36
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang sangat penting di Indonesia. Paradigma sehat yang ada di Indonesia lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan usaha kuratif dan rehabilitatif dengan harapan dapat mengurangi pengeluaran negara untuk pembiayaan kesehatan. 1 Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang ada di masyarakat. Peningkatan kualitas Puskesmas dapat meningkatkan angka kesehatan yang ada di Indonesia. Puskesmas mempunyai peranan penting dalam bidang kesehatan karena jangkauan pelayanan Puskesmas lebih ditekankan pada masyarakat kecil. Fungsi Puskesmas mengacu kepada konsep “Paradigma Sehat” yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan. 1

Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang sangat penting di

Indonesia. Paradigma sehat yang ada di Indonesia lebih mengedepankan upaya

promotif dan preventif tanpa meninggalkan usaha kuratif dan rehabilitatif dengan

harapan dapat mengurangi pengeluaran negara untuk pembiayaan kesehatan.1

Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang ada di masyarakat.

Peningkatan kualitas Puskesmas dapat meningkatkan angka kesehatan yang ada di

Indonesia. Puskesmas mempunyai peranan penting dalam bidang kesehatan karena

jangkauan pelayanan Puskesmas lebih ditekankan pada masyarakat kecil. Fungsi

Puskesmas mengacu kepada konsep “Paradigma Sehat” yaitu pembangunan

kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan

kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya

pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara

menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan.1

Jaminan mutu (Quality assurance) merupakan kondisi yang memberikan

kepastian tentang tingkat mutu dari produk atau jasa sehingga konsumen dapat

membeli atau memanfaatkannya dengan penuh kepercayaan dan menggunakannya

dalam jangka waktu lama dengan kepercayaan

dan kepuasan

Tahun 2011 ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mempunyai visi

dan misi yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Visi Kementrian Kesehatan

berbunyi Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, sedangkan Kementrian

Kesehatan mempunyai empat misi yang harus dicapai yaitu meningkatkan kesehatan,

melindungi kesehatan masyarakat, menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan

dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.2

Page 2: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

2

Puskesmas dapat melakukan upaya yang dikelompokan menjadi dua bagian,

yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan. Upaya kesehatan wajib antara

lain, upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu

dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan.3

Tuberkulosis(TB) merupakan penyakit menular yang ada di Indonesia sejak

lama. Meskipun angka kematian akibat penyakit TB menurun dibandingkan 1990,

tetapi penyakit ini masih termasuk penyakit yang berbahaya. Oleh karena itu TB

masih menjadi masalah kesehatan yang perlu untuk penanganan. Diantara usaha

pengananan masalah tersebut adalah deteksi dini/penemuan kasus yang termasuk

dalam salah satu program upaya kesehatan wajib khususnya bidang pemberantasan

penyakit menular. Kurangnya cakupan dari penemuan kasus TB yang disebebkan

oleh bebrapa faktor dapat berakibat pada meningkatnya angka kejadiaan TB dan

keterlambatan dalam penanganan karena TB tidak terdeteksi secara dini. Hal ini

tentunya dapat menjadi salah satu penyebab gagalnya pencapaian derajat kesehatan

yang merupakan tujuan utama pembangunan kesehatan. 4

Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

upaya penemuan kasus TB sebagai salah satu program pemberantasan penyakit

menular. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kajoran I sebagai tempat pelayanan

kesehatan di daerah Kajoran bertanggung jawab menjalankan program penemuan

kasus Tuberkulosis BTA (+). Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat

menemukan masalah yang menjadi penyebab kurang berhasilnya upaya penemuan

kasus TB dan memberikan solusi atas masalah tersebut. Penelitian ini juga

diharapkan dapat membantu upaya perbaikan manajemen program dan mutu

pelayanan Puskesmas, khususnya Kajoran I Magelang.

2.2 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Page 3: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

3

Mahasiswa mampu mengetahui, menganalisa, dan mendeskripsikan

pelaksanaan upaya penemuan kasus tuberkulosis (TB) pelaksanaan di

Puskesmas Kajoran I periode Januari-Februari 2011 serta memberikan

alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja

Puskesmas.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan di

Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011 )

Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah yang ditemukan di

Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011 )

Mahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah dari prioritas masalah

yang ditemukan di Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011)

Mahasiswa mampu menentukan alternatif penyelesaian masalah dari

masalah yang ditemukan di Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011)

Mahasiswa mampu menentukan pengambilan keputusan dari alternatif

pemecahan masalah di Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011)

Mahasiswa mampu membuat Plan of Action dari masalah terpilih di

Puskesmas Kajoran I ( Januari-Februari 2011)

2.3 Metodologi

Laporan penelitian ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder

yang didapatkan di Puskesmas Kajoran I.

Data primer berupa pelaksanaan proses manajemen (P1.P2,P3) diperoleh

dari wawancara dengan Kepala Puskesmas, dokter, pemegang program

dan staf Puskesmas

Data sekunder diperoleh dari data tertulis yang ada di Puskesmas Kajoran

I periode Januari- Februari 2011

Dari segi manajemen puskesmas, data yang diperoleh yaitu data hasil kegiatan

sampai dengan bulan berjalan. Hasil cakupan dibandingkan dengan target tahun 2011

Page 4: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

4

didapatkan pencapaian. Masalah didapatkan jika pencapaian kurang dari 80%.

Kemudian ditentukan prioritas masalah dengan Hanlon kuantitatif. Dari prioritas

masalah tersebut dilakukan analisis penyebab masalah dengan pendekatan sistem.

Kemudian analisis faktor penyebab masalah tersebut dimasukkan ke dalam Fish

Bone Analyze. Penyebab masalah yang ada kemudian diprioritaskan dengan paired

comparison. Dengan menggunakan tabel dan diagram Pareto, dipilihlah penyebab

masalah yang akan diintervensi. Penyebab masalah yang telah terpilih kemudian

dicari alternatif pemecahan masalah secara sistematis yang paling mungkin

dilakukan. Kemudian dilakukan pengambilan keputusan mengenai pemecahan

masalah mana yang akan diusulkan dan dibuat plan of action.7,8

Page 5: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

5

BAB 2

ANALISIS SITUASI

2.1 Lingkungan

1. Data Wilayah

Situasi wilayah kerja Puskesmas Balapulang

a. Batas-batas wilayah Puskesmas Balapulang

Kecamatan Balapulang terletak di sebelah Selatan dalam peta daerah

Kabupaten Tegal yang berbatasan dengan kecamatan lain:

Sebelah utara : Kecamatan Pagerbarang

Sebelah Barat : Kecamatan Margasari

Sebelah Selatan : Kecamatan Bojong

Sebelah Timur : Kecamatan Lebaksiu

Gambar 1. Peta Wilayah Puskesmas Balapulang

Page 6: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

6

b. Luas wilayah kerja

Kecamatan Balapulang meliputi 20 desa dengan luas wilayah seluruhnya

74,85 km2, sedangkan wilayah kerja Puskesmas Balapulang sendiri meliputi 9

desa dengan luas 34,46 km2. Desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas

Balapulang dan jumlah penduduknya dirangkum dalam tabel 1.

Tabel 1. Desa cakupan wilayah kerja Puskesmas Balapulang

Desa Jumlah Penduduk

Kaliwungu 4354

Cibunar 2012

Balapulang Kulon 5407

Balapulang Wetan 15653

Pamiritan 5404

Wringinjenggot 2878

Sesepan 2884

Danawarih 6660

Sangkanjaya 1707

Jumlah 46959

c. Transportasi

Jarak Puskesmas – kantor dinas kabupaten :

Jarak Puskesmas – kantor Kecamatan :

Jarak Puskesmas – desa terjauh :

Sarana Angkutan : mobil dinas, mobil pribadi, colt, angkutan umum, truk,

mobil pick-up, sepeda motor, becak, delman. Jumlah masing-masing belum

terdapat data.

Dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Balapulang hanya satu desa yang tidak

dapat dicapai dengan kendaraan roda empat yaitu Desa Sangkanjaya.

d. Sarana komunikasi

Page 7: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

7

Sarana komunikasi dari Puskesmas ke luar: telepon. Sedangkan sarana

komunikasi yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Balapulang antara lain

radio, televisi, surat kabar, balai desa, pengumuman masjid, telepon.

e. Data Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Balapulang merupakan daerah yang sebagian besar tanahnya

memiliki tingkat kesuburan yang baik, selain itu kebutuhan akan air untuk

keperluan rumah tangga, irigasi pertanian, dan industry cukup. Namun demikian

ada beberapa lokasi yang mengalami kesulitan air, karena disamping lapisan

tanah yang berbatu juga karena sempitnya lahan.

Dari 10.862, di wilayah kerja Puskesmas Balapulang, 70% (7558 rumah)

sudah mempunyai sumber air bersih sendiri dengan persentase terendah di Desa

Danawarih (80%). Jumlah rumah dengan jamban sehat di wilayah kerja

Puskesmas Balapulang 84%, yang tidak mempunyai jamban sehat 16% dengan

persentase kepemilikan yang terendah di Desa Cibunar 30%. Jumlah rumah

dengan SPAL 90%, dengan resapan 35,8% dan saluran 45,3%. Dengan melihat

data tersebut, kita bisa memperkirakan jumlah rumah sehat di wilayah kerja

Puskesmas Balapulang sudah cukup baik.

f. Situasi Puskesmas

- Luas tanah : m2

- Luas gedung : m2

- Jumlah tempat tidur :

Ruang bersalin : 10 tempat tidur (tidak aktif)

Ruang BP : 2 tempat tidur

Ruang rawat inap :

Rawat inap pria : 10 tempat tidur, 3 tempat tidur cadangan

Rawat inap wanita: 10 tempat tidur, 3 tempat tidur cadangan

Rawat inap anak : 7 tempat tidur, 2 tempat tidur cadangan

Page 8: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

8

Ruang UGD : 3 tempat tidur

Ruang periksa : 1 tempat tidur

Ruang operasi : 1 meja operasi (tidak aktif)

Ruang USG : 1 tempat tidur

- Jumlah kursi gigi : 2 buah

- Jumlah ruangan :

Apotek : 1 ruang

Laboratorium : 1 ruang

BP gigi : 1 ruang

UGD : 1 ruang

BP Umum : 1 ruang

Ruang pendaftaran : 1 ruang

Gudang farmasi : 1 ruang

Ruang periksa : 1 ruang

Ruang USG : 1 ruang

Ruang Radiologi : 1 ruang

Ruang bersalin : 1 ruang (tidak aktif)

Ruang operasi : 1 ruang (tidak aktif)

Ruang rawat inap : 3 ruang

2. Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Balapulang tahun 2011

sebanyak 46.959 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 23.166 jiwa dan perempuan

23.793 jiwa, yang terdiri dari 10932 kepala keluarga.

a. Jumlah penduduk menurut golongan umur

Di wilayah kerja Puskesmas Balapulang tertinggi adalah golongan umur 0-

14 tahun sebanyak 19.517 jiwa (41,5%), kemudian golongan umur 14-50 tahun

sebanyak 17.424 jiwa (37%), sedangkan terendah adalah golongan umur 41 tahun

ke atas, yaitu 10.018 (21,3%).

Page 9: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

9

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Balapulang

menunjukkan bahwa 23% penduduk buta huruf/ tidak tamat SD (2849 jiwa), tamat

SD/sederajat sejumlah 7505 jiwa (60%), tamat SLTP/sederajat sejumlah 0 jiwa

(0%), sedangkan tamat SLTA/sederajat sejumlah 1637 jiwa (14%), dan tamat

perguruan tinggi 391 jiwa (3%).

c. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk di kecamatan Balapulang dirangkum pada tabel 2.

Tabel 2. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Balapulang

Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase

Buruh tani 2579 27,3

Tani 474 5

PNS/pensiunan 1307 14

ABRI/pensiunan 91 1

Pedagang 2082 22

Lain-lain 2898 30,7

TOTAL 9431 100

3. Perilaku Kesehatan

Untuk menilai masyarakat di bidang kesehatan dapat dilihat dari beberapa

indikator, yakni peran serta masyarakat di dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan dan

pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada. Peran serta masyarakat meliputi:

Page 10: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

10

a. Posyandu

Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balapulang

sejumlah 56 Posyandu aktif dengan perincian strata pratama tidak ada, strata

madya 1, strata purnama 12 dan strata mandiri 45.

b. Dana Sehat

Dalam hal ini dana sehat berupa Jamkesmas (Jaminan Kesehatan

Masyarakat). Sampai tahun 2011jumlah peserta terdaftar untuk Jamkesmas

18.146 orang, tetapi yang memiliki kartu Jamkesmas 13.345 orang.

c. Kader Posyandu

Jumlah kader yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balapulang tahun 2011

sejumlah 275 orang.

d. Dukun bayi

Jumlah dukun bayi yang ada di Puskesmas Balapulang tahun 2011

sejumlah 38 orang dengan perincian 10 orang dukun terlatih dan 28 orang dukun

tak terlatih.

4. Keadaan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi bertujuan untuk mencapai kemampuan keluarga dan

masyarakat untuk meningkatkan keadaan gizi guna mewujudkan derajat kesehatan

yang optimal dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan

sejahetera.

Hasil pengamatan status gizi untuk Puskesmas Balapulang tahun 2011:

a. Bayi BBLR di Puskesmas Balapulang berjumlah 44 anak dengan jumlah tertinggi

di Desa Balapulang Wetan yaitu 20 anak. Sedangkan terendah yaitu di desa

Wringinjenggot 1 anak. Adanya bayi BBLR kemungkinan disebabkan karena

kesadaran masyarakat yang sangat rendah terhadap status gizi bayi selama masa

kehamilan maupun gizi bayi setelah lahir.

b. Jumlah bayi di Puskesmas Balapulang tahun 2011 sejumlah 2122 anak, dari

jumlah tersebut yang mendapatkan vitamin A 2122 anak (100%), semua desa

Page 11: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

11

cakupannya 100%. Pemberian vitamin A untuk ibu nifas 839 ibu dengan jumlah

ibu nifas 839, dengan cakupan desa terendah Sangkanjaya 82,6% dan tertinggi di

Desa Danawarih 117,5%.

c. Distribusi Fe

Dari ibu hamil K1 murni 889 ibu, K1 akses 894 dan K4 815 ibu yang ada di

Puskesmas Balapulang yang mendapat Fe 30 sebanyak 844 ibu hamil dengan

cakupan tertinggi di Desa Sangkanjaya 118% dan terendah di Desa Pamiritan

86,18%. Untuk ibu hamil yang mendapat Fe 90 sejumlah 788 ibu hamil dengan

cakupan terendah di Desa Danawarih 71% dan cakupan tertinggi di Desa Sesepan

111,9%.

2.2 Komponen Masukan (Input)

1. Ketenagaan

Tenaga pelayanan kesehatan Puskesmas Balapulang meliputi:

a. Pegawai Tetap ( PNS )

Jumlah pegawai tetap (PNS) ada 35 orang dengan perincian

Dokter Umum : 2 orang

Dokter gigi : 1 orang

Sarjana Kesehatan Masyarakat : 1 orang

Bidan : 7 orang

Perawat : 6 orang

Perawat Gigi : 1 orang

Rekam Medis : 1 orang

Analis Kesehatan : 2 orang

Radiografer : 2 orang

Sanitarian : 1 orang

Nutrisionis : 1 orang

Farmasi : 1 orang

Staf TU : 7 orang

Page 12: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

12

Keamanan : 1 orang

b. Pegawai PTT

Bidan : 11 orang

Tenaga Kebersihan : 1 orang

Juru Masak : 1 orang

2. Sarana

a. Sarana Fisik

Gedung Puskesmas meliputi : loket pendaftaran, laboratorium, apotek, ruang

KIA/KB dan BP umum, BP gigi, ruang UGD, ruang radiologi, ruang USG,

ruang operasi (tidak aktif), ruang bersalin dan perawatan bayi (tidak aktif),

ruang rawat inap, tata usaha, ruang kepala Puskesmas, gudang obat,

musholla, dapur, ruang staf, ruang komputer, ruang rekam medis, gudang

barang, garasi, kamar mandi, tempat parkir dan kantin.

b. Sarana Penunjang Medis

- Dental unit dan dental chair: dalam keadaan lengkap (2 unit).

- Perlengkapan medik umum : KIA set dan KB, poliklinik set, alat-alat

penyuluhan kesehatan, IUD kit, peralatan bedah minor, alat UGD, Obsetri

dan neonatal, imunisasi kit dalam keadaan lengkap, perlengkapan

laboratorium, alat-alat pemeriksaan, USG, EKG, inkubator, perlengkapan

ruang operasi, tabung oksigen.

c. Sarana Obat

- Jumlah obat cukup, jenis terbatas, dalam keadaan baik.

- Obat-obat rawat jalan diperoleh dari Dinas Kesehatan dan diberikan kepada

masyarakat secara gratis. Obat-obat rawat inap sebagian berasal dari Dinas

Kesehatan baik oral maupun obat injeksi dengan jumlah dan jenis terbatas

untuk pasien dengan pembiayaan Jamkesmas dan Askes. Untuk pasien

dengan pembiayaan umum, obat berasal dari pengadaan Puskesmas sendiri

yang diregulasi oleh bagian farmasi.

d. Sarana Penunjang

Page 13: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

13

- Mobil ambulance : 2 buah

- Komputer : 1 buah

- Printer : 1 buah

- Lemari es : 1 buah

- Alat Komunikasi medik: telpon dan alat-alat penyuluhan

3. Sumber dan Penggunaan Dana

a. APBD II

Tarif Puskesmas berdasarkan Perda No.5 tahun 2006 adalah sebesar

Rp. 4000, -. Lima puluh persen dari tarif tersebut dikembalikan ke Puskesmas.

Dari 50% dana yang dikembalikan tersebut 10%-nya digunakan untuk dana

taktis, 30% digunakan untuk sarana dan 60%-nya digunakan untuk operasional

Puskesmas. Untuk tindakan medis dikenakan tarif khusus yang akan kembali 75%

ke Puskesmas dan dialokasikan sebagai dana Jasa Medis.

b. ASKES

Dana yang didapat dari ASKES terdiri dari jasa sarana yang digunakan

untuk operasional dan jasa pelayananya yang digunakan untuk pembiayaan

sarana.

c. Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (PKPS-BBM)

PKPSBBM merupakan sumber dana puskesmas yang terbesar, hanya

dialokasikan untuk empat program, yaitu pelayanan kesehatan dasar,

persalinan/kebidanan, revitalisasi Posyandu dan bidan desa. Laporan keuangan

penggunaan dana ini dibuat pada akhir tahun, kemudian sisa dana yang ada

dikembalikan ke Pemerintahan Daerah.

2.3 Manajemen

1. Falsafah Puskesmas Balapulang

Manajemen yang diterapkan oleh puskesmas Balapulang tidak terlepas dari

falsafah yang dianutnya, yaitu :

Visi :

Page 14: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

14

Menjadikan Puskesmas Balapulang terpilih dan berkualitas bagi seluruh

masyarakat kajoran dan sekitarnya tahun 2007.

Misi :

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna dan

professional,

2. Bekerja dengan efektif dan memberikan kepuasan kepada pasien

3. Meningkatkan sumber daya manusia.

Filosofi :

Menjunjung tinggi nilai dan mutu pelayanan dengan mengutamakan kepuasan

pelanggan.

Dimensi Mutu

1. Kompetensi teknis

2. Hubungan antar manusia

3. Efektifitas

4. Efisien

5. Keamanan

6. Kesinambungan

7. Kenyamanan

8. Keterjangkauan

9. Informasi

2. Perencanaan

Tim perencana terdiri dari Kepala puskesmas dan staf, dimana sumber data

didapat dari data statistik tingkat kecamatan, yaitu berdasarkan sosial ekonomi, mata

pencaharian, dan jumlah tenaga kesehatan yang tersedia Laporan akhir tahun memuat

hasil kegiatan dari 7 upaya kesehatan pokok yang dilaksanakan di Puskesmas

Balapulang. Laporan akhir tahun di Puskesmas Balapulang disajikan dalam bentuk

tabel yang didokumentasi secara rapi dan grafik untuk dapat lebih menilai naik

turunnya perjalanan kegiatan dalam 1 tahun.. Kemudian data dianalisa dibandingkan

Page 15: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

15

dengan target. Masalah timbul jika pencapaian kegiatan tidak memenuhi target yang

ditetapkan.

3. Pelaksanaan dan pengendalian

Pengorganisasian

Puskesmas Balapulang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

1. Pimpinan : Kepala Puskesmas

2. Pembantu Pimpinan

a. Kelompok fungsional : Dokter, perawat, bidan

b. Urusan keuangan : Kepegawaian, Tata Usaha, Inventaris

c. Urusan Keuangan : Bendahara rutin, Bendahara penerima,

Bendahara ASKIN

3. Unit – unit penggerak pembangunan kesehatan :

a. Penyehatan lingkungan, P2M, UKS

b. Puskesmas pembantu : Sutopati, Bangsari

c. Pendaftaran, rawat jalan, penunjang (laborat, ruang obat)

d. 4. Pengawasan dan Pertanggungjawaban

e. Adalalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian, penyelenggaraan

untuk pencapaian tujuan terhadap rencana dan undang-undang yang

berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung

(Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang

dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan

yang dilaksanakan puskesmas, dengan ruang lingkup administratif,

keuangan, teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Balapulang.

f. Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggungjawaban

tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber daya

(keuangan) dan penggunaan sumberdaya. Laporan pertanggungjawaban

dibuat oleh kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran. Laporan

tersebut mencakup pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan

berbagai sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada Dinas

Page 16: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

16

Kesehatan Kabupaten/ Kota serta pihak – pihak terkait lainnya, termasuk

masyarakat.

2.4 Hasil Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan masyarakat antara lain melalui program pemberantasan

penyakit menular,perbaikan gizi, penyehatan lingkungan,pelayanan KIA dan KB,

serta rujukan pasien. Upaya tersebut dilakukan melalui pusat-pusat kesehatan

masyarakat, posyandu serta kegiatan masyarakat lainnya.

1. Jaringan Pelayanan Kesehatan

Jaringan pelayanan kesehatan pada hakikatnya merupakan sarana yang

digunakan untuk kegiatan upaya kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu

(PUSTU), Pelayanan Kesehatan Desa (PKD), Posyandu yang didukung oleh peran

serta masyarakat. Perkembangan jaringan pelayanan kesehatan di wilayah kerja

puskesmas Balapulang tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Jenis Sarana Jumlah Tempat

Puskesmas Induk 1 Balapulang Kulon

Puskesmas Pembantu 2 kaliwungu,Wringinjenggot

PKD 4Kaliwungu,Sesepan,Danawarih,Pamirita

n

Posyandu 58 9 (sembilan) Desa

2. Cakupan Upaya Kesehatan

1. Kunjungan rawat jalan Puskesmas

Kunjungan rawat jalan puskesmas menurut jenis pembayaran di wilayah kerja

Puskesmas Balapulang tahun 2011:

Jumlah kunjungan puskesmas 56158 dengan perincian :

a. Kunjungan ASKES : 2491

Page 17: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

17

b. Kunjungan Jamkesmas : 10088

c. Kunjungan Bayar : 940

d. Kunjungan gratis : 50223

e. Kunjungan Anak Sekolah : 381

2. Kunjungan pengobatan puskesmas menurut jenis sarana pelayanan

a. Rawat jalan umum : 34073

b. Rawat jalan gigi : 2876

c. Pelayanan KIA : 17892

d. Pelayanan KB : 399

e. Lain – lain : 1110

3. Kunjungan rawat inap Puskesmas

Kunjungan rawat inap Puskesmas sejumlah 3341 pasien

4. Rata-rata kunjungan per hari buka

a. Rawat jalan umum : 1363 kunjungan

b. Rawat jalan gigi : 115 kunjungan

c. Pelayanan KIA : 716 kunjungan

d. Pelayanan KB : 16 kunjungan

e. Prosen kunjungan terhadap penduduk 73 %

5. Jumlah kasus diare menurut prosentase keparahan

a. Jumlah penderita diare : 2850 penderita

b. Jumlah penderita yang mendapat oralit 100%

c. Jumlah penderita yang mendapat infus 589 pasien

d. Jumlah penderita yang mendapat antibiotik 100%

6. Pelayanan ibu hamil

a. Jumlah ibu hamil tahun 2011 untuk K1 sebanyak 875 orang, K2 801

orang,K3 826 orang dan K4 815 orang.

b. Jumlah deteksi resiko tinggi masyarakat 124 dan deteksi resiko tinggi

nakes 126

Page 18: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

18

c. Jumlah K4 tahun 2011 sebanyak 815 orang dengan cakupan terendah di

Desa Danawarih dan tertinggi Desa Sangkanjaya.

7. Pelayanan Terhadap bayi

Jumlah bayi di puskesmas Balapulang tahun 2011 sebanyak 799 dengan hasil

kegiatan imunisasi sebagai berikut:

Jenis imunisasi Jumlah Persentase

HBO 809 101,3

BCG 821 103

DPT / HB 1 839 105

DPT / HB 2 839 105

DPT / HB 3 828 103,6

P1 830 104,1

P2 813 102,1

P3 819 102,5

P4 808 101,1

Campak 812 101,6

8. Pelayanan KB

Jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja puskesmas Balapulang

8307 pasangan dengan peserta KB aktif sebanyak 6523 (78,5 %) .Peserta KB

aktif menurut jenis kontrasepsinya tertinggi adalah KB suntik 4153 (49,9 %).

9. Data Kelahiran tahun 2011

Jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun = 810 jiwa

Jumlah lahir mati dalam 1 tahun = 9 jiwa

Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) :

= Jumlah kelahiran total (lahir hidup dan lahir mati) dalam satu tahun x 1000

Jumlah penduduk

= 819 x 1000

46.959

Page 19: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

19

= 17,44 ‰ (standar nasional = 35 ‰)

Hal ini berarti bahwa angka kelahiran kasar di wilayah kerja Puskesmas

Balapulang masih berada di bawah standar nasional.

10. Data Kematian tahun 2011

Jumlah kematian penduduk dalam 1 tahun = 337 jiwa

Jumlah kematian bayi dalam 1 tahun = 4 jiwa

Jumlah kematian ibu bersalin dalam 1 tahun = 3 jiwa

(a) Angka kematian kasar (Crude Death Ratio/CDR) tahun 2011

= Jumlah kematian penduduk dalam 1 tahun x 1000

Jumlah Penduduk

= 337 x 1000

39.698

= 8,49 ‰ (standar nasional = 7,5 ‰)

(b) Angka kematian bayi (IMR) tahun 2011

IMR = Jumlah kematian bayi dalam 1 tahun x 1000

Jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun

= 4 x 1000

810

= 4,93 ‰ (standar nasional = 50 ‰)

(c) Angka Kematian Ibu 2011

MMR = Jumlah kematian ibu bersalin dalam 1 tahun x 100.000

Jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun

= 3 x 100.000

810

= 37/100.000 KLH (standar nasional = 225/ 100.000 KLH)

Dari data kematian yang didapat di wilayah kerja Puskesmas

Balapulang dapat disimpulkan bahwa angka kematian di wilayah kerja

Puskesmas Balapulang masih berada di bawah standar nasional.

Page 20: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

20

Page 21: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

21

BAB 3

IDENTIFIKASI MASALAH

Tabel . Daftar Tilik Pengamatan Pelayanan Pasien Rawat Jalan Puskesmas

Balapulang

No. Variabel YA TIDAKTIDAK

BERLAKU

1. Apakah poliklinik umum buka sesuai jam kerja?

2. Apakah terdapat alat untuk menunjang pemeriksaan di BP:Bilik Periksa dan tempat tidur √Tensimeter √Stetoskop √Termometer √Timbangan √

3. Apakah petugas melakukan anamnesis terhadap pasien: a. identitas penderita √b. keluhan utama √c. Onset dan kronologis √d. lokasi √e. kualitas √f. kuantitas √g. faktor memperberat dan memperingan √h. Gejala penyerta √i. pengobatan yang sudah pernah diterima √Riwayat penyakit dahulu dan keluarga √

4. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien:a. Keadaan umum √b. Tanda vital

Tekanan Darah √

Nadi √

RR √

Suhu √

Page 22: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

22

c. Pemeriksaan umum

- Berat badan √

d. Pemeriksaan paru

- Inspeksi √ - Palpasi √

- Perkusi √ - Auskultasi √

e. Pemeriksaan JantungInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi √

√√√

f. Pemeriksaan lain sesuai indikasi √

g. Pemeriksaan laboratorium atas indikasi √

5. Apakah petugas memberikan pengobatan sesuai hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik?

6. Apakah petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya?

7. Apakah petugas memakai APD dan cuci tangan sebelum memeriksa pasien?

8. Apakah petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien tentang kondisi pasien saat ini

9. Apakah petugas menjelaskan mengenai lama dan cara pemberian obat?

10 Apakah petugas kesehatan menjelaskan cara-cara /prosedur persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi?

JUMLAH 20 18

Compliance Rate (CR) = Ya x 100 % Ya+Tidak

= 20 x 100% 20+18

= 41,6%

Page 23: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

23

Tabel . Daftar Tilik Pengamatan Pelayanan Pasien Rawat Inap Puskesmas Balapulang

No.

Variabel YA TIDAKTIDAK

BERLAKU

1. Apakah terdapat petugas yang siaga selama 24 jam di rawat inap?

2. Apakah petugas datang tepat waktu sesuai jadwal?

3. Apakah terdapat alat untuk menunjang pemeriksaan di Rawat inap:Tempat tidur √Tensimeter √Stetoskop √Termometer √

4. Apakah ketersediaan barang-barang di bawah ini memadai :Obat-obatan injeksi, oral,dan lain-lainCairan infus dan perlengkapannya, DCTabung oksigenKursi rodaPispot

√√√√√

5. Apakah terdapat sarana transportasi (ambulans) yang siaga 24 jam?

6. Apakah petugas melakukan follow up terhadap pasien:a. Keluhan √b. Tanda vital √c. Terapi √d. Perbaikan kondisi pasien √e. Edukasi √

7. Apakah petugas memberikan pengobatan sesuai hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik?

8. Apakah petugas memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya?

9. Apakah petugas memakai APD dan cuci tangan sebelum memeriksa pasien?

10. Apakah petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang kondisi pasien saat ini

Page 24: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

24

11. Apakah petugas menjelaskan mengenai lama dan cara pemberian obat?

12. Apakah petugas kesehatan menjelaskan cara-cara /prosedur persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi?

JUMLAH 22 1

Compliance Rate (CR) = Ya x 100 % Ya+Tidak

= 2222+1

Page 25: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

25

Tabel 13. Daftar Tilik Pengamatan Pelaksanaan Pelayanan Pasien

No.

Variabel YA TIDAKTIDAK

BERLAKU

1. Apakah terdapat petugas yang siaga selama 24 jam di rawat inap?

2.

3.

Apakah petugas datang tepat waktu sesuai jadwal?

Apakah terdapat alat untuk menunjang pemeriksaan di Rawat inap:

Tempat tidur

Tensimeter

Stetoskop

Termometer

4. Apakah ketersediaan barang-barang di bawah ini memadai :

Obat-obatan injeksi, oral,dan lain-lain

Cairan infus dan perlengkapannya, DC

Tabung oksigen

Kursi roda

Pispot

5. Apakah terdapat sarana transportasi (ambulans) yang siaga 24 jam?

6. Apakah petugas melakukan follow up terhadap pasien:

Page 26: Laporan Manajemen Mutu Puskesmas Balapulang

26

a. Keluhan

b. Tanda vital

c. Terapi

d. Perbaikan kondisi pasien

e. Edukasi

7. Apakah petugas memberikan pengobatan sesuai hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik?

8. Apakah petugas memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya?

9. Apakah petugas memakai APD dan cuci tangan sebelum memeriksa pasien?

10. Apakah petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang kondisi pasien saat ini

11. Apakah petugas menjelaskan mengenai lama dan cara pemberian obat?

12. Apakah petugas kesehatan menjelaskan cara-cara /prosedur persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi?JUMLAH

Compliance Rate (CR) = Ya x 100 %

Ya+Tidak