68
LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019 JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2 BLOK B.13-14 TELP. 021 42879000 FAX. 02142878389

LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019pelnilogistics.co.id/filelapkeu/lap2019.pdf · 2020. 11. 25. · DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR LAPORAN MANAJEMEN DAN KOMISARIS TAHUN 2019

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN MANAJEMEN

    (AUDITED) TAHUN 2019

    JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2

    BLOK B.13-14

    TELP. 021 42879000 FAX. 02142878389

  • DAFTAR ISI

    halaman

    KATA PENGANTAR

    LAPORAN MANAJEMEN DAN KOMISARIS TAHUN 2019

    I

    II

    PENYAMPAIAN LAPORAN MANAJEMEN AUDITED TAHUN 2019

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 1

    1.2 Visi ................................................................................................. 2

    1.3 Misi ................................................................................................. 3

    1.4 Maksud Dan Tujuan Perusahaan ................................................... 3

    1.5 Kegiatan Perusahaan ..................................................................... 7

    1.6 Budaya Perusahaan ....................................................................... 8

    1.7 Arah Pengembangan Perusahaan ................................................. 9

    1.8 Organisasi ...................................................................................... 10

    1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris ......................................... 10

    1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi ................................................... 11

    1.8.2.1 Direktur Utama ............................................................................... 11

    1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha .................................... 12

    1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM ............................................................. 13

    1.8.3 Struktur Organisasi ........................................................................ 14

    1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat ................................................. 15

    1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang .............................................. 17

    1.9 Brand Perusahaan ......................................................................... 19

    BAB II Realisasi Tahun 2019

    2.1 Kondisi Umum Tahun 2019 ............................................................ 20

    2.2 Rencana Kerja Tahun 2019 ........................................................... 21

    2.3 Asumsi-Asumsi Penyusunan Prognosa Realisasi Tahun 2019 ..... 23

    2.3.1 Faktor Eksternal ............................................................................. 23

    2.3.2 Faktor Internal ................................................................................ 23

    2.4 Peristiwa Penting Tahun 2019 ....................................................... 24

    2.5 Realisasi Program Kerja Tahun 2019 ............................................ 26

    2.6 Realisasi Produksi Tahun 2019 ..................................................... 27

    2.7 Realisasi Keuangan Tahun 2019 ................................................... 32

    2.8 Laporan Posisi keuangan Tahun 2019 .......................................... 37

    2.9 Arus Kas Tahun 2019 .................................................................... 37

    2.10 Rasio Keuangan Tahun 2019 ........................................................ 38

  • 2.11 Sumber Daya Manusia Tahun 2019 .............................................. 38

    2.12 Realisasi Investasi Tahun 2019 ..................................................... 40

    2.13 Alat Produksi Tahun 2019 .............................................................. 41

    2.14 PTKP Satuan Pengawas Internal Tahun 2019 .............................. 42

    2.15 Key Performance Indikator Tahun 2019 ........................................ 42

    2.16 Indikator Aspek Operasional Tahun 2019 ...................................... 43

    2.17 Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2019 ................................. 43

    BAB III TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM

    RUPS RKAP TAHUN 2019

    3.1 Arahan RUPS ................................................................................. 44

    BAB IV PENUTUP

    4.1 Kesimpulan .................................................................................... 46

    4.2 Hal-hal yang perlu mendapatkan keputusan RUPS ....................... 47

    LAMPIRAN

    Laporan Laba Rugi ..................................................................................... Lamp 1

    Realisasi Produksi Bongkar Muat ................................................................ Lamp 2

    Realisasi Produksi Freight Forwarding ......................................................... Lamp 3

    Rincingan Realisasi Biaya tidak Langsung .................................................. Lamp 4

    Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya diluar Usaha ............................... Lamp 5

    Laporan Arus Kas.......................................................................................... Lamp 6

    Laporan Posisi Keuangan ............................................................................ Lamp 7

    Laporan Perubahan Ekuitas ........................................................................ Lamp 8

    Laporan Investasi ......................................................................................... Lamp 9

    Realisasi Key Performance Indicators (KPI) ................................................. Lamp 10

    Tingkat Kesehatan Perusahaan .................................................................... Lamp 11

    Indicator Aspek Operasional …………………………………………………… Lamp 12

    Main Target Shareholders Aspiration (SHA) ................................................ Lamp 13

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    a. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan

    PT. Sarana Bandar Nasional disingkat PT. SBN adalah anak perusahaan

    PT. Pelni yang didirikan pada tanggal 31 Maret 1986 sebagai tindak lanjut

    atas Inpres Nomor: 4 tahun 1985 dan Keputusan Menteri Perhubungan

    Nomor: KM.88/AL-305/PHB-85 tanggal 11 April 1985, dengan Akte

    Pendirian Nomor: 59 tanggal 31 Maret 1986, dengan target dasar

    diperbaharui berdasarkan Akta Notaris Ida Adiningsih, SH nomor: 1

    tertanggal 02 Oktober 2019 di Jakarta.

    b. Nature of Business Perusahaan

    Pada awal pendirian, kegiatan utama PT. SBN bergerak dalam bidang jasa

    bongkar muat barang dari dan ke kapal milik induk perusahaan (Captive)

    maupun kapal-kapal pihak ketiga lainnya (Non-Captive) yang meliputi

    kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery.

    Secara singkat milestone perusahaan dari mulai pendirian sampai dengan

    kondisi saat ini digambarkan sebagai berikut:

  • 2

    Wilayah usaha Pelni logistics meliputi seluruh wilayah Nusantara dengan

    didukung 56 cabang dan sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan

    pelabuhan kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan kantor

    pusat di Jakarta.

    Dalam rangka meningkatkan eksistensi bisnis dan pengembangan

    perusahaan untuk mencapai visi menjadi total logistics company, Perusahaan

    melakukan branding atas usahanya dengan nama “Pelni Logistics”.

    Pelni Logistics adalah branding perusahaan, yang terdiri dari PT. Sarana

    Bandar Nasional (SBN), PT. Sarana Bandar Logistik (SBL) anak perusahaan

    yang bergerak di bidang Angkutan Multimoda, dan Strategic Business Unit

    yaitu PT. Sarana Bandar Indotrading (SBI) yang bergerak di bidang

    Perdagangan dan Distribusi.

    Dengan branding Pelni Logistics tersebut, diharapkan perwujudan visi

    perusahaan akan segera terealisasi dan reputasi nama Pelni dan

    pertumbuhan bisnis secara holding juga dapat meningkat secara signifikan.

    1.2 VISI

  • 3

    1.3 MISI

    1.4 MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN

    Maksud dan tujuan Perseroan ini sebagaimana tertuang dalam Akta Target Dasar

    nomor: 11 tanggal 30 Nopember 2016, dibuat dihadapan Yulkhaizar Panuh, SH,

    Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum

    dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor: AHU-

    0947214.AH.01.02.Tahun 2016 tentang Persetujuan Perubahan Target Dasar

    Perseroan Terbatas PT. Perusahaan Bongkar Muat Sarana Bandar Nasional,

    adalah melaksanakan usaha Bongkar Muat dari dan ke kapal, dan kegiatan usaha

    logistik lainnya, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroanuntuk

    menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk

    mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan

    menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat

    melaksanakan kegiatan usaha dalam bidangBongkar Muat, yang meliputi

    pekerjaan sebagai berikut:

    1. Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum (Kbli 49431)

    Mencakup usaha pengangkutang barang dengan kendaraan bermotor dan

    dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truk,

    pickup dan kontainer.

    2. Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus (Kbli 49431)

    Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kendaraan

    bermotor untuk barangyang secara khusus mengangkut satu jenis barang,

    seperti angkutan bahan bakar minyak (BBM), angkutan barang berbahaya dan

    angkutan barang alat-alat bahaya.

    1

    2

    3

    4

    Memberikan pelayanan yang kompetitif di bidang usaha logistik untuk

    mendukung pengembangan perusahaan induk dan mitra bisnis lainnya

    Mendukung kinerja pelabuhan untuk kelancaran arus barang;

    Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pemegang Saham, Negara,

    Karyawan, dan Lingkungan

    Meningkatkan nilai perusahaan yang dibangun melalui kreativitas, inovasi

    dan kompetensi sumber saya manusia

  • 4

    3. Angkutan Laut Dalam Negeri Liner Untuk Barang (Kbli 50131)

    Mencakup usaha pengangkutan barang umum melalui laut dengan

    menggunakan kapal laut antarpelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek

    tetap dan teratur atau linier. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut

    operatornya.

    4. Angkutan Laut Dalam Negeri Tramper Untuk Barang (Kbli 50132)

    Mencakup usaha pengangutan barang umum melalui laut dengan

    menggunakan kapal laut antar pelabuhan dalam negeri dengan melayari

    trayek tidak tetap dan tidak teratur atau tramper. Termasuk usaha persewaan

    angkutan laut berikut operatornya.

    5. Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang Khusus (Kbli 50133)

    Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut yang

    dirancang secara khusus untuk mengangkut suatu jenis barang tertentu.

    Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

    6. Angkutan Laut Dalam Negeri Perintis Untuk Barang (Kbli 50134)

    Mencakup usaha angkutan laut untuk barang yang menghubungkan daerah-

    daerah terpencil serta daerah yang potensial namun belum berkembang serta

    belum menguntungkan untuk dilayari secara komersial ke daerah-daerah yang

    telah berkembang. Kegiatan angkutan laut perintis ditetapkan oleh Direktur

    Jendral dengan trayek tetap dan teratur atau liner serta penempatan kapalnya

    untuk mendorong pengembangan daerah terpencil yang bersumber dari dana

    APBN dan dikelola melalui DIP pada setiap tahun anggaran. Termasuk usaha

    persewaan angkutan laut berikut operatornya.

    7. Pergudangan Dan Penyimpanan (Kbli 52101)

    Mencakup usaha yang melakukan penyimpanan barang sementara sebelum

    barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan tujuan komersil.

    8. Pergudangan Dan Penyimpanan Lainnya (Kbli 52101)

    Mencakup kegiatan usaha pergudangan dan penyimpanan lainnya yang

    belum tercakup dalam kelompok 52101 s.d 52103.

  • 5

    9. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Laut (Kbli 52221)

    Mencakup kegiatan usaha pelayanan kepelabuhan laut, yang berhubungan

    dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti

    pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi

    penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh,

    jasa penambatan dan jasa pemanduan

    10. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Sungai Dan Danau (Kbli 52222)

    Mencakup kegiatan usaha penyelengaraan pelabuhan sungai dan danau.

    Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk

    penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal

    misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain,

    navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa

    pemanduan.

    11. Aktivtas Pelayanan Kepelabuhanan Penyebrangan (Kbli 52223)

    Mencakup kegiatan usaha dalam penyelenggaraan pelabuhan penyebrangan.

    Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk

    penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal

    misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain,

    navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa

    pemanduan.

    12. Penanganan Kargo (Bongkar Muat Barang) (Kbli 52240)

    Mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang-barang

    bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air dan

    angkutan atas balas jasa (fee) atau kontrak. Kegiatannya mencakup kegiatan

    memuat dan membongkar barang atau bagasi (bagasi penumpang) terlepas

    dari jenis angkutan yang digunakan, kegiatan bongkar muat kapal dan

    kegiatan bongkar muat kendaraan dengan kereta gerbong barang.

    13. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin Dan

    Peralatan Industri (Kbli 77301)

    Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi

    (operasional leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara

    umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin

    pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam

    dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik.

  • 6

    Termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat

    pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi

    profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa

    dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan hak

    opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum

    digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukan kedalam

    kelompok 64910.

    14. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat

    Transportasi Darat Bukan Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih (Kbli

    77302)

    Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi

    (operasional leasing) semua jenis alat transportasi darat bukan kendaraan

    bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa

    operatornya, seperti sepeda motor, caravan, camper, railroad vehicle dan

    sejenisnya. Kelompok ini juga mencakup usaha persewaan peti kemas

    (container). Persewaan alat transportasi dari dengan operatornya dicakup

    dalam sub golongan 4922,4942 dan 4943. Sewa guna usaha dengan hak opsi

    (financial leasig) alat transportasi darat selain kendaraan bermotor roda empat

    atau lebih dicakup dalam 64910. Penyewaan alat transportasi darat

    kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya)

    tanpa operatornya termasuk dalam 77100. Penyewaan sepeda dicakup dalam

    77210.

    15. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat

    Transportasi Air (Kbli 77303)

    Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi

    (operasional leasing) alat transportasi air tanpa operatornya, seperti motor

    boat, perahu, kapal dan sejenisnya. Penyewaan alat transportasi air dengan

    operatornya dicakup dalam golongan pokok 50 pada kelompok yang

    bersesuaian. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finansial leasing) alat

    transportasi air tercakup dalam 64910. Penyewaan kapal pesiar dicakup

    dalam 77210.

  • 7

    16. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin,

    Peralatan Dan Barang Berwujud Lainnya Ytdl (Kbli 77309)

    Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi

    (operasioanl leasing) mesin, peralatan dan barang berwujud ytdl dalam sub

    golongan 7730 yang secara umum digunakan sebagai barang modal, seperti

    kontainer untuk tempat tinggal atau kantor palet (alat pengangkat kontainer)

    dan sejenisnya. Termasuk penyewaan hewan ternak, kuda pacu dan

    sejenisnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin,

    peralatan dan barang berwujud termasuk ke dalam 64910.

    1.5 KEGIATAN PERUSAHAAN

    1. Bongkar Muat

    Sesuai latar belakang pendirian perusahaan dan Akte Pendirian perusahaan,

    serta dukungan operasional perusahaan induk, kegiatan usaha pokok

    perusahaan adalah usaha bongkar muat dari dan ke kapal.

    Usaha bongkar muat dari dan ke kapal, terdiri dari kegiatan stevedoring,

    cargodoring, dan receiving/delivery yang melayani kapal PELNI dan kapal-

    kapal lainnya.

    2. Freight Forwarding

    Dalam rangka mengembangkan perusahaan, usaha Freight Forwarding mulai

    dijalankan perusahaan sejak tahun 1998 sesuai penugasan dan pengalihan izin

    operasi EMKL milik PT. PELNI. Adapun usaha Freight Forwarding yang dilayani

    meliputi term door to door, door to port, port to door dan port to port.

    Terbatasnya ruang gerak usaha pada kapal penumpang, menuntut perusahaan

    untuk mengembangkan usaha Freight Forwarding dengan membentuk anak

    perusahaan yang bergerak di bidang usaha angkutan Multimoda, yaitu PT.

    Sarana Bandar Logistik atau disingkat “PT. SBL”.

    PT. SBL didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.308

    Tahun 2014, tanggal 19 Maret 2014, tentang Pemberian Izin Usaha Angkutan

    Multimoda kepada PT. Sarana Bandar Logistik untuk menyelenggarakan

    Angkutan Multimoda, bahwa PT.Sarana Bandar Logistik dapat melakukan

    kegiatan usaha dibidang: Transportasi, Pergudangan, Konsolidasi, Penyedia

    Ruang Muatan, dan atau Kepabeanan untuk Angkutan Multimoda keluar Negeri

    dan ke Dalam Negeri.

  • 8

    3. Pergudangan (warehousing)

    Kegiatan warehousing atau pergudangan yang selama ini masih dilakukan pada

    lingkup daerah Pelabuhan Lini 1 sebagai supporting kegiatan usaha bongkar

    muat mulai diperluas ke area Lini 2 sebagai pengembangan usaha

    pergudangan. Hal ini dilakukan untuk membentuk lini bisnis tersendiri , untuk itu

    sejak akhir tahun 2014 sudah dikembangkan dan dioperasikan usaha

    warehousing di Cabang Banyuwangi dengan luas gudang 1.000 meter persegi

    dan untuk mengembangkan usaha pergudangan tersebut, saat ini tengah

    dibangun gudang seluas 3.400m2didaerah Laban Asem, Banyuwangi.

    4. Transportasi

    Kegiatan usaha transportasi yang dilaksanakan meliputi pengoperasian

    angkutan truck CDE, CDD, Fuso Engkel, Fuso Double, dan Tractor Head Truck

    Trailler di beberapa cabang. Usaha transportasi ini dilakukan untuk kegiatan

    supporting haulage muatan kapal PELNI atau kegiatan distribusi angkutan

    komoditas perusahaan lain.

    5. Trading & Retail

    Kegiatan usaha trading yang dilaksanakan adalah perdagangan besar bahan

    makanan dana minuman hasil peternakan dan perikanan, sedangkan kegiatan

    usaha retail yang dilaksanakan adalah perdagangan makanan dan minuman

    dalam kemasan didalam toko.

    1.6 BUDAYA PERUSAHAAN

    Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan

    diyakini oleh seluruh insan perusahaan sebagai landasan dan acuan untuk

    mencapai tujuan perusahaan, didalam menjalankan perusahaan PT. SBN memiliki

    nilai–nilai perusahaan (values) yang diinternalisasikan pada setiap insan

    perusahaan, yakni dalam 4 (empat) nilai (value), yaitu:

  • 9

    1) Kejujuran (Honesty)

    Insan SBN menjunjung tinggi rasa saling percaya dan keterbukaan sebagai

    perwujudan Good Corporate Governance

    2) Layanan Prima (Service Excellent)

    Insan SBN selalu memberikan layanan terbaik melalui kreativitas dan inovasi

    3) Pembelajaran yang berkelanjutan (Continuous Learning)

    Insan SBN tidak pernah berhenti belajar untuk menjadi yang terbaik

    4) Kerjasama Tim (Team Work)

    Insan SBN selalu menjunjung tinggi kerjasama tim yang solid untuk mencapai

    hasil maksimal.

    1.7 ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

    Arah pengembangan perusahaan ditujukan untuk mencapai Visi “Menjadi Total

    Logistics Company”,yang direncanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan

    dengan cara menumbuhkembangkan usaha Non-Captive dan mengoptimalkan

    usaha Captive, serta memperkuat infrastruktur di setiap saluran distribusi yang

    dijabarkan dalam matrik sebagai berikut:

  • 10

    Untuk menambah pendapatan perusahaan, penguatan bisnis akan dilakukan

    terutama di anak-anak perusahaan PT. SBN untuk memantapkan langkah

    perusahaan menuju total logistics company. Hal ini juga harus didukung dengan

    kemampuan SDM yang berkualitas dengan kuantitas yang setara sesuai

    kebutuhan perusahaan.Di samping itu, pembenahan dan penambahan

    infrastruktur wajib dilakukan sebagai bagian dari investasi manajemen logistik.

    1.8 ORGANISASI

    1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris

    Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia

    (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana

    Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 03.02/01/SK/HKO.01/2018 tanggal 03

    Maret 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama

    PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN), dan Surat Keputusan Direktur

    PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

    DIVERSIFICATION

    2 2015

    Diversifikasi Konsentrik

    Competency Assesment &

    Development

    DIVERSIFICATION

    2016 - 2017

    Diversifikasi Horizontal

    Competency Assesment &

    Development

    Strategic Alliance

    Penguatan Infrastruktur

    GROWTH

    2018 – 2019

    Market Development

    New Business Development

    Production Facility

    Development

    Operational Excellence

    Mengembangkan dan mengoptimalkan usaha anak perusahaan

    Penguatan infrastruktur dan optimalisasi IT

    Mengembangkan usahabaru (pergudangan)

    Optimalisasi Operasional

    HR Strategy Implementasi

    Branding Pelni Logistics sebagai sinergi SBN dan anak perusahaannya sebagai strategic alliance dalam penetrasi pasar

    Penguatan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Produksi

    Penguatan Branding Pelni Logistics untuk mempercepat penetrasi pasar dan memperbesar marketshare

    Fokus dalam usaha baru yang dapat dikembangkan pada lini bisnis freight forwarding (distribusi) dan linin bisnis anak perusahaan (cold storage dan pergudangan)

    Optimalisasi anak perusahaan

    Optimalisasi Sarana/ Prasarana Produksi

    Optimalisasi IT

    Implementasi ISO

    Mengembangkan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik

    Optimalisasi usaha captive

    Membuat HR Strategi dengan corporate action pertamayaitu rekrutmen SDM untuk mengisiformasi dan memperkuat personel di masing-masing unit kerja.

    Optimalisasi IT

  • 11

    PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 09.14/03/SK/HKO.01/2018

    tanggal 14 September 2018 tentang Pengangkatan Komisaris PT. Sarana

    Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero)

    selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar

    Nasional (PT. SBN) Nomor: 02.06/01/SK/HKO.01/2019 tanggal 06 Februari

    2019 tentang Perpanjangan Masa Jabatan Direksi PT. Sarana Bandar

    Nasional, serta Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia

    (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana

    Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 11.01/02/SK/HKO.01/2019 tanggal 01

    November 2019 tentang Pemberhentian Anggota Komisaris PT. Sarana

    Bandar Nasional, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Sarana

    Bandar Nasional adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Harry Boediarto Komisaris Utama

    Tri Andayani Komisaris

    Dewan Direksi

    Suharyanto Direktur Utama

    Nofiyetti Edizar Direktur Keuangan & SDM

    Murdiyoto Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

    1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi

    Dalam rangka meningkatkan kinerja dan tata kerja perusahaan sesuai

    dengan Keputusan Direksi Nomor: 002/SK/DIR/SBN/I/2014 dimana dalam

    SK tersebut diatur mengenai fungsi dan tugas fungsi Direksi PT. SBN

    adalah sebagai berikut:

    1.8.2.1 Direktur Utama

    (1) Direktur Utama memiliki fungsi dalam Memimpin dan

    mengendalikan jalannya perseroan serta mewakili Direksi

    dalam melaksanakan pertanggungjawaban kepada pemegang

    saham;

  • 12

    (2) Tugas Direktur Utama adalah:

    a. Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan

    peraturan yang berlaku dan melakukan tugas lain sesuai

    dengan yang ditetapkan pemegang saham;

    b. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang

    diselenggarakan oleh para Direktur, mengendalikan

    pelaksanaan tugas pengawasan intern perusahaan dan

    bersama dengan para Direktur dalam kedudukannya

    selaku Direksi perusahaan mengendalikan pelaksanaan

    fungsi staf Kantor Pusat, unit kerja kantor cabang, dan

    Strategic Business Unit (SBU);

    c. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam rangka

    memimpin dan mengendalikan jalannya perseroan;

    d. Melakukan tindakan untuk dan atas nama Direksi serta

    mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan atau

    menyerahkan kekuasaan tersebut kepada

    seseorang/beberapa orang Direksi yang khusus ditunjuk

    untuk hal dimaksud atau seseorang/beberapa orang

    pegawai perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama

    atau kepada orang/ badan lain;

    1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

    (1) Direktur Operasi & Pengembangan Usaha memiliki fungsi

    memimpin, mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan

    operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik,

    dan pengembangan usaha.

    (2) Tugas Direktur Operasi & Pengembangan Usaha adalah :

    a. Merencanakan dan menyusun rencana pemasaran,

    produksi, pendapatan dan biaya usaha eksisting maupun

    pengembangan usaha lainnya;

    b. Merencanakan dan menyusun strategi, target, dan posisi

    pemasaran secara menyeluruh untuk usaha eksisting, dan

    pengembangan usaha lainnya;

  • 13

    c. Merencanakan dan menyusun strategi pengembangan

    usaha dalam rangka mendukung kegiatan usaha pokok

    dan ekspansi usaha;

    d. Merencanakan dan menyusun kajian-kajian dan langkah-

    langkah kongkrit untuk pengembangan usaha;

    e. Memberikan petunjuk teknis dan kebijakan operasional

    kepada pimpinan cabang dan unit kerja;

    f. Merencanakan dan menyusun kebijakan optimalisasi,

    utilisasi dan pemeliharaan peralatan usaha;

    g. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta

    melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja

    Perseroan sesuai bidang tugas;

    h. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban

    di lingkungan Direktorat Operasi & Pengembangan Usaha;

    i. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu

    diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

    1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM

    (1) Direktur Keuangan dan Umum memiliki fungsi memimpin,

    mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan pengelolaan

    keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan,

    sumber daya manusia, rumah tangga, umum, dan K3.

    (2) Tugas Direktur Keuangan adalah :

    a. Melaksanakan kebijakan penerimaan, pengunaan dan

    pembukuan keuangan, pengelolaan, dan pembinaan

    pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi,

    perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan

    umum, dan K3;

    b. Merencanakan dan menyusun program kerja kegiatan

    pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi,

    perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan

    umum, dan K3;

  • 14

    c. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta

    melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja, dan

    menyiapkan Rencana Kerja dan Target Tahunan

    Perseroan;

    d. Menyusun dan memelihara organisasi dan aparatur

    beserta asset secara efektif dan efisien, serta melakukan

    pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia;

    e. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban

    di lingkungan Direktorat Keuangan & SDM;

    f. Mengatur dan melaksanakan tata cara pembukuan dan

    tertib penerimaan dan pengeluaran keuangan perseroan

    atas dasar sistem dan prosedur akuntansi yang dapat

    dipertanggungjawabkan;

    g. Mengatur tata cara penyusunan dan pelaksanaan target

    serta melakukan verifikasi;

    h. Mengatur dan menyusun pelaksanaan pelaporan dan

    pembayaran pajak;

    i. Mengendalikan dan memelihara likuiditas perseroan serta

    merencanakan penyediaan dana yang diperlukan untuk

    kegiatan usaha;

    j. Menyusun dan menyimpan laporan keuangan perseroan

    secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    k. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu

    diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

    1.8.3 Struktur Organisasi

    Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PELNI (Persero)

    selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT. SBN nomor:

    01/DIR/SBN/X/2014 tanggal 16 Desember 2019 tentang Pemberhentian

    dan Pengangkatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, maka perlu

    dillakukan penyesuaian atas Struktur organisasi tata kerja perusahaan

    yang baru.

  • 15

    Sampai dengan RKAP ini disusun struktur organisasi dan tata kerja yang

    berlaku di PT. Sarana Bandar Nasional berdasarkan Surat Keputusan

    Direksi PT. Sarana Bandar Nasional tentang Organisasi dan tata Kerja

    PT. Sarana Bandar Nasional, nomor: 045/SK/DIR/SBN/IX/2014, tanggal

    26 September 2014 adalah sebagai berikut:

    1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat

    Susunan organisasi kantor pusat perusahaan terdiri dari :

    1) Unsur Pimpinan, adalah berupa Dewan Direksi yang bekerja

    secara kolektif, dan beranggotakan:

    a. Direktur Utama sebagai koordinator dan sekaligus anggota

    Direksi Perusahaan, serta bertanggung jawab atas

    pengelolaan usaha;

    b. Direktur Operasi dan pengembangan Usaha sebagai

    pimpinan, coordinator dan penanggung jawab atas

    pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar

    muat, logistik dan pengembangan usaha;

    c. Direktur Keuangan & SDM sebagai pimpinan, koordinator,

    dan penanggungjawab atas pengelolaan keuangan,

    informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya

    manusia, rumah tangga dan umum, serta K3.

    2) Unsur organisasi managerial di Kantor Pusat terdiri atas unit

    kerja:

    a. Satuan Pengawasan Intern (SPI), merupakan unit kerja staf

    Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Head of Internal

    Auditor dan membawahi para pemeriksa intern dalam

    penyelenggaraan kegiatan pengawasan internal pada unit

    kerja kantor pusat dan kantor cabang;

    b. Corporate Secretary, merupakan unit kerja Dewan Direksi

    yang dipimpin oleh seorang Corporate Secretry dan

    membawahi para staf dalam penyelenggaraan kegiatannya;

    c. Divisi Strategic Management Office (S.M.O), merupakan unit

    kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Senior

    Manager S.M.O dan membawahi para staf dalam

    penyelenggaraan kegiatannya;

  • 16

    d. Divisi Operasi, merupakan unit kerja yang secara teknis

    dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha

    dipimpin oleh seorang Senior Manager Operasi, dan terdiri

    atas unit kerja:

    (1) Bagian Operasi Bongkar Muat;

    (2) Bagian Peralatan

    e. Divisi Pengembangan Usaha & Logistik, merupakan unit

    kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi

    dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior

    Manager Pengembangan Usaha & Logistik, dan terdiri

    dariunit kerja:

    (1) Bagian Pemasaran & Pengembangan Usaha;

    (2) Bagian Logistik dan Distribusi

    f. Divisi Keuangan & Akuntansi, merupakan unit kerja yang

    secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan, dipimpin

    oleh seorang Senior Manager Keuangan & Akuntansi, dan

    terdiri dari unit kerja:

    (1) Bagian Keuangan;

    (2) Bagian Akuntansi & Pajak

    g. Bagian SDM & Umum, merupakan unit kerja yang secara

    teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan & SDM, dipimpin

    oleh seorang Manager SDM & Umum.

    STRUKTUR ORGANISASI

    PT. SARANA BANDAR NASIONALKANTOR PUSAT

  • 17

    1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang

    Sesuai Surat Keputusan Nomor: IV-012/SBN/DIR/2015 tentang

    pemisahan cabang dan struktur organisasi kantor cabang

    PT. Sarana Bandar Nasional tanggal 14 April 2015.

    Organisasi kantor cabang dipimpin oleh seorang General Manager

    yang kedudukannya sebagai unit kerja pelaksana kantor pusat

    dibentuk berdasarkan lokasi kegiatan perusahaan dan dibedakan

    klasifikasinya berdasarkan bobot pengusahaan kantor cabang,

    sebagai berikut:

    1) Kantor Cabang Kelas A;

    2) Kantor Cabang Kelas B;

    3) Kantor Cabang Kelas C;

    4) Kantor Cabang Representative.

    Setiap unit kerja kantor cabang kelas A dan B membawahi unit

    kerja Bidang yang dipimpin oleh Manager yang membawahi unit

    kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, dan untuk unit

    kerja kantor cabang kelas C membawahi unit kerja seksi yang

    dipimpin oleh Asisten Manager, sedangkan untuk unit kerja kantor

    cabang Representative membawahi staf atau pelaksana sesuai

    dengan fungsinya, dan dibedakan sebagai berikut

    1) Kantor Cabang Kelas A, membawahi unit kerja:

    a) Bidang Operasional, membawahi unit kerja:

    (1) Asman Operasi Bongkar Muat

    (2) Asman Peralatan dan Pergudangan

    (3) Asman Forwarding& Pengembangan Usaha Logistik

    b) Bidang Administrasi, membawahi unit kerja:

    (1) Asman Keuangan

  • 18

    2) Kantor Cabang Kelas B, membawahi unit kerja:

    a) Bidang Operasi.

    b) Bidang Administrasi.

    3) Kantor Cabang Kelas C, membawahi unit kerja:

    a) Seksi Usaha Terminal & Freight Forwarding

    b) Seksi Administrasi

    4) Kantor Cabang Representative membawahi jabatan staf atau

    pelaksana.

    HEAD OF REPRESENTATIVE

    STAFF DAN PELAKSANA

  • 19

    1.9 BRAND PERUSAHAAN

    Logo SBN mencerminkan sebuah perusahaan yang cepat, inovatif dan modern.

    Hal ini tertuang dalam logo perusahaan yang simpel dan dinamis (dua) buah

    persegi dengan warna merah dan abu-abu adalah penggambaran visi dan misi

    PT. SBN sebagai Total Logistics Company yang unggul dan terkemuka dibidang

    angkutan laut interinsuler. Artinya PT. SBN akan selalu bergerak sesuai

    perkembangan teknologi dengan kekuatan kreativitas, inovasi, dan kompetensi

    sumber daya manusia.

    Dalam perkembangannya, PT. SBN melakukan ekspansi tidak hanya melayani

    bongkar muat dan Freight Forwarding, tetapi juga logistik, Konsep perusahaan

    logistik ini disatukan dengan sebuah grand branding “Pelni Logistics”.

    Pemilihan nama Pelni Logistics tak lepas dari positioning PT. Pelni sebagai

    perusahaan induk PT. SBN yang sudah melekat di hati khalayak. Diharapkan

    dengan branding Pelni Logistics, pasar logistik yang bisa diraup lebih besar dan

    luas secara keseluruhan.

    Posisi Brand Pelni Logistics dalam Group PT. PELNI adalah sebagai berikut:

  • 20

    BAB II

    REALISASI TAHUN 2019

    2.1 KONDISI UMUM TAHUN 2019

    Ekonomi Indonesia diproyeksi tetap tumbuh positif di atas 5% pada 2019 di tengah

    tekanan ekonomi global yang masih terjadi saat ini. Daya tahan ekonomi, yang

    ditopang oleh konsumsi masyarakat, serta efek kebijakan makro seperti penurunan

    suku bunga dan reformasi struktural yang mendorong investasi bisa menopang

    pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional dipastikan masih akan

    berlanjut sampai dengan akhir Semester II tahun 2019 meskipun terdapat tantangan

    dari berbagai kebijakan negara lain dan kondisi perekonomian global yang sedang

    tidak menguntungkan. Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

    diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Secara

    sektoral, sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan jasa-jasa

    diperkirakan masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Pemerintahan Joko Widodo masih gencar membangun infrastruktur. Hal tersebut dinilai

    dapat memicu pertumbuhan angkutan logistik. Pertumbuhan logistik disebut masih

    bergairah dan terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah di sektor

    transportasi darat berbasis jalan. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi

    Ilham Masita mengatakan, bisnis logistik tahun ini akan tumbuh sekitar 10%

    dibandingkan tahun lalu. Kemudian, bisnis logistik pada 2020 sekitar 8-9%. Angka itu

    masih lebih tinggi apabila dibandingkan pertumbuhan ekonomi.

    Harga komoditas global yang tinggi telah mendorong investasi yang lebih tinggi,

    terutama pada mesin, peralatan dan kendaraan, yang menghasilkan pertumbuhan

    modal tercepat dalam periode lebih dari lima tahun.

    Dalam kondisi tersebut manajemen telah melakukan langkah-langkah dengan

    memperkuat infrastruktur sektor transportasi dan distribusi di beberapa cabang

    sebagai bagian dari kegiataan logistik. Dari internal, manajemen meyakini bahwa

    dengan pegembangan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik

    (PT. SBL) dan SBU Indotrading akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja

    perusahaan.

  • 21

    Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian target target, perusahaan telah

    melakukan langkah-langkah strategis dan usaha yang proaktif untuk tetap

    meningkatkan usahanya dengan perluasan market share, mempertajam target

    pemasaran dan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, serta

    melakukan peningkatan infrastruktur dicabang-cabang.

    Realisasi pada akhir tahun 2019 (Audited) pendapatan usaha secara

    konsolidasian terealisir sebesar Rp537,562 milyar, atau 118,54% dari target

    sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu

    sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun lalu.

    Sedangkan perolehan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali tahun

    2019 terealisirkan terealisir sebesar Rp60,493 milyar, atau 91,42% dari target

    target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu

    sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik sebesar 20,70% dari realisasi

    tahun lalu.

    2.2 RENCANA KERJA TAHUN 2019

    Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 merupakan rencana kerja inti dan

    strategis dari setiap unit kerja yang menunjang pencapaian sasaran strategis dan

    target perusahaan yang tertera pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

    (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sesuai Rencana Jangka

    Panjang Perusahaan untuk mewujudkan Visi menjadi Perusahaan total logistics

    company yang unggul dan terpercaya di Indonesia pada tahun 2020 dengan 7

    strategi yaitu :

    a. Optimalisasi captive market

    b. Memperkuat infrastruktur

    c. Meningkatkan usaha non-captive

    d. Meningkatkan dukungan usaha Anak dan SBU Indotrading

    e. Mengembangkan sistem IT untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan

    f. Meningkatkan kompetensi pegawai

    g. Meningkatkan organization capital

  • 22

    B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder)

    Distribusi alat-alat perikanan

    B/M dan Transhipment Batubara

    B/M, EMKL dan Angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 cabang)

    B/M Minyak dan Semen

    Investasi alat dan sarana produksi pada unit kerja potensial

    Optimalisasi Captive Market

    Peningkatan Infastruktur

    Peningkatan Usaha Non Captive

    Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)

    Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online

    Pengoperasian Kapal Tongkang

    SASARAN STRATEGIS PROGRAM KERJA

    Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi

    Pengangkutan bibit sawit, TBS dan CPO

    Distribusi Material PPI

    Kegiatan door pihak ketiga dari ex muatan SPIL

    Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 disajikan pada tabel dibawah ini :

  • 23

    2.3 ASUMSI-ASUMSI PENYUSUNAN REALISASI TAHUN 2019

    2.3.1 Faktor Eksternal

    a. Berdasarkan RAPBN tahun 2019 kondisi perekonomian dengan tingkat

    pertumbuhan ekonomi diprediksi antara 5,30% (lima koma tiga puluh

    prosen);

    b. Tingkat inflasi sebesar 3,50%;

    c. Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US$.1,00 diasumsikan sebesar

    Rp14,400 (empat belas ribu empat ratus rupiah);

    d. Suku bunga SPN 3 bulan 5,30%.

    2.3.2 Faktor Internal

    a. Penambahan Alat Produksi

    Pengadaan dan rekondisi alat produksi terserap sebesar 61,30%.

    – Alat Mekanik/Forklift 3 Ton 1 unit

    – Alat Mekanik/Forklift 5 Ton 3 unit

    – Alat Mekanik/Forklift 7 Ton 1 unit

    – Angkutan Darat 56 unit

    – Cold Storage sebanyak 6 Unit

    – Reefer Container Jumbo sebanyak 50 unit

    – Freezer sebanyak 1 unit

    b. Kapal captive (Kapal Pelni) yang beroperasi sebanyak 26 unit dengan

    rata-rata berlayar sebanyak minimal 23 voyage dan seluruh cargo

    handling dilaksanakan oleh PT. Sarana Bandar Nasional.

    c. Handling muatan kapal tol laut, dan hewan dilaksanakan oleh PT. SBN,

    serta handling kapal ternak pihak ketiga

    d. Kapal Tol Laut Tahun 2019 sebanyak 13 unit dan kapal angkutan ternak/

    hewan sebanyak 1 unit kapal,

    e. Semakin berkembangnya operasional SBU (Sarana Bandar Indotrading)

    merupakan usaha sampingan PT. SBN.

  • 24

    2.4 PERISTIWA PENTING TAHUN 2019

    Beberapa peristiwa dan agenda penting tahun 2019 diantaranya yaitu:

    Februari 2019 – Sekarang

    (22 shipment)

    Shipment Spunpile HKAston

    Maret 2019 SKJ HUT PELNI ke 67 Maret 2019 Sertifikasi SMK3

    April 2019 HUT PT SBN ke 33

    April 2019 BUMN Marketers Awards 2019 April 2019 Training Redpack &

    General Cargo tahap II

  • 25

    Mei - Juni 2019

    Shipment Batubara PLN

    Agustus 2019

    Rapat Koordinasi dan

    Training pemisahan Cabang

    Mei 2019 Pelatihan Fundamental

    Digital Marketing

    November 2019

    RAPIM PT SBN

    September-Oktober 2019

    Pemisahan Cabang

    Assesment KPKU

    Desember 2019

  • 26

    2.5 REALISASI PROGRAM KERJA TAHUN 2019

    Rencana Kerja Manajemen (RKM) merupakan program kerja pilihan dari setiap

    unit kerja yang menunjang pencapaian target Key Performance Indicators (KPI)

    yang tertera pada Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sepanjang tahun

    2019, perusahaan telah merealisasikan program kerja untuk mendukung

    pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:

    SASARAN STRATEGIS NO PROGRAM KERJA TINDAK LANJUT

    Optimalisasi usaha

    captive market

    1 Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)

    Telah berjalan di beberapa cabang dan Realisasi tahun 2019 sebanyak 988 T/M3

    2 Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online

    Telah dilaksanakan awal tahun 2019

    Peningkatan Infrastruktur 3 Pengoperasian Kapal Tongkang

    Telah direalokasi dengan alat produksi pada Triwulan I 2019.

    4 Investasialat dan sarana produksi unit Terealisasi sebesar Rp48.255 milyar.

    Peningkatan Usaha Non

    Captive

    5 B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder)

    Bojonegara-Dumai ,Surabaya-Dumai, dan Bitung (Girder).

    6 B/M dan Transhipment Muatan Batubara (PLN)

    Kegiatan di Cabang Kotabaru, Banjarmasin, Ampenan dan Cabang Jayapura

    7 B/M Minyak dan Semen Cabang Ampenan dan Palu

    8 B/M dan EMKL angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 Cabang)

    Kegiatan di Palu, Bitung, Gorontalo, Baubau, Pontianak dan Kotabaru

    9 Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi

    Optimalisasi Pengoperasian Gudang sebanyak 3 Gudang

    10 Pengangkutan Bibit Sawit TBS dan CPO

    Kegiatan di Pontianak

    11 Distribusi Material PPI Proses pemetaan dan jalinan kerjasama dengan PPI

    12 Kegiatan door pihak ketiga eks. Muatan SPIL

    Kegiatan di Cabang Merauke

    Supporting Usaha Anak

    (PT.SBL)

    13 Dukungan permodalan RUPS telah mendapa persetujuan pemegang saham

    14 Optimalisasi Layanan Cargo Udara Sudah diimplementasikan di Cabang Tanjung Priok dan Surabaya

    Supporting Usaha SBI

    (Pelni Mart)

    15 Kerjasama Partnership untuk Usaha Distributorship

    Telah bekerjasama dengan Walls

    16 Pengembangan Usaha Trading di Cabang-Cabang

    Optimalisasi distributor Stock Point Plus es krim walls di wilayah Kalabahi, Larantuka dan Loweleba

    Optimalisasi Sistem

    Teknologi Informasi

    17 Pembangunan Sistem Disaster Recovery (DRC)

    Telah selesai untuk pemindahan data dari server live ke DRC

    18 Re-Write Sistem Aplikasi ERP Keuangan

    Dalam proses seleksi penawaran vendor

    19 Re-Write Sistem Aplikasi PemasaranTerpadu

    Dalam proses seleksi penawaran vendor

    Peningkatan Kualitas SDM

    20 Pengukuran standar kompetensi Dilakukan pada akhir tahun 2019

    21 Program Diklat Berjenjang

    Telah dilakukan training Red Pack, Fundamental Digital Marketing, dan Manajemen Risiko dan training keuangan untuk persiapan pemisahan cabang

    Peningkatan Mutu Operasional

    22 Implementasi ISO 9001:2015 Sudah tahap impelementasi di Cabang Tanjung Priok

    Peningkatan Kinerja 23 Implementasi Manajemen Kinerja dan Information Dashboard Executive

    Sudah dibuatkan API terintegrasi dengan aplikasi PELNI

  • 27

    2.6 REALISASI PRODUKSI TAHUN 2019

    2.6.1 Produksi Usaha Bongkar Muat

    Realisasi produksi bongkar muat dari kegiatan usaha captive (Kapal Pelni) tahun

    2019 rata-rata produksinya telah mencapai target. Tercapainya hal tersebut

    karena adanya peningkatan muatan barang khususnya untuk pengiriman ke

    wilayah Indonesia Timur. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi usaha captive

    adalah:

    a. Untuk keselamatan kapal, maka diberlakukan kebijakan pembatasan muatan

    container full, sehingga tidak sesuai dengan kapasitas terpasang;

    b. Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan angkutan

    natal & tahun baru (peak season);

    Sedangkan produksi B/M dari kegiatan kapal pihak ketiga (non-captive) rata-rata

    produksinya di atas realisasi tahun 2018. Hal tersebut diperoleh dari peningkatan

    muatan-muatan general cargo dari kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru

    B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar

    Batubara PLN di Cabang Jayapura, pengiriman bibit dan pupuk PT.DSN, serta

    pengiriman tiang pancang PT. HakaAston. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut;

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

    SD. DES

    (AUDITED)SD.DES

    SD. DES

    (AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)

    1 2 3 4 5 6 7

    A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.526.822 12.961.552 14.157.784 109,23% 187,33%

    2. Produksi Container (TEUs) 23.168 28.282 30.216 106,84% 120,09%

    3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28%

    4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 34.617 72,12% 188,21%

    5. Jenis Kendaraan:

    5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 40.272 41.939 42.806 102,07% 94,65%

    5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 11.907 17.091 15.196 88,91% 125,51%

    5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 4.906 6.127 6.794 110,89% 106,06%

    5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 594 2.281 1.801 78,94% 172,51%

    67.439 66.597 98,75% 102,80%

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

    SD. DES

    (AUDITED)SD.DES

    SD. DES

    (AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)

    1 2 3 4 5 6 7

    B CAPTIVE (KAPAL PELNI)

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 84.297 89.996 101.533 112,82% 101,79%

    2. Produksi Container (TEUs) 19.670 21.595 21.161 97,99% 97,65%

    3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28%

    4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 16.017 33,37% 87,08%

    5. Jenis Kendaraan:

    5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.907 39.569 41.088 103,84% 95,76%

    5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.112 8.026 7.747 96,52% 105,95%

    5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.682 3.895 4.705 120,78% 90,80%

    5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 112 165 407 246,67% 72,42%

    110,82% 91,47%

    C NON CAPTIVE

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.442.525 12.871.556 14.056.251 109,20% 188,47%

    2. Produksi Container (TEUs) 3.498 6.687 9.055 135,43% 259,32%

    3. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) - 18.600 100,00% 100,00%

    4. Jenis Kendaraan:

    4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 2.365 2.370 1.718 72,49% 74,05%

    4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 4.795 9.065 7.449 82,17% 155,35%

    4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 1.224 2.231 2.089 93,62% 170,67%

    4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 482 2.116 1.394 65,87% 289,21%

    NO U R A I A N

    NO U R A I A N

    PROSEN

    PROSEN

  • 28

    1. Produksi Bongkar Muat General Cargo

    Produksi bongkar muat untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 14,157,784 TM3 atau 109,23% dari yang

    ditargetkan sebesar 12,961,552 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018

    pada periode yang sama sebanyak 7,526,822 TM3 maka trendnya naik sebesar

    87,35% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya

    peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M

    Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar

    Batubara PLN di Cabang Jayapura.

    2. Produksi Bongkar Muat Muatan Container (Full)

    Sedangkan produksi bongkar muat untuk jenis muatan container (full) sampai

    dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 30,216 TEUs atau

    106,84% dari yang ditargetkan sebesar 28,282 TEUs, dan apabila dibanding

    realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 23,168 TEUs maka

    trendnya naik sebesar 20,09% dari realisasi tahun lalu.

    3. Produksi Bongkar Muat Muatan Container Tol Laut

    Sedangkan produksi bongkar muat handling container (full) kapal tol laut sampai

    dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,346 TEUs, atau 74,61%

    dari yang ditargetkan sebanyak 8,506 TEUs dan apabila dibanding realisasi tahun

    2018 pada periode yang sama sebanyak 7,905 TEUs, maka trendnya turun

    sebesar 19,72% dari realisasi tahun lalu. Tidak tercapainya produksi bongkar muat

    container (full) kapal tol laut disebabkan berkurangnya trayek kapal tol laut yang

    dilayani dan adanya perubahan trayek tol laut dari tahun lalu;

    4. Produksi Bongkar Muat Angkutan Ternak (Sapi)

    Sedangkan produksi bongkar muat angkutan ternak (Sapi) sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 34,617 ekor, atau 72,12% dari yang

    ditargetkan sebanyak 48,000 ekor, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018

    pada periode yang sama sebanyak 18,393 ekor, maka trendnya naik sebesar

    88,21% dari realisasi tahun lalu;

    5. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Motor

    Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis sepeda motor sampai dengan

    s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 42,806 unit, atau 102,07% dari yang

    ditargetkan sebanyak 41,939 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 40,272 unit, maka trendnya naik sebesar 5,35% dari

    realisasi tahun lalu;

  • 29

    6. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Mobil

    Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 15,196 unit, atau 88,91% dari yang

    ditargetkan sebanyak 17,091 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 11,907 unit, maka trendnya naik sebesar 25,51%

    dari realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi B/M kendaraan jenis mobil

    dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;

    7. Produksi Bongkat Muat Kendaraan Jenis Truck

    Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis Truck sampai dengan S.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,794 unit, atau 110,89% dari yang

    ditargetkan sebanyak 6,127 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 4.049 unit, maka trendnya naik sebesar 6,06% dari

    realisasi tahun lalu;

    8. Produksi Bongkar Muat Jenis Alat Berat

    Produksi bongkar muat untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019

    terealisir sebanyak 1,801 unit, atau 78,94% dari yang ditargetkan sebanyak 2281

    unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak

    594 unit, maka trendnya naik sebesar 72,51% dari realisasi tahun lalu;

    2.6.2 Produksi Usaha Freight Forwarding

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

    SD. DES

    (AUDITED)SD.DES

    SD. DES

    (AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)

    1 2 3 4 5 6 7

    A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 550.155 265.523 700.048 263,65% 127,25%

    2. Produksi Container (TEUs) 39.018 40.488 48.108 118,82% 123,30%

    3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00%

    4. Jenis Kendaraan:

    4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 38.015 25.634 41.751 162,87% 109,83%

    4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.225 7.488 7.674 102,48% 106,21%

    4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.765 3.373 4.404 130,57% 116,97%

    4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 422 153 613 400,65% 145,26%

    49.427 36.648 54.442 148,55% 110,15%

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

    SD. DES

    (AUDITED)SD.DES

    SD. DES

    (AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)

    1 2 3 4 5 6 7

    B CAPTIVE (KAPAL PELNI)

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 89.355 88.120 100.173 113,68% 112,11%

    2. Produksi Container (TEUs) 24.981 22.509 21.349 94,85% 85,46%

    3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00%

    4. Jenis Kendaraan:

    4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.900 25.569 41.526 162,41% 109,57%

    4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.120 7.426 7.459 100,44% 104,76%

    4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.685 3.295 4.234 128,50% 114,90%

    4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 348 85 428 503,53% 122,99%

    173,60% 92,83%

    C NON CAPTIVE Laba - Rugi #REF! #REF!

    1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 460.800 177.402 599.875 338,14% 130,18%

    2. Produksi Container (TEUs) 14.037 17.979 26.759 148,83% 190,63%

    3. Jenis Kendaraan:

    3.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 115 65 225 346,15% 195,65%

    3.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 105 62 215 346,77% 204,76%

    3.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 80 78 170 217,95% 212,50%

    3.4 Produksi Alat Berat (Unit) 74 68 185 272,06% 250,00%

    NO U R A I A N

    PROSEN

    NO U R A I A N

    PROSEN

  • 30

    Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 rata-rata Realisasinya masih

    diatas target sebagai dampak dari peningkatan usaha non-captive. Faktor lain

    yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

    A. Captive (Kapal PELNI)

    Produksi Freight Forwarding dari kegiatan Kapal Pelni (Captive) rata-rata diatas

    target, baik muatan general cargo,muatancontainer full maupun jenis muatan

    kendaraan dan alat berat, hal ini disebabkan antara lain :

    1) Peningkatan muatan container full di wilayah Indonesia Timur;

    2) Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan

    angkutan natal & tahun baru (peakseason);

    B. Non-captive

    Produksi Freight Forwarding tahun 2019 untuk kegiatan dari pihak ketiga (Non-

    captive) rata-rata Realisasinya dapat mencapai di atas target, hal ini

    disebabkan antara lain:

    1) Adanya kegiatan proyek infrastruktur pemerintah yang memerlukan

    penanganan logistik terutama dengan BUMN Karya;

    2) Optimalisasi alat produksi (trucking) untuk kegiatan Freight Forwarding di

    cabang seperti: Pontianak, Banyuwangi, Tanjung Priok, Surabaya, Bitung,

    Sorong, Serui, Manokwari, Nabire, Jayapura, Biak dan Timika;

    Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 secara rinci dijelaskan sebagai

    berikut;

    1. Produksi Freight Forwarding General Cargo

    Produksi freight forwarding untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 700,048 TM3 atau 263,65% dari yang

    ditargetkan sebesar 265,523 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 550,155 TM3 maka trendnya naik sebesar 27,25%

    dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan

    muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar

    semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang

    Jayapura.

  • 31

    2. Produksi Freight Forwarding Muatan Container (Full)

    Sedangkan produksi freight forwarding untuk jenis muatan container (full) sampai

    dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 48,108 TEUs atau

    118,82% dari yang ditargetkan sebesar 40,488 TEUs, dan apabila dibanding

    realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 39,018 TEUs maka

    trendnya naik sebesar 23,30% dari realisasi tahun lalu.

    3. Produksi Freight Forwarding Muatan Red Pack

    Sedangkan produksi freight forwarding muatan Red Pack sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 988 TM3,

    4. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Motor

    Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis sepeda motor sampai

    dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 41,751 unit, atau 162,87%

    dari yang ditargetkan sebanyak 25,634 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun

    2018 pada periode yang sama sebanyak 38,015 unit, maka trendnya naik sebesar

    9,83% dari realisasi tahun lalu;

    5. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Mobil

    Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 7,674 unit, atau 102,48% dari yang

    ditargetkan sebanyak 7,488 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 7,225 unit, maka trendnya naik sebesar 6,21% dari

    realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi freight forwarding kendaraan jenis

    mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;

    6. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Truck

    Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis Truck sampai dengan s.d

    Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 4,404 unit, atau 130,57% dari yang

    ditargetkan sebanyak 3,373 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

    periode yang sama sebanyak 3,765 unit, maka trendnya naik sebesar 16,97% dari

    realisasi tahun lalu;

    7. Produksi Freight Forwarding Jenis Alat Berat

    Produksi freight forwarding untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019

    terealisir sebanyak 613 unit, atau 400,65% dari yang ditargetkan sebanyak 153

    unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak

    422 unit, maka trendnya naik sebesar 45,26% dari realisasi tahun lalu;

  • 32

    2.7 REALISASI KEUANGAN TAHUN 2019

    NO U R A I A N

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN

    REALISASI (AUDITED)

    REALISASI REALISASI (AUDITED)

    (5 : 4) (5 : 3)

    1 2 3 4 5 6 7

    I PENDAPATAN 43,27% 41,00% 41,00%

    A. Usaha Pokok 88,51% 70,28% 89,24%

    1. Bongkar Muat

    - Penghasilan dari Kegiatan Captive 109.473 107.885 98.096 90,93% 89,61%

    - Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 44.854 43.664 77.267 176,96% 172,26%

    Total Penghasilan Bongkar Muat 154.327 151.549 175.364 115,71% 113,63%

    2. Freight Forwarding

    - Penghasilan dari Kegiatan Captive 80.753 80.711 86.700 107,42% 107,36%

    - Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 53.153 45.874 110.313 240,47% 207,54%

    Total Penghasilan Freight Forwarding 133.906 126.584 197.012 155,64% 147,13%

    Total Pendapatan Usaha Pokok 288.233 278.134 372.376 133,88% 129,19%

    B. Usaha Anak dan Sampingan 94,22% 85,00% 94,57%

    3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 20.817 25.772 12.176 47,24% 58,49%

    4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 99.472 149.581 153.009 102,29% 153,82%

    Total Pendapatan Usaha Anak & Sampingan 120.290 175.354 165.186 94,20% 137,32%

    TOTAL PENDAPATAN 408.522 453.487 537.562 118,54% 131,59%

    II BIAYA LANGSUNG : 27,00% 26,24% 26,22%

    A. Biaya Usaha Pokok 90,55% 64,26% 81,28%

    1. Bongkar Muat

    - Biaya Usaha dari Kegiatan Captive 47.364 44.233 40.215 90,92% 84,91%

    - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 39.699 30.686 68.955 224,71% 173,70%

    Total Biaya Usaha Bongkar Muat 87.062 74.919 109.170 145,72% 125,39%

    2. Freight Forwarding

    - Biaya Usaha dari Kegitan Captive 21.804 21.180 22.731 107,32% 104,25%

    - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 48.130 29.478 89.666 304,18% 186,30%

    Total Biaya Usaha Freight Forwarding 69.934 50.658 112.397 221,87% 160,72%

    Sub Total Biaya Usaha Pokok 156.996 125.577 221.567 176,44% 141,13%

    B. Biaya Anak dan Sampingan

    3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 13.214 15.979 5.330 33,36% 40,34%

    4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 93.726 127.144 144.701 113,81% 154,39%

    Sub. Total Biaya Usaha Anak dan Sampingan 106.940 143.123 150.031 104,83% 140,29%

    Jumlah Biaya Langsung 263.936 268.700 371.597 138,29% 140,79%

    5. Penyusutan 8.026 11.053 8.844 80,01% 110,19%

    TOTAL BIAYA LANGSUNG 271.961 279.754 380.441 135,99% 139,89%

    III LABA KOTOR USAHA 136.561 173.734 157.121 90,44% 115,06%

  • 33

    NO U R A I A N

    TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN

    REALISASI (AUDITED)

    REALISASI REALISASI (AUDITED)

    (5 : 4) (5 : 3)

    IV BIAYA TIDAK LANGSUNG

    1. Biaya Pegawai 47.448 58.075 51.740 89,09% 109,05%

    2. Biaya Barang dan Jasa 19.195 21.025 20.265 96,39% 105,57%

    3. Lumpsum Overhead 4.224 3.591 2.880 80,19% 68,16%

    Sub. Total Biaya Tidak Langsung 70.868 82.691 74.884 90,56% 105,67%

    - Biaya Tdk. Langsung PT. SBL 1.971 1.784 3.923 219,87% 198,99%

    - Biaya Tdk. Langsung SBU- Indotrading 1.129 1.895 2.171 114,55% 192,27%

    TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 73.968 86.370 80.978 93,76% 109,48%

    V LABA BERSIH USAHA 62.593 87.364 76.143 87,16% 121,65%

    VI PENDAPATAN DI LUAR USAHA

    - Laba (Rugi) Diluar Usaha 4.216 2.342 5.548 236,90% 131,59%

    - Laba (Rugi) Diluar Usaha PT. SBL

    (286) 451 128 28,37% -44,67%

    - Laba (Rugi) Diluar Usaha SBU - Indotrading 18 687 34 5,00% 194,36%

    Jumlah Pendapatan Diluar Usaha 3.948 3.480 5.710 164,09% 144,66%

    VII LABA SEBELUM PAJAK 66.540 90.844 81.853 90,10% 123,01%

    VIII PAJAK PPh Psl. 25 24,60% 27,22% 26,07%

    - PPh Pasal 25 (Pajak Kini) PT. SBN 15.670 22.711 20.044 88,26% 127,91%

    - Pajak Final PT. SBL - - 729 100,00% 100,00%

    - Kewajiban (Manfaat) Pajak Tangguhan 697 2.016 565 28,02% 81,01%

    Jumlah Pph 25 dan Pajak Tangguhan 16.368 24.727 21.337 86,29% 130,36%

    LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62%

    Beban pada OCI (Penghasilan) 211 1.673 243 14,53% 115,10%

    Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%

    Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali

    50.119 66.173 60.493 91,42% 120,70%

    53 56 23 41,59% 43,83%

    Laba Tahun Berjalan 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62%

    Jumlah Laba Komprehensi yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali

    49.908 64.388 60.250 93,57% 120,72%

    53 56 23 41,59% 43,83%

    Jumlah Laba Komprehensif 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%

    IX LABA BERSIH USAHA PER SAHAM DASAR

    3 4 4 93,57% 120,72%

  • 34

    A. Pendapatan Usaha Konsolidasi

    Realisasi pendapatan dari hasil usaha secara konsolidasian sampai dengan

    akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp537,562 milyar atau 118,54% dari target

    sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu

    sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun

    lalu, yang diperoleh dari:

    1) Pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan captive terealisir sebesar

    sebesar Rp98,096 milyar atau berkontribusi sebesar 18,25% dari total

    pendapatan usaha;

    2) Sedangkan pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan non-captive

    terealisir sebesar Rp77,267 milyar atau berkontribusi sebesar 14,37% dari

    total pendapatan usaha;

    3) Pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir

    sebesar Rp86,700 milyar, atau berkontribusi sebesar 16,13% dari total

    pendapatan usaha;

    4) Sedangkan pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan non-

    captive terealisir sebesar Rp110,313 milyar, atau berkontribusi sebesar

    20,52% dari total pendapatan usaha;

    5) Pendapatan dari entitas anak PT.Sarana Bandar Logistik terealisir

    sebesar Rp12,176 milyar atau berkontribusi sebesar 2,27% dari total

    pendapatan usaha.

    6) Pendapatan dari Strategic Business Unit atau Sarana Bandar Indotrading

    terealisir sebesar Rp153,009 milyar atau berkontribusi sebesar 28,46%

    dari total pendapatan usaha.

    B. Biaya Usaha Langsung

    Realisasi biaya usaha langsung sampai dengan akhir tahun 2019 secara

    konsolidasian terealisir sebesar Rp380,441 milyar atau 135,99% dari target

    sebesar Rp279,754 milyar, yang yang terkontribusi dari:

    1) Biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan captive terealisir

    sebesar Rp41,215 milyar atau berkontribusi sebesar 10,57% dari total

    biaya usaha langsung;

    2) Sedangkan biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan non-captive

    terealisir sebesar Rp68,955 milyar atau berkontribusi sebesar 18,13% dari

    total biaya usaha langsung;

  • 35

    3) Biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir

    sebesar Rp22,731 milyar, atau berkontribusi sebesar 5,97 % dari total

    biaya usaha langsung;

    4) Sedangkan biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan non-

    captive terealisir sebesar Rp89,666 milyar, atau berkontribusi sebesar

    23,57% dari total biaya usaha langsung;

    5) Biaya usaha langsung dari entitas anak PT. Sarana Bandar Logistik

    terealisir sebesar Rp5,330 milyar atau berkontribusi sebesar 1,40% dari

    total biaya usah langsung;

    6) Sedangkan biaya usaha langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar

    Indotrading) terealisir sebesar Rp144,701 milyar atau berkontribusi

    sebesar 38,03% dari total biaya langsung dan;

    7) Realisasi untuk beban penyusutan alat produksi sampai dengan akhir

    tahun 2019 terealisir sebesar Rp8,844 milyar atau berkontribusi sebesar

    2,32% dari total biaya usaha langsung;

    C. Laba Kotor Usaha

    Realisasi laba kotor usaha perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019

    terealisir sebesar Rp157,121 milyar atau 90,44% dari target sebesar

    Rp173,734 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar

    Rp136,561 milyar, maka trendnya naik 15,06% dari realisasi tahun lalu;

    D. Biaya Tidak Langsung

    Realisasi biaya tidak langsung sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir

    terealisir sebesar Rp80,978 milyar atau 93,76% dari target sebesar Rp86,370

    milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp73,968

    milyar, maka terdapat kenaikan sebesar 9,48% dari realisasi tahun lalu, yang

    terkontribusi dari:

    1) Biaya pegawai terealisir sebesar Rp51,740 milyar atau berkontribusi

    sebesar 63,89% dari total biaya tidak langsung;

    2) Biaya barang & jasa terealisir sebesar Rp20,265 milyar atau berkontribusi

    sebesar 25,03% dari total biaya tidak langsung;

    3) Beban Lumpsum Overhead terealisir terealisir sebesar Rp2,880 milyar

    atau berkontribusi sebesar 3,56% dari total biaya tidak langsung;

  • 36

    4) Biaya tidak langsung entitas anak (PT. Sarana Bandar Logistik) terealisir

    terealisir sebesar Rp3,923 milyar, atau berkontribusi sebesar 4,84% dari

    total biaya tidak langsung;

    5) Biaya tidak langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar Indotrading)

    terealisir terealisir sebesar Rp2,171 milyar, atau berkontribusi sebesar

    2,68% dari total biaya tidak langsung.

    E. Laba Bersih Usaha

    Realisasi laba bersih usaha sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir

    sebesar Rp76,143 milyar atau 87,16% dari target sebesar Rp87,364 milyar,

    dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp62,593 milyar,

    maka trendnya naik 21,65% dari realisasi tahun lalu;

    F. Laba Setelah Pajak & Kepentingan Non-Pengendali

    Dengan memperhitungkan pendapatan dan biaya diluar usaha sampai dengan

    akhir tahun 2019 yang terealisir sebesar Rp5,710 milyar atau 164,09 % dari

    target sebesar Rp3,480 milyar, maka Realisasi perolehan laba sebelum pajak

    terealisir menjadi sebesar Rp81,853 milyar atau 90,10% dari target sebesar

    Rp90,844 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar

    Rp66,540 milyar, maka trendnya naik 23,01% dari realisasi tahun lalu;

    Dengan memperhitungkan PPh pasal 25 (pajak kini) terealisir sebesar

    Rp21,337 milyar, dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir sebesar Rp20

    juta, serta beban OCI sebesar Rp243 Juta, maka Laba Bersih Setelah Pajak

    dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir menjadi sebesar Rp60,993 milyar

    atau 91,92% dari target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding

    realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik

    20,70% dari realisasi tahun lalu;

  • 37

    2.8 Laporan Posisi Keuangan

    NO U R A I A N

    REALISASI

    TAHUN 2018

    RKAP TAHUN

    2019

    REALISASI 2019

    AUDITED

    1 2 3 4 5

    l. ASSET

    A. Asset Lancar 246.195 222.693 319.843

    B. Asset Tetap & Lainnya 102.659 218.436 128.799

    Total Asset 361.991 456.863 448.642

    II. LIABILITAS

    A. Liabilitas Jangka Pendek 69.267 56.869 94.983

    B. Liabilitas Jangka Panjang 1.400 57.435 2.327

    Total Liabilitas 70.666 114.305 97.310

    C. EKUITAS

    1. Modal Saham 60.000 60.000 60.000

    2. Saham, Dalam Portepel (45.000) (45.000) (45.000)

    3. Cadangan Umum 226.102 260.994 275.956

    4. Saldo Laba 50.119 66.173 60.493

    5. Komponen Ekuitas lainnya 23 283 21

    Jumlah Ekuitas 291.244 342.450 351.228

    - Kepentingan Non Pengendali 80 108 103

    TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 361.991 456.863 446.642

    Total Asset per 31 Desember 2019 sebesar Rp448,642 milyar atau 98,20% dari

    target sebesar Rp.456,863 milyar. Hal tersebut disebabkan tidak terealisasinya

    target investasi.

    2.9 Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Cash Flow)

    NO U R A I A N RKAP

    Tahun 2019

    Realisasi

    Tahun 2019

    1 2 3 4

    I Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 98.717 59.319

    II Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (107.164) (47,423)

    III Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 41.859 -

    IV Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas & Setara Kas 33.412 11.895

    V Saldo Awal Kas Dan Setara Kas 67.347 80.359

    VI SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 100.759 92.255

  • 38

    Realisasi arus kas per 31 Desember 2019 surplus kas dari transaksi aktivitas

    operasi mengalami surplus Rp59.319 milyar dan saldo akhir kas diperkirakan

    sebesar Rp92,255 milyar.

    2.10 Rasio Keuangan

    Rasio Keuangan

    URAIAN REALISASI 2018 REALISASI 2019

    Cash Ratio 115,36% 101,96%

    Current Ratio 355,43% 336,78%

    Solvabilitas 512,25% 461,04%

    EBITDA Margin 18,95% 17,44%

    2.11 SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2019

    Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya meliputi seluruh wilayah

    Indonesia dengan didukung 33 (tiga puluh tiga) kantor cabang dan 23 (dua puluh

    tiga) sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan kecil, terdiri dari:

    Kantor Pusat Cabang Bitung

    Cabang Tanjung Priok ▪ Sub Cabang Gorontalo

    ▪ Sub Cabang Pangkal Pinang ▪ Sub Cabang Luwuk

    Cabang Surabaya ▪ Sub Cabang Toli-Toli

    ▪ Sub Cabang Probolinggo Cabang Ambon

    Cabang Makassar ▪ Sub Cabang Saumlaki

    Cabang Jayapura ▪ Sub Cabang Namlea

    Cabang Sorong ▪ Sub Cabang Dobo

    ▪ Sub Cabang Tual Cabang Pare-pare

    Cabang Bau-Bau Cabang Palu

    Cabang Balikpapan Cabang Manokwari

    ▪ Sub Cabang Samarinda Cabang Fak-fak

    Cabang Banyuwangi Cabanag Medan

    Cabang Kotabaru ▪ Sub Cabang Lhouksmawe

    ▪ Sub Cabang Banjarmasin Cabang Tarakan

    Cabang Pontianak ▪ Sub Cabang Nunukan

    Cabang Nabire Cabang Semarang

    Cabang Serui Cabang Batam

    Cabang Biak ▪ Sub Cabang Tanjung Balai Karimun

    Cabang Merauke Cabang Tanjung Pinang

    Cabang Ampenan ▪ Sub Cabang Natuna

    ▪ Suib Cabang Denpasar ▪ Sub Cabang Tarempa

    ▪ Sub Cabang Bima Cabang Ternate

    Cabang Kupang Cabang Pangkalan Bun

    ▪ Sub Cabang Waingapu ▪ Sub Cabang Sampit

    ▪ Sub Cabang Kalabahi Cabang Larantuka

    Cabang Timika ▪ Sub Cabang Maumere

    Cabang Kaimana ▪ Sub Cabang Ende

    Cabang Kendari

  • 39

    Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 jumlah SDM Perusahaan terdiri dari:

    Organik PT Pelni (Persero)

    Organik PT PBM SBN

    Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

    Outsourching

    Organik PT Pelni (Persero)

    Organik PT PBM SBN

    Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

    Outsourching

    Organik PT Pelni (Persero)

    Organik PT PBM SBN

    Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

    Outsourching

    255

    Untuk tujuan perhitungan Imbalan Paska Kerja jumlah pegawai yang berhak atas Imbalan Paska

    Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 karyawan organik PT

    PBM Sarana Bandar Nasional masing-masing berjumlah 140 pegawai dan 138 pegawai.

    -

    Jumlah 10 130 11 101

    - - - 13 16

    - - - 18 18

    2 62 8 66 138

    8 68 3 4 83

    233

    31 Desember 2018

    Kelompok SDM S2 S1 Diploma SMU Jumlah

    Jumlah 10 122 12 86

    - - - 8 11

    - - - 8 8

    2 63 9 66 140

    Jumlah

    8 59 3 4 74

    233 255

    Struktur SDM Perusahaan per 31 Desember 2019 dan 2018 menurut kelompok SDM dan jenjang

    pendidikan sebagai berikut:

    31 Desember 2019

    Status Kepegawaian S2 S1 Diploma SMU

    31 Des. 2019 31 Des. 2018

    74 83

    140 138

    8 18

    11 16

    Jumlah

  • 40

    2.12 REALISASI INVESTASI TAHUN 2019

    Dalam hal untuk proses pengadaan investasi, seluruh pengadaan telah

    mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris PT. SBN. Realisasi investasi

    sampai akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp48,255 milyar, dengan rincian

    sebagai berikut:

  • 2.13 ALAT PRODUKSI TAHUN 2019

    Realisasi alat produksi tahun 2019:

    No. Uraian Baik Rusak Jumlah Availability

    1 Alat Mekanik/Forklift 54 8 62 87,10%

    2 Angkutan Darat 177 3 180 98,33%

    3 Container 1004 14 1018 98,86%

  • 42

    2.14 PKPT SATUAN PENGAWASAN INTERN TAHUN 2019

    Program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) Satuan Pengawasan Intern (SPI)

    diharapkan dapat menjadi stimulus dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas

    kerja, dan tertib administrasi untuk mendukung sasaran perusahaan. Realisasi

    Estimasi PKPT Satuan Peng awasan Intern sepanjang tahun 2019 sebanyak 6

    (enam) cabang, meliputi cabang-cabang sebagai berikut:

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    1. Surabaya 1. Jayapura

    2. Serui

    1. Timika

    2. Merauke

    1. Makassar

    2.15 KEY PERFOMANCE INDIKATOR (KPI) TAHUN 2019

    Realisasi pencapaian Key Performance Indicators (KPI) perusahaan telah diaudit

    oleh Eksternal Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen

    KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 022/LEK-SBN/IV/2020, dengan

    hasil sebagai berikut;

    Perspektif Sasaran Strategis Key Performance Indikator Satuan Bobot Target 2019

    Realisasi 2019

    Skor

    Keuangan & Pasar

    Meningkatkan shareholders value

    Jumlah Penghasilan Milyar Rp. 8,00 Rp66,173

    Milyar Rp60,493

    Milyar 7,31

    Ratio Profit (EBITDA Margin)

    Prosen (%)

    7,00 23,17% 17,55% 5,30

    Optimalisasi Kegiatan Non-Captive

    Pertumbuhan Usaha Non-Captive

    Prosen (%)

    6,00 122,59% 189,43% 7,20

    Optimalisasi Investasi

    Serapan Investasi Prosen

    (%) 5,00 70,00% 29,64% 2,12

    Sub Total 26,00

    21,93

    Fokus Pelanggan Meningkatkan Customer Value

    External Customer Satisfaction Survey

    skor skala likert

    20,00 4,00 4,10 20,48

    Efektivitas Produk dan Proses

    Meningkatkan Usaha Anak (PT. SBL)

    Implementasi muatan Redpack dan Labelling

    Kapal 6,00 6 20 6,30

    On Time Performance Trucking Distribution PT. SBL

    Prosen (%)

    5,00 95,00% 100,00% 5,25

    Meningkatkan Usaha SBU SBI

    Realisasi Partnership Distributor SBU SBI

    Jumlah Lokasi

    5,00 5 5 5,00

    Optimalisasi IT Implementasi Disaster Recovery

    Prosen (%)

    6,00 100,00% 100,00% 6,00

    Sub Total 22,00

    22,55

    Fokus Tenaga Kerja

    Peningkatan Kualitas SDM

    Pemenuhan Standar Kompetensi

    Prosen (%)

    8,00 70,00% 91,30% 8,40

    Indeks Keterikatan Pegawai skor skala

    likert 8,00 4,00 3,97 7,94

    Sub Total 16,00

    16,34

    Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggung Jawab Kemasyarakat

    Tata Kelola Perusahaan

    Skor KPKU Skor 16,00 450,00 479,50 16,80

    GRAND TOTAL 100,00

    98,10

  • 43

    2.16 INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL TAHUN 2019

    Pencapaian indikator aspek operasional perusahaan telah diaudit oleh Eksternal

    Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen KAP Hadori

    Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 00029/2.0768/AU.1/05/0486-1/1/IV/2020,

    dengan hasil sebagai berikut:

    Indikator Penilaian Satuan Bobot RKAP

    2019

    KONDISI

    BAIK

    KONDISI

    RUSAK

    Realisasi

    2019

    Kesiapan Reefer Container

    (Kode SBNU)

    Prosen

    (%)

    5 90,00% 130 0 100,00%

    Kesiapan Alat Mekanik

    Bongkar Muat

    Prosen

    (%)

    5 90,00% 61 9 87,14%

    Kesiapan Alat Angkutan Darat Prosen

    (%)

    5 90,00% 187 3 98,42%

    Sub Total 15

    2.17 TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN 2019 ,

    Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik

    Indonesia No. Kep100/MBU/2002, tanggal 4 juni 2002 tentang Penilaiaan Tingkat

    Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, nilai skor kinerja PT. Sarana Bandar

    Nasional untuk tahun 2019 berjumlah “97,34”yang berarti tingkat kesehatannya

    dikategorikan menjadi “SEHAT” dengan tingkat penggolongan “AAA”.

  • 44

    BAB III

    TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM

    RUPS RKAP TAHUN 2019

    Tindak lanjut pemegang saham dalam pengesahan RKAP tahun 2019 telah

    dilaksanakan oleh manajemen, dengan rincian sebagai berikut:

    A. ARAHAN RUPS

    NO. KEPUTUSAN RUPS TINDAK LANJUT

    1. Deviasi taksiran realisasi tahun buku 2019 tidak lebih atau

    kurang 10% dari hasil audit Kantor Akuntan Publik

    Realisasi laba setelah pajak & kepetingan non-

    pengendali tahun 2019 (Audited) sebesar

    Rp.60,493 milyar, atau 91,42% dari anggaran

    tahun 2019.

    2. Rencana Kerja dan Target Perusahaan (RKAP) Tahun 2019

    yang disahkan merupakan pedoman kerja dalam pengelolaan

    perusahaan Direksi dan sebagai sarana pemantauan dan

    pengawasan bagi Dewan Komisaris. Untuk memudahkan

    pengelolaan dan pengawasan, RKAP Tahun 2019 agar

    dirinci dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) bulanan

    dan triwulan dengan mengupayakan pendapatan merupakan

    target minimal dan peningkatan biaya harus lebih rendah dari

    pada peningkatan pendapatan.

    Rincian target dan realisasi telah dilaporkan per

    Triwulan dan perbulan pada Direktorat Keuangan

    PT. PELNI.

    3. Kesanggupan Direksi untuk merealisasikan target-target

    dalam RKAP Tahun 2019 yang dituangkan dalam kontrak

    manajemen yang terdiri dari beberapa In