Upload
others
View
28
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI DAKWAH PT SAKINAH CITRA LESTARI
(SAKINAH TOUR AND TRAVEL) DALAM MENANAMKAN
NILAI-NILAI ISLAM KEPADA WISATAWAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
ANTIK BINTARI
NIM. 111305100003
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
STRATEGI DAKWAH PT SAKINAH CITRA LESTARI
(SAKINAH TOUR AND TRAVEL) DALAM MENANAMKAN
NILAI-NILAI ISLAM KEPADA WISATAWAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
Antik Bintari
NIM. 111305100003
Pembimbing:
H. Mulkannasir BA, S. Pd, MM
NIP: 195501011983021001
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul STRATEGI DAKWAH PT SAKINAH CITRA
LESTARI (SAKINAH TOUR AND TRAVEL) DALAM MENANAMKAN
NILAI-NILAI ISLAM KEPADA WISATAWAN telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 11 April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 11 April 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Masran, M.Ag
NIP. 196012021995031001
Saprudin, S.Pd
NIP. 196809061991081001
Penguji I
Penguji II
Drs. H. M. Sungaidi, MA
NIP. 196008031997031006
Nasichah, MA
NIP. 196711261996032001
Pembimbing
H. Mulkanasir BA, S. Pd, MM
NIP: 195501011983021001
2
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi yang berjudul
“Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour And Travel)
dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islam kepada Wisatawan”. Dengan ini saya
menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil plagiat dari orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 April 2017
Antik Bintari
i
ABSTRAK
Antik Bintari / 1113051000037
Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour And Travel) dalam
Menanamkan Nilai-Nilai Islam kepada Wisatawan
Wisata adalah kegiatan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan
juga merupakan hal yang dibutuhkan oleh manusia. Saat berwisata, tidak sedikit
orang muslim yang kurang memperhatikan kewajiban ibadahnya dikarenakan
kurangnya pengetahuan agama Islam dan rasa malas. Selain itu, kepedulian biro
travel terhadap kebutuhan ibadah wisatawan masih kurang. Hal tersebut yang
memotivasi Sakinah Tour And Travel untuk membuat strategi dakwah dalam
menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dari itu, terdapat tiga point
penting permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimana
perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi dakwah PT Sakinah Citra
Lestari (Sakinah Tour And Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan?
Teori dalam penelitian ini adalah teori manajemen strategis Fred R. David.
Terdapat tiga tahapan manajemen strategi menurut Fred, yaitu perumusan
strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Selain itu juga
menggunakan teori strategi dakwah Al-Bayanuni yang menyebutkan tiga bentuk
strategi dakwah yaitu, strategi sentimentil, strategi rasional, dan strategi indriawi.
Pemaparan masalah ini memakai bentuk penelitian kualitatif dimana
masalah ini lebih menekankan kepada analisis data dan fakta yang ada di
lapangan dengan berpedoman pada teori yang sesuai sehingga menghasilkan
data-data deskriptif.
Strategi dakwah yang dilakukan Sakinah Tour and Travel adalah
merumuskan visi misi dan struktur organisasi perusahaan, setelah itu
menerapkan program religious yaitu shalat lima waktu, berdoa bersama,
tadarus Al-Qur’an, dan motivasi Islami dalam perjalanan wisata, kemudian
mengevaluasi kekurangan yang ada.
Kesimpulannya adalah dengan strategi dakwah tersebut, Sakinah Tour
and Travel berusaha untuk menciptakan suasana wisata yang menyenangkan
namun tetap memperhatikan aspek religi dan juga menanamkan nilai-nilai
Islam atau bisa disebut dengan berdakwah. Sehingga diharapkan wisatawan
muslim dapat terpenuhi kebutuhan religinya dan dapat menerima dakwah yang
disampaikan oleh Sakinah Tour and Travel .
Kata kunci: Sakinah Tour And Travel, Strategi, Islam, Dakwah, Wisatawan.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
kasihnya yang tidak terhingga sehingga saya masih bisa merasakan indahnya
kehidupan dan kerasnya perjuangan yang InsyaAllah akan berbuah nikmat
nantinya. Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada habibatullah
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan sempurna nan abadi bagi umat
muslim di dunia.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis selalu mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Baik itu
berupa pikiran, tenaga, dorongan moril maupun materiil. Maka dari itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
memperlancar penyelesaian skripsi ini:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan beserta Suparto, M.Ed., Ph.D., Dr.
Roudhonah, M.Ag., dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Masran, MA. selaku Ketua Jurusan dan Fita Fathurokhmah, M.Si. selaku
Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Ade Rina Farida, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. H. Mulkannasir BA, S. Pd, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membantu memperlancar, memberi semangat, serta masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Drs. H. M. Sungaidi, MA beserta Nasichah, MA selaku penguji skripsi yang
iii
telah memberi masukan dalam skripsi ini dan juga yang telah meluluskan
penulis.
7. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
tulus mendidik dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
8. Seluruh staf beserta karyawan Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah juga Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memperlancar
urusan penulis untuk penyusunan skripsi ini.
9. Kepada Budi Santoso dan Ibrahim Risyad selaku Direktur Utama dan
Marketing/Finansial PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) yang
sekaligus menjadi narasumber penulis dalam menyusun skripsi ini.
10. Kepada Bapak terhebat Suwanto dan Ibu tercinta Pariyem yang selalu
mendukung dan memberi semangat dan tentunya memberikan ridhonya
sehingga penulis kelak menjadi anak yang bisa dibanggakan.
11. Kepada guru-guru di Pondok Darussalam Gontor, BKB Nurul Fikri Hek, dan
juga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu dan pelajaran hidup yang
diberikan dan jasanya tidak akan penulis lupakan.
12. Kepada sahabat terkasih Tri Dewi Asdiningsih dan Halida Septianidar yang
selalu ada untuk mendukung, memberi masukan, serta mendengarkan keluh
kesah yang berlarut-larut tiada henti.
13. Kepada mahasiswa cendekiawan Musfiah Sa’idah, Vanny Rosa Marini, Nur
Kholifah yang membantu mengusulkan pemikirannya dalam penyusunan
skripsi ini.
iv
14. Kepada teman-teman seperjuangan KPI 2013 khususnya kelas A, Santika
Oktaviani, Aanisa Natasya, Nurratika Puri, Chairunnisa, Aida Nur Aida, Ihat
Solihat, Amatullah Aliyah, Belda Eldrit Janitra, Anisa Lestari, Chika Cintya,
Anjani Naka Murti, Ida Parida, Siti Utami, dan semua teman yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih banyak telah memberikan saya
inspirasi, dukungan, dan kenangan manis selama tiga setengah tahun ini.
15. Kepada seluruh rekan konsulat Jakarta alumni Pondok Pesantren Darussalam,
Gontor khususnya Rina Zahidah yang telah membantu serta menemani selama
masa kuliah dan penyusunan skripsi ini.
16. Kepada teman-teman di PSM UIN Jakarta, MDC Jabodetabek, HMJ KPI UIN,
Batavia Publishing dan organisasi lainnya yang pernah penulis ikuti.
Demikian ucapan terima kasih yang bisa penulis berikan. Semoga Allah
senantisa membalas semua kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya balasan
serta meridhoi mereka. Meskipun terdapat beberapa kekurangan dari
penyusunan skripsi ini, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan dan bisa menjadi amal ibadah bagi penulis.
Jakarta, 11 April 2017
Antik Bintari
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………….......i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………...……………………..1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...1
B. Batasan dan Rumusan Masalah……………………………………....4
1. Batasan Masalah…………………………………………………...4
2. Rumusan Masalah…………………………………………………5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….………………5
1. Manfaat Teoritis…………………………………………………...5
2. Manfaat Praktis……………………………………………………6
D. Metodologi Penelitian………………………………………………...6
1. Paradigma Penelitian………………………………………………6
2. Pendekatan Penelitian……………………………………………..7
3. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………7
4. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………..8
5. Teknik Pengumpulan Data………………………………………...8
6. Teknik Analisis Data………………………………………………9
7. Teknik Penulisan…………………………………………………11
E. Tinjauan Pustaka………………………………………………….…11
vi
BAB II TINJAUAN TEORITIS…………………………………………...……16
A. Strategi……………………………………….……………………...16
1. Pengertian Strategi……………………………………………….16
2. Tahapan-tahapan Strategi………………………………………...18
B. Dakwah………………………………………….…………………..20
1. Pengertian Dakwah………………………………………………20
2. Tujuan Dakwah…………………………………………………..22
C. Strategi Dakwah……………………………….…………………….23
D. Menanamkan Nilai-nilai Islam……………………………………...27
E. Wisatawan…………………………………………….……………..32
BAB III GAMBARAN UMUM…………………………………………………36
A. Sejarah Berdirinya PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel)…………………………………………………………….…36
B. Definisi Perusahaan…………………………………………………38
C. Visi dan Misi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel)…………………………………………………………….….38
D. Struktur Organisasi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel)………………………………………………………..…39
E. Program PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)……..40
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA…………………………………...45
A. Perumusan Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel………………...……………………………...…….45
vii
B. Implementasi Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel……………………………………..……………....49
C. Evaluasi Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel……………………………………………………...……63
BAB V PENUTUP………………………………………………………………67
A. Kesimpulan…………………………...……………………………..67
B. Saran………………………………………..……………………….69
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………70
LAMPIRAN……………………………………………………………………...73
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Logo Sakinah Tour and Travel…………………………………....39
Gambar 3. 2 Halaman Utama Website Sakinah Tour and Travel………....….…42
Gambar 4. 1 Wisatawan sedang melaksanakan kegiatan shalat berjamaah
di Mushola Rumah Makan Family, Blabak, Magelang……..........53
Gambar 4. 2 Kegiatan shalat berjamaah yang diimami oleh tour leader……...…54
Gambar 4. 3 Kegiatan berdoa bersama dalam perjalanan yang dipimpin
Tour leader……………………………………………………..….55
Gambar 4. 4 Suasana pembacaan Al-Qur’an/Juz ‘Amma setelah maghrib
yang dipimpin tour leader……………………………………………...57
Gambar 4. 5 Suasana kegiatan motivasi Islami yang dibawakan oleh
Ustadz Kurnia Pramujiharso……………………………….……...59
Gambar 4. 6 Tampilan akun Instagram Sakinah Tour and Travel………….….62
Gambar 4. 7 Tampilan akun Twitter Sakinah Tour and Travel………………...62
Gambar 4. 8 Postingan Tentang Pedoman Shalat Qashar dan Jama’ di
Akun Facebook Sakinah Tour and Travel…………………..…....63
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Rundown Tour Yogya SMP Dharma Pertiwi Depok 2016…...……..51
Tabel 4. 2 Penawaran Paket Study Tour PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel)………………….... ……………………………….60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wisata religi adalah kegiatan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia
dan juga merupakan hal yang dibutuhkan oleh manusia. Di tengah-tengah
pesatnya dunia pariwisata, Problematika mulai tampak, ketika berwisata, tidak
sedikit kaum muslim yang melalaikan kewajiban ibadahnya, khususnya untuk
orang Islam. Beberapa faktor mungkin mendorong terjadinya kelalaian para
wisatawan dalam melaksanakan ibadah pada saat berpergian. Seperti kurangnya
pengetahuan agama Islam, kelelahan, dan rasa malas. Namun, hal tersebut bukan
satu-satunya penyebab akan kelalaian wisatawan dalam beribadah, akan tetapi
peranan dari pihak penyelenggara travel juga sangat berpengaruh. Beberapa biro
perjalanan kurang memperhatikan kebutuhan beribadah wisatawan muslimnya.
Dikarenakan pemimpin rombonganlah yang memiliki wewenang untuk mengatur
jadwal selama berwisata, jadi wisatawan bergantung kepada pimpinan
rombongan. Selain itu, banyak wisatawan muslim yang membutuhkan biro travel
yang peduli akan kebutuhan ibadah. Seperti yang kita ketahui bahwasannya sholat
lima waktu adalah wajib hukumnya. Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 56:
عوالزكوةوآت والصالةواقيمو ت رحونلعلكماالرسولواطي
Artinya : "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatlah
kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat1”
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: CV. Naladana, 2004), h. 499
2
Ayat di atas menjelaskan bahwa hukum shalat adalah wajib bagi semua
umat Islam, bahkan Allah meringankan beban bagi musafir/traveler untuk
menjamak sholat atau memendekkan sholat. Inilah yang menjadi salah satu
kendala dalam perusahaan tour dan travel. Banyak dari agen tour dan travel2 yang
tidak mewadahi kebutuhan sholat lima waktu para travellersnya sehingga kurang
memperhatikan sholat dan ibadahnya. Ini merupakan hal yang penting bagi umat
Islam pencinta travelling memilih agen travel yang mewadahi umat muslim untuk
sholat lima waktu.
Melihat permasalahan yang ada, maka dakwah memiliki peran penting
sebagai alat untuk menanamkan dan menyerukan ajaran agama Islam. Sesuai
dengan salah satu tujuan dakwah itu sendiri yaitu untuk perbaikan akidah dan
akhlak sehingga keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri
dengan rasa keraguan ataupun kemalasan. Umat Islam mempunyai kewajiban
untuk berdakwah. Aktivitas dakwah semata-mata hanya untuk ibadah dan
mujahadah. Firman Allah SWT dalam Surat An-Nahl ayat 125 yang menyeru kita
untuk berdakwah: دلمبٱلتهىأحسنأ سبيلرب كبٱلكمةوٱلموعظةٱلسنةوج دعإل
إنربكهوأعلمبنضلعنسبيلهۦوهوأعلمبٱلمهتدينArtinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
2 Travel means go from one place to another, Oxford University Press, Oxford Learner
Pocket Dictionary, 2004, h. 473
3
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk3.”
Salah satu agen tour and travel yang ada di Indonesia yaitu PT Sakinah
Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) merupakan badan usaha di bidang
pariwisata (Tour and Travel) yang terletak di daerah Sawangan, Depok. PT
Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) berdiri pada tahun 2012. Sakinah
Tour and Travel ini sudah berdiri selama lima tahun dan dipercayai oleh lebih dari
30 sekolah dan yayasan di Jabodetabek, selain itu juga beberapa perusahaan
seperti PT Jamsostek, BNI, PEMDA Kota Depok, BCA, Indomart Group, dan
beberapa universitas seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas
Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta menggunakan jasa Sakinah Tour and Travel.
Beberapa kota yang pernah menjadi destinasi Sakinah Tour and Travel yaitu
Bali, Yogyakarta, Bandung, Malang, dan Guci (Tegal). PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) melihat adanya problematika yang terjadi di kalangan
masyarakat khususnya travelers muslim, sehingga memutuskan untuk menyusun
strategi dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan. strategi ini
disusun sesuai dengan kebutuhan orang muslim. Selain itu strategi dakwah yang
digunakan oleh PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) memiliki
keunggulan sehingga dapat menjadi sebuah ketertarikan yang layak diteliti. Dalam
menanamkan nilai-nilai Islam, maka PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) menghadirkan wisata yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Seperti
sholat lima waktu, membaca Alqur’an, kajian seputar ajaran Islam, berdoa
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 383
4
bersama, dan lain sebagainya sehingga wisatawan akan berwisata dengan tenang
dan nyaman tanpa meninggalkan sholat lima waktu.
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) menyusun strategi
dakwah yang mengajak para wisatawan agar selalu mengingat dan
mempraktekkan ajaran agama Islam di manapun dan kapanpun seperti ibadah
sholat lima waktu, untuk memperkuat akhlak, akidah dan iman para travellers
agar tidak mudah goyah. Selain itu mendapat pengetahuan dan pembelajaran lebih
tentang nilai-nilai agama Islam. Pemandu wisata PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) juga beragama Islam dan juga memiliki kredibilitas
dalam menunjang nilai-nilai agama.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji,
mengamati dan melakukan penelitian secara khusus tentang “Strategi Dakwah
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour And Travel) dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Islam kepada Wisatawan”
B. Batasan Dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk lebih fokus dalam penelitian ini, maka penulis membatasi
permasalahan pada strategi dakwah yang digunakan PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan dengan menggunakan teori tahapan strategi Fred R. David, yaitu
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi serta tiga
5
bentuk strategi dakwah Al-Bayanuni, yaitu strategi sentimentil, rasional, dan
indriawi. Hal ini untuk memudahkan dan melengkapi pembuatan skripsi serta
memudahkan pembaca agar memahami tujuan dari penulisan ini.
2. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini,
yaitu:
A. Bagaimana perumusan strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan?
B. Bagaimana implementasi strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan?
C. Bagaimana evaluasi strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perumusan, implementasi, dan evaluasi
strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) dalam
menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan.
Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dengan adanya penelitian
ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah keilmuan
6
penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu dalam bidang dakwah bagi
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi .
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang strategi dakwah dan nilai-nilai Islam.
Diharapkan dapat digunakan bahan kajian yang bermanfaat bagi
mahasiswa-mahasiswa UIN Jakarta, khususnya jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam dan dapat menjadi masukan bagi PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) untuk menjadi agent tour yang lebih inovatif.
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivisme. Realitas diangggap sebagai hasil konstruksi berpikir dari
kemampuan seseorang. Pengamatan merupakan hasil dari pengamatan
indra peneliti terhadap apa yang diteliti.4
Perlu tercipta interaksi antara
peneliti dan yang diteliti, agar mampu merekonstruksi realitas yang diteliti
melalui metode kualitatif.5
Maka dari itu penulis akan melakukan
penelitian terhadap PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
agar mampu menyusun ide atau gagasan yang ada.
4 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013) h. 49-50 5 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi
Komunikasi di Masyarakat), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.238
7
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Bogdan
dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.”6 Maka pada penelitian ini peneliti akan mengamati dan
berhubungan dengan melalui teknik pengumpulan data wawancara,
dokumentasi, dan observasi langsung pada aktivitas strategi dakwah PT
Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai
agama islam kepada wisatawan.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah orang orang yang
berada di PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Ttravel) yang
memiliki peran penting untuk menjawa pertanyaan wawancara dan
tentunya yang memiliki informasi mendalam tentang PT Sakinah Citra
Lestari (Sakinah Tour and Travel). Sedangkan yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan.
6 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya Offset. Cet. Ke 22. 2006. H. 3
8
4. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kantor PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour And Travel) tepatnya di Jalan Samudra Jaya No 10,
Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih tiga bulan,
mulai 3 Januari 2017 sampai dengan 29 Maret 2017.
5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan beberapa kondisi
perilaku masyarakat yang diteliti dan situasi lingkungan di sekitarnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data:
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan.7 Peneliti menggunakan metode observasi dengan
mengikuti wisata yang diselenggarakan oleh Sakinah Tour and Travel
ke Yogyakarta pada tanggal 3-6 Januari dan mengamati fenomena dan
7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)
hlm: 115
9
kegiatan tour Sakinah Tour and Travel yang terjadi di lapangan.
Alasan peneliti menggunakan observasi karena dengan pengamatan,
dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat
prilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya.
b. Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan dialog atau tanya
jawab secara langsung dengan sejumlah informan, informan pertama
yaitu Budi Santoso selaku pimpinan PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel). Informan kedua yaitu Ibrahim Risyad selaku
marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel), dan
yang ketiga adalah Titis Rahayuningtiar selaku staf asisten deputi
perkembangan Kementrian Pariwisata. Wawancara yang peneliti
lakukan bersifat mendalam demi mendapatkan data yang dibutuhkan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengalir atau
mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang
sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, dokumentasi
diperoleh melalui dokumentasi yang diambil oleh peneliti saat
observasi di lapangan dan dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari PT
Sakinah Citra Lestari yang berupa hasil wawancara dan foto kegiatan
perusahaan. 8
8 Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 143.
10
6. Teknik Analisis Data
Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data yang
dibutuhkan, selanjutnya peneliti melakukan analisis data dimana peneliti
melakukan tiga tahapan menurut Miles dan Huberman, yakni reduksi data,
data display dan penarikan kesimpulan9.
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan
mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
b. Data Display
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau dalam
bentuk teks naratif. Maksud dari teks naratif ialah peneliti
mendeskripsikan informasi yang telah diklasifikasikan sebelumnya
mengenai strategi dakwah.
c. Penarikan Kesimpulan.
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles
dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Peneliti menarik
9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 210
11
kesimpulan dari data wawancara responden, tinjauan teori dan
mencantumkan data yang sudah akurat hingga dijadikan sebagai
kesimpulan dari jawaban rumusan masalah10
.
7. Teknik Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang mengacu
pada buku Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013/201411
yang dikeluarkan oleh
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
E. Tinjauan pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang dilakukan penulis
adalah mengkaji terlebih dahulu penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki
kemiripan dengan penelitian yang ada di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun skripsi yang ditemukan yaitu:
1. Skripsi dari Sitty Annisaa Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan judul “Strategi Dakwah Komunitas Pejuang Subuh Dalam
Mengajak Shalat Subuh Berjamaah Di Jakarta” tahun 2016. Skripsi Sitty
10
Miles, Matthew, dan Huberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 17. 11
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013
12
memiliki kesamaan teori yaitu strategi dakwah. Sama-sama memaparkan
konsep strategi yang dikemukakan oleh Fred R. David dan tiga tahapannya
yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan tahapan evaluasi
strategi. Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan hasil temuan
yaitu, penelitian Sitty Annisaa fokus pada strategi dakwah yang dilakukan
komunitas pejuang subuh dalam mengajak shalat subuh berjamaah di
Jakarta dengan hasil temuan yaitu mengadakan kegiatan ngopi susu, safari
subuh, dakwah on street dan lain sebagainya, sedangkan penelitian ini
fokus pada strategi dakwah yang dilakukan PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan dengan hasil temuan yaitu empat program religi.
2. Skripsi dari Dwi Aryanti Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan judul “Strategi Dakwah Komunitas Radio Santri” tahun
2014. Skripsi Dwi Aryanti memiliki kesamaan pada teori tentang strategi
dakwah, sama-sama mendeskripsikan definisi strategi dari Onong Uchjana
Effendi yaitu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.
Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan hasil temuan, penelitian
Dwi Aryanti fokus pada strategi dakwah Komunitas Radio Santri dalam
meningkatkan nilai akhlak masyarakat sekitar Pondok Pesantren Ummul
Quro Al-Islam, hasil temuannya ialah menyediakan program acara yang
memiliki unsur dakwah yang kuat ialah sedangkan penelitian ini fokus
pada strategi dakwah yang dilakukan PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
13
Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan
yaitu dengan cara menerapkan empat program religi. Selain itu, perumusan
masalah penelitian Dwi Aryanti tentang alasan komunitas radio santri
melakukan dakwah untuk masyarakat sekitar. Sedangkan penelitian ini
menggunakan tahapan strategi Fred R. David yaitu perumusan,
implementasi, dan evaluasi dalam membuat rumusan masalah.
3. Skripsi dari Soleh Setiawan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan judul “Strategi Dakwah Rohis dalam
Menanamkan Nilai-nilai Agama di SMAN Leuwiliang Bogor” tahun 2014.
Skripsi Soleh memiliki kesamaan dalam teori yang digunakan yaitu sama-
sama menggunakan teori strategi dakwah, Skripsi Edi menggunakan
konsep strategi menurut Fred R. David serta tiga tahapannya yaitu
perumusan strategi, implementasi strategi, dan tahapan evaluasi strategi.
Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan hasil temuan yaitu,
penelitian Soleh Setiawan fokus pada strategi dakwah yang dilakukan
Rohis dalam menanamkan nilai-nilai agama di SMAN Leuwiliang Bogor
dan hasil temuannya adalah Rohis mengadakan kegiatan harian dan
mingguan seperti ta’lim, tahsi, dan tahfiz Al-Qur’an, sedangkan penelitian
ini fokus pada strategi dakwah yang dilakukan PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan dan hasil temuannya adalah dakwah dengan melaksanakan
empat program religi.
14
F. Sistematika Penelitian
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdapat latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian (paradigma penelitian, metode penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik
penulisan, dan tinjauan pustaka).
2. BAB II KERANGKA TEORI
Dalam bab ini menggunakan teori tentang strategi dakwah,
menjelaskan definisi dari strategi menurut para ahli, dan juga tahapan-
tahapan strategi, proses strategi. Setelah itu menjelaskan definisi
dakwah, tujuan dakwah, strategi dakwah menurut Al-Bayanuni,
penanaman nilai-nilai Islam, dan wisatawan.
3. BAB III GAMBARAN UMUM : “ PT. SAKINAH CITRA
LESTARI (SAKINAH TOUR AND TRAVEL)”
Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum tentang
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and travel). Diawali dengan
sejarah PT.Sakinah Citra Lestari , profil, visi misi, struktur organisasi,
dan letak geografis PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel).
4. BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Membahas tentang strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
15
wisatawan dengan memaparkan bentuk kegiatan dari awal perencanaan,
implementasi atau pelaksanaan rencana, dan evaluasi. Selain itu, penulis
akan mengaitkan kegiatan tersebut kepada tujuan dakwah yang
sebenarnya dan menjelaskan pula nilai-nilai Islam yang diterapkan
dalam strategi tersebut.
5. BAB V PENUTUP
Peneliti mengakhiri skripsi ini dengan memberikan kesimpulan
yang berfungsi memberikan jawaban umum atas pertanyaan yang
terdapat pada bab 1, serta diikuti saran dari peneliti.
16
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
a. Pengertian Strategi Secara Etimologi
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategi yang berarti
kepemimpinan atas pasukan. Kata strategia bermula dari kata strategos,
strategos adalah penggabungan dari kata stratos (tentara) dan agein
(memimpin)1.
1 Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Strategi adalah siasat perang,
ilmu siasat berperang, rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.2 Sedangkan menurut kamus manajemen, strategi
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus dan saling berhubungan dalam hal waktu dan ukuran.3
b. Pengertian Strategi Secara Terminologi
Membahas tentang pengertian strategi, Strategi secara terminologi
dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli, yaitu:
1) Menurut Onong Uchjana Effendi, strategi adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut,
1Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi,(Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011) h. 227 2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
h. 1529 3 B.N. Marbun, Kamus Manajemen (Jakarta: CV Muliasari, 2003), h. 340-341
17
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
arah saja, melainkan harus menunjukkan taktik operasionalnya.4
2) Menurut Anwar Arifin, Strategi adalah keseluruhan keputusan
kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai
tujuan Dalam merencanakan sebuah strategi dakwah, keterampilan
dalam menentukan serta memanfaatkan ruang dan waktu merupakan
aspek yang penting demi tercapainya sebuah tujuan5.
3) Michael Allison, dalam bukunya yang berjudul Strategic Planning for
Non Profit Organization menjelaskan pengertian strategi yaitu prioritas
atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi.6
4) Menurut Griffin, Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi
juga dimaksudkan untuk keberlangsungan organisasi di lingkungan
tempat beraktivitasnya organisasi tersebut7.
Berdasarkan definisi-definisi strategi di atas, penulis
menyimpulkan bahwasannya strategi adalah suatu rencana dan
manajemen yang cermat dan komprehensif yang menghasilkan keputusan
kondisional untuk mencapai tujuan tertentu.
4 Onong Uchjana Efendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Al-Amin Press,
1997) h.19 5 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer, Sebuah Studi Komunikasi, h. 227
6 Michael Allison, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba: Pedoman Praktis dari
buku kerja (Jakarta: Yayasan Obor, 2004) h. 3 7 Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana, 2005), h. 132
18
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Dalam proses strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh,
Fred R. David mengemukakan tahapan-tahapan strategi, yaitu:
a. Perumusan Strategi
Perumusan Strategi merupakan penyusunan langkah ke depan
yang mana berperan penting dalam menentukan keunggulan. Proses
penyusunan langkah-langkah ke depan salah satunya ialah membangun
visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal suatu organisasi, serta pemilihan strategi yang sesuai untuk
mencapai tujuan tersebut. Menyusun strategi berarti mencari jalan
bagaimana mencapai visi yang ditargetkan dengan melaksanakan misi
yang sudah dirancang.
b. Implementasi Strategi
Dapat disebut dengan pelaksanaan dari strategi-strategi yang
sudah dirumuskan. Implementasi strategi ini berarti menggerakkan
karyawan untuk melaksanakan strategi yang dirumuskan dalam bentuk
tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi adalah
pengembangan budaya dalam mendukung strategi, penyusunan struktur
organisasional yang efektif, persiapan anggaran, pengembangan dan
pemanfaatan sistem informasi yang masuk. Keberhasilan dalam
implementasi strategi dapat dicapai dengan kerja keras, disiplin,
motivasi, komitmen, dan pengorbanan personal.
19
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dalam strategi adalah meninjau serta mengoreksi
kekurangan dari hasil kinerja atas rumusan strategi yang telah dibuat.
Evaluasi strategi adalah perbandingan antara hasil-hasil yang diperoleh
dengan tingkat pencapaian tujuan. Penilaian strategi diperlukan karena
apa yang berhasil saat ini tidak selalu berhasil di kemudian hari.8
3. Proses-Proses Strategi
Agustinus Sri Wahyudi, dalam bukunya Manajemen Strategik
menjelaskan bahwasannya ada tiga proses strategi, yaitu:
a. Pembuatan strategi, yaitu meliputi pengembangan misi dan tujuan
jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta
kekuatan dan kelemahan perusahaan. pengembangan alternatif-
alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan Strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang ditetapkan
dapat diimplementasikan
c. Evaluasi/kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk
mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-
langkah perbaikan jika diperlukan. 9
Tahapan pembuatan strategi adalah tahap yang penting bagi
8 Fred R David, Manajemen Strategis, konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 6-7
9 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) h. 15-16
20
sebuah organisasi. Tahapan-tahapan ini akan menciptakan strategi-strategi
yang cocok untuk mencapai tujuan organisasi. Proses pembuatan strategi
terdiri dari empat elemen:
a. Identifikasi masalah-masalah strategik yang dihadapi oleh organisasi,
b. Pengembangan alternatif-alternatif strategi yang ada dengan
mempertimbangkan strategi generik serta variasinya
c. Evaluasi dari tiap alternatif
d. Penentuan/pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif yang
tersedia.10
Dari beberapa pendapat tentang tahapan dan proses strategi,
penulis lebih condong kepada pendapat tentang tahapan strategi menurut
Fred R. David karena dinilai lebih sesuai dengan penelitian selain itu
referensi dari buku ini telah banyak dibaca oleh 90.000 mahasiswa setiap
tahunnya dan juga buku Fred R. David ini telah memimpin bidang
manajemen strategis dalam pendekatan aplikasi praktisi pada disiplin
tersebut.
B. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
a. Pengertian Dakwah Secara Etimologi
Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’aa – yad’uu,
da’watan yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu11
.
10
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik, h. 99 11
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT Mahmud Yunus Wadzuriyah, 1989),
h. 127
21
Da’wah adalah bentuk masdar dari kata kerja da-aa yad-uu. Kata dakwah
menurut arti bahasa berarti memanggil dengan suara lantang.12
b. Pengertian Dakwah Secara Etimologi
Membahas tentang pengertian strategi, Strategi secara terminologi
dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli, yaitu:
1) Menurut Ali Manfuzh dakwah adalah mendorong (memotivasi) umat
manusia melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta
memerintah mereka berbuat ma’ruf dan mecegahnya dari perbuatan
mungkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia akhirat. 13
2) Definisi dakwah menurut Syekh Muhammad Al-Khadir Husin dalam
bukunya Anwar Arifin yaitu Dakwah Kontemporer Sebuah Studi
Komunikasi adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk
serta melarang kemunkaran agar mendapat kebahagiaan dunia
akhirat14
.
3) Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Anwar Arifin yaitu Dakwah
Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi dakwah adalah seruan atau
ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada yang
lebih baik dan sempurna terhadap individu dan masyarakat.
Perwujudan dakwah bukan hanya soal perubahan tingkah laku, akhlak,
moral, dan paradigma kehidupan saja, tetapi lebih luas dari itu15
.
12
Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997) h. 8 13
Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, h. 10 14
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, h. 36 15
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, h. 36
22
4) Menurut Toha Jahya Omar dalam bukunya Anwar Arifin yaitu
Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi dakwah adalah
mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai peringatan Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan
mereka di dunia dan di akhirat16
.
Berdasarkan definisi-definisi strategi di atas, penulis menyimpulkan
bahwasannya dakwah adalah kegiatan memotivasi, menyeru, dan
mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada agama yang benar
beserta kepatuhan akan perintah Allah dan menjauhkan akan laranganNya
demi mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
2. Tujuan dakwah
Aktivitas dakwah tentunya memiliki tujuan untuk dicapai. karena
tanpa tujuan, dakwah akan menjadi sia-sia. Tujuan ini juga bisa dijadikan
tolak ukur keberhasilan seorang da’i dalam berdakwah. Berikut tujuan
tujuan dakwah:
a. Tujuan akidah, yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap di
setiap hati seseorang. Keyakinan akan ajaran-ajaran Islam tanpa ada
rasa ragu-ragu. Realisasi dari tujuan ini adalah bagi orang yang
belum beriman agar menjadi beriman, bagi yang imannya maasih
diikuti dengan keraguan menjadi orang yang imannya mantap
sepenuh hati.
b. Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-
16
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, h. 36
23
hukum yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Orang yang belum
beribadah, dengan dakwah maka menjadi sadar dan selalu
beribadah, orang yang belum mematuhi aturan-aturan agama Islam
seperti tentang jual beli, rumah tangga, hukum pidana, menjadi
orang yang patuh terhadap hukum-hukum tersebut.
c. Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang berbudi
luhur, dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat
tercela17
. Realisasi dari tujuan ini dapat dilihat dari enam faktor:
1) Hubungan dia dengan Tuhannya, misalnya menjadikan dirinya
seorang hamba Allah yang setia dan tulus dan tidak
menghambakan dirinya kepada hawa nafsunya atau kepada
selain Allah.
2) Hubungan dia dengan dirinya, misalnya terhiasinya dirinya
dengan sifat-sifat yang terpuji seperti jujur, berani, rajin bekerja,
dan disiplin
3) Hubungan dia dengan sesama muslim, yaitu mencintai sesama
muslim sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
4) Hubungan dengan alam sekelilingnya dan dengan kehidupan ini,
yaitu dengan memelihara kelestarian alam semesta dan
mempergunakannya untuk kepentingan umat manusia sebagai
tanda kebaktiannya kepada Allah SWT. 18
17
Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, h. 18 18
Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, h.19
24
C. Strategi Dakwah
Strategi dakwah artinya sebagai metode, siasat, atau taktik yang
dipergunakan dalam aktivitas (kegiatan) dakwah.19
Al-Bayanuni
mendefinisikan strategi dakwah, yaitu ketentuan-ketentuan dakwah dan
rencana-rencana yang dirumuskan untuk kegiatan dakwah.20
Dalam penelitian
ini, strategi merupakan perencanaan yang sudah dirancang sedemikian rupa
untuk mencapai sebuah tujuan, lebih tepatnya perencanaan dakwah Islam agar
tercapai suatu tujuan yang sesuai dengan tujuan dari dakwah itu sendiri.
Strategi dakwah yang dipergunakan dalam usaha dakwah harus
memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Azas filosofi, yaitu azas yang membicarakan tentang hal-hal yang erat
hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai dalam proses dakwah
2. Azas psikologi, yaitu azas yang membahas tentang masalah yang erat
hubungannya dengan kejiwaan manusia. Seorang da’i adalah manusia,
begitu juga sasaran atau objek dakwah yang memiliki karakter kejiwaan
yang unik, sehingga ketika terdapat hal-hal yang masih asing pada diri
mad’u tidak diasumsikan sebagai pemberontakan atau distorsi terhadap
ajakan;
3. Azas sosiologi, yaitu azas yang membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah, misalnya politik
masyarakat setempat, mayoritas agama di daerah setempat, filosofi sasaran
dakwah, sosio-kultur dan lain sebagainya, yang sepenuhnya diarahkan pada
19
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 32 20
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), h. 351
25
persaudaraan yang kokoh, sehingga tidak ada sekat diantara elemen
dakwah, baik kepada objek (mad’u) maupun kepada sesama subjek (pelaku
dakwah).
4. Azas kemampuan dan keahlian (achievement and profesional), yaitu azas
yang lebih menekankan pada kemampuan dan profesionalisme subjek
dakwah dalam menjalankan misinya. Latar belakang subjek dakwah akan
dijadikan ukuran kepercayaan mad’u;
5. Azas efektifitas dan efisiensi, di dalam aktivitas dakwah harus berusaha
menyeimbangkan antara biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan
dengan pencapaian hasilnya. Azas ini yang menekankan usaha
melaksanakan kegiatan dengan semaksimal mungkin sesuai
dengan planning yang telah ditetapkan sebelumnya.21
Al-Bayanuni dalam bukunya Moh. Ali Aziz yaitu Ilmu Dakwah Edisi Revisi
membagi strategi dakwah menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Strategi Sentimentil (Al-manhaj al-‘athifi)
Strategi senetimentil adalah dakwah yang memfokuskan aspek hati
dan menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah. Memberi mitra
dakwah nasihat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan, atau
memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode yang
dikembangkan dari strategi ini. Metode-metode ini sesuai untuk mitra
dakwah yang dipinggirkan (marginal) dan dianggap lemah, seperti kaum
perempuan, anak-anak, orang miskin, orang yang masih awam, dan
21
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 32-33
26
sebagainya. Contoh seorang penceramah yang mengisi ceramah di SD atau
SMP, penyampaian dakwah hendaknya berisi nasihat, ajaran dan ajakan
dengan lemah lembut sehingga menggerakkan hati, merasa tersentuh dan
membenarkan apa yang disampaikan da’i.
2. Strategi Rasional (Al-manhaj al-‘aqli)
Strategi rasional adalah dakwah dengan beberapa metode yang
memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah
untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran. Penggunaan hukum
logika, diskusi atau penampilan contoh dan bukti sejarah merupakan
beberapa metode dari strategi rasional.
Al-Qur’an mendorong penggunaan strategi rasional dengan beberapa
terminology antara lain: tafakkur, tadzakkur, nazhar, taammul, i’tibar,
tadabbur, dan istibshar. Tafakkur adalah menggunakan pemikiran untuk
mencapainya dan memikirkannya; tadzakkur merupakan menghadirkan ilmu
yang harus dipelihara setelah dilupakan; nazhar ialah mengarahkan hati
untuk berkonsentrasi pada objek yang sedang diperhatikan; taammul berarti
mengulang-ngulang pemikiran sehingga menemukan kebenaran dalam
hatinya; I’tibar bermakna perpindahan dari pengetahuan yang sedang
dipikirkan menuju pengetahuan yang lain; tadabbur adalah suatu usaha
memikirkan akibat-akibat setiap masalah; istibshar ialah mengungkap
sesuatu atau menyingkapnya, serta memperlihatkannya kepada pandangan
hati. Contohnya seorang da’I menceritakan bagaimana sejarah ketika kaum
‘Ad kaumnya nabi Luth yang dibinasakan Allah SWT karena melakukan hal
27
yang keji dan berdosa (homoseksual) serta menentang dakwah yang
disampaikan oleh Nabi Luth, maka di sini para mad’u akan berfikir sehingga
dapat membedakan mana haq dan mana yang bathil.
3. Strategi Indriawi (Al-manhaj al-hissi)
Strategi ini juga dapat disebut dengan strategi eksperimen atau
strategi ilmiah, Ia didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan
metode dakwah yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang teguh
pada hasil penelitian dan percobaan. Di antara metode yang dihimpun oleh
strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan, dan pentas drama.
Adnan Oktar, penulis produktif dari Turki menggunakan strategi ini dalam
menyampaikan dakwahnya, Adnan Oktar mengumpulkan mahasiswa
Istanbul untuk berbagi pemikiran mengenai Islam, Adnan Oktar juga sudah
banyak menulis buku tentang Islam seperti Islam Denounces Terrorism22
.
D. Menanamkan Nilai-nilai Islam
1. Menanamkan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Menanamkan berasal dari
kata tanam, menanamkan artinya menaruh (bibit, benih, setek) di dalam
tanah supaya tumbuh, menyebarkan (paham, ajaran, dsb); memasukkan,
membangkit, atau memelihara (perasaan, cinta kasih, semangat)23
.
2. Nilai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nilai adalah sifat-
22 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, h. 351-353
23 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003), h. 1197
28
sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan24
. Menurut Sidi
Gazalba yang dikutip Chabib Thoha mengartikan nilai sebagai sesuatu yang
bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya
persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan
penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.25
Menurut Horton dan Hunt dalam bukunya Elly M. Setiadi yaitu
Pengantar Psikologi, nilai adalah gagasan tentang apakah pengalaman itu
berarti atau tidak. Nilai merupakan suatu sikap atau perasaan terhadap hal-
hal baik ataupun jahat, layak atau tidak layak, hina atau mulia, penting atau
tidak penting.26
Notonegoro membagi nilai menjadi tiga macam:
a. Nilai material
Nilai material meliputi berbagai konsepsi tentang segala
sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Misalnya nilai tentang
baik buruknya atau harga suatu benda diukur dengan suatu takaran
seperti uang, emas, atau benda berharga lainnya. Misal lainnya seperti
pakaian, suatu pakaian bisa dinilai baik buruknya dengan
memperhatikan sisi coraknya, modelnya, atau warnanya.27
b. Nilai Vital
Nilai Vital meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan
24
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, h. 1074. 25
HM. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1996), h. 26
Elly M. Setiadi, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana, 2011) h. 119
27
Elly M. Setiadi, Pengantar Sosiologi, h. 124
29
segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam menjalankan
aktivitas. Suatu benda akan semakin berharga nilainya jika memiliki
daya guna yang baik. Misalnya seperti air, di daerah lautan air tidak
memiliki nilai karena air sudah banyak di sana, berbeda jika di daerah
gurun pasir, air memiliki nilai yang sangat besar. Contoh lainnya
seperti pasir, jika di gurun pasir, pasir tidak memiliki nilai, namun
jika di daerah perkotaan, pasir memiliki nilai untuk digunakan sebagai
bahan bangunan.28
c. Nilai Kerohanian
Yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia,
seperti:
1) Nilai kebenaran, bersumber pada akal manusia, misalnya sesuatu
itu dianggap benar atau salah karena akal manusia memiliki
kemampuan untuk memberikan penilaian.
2) Nilai keindahan, bersumber pada unsur perasaan, misalnya daya
tarik suatu benda sehingga nilai daya tarik atau pesona yang
melekat pada benda itulah yang dihargai.
3) Nilai moral, bersumber pada unsur kehendak, terutama pada
tingkah laku manusia antara penilaian perbuatan yang dianggap
baik atau buruk, mulia atau hina menurut tatanan yang berlaku di
dalam kelompok sosial tersebut.
28
Elly M. Setiadi, Pengantar Sosiologi, h. 124
30
4) Nilai keagamaan, bersumber pada kitab suci (wahyu Tuhan).29
3. Islam
Islam secara etimologi berasal dari kata “assalamu” ”assalamu”
dan “assilmu” yang berarti menyerahkan diri, tunduk dan taat (al-istislamu
– al-idz’aanu – ath thaa’atu).30
Menurut kamus bahasa Arab-Indonesia
Islam berarti selamat dan damai31
.
Menurut Syaikhul al-Azhar Kairo Almarhum Mahmud Syaltut Islam
adalah agama Allah yang diperintahkanNya untuk mengajarkan pokok-
pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW, dan
menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh
manusia mengajak mereka untuk memeluknya.32
Islam adalah agama Allah
yang disyariatkan-Nya sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW
kepada umat manusia. Dalam Islam, mencari keridhoan Allah AWT adalah
hal yang utama, segala usaha yang dilakukan manusia semata-mata hanya
ditujukan kepada ridho Allah SWT. Dengan demikian manusia tunduk dan
berserah diri kepad Allah tanpa melanggar perintahNya. Penyerahan diri dan
pengadian secara mutlak itulah yang disebut Islam.33
4. Nilai-nilai Islam
29
Elly M. Setiadi, Pengantar Sosiologi, h. 124-125 30
Anshari,Endang Saifuddin, Kuliah Al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan
Tinggi,(Rajawali,Jakarta 1986-1992) h. 68 31
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT Mahmud Yunus Wadzuriyah, 1989),
h. 177 32
Syaik Mahmud Syaltut,Islam sebagai’Aqidah dan Syari’ah,terjemahan A.Gani dan B.
Hamdani Ali,Bulan Bintang,Jakarta 1967, h. 5 33
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, h. 7
31
Berdasarkan pemahaman nilai dan Islam di atas, nilai merupakan
suatu gagasan tentang apakah pengalaman itu berarti atau tidak dan sikap
atau perasaan terhadap hal-hal baik ataupun jahat, layak atau tidak layak,
hina atau mulia, penting atau tidak penting.34
dan Islam adalah agama Allah
yang diperintahkanNya untuk mengajarkan pokok-pokok serta aturannya
kepada Nabi Muhammad SAW, dan menugaskannya untuk menyampaikan
agama tersebut kepada seluruh manusia untuk memeluknya35
. Dapat
disimpulkan oleh penulis bahwasannya nilai-nilai Islam adalah gagasan-
gagasan pokok yang terdiri dari ajaran ajaran agama Allah yaitu agama
Islam dan ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya menjalankan
kehidupannya di dunia ini sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan
penananam nilai Islam adalah suatu kegiatan menyebarkan gagasan-gagasan
pokok yang terdiri dari ajaran ajaran agama Allah yaitu agama Islam dan
ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya
sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam menyebarkan ajaran agama Islam, pemahaman akan substansi
dari nilai-nilai Islam itu sendiri harus ditekankan sehingga tidak
menyebabkan kesalahpahaman dalam penanaman nilai-nilai Islam tersebut,
di antara nilai-nilai Islam yang sangat mendasar, yaitu:
a. Iman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Allah. tidak
hanya percaya akan adanya Allah, tetapi hal itu harus berubah
34
Elly M. Setiadi, Pengantar Sosiologi, h. 119 35
Syaik Mahmud Syaltut,Islam sebagai’Aqidah dan Syari’ah,terjemahan A.Gani dan B.
