Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    1/11

    LAPORAN KI3011

    MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA

    “LAPORAN KUNJUNGAN KE LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

    BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT”

    Disusun oleh:

    Nama : Aviv Sigit Cahyono

    Nim : 10513035

    Nama : Ignatius Andri F.

    Nim : 10612044

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2015

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    2/11

    Laporan Kunjungan ke Laboratorium Mikrobiologi Balai LaboratoriumKesehatan Provinsi Jawa Barat

    Sekilas Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa BaratBalai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (BLK Jabar) merupakan laboratorium

    kesehatan yang melayani pemeriksaan klinis, air-makanan-minuman, dan kehigienisan peralatan. Pemeriksaan mencakup metode kimia, biologi, dan mikrobiologi. Jenis pemeriksaan yang dilakukan mencakup :

    1. Pemeriksaan Kimia Klinik.Jenis pemeriksaan : glukosa, kolesterol, trigliserida, asam urat, kreatinin, danlainnya.

    2. Pemeriksaan Hematologi.Jenis pemeriksaan : eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, dan lainnya.

    3. Pemeriksaan Imunologi.Jenis pemeriksaan : hepatitis A, B, C, HIV, TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV,Herpes), hormon (T3, T4, TSH), dengue , widal, sifilis, dan tes kehamilan.

    4. Pemeriksaan Mikrobiologi.Jenis pemeriksaan : pengamatan mikroskopis, kultur dan resistensi kuman aerob,kultur bakteri anaerob, TBC (kultur, pengamatan mikroskopis, dan resistensi),Gonococcus, pemeriksaan Vibrio cholerae dan Salmonella/Shigella , pemeriksaankuman difteri, pemeriksaan parasit (plasmodium, filaria), pemeriksaan AngkaLempeng Total (ALT), serta pemeriksaan sampel air-makanan-minuman (MPN, ALT,identifikasi bakteri dan jamur).

    5. Pemeriksaan Kimia Lingkungan.Jenis pemeriksaan : analisis kimia pada air, makanan, minuman, udara, pestisida, danlainnya.

    Di dalam BLK Jabar, terdapat 3 kelompok besar laboratorium : Patologi Klinik (KimiaKlinik, Patologi Klinik, Imuno-serologi), Mikrobiologi (AMAMI, MO, Parasitologi, TBC),dan Kimia Lingkungan. Tiap kelompok besar dikepalai oleh MT (Manajer Teknis). MTmemimpin staf MT dan pelaksana teknis. Laboratorium Mikrobiologi memiliki struktursusunan personalia sebagai berikut yang ditunjukkan oleh tabel 1.

    Tabel 1 Susunan Personalia Laboratorium MikrobiologiNama Jabatan

    Nida Hendrian, A. Md. A.K. Manajer TeknikAi Nilamsari, S. K. M. Staf Manajer TeknikRifky W. Rachman, M. Si. Staf Manajer TeknikSiti Aida N., A. Md. A.K. Pelaksana Teknis Lab.

    ParasitologiYenni Setiarah, S. Si. Pelaksana Teknis Lab. TBCWulan Permatasari, A. Md. A.K.

    Nurul Hajarulaswad, A. Md. A.K. Pelaksana Teknis Lab. MOKiki Homisatul Miskiyah, A. Md. A.K.Ida Widaningsih, A. Md. A.K. Pelaksana Teknis Lab. AMAMI

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    3/11

    Rukman Pelaksana Teknis Lab. MediaAri Wahid Pelaksana Teknis Dapur Cuci

    Sementara itu, data pegawai BLK Jabar secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 2.

    Tabel 2 Data Pegawai BLK Jawa Barat

    Keadaan Laboratorium MikrobiologiLab. MO terletak di lantai 2 gedung A BLK Jabar

    1. Tata Ruang dan Fasilitas LaboratoriumUkuran ruangan lab 6 m x 5 m. Bagian tengah dalam lab kosong. Sisi utara dalam lab

    terdapat macam-macam inkubator. Sisi barat dalam lab adalah meja kerja. Sisi selatan dalamlab terdapat lemari penyimpanan peralatan, kulkas, dan inkubator. Adapun sisi timur dalamlab terdapat inkubator anaerob dan pintu masuk/keluar. Denah lab. MO ditunjukkan olehgambar 1.

    Gambar 1 Denah Lab. MO

    Pendidikan JumlahDokter Spesialis Patologi Klinik 2Dokter Umum 2S2 Bioteknologi 1S2 Farmasi 1S2 Manajemen 1S2 Kesehatan 1S1 Kimia Murni 2S1 Teknologi Pangan 1D4 Analis 3D3 Analis 13Akademi Perawat 2Akademi Analis Farmasi 1Sekolah Menengah Analis 5Sekolah Pengatur Analis 4Akademi Penata Rontgen 2

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    4/11

    Keterangan :A. Meja kerja, di bawahnya merupakan lemariB. Bak cuci untuk pewarnaan GramC. Lemari peralatan dan dokumen

    D. KulkasE. InkubatorF. Penyimpanan jas lab.G. Pintu masuk/keluarH. Inkubator anaerobI. Meja inkubator (3) dan buku-buku identifikasi mikroba, di bawahnya

    merupakan lemariJ. Kursi

    Kondisi meja kerja ditunjukkan oleh gambar 2. Peralatan mikrobiologi yang terletak dimeja tersebut adalah 1 set ose, spiritus, bunsen, 1 set mikropipet dan tips biru. Tampak pulasisa media hasil pengamatan dalam cawan Petri tabung reaksi. Pipet volume yang sterilterdapat dalam kotak besi. Alkohol 70 % terdapat dalam sprayer untuk sterilisasi meja kerja.Reagen-reagen disimpan dalam botol untuk uji biokimia. Reagen-reagen tersebut adalahKovac, alfa-naftol, naftilamin, metil merah, dan KOH. Selain itu, terdapat alat-alat tulis danlog book sebagai tempat mencatat hasil pengamatan. Di samping kanan bawah meja kerjaterdapat tempat sampah infeksius. Masker dan sarung tangan bekas mengerjakan

    pemeriksaan dibuang ke tempat sampah itu. Di samping kiri meja kerja terdapat bak cuci dantempat pengeringan preparat mikroba. Tampak bak cuci yang kotor (berwarna ungu) karena

    merupakan tempat pewarnaan preparat mikroba. Pewarna yang digunakan adalah gentianviolet dan larutan fuchsin (merah). Bak cuci ditampilkan melalui gambar 4.

    Gambar 2 Kondisi meja kerja.

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    5/11

    Gambar 3 Media terinokulasi bakteri yang siap diamati setelah diinkubasi semalam. Tampak3 botol yang merupakan sampel darah konsumen.

    Gambar 4 Bak cuci. Tampak botol-botol gelap yang berisi reagen untuk pewarnaan preparat,dan preparat hasil pewarnaan yang dikeringkan di atas tisu.

    Satu masalah yang perlu diperhatikan adalah penaruhan mikropipet yang salah.Mikropipet ditaruh secara horizontal dan bertumpuk. Penempatan mikropipet ditunjukkanoleh gambar 5. Seluruh mikropipet sudah tidak dikalibrasi sehingga kadaluarsa dan menjaditidak akurat. Tombol tips releaser pada hampir seluruh mikropipet sudah rusak. Mikropipetyang tersedia di lab ini adalah mikropipet fixed volume dan variable volume (20-1000 ul).

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    6/11

    Gambar 5 Penempatan mikropipet yang tidak tepat.Inkubator-inkubator yang terdapat di dalam Lab. MO ditunjukkan oleh gambar 6.

    Inkubator yang selalu digunakan untuk menyimpan sampel darah dan media yangterinokulasi tidak tampak pada gambar tersebut. Suhu inkubator sudah di-set 35-37oC.Tampak pula sentrifuga (terpotong), inkubator suhu tinggi (170oC) untuk autoklaf peralatankaca (KIRI), inkubator BACTEC (TENGAH), dan inkubator bakteri anaerob (KANAN).Seluruh inkubator sudah kadaluarsa inspeksi dan kalibrasi. Seluruh peralatan elektroniktersebut selalu teraliri listrik dan tidak ada yang rusak. Wadah-wadah putih yang tampakmerupakan wadah reagen yang sudah kosong. Lemari yang terdapat di bawah meja sebagian

    besar kosong dan hanya berisi stok tips steril.Lemari peralatan, kulkas, dan inkubator yang terdapat di sisi selatan dalam Lab. MO

    ditunjukkan oleh gambar 7. Lemari peralatan berisi dokumen-dokumen dan peralatan siap pakai seperti tabung reaksi, kaca penutup, ose sekali pakai, uji patogenitas E. coli (Oxoid),dan vorteks. Kulkas berisi reagen, media, spesimen usap dubur, dll. dengan rincian sebagai

    berikut ditunjukkan oleh tabel 3.

    Tabel 2 Tipe bahan yang terdapat dalam kulkas Lab. MOJenis Nama dan jumlah bila adaMedia plate Blood plate, Chocolate agar, Mannitol salt agar, MacKonkey Agar,

    Mueller Hinton agar, Thiosulfate Citrate Bile Salts Agar, DNAse agar dll.Media tabung Simon Citrate agar, Sulfate Indole Motility agar, Triple Sugar Iron agar,

    glucose broth, lactose broth, arabinose broth, lysine broth dll.Set Antibiotik Entero, Pseudo, Staph, Strepto, dll.Reagen BD BBL Coagulase Plasma, E. coli 0167 test , dll.Lain-lain Kultur strain bakteri ( E. coli, Corynebacterium diphteriae, Pseudomonas,

    Bacillus, dll.), spesimen usap dubur dll.

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    7/11

    Gambar 6 Beberapa inkubator di Lab. MO.

    Gambar 7 Inkubator, kulkas, dan lemari peralatan di Lab. MO.

    Di Lab. MO, ada jendela-jendela, namun tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi didalam lab. Ada AC namun rusak sehingga kondisi lab relatif hangat. Exhaust terpasang dan

    berfungsi dengan baik untuk menyedot kontaminan. Terdapat proses penyaringan sebelum

    udara dilepaskan. Hanya 1 pintu dan tidak ada pintu darurat, tidak ada fire extenguisher.

    2. Administrasi Laboratorium MikrobiologiAturan kerja umum sebelum melakukan pemeriksaan mikrobiologi adalah selalu

    menggunakan jas lab, masker, sarung tangan lateks, dan sendal tertutup. Sebelum dansesudah melakukan pemeriksaan, meja kerja didisinfeksi dengan alkohol 70 %. Seluruh osedisterilisasi terlebih dahulu dengan cara dibakar sebelum digunakan. Begitu pula sesudahselesai pemeriksaan. Media terinokulasi yang sudah diamati langsung dimasukkan ke dalam

    plastik tahan panas, lalu diberikan kepada dapur cuci untuk diautoklaf, dan dicuci. Aturankerja umum ini tidak tertulis.

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    8/11

    Setiap jenis pemeriksaan mikrobiologi tercantum dalam Prosedur Tetap PemeriksaanMikrobiologi BLK Jawa Barat dalam pasal-pasal tertulis. Tentunya ini menjadi pedoman bagi

    pelaksana teknis setiap melakukan pemeriksaan. Cara penggunaan dan perawatan inkubator juga tercantum dalam prosedur tetap tersebut. Penggunaan reagen yang spesifik diproduksi

    oleh perusahaan bioteknologi (Becton Dickinson, Sigma, Oxoid, dll.) mengikuti instruksikerja yang tercantum pada kemasan reagen itu. Adapun salah satu prosedur, yaitu prosedur pemeriksaan mikroorganisme sputum ditunjukkan pada gambar 8.

    Gambar 8 Salah satu prosedur tertulis pemeriksaan mikrobiologi di BLK Jabar.

    Sampel/spesimen yang diterima untuk diperiksa di Lab. MO adalah cairan luka(ulkus/pus), darah, sputum, muntahan, tinja, usap tenggorok, usap dubur, dan usap alat.Sampel darah setiap hari selalu diterima oleh Lab. MO. Setiap sampel diminta untukdilakukan pemeriksaan tertentu saja, salah satunya kultur dan identifikasi bakteri. Tahap-tahap pemeriksan sampel darah berupa kultur dan identifikasi bakteri ditunjukkan olehGambar 9. Tahap-tahap tersebut tercantum dalam Prosedur Tetap.

    Gambar 9 Prosedur pemeriksaan darah berupa kultur dan identifikasi mikroba.

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    9/11

    Seringkali output dari pemeriksaan yang diminta oleh konsumen adalah spesies bakteriyang terdapat di spesimen, sehingga diperlukan usaha identifikasi bakteri. Selain prosedurtetap pemeriksaan, literatur yang digunakan juga adalah buku-buku teks mikrobiologidiagnostik serta prosedur yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI keluaran terbaru

    (2014).

    3. Anggaran Laboratorium MikrobiologiKekurangan reagen dan media di Lab. MO dapat diatasi dengan memesannya kepada

    Pelaksana Teknis Lab. Media. Apabila tidak terpenuhi karena habisnya stok di gudang penyimpanan, pelaksana teknis mengajukan usulan pengadaan reagen dan media baru kepadaManajer Teknis. Habisnya reagen dan media di Lab. MO, Lab. Media, dan gudang tidakmemiliki waktu tentu, karena sangat bergantung pada banyaknya pemeriksaan.

    Mengenai kebutuhan anggaran setiap lab, khususnya Lab. MO, kami tidak dapatmemperoleh informasi tersebut karena tidak bersedia diceritakan oleh Manajer Teknis.

    4. Operasional dan Perencanaan Laboratorium MikrobiologiSetiap hari, pelaksana teknis melakukan pengamatan mulai pukul 08.00 WIB. Setelah itu,

    dilakukan tahap selanjutnya dari suatu pemeriksaan, bila memang diperlukan. Proses pengerjaan dapat berlangsung hingga pukul 10.30 WIB, tergantung dari banyaknya jenis pemeriksaan dan sampel yang diperiksa. Istirahat berlangsung dari pukul 12.00 hingga 13.00WIB. Sampel baru berdatangan sekitar pukul 13.00 WIB. Sampel diberi kode dan angka.Misal, spesimen darah dan cairan luka diberi kode MO. Spesimen urin diberi kode U.Spesimen usap dubur diberi kode UD. Segala hasil pengamatan dituliskan dalam log book,

    kemudian dilaporkan ke dalam format tertentu (di luar log book). Proses pengerjaan sampel baru dapat berlangsung dari pukul 13.30 WIB hingga 15.00 WIB. Setiap media yang barusaja diinokulasi langsung diinkubasi pada suhu 35-37 oC.

    Apabila media diinokulasi pada hari Jumat, media ditaruh di atas meja kerja untukdiinkubasi pada suhu ruangan (25 oC) karena waktu inkubasi yang lebih lama dan baru bisadiamati pada hari Senin. Pegawai tidak akan datang pada hari sabtu dan minggu karena BLKJabar tutup. Tidak semua spesimen yang datang dari pihak luar BLK dapat langsung diterima.Contohnya : spesimen usap dubur yang tidak ditanam dalam Carry-Blair (media transport)

    pasti ditolak. Spesimen sputum yang sedikit, tidak ada kehijauan, bukan merupakan spesimenyang baik. Namun karena faktor pasien yang bisa kesulitan mengeluarkan sputum, spesimenterpaksa diterima dan diperiksa.

    Lab. MO belum memiliki perencanaann masa depan, seperti misalnya pembelianmikropipet baru, penataan yang baru, dll. Namun, BLK Jabar memiliki rencana untukmembangun Lab. PCR (Biomolekuler) dan Lab. Virologi pada tempat yang telah disediakan(di gedung C).

    5. Zat Kimia yang Sering Digunakan di Laboratorium MikrobiologiGentian Violet adalah zat pewarna yang memberikan warna keunguan yang dapat digunakanuntuk mewarnai permukaan bakteri agar bakteri tersebut kelihatan oleh mata. MSDS Gentian

    Violet, yakni :

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    10/11

    1. Komposisi- Gentian Violet 1 %.- Air 99 %.

    2. Penanganan Identifikasi Bahaya

    - Kontak Mata: Segera basuh mata dengan air selama minimal 15 menit, dengankelopak mata tetap terbuka. Dibutuhkan air dingin.

    - Kontak Kulit: Tidak ada efek yang diketahui pada kontak kulit, bilas dengan airselama beberapa menit.

    - Inhalasi: Izinkan korban untuk beristirahat di area yang berventilasi.- Tertelan: Jangan memaksakan muntah. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi,

    ikat pinggang atau pinggang. Jika korban tidak bernafas, melakukanmulut ