jumlah ibu dengan KPD yang berstatus anemia berjumlah

3 orang dengan persentase 11,1%. Ibu dengan KPD yang tidak anemia berjumlah lebih banyak

yaitu sebesar 24 orang dengan persentase 89%.Dapat dilihat dari tabel diatas pada ibu tanpa KPD

yang berstatus anemia berjumlah 6 orang dengan persentase 20%.Ibu tanpa KPD yang tidak

anemia berjumlah lebih banyak yaitu sebesar 24 orang dengan persentase 80%. Total ibu

hamildengan anemia didapatkan angka sebesar 9 orang dengan persentase 15,7% dan total ibu

yang tidak anemia didapatkan jumlah lebih banyak yaitu sebesar 48 orang dengan persentase

84,2%.

23

Page 37: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxvi

xxxvi

Tabel 4.Pasien ibu hamil dengan anemia trimester I

Pasien Status KPD Hb (g/dL)

I KPD 8,6

2 KPD 8,8

3 KPD 10

4 Tidak KPD 9,3

5 Tidak KPD 9,6

6 Tidak KPD 8,7

7 Tidak KPD 10,7

8 Tidak KPD 10,4

9 Tidak KPD 9,4

4.1.1.1.4. Distribusi Subjek Berdasarkan Jumlah Janin

Tabel 5.Distribusi subjek berdasarkan jumlah janin

Kejadian Ketuban

Dini

Pecah

Umur KPD Tidak KPD Total

N % N % N %

Gemeli 2 7,4 0 0 2 3,5

Tidak

gemeli

25 92,5 30 100 55 96,49

Total 27 100 30 100 57 100

Dapat dilihat dari tabel diatas ibu dengan KPD dan berstatus gemeli berjumlah 2 orang

dengan persentase 7,4%. Sedangkan ibu dengan KPD yang tidak berstatus KPD berjumlah lebih

banyak yaitu sebesar 25 orang dengan persentase 92,5%. Ibu tanpa KPD yang berstatus gemeli

berjumlah 0 dengan persentase 0%.Sedangkan ibu tanpa KPD yang berstatus tidak gemeli

berjumlah 30 orang dengan persentase 100%. Total jumlah ibu dengan gemeli adalah sebanyak 2

24

Page 38: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxvii

xxxvii

orang dengan persentase 3,5%. Jumlah total ibu yang tidak gemeli lebih banyak dari yang

gemeli, yaitu sebesar 55 orang dengan persentase 96,49%.

4.1.2. Analisis Multivariat

Variabel yang terdapat pada penelitian ini akan dideskripsikan dengan analisis multivariat

yang akan memberikan gambaran terhadap karakteristik responden. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah usia, paritas, jumlah janin, anemia. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah diagnosis kejadian KPD.

25

Page 39: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxviii

xxxviii

Tabel 6.Hasil analisis hubungan variabel bebas terhadap diagnosis KPD di RSU Tangerang

Selatan pada tahun 2015

Variabel Bebas Kejadian KPD Total Variabel P value Exp

KPD Tidak

KPD

N %

Usia (tahun)

a. <20 4 0 4 100.0 0,112

b. 20-35 21 27 48 48.0

c. >35 2 3 5 5.0

Paritas 0,001 8,617

a. Primipara 15 5 20 20.0

b. Multipara 12 25 37 37.0

Jumlah janin 0,999

a. Gemeli 2 0 2 2.0

b. Tidak gemeli 25 30 55 55.0

Anemia 0,472

a. Anemia 3 6 9 9.0

b. Tidak anemia 24 24 48 48.0

4.1.3 Classification Table

Tabel 7.Classification table

Predicted

y

observed

Tidak pecah

dini

Pecah dini Percentage

correct

Step 1 y Tidak pecah

dini

25 5 83,3

Pecah dini 10 17 63,0

Overall Percentage 73,7

26

Page 40: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xxxix

xxxix

Dari classification table dapat kita ketahui persentase ketepatan model dalam

mengklasifikasikan observasi adalah 73,7 persen. Hasil tersebut dapat dikatakan hasilnya baik.

4.2. Pembahasan

Dari sampel yang sudah di ambil oleh peneliti di RSU Tangerang Selatan yaitu data ibu

hamil pada Januari 2015 – Desember 2015 didapatkan ibu hamil dengan KPD sebesar 27 orang

dan tidak ketuban pecah sebesar 30 orang dengan total sampel sebanyak 57 orang.

4.2.1. Responden dengan Multipara dan Primipara

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 1 variabel bebas yang signifikan berpengaruh terhadap

KPD pada ibu hamil karena variabel tersebut memiliki nilai ρ valuelebih kecil dari alpha (5%).

Variabel tersebut adalah paritas (ρ value0,001).Ibu primipara memiliki kecenderungan

mengalami ketuban pecah dini sebesar 8,716 kali lipat lebih besar dibanding ibu yang

multipara.Pada penelitian ini, didapatkan ibu primipara dengan KPD adalah sebesar 15 dan yang

ibu multipara dengan ketuban pecah dini adalah sebesar 12.Hal ini tidak sejalan dengan teori

yang dikemukakan oleh Manuaba.Manuaba menyatakan bahwa paritas (multi/grandemultipara)

merupakan faktor penyebab terjadinya KPD.Penyebab KPD menurut Manuaba yaitu

multiparitas. Multipara lebih besar kemungkinan terjadinya infeksi karena proses pembukaan

serviks lebih cepat dari nulipara, sehingga dapat terjadi pecahnya KPD.20

Pada kasus infeksi

tersebut dapat menyebabkan terjadinya proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk

proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah. Pada multipara, karena adanya riwayat

persalinan yang lalu maka keadaan jaringan ikatnya lebih longgar dari pada nulipara. Pada

multipara jaringan ikat yang menyangga membran ketuban makin berkurang sehingga multipara

lebih beresiko terjadi KPD dibandingkan nulipara.20

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rofi‟ah Firdausya yang di dalam

penelitiannya mendapatkan hasil paritas ibu bersalin di ruang bersalin RSUD Panembahan

Senopati Bantul meliputi primipara sebanyak 98 orang (59%) dan multipara sebanyak 68 orang

(41%).Hal tersebut memberikan arti bahwa wanita yang baru sekali mengalami persalinan akan

lebih beresiko mengalami KPD daripada wanita yang berstatus paritas multipara dikarenakan

keadaan kandungan yang masih terkesan baru sekali digunakan untuk mengandung janin,

sehingga penyesuaian dibutuhkan pada kandungan wanita.30

27

Page 41: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xl

xl

Damarati dan Yulis Pujiningsih (2012) yang berjudul “Analisis tentang Paritas dengan

Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RSUD Sidoarjo” menyebutkan

dipenelitiannya terbukti bahwa ibu bersalin dengan status paritas multipara tidak banyak tidak

terjadi ketuban pecah dini. Alice Leiwakabessy mendapatkan hasil di dalam penelitiannya bahwa

terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian KPD di RSUD Cibinong pada tahun 2013

dengan primipara memiliki kecenderungan 2,299 kali lebih besar untuk mengalami KPD

disbanding dengan multipara.31

Dari hasil penelitian yang lakukan, ibu bersalin dengan multipara mengalami KPD lebih

sedikit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemeriksaan kehamilan dilakukan secara

teratur, kebiasaan hidup sehat (konsumsi makanan sehat, minum cukup dan olahraga teratur),

membersihkan daerah kemaluan secara benar (dari depan ke belakang) terutama setelah buang

air kecil dan besar, memeriksakan diri ke dokter ketika ada yang tidak normal di daerah

kemaluan (keputihan berbau), menghentikan intensitas berhubungan ketika ada indikasi yang

menyebabkan ketuban pecah dini. Hasil dari penelitian primipara dapat menyebabkan KPD

8,716 kali lipat dibanding multipara bisa terjadi karena faktor sosio-ekonomi, salah satunya pola

pekerjaan.Pola pekerjaan ibu hamil berpengaruh terhadap kebutuhan energi. Kerja fisik pada saat

hamil yang terlalu berat dan dengan lama kerja melebihi tiga jam perhari dapat berakibat

kelelahan. Kelelahan dalam bekerja menyebabkan lemahnya korion amnion sehingga timbul

ketuban pecah dini.Pekerjaan merupakan suatu yang penting dalam kehidupan, namun pada

masa kehamilan pekerjaan yang berat dan dapat membahayakan kehamilannya hendaklah

dihindari untuk menjaga keselamatan ibu maupun janin. Sehingga angka primipara yang

mengalami KPD lebih tinggi dapat dipengaruhi juga oleh aktivitas atau pekerjaan yang

meningkat.32

4.2.2. Responden yang Mengalami Persalinan Gemeli

Berdasarkan nilai ρ valuediatas gemeli menunjukkan angka 0,999 yang menunjukkan

bahwa angka tersebut masih lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa faktor

gemeli tidak berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang Selatan

pada tahun 2015.Dari data didapatkan bahwa ibu dengan KPD dengan gemeli adalah sebesar 2

orang.

28

Page 42: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xli

xli

Hal ini bertolak belakang dengan teori dari Varney yang menyatakan wanita dengan

kehamilan kembar beresiko tinggi mengalami KPD. Hal ini disebabkan oleh peningkatan massa

plasenta dan produksi hormon yang dapat memungkinkan ketegangan rahim meningkat sewaktu-

waktu selaput ketuban dapat pecah secara tiba-tiba yang dapat diidentifikasi sebagai KPD.11

Hasil

tidak berhubungan dapat disebabkan pula karena hanya 2 orang ibu yang mengalami gemeli dari

seluruh pasien yang mengalami KPD.

4.2.3. Responden yang Mengalami Anemia

Berdasarkan nilai ρ valueanemia ibu hamil diatas adalah sebesar 0,472 yang nilainya

lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini menunjukkan faktor anemia tidak berpengaruh terhadap

kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang Selatan pada tahun 2015.

Hasil dari nilai tersebut tidak sejalan dengan teori dari Manuaba yang menyatakan bahwa

anemia selama kehamilan menyebabkan ibu hamil tidak begitu mampu untuk menghadapi

kehilangan darah dan membuatnya rentan terhadap infeksi.Anemia juga dapat menimbulkan

hipoksia fetal dan persalinan prematur.21

Persalinan prematur dan infeksi juga menjadi salah satu

faktor resiko terjadinya ketuban pecah dini.Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan teori

dari Allen yang menyatakan bahwa anemia dapat menyebabkan hipoksia dan defisiensi besi

sehingga dapat meningkatkan konsentrasi norepinefrin serum yang dapat menginduksi stres ibu

dan janin, yang merangsang sintesis corticotropin releasing hormone (CRH).Konsentrasi CRH

merupakan peningkatan faktor risiko utama untuk persalinan dengan ketuban pecah sebelum

waktunya.CRH juga meningkatkan produksi kortisol janin, dan kortisol dapat menghambat

pertumbuhan longitudinal janin.Mekanisme alternatif bisa jadi bahwa kekurangan zat besi

meningkatkan kerusakan oksidatif pada eritrosit dan unit fetoplasenta. Kekurangan zat besi juga

dapat meningkatkan risiko infeksi ibu yang mengakibatkan pecahnya ketuban terlalu dini.22

Hasil

tersebut tidak berhubungan dapat disebabkan pula karena ibu hamil yang terdata mengalami

ketuban pecah dini sebanyak 2 orang serta terdapat faktor penunjang lain seperti antenatal care

yang baik seperti mengkonsumsi tablet besi yang dilakukan ibu selama hamil yang membuat ibu

yang mengalami KPD tidak mengalami KPD.33

29

Page 43: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlii

xlii

4.2.4. Responden dengan UsiaBerisiko

Dari analisis didapatkan bahwa variabel usia mempunyai ρ valuesebesar 0,112 dengan

nilai yang lebih besar dari alpha 0,05. Hal tersebut memperlihatkan bahwa faktor usia tidak

berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSU Tangerang Selatan pada tahun 2015.

Hal ini tidak sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Nugroho yang mengatakan

bahwa umur ibu yang <20 tahun termasuk umur terlalu muda dengan keadaan uterus yang

kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami ketuban pecah dini. Sedangkan umur

>35 tahun tergolong umur yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya pada ibu primi (tua) dan

berisiko tinggi mengalami ketuban pecah.9Hasil yang tidak sejalan dapat pula disebabkan karena

pengolaan antenatal care yang baik pada ibu saat kehamilan.33

4.2.5. Kematian Ibu dan Ayat Al-quran

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka

kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.Hal ini

menunjukkan bahwa dibutuhkan perhatian yang besar untuk menurunkan angka kematian ibu di

Indonesia, salah satunya yang disebabkan oleh ketuban pecah dini. Allah berfirman dalam Al-

Qur‟an surat Al-Mu‟minun ayat 12-15, yang artinya yaitu “dan sesungguhnya Kami telah

menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah (12). kemudian Kami jadikan sari

pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13), kemudian air mani itu

Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus

dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah

Allah, Pencipta yang paling baik (14), Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian

benarbenar akan mati. (Q.S. Al-Mu‟minun: 12-15). Berdasarkan firman Allah diatas telah

dijelaskan bagaimana manusia di ciptakan oleh-Nya.Dapat kita simpulkan bahwa Allah

sesungguhnya telah memberikan kesempatan kepada manusia untuk hidup, sehingga manusia

harus berupaya dalam menjaga kesehatan yang telah diberikan Allah SWT salah satunya dengan

memperhatikan resiko yang dapat membahayakan kehamilannya seperti ketuban pecah dini.

30

Page 44: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xliii

xliii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 27 orang ibu hamil dengan diagnosis KPD.

2. Faktor usia tidak berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang

Selatan pada tahun 2015 dengan nilai ρ valuesebesar 0,112.

3. Faktor jumlah janin tidak berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD

Tangerang Selatan pada tahun 2015 dengan nilai ρ valuesebesar 0,999.

4. Faktor anemia tidak berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang

Selatan pada tahun 2015 dengan nilai ρ valuesebesar 0,472.

5. Faktor paritas berpengaruh terhadap kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang

Selatan pada tahun 2015 dengan nilai ρ valuesebesar 0,001.

6. Ibu primipara memiliki kecenderungan mengalami ketuban pecah dini sebesar 8,716 kali

lipat lebih besar dibanding ibu yang multipara.

5.2 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka peneliti memberikan saran untuk:

1. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian lain untuk mengetahui faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi kejadian KPD pada ibu hamil di RSUD Tangerang Selatan

seperti faktor koitus.

2. Pengambilan jumlah sampel pada ibu hamil di RSUD Tangerang Selatan dapat diambil

dalam jumlah yang lebih banyak dengan mengambil sampel beberapa tahun kebelakang.

3. Hendaknya petugas yang memasukkan data rekam medis memasukkan data secara lengkap

agar didapatkan informasi sampel yang maksimal dan lengkap.

31

Page 45: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xliv

xliv

DAFTAR PUSTAKA

1. InfoDATIN. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI, 2014

2. KEMENKES RI. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI,

2014.

3. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 2014.

4. SKDI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPKBN KEMENKES

RI, 2012.

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995.

Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 1995.

6. DINKES Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2011, 2011.

7. Gabbe, SG. Niebyl, JR. Simpson, JL. Landon, MB. Galan, HL et al.Obstetrics : Normal

and Problem Pregnancies. Edisi 6. Philadelpia : Saunder Elsevier, 2012.

8. Hurlock E. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.

Jakarta : Erlangga, 2004.

9. Nugroho, S. Ginekologi dan Obstetri. Yogyakarta : Nuha medika, 2011.

10. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP, 2006.

11. BKKBN. Kamus Istilah Kependudukan & Keluarga Berencana. Jakarta: Direktorat

Teknologi Informasi dan Dokumentasi BKKBN dan Keluarga Berencana Nasiaonal,

2011.

12. Hellen, Varney. Buku ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC, 2006.

13. Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina

Pustaka, 2009.

14. Cunningham, FG. Hipertensi Kronis. Obstetri williams. Jakarta: EGC, 2006

15. Manuaba, Ida Bagus Gde. Konsep obstetri & ginekologi sosial Indonesia. Jakarta: EGC,

2002

16. Kamus Besar Bahasa Indonesia

17. Newman, William Alexander. Dorland‟s Pocket Medical Dictionary. Philadelphia.

Elsevier Saunders, 2013.

32

Page 46: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlv

xlv

18. Saifudin. A. B. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 2002.

19. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 2005.

20. Loudon JA, Sooranna SR, Bennett PR, Johnson MR. Mechanical stretch of human

uterine smooth muscle cells increases IL-8 mRNA expression and peptide synthesis.

Molecular Human Reproduction2004 ;10:895–899.

21. Maradny EE, Kanayama N, Halim A, Maehara K, Terao T. Stretching of fetal

membranes increases the concentration of interleukin-8 and collagenase

activity. American Journal of Obstetrics and Gynecology 1996;174:843–849.

22. Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Gadar Obstetri & Ginekologi & Obstetri Ginekologi

Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC, 2009.

23. Ananth CV, Vintzileos AM. Epidemiology of preterm birth and its clinical subtypes. J

Matern Fetal Neonatal Med2006 ;19:773-82.

24. Slattery MM, Morrison JJ. Preterm delivery. Lancet2002 ;360:1489-97.

25. Allen LH. Biological mechanisms that might underlie iron's effects on fetal growth and

preterm birth. J Nutr2001 ;131:581s-89s.

26. Smith R. Alterations in the hypothalamic pituitary adrenal axis during pregnancy and the

placental clock that determines the length of parturition. J Reprod Immunol 1998

;39:215-20

27. Cester N, Staffolani R, Rabini RA, Magnanelli R, Salvolini E, Galassi R, et al. Pregnancy

induced hypertension: a role for peroxidation in microvillus plasma membranes. Mol Cell

Biochem1994 ;131:151-55.

28. Poranen AK, Ekblad U, Uotila P, Ahotupa M. Lipid peroxidation and antioxidants in

normal and pre-eclamptic pregnancies. Placenta1996;17:401-5.

29. Cunningham, F.Gary., Leveno, Kenneth J., Bloom, Steven L., Hauth, Jihn C., Rouse

Dwight J., Spong, Catherine Y,. Hipertensi Kronis. Obstetri Williams Edisi 23. Jakarta:

EGC, 2013.

30. Firdausya, Rofi‟ah. Hubungan Status Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada

Ibu Bersalin di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

„Aisyiyah Yogyakarta, 2015.

33

Page 47: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlvi

xlvi

31. Leiwakabessy, Alice dan Asmijati. Pengaruh Anemia Terhadap Kejadian Ketuban Pecah

Dini di RSUD Cibinong Tahun 2013. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta,

2013.

32. Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Ciptas, 2010.

33. Utami, Evi Esti. Hubungan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan

Kejadian Prematur, 2013.

34

Page 48: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlvii

xlvii

LAMPIRAN 1.

Regresi Logistik

4.1.1 Uji Signifikansi Model

35

Page 49: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlviii

xlviii

4.1.2 Uji Parsial dan Pembentukan Model

36

Page 50: Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34215/1/SAKINAH... · Hubungan Usia Ibu, Paritas, Jumlah Janin, dan

xlix

xlix

LAMPIRAN 2

Riwayat Hidup

Nama : Sakinah Mawaddah Ramadhaniah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 7 Februari 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pisangan Raya, Kompleks Puri Laras 2 Blok D No. 36, Ciputat

Email :[email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Alladuna Bengkulu (1999-2001)

2. SD IT Iqra Bengkulu (2001-2002)

3. SD Sekeloa Bandung (2002-2003)

4. SD Buah Batu Baru Bandung (2003-2004)

5. MI Pembangunan UIN Tangerang Selatan (2005-2006)

6. MTs Pembangunan UIN Tangerang Selatan (2006-2009)

7. SMA Lazuardi GIS Depok (2010-2013)

8. Program Studi Pendidikan Dokter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-sekarang)

37