Hamdani Ali, (Jakarta: Bulan Bintang,Jakarta, 1967,h. 5
32
menjadi sebuah sikap percaya.
b. Islam, merupakan sikap pasrah dan ikhtiar kepada Allah beserta
keyakinan akan adanya hikmah kebaikan di setiap sesuatu yang
datang dari Allah, yang mana tidak dapat diketahui oleh manusia
(makhluk lemah). Sikap taat tidak akan diterima oleh Allah kecuali
jika berupa sikap pasrah (Islam) kepada-Nya.
c. Ihsan, yaitu kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah
senantiasa hadir atau berada bersama kita di manapun dan kapanpun
kita berada. Berkaitan dengan ini, maka kita kita harus berbuat baik,
berlaku, dan menjalankan sesuatu sebaik mungkin disertai rasa
tanggung jawab dan penghindaran akan sesuatu yang tidak
diridhoiNya.
d. Taqwa, yaitu kesadaran penuh bahwa Allah selalu mengawasi kita,
dan segala sesuatu yang kita perbuat harus berdasarkan ridhoNya dan
semata-mata hanya untukNya.
e. Ikhlash, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan yang
semata-mata hanya untuk Allah secara lahir batin tanpa meminta
balasan atau pamrih.
f. Tawakkal, yaitu sikap yang senantiasa bersandar pada Allah,
menggantungkan harapan penuh kepada Allah disertai dengan
keyakinan bahwa Allah akan menolong dan memberi jalan keluar
yang terbaik.
g. Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan kepada
33
Allah atas segala nikmat, karunia, dan anugerahnya yang
diberikanNya dan tidak terhitung jumlahnya. Sikap bersyukur
merupakan sikap optimis kepada Allah, jika seseorang sering
bersyukur, maka Allah akan menambah nikmatNya.
h. Shabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kesulitan hidup, entah
itu besar atau kecil, lahir dan batin, fisiologis maupun psikologis,
karena keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa kita semua berasal dari
Allah dan akan kembali padaNya. Sabar merupakan sikap batin yang
tumbuh karena sebuah kesadaran dan tujuan akhir yaitu Allah.36
E. Wisatawan
Arti wisatawan menurut kamus ilmiah berasal dari kata wisata
yang artinya berpergian bersama-sama, bertamasya, atau piknik.
Wisatawan adalah orang yang berdarmawisata; pelancong; turis37
.
Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata38
. Oleh karena itu penulis
menyimpulkan bahwa orang yang melakukan perjalanan atau tamasya untuk
bersenang-senang ke suatu tempat adalah wisatawan. Berwisata menjadi
sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan
mengingatkan masa-masa dalam kehidupan.
36
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islami (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 93-94 37
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, h. 1816 38
Ismayanti, Pengantar Pariwisata (Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010),
h.2
34
Smith dalam cooper et.al (2005:228), mengelompokkan wisatawan
menjadi tujuh jenis berdasarkan jumlah wisatawan dan dampak pariwisata
terhadap masyarakat setempat.
a. Wisatawan Penjelajah Atau Explorer
Kelompok wisatawan ini mencari dan kemudian menemukan
sesuatu yang baru. kelompok wisatawan ini lebih senang dijuluki
sebagai antropologis (peneliti atau observer) dibanding wisatawan.
Mereka dengan sangat mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan tempat wisata mereka, dimulai dari tempat tinggal,
cara makan, dan gaya hidup. jika dibandingkan dengan wisatawan
biasa, Interaksi sosial dengan penduduk setempat adalah hal yg mudah
bagi mereka. Kelompok wisatawan ini cenderung nyaman tinggal di
tempat wisatanya hingga waktu yang panjang.
b. Wisatawan Elite
kelompok wisatawan ini biasanya berasal dari keluarga yang
berkecukupan, mereka mampu membayar dengan harga yang sangat
mahal untuk mencukupi kebutuhannya saat berwisata. kelompok
wisatawan ini menganggap dirinya wisatawan dan bukan petualang
karena mereka menggunakan fasilitas layaknya wisatawan yang sudah
mereka pesan melalui biro perjalanan. Waktu berwisata kelompok ini
relatif dan tidak terstruktur dan tidak memakan waktu yang lama dan
Interaksi dengan penduduk setempat tidak begitu mendalam.
c. Wisatawan di Luar Jalur atau Off-Beat
35
Kelompok wisatawan ini senang menjelajahi tempat-tempat
yang jarang di kunjungi wisatawan lain. Mereka mencari tempat wisata
untuk memenuhi kesenangan mereka yang mana bisa saja hal tersebut
tidak sesuai dengan kehidupan masyarakat setempat. Secara garis besar
interaksi sosial kelompok ini cenderung baik dengan masyarakat dan
mereka bisa beradaptasi dengan mudah
d. Wisatawan Luar Biasa atau Unusual Tourist
Kelompok wisatawan ini melakukan perjalanan yang
diorganisasikan dengan membeli paket wisata dan berbelanja di
pertokoan setempat daripada berbelanja di di toko-toko bebas bea.
Wisatawan jenis ini cenderung tertarik dengan budaya primitif. Mereka
tidak canggung melakukan interaksi dengan masyarakat. Lintas budaya
dilakukan oleh wisatawan tipe ini, tetapi masih ada batasan dan mereka
tidak asal menerima beragam masyarakat apalagi jika budayanya sangat
bertolak belakang.
e. Wisatawan Massal Tingkat Pemula (Incipient Mass Tourist)
Kelompok ini melakukan kunjungan wisata secara rutin secara
individu ataupun kelompok. Wisatawan ini lebih memilih mengunjungi
daerah yang sudah dikenal untuk alasan keamanan serta fasilitas yang
memberikan kenyamanan, seperti pemandu wisata lokak, bus ber AC,
dan hotel yang modern. Mereka sanggup membayar berapapun untuk
mendapatkan kenyamanan dalam berwisata.
36
f. Wisatawan Massal
Kelompok ini berwisata secara berkelanjutan ke tempat yang
sudah biasa mereka kunjungi. mereka berasal dari masyarakat kelas
menengah. Biaya perjalanan menjadi faktor dalam pembuatan
keputusan berwisata. Kelompok ini menginap di hotel mana saja
asalkan memberikan kenyamanan dan kelayakan. Mereka memiliki
harapan akan kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan mereka. Wisatawan
jenis ini melakukan lintas budaya , interaksi yang dilakukan semata-
mata hanya untuk menjalin harmonisasi hubungan antar manusia.
g. Wisatawan Borongan atau Charter
Kelompok ini hampir serupa dengan wisatawan massal hanya
saja mereka enggan berinteraksi dengan masyarakat setempat, mereka
juga tidak mengharapkan pergi ke daerah yang tidak dikenal dan
menginginkan kunjungan wisata terstruktur dan waktu wisata
cenderung tidak lama, biasanya di akhir pekan.39
39
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, h.35-38
36
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) berdiri pada tahun
2012 sebagai perusahaan tour and travel. Bapak Budi Santoso selaku direktur
utama PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) adalah seorang guru di
SMPN 18 Depok mengaku dulunya tidak memiliki latar belakang pendidikan di
bidang pariwisata. Namun dikarenakan beliau pernah berpartisipasi dalam panitia
pariwisata/travel dan juga pernah belajar dunia travel di Nusantara travel tepatnya
di daerah Bandung, selain itu juga karena beliau adalah seorang guru di sekolah
yang mana sering menggunakan jasa tour dan travel sehingga akhirnya beliau
inisiatif berniat membangun usaha sampingan di samping menjadi guru untuk
menambah pemasukkan keluarga. Pada tahun 2009, awal mula pak Budi
mengajak rekannya Pak Haryanto yang juga seorang guru di SMAN Depok dan
juga Pak Ferri yang bekerja di perusahaan otomotif Bus Cipaganti untuk
menjalankan bisnis travel tersebut. Mereka bertigalah pendiri PT Sakinah Citra
Lestari (Sakinah Tour and Travel), sedangkan perusahaan ini berlandaskan akta
notaris dengan nama PT Sakinah Citra Lestari nomor AHU-0180.AH.02.01.
Saat menjalankan bisnis travel ini, Pak Budi Santoso memerlukan banyak
kerjasama dan perekrutan, seperti armada bis, pemandu wisata (tour leader), hotel
atau atau tempat penginapan, pelayanan, restoran dan lain sebagainya. Beliau
melakukan survey ke tempat-tempat yang sering dijadikan tujuan wisata seperti
Yogyakarta, Bandung, Bali. Mulai dari hotel, restoran, rest area, tempat wisata.
37
Beliau mengamati masalah yang ada serta mempelajari kritikan dari para klien
atau rekannya sesama guru. Pada awal mula perusahaan berjalan, salah satu
pemandu wisata yang bekerja di PT Sakinah Citra Lestari dikritik oleh salah
seorang pelanggan karena pada saat sholat, pemandu wisata ini justru hanya
duduk dan merokok sehingga pada tahun 2014 Pak Budi Santoso dengan ide
kreatifnya dan inovatifnya menciptakan Sakinah Tour and Travel sebagai biro
perjalanan yang memiliki konsep baru dan ciri khas yang membedakannya dengan
perusahaan travel lain, bagaimana membuat perjalanan terasa menyenangkan (fun)
tetapi juga tetap mempertahankan nilai-nilai religi. Untuk itu Pak Budi mengambil
kebijakan yang tepat dengan merekrut pemandu wisata yang memiliki latar
belakang agama yang baik dan juga memiliki kemampuan menservice pelanggan
dengan sopan dan baik agar sesuai dengan slogan dari PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) yaitu fun and religious1.
1
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) dari awal didirikan
hingga sekarang terletak di Jalan Samudra Jaya No. 10 Rangkapan Jaya, Pancoran
Mas, Depok. Perkembangan PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
dari tahun ke tahun tidak terlalu signifikan, namun Pak Budi mengaku setiap
tahunnya memiliki customer baru dan banyak yang setia menggunakan jasa
perusahaannya sehingga menjadi pelanggan di PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel)2.
1 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel
2 Wawancara 22 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB.
38
B. Definisi Perusahaan
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) adalah perusahaan
yang didirikan oleh Budi Santoso pada tahun 2012. Perusahaan ini menyediakan
pelayanan di bidang pariwisata (tour and travel), membuat, menjual dan
menyelenggarakan paket wisata, mengurus jasa angkutan, melayani pemesanan
akomodasi, restaurant, penginapan dan sarana wisata lainnya, mengurus
dokumentasi perjalanan, menyelenggarakan panduan perjalanan wisata serta
menyediakan instrumen wisata lainnya.3
Gambar 3. 1: Logo Sakinah Tour and Travel
C. Visi dan Misi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
1. Visi
Menjadi perusahaan travel yang berkualitas dalam pelayanan dan berpegang
teguh kepada ajaran-ajaran Islam serta menciptakan wisata yang fun and
religious4
2. Misi
a. Senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas
3 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
4 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
39
b. Senantiasa memenuhi kebutuhan serta menjalin hubungan yang baik
dengan customer
c. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam serta mengaplikasikannya
dengan sebaik mungkin
d. Senantiasa menerima kritik yang membangun serta mengevaluasi kinerja
sumber daya manusia dalam perusahaan demi meningkatkan pelayanan. 5
D. Struktur Organisasi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
Adapun struktur organisasi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Budi Santoso S.Pd, M.M
Direktur Operasional : Haryanto, M.A
Finansial & Marketing : Ibrahim Risyad
Koordinator Lapangan : Nuwriel Ard Khiyari
: Dandi Hakim Pradana
: Achmad Miftachul Huda
: Muhammad Angga
Tour Leader : Reza Mehtha Armansyah
: Muadz Syarif
5 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
40
: Ridho Nur Wahid
: Dicky Julian
: Rodi Nike
: Sofaul Wardah
: Farahdila Rahmi
: Hilda Abidah
: Farras Nabila
: Putri Nur Baiti
PJ Dokumentasi : Dandi Hakim Pradana
: Muadz Syarief6
D. Program PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
Program yang ada di PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam perjalanan wisatawan
yang mana seluruh rangkaian kegiatan tersebut sudah direncanakan sedemikian
rupa oleh tim travel. Pelaksanaan kegiatannya dipandu oleh tim tour leader dan
koordinator lapangan. PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
memiliki dua program, yaitu program binis dan program Religious.
6 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
41
1. Program Bisnis
a. Network dan media sosial
Untuk mempromosikan perusahaan ke ranah yang lebih luas, PT
Sakinah Tour and Travel membuat website dan juga akun di beberapa
media sosial. Website PT Sakinah Citra Lestari adalah
www.toursakinah.com, selain itu beberapa informasi dan dokumentasi
juga diunggah ke beberapa akun media sosial, seperti facebook Sakinah
Tour & Travel, Twitter @toursakinah dan instagram @toursakinah.
Gambar 3. 2: Halaman Utama Website Sakinah Tour and Travel
Sumber: http://toursakinah.com/
b. Link
Mayoritas pelanggan dari PT Sakinah Citra Lestari adalah sekolah
(SMP, SMA, SMK). Dilihat dari latar belakang, sebagai guru sekolah,
tentunya Bapak Budi Santoso memiliki banyak rekan-rekan guru dan
kepala sekolah di berbagai sekolah. Beliau mempromosikan perusahaan
42
ini kepada pihak-pihak sekolah yang mana sangat berpotensi sebagai
pelanggan. Selain itu, beliau mengaku banyak rekan-rekannya yang juga
sebagai guru merekomendasikan PT Sakinah Citra Lestari kepada sekolah
sekolah lain7.
2. Program Religious
a. Shalat Lima Waktu
Ketika waktu shalat tiba, para tour leader memberikan tempat dan
waktu untuk wisatawan muslim melaksanakan sholat, selain itu juga
mereka menjelaskan panduan tata cara sholat qashar tersebut sebelum
para wisatawan turun dari bis, penjelasannya berupa niat sholat
qashar/jama’, jumlah rakaatnya, dan tata caranya . Panduan tata cara
sholat qashar/jama’ sudah dibuat dalam bentuk buku panduan yang
diberikan pihak travel kepada tiap-tiap wisatawan untuk dibaca. Panduan
tata cara tersebut berisi tentang jadwal perjalanan, tujuan-tujuan wisata
serta penjelasan singkat tentang tempat wisata yang akan dikunjungi, doa
berpergian, niat sholat qashar/jama’ serta tata caranya.
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) mengerahkan
tour leader untuk menghimbau wisatawan muslim agar sholat serta
mengantarkannya ke tempat sholat. Biasanya waktu sholat disesuaikan
dengan waktu makan, maka dari itu pihak travel memilih restoran yang
menyediakan tempat sholat/mushola agar memudahkan wisatawan.
7 Wawancara 22 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB.
43
Namun jika tidak sesuai dengan waktu makan, maka koordinator
lapangan mencari tempat istirahat yang memiliki tempat sholat.
b. Berdoa Bersama
Setiap sebelum memulai perjalanan dan setiap ingin berangkat ke
tempat wisata selanjutnya para tour leader memimpin doa berpergian
yang mana diikuti atau diamini oleh para wisatawan agar perjalanan
wisata lancar, aman dan selamat sampai tujuan. Doa berpergian/safar
tersebut juga tertulis di buku panduan wisata yang diberikan pihak travel
kepada wisatawan.
c. Pembacaan Al-Quran/Juz Amma (Tadarus)
Kegiatan membaca Al-Qur’an/Juz Amma ini dilakukan ketika
dalam perjalanan setelah maghrib. Tour leader kami memimpin
pembacaan Al-Qur’an/Juz Amma yang kemudian diikuti oleh wisatawan.
Waktu pembacaan Al-Qur’an/Juz Amma ini sekitar 15 menit. Kegiatan
ini dilakukan agar wisatawan merasakan tenang hatinya dan damai
jiwanya sehingga tidak merasa ketakutan saat dalam perjalanan dan juga
semata-mata untuk meminta keridhoan Allah SWT atas perjalanan yang
dilakukan.
d. Motivasi Islami
Motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
44
perbuatannya.8 Sedangkan motivasi Islami menurut penulis adalah usaha
untuk membuat seseorang atau kelompok melakukan suatu hal yang
sesuai dengan ajaran Islam.
Kegiatan motivasi ini diselipkan di awal acara malam keakraban
yang diadakan oleh pihak sakinah tour and travel. Untuk motivator,
Sakinah Tour and Travel memilih motivator yang baik pembawaannya,
semangatnya dan juga memiliki pengetahuan agama yang baik. Motivator
utamanya adalah Ustadz Kurnia Pramujiharso dari Pesantren Masyarakat
Jogja. Motivator ini biasanya mengusung tema berbakti kepada orang tua
(birrul walidain) dengan membawakan dalil Al-Qur’an tentang kewajiban
berbakti kepada orang tua, namun tema tersebut bisa berubah-ubah
intinya kegiatan motivasi ini adalah untuk meningkatkan keimanan para
wisatawan dan juga mempengaruhi wisatawan agar membiasakan diri
menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari serta
menumbuhkan semangat optimisme menjadi orang yang sukses.9
8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, h. 1043 9 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
45
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Perumusan strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
And Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan
Penjabaran perumusan strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan ini adalah salah satu tahapan dari tiga tahapan strategi yang
dikemukakan oleh Fred R. David, tiga tahapan strategi tersebut adalah
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Dalam
perumusan masalah, Proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang
dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan kemampuan organisasi, serta merancang strategi untuk mencapai
tujuan tersebut1.
1
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) merumuskan
strategi dakwahnya, salah satunnya dengan membuat visi dan misi perusahaan.
Berikut adalah visi dan misi PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel):
Visi
Menjadi perusahaan travel yang berkualitas dalam pelayanan dan
berpegang teguh kepada ajaran-ajaran Islam serta menciptakan wisata yang
1Fred R David, Manajemen Strategis, konsep, h. 6-7
46
fun and religious2
Misi
1. Senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas
2. Senantiasa memenuhi kebutuhan serta menjalin hubungan yang baik
dengan customer
3. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam serta mengaplikasikannya
dengan sebaik mungkin
4. Senantiasa menerima kritik yang membangun serta mengevaluasi kinerja
sumber daya manusia dalam perusahaan demi meningkatkan pelayanan. 3
Sama halnya dengan visi yang berarti tujuan, tujuan strategis PT
Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) adalah menjadi perusahaan
yang berkualitas dalam melayani konsumennya, mereka berpegang teguh
kepada ajaran-ajaran Islam serta menciptakan wisata yang fun and religious
untuk para wisatawan. Selain itu kemampuan organisasi dapat disesuaikan
dengan hal-hal yang dipergunakan dalam usaha dakwah salah satunya yaitu
azas kemampuan dan keahlian, hal ini seringkali dikaitkan dengan subjek
dakwah. Orang yang menjadi pendakwah harus memiliki kredibilitas akan
kemampuan berdakwah. Sakinah Tour and Travel ini merekrut pemandu
wisata (tour leader) yang memiliki latar pendidikan pondok pesantren di
Pondok Modern Darussalam Gontor, dengan pengetahuan agama yang baik
serta memiliki kepandaian membaca Al-Qur’an. Untuk motivator Islami juga
2 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
3 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
47
dipersiapkan seorang ustadz dari lembaga Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ)
yang mana merupakan Pesantren sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang
dakwah, pendidikan, sosial dan ekonomi4.
“Sekarang, tour leadernya alumni pondok Gontor sehingga
dapat memandu membaca Al-Qur’an dan tausiyah-tausiyah singkat
istilahnya kultum kan, seperti membaca Juz ‘Amma setelah subuh atau
maghrib5”
Dalam teori strategi dakwah Al-Bayanuni (1993: 204-219) membagi
menjadi tiga bentuk yaitu strategi sentimentil, startegi rasional, dan strategi
indriawi. Dilihat dari objek dakwah, Sakinah Tour and Travel menggunakan
ketiga strategi tersebut. Konsumen Sakinah Tour and Travel ini didominasi
oleh sekolahan (SD, SMP, SMK, SMA) pada umumnya, maka dari itu setiap
kegiatan religi dilaksanakan dengan mengedepankan nasihat yang sopan
mengesankan, dakwah dengan kelembutan dan pelayanan yang memuaskan,
startegi ini sangat sesuai untuk golongan anak –anak yang sekiranya masih
dianggap lemah pengetahuan agamanya. Seperti saat tour leader mengajak
wisatawan untuk berdoa bersama, membaca Al-Qur’an dengan sopan dan
lembut. Saat acara motivasi Islami, wisatawan diberikan motivasi oleh Ustadz
Kurnia Pramujiharso, beliau menceritakan kisah-kisah Nabi, kisah anak
durhaka kepada orangtua, tak jarang beberapa wisatawan menangis tersedu-
sedu saat itu, di sini strategi rasional digunakan untuk membuat wisatawan
berfikir serta mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat hingga akhirnya
4 http://pesantren-pmj.blogspot.co.id/p/profil-lembaga.html
5 Wawancara 16 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB.
48
tersentuhlah batin mereka. Strategi indriawi juga dapat dilihat dari bagaimana
ketika dalam perjalanan, para wisatawan melihat keindahan ciptaan Allah
seperti gunung merapi, candi Borobudur, lautan luas di Bali, gua di Jatijajar,
dan seluruh mahakarya Allah SWT, sehingga hal ini mengajak wisatawan
untuk senantiasa bersyukur kepadaNya.
Perancangan strategi untuk memenuhi tujuan dari strategi tersebut
dilakukan dengan menyusun cara-cara yang tepat atau poin-poin yang sesuai
agar tujuan tersebut tercapai. Rancangan strategi Sakinah Tour and Travel
ialah memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas, memenuhi kebutuhan
serta menjalin hubungan yang baik dengan customer, menjunjung tinggi nilai-
nilai Islam serta mengaplikasikannya dengan sebaik mungkin – salah satunya
dengan membuat program religious -, menerima kritik yang membangun serta
mengevaluasi kinerja sumber daya manusia dalam perusahaan demi
meningkatkan pelayanan.6 Rancangan tersebut merupakan misi-misi yang
dirancang Sakinah Tour and Travel agar dapat mencapai sebuah visi atau
tujuan strategis.
Perumusan strategi mencakup identifikasi peluang dan ancaman
eksternal, serta kesadaran akan kelemahan dan kekuatan internal. Sakinah
Tour and Travel melihat adanya peluang ketika banyak travel lain yang
dalam perjalanan itu tidak memerhatikan aspek religinya, lalu keprihatinan
dan kekhawatiran dari pihak guru agama atau sekolah akan kewalahan dalam
menyuruh anak-anak untuk shalat lima waktu ketika berwisata. Selain itu,
6 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
49
adanya link atau relasi untuk pencarian dan perekrutan tour leader alumni
Pondok Modern Gontor. Untuk ancaman, Sakinah Tour and Travel masih
terbilang perusahaan yang kecil sehingga masih banyak kompetitor di luar
sana yang kredibilitasnya bagus. 7
B. Implementasi strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan
Menurut Fred R. David, implementasi berarti memobilisasi untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi suatu tindakan. Adapun
kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi adalah pengembangan
budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur yang efektif,
mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang masuk8. Dalam pelaksanaannya, Sakinah Tour and
Travel mengawalinya dengan menyusun struktur perusahaan,
mempertimbangkan kemampuan dan latar belakang karyawannya lalu
kemudian menyesuaikan dengan posisinya. Dikarenakan beberapa program
dalam Sakinah Tour and Travel berhubungan dengan dakwah, maka
dibutuhkan seorang yang memiliki potensi menjadi seorang da’I, sehingga
perusahaan merekrut orang yang kompeten di bidang dakwah serta memiliki
pengetahuan baik tentang agama Islam. Maka mereka semua diposisikan
sebagai tour leader karena mereka adalah pemimpin rombongan setiap bus
7 Wawancara 16 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB. 8 Fred R David, Manajemen Strategis, Konsep, h. 6-7
50
dan merekalah yang paling sering berinteraksi dengan para wisatawan selama
wisata berjalan. Hal tersebut termasuk dalam pembuatan struktur yang efektif
agar tujuan dakwah tercapai. Setelah menyusun struktur perusahaan,
Sakinah Tour and Travel menyusun rundown kegiatan dalam berwisata yang
di dalamnya terdapat program yang menjadi alat utama mereka dalam
berdakwah, program tersebut ialah program religious, berikut salah satu
contoh rundown kegiatan dan keempat program religious Sakinah Tour and
Travel beserta pelaksanaannya.
Tabel 4. 1 Rundown Tour Yogya SMP Dharma Pertiwi Depok 2016
Hari ke-1, Kamis 28 Januari 2016
Jam 06.00 Siap di posisi pemberangkatan Parkir Luar DTC
Mampang Depok
Jam 06.30 Berangkat ke Jogya
Jam 08.30 Di KM 57
Jam 09.00 Melanjutkan perjalanan melalui Tol Cipali
Jam 12.00 ISHOMA di RM Nata Rasa Pejagan
Jam 13.00 Melanjutkan perjalanan melalui Brebes, Wangon,
Kebumen dst
Jam 18.00 ISHOMA di Resto Grafika Gombong
Jam 19.00 Membaca Al-Qur’an/Juz Amma
Jam 22.00 Check in dan tidur
Hari ke-2, Jum’at 29 Januari 2016
Jam 06.00 Sarapan di hotel
Jam 08.30 Menuju Borobudur
Jam 11.30 ISHOMA di Resto Family Magelang
Jam 14.00 Di Ketep Pass
Jam 16.00 Di tempat oleh-oleh
Jam 19.00 Makan malam dan malam keakraban (Motivasi Islami)
Jam 22.00 Acara bebas
51
Hari ke-3, Sabtu 30 Januari 2016
Jam 06.00 Sarapan di hotel dan check out hotel
Jam 09.00 Di Kraton Jogya
Jam 10.30 Di Musium Benteng Vredeburg
Jam 12.00 ISHOMA di Resto DenNany Taman Siswa
Jam 13.00 Di tempat oleh-oleh
Jam 16.00 Di Prambanan
Jam 17.00 Di Malioboro
Jam 20.00 ISHOMA di Resto Ambar Ketawang
Hari ke-4, Minggu 31 Januari 2016
Jam 04.30 Shalat Subuh dan Tadarus
Jam 06.00 Sarapan di Resto Saung Nagreg
Jam 09.00 Di KM 62
Jam 11.00 Di Tempat Pemberangkatan Awal DTC MAHARAJA
DEPOK
Jam 11.30 Sayonara (penyampaian kesan dan pesan)
1. Shalat Lima Waktu
Wisatawan muslim sering mengalami kendala dalam hal shalat saat
sedang di perjalanan, seperti pendapat salah satu narasumber yaitu Titis
Rahayuningtiar, staf Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis
dan Pemerintah Kementrian Pariwisata.
“Kalau menurut saya, saya juga sebagai Muslim yg
mengalaminya, saya suka ke lewat shalat karena sedang menempuh
perjalanan dan tidak menemukan tempat ibadah sepanjang
perjalanan, kedua sedang menempuh perjalanan, tempat ibadah ada,
tapi kesadaran pimpinan rombongan untuk berhenti masih kurang...
karena biasanya kita berenti untuk ibadah sesuai kesepakatan peserta
tour”9.
9Wawancara 21 Desember 2016 oleh Titis Rahayuningtiar, staf Asisten Deputi
Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementrian Pariwisata via WhatsApp pukul
11:34 WIB.
52
Melihat kendala tersebut, Maka setiap waktu shalat, tour leader
dari Sakinah Tour and Travel berkoordinasi dengan koordinator lapangan
dan juga supir bus untuk berhenti dan memberikan tempat dan waktu
untuk wisatawannya melaksanakan sholat, sebelumnya tour leader
menjelaskan panduan tata cara sholat qashar tersebut kepada para
wisatawan, penjelasannya berupa niat sholat qashar/jama’, jumlah
rakaatnya, dan tata caranya. Pihak Sakinah Tour and Travel menyediakan
buku panduan untuk para wisatawan. Buku panduan tersebut berisi
panduan jadwal perjalanan, tujuan-tujuan wisata serta penjelasan singkat
tentang tempat wisata yang akan dikunjungi, doa berpergian, niat sholat
qashar/jama’ serta tata caranya dan juga rundown kegiatan tour. Di sini,
para tour leader mengingatkan wisatawan untuk sholat, mengawasi para
wisatawan serta memandu mereka ke mushola atau masjid terdekat dan
bahkan menjadi imam. Namun tergantung dengan pihak wisatawan,
biasanya ada bapak guru sekolah yang menjadi imam, tetapi jika tidak
ada yang bisa, tour leader bisa menjadi imam. Di samping itu, tour leader
mengecek tempat serta kapasitas mushola yang ada, lalu
mengondisikannya sesuai dengan jumlah wisatawan. Jika musholanya
luas, itu berarti bisa menampung banyak wisatawan, jika sempit, maka
harus bergantian dan memakan waktu banyak.
53
Gambar 4. 1: Wisatawan sedang melaksanakan kegiatan shalat berjamaah
dengan diimami guru di Mushola Rumah Makan Family, Blabak, Magelang
Sumber: Dokumentasi peneliti
Shalat lima waktu ini merupakan sebuah kegiatan yang menjadi
faktor terealisasikannya sebuah tujuan, yakni tujuan dakwah. Salah satu
tujuan dakwah ialah akhlak, dalam merealisasikan tujuan akhlak ini perlu
adanya hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhannya, salah
satunya dengan ibadah shalat lima waktu. Manusia berkomunikasi dengan
Allah dalam ibadahnya merupakan suatu bukti bahwa ia menghambakan
dirinya kepada Allah, dan juga sifatnya yang tidak menyembah selain
Allah. Selain itu untuk tujuan hukum, Sakinah Tour and Travel
mengerahkan tour leader untuk menggerakkan para wisatawan untuk
beribadah, hal tersebut agar para wisatawan menjadi sadar akan hukum
dari ibadah shalat itu sendiri dan di kemudian harinya akan menjadi orang
yang selalu beribadah.
54
Gambar 4. 2: Kegiatan shalat berjamaah yang diimami oleh tour leader
Sumber: Album Foto di Facebook Sakinah Tour and Travel
2. Berdoa Bersama
Kegiatan berdoa bersama ini dilakukan setiap sebelum memulai
perjalanan dan setiap ingin berangkat ke tempat wisata. Pelaksanaannya
tour leader memimpin doa berpergian yang mana diikuti atau diamini
oleh para wisatawan. Sakinah Tour and Travel menyiapkan buku
panduan yang di dalamnya tertulis doa-doa berpergian. Kegiatan berdoa
bersama ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk tawakkal dan takwa
kepada Allah SWT, sebagaimana tawakkal dan takwa merupakan nilai-
nilai dasar agama Islam. Dengan berdoa, wisatawan diajak untuk untuk
bertawakkal yakni menggantungkan diri kepada Allah dan senantiasa
yakin akan pertolongan Allah dan juga percaya bahwa Allah selalu
mengawasi hamba-hambaNya sehingga perjalanan wisata lancar, aman
dan selamat sampai tujuan dengan ridho Allah. Tidak hanya itu, saat
sudah tiba pun tour leader mengajak para wisatawan untuk mengucap
55
hamdalah sebagai nilai syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas
perlindunganNya.
“Dari mulai kita memulai perjalanan kita masuk bis, kita absen
siswanya, kemudian kita bisa memulai membaca doa bersama-sama.
kemudian di sepanjang jalan sedikitlah kalau mau ke toilet, baca doa,
kita kan juga menyiapkan buku panduan, bagaimana kalau melewati
tempat baru, bagaimana kalau kita merasa kurang tenang, itu ada doa-
doanya.10
”
Gambar 4. 3: Kegiatan berdoa bersama dalam perjalanan yang dipimpin tour
leader
Sumber: Dokumentasi Peneliti
3. Pembacaan Al-Quran/Juz Amma (Tadarus)
PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) mengadakan
kegiatan yang dianggapnya suatu kegiatan keunggulan yaitu membaca
Al-Quran/Juz Amma bersama dengan wisatawan, kegiatan membaca Al-
10
Wawancara 16 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB.
56
Qur’an/Juz Amma ini biasanya dilakukan ketika dalam perjalanan setelah
maghrib dan sebelum subuh. Pelaksanaannya adalah para tour leader
memimpin pembacaan Al-Qur’an/Juz Amma yang kemudian diikuti oleh
wisatawan. Waktu pembacaan Al-Qur’an/Juz Amma ini sekitar 15 menit.
Baru setelah itu ada sedikit kultum, namun hal itu tergantung tour
leadernya, tidak semua tour leader mengisi kultum setelah pembacaan Al-
Qur’an. Kegiatan ini dimaksudkan untuk ibadah serta pengamalan nilai
iman yaitu percaya akan kitab suci Al-Qur’an dan nilai Islam yang
merupakan sikap pasrah dan ikhtiar serta agar wisatawan yang sedang
dalam perjalanan merasakan tenang hatinya dan damai jiwanya sehingga
tidak merasa ketakutan saat dalam perjalanan dan juga semata-mata untuk
meminta keridhoan Allah SWT. Para tour leader mengajak wisatawan
membaca Al-Qur’an dengan ajakan yang sopan agar wisatawan merasa
terketuk hatinya sehingga nilai religi tertanam dan bertambahlah
keimanannya dengan meningkatkan ibadah. Disitulah strategi dakwah
sentimentil dilakukan. Seperti yang dikatakan Budi Santoso selaku
Direktur Utama Sakinah Tour and Travel:
“Ketika setelah waktu maghrib biasanya diisi dengan membaca Juz
‘Amma untuk mengingatkan anak-anak bahwa di sini kita sifatnya
juga belajar loh walaupun sifatnya di luar namanya kan outing class.
Supaya nilai religi itu tetap tertanam, daripada kita nonton TV, emang
ga bosen TV mulu.”11
11
Wawancara 16 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB.
57
Gambar 4. 4: Suasana pembacaan Al-Qur’an/Juz ‘Amma setelah maghrib yang
dipimpin tour leader
Sumber: Dokumentasi Peneliti
4. Motivasi Islami
Kegiatan motivasi Islami ini merupakan salah satu kegiatan yang
diadakan Sakinah Tour and Travel dimana Ustadz Kurnia Pramujiharso
diamanahkan sebagai penceramah/motivator, beliau adalah Ustadz dari
Lembaga Pesantren Masyarakat Jogjaa (PMJ), beliau dikenal sebagai
penceramah yang semangat dan sangat baik pembawaannya. Kegiatan
motivasi diadakan setelah makan malam dan diselipkan sebelum acara
malam keakraban di aula hotel tempat wisatawan menginap yang mana
sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak Sakinah Tour and Travel.
Dikarenakan wisatawan didominasi oleh anak sekolah, motivator ini
biasanya mengusung tema berbakti kepada orang tua (birrul walidain)
dengan membawakan dalil Al-Qur’an tentang kewajiban berbakti kepada
orang tua, namun tema tersebut bisa berubah-ubah.
58
“Di samping itu, ketika di Jogja kita pencerahan berupa motivasi,
kita bekerja sama dengan yang namanya Lembaga Pesantren
Masyarakat Jogja untuk membuat anak-anak lebih paham jati dirinya.
karena yang kita sentuh kan masalah hati, jadi bagaimana
penghormatan kepada orangtua, kepada guru dan bagaimana kita
punya masa depan yang lebih baik.12
”
Kegiatan motivasi ini merupakan strategi dakwah sentimentil yang
memfokuskan pada aspek hati dan perasaan. Strategi ini menggerakkan
perasaan dan batin wisatawan untuk merenung, merasakan dan
mengambil pelajaran dari setiap kata-kata yang diucapkan oleh motivator.
Selain itu kegiatan ini untuk menanamkan dasar nilai Islam seperti
berbuat kebaikan, rasa syukur, sabar dalam menghadapi ujian. Hal ini
ditujukan untuk terbentuknya pribadi muslim yang berbudi luhur dan
memiliki sifat terpuji.
Kegiatan motivasi ini diharapkan dapat mempengaruhi wisatawan
agar membiasakan diri menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari serta menumbuhkan semangat optimisme menjadi orang yang
sukses13. Di awal acara, motivator mengajak para wisatawan untuk
bersemangat dengan memberikan yel-yel namun saat penghujung acara,
motivator mengajak para wisatawan untuk merenung hingga menangis
tersedu-sedu karena kata-katanya yang mengingatkan pada dosa-dosa
manusia.
12 Wawancara 16 Februari 2017 oleh Budi Santoso, Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) di kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) pukul
14:00 WIB. 13
Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
59
Gambar 4. 5: Suasana kegiatan motivasi Islami yang dibawakan oleh Ustadz
Kurnia Pramujiharso
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Kegiatan-kegiatan yang masuk dalam program religi itu tidak dapat
berjalan dan berkembang tanpa adanya kerja sama dari setiap divisi di
perusahaan. Budaya religi dapat terus berjalan jika masing-masing tour
leader memberikan himbauan dan arahan kepada para wisatawan di bis
masing-masing. Seperti pada waktu shalat tiba, tour leader mengajak
wisatawan untuk shalat serta mengajarkan tata cara shalat qashar. Selain
itu memberikan sedikit kultum setelah kegiatan tadarus sehingga dapat
menambah pengetahuan agamanya. Selain itu juga mengadakan acara
motivasi Islami agar keimanan wisatawan semakin meningkat sehingga
selama perjalanan tidak hanya soal bersenang-senang dan berhura-hura,
tetapi juga menyelipkan sedikit demi sedikit tentang nilai-nilai dakwah.
Semua kegiatan yang dirancang Sakinah Tour and Travel dari
kegiatan religi maupun non religi tentunya disesuaikan dengan anggaran
60
yang sudah dibuat. Anggaran tersebut dirancang oleh pihak Sakinah Tour
and Travel lalu ditawarkan kepada klien saat pengajuan proposal. Namun
tetap ada negoisasi dan kesepakatan didapatkan dari kesetujuan antara
travel dan klien.
“Persiapan anggaran buat trip itu kan tergantung kesepakatan dari
travel dan sekolah. Misalkan setelah penawaran disetujui maka DP
yang harus dibayar sebesar 20% pada minggu pertama, setelah itu
secara prosedural sudah tertulis semua di MOU. Kalau untuk
anggaran trip, kita tawarkan pada proposal penawaran budgetnya
segitu. Misal 890/250 siswa free berapa orang guru. Nanti pos-pos
anggaran akan dibayarkan untuk bis berapa, hotel berapa, dan lain
sebagainya14
”
Tabel 4. 2 Penawaran Paket Study Tour PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel)
NO DESCRIPTION HARGA FASILITAS
1
Paket Jogya 4H-
3M
@ Rp. 1.490.000 /
orang ( Peserta
225 orang free
15 orang guru )
BUS Pariwisata AC,
TV, DVD, Recleaning
seat, Karaoke,Executive
2-2, Toilet
Hotel 3 Malam, 4
org/Kmr
Makan 11 X, snack 1X
Tiket Obyek Wisata
Asuransi
Motivasi Islami
Air Mineral ( Botol )
Spanduk & Banner
Dokumentasi
Buku Panduan
Tour Leader
P3K15
14
Wawancara dengan Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 Maret 07:38 WIB. 15
Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
61
Dari tabel di atas dapat dilihat paket tour yang ditawarkan oleh
Sakinah Tour and Travel, termasuk juga acara motivasi Islami yang
membutuhkan anggaran untuk motivator, selain itu anggaran untuk aula
tempat acara motivasi dilakukan, anggarannya sudah termasuk dengan
kamar hotel. Buku panduan dicetak sesuai jumlah wisatawan dengan
anggaran yang sudah ada dan dibagikan kepada masing-masing
wisatawan.
Sebuah strategi dapat ditingkatkan dan dikembangkan. Semakin
berkembangnya teknologi, maka semakin mudah pula pelaksanaan
strategi tersebut. Dalam hal ini maka Sakinah Tour and Travel
menggunakan media sosial dan teknologi internet untuk mempromosikan
perusahaan dan juga produk-produknya, tidak hanya sebagai tujuan
material namun juga tujuan berdakwah, Sakinah Tour and Travel
membuat website, akun facebook, twitter, dan instagram. Pada akun
instagram Sakinah Tour and Travel, mayoritas pengikutnya adalah
wisatawan yang pernah menggunakan jasa Sakinah Tour and Travel atau
yang juga pelanggan tetap, tidak hanya Instagram, di Facebook dan
Twitter juga sehingga nilai nilai Islam yang sudah ditanamkan tidak
hanya dilakukan saat perjalanan, akan tetapi di luar perjalanan itu pun
juga bisa dan memiliki kontinuitas.
62
Gambar 4. 6: Gambar di atas adalah tampilan akun Instagram Sakinah Tour and Travel
https://www.instagram.com/toursakinah/ diakses pada tanggal 17 Maret 2017
Gambar 4.7: Gambar di atas adalah tampilan akun Twitter Sakinah Tour and Travel
Sumber: https://twitter.com/TourSakinah?lang=en-id diakses pada tanggal 17 Maret
2017
63
Gambar 4. 8: Postingan Tentang Pedoman Shalat Qashar dan Jama’ di Akun Facebook
Sakinah Tour and Travel
Sumber: https://www.facebook.com/TourSakinah/ diakses pada tanggal 17 Maret 2014
C. Evaluasi strategi dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada wisatawan
Evaluasi strategi menurut Fred adalah proses dimana manager
membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian
tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah
dirumuskan sebelumnya.16
Setelah melaksanakan program-programnya, PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) melakukan evaluasi kepada seluruh timnya.
Evaluasi ini diadakan saat wisata berlangsung dan setelah acara wisata selesai.
Untuk program religious ini terdapat beberapa hambatan, yang pertama kondisi
mushola yang tidak cukup luas sehingga tidak bisa menampung banyak jamaah
16
Fred R David, Manajemen Strategis, Konsep, h. 6-7
64
hingga akhirnya dapat memakan waktu yang lama untuk sholat. Seperti yang
dikatakan Ibrahim Risyad selaku divisi marketing Sakinah Tour and Travel:
“Hambatan untuk sholat biasanya ga ada ,paling masalah musholanya
cukup untuk menampung jumlah peserta atau tidak, saat berenti di rumah
makan itu. kalau cukup Alhamdulillah, kalau ga cukup ya mungkin
memakan waktu yang lama17
”
Dalam masalah ini memang ada beberapa peserta yang terlihat mengantri
dikarenakan mushola yang kecil, namun hal itu diseimbangkan dengan waktu
makan, jadi beberapa wisatawan sholat dan beberapa makan, selebihnya
bergantian. atau hendaknya pihak travel sendiri menyediakan tikar yang lebar
untuk menampung banyak orang untuk sholat.
Hambatan yang kedua adalah ada beberapa wisatawan biasanya anak
sekolah yang memang malas dan malah bergerombol dengan temannya di
tempat lain, namun tour leader tetap mengarahkan untuk sholat serta
mengondisikan keadaan musholanya. Seperti yang dikatakan Ibrahim Risyad
selaku divisi marketing Sakinah Tour and Travel:
“ Untuk masalah sholat, kan sebelum turun dari bis situ insyaAllah
selalu kita ingatkan kembali, tapi ketika kondisi di hotel, ketika sudah
nyampe maghrib atau malam dan subuhnya sudah kita kondisikan juga
tergantung kapasitas mushola atau masjid yang ada di hotel, kalau muat
kita suruh bareng-bareng kalau tidak ya gantian, resikonya ada yang
males-malesan ada yang gerombolan, tapi tetep kita arahkan agar sholat
tepat waktu dan guru pun membantu”18
.
Memang terlihat beberapa anak yang sedang berkumpul saat sholat atau
17
Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 maret 07:38 WIB. 18
Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 maret 07:38 WIB.
65
juga yang tidak mau turun dari bis, hendaknya pihak travel mengecek tiap-tiap
bus atau bagian tour leadernya menunggu sampai anak-anak di bis turun
semua, kecuali jika sakit. sehingga tidak ada yang malas-malasan lagi.
Yang ketiga saat acara motivasi Islami, ada beberapa hotel yang tidak
mempunyai aula untuk digunakan saat acara motivasi sehingga pihak Sakinah
Tour and Travel harus menyesuaikan waktu dan mencari restoran yang
memiliki aula untuk digunakan makan malam sekaligus untuk acara motivasi
Islami di luar hotel. Seperti yang dikatakan Ibrahim Risyad selaku divisi
marketing Sakinah Tour and Travel:
“Kalau motivasi,masalah-masalahnya mungkin di jogja itu ada hotel yang
mempunyai aula untuk kita pakai untuk acara itu, nah masalah ketika ada
hotel yang ga punya aula, otomatis kita cari rumah makan, hambatannya ya
menyesuaikan waktu dengan kesiapan ruang makan itu, ruang makan yang
ada aulanya itu menampung orang yang banyak, jadi acara motivasi jadi
molor, tetapi acara tetap harus berjalan.”19
Di luar program religi, terdapat beberapa hambatan-hambatan kecil, untuk
masalah anggaran, terkadang ada beberapa biaya-biaya yang tidak terduga
karena ada tambahan jumlah wisatawan yang ikut secara mendadak sehingga
harus memesan kamar hotel lagi dan biaya lainnya pun ikut bertambah seperti
makan, tiket tempat wisata, dan lain-lain. Seperti yang dikatakan Ibrahim
Risyad selaku divisi marketing Sakinah Tour and Travel:
“ Jadi saat tour peserta yang ikutnya telat atau misalkan jumlah fixnya
260 trus ada beberapa yang ikut itu kondisional, pas sama kapasitas bis atau
tidak……sebenernya kalau ada jumlah penambahan sedikit tidak masalah,
kalau tambah satu dua atau tiga, ya itu gampang lah, bukan urusan yang
terlalu sulit, tinggal tambahin satu kamar, kalau makan tidak masalah kalau
19
Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 maret 07:38 WIB.
66
hotel pun merekapnya ga susah karena kamar sudah terbagi-bagi jika ada
penambahan tinggal kita cari kamar yang kosong20
”
Kemudian hambatan ke lima, terkait media sosial, nampaknya tidak ada
hambatan, hanya saja Sakinah Tour and Travel masih belum punya divisi
khusus untuk admin media sosial sehingga kurang maksimal dan untuk
mengunggah foto-foto di facebook, jumlah dan kapasitas file fotonya sangat
banyak sehingga butuh koneksi internet yang baik dan cepat. Seperti yang
dikatakan Ibrahim Risyad selaku divisi marketing Sakinah Tour and Travel:
“Contohnya ketika posting, ya kan ga rutin aktif, jadi ga ada admin
khusus yang mengawasi media sosial, tapi tetap ada adminnya. Untuk
upload foto di facebook kan sudah ada yang menguploadnya, jadi kan
butuh waktu untuk upload begitu banyak foto kan itu membutuhkan waktu,
mungkin koneksi internet juga sangat mendukung, ya utamanya kalo
upload banyak ya butuh waktu banyak, ga ujug-ujug selesai, ada
prosedurnya….”21
Selain itu, hambatan lainnya terjadi secara tidak kondisial atau tiba-tiba.
SOP yang berlaku sudah dijalankan, namun akan ada hal-hal yang tidak sesuai
dengan penjadwalannya ketika berada di lapangan dikarenakan berbagai
faktor tertentu.
20
Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 maret 07:38 WIB. 21
Ibrahim Risyad, Finansial dan Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) Via Whatsapp pukul tanggal 8 maret 07:38 WIB.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan penelitian ini, maka penulis dapat menarik
kesimpulan dalam penelitian Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah
Tour and Travel) dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam kepada Wisatawan.
Terdapat tiga tahapan strategi dakwah yang dilakukan PT Sakinah Citra Lestari
(Sakinah Tour and Travel) dalam menanamkan nilai-nilai Islam kepada
wisatawan, yaitu perumusan strategi dakwah, lalu implementasi strategi dakwah,
dan yang ketiga adalah evaluasi strategi dakwah.
1. Perumusan Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam kepada Wisatawan.
Dalam perumusan strategi ini, Sakinah Tour and Travel menyusun
visi dan misi untuk dijadikan sebagai pedoman perusahaan dan juga
mempermudah dalam melaksanakan strategi dakwah. Visinya PT Sakinah
Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) adalah menjadi perusahaan travel
yang berkualitas dalam pelayanan dan berpegang teguh kepada ajaran-
ajaran Islam serta menciptakan wisata yang fun and religious. Dan
misinya adalah senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas,
senantiasa memenuhi kebutuhan serta menjalin hubungan yang baik
dengan customer, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam serta
mengaplikasikannya dengan sebaik mungkin, senantiasa menerima kritik
yang membangun serta mengevaluasi kinerja sumber daya manusia
68
dalam perusahaan demi meningkatkan pelayanan1.
1 Selain itu PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel) juga
menyusun struktur organisasi perusahaan serta menentukan kualifikasi
karyawannya yang sesuai dengan visi dan misinya. Karena visi mereka
adalah menjadi perusahaan travel yang berkualitas dalam pelayanan dan
berpegang teguh kepada ajaran-ajaran Islam maka dengan inilah dakwah
harus dilakukan,
2. Implementasi Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel) dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam kepada Wisatawan.
Sakinah Tour and Travel membentuk program religious, yaitu
shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an/Tadarus, berdoa bersama, dan
motivasi Islami. Program ini termasuk dalam dakwah maka perusahaan
merekrut orang yang kompeten di bidang dakwah serta memiliki
pengetahuan baik tentang agama Islam yaitu alumni Pondok Pesantren
Darussalam Gontor. Pengembangan budaya religi dilakukan salah
satunya dengan tour leader memberikan himbauan dan arahan kepada
para wisatawan di bis masing-masing, tidak hanya sekali namun setiap
waktu sholat, dengan adanya program religious ini, maka sedikit demi
sedikit nilai dakwah tersampaikan pada mereka. Anggaran untuk program
religi yaitu motivasi Islami dan buku panduan. Lalu selain itu
menggunakan media sosial untuk berdakwah.
1 Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel.
69
3. Evaluasi Strategi Dakwah PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel) dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam kepada Wisatawan.
Dalam hal ini, PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
melakukan evaluasi kepada seluruh timnya yang biasanya ini diadakan
saat wisata berlangsung dan setelah acara wisata selesai. Untuk program
religious ini terdapat beberapa hambatan yang dirasakan, hambatan yang
pertama adalah kondisi mushola yang sempit sehingga tidak bisa
menampung banyak jamaah yang ingin sholat. Hambatan yang kedua
adalah saat acara motivasi Islami, beberapa hotel yang tidak memiliki
aula untuk digunakan saat acara motivasi. Untuk anggaran, adanya biaya-
biaya yang tidak terduga dikarenakan penambahan jumlah wisatawan.
Selain itu juga belum adanya admin khusus media sosial dan beberapa
wisatawan lalai saat waktu sholat tiba sehingga tour leader harus
bergerak mengajak mereka untuk sholat.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba memberikan saran sebagai
berikut:
1. Kepada PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel), hendaknya
memperbaiki sedini mungkin masalah-masalah yang menghambat
program pada saat trip sehingga masalah tidak terbiarkan begitu saja,
meningkatkan pemasarannya sehingga meningkatkan jumlah pelanggan,
semakin banyak jumlah pelanggan dan semakin intens trip yang
dijalankan maka semakin besar kesempatan memperluas dakwah itu
70
sendiri. Program Religious yang sudah ada dikembangkan lagi dan
dijadikan hal yang benar-benar dipamerkan kepada publik agar bisa
menjadi inspirasi travel lain untuk ikut berdakwah. Selain itu lebih
diperbanyak postingan tentang nilai ibadah dalam berwisata di akun
media sosial sehingga tidak hanya wisatawan saja yang didakwahi, tetapi
pengguna media sosial umumnya.
2. Kepada Akademisi, hendaknya menentukan strategi dakwah secara
teoritis dalam satu kesatuan dikarenakan konsep strategi dengan konsep
dakwah kebanyakan tidak menjadi kesatuan teori. Selain itu dalam
strategi dakwah hendaknya memperluas penjabaran dari teori itu sendiri
dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami.
3. Kepada pembaca, penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata
berdakwah bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan
cara apa saja. Intinya adalah inovasi dan niat untuk menyebarkan
dakwah Islam, karena siapapun bisa menjadi seorang pendakwah
asalkan ingin belajar dan mencoba. Gunakan dan manfaatkan
kecanggihan teknologi untuk hal-hal yang positif salah satunya
berdakwah. Selain itu hal yang ingin disampaikan penulis ialah,
ibadah sholat lima waktu adalah hal yang wajib, hendaknya tidak
meninggalkan sholat walaupun dalam keadaan safar, karena
Allah SWT sudah memberikan keringanan seperti sholat qashar
dan jama’. Dengan ibadah saat perjalanan maka insyaAllah
perlindungan Allah ada bersama kita.
71
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Allison, Michael, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba: Pedoman
Praktis dari buku kerja, Jakarta: Yayasan Obor, 2004.
Amin, Masyhur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al-Amin Press,
1997.
Arifin, Anwar, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2011.
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Prenadamedia Group, 2012.
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Akademik Program Strata 1
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2013.
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif , Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010.
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse
Teknologi Komunikasi di Masyarakat), Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.
David, Fred R, Manajemen Strategis, Konsep, Jakarta: Salemba Empat, 2002.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Naladana,
2004.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Efendi, Onong U., Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Al-Amin
Press, 1997.
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013.
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2010.
Majid, Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islami, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Marbun, B.N., Kamus Manajemen, Jakarta: CV Muliasari, 2003.
72
Miles, Matthew, dan Huberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya Offset. Cet. Ke 22. 2006.
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Saifuddin, Anshari E., Kuliah Al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan
Tinggi, Rajawali,Jakarta 1986-1992.
Syaltut, Syaik M., Islam sebagai’Aqidah dan Syari’ah,terjemahan A.Gani dan B.
Hamdani Ali, Jakarta: Bulan Bintang, 1967.
Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
Tisnawati, Ernie, Pengantar Manajemen, Jakarta: Kencana, 2005.
University Press, Oxford, Oxford Learner Pocket Dictionary, 2004, h. 473
Wahyudi, Agustinus S., Manajemen Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT Mahmud Yunus
Wadzuriyah, 1989.
B. Dokumentasi
Company Profile, Tour Package, Business Plan, Sakinah Tour and Travel, 2014
C. Internet
http://pesantren-pmj.blogspot.co.id/p/profil-lembaga.html
https://twitter.com/TourSakinah?lang=en-id
https://www.instagram.com/toursakinah/
https://www.facebook.com/TourSakinah/
73
LAMPIRAN
74
75
76
77
HASIL WAWANCARA
Nama : Budi Santoso
Jabatan : Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel)
Tempat : Kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
T: Apa latar belakang bapak mendirikan Sakinah Tour and Travel ini?
J: Banyak travel lain yang dalam perjalanan itu tidak memerhatikan aspek
religinya bagaimana kita memandu sholatnya, berdoa trus juga ada tambahan-
tambahan misalnya semacam nasehat kan itu perlu, karena prinsipnya kan dalam
perjalanan juga ada outing kan istilahnya pelajaran makanya dibilang study tour ,
studi yang dalam bentuk tour atau studi wisata tour atau outing class kek, ya jadi
banyak travel yang kurang memerhatikan itu, makanya dari keprihatinan itulah
Sakinah tour and travel punya harapan punya misi bahwa itu bisa dilaksanakan
oleh tour kita oleh travel kita sehingga harapan orang tua itu bisa nyambung bisa
terpenuhi, bagaimana kita bisa begitu? misalnya karena kita alhamdulilah
sekarang tlnya alumni pondok gontor sehingga anak-anak bisa memahami untuk
baca doa, ya kan trus sholat jamak atau qashar trus ada tausiyah tausiyah singkat
lah yang sifatnya kultum, disamping misalnya ada baca juz ama ketika waktu
shubuh atau setelah maghrib, apa namanya ya seperti itu,di samping itu ketika di
jogja kita juga memberikan pencerahan berupa motivasi kita bekerja sama dengan
yang namanya lembaga Pesantren Masyarakat Jogja itu untuk membuat anak anak
lebih paham jati dirinya, karena yang kita sentuh kan ya masalah hati, jadi
78
bagaimana penghormatan kepada orang tua penghormatan kepada guru dan
bagaimana kita punya masa depan yang lebih baik itu yang tiga misi kita
bagaimana mereka ketika, walaupun sifatnya bisa relatif tapi kan penghormatan
kepada orang tua kita kuatkan lagi, penghormatan kepada guru kita kuatkan lagi
dan cita cita atau masa depan lebih diperjelas, sehingga mereka punya motivasi
yang lebih banyak.
T: Kalau untuk sejarah singkatnya nih pak berdirinya Sakinah Tour and Travel ini
bagaimana?
J: Ya sebetulnya bisa juga karena ya itu tadi, bagaimana kita temen temen guru
ini punya usaha sekaligus bisa mewadahi apa harapan harapan, kan kita dulu
diservis oleh banyak travel misalnya kan, nah dari beberapa travel kita mencatat
kekurangan kekurangan itu kan sehingga bercita-cita bagaimana sakinag ini bisa
melinngkupi semua itu yang kurang-kurang itu, misalnya kurang di aspek
konsumsi, makan, karena biasanya orang berfikir bahwa yang diservis lebih
banyak kepada gurunya padahal kan yang banyak anaknya sehingga bagaimana
anak diservis dengan baik karena mereka yang bayar tapi juga kita memuliakan
temen temen supaya guru juga dihargai tapi tetep anak juga sebagai yang bayar
harus juga diservis bagus
T: Tahun berapa pak disahkannya Sakinah Tour ini?
J: Dengan adanya bentuk badan usaha itu terbentuk dengan akta notaries disahkan
oleh departemen hukum dan ham jadi kita lebih terpacu untuk bagaimana usaha
79
ini menjadi lebih berkembang gitu, usaha itu dibuat dalam 2013 secara hukum
negara karena kita ada akta notaries yang menyatakan bahawa ini PT khusus yaitu
bergerak dibidang tour travel, ticketing dan umroh haji, ijinnya ada tiga, tapi
sementara kita baru menggarap satu divisi yaitu tour and travel, karena
kekurangan sdm lah sehingga bisa apa, mudah mudahan sih kedepan lebih bagus.
T: Untuk visi misi sama struktur organisasi ada datanya pak?
J: Ya ada datanya nanti kamu bisa lihat softcopynya kan bagaimana, ya
bagaimana visinya kan menjadi perusahaan travel yang berkualitas ya jangan lupa
tadi kan itu kita menyiapkan tour leader yang lulusan alumni dari Pondok Gontor
harapannya kan mudah-mudahan bisa nilai Islam itu bisa diterapkan dalam
perjalannnya kan khususnya sehingga orangtua jadi senang wah anak kita masih
tetep sholat diingetin solatnya kan gitu, ya kalo kritik mah masalahnya kan selalu
ada kita juga selalu atau senantiasa menerima kritik dan saran sepanjang itu untuk
kemajuan perusahaan kita karena kan ga ada usaha yang sempurna ga ada
perbuatan sempurna, begitu mbak Antik.
T: Untuk programannya pak, program seperti apa nih yang dimiliki Sakinah Tour
yang memiliki nilai dakwah?
J: Ya itu tadi ya kan ada beberpa hal misalnya kan, ya dimulai ketika memulai
perajalanan kan kita masuk bis kan kita absen siswanya atau mungkin juga
gurunya terus kita bisa dimulai dengan membaca doa bersama sama bisa juga kita
tawarkan kepada pihak sekolah mungkin juga guru yang memimpin doa bisa juga
80
kita, kalau gurunya bilang udah TL aja yang mimpin doa, ya kita siap, mungkin
sepanjang jalan sedikitlah banyak kalau kita mau ke toilet baca doa jangan lupa,
doanya apa mungkin ya kita kan juga menyiapkan buku panduan sehingga
insyaAllah dengan buku panduan komplit semua, bagaimana melewati tempat
baru, bagaimana kalau kita merasa kurang tenang, ada doa doanya sehingga
harapannya ya masalah begitu terkabul dalam perjalanan kita ini sehingga
harapannya ya makin bagus namanya. trus juga ketika ada tiba waktu sholat ya
kan kita bisa bagaimana setiap tl itu bisa jadi pemandu atau pemimpin atau imam
untuk teman teman atau tamu yang kita bawa sehingga ya kan biasanya ada
keprihatinan dari pihak guru atau sekolah kalau jalan jalan itu guru agamanya
yang capek kenapa ngeprok ngeprok anak-anak supaya solatnya bagus atau terus
atau ga lupa, dengan begitu kan kita karena tl nya semuanya alhamdulilah anak
dari pesantren atau khusunya gontor ya mereka aman, apalagi kita punya tl kan
biasanya dua sehingga bisa ya bahasanya menservis lebih baik kan seperti itu.
ketika kita masuk waktu misalnya setelah waktu maghrib kan itu biasanya kan
juga mengisi dengan baca juz amma untuk mengingatkan anak-anak bahwa kita
ini masih belajar loh walaupun sifatnya di luar namanya kan outing class. supaya
nilai religi itu tetep tertanam,dariapada kita nonton tv emang ga bosen tv mulu,
nah kita bervariasi. dengan harapan itu kan ya orang tua seneng bahwa aspek
religi kita garap sementara mungkin travel lain ga ada yang menggarap itu
T: Yang memimpin baca Al-Qur’an itu TL nya ya pak?
J: Yang baca quran nya biasanya bisa tl, bisa juga kalo ada guru yang mau kita
81
tawarkan pada guru boleh, tapi kita juga siap karena itu salah satu tugas tl,
bagaimana kita membimbing atau memandu perjalanan dengan lebih
menyenangkan, menyenangkan dalam arti kenyamanan, karena kan aspek religi
kan ya berarti kan kenyamanan. ketika di jogja juga jangan lupa kita berbeda
dengan travel lain kenapa kalo travel yang lain kebanyakan pada genjreng
genjreng nyewa organ tunggal atau band atau apa kita tidak melakukan itu, karena
itu kan barang yang gampang dimana aja bisa, tapi kita menyiapkan pengganti
yang lebih bagus. apa itu, kita mengundang ustadz yang bekerja sama dengan
Pesantren Masyarakat Jogja itu kita mengundang salah satu pembicara ustadz
untuk memberikan motivasi jadi mereka ya karena sebenernya kan semua guru
kan memberikan motivasi orangtua juga memberikan motivasi, tapi dengan
suasana yag berbeda, tempat yang berbeda, orang yang berbeda, harapannya kan
lebih tajem lebih mengena kepada siswa, travel lain ga mengadakan itu tapi kan
kita mengadakan motivasi.
T: Dari program-program yang sudah dilaksanakan itu pak, itu biasanya
mengadakan evaluasi ga dari timnya?
J: Ya evaluasi kan bisa evaluasi harian, bisa evaluasi setelah projek kan,
operasional misalnya paginya mau apa, kita menyiapkan dari kemaren nih apa nih
acara yang sudah berlangsung trus kita kurangnya apa nanti tolong diperbaiki
minimal sehari sekali tapi biasanya setelah proyek selesai juga kan kita
mengadakan evaluasi juga supaya harapannya yang kemaren kurang bisa
diperbaiki dalam perjalanan mendatang.
82
T: Untuk hambatan pak, kira-kira ada ga hambatan dalam pelaksanaannya?
J: Hambatan secara umum sih, kalau secara umum kan kita di travel ya dalam
perjalanan secara umum kan kita sudah umum lah ya kita sudah menguasai itu
tapi kan selalu ada yang kecil-kecil. tapi kan dalam dunia travel kan ada empat
komponen yang besar yang bisa memberikan kenyamanan maksimal, pertama dari
segi armada, ketika armada dateng orang lihat oh mobilnya keren nah itu kan
memberikan kenyamanan. mobil yang bagus juga tanpa supir yang bagus tanpa
kru yang bagus ya kurang nyaman, makanya kita cari mobil yang bagus krunya
juga harus bagus. yang kedua makanan yang berkualitas, kan kalau misalnya ke
Jogja kan empat hari, kan itu sangat menghabiskan tenaga menguras energi jadi
kalo asupan gizinya ga cukup kan bisa jadi anak ketika pulang bisa sakit perut,
bisa segala macem lah pusing lah. sehingga mudah-mudahan dengan asupan gizi
yang lebih berkualitas kita harapkan siswa ya biasa aja tidak gerganggu
kesehatannya. Trus kita pilihkan aturan yang sesuai dengan budgetnya gitu loh
artinya kita menjadi travel yang minimalis dari segi harga trus jangan lupa yang
mengkompani ya tlnya, bagaimana tl itu bisa ramah kepada konsumen, responsif
atas segala misalnya kejadian misalnya siswa pada pusing sebagian, ya kita
bagaiamana respon tl nya itu pokoknya bagus trus ramah kan tadi sudah ramah
tapi ga lebay lah kan bahasanya gitu, jadi udah ramah, menguasai perjalanan
sehingga perjalanan bisa menyenangkan bagi semua teman, perginya senang
pulangnya juga tidak kurang senang.
T: Kriteria tour leader itu sendiri apa memang harus alumni pesantren pak?
83
J: Harapannya sih seperti itu karena kita kan ingin memberikan diferensiasi atau
perbedaan dengan travel lain supaya ya tadi moto fun and religious itu bisa
nyambung. kan banyak tl misalnya tour leader hanya numpang jalan-jalan atau
duduk nonton tv sama-sama tamunya trus bedanya apa, kan gitu nah kita
memberikan nilai yang berbeda bahwa tour leader kita ramah baik ,sopan dan
juga punya visi misi yang bagus seperti harapan kita dalam pembentukkan usaha
ini.
T: Sudah mungkin itu aja pak pertanyaannya
J: Ya nanti kan kalo ada yang kurang-kurang bisa kita berikan softcopynya atau
company profilenya kan bisa
Interviewer
Narasumber
Antik Bintari Budi Santoso
84
HASIL WAWANCARA
Nama : Budi Santoso
Jabatan : Direktur Utama PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and
Travel)
Tempat : Kantor PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour and Travel)
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
T: Jadi latar belakang berdirinya perusahaan sakinah Tour and Travel ini seperti
apa pak? landasan berdirinya ini atas dasar apa pak? ada akta notarisnya ga?
J: Ya aslinya sih bagaimana kita mempunyai penghasilan tambahan untuk
menopang kebutuhan keluarga, kan sebagai pegawai kan kita pasti merasa ada
kekurangan-kekurangan nah itu kan sebagai nilai usaha tambahan. Oiya ada, kan
kita, eiya pertama-pertama sih ga punya akta notaries, tapi makin lama ya kita
mikir ya kita harus punya bentuk ya gitu juga supaya kepercayaan pelanggan itu
bagus kepada kita, makin meningkat kan gitu ini kita dulu utamakan nama mau
sekel atau pt, kalau istilahnya gengsinya istilahnya tingkat kredibilitasnya kan PT
lebih bagus, cuma kan memang kita kan karena dari awal sengaja enggak mau
bentuk yang segala macem cuma kita bentuk PT atau perusahaan hanya di bidang
tour travel jadi dibilang nih pt khusus karena kita ada tiga usaha yaitu tour travel,
ticketing dan umroh haji walaupun dua usaha yang lain umroh haji dan ticketing
kita belum dijalankan karena memang kan juga tidak mudah.
T: Awal mulanya pak budi belajar tentang hal tour and travel di mana pak?
J: Belajarnya ya belajar sendiri ya otodidak gitu jadi memang kita kan ga ada
85
sekolah khusus ga pernah jadi TL, ga pernah ikut kursus juga, kalo prinsipnya kita
karena biasa di servis oleh banyak perusahaan tour, ketika jadi guru jadi lama-
lama kita mengambil saripati sendiri, ketika pertama-tama kita kan kesulitan
bagaimana kita belajar karena saya secara pribadi yang katanya pengelola ga tau
kita basicnya mau nurut siapa tapi kan kita harus ada mentor ya jadi sehingga
perjalanan waktu kita ketemulah dengan saran beberapa orang ketemu namanya
pak Budi Santoso juga yang waktu itu mengelola Tour and Travel di Bandung
yang sudah cukup maju dan bagus kredibilitasnya namanya Nusantara Tour yang
ada di Ujung Berung Bandung, kota Bandung. Jadi kita ketemu berapa kali untuk
ya belajar hal travel bagaimana belajar menghitung biaya perjalanan mengrange
atau mengatur perjalanan dan segala macem tentang dunia travel atau wisata ini
sehingga bisa berjalan dengan baik dan pak Budi juga berkali-kali datang ke
tempat kita untuk pressentasi pada sekolah yang kita harapkan bisa bekerja sama
walaupun ga semuanya sukses. Jadi dengan pengalaman itu akhirnya kita
memberanikan diri untuk ya lama lama bagaimana kita lebih berkembang dan
juga memberanikan diri untuk ya membentuk tl tl semua ya dari gontor kita
berharap bagaimana dengan karakter yang berbeda dalam waktu yang positif kita
bisa punya positioning yang berbeda ketika menawarkan program program kepada
sekolah yang kita tuju. Harapannya ya kita punya nilai plus lah disamping karena
memang yang lain menservis yang bagus ada yang competitive yang armada dan
hotel yang bagus dan makan yang bagus.
86
T: Untuk pendirinya pak, pendirinya siapa saja ya pak?
J: Ya dulu kan kita bertiga secara resmi kan ada pak Haryanto, mas Ferry dan
saya sendiri Budi Santoso sepakat untuk berikrar untuk mendirikan usaha ini
dengan nama Sakinah Citra Lestari. Nama sakinah sudah ada tapi kan
belakangnya harus berbeda akhirnya yang cocok ini lah
T: Didirikannya tahun? untuk perkembangan dari tahun ke tahun bagaimana pak?
J: Ya tahun 2012 itu, perkembangannya ya lumayan walaupun kita orang baru
tapi kan saya sendiri kan usaha ini kan sebagai pns sebagai guru jadi mungkin
tidak terlalu cukup, jadi kita berharap kan Ibrahim dan teman-teman untuk
mengembangkan ini supaya lebih maju. Harapannya tour sakinah lebih maju yang
secara signifikan misalnya taun ini 40 % tahun besok 40% nanti kita harapkan yan
tiga tahun ke depan tamu kita makin banyak, mungkin kalau buat sekolah tiga
group jadi setahun 30 grup harapannya seperti itu. Alhamdulillah dengan
kepercayaan yang bertambah dan bertambah tiap tahun ada pelanggan baru, tamu
baru , customer baru. semata mata mungkin karena kita berharap tidak hanya
stagnan tapi berkembang terus. Apalagi dengan kemampuan yang ada dan
persaingan dari travel lain jadi ya kita belom apa namanya belom memenuhi
harapan kita semua.
Interviewer Narasumber
Antik Bintari Budi Santoso
87
HASIL WAWANCARA
Nama : Ibrahim Risyad
Jabatan : Finansial and Marketing PT Sakinah Citra Lestari (Sakinah Tour
and Travel)
Tempat : Via Whatsapp
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Maret 2017
T: Hambatan-hambatan waktu sholat, tadarus, motivasi saat traveling ada tidak?
J: Kalau hambatan untuk sholat ya biasanya ga ada paling cuma masalah
musholanya cukup untuk menampung jumlah peserta atau tidak, biasanya kan
berhenti di rumah makan, nah dirumah makan itu musholanya cukup atau tidak,
kalau cukup ya ahamdulilah kalau enggak ya mungkin waktunya agak lama
supaya ganti-gantian, seperti itu, kan sebelum turun dari bis itu insyaAllah selalu
kita ingatkan kembali tapi ketika kondisi di hotel nah misalkan nyampe maghrib
atau malam dan subuhnya kita kondisikan juga tergantung kapasitas mushola atau
masjid di hotel itu sendiri kalau muat ya kita suruh bareng-bareng kalau ga muat
ya gantian, ya resikonya ada yang malas-malasan ada yang emang gerombolan,
tapi tetap kita arahkan agar solat tepat waktu dan guru pun membantu. Itu
mungkin hotel besar musholanya kecil itu kan juga kendala jadi bagaimana kita
mensiasatinya saja. Kalau untuk tadarus itu sendiri kan sudah dijadwalkan hari
pertama sebelum maghrib atau setelah maghrib dan hari terakhir setelah subuh,
hambatannya mungkin ya tlnya itu mungkin lupa, kalau secara prosedural sih
enggak, kan sudah kita ingatkan kan kita tawarkan ke kliennya mau dibaca atau
enggak kalau enggak ya enggak, kalau baca ya kita baca. dan siswa kan ga harus
ngikutin, yang penting kita baca, mau ikutin Alhamdulillah, lebih bagus gitu loh
88
kalau motivasi masalah-masalahnya mungkin ketika kita di Jogja itu ada hotel
yang mempunyai aula untuk kita pakai untuk acara itu nah masalahnya ketika ada
hotel yang ga punya aula otomatis kita dirumah makan nah hambatannya ya
menyesuaikan waktu dengan kesiapan ruang makan yang ada aulanya contoh kan
pernah dirumah makan mana itu, itu kan dengan peserta yang banyak dan emang
muridnya banyak membuat acara motivasi molor tetapi untuk motivasi sendiri,
harus tetap berjalan. Secara SOP pasti akan dilaksanakan namun ketika di
lapangan mungki sewaktu-waktu ada yang ga pas dalam penjadwalannya entah itu
karena macet atau karena dan lain sebagainya.
T: Persiapan anggaran untuk trip itu bagaimana ada data tertulisnya tidak?
J: Persiapan anggaran buat trip itu kan tergantung kesepakatan dari travel dan
sekolah misalkan setelah penawaran disetujui maka dp yang harus dibayar sebesar
20% pada minggu pertama setelah itu sih kalo secara prosedural sudah tertulis
semua di MOU, tapi kan kita fleksibel ketika menyangkut dana misalkan belum
ada yaudah nanti kan diatur antara pihak travel dan panitia dari sekolah itu sendiri
proposal penawaran budgetnya segitu, misal 890/240 siswa free berapa orang
guru, nanti pos-pos anggaran akan dibayarkan untuk bis berapa hotel berapa
rumah makan berapa, dan lainlain sebagainya maka pencatatannya ada catatannya
semua, di hp di buku juga ada. Untuk peserta yang ikutnya telat atau misalkan
jumlah fixnya 260 trus ada beberapa yang ikut itu kondisional, pas sama kapasitas
bis atau tidak kalau masuk dengan kapasitas bis ya gapapa ditambah kalau
misalkan kelebihan dan hanya beberapa orang itu kan ga mungkin ditambah
89
avanza, lihat kondisi. sebenernya kalau ada jumlah penambahan sedikit tidak
masalah, kalau tambah satu dua atau tiga, ya itu gampang lah, bukan urusan yang
terlalu sulit, tinggal tambahin satu kamar, kalau makan tidak masalah kalau hotel
pun merekapnya ga susah karena kamar sudah terbagi-bagi jika ada penambahan
tinggal kita cari kamar yang kosong
T: Berhubung Sakinah Tour and Travel ini aktif di media sosial, ada tidak
masalah atau hambatan dalam penggunaan sosmed ini?
J: Untuk hambatan selalu ada namanya trip kan ada yang mulus ada yang enggak
tapi harus selalu dicari solusinya kreativitas pengelola. untuk hambatan jelas ada,
contohnya ketika posting, posting kan ya ga rutin aktif di pos jadi tidak ada admin
khusus yang mengawasi apa namanya media sosial, tapi tetap ada adminnya tapi
ga terlalu on on gitu loh ketika tour baru aktif lagi setelah tour posting posting
selesai nanti setelah vakum ada tour baru posting posting lagi.
T: Terkait pembagian struktur/divisi organisasi di perusahaan, ada tidak
hambatannya?
J: Karena kita masih travel dalam ranah kecil yang menuju besar jadi
hambatannya itu masih mencari orang yang memumpuni dalam bagian bagian itu,
adi ada orang yang merangkap bagian itu dua atau lebih tapi insyaAllah dia cakap
lah atau kredibiliatasnya bisa dipertanggungjawabkan.
T: Apakah program religious yang sudah dilaksanakan menghasilkan peningkatan
90
dalam membiasakan diri bagi wisatawan untuk selalu menjalankannya?
J: Harapan dari kita ya dengan adanya motivasi itu bisa berlanjut terus. tapi
karena waktu trip yang hanya sebentar ya kita hanya mempunyai harapan yang
besar agar tetap diinget gitu loh tapi karena memang hanya sebentar, sekali jalan
jadi harusnya berkelanjutan, tergantung dari pribadi masing masing nanti jadi kan
motivasi itu memberikan stimulan atau rangsangan agar seseorang itu sadar
bahwasannya kenapa-kenapa kenapa jadi seperti itu, jadi kita sadarkan, yang
sudah sadar ya biar lebih tau lagi gitu lo apa kewajibannya apa yang harus
dilakukan, masalah semangat seperti apa, supaya ada peningkatan.
Interviewer
Narasumber
Antik Bintari Ibrahim Risyad
91
DOKUMENTASI
Wawancara langsung dengan Direktur Utama Sakinah Tour and Travel
Bapak Budi Santoso
Foto Bersama Tour Leader Sakinah Tour and Trave d University Hotel
Yogyakarta
92
Wawancara Via Whatsapp dengan Marketing/Finansial Sakinah Tour and Travel
Ibrahim Risyad
Wawancara Via Whatsapp dengan Staff Asisten Deputi Pengembangan
Kementrian Pariwisata Titis Rahayuningtiar
93
Armada Sakinah Tour and Travel saat trip SMPN 18 Depok Goes to Jogja
Para peserta study tour SMPN 18 Depok goes to Jogja beserta tour leader