68
Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever (DHF) atau ASKEP Demam berdarah Dengue (DBD) BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Medis 1. Definisi a. Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo Sumarno, 2005). b. Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes. (Hasan Rusepno, 2007). c. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina. (Hidayat A. Aziz Alimul, 2008). 2. Etiologi Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue. Di Indonesia, virus tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus Dengue yang termasuk dalam grup B arthropediborne viruses (arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN- 3, dan DEN-4.(Nursalam Susilaningrum, 2005).

Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Embed Size (px)

DESCRIPTION

x

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever (DHF) atau ASKEP Demam berdarah Dengue (DBD)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.  Konsep Medis

1.    Definisi

a.    Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo

Sumarno, 2005).

b.    Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies

Aedes. (Hasan Rusepno, 2007).

c.    Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang

termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina. (Hidayat A. Aziz

Alimul, 2008).

2.    Etiologi

Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue. Di Indonesia, virus

tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus Dengue yang termasuk dalam

grup B arthropediborne viruses (arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

(Nursalam Susilaningrum, 2005).

Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Di

Indonesia dikenal dua jenis nyamuk Aedes yaitu:

a.    Aedes Aegypti

1)   Paling sering ditemukan

Page 2: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

2)   Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di dalam

rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.

3)   Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.

4)   Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.

5)   Jarak terbang 100 meter

b.    Aedes Albopictus

1)   Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau pohon-pohon, seperti

pohon pisang, pandan kaleng bekas.

2)   Menggigit pada waktu siang hari

3)   Jarak terbang 50 meter.

(Rampengan T H, 2007)

3.    Klasifikasi

Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif,

trombositopenia, dan hemokosentrasi.

Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain

Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin lembab, gelisah.

Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur. Yang disertai dengan

Dengue Shock Sindrom. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).

4.    Manifestasi klinis

a.    Demam tinggi selam 5-7 hari

b.    Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit : petechie, ekimosis, hematoma.

c.    Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.

d.   Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi

Page 3: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

e.    Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uluh hati

f.     Sakit kepala

g.    Pembengkakan sekitar mata

h.    Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening

i.      Tanda dan renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi

cepat dan lemah). (Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).

5.    Patofisiologi

a.    Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dan kemudian

akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan

mengaktifasi sistem komplemen. Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas C3a dan C5a, 2 peptida

berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya

permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.

b.    Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi

(protrobin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen ) merupakan faktor penyebab terjadinya

perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.

c.    Yang menentukan beratnya penyakit adalah permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya

volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik, Renjatan terjadi

secara akut.

d.   Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding

pembuluh darah. dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak

diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi dan Rita Yuliani,

2006).

Patoflow Demam berdarah Dengue DBD atau Patoflow Dengue High Fever DHF

Page 4: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

1.    Diagnostik test

a.    Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih), trombositopenia

(100.000/mm3 atau kurang)

b.    Serologi uji HI (hemoglutination inhibition test)

c.    Rontgen toraks : efusi pleura. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).

2.    Komplikasi

Page 5: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

a.    Ensefalopati dengue

b.    Kelainan ginjal

c.    Udem paru. (Hadinegoro H Sri Rezeki, 2005).

3.    Pengobatan dan Pencegahan

a.    Pengobatan

Penatalaksanaan untuk klien Demam Berdarah Dengue adalah penanganan pada derajat I hingga

derajat IV.

Derajat I dan II

1)   Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis 75 ml/kg BB/hari untuk anak

dengan berat badan kurang dari 10kg atau bersama diberikan oralit, air buah atau susu

secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut :

a)    100 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 kg

b)   75 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 26-30 kg

c)    60 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 kg

d)   50 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 kg

2)   Pemberian obat antibiotik apabila adanya infeksi sekunder

3)   Pemberian antipieritika untuk menurunkan panas.

4)   Apabila ada perdarahan hebat maka berikan darah 15 cc/kg BB/hari.

Derajat III

1)   Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis 20 ml/kg BB/jam, apabila ada

perbaikan lanjutkan peberian RL 10 m/kg BB/jam, jika nadi dan tensi tidak stabil lanjutkan

jumlah cairan berdasarkan kebutuhan dalam waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk.

Page 6: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

2)   Pemberian plasma atau plasma ekspander (dekstran L ) sebanyak 10 ml/kg BB/jam dan dapat

diulang maksimal 30 ml/ kg BB dalam 24 jam, apabila setelah 1 jam pemakaian RL 20 ml/kg

BB/jam keadaan tekanan darah kurang dari 80 mmHg dan nadi lemah, maka berikan cairan yang

cukup berupa infus RL dengan dosis 20 ml/kg BB/jam jika baik lanjutkan RL sebagaimana

perhitungan selanjutnya.

3)   Apabila 1 jam pemberian 10 ml/kg BB/jam keadaan tensi masih menurun dan dibawah 80

mmHg maka penderita harus mendapatkan plasma ekspander sebanyak 10 ml/kgBB/jam diulang

maksimal 30 mg /kg BB/24 jam bila baik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas

Derajat IV

1)   Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis 30 ml/kgBB/jam, apabila keadaan

tekanan darah baik, lanjutkann RL sebanyak 10 ml/kgBB/jam.

2)   Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang. 2 saluran infuse dengan tujuan satu

untuk RL 10 ml/kgbb/1jam dan satunya pemberian palasma ekspander atau dextran L sebanyak

20 ml/kgBB/jam selam 1 jam,

3)   Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander 20 ml/kgBB/jam,

4)   Apabila masih tetap memburuk maka berikan plasma ekspander 10 ml/kgBB/jam diulangi

maksimun 30 ml/kgBB/24jam.

5)   Jika setelah 2 jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukan perbaikan maka konsultasikan

kebagian anastesi untuk perlu tidaknya dipasang central vaskuler pressure atau CVP. (Hidayat A

Aziz Alimul, 2008).

b.    Pencegahan

1)   Ada 3 cara pemberantasan vector

a)    Fogging focus

Page 7: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Dalam keadaan krisis ekonomi sekarang ini, dana terbatas maka kegiatan fogging hanya

dilakukan bila hasil penyelidikan epidemologis butul-butul memenuhi kriteria

b)   Abatisasi

Dilaksanakan di desa/ kelurahan endemis terutama di sekolah dan tempat-tempat umum.

c)    Tanpa inteksida

Membasmi jentik nyamuk penular demam berdarah dengan cara 3M:

-       Menguras secara teratur seminggu sekali atau menaburkan abate/altosit ketempat penampungan

air bersih.

-       Menutupnya rapat-rapat tempat penampungan air.

-       Mengubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas, plastik dan barang bekas, lainnya yang

dapat menampung air hujan, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

2)    Penyuluhan (Health Education)

Perawat dapat melakukan penyuluhan atau Health Education tentang cara pencegahan vektor

efektif. Penyuluhan dapat dilakukan pada orang tua murid di sekolah-sekolah, di posyandu, yaitu

di dalam rumah hendaknya selalu terang, tidak menggantungkan pakaian yang bekas dipakai

terutama di kamar tidur karena nyamuk akan senang hinggap pada pakaian yang bekas dipakai

yang sudah bau keringat. BAK kamar mandi atau jambangan bunga yang ada di dalam bunga

agar sering dibersihkan dan diganti airnya setiap 2 hari sekali membenahi atau menata halaman

supaya tidak ada tempat yang terisi air, seperti pecahan botol, tempurung kelapa, kaleng bekas

atau benda-benda yang dapat menampung air. Dedaunan kering yang sudah menumpuk

hendaknya disapu bersih. Selain itu juga air tidak tertampung, mengelola sampah sesuai situasi

Page 8: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

dan kondisi setempat, apakah dibakar atau diangkat oleh mobil sampah untuk dibuang ke TPA

sehingga nyamuk tidak berkembang biak. (Hadinegoro H Sri Rezeki, 2005).

4.         Prognosis

Bila tidak terjadi renjatan dalam 24-36 jam biasanya prognosis akan menjadi baik kalau

lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan, kemungkinan sembuh kecil dan prognosis

menjadi buruk. (Rampengan T.H, 2007).

A.  Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.

Asuhan keperawawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama

dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan Asuhan keperawatan sesuai lingkup

wewenang dan tanggung jawabnya. (kusnanto, 2004).

Tahap–tahap proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi keperawatan. Kelima langkah tersebut dapat dijadikan pedoman

dalam mencapai tujuan keperawatan yaitu : meningkatkan, mempertahankan kesehatan, atau

membuat pasien mencapai kematian dengan tenang pada pasien terminal, serta memungkinkan

pasien pasien atau keluarga dapat dapat mengatur kesehatan sendiri menjadi lebih baik. (Tarwoto

wartonah, 2006).

1.    Pengkajian Keperawatan

Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi

yang meliputi tiga aktivitas dasar yaitu : Pertama, mengumpulkan data secara sistematis; kedua,

memilah dan mengatur data yang dikumpulkan, ketiga mendokumentasikan dalam format yang

dapat dibuka kembali. (Tarwoto wartonah, 2006)

Page 9: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Pengkajian pada anak dengan Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue Menurut Nursalam

2005 adalah :

a.    Identitas pasien

Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua, dan

pekerjaan orang tua.

b.    Keluhan utama

Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang ke Rumah

Sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.

c.    Riwayat penyakit sekarang

Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat demam kesadaran

komposmentis. Turunnya panas terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan anak semakin lemah.

Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah, anoreksia, diare

atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri uluh hati, dan pergerakan bola mata

terasa pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau

hematemesis.

d.   Riwayat penyakit yang pernah diderita

Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa mengalami

serangan ulangan Demam Berdarah Dengue dengan tipe virus yang lain.

e.    Riwayat imunisasi

Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi

dapat dihindarkan.

f.     Riwayat gizi

Page 10: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Status gizi anak yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat bervariasi. Semua anak dengan

status gizi baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat faktor predisposisinya. Anak yang

menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan napsu makan menurun. Apabila

kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak

dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.

g.    Kondisi lingkungan

Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih (seperti air

yang menggenang dan gantungan baju di kamar).

h.    Pola kebiasaan

1)   Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan berkurang, napsu makan

menurun.

2) Eliminasi atau buang air besar.Kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara

Demam Berdarah Dengue pada grade III-IV bisa terjadi melena.

3)   Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering kencing sedikit atau banyak sakit

atau tidak. Pada Demam Berdarah Dengue grade IV sering terjadi hematuria.

4)   Tidur dan istirihat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot dan

persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.

5)   Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang

terutama untuk membersikan tempat sarang nyamuk Aedes Aegypti.

6)   Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan.

i.      Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut sampai

ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau (grade) Demam Berdarah Dengue, keadaan fisik anak

adalah sebgai berikut:

Page 11: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

1)   Grade I : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan nadi lemah.

2)   Grade II : kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan perdarahan spontan petekie,

perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil dan tidak teratur.

3)   Grade III : kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil dan tidak

teratur, serta tensi menurun.

4)   Grade IV : kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur, pernapasan

tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat, dan kulit tampak biru.

j.      Sistem integumen

1)   Adanya petekia pada kulit, turgor kulit menurun, dan

muncul keringat dingin, dan lembab.

2)   Kuku sianosis/tidak

3)   Kepala dan leher

Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam (flusy), mata anemis, hidung

kadang mengalami perdarahan (epistaksis) pada grade II, III, IV. Pada mulut didapatkan bahwa

mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi dan nyeri telan. Sementara tenggorokan

mengalami hiperemia pharing ( pada Grade II, III, IV).

4)   Dada

Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa sesak. Pada foto thorax terdapat adanya cairan yang

tertimbun pada paru sebelah kanan ( efusi pleura), rales (+), Ronchi (+), yang biasanya terdapat

pada grade III dan IV.

5)   Abdomen

Mengalami nyeri tekan, Pembesaran hati (hepetomegali), asites.

6)   Ekstremitas.

Page 12: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.

2.    Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah

aktual atau resiko dalam rangka mengindentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan

untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah, masalah kesehatan klien yang ada ada

tanggung jawabnya. (Tarwoto wartonah,2006)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah

Dengue tergantung pada data yang ditemukan.

Menurut Nursalam 2005 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:

a.    Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.

b.    Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.

c.    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual, muntah, tidak ada napsu makan.

d.   Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.

e.    Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan permeabilitas kapiler,

muntah dan demam.

f.     Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.

g.    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak.

3.    Perencanaan Keperawatan

Page 13: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Perencanaan keperawatan adalah pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat

menggambarkan respon pasien pada masalah kesehatan aktual dan resiko (Nursalam, 2001).

Rencana keperawatan Pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue

menurut Nursalam 2005, Wong Dona L 2003 dan Doenges, Marilynn, E. dkk, 1999. adalah :

a.    Diagnosa keperawatan 1

Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.

Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Kriteria hasil : Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.

Intervensi Keperawatan

1)   Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi dan pernapasan setiap 3 jam atau sering lagi.

Rasional : Suhu 38,9-41,1oc menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola

demam dapat membantu dalam diagnosis.

2)   Berikan penjelasan mengenai penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.

Rasional : Untuk memberikan pengetahuan pemahaman tentang penyebab dan memberikan

kesadaran kebutuhan belajar.

3)   Berikan penjelasan kepada keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi

demam.

Rasional : Perubahan dapat lebih tampak oleh orang terdekat, meskipun adanya

perubahan dapat dilihat oleh orang lain yang jarang kontak dengan pasien.

4)   Catatlah asupan dan keluaran cairan.

Rasional : Untuk mengetahui keseimbangan cairan baik intake maupun output.

5)   Anjurkan anak untuk banyak minum paling tidak ± 2,5 liter tiap 24 jam dan jelaskan manfaat

bagi anak.

Page 14: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Rasional : Untuk mempercepat proses penguapan melalui urine dan keringat, selain

itu dimaksudkan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

6)   Berikan kompres dingin pada daerah axila dan lipatan paha.

Rasional : kompres air dingin dapat memberikan efek vasodilatasi pembululuh

darah.

7)   Anjurkan agar anak tidak memakai selimut dari pakaian yang tebal.

Rasional : Untuk memudahkan dalam proses penguapan.

8)   Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai dengan program dokter.

Rasional : Pemberian terapi cairan intravena untuk mengganti cairan yang hilang dan obat-obatan

sebagai preparat yang di formulasikan untuk penurunan panas.

Diagnosa Keperawatan 2

Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.

Tujuan : Nyeri berkurang atau terkontrol

Kriteria hasil : Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri

Intervensi keperawatan.

1)   Kaji tingkat nyeri yang dialami anak dengan menggunakan skala nyeri (0-10). Biarkan anak

memutuskan tingkat nyeri yang dialami. Tipe nyeri yang dialami dan respons anak terhadap

nyeri.

Rasional : Mengindikasi kebutuhan untuk intervensi dan juga tanda-tanda

perkembangan resolusi komplikasi.

2)   Atur posisi yang nyaman dan usahakan situasi yang tenang.

Rasional : Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat mengurangi rasa nyeri

atau mengurangi stimulus nyeri.

Page 15: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

3)   Ciptakan suasana yang gembira pada anak, alihkan perhatian anak dari rasa nyeri (libatkan

keluarga) misalnya: membaca buku, mendengar musik, dan menonton TV.

Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri pada anak.

4)   Berikan kesempatan pada anak untuk berkomunikasi dengan teman-temannya atau orang

terdekat.

Rasional : Dapat menguragi ansietas dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi akan intensitas rasa

sakit.

5)   Berikan obat-obat analgetik (kolaborasi dengan dokter).

Rasional : Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman.

c.    Diagnosa Keperawatan 3

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual, muntah, tidak ada napsu makan.

Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi yang adekuat.

Kriteria hasil : Anak mengkonsumsi jumlah makanan yang adekuat.

Intervensi keperawatan

1)   Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami oleh anak.

Rasional : Untuk memberikan nutrisi yang optimal meskipun kehilangan napsu

makan serta memotivasi anak agar mau makan.

2)   Berikan makanan yang mudah ditelan, seperti bubur dan tim, serta dihidangkan selagi masih

hangat

Rasional` : Memudahkan proses menelan dan meringankan kerja lambung untuk

mencerna makanan dan menghindari rasa mual.

Page 16: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

3)   Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi

sering.

Rasional : karena porsi biasanya ditoleransi dengan lebih baik.

4)   Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama.

Rasional : Untuk membantu status nutrisi.

5)   Mempertahankan kebersihan mulut pasien

Rasional : Untuk merangsang napsu makan.

6)   Mempertahankan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.

Rasional : Untuk menghindari intoleransi makanan.

7)   Jelaskan pada keluarga manfaat makanan/ nutrisi bagi anak terutama saat sakit.

Rasional : Makanan merupakan penambahan tenaga bagi orang sakit.

8)   Catatlah jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.

Rasional : Untuk mengetahui jumlah intake makanan dan penentuan dalam

pemberian diet dan selanjutnya.

b.    Diagnosa Keperawatan 4

Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.

Tujuan : tidak terjadi perdarahan

Kriteria hasil : Jumlah trombosit dalam batas normal.

Intervensi Keperawatan

1)   Monitor penurunan trombosit yang di sertai dengan tanda klinis

Rasional : Untuk mengetahui perkembangan penyakit apabila terjadi perdarahan

bawah kulit.

2)   Monitor jumlah trombosit setiap hari

Page 17: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Rasional : Mengetahui nilai batas normal dan perkembangan penyakit.

3)   Berikan penjelasan mengenai pengaruh trombositopenia pada pada anak.

Rasional : Penjelasan yang akurat tentang trombositopenia merupakan faktor

penyebab terjadinya syok apabila terjadi penurunan trombosit yang hebat.

4)   Anjurkan anak untuk banyak istirahat

Rasional : Memberikan relaksasi untuk anggota organ tubuh serta membantu dalam

proses penyembuhan.

c.    Diagnosa Keperawatan 5

Tujuan : Anak menunjukkan terpenuhinya tanda-tanda kebutuhan cairan.

Kriteria hasil : - Anak mendapatkan cairan yang cukup

-         Menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat yang dibutuhkan dengan tanda-tanda vital dan

turgor kulit yang normal, membran mukosa lembab.

Intervensi keperawatan.

1)   Monitor keadaan umum pasien

Rasional : Untuk mengetahui perkembangan penyakit.

2)   Observasi tanda-tanda vital setiap 2-3 jam.

Rasional : Untuk meningkatkan hidrasi dan mencegah dehidrasi.

3)   Perhatikan keluhan pasien seperti mata kunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin dan

sesak napas.

Rasional : Untuk mengetahui perubahan yang terjadi bila adanya kekurangan cairan

sehingga mendapatkan perawatan lebih baik.

4)   Mengobservasi dan mencatat intake dan output.

Rasional : Untuk menentukan status hidrasi

Page 18: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

5)   Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Rasional : Menentukan adanya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

6)   Monitor nilai laboratorium : elektrolit darah, serum albumin.

Rasional : Menentukan adanya ketidakseimbangannya cairan dan elektrolit.

7)   Mempertahankan intake dan output yang adekuat.

Rasional : Pemenuhan kebutuhan cairan menurunkan resiko dehidrasi.

8)   Monitor dan mencatat berat badan.

Rasional : merupakan indikator cairan dan nutrisi.

9)   Pasang infus dan beri terapi cairan intravena jika terjadi perdarahan (kolaborasi dengan dokter)

Rasional : Pemberian infus dimaksudkan untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma.

d.      Diagnosa Keperawatan 6

Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.

Tujuan : Anak mendapat istirahat yang adekuat

Kriteria hasil : - Anak melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan.

-       Kebutuhan istirahat anak terpenuhi.

Intervensi keperawatan

1)   Bantulah anak untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti: mandi, makan dan

eliminasi, sesuai dengan tingkat keterbatasan anak.

Rasional : Melindungi anak dari cedera selama melakukan aktivitas dan

memungkinkan penghematan energi atau kelemahan tubuh.

2)   Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak

Page 19: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Rasional : Bantuan keluarga membuat anak merasa aman secara moril dan fisik

serta membantu perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien.

3)   Dekatkan dan siapkan alat-alat yang dibutuhkan di dekat anak

Rasional : Memudahkan pasien dapat mengambil keperluannya.

e.       Diagnosa Keperawatan 7

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak.

Tujuan : Keluarga menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal koping

yang adatif.

Kriteria hasil : - Keluarga menunjukkan pemahaman tentang penyakit dan terapinya

-   Keluarga menunjukkan perilaku koping positif terhadap anak.

Intervensi keperawatan

4)   Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh

stress.

Rasional : Karena hal ini biasanya terjadi dalam proses penyesuaian dan untuk

menguatkan pemahaman keluarga.

5)   Ijinkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang lebar, dan identifikasi

faktor yang paling mencemaskan keluarga.

Rasional : Agar keluarga mendapat dukungan yang di butuhkan sehingga

kemampuan mereka untuk mengatasi masalah dapat dimaksimalkan.

6)   Identifikasi koping yang biasa digunakan dan seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi

keadaan.

Rasional : Untuk memberikan dukungan dan ketenangan sesuai kebutuhan.

Page 20: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

7)   Tanyakan kepada keluarga apa yang dapat dilakukan untuk membuat anak atau keluarga menjadi

lebih baik atau dan jika memungkinkan memberikan apa yang diminta oleh kelurga.

Rasional : Untuk memberikan perawatan yang optimal terhadap intervensi lanjut.

8)   Memenuhi kebutuhan dasar anak; jika anak sangat tergantung dalam melakukan aktivitas sehari-

hari, ijinkan hal ini terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian secara bertahap

meningkatkan kemandirian anak dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

Rasional : Untuk memberikan dukungan sehingga kemampuan anak untuk

melakukan koping dapat di maksimalkan serta menurunkan resiko cedera.

4.    Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana-rencana perawatan.

(Tarwoto Wartonah, 2006).

Pendekatan tindakan keperawatan meliputi:

a.       Independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah

dari dokter atau tenaga kesehatan lain.

b.      Interdependen adalah tindakan keperawatan yang menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan

suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi

dan dokter.

c.       Dependen, tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan

medis.Tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis dilaksanakan.

(Kusnanto, 2004).

5.   Evaluasi Keperawatan

Page 21: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk

mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap

asuhan keperawatan yang diberikan.

Langkah-langkah evaluasi :

a.         Daftar tujuan-tujuan pasien.

b.         Lakukan pengkajian apakah pasien dapat melakukan sesuatu.

c.         Bandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien.

d.        Diskusikan dengan pasien, apakah tujuan dapat tercapai atau tidak. (Tarwoto Wartonah, 2006).

 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE

A.  Pengkajian

1.    Identitas Klien

Nama : T.S

Umur : 12 Tahun

TTL : Tondano 3 oktober 1999

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Tondano Roong ling I

Suku/ Bangsa : Minahasa/ Indonesia

Anak Ke : Satu

Tanggal MRS : Kamis, 06-Mei-2010, Jam 10:14 Wita

Tanggal Pengkajian : Jumat, 07-Mei-2010, Jam 14.00 Wita

Ruangan : Debora, kamar 2, bed 2

No RM : 6424

Page 22: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

No Reg : 502233

Diagnosa Medik : Demam Berdarah Dengue

2.    Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Tn M.S

Umur : 37 Tahun

Pendidikan : Sarjana Strata I

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Tondano Roong I

Agama : Kristen Protestan

Suku/ Bangsa : Minahasa/ Indonesia

Nama Ibu : Ny M.P

Umur : 32 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

3.    Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

1 F.S 5 Tahun Adik Sehat

4.    Riwayat Kesehatan

a.    Keluhan Utama : Panas

b.    Riwayat Kesehatan Sekarang

Sejak 4 hari yang lalu tanggal 02-05-2010 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh panas,

batuk-batuk, sakit kepala. Klien diberi minum obat parasetamol, panas turun tapi tak lama

kemudian naik lagi sampai sampai 40 0C. tanggal 06-05-2010 keluarga membawa klien ke UGD

RSU Bethesda GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Dan dokter menganjurkan

Page 23: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

untuk rawat inap di ruangan Debora. Saat pengkajian tanggal 07-05-2010 jam 14.00 klien

mengatakan badan masih terasa panas dengan suhu tubuh 380C dan telah mendapat perawatan

selama 1 hari. Klien mengatakan terdapat bintik-bintik merah ditangan dan kaki, napsu makan

menurun ada mual dan muntah 2x, klien tampak lemah,

c.    Riwayat Kesehatan Lalu

Sebelumnya Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang dan tidak

pernah dirawat di rumah sakit.

d.   Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga mengatakan dalam keluarga hanya klien yang mengalami sakit seperti ini.

e.    Kondisi Lingkungan

Klien tinggal bersama orang tua dan adik klien, tempat tersebut beratap genteng, dinding beton,

lantai flur, terdiri dari 4 kamar klien dan adik klien tidur dalam satu kamar, WC dan kamar

mandi berada di dalam rumah, sumber air minum air mineral isi ulang, penerangan listrik dan

penanganan sampah di kumpul lalu di buang di tong sampah. Jenis rumah petak dan berdekatan

dengan rumah tetangga.

f.     Riwayat Psikososial

Hubungan anak dan orang tua serta adik harmonis, klien termasuk anak yang cepat bergaul,

akrab dengan teman-teman sebaya khususnya dirumah, hubungan anak keluarga dengan

lingkungan sekitar termasuk tim medis baik, jika klien marah klien mengekspresikan perasaan

dengan menangis atau mengungkapkan perasaan pada orang tua, dan jika klien gembira klien

mengekspresikan perasaan dengan tertawa.

Page 24: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

g.    Riwayat Spritual

Klien menganut agama Kristen protestan. Klien selalu ke ibadah sekolah minggu setiap hari

minggu, dan kegiatan-kegiatan ibadah anak lainnya. Klien juga diajar orang tua untuk selalu

berdoa sebelum makan, sebelum tidur dan bangun tidur.

h.    Reaksi Hospitalisasi

1)   Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang menakutkan

karena apabila sakit sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, tidak bisa kesekolah seperti

hari-hari biasanya, dan harus tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan dalam proses

penyembuhan.

2)   Pemahaman Orang tua tentang sakit dan rawat inap

Pada saat pengkajian orang tua klien mengatakan bahwa keadaan sakit merupakan suatu keadaan

yang mencemaskan bagi setiap Orang tua terhadap anaknya, karena dapat membuat orang tua

merasa terbebani Dan orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya, tampak gelisah dan

mondar-mandir diruangan karena pertama kali anaknya dirawat di rumah sakit

5.    Aktivitas Hidup Sehari-hari

a.    Nutrisi

Sebelum sakit : Selera makan pasien baik, frekuensi makan 3x sehari, jenis

makanan : nasi, ikan, sayur. Porsi makan dihabiskan. Tidak ada pantangan atau alergi dalam

makanan.

Saat di kaji : Porsi makan tidak dihabiskan (hanya 5-6 sendok makan).Klien

makan 3x sehari, jenis makanan; bubur, ikan, sup, buah. Napsu makan kurang, mual dan muntah

2x

Page 25: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

b.    Cairan

Sebelum sakit : Klien minum 6-7 gelas/hari, jenis air putih, susu kadang-kadang.

Saat dikaji : Minum 10 gelas/ hari

Jenis air putih, dan dianjurkan ditambah minum jus buah

c.    Eliminasi

Sebelum sakit : BAB 1-2x/hari

Konsistensi lembek

Warna coklat

BAK 4-5/hari

Warna kuning jernih

Saat dikaji : Klien belum BAB

BAK 6-7x/hari

Warna kuning jernih

d.   Istirahat/tidur

Sebelum sakit : Tidur siang 1 jam, tetapi kadang-kadang tidak tidur siang karena

bermain

Tidur malan 8-9 jam/hari

Saat dikaji : Tidur siang 1 jam/hari

Tidur malam 10 jam/hari

e.    Personal hygiene

Sebelum sakit : Mandi 2x/hari, memakai sabun mandi, cuci rambut memakai

shampoo, menggosok gigi 2x/hari dengan sikat dan pasta gigi

Page 26: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Saat dikaji : Klien hanya dimandikan dengan menggunakan waslap setiap

pagi.

f.     Aktivitas

Sebelum sakit : Aktivitas klien ke sekolah dan bermain dengan teman sebaya

klien di rumah setelah pulang sekolah

Saat dikaji : Klien tidak beraktivitas, klien hanya beristirahat karena sakit.

6.    Pemeriksaaan Fisik

a.    Keadaan umum

Klien tampak lemah, klien berpakaian sesuai dengan usia, bersih

b.    Kesadaran

Composmentis

c.    Tanda-Tanda vital

TD : 110/70 mmHg

N : 92 x/m

R : 22x/m

Sb : 38 0C

d.   Antropometri

TB : 135 cm

BB sebelum sakit : 28 kg

BB saat sakit : 25 kg

7.    Pemerikasaan Head to toe

a.    Kepala

Page 27: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Inspeksi : Bentuk bulat, rambut warna hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi dikulit

kepala,

Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

b.    Mata

Inspeksi : Pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sclera tidak

ikterus.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

c.    Hidung

Inspeksi : Terdapat rambut-rambut hidung, penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada

perdarahan.

: Tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba adanya polip

d.   Telinga

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada

perdarahan.

: Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

e.    Mulut

Inspeksi : Bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies, tidak

ada perdarahan.

f.     Leher

Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis dan kelenjar tiroid

: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

g.    Dada

Page 28: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Inspeksi : Pergerakan dada simetris.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Auskulatasi : Bunyi napas bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi tambahan seperti Wheezing atau ronchi

Perkusi : Bunyi resonan pada paru, dan bunyi pekak pada jantung.

h.    Abdomen

Inspeksi : Perut datar , tidak ada asites,

: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar

Auskultasi : Terdengar peristaltic usus

Perkusi : Bunyi timpani.

i.      Ekstremitas atas

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 30tts/m di tangan kiri. ROM baik,

kekuatan otot 5

: Tidak ada adema, akral teraba panas.

j.      Ekstemitas bawah

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kedua tungkai dapat digerakkan, ROM baik,

kekuatan otot 5

Palpasi : Tidak ada adema, akral teraba panas

k.    Genetalia

Inspeksi : bersih

l.      Anus

Inspeksi : Tidak ada haemoroid

m.  Kulit

Inspeksi : Warna kuning langsat, terdapat bintik-bintik merah,

Page 29: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Palpasi : Turgor kulit baik, teraba panas.

8.    Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 06-05-2010 Nilai Normal pada anak

LED 10 0 -20

Hemoglobin 15,3 gr/dl 11,0-14,8 gr/dl

Leukosit 1000/dl 6000-12.000/dl

Hematokrit 44 % 34-45%

Trombosit 88.000/dl 150.000-450.000/dl

Tanggal 07-05-2010 jam 05.30

Hemoglobin 15.7gr/dl

Hematokrit 45 %

Leukosit 1000/dl

Trombosit 73.000/dl

9.    Terapi Medis

RL 30 tts/mnt

Sanmol 3 x ¾ tab

Cefarox 2 x 100 mg

Ocuson 3 x ¾ tab

Starmuno 2 x 1

Trolit 5 sact/hari

10.     Pengelompokkan Data

Data subjektif

a.    Klien mengatakan badan terasa panas

Page 30: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

b.    Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x.

c.    Klien mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan

d.   Orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.

Data Objektif

a.    Klien tampak lemah

b.    Sb 380C, N 92x/m

c.    Akral teraba panas

d.   Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)

e.    BB sekarang 25 kg

f.     Bibir tampak kering

g.    Tampak bintik merah di kulit

h.    Trombosit 73.000/dl

i.      Leukosit 1000/dl

j.      Orang tua gelisah, mondar-mandir diruangan.

11.     Tabel 1 Analisa Data NO DATA PENYEBAB MASALAH1. DS :

-       Klien mengatakan

badan terasa panas

DO :

-       Klien tampak lemah

-       Sb 380C, N 92x/m

-       Akral teraba panas

Virus Dengue (arbovirus)

Melalui gigitan nyamuk

Masuk kedalam tubuh

Re infection oleh virus dengue dengan serotip

Hipertemi

Page 31: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

berbeda

Berekasi dengan antibodyMeninbulkan respon

peradangan

2 DS :

-       Klien mengatakan

napsu makan menurun,

ada mual dan muntah

2x

DO :

-       Makanan yang

disajikan tidak di

habiskan ( hanya 5-6

sendok)

-       BB sekarang 25 kg

-       Bibir tampak kering

Menimbulkan respon peradangan

Menstimulasi medulla vomiting center

Mual dan muntah

Intake nutrisi kurang

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

3 Faktor resiko terjadi

perdarahan yang lebih

lanjut:

-    Klien mengatakan

timbul bintik-bintik

merah di kedua kaki

dan tangan

-        Tampak bintik merah

Terbentuk kompleks antibody dalam sirkulasi

darah

Pengaktifan system complement dan dilepaskannya

anvilaktosin C3a dan C5a

Lepaskan histamine yang besifat vasoaktif

Permeabilitas dinding

Potensial terjadi perdarahan

Page 32: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

di kulit

-       Trombosit 73.000/dl

-       Leukosit 1000/dl

pembuluh darah meningkat

Kebocoran plasma di intertisium

Penurunan jumlah cairan intravaskuler

Trombositopenia

4 DS :

-    Orang tua bertanya-

tanya tentang penyakit

anaknya.

DO :

-       Orang tua gelisah dan

mondar-mandir

diruangan.

Perubahan status kesehatan anak

Anak harus dihospitalisai

Timbul kekwatiran orang tua terhadap penyakit

anak

Perubahan peran keluarga

B.     Diagnosa Keperawatan

1.    Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan

DS :

-       Klien mengatakan badan terasa panas

DO :

-       Klien tampak lemah

Page 33: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

-       Sb 380C, N 92x/m

-       Akral teraba panas

2.    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual

dan muntah tidak ada napsu makan yang ditandai dengan

DS :

-       Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x

DO :

-       Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)

-       BB sekarang 25 kg

-       Bibir tampak kering

3.    Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia factor resiko terjadi

perdarahan yang lebih lanjut:

-       Orang tua mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan

-       Tampak bintik merah di kulit

-       Trombosit 73.000/dl

-       Leukosit 1000/dl

-       Terpasang IVFD RL 30 tts di tangan kiri.

4.    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak yang ditandai dengan

DS :

-       Orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.

DO :

-       Orang tua gelisah, dan mondar-mandir diruangan.

Page 34: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

C.  Tabel 2 Perencanaan Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK T.S DENGAN PENYAKIT INFEKSI DEMAM

BERDARAH DENGUE DI PAVILIUN DEBORA RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

Nama : T.S

Umur : 12 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Paviliun :

Debora

No

Hari/ Tangg

al

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan Keperawatan Implementasi KeperawatanTujuan /Kriteria

hasilIntervensi Rasional

1 Jumat

07/05/

2010

Hipertermi

berhubungan

dengan proses

infeksi virus

yang ditandai

dengan

DS :

       Klien

mengatakan

badan terasa

panas

DO :

Anak

menunjukan

tanda-tanda vital

dalam batas

normal setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 hari

dengan criteria

hasil :

        Badan tak

1.     Observasi tanda-

tanda vital setiap 4

jam

2.     Berikan kompres

air hangat

3.     Anjurkan orang tua

untuk memberikan

air banyak paling

tidak ± 8-9

gelas /hari

4.     Anjurkan agar

1.   Suhu 38,9-41,10c

menunjukkan proses

penyakit infeksi

akut.

2.   Pemberian kompres

membuat

vasodilatasi

3.   Mempercepat proses

penguapan melalui

urine dan keringat

selain itu untuk

mengganti cairan

Jam 14.00

1.     Mengobservasi tanda-tanda

vital

Sb : 380c

N : 92x/mnt

R : 22x/m

TD: 110/70 mmHg

Jam 14.15

2.     Memberikan kompres air

hangat pada dahi

3.     Menganjurkan anak untuk

minum banyak air/jus jambu

Page 35: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

-       Klien tampak

lemah

-       Sb 380C, N

92x/m

-       Akral teraba

panas

terasa panas

        Suhu dan nadi

dalam batas

normal 36,50c-

37,20c dan 50-90

x/m

anak tidak

memakai selimut

dari pakaian yang

tebal

5.     Anjurkan orang tua

untuk segera

mengganti pakaian

klien jika sudah

basah oleh keringat

6.     Berikan terapi

intravena dan obat-

obatan sesuai

dengan progam

dokter

tubuh yang hilang

4.   Untuk memudahkan

dalam proses

penguapan

5.   Memberikan rasa

kenyamanan bagi

tubuh klien.

6.   Pemberian terapi

intravena untuk

mengganti cairan

yang hilang dan

obat-obatan sebagai

preparat yang

diformulasikan

untuk penurunan

panas

± 8-9 gelas/hari

Jam 14.30

4.     Menganjurkan klien untuk

memakai pakaian tipis yang

mudah menyerap keringat

Jam 18.00

5.     Membantu menggati

pakaian anak karena sudah

basah oleh keringat

Jam 14.00

6.     Memberikan obat sanmol ¾

tab

Ocuson ¾ tab

Mengganti cairan IVFD RL

30 tts/mnt

2 Jumat Gangguan Anak 1.    Sajikan makan 1.     Memudahkan proses Jam 17.00

Page 36: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

07/05/

2010

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual

dan muntah

tidak ada napsu

makan yang

ditandai dengan

DS :

       Klien

mengatakan

napsu makan

menurun, ada

mual dan

muntah 2x

DO :

-    Makanan yang

disajikan tidak

di habiskan

( hanya 5-6

sendok)

menunjukan

kebutuhan

nutrisi yang

adekuat setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 hari

dengan kriteria

hasil:

        Anak tidak

merasa mual dan

muntah

        Nafsu makan

meningkat

        Porsi makan

dihabiskan

        BB kembali

bertambah ½ kg

yang mudah

ditelan, seperti

bubur, serta

dihidangkan selagi

masih hangat

2.    Anjurkan kepada

orang tua untuk

memberikan

makanan dengan

teknik porsi kecil

tapi sering

3.    Catat jumlah porsi

makanan yang

dihabiskan oleh

klien tiap hari

4.    Pertahankan

kebersihan mulut

pasien

5.    Timbang berat

badan tiap hari

menelan dan

meringankan kerja

lambung untuk

mencerna makanan

dan menghindari

rasa mual

2.     Karena porsi kecil

biasanya ditoleransi

dengan baik.

3.     Untuk mengetahui

jumlah intake

makanan dan

penentuan dalam

pemberian diet yang

selanjutnya.

4.     Untuk merangsang

napsu makan

5.     Untuk membantu

status nutrisi

1.     Menyajikan makanan

bubur, ikan, sayur, dalam

keadaan hangat

2.     Menganjurkan kepada

orang tua untuk

memberikan makan sedikit-

sedikit tapi sering

Jam 17.30

3.     Mencatat jumlah porsi

makanan yang dihabiskan ½

porsi

Jam 19.00

4.     Menganjurkan pada klien

dan orang tua untuk

mempertahankan kebersihan

mulut dengan menggosok

gigi.

Jam 21.00

5.     Menimbang berat badan

BB 25 kg

6.    Menjelaskan kepada orang

tua manfaat nutisi bagi anak

Page 37: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

-    BB sekarang 25

kg

-    Bibir tampak

kering

6.    Jelaskan pada

keluarga manfaat

makanan/nutrisi

bagi anak terutama

saat sakit

6.     Makanan

merupakan

penambahan

makanan bagi anak

sakit

terutama saat sakit. harus

menkonsumsi makanan

yang bergizi untuk

menambah stamina dan

mempercepat proses

penyembuhan

Jam 18.00

Melayani obat cefarox dan

starmuno

3. Jumat

07/05/

2010

Potensial terjadi

perdarhan

berhubungan

dengan

trombositopenia

factor resiko

terjadi

perdarahan lebih

lanjut

-        Orang tua

mengatakan

timbul bintik-

bintik merah di

Tidak terjadi

perdarahan

lanjut setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 hari

dengan kriteria

hasil:

-        Tidak ada

bintik-bintik

merah di kulit

-        Trombosit

1.     Monitor tanda-

tanda perdarahan

2.     Monitor penurunan

trombosit

3.     Anjurkan anak

untuk banyak

istirahat

1.    Untuk mengetahui

apabila ada tanda-

tanda perdarahan

lebih lanjut

2.    Untuk mengetahui

perkembangan

penyakit

3.    Memberikan

relaksasi untuk

anggota organ tubuh

serta membantu

dalam proses

penyembuhan

Jam 15.00

1.    Memonitor tanda-tanda

perdarahan yaitu bintik-

bintik merah, yang timbul

dikulit

2.    Memonitor jumlah

penurunan trombosit

73.000/dl

Jam 15.30

3.    Menganjurkan kepada anak

untuk beristirahat banyak

dan mengurangi aktivitas

yang berlebihan karena akan

Page 38: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

kedua kaki dan

tangan

-        Tampak bintik

merah di kulit

-        Trombosit

73.000/dl

-       Leukosit

1000/dl

kembali

nnnormalnorma

normal 150.000-

normal

450.000/dl

-        Leukosit normal

6000-12000/dl

4.     Anjurkan anak

untuk banyak

minum

5.     Anjurkan agar

anak tidak

menggosok gigi

dengan keras

6.     Kolaborasi dengan

dokter untuk

pemeriksaan

trombosit dan

pemberian terapi

4.    Membantu

meningkatkan

jumlah trombosit

dalam tubuh

5.    Merangsang

terjadinya

perdarahan dengan

kadar trombosit

turun

6.    Indentifikasi kadar

trombosit dan

memberikan

tindakan secara tepat

sehingga tanda-tanda

perdarahan dapat

diantisipasi lebih

lanjut

membutuhkan energi lebih

Jam 16.00

4.     Menganjurkan kepada

orang tua untuk lebih sering

memberikan anak minum

air/jus jambu yang banyak ±

I gelas /jam

5.     Menganjurkan kepada anak

untuk tidak menggosok gigi

dengan keras karena akan

merangsang terjadinya

perdarahan.

Jam 18.00

6.     Mengambil darah untuk

pemeriksaan

Ht,Hb,trombosit sebanyak ±

2 cc

7.     Melayani trolit 1 sachet

4 Jumat

07/05/

2010

Perubahan

proses keluarga

berhubungan

Keluarga

menunjukkan

perilaku koping

1.     Kaji perasaan dan

persepsi orang tua

atau anggota

1.    Karena hal ini

biasanya terjadi

dalam proses

Jam 20.00

1.     Menanyakan dan

mengetahui kemampuan

Page 39: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

dengan kondisi

anak yang

ditandai dengan

DS :

-       Orang tua

bertanya-tanya

tentang penyakit

anaknya.

DO :

-       Orang tua

gelisah, dan

mondar-mandir

di ruangan

posistif tentang

anaknya setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2 jam

dengan kriteria

hasil :

Orang tua klien

tenang dan

memahami

tentang penyakit

anak dan

terapinya.

keluarga terhadap

situasi yang penuh

stres

2.     Ijinkan orang tua

untuk ungkapkan

perasaan dan

identifikasi faktor

yang paling

mencemaskan

3.     Identifikasi koping

yang bisa

digunakan dan

seberapa besar

keberhasilannya

dalam mengatasi

keadaan.

4.     Tanyakan kepada

keluarga apa yang

dapat dilakukan

untuk membuat

anak atau keluarga

penyesuaian dan

untuk menguatkan

pemahaman keluarga

2.    Agar keluarga

mendapat dukungan

yang dibutuhkan

sehingga

kemampuan mereka

untuk mengatasi

masalah dapat

dimaksimalkan

3.    Untuk memberikan

dukungan dan

ketenangan sesuai

kebutuhan

4.    Untuk memberikan

perawatan yang

optimal terhadap

intervensi lanjut

keluarga terhadap ambang

stress karena klien baru

pertama kali di rawat di RS

2.     Mengijinkan kesempatan

kepada orang tua untuk

mengekspresikan perasaan

dimana orang tua cemas

karena anak mereka belum

sembuh sudah berapa kali

diperiksa darahnya

3.     Mengetahui koping orang

tua dalam menghadapi

masalah sehingga dapat

mengantisipasi keadaan

dengan mendengarkan

keluhan orang tua dan

memberi penjelasan

sehingga orang tua merasa

dihargai dan rasa cemas

dapat berkurang atau hilang.

Page 40: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

menjadi lebih baik.

Page 41: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

D.  Tabel 3

CATATAN PERKEMBANGAN

RSU BETHESDA GMIM TOMOHONNama : T.S Paviliun : Debora

Umur : 12 Tahun

Hari/ tanggal

Diagnosa Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Sabtu

08/05/2010

Hipertermi

berhubungan

dengan proses

infeksi virus

Jam 14.00

1.  Mengontrol keadaan umum

klien tampak sakit sedang

kesadaran composmentis

masih terpasang IVFD RL 30

tts/m

2.  Mengobservasi vital sign:

S

b : 37,60c

N

: 90x/mnt

R

: 20x/mnt

T

D: 110/70 mmHg

3.  Memberi motivasi pada klien

untuk minum air putih dan jus

jambu sebanyak 8-9

gelas/hari

Jam 22.00

S:

-       Klien mengatakan

badan terasa hangat

O :

-       Akral hangat

-       Sb : 37,60c

A:

Masalah peningkatan

suhu tubuh mulai

teratasi

P:

Lanjutkan tindakan

keperawatan

Page 42: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

Jam 16.00

4.  mengingatkan pada klien

untuk selalu memakai baju

tipis yang mudah menyerap

keringat

5.  Menganjurkan pada klien

untuk banyak istirahat

6.  Menggantikan pakaian klien

yang basah oleh keringat.

Jam 17.00

7.  Megobservasi vital sign :

Sb : 37,60c

N : 95 x/mnt

R : 22x/mnt

TD: 100/70 mmHg

Jam 22.00

8.  Melayani obat sanmol dan

ocuson 1 tab

Sabtu

08/05/2010

Gangguan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual dan

muntah tidak ada

Jam 15.00

1.  Menimbang berat badan klien

BB 25,5 kg

2.  Menganjurkan kepada klien

makan sedikit-sedikit tapi

sering

3.  Menganjurkan kepada klien

Jam 22.00

S:

Klien mengatakan

sudah mulai banyak

makan,

O:

-     Makanan yang

Page 43: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

napsu makan untuk makan makanan selagi

masih hangat.

Jam 18.00

4.  Melayani makan malam

bubur, ikan sayur, ikan,

makanan di habiskan ¾ porsi

disajikan habis ¾ porsi

-     BB 25 kg

A:

Masalah nutrisi mulai

teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

keperawatan

Sabtu

08/05/2010

Potensial terjadi

perdarahan

Jam 16.00

1.  Mengobservasi tanda-tanda

perdarahan, perdarahan

spontan tidak ada

2.  Menganjurkan pada klien

untuk minum air dan jus

jambu ± 8-9 gelas/ hari agar

trombosit cepat naik

Jam 19.00

3.  Mengambil darah untuk

kontrol Hb, Ht, Tombosit.

4.  Mengatur tetesan cairan infus

30 tts/mnt

5.  Melayani obat trolit I sachet

Jam 22.00

S:

Orang tua mengatakn

bintik merah sudah

mulai bekurang

A:

-       Bintik merah di

tangan dan kaki mulai

berkurang

-       Trombosit 85.000/dl

-       Hb : 13,3 gr%

-       Ht : 41 %

A:

Masalah potensial

Page 44: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

terjadi perdarahan

lanjut mulai teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

keperawatan.

CATATAN PERKEMBANGAN

RSU BETHESDA GMIM TOMOHONNama : T.S Paviliun : Debora

Umur : 12 Tahun

Hari/ tanggal

Diagnosa Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Minggu Hipertermi

berhubungan

Jam 14.00

1.  Mengontrol keadaan umum

Jam 22.00

Page 45: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

09/05/2010 dengan proses

infeksi virus

klien tampak sakit sedang

kesadaran composmentis

2.  Mengobservasi vital sign:

S

b : 36,50c

N

: 88x/mnt

R

: 20x/mnt

T

D: 100/70 mmH

3.  Memberi motivasi pada klien

untuk minum air putih dan jus

jambu sebanyak 8-9

gelas/hari

Jam 16.00

4.  Mengingatkan pada klien

untuk selalu memakai baju

tipis yang mudah menyerap

keringat

5.  Menganjurkan pada klien

untuk banyak istirahat

6.  Menggantikan pakaian klien

yang basah oleh keringat.

Jam 17.00

S:

-       Klien mengatakan

sudah tidak panas

O:

-       Akral hangat

-       Sb : 360c

A:

Masalah peningkatan

suhu tubuh teratasi

P:

Pertahankan tindakan

keperawatan

Page 46: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

7.  Megobservasi vital sign :

Sb : 360c

N : 90 x/mnt

R : 22x/mnt

TD: 100/70 mmHg

Minggu

09/05/2010

Gangguan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual dan

muntah tidak ada

napsu makan

Jam 15.00

1.  Menimbang berat badan klien

BB 25,5 kg

2.  Menganjurkan kepada klien

makan sedikit-sedikit tapi

sering.

3.  Menganjurkan kepada klien

untuk makan makanan selagi

masih hangat.

Jam 18.00

4.  Melayani makan malam

bubur, ikan sayur, ikan,

makanan di habiskan 1 porsi

Jam 22.00

S:

Klien mengatakan

sudah mulai banyak

makan, nafsu makan

meningkat.

O:

-     Makanan yang

disajikan habis 1 porsi

-     BB 25,5 kg

A:

Masalah nutrisi

teratasi

P:

Pertahankan intervensi

keperawatan

Minggu Potensial terjadi Jam 16.00 Jam 22.00

Page 47: Laporan Pendahuluan ASKEP Dengue High Fever

09/05/2010 perdarahan 1.  Mengobservasi tanda-tanda

perdarahan, perdarahan

spontan tidak ada

2.  Menganjurkan pada klien

untuk minum air dan jus

jambu ± 8-9 gelas/ hari agar

trombosit cepat naik

Jam 19.00

3.  Mengambil darah untuk

kontrol Hb, Ht, Tombosit.

4.  Mengatur tetesan cairan infus

30 tts/mnt

5.  Melayani obat trolit I sachet

S:

Klien mengatakn

bintik merah hilang

A:

-       Bintik merah di

tangan dan kaki sudah

hilang

-       Trombosit

120.000/dl

-       Hb : 14 gr%

-       Ht : 41 %

A:

Masalah potensial

perdarahan lanjut

tidak terjadi.

P:

Pertahankan

intervensi

keperawatan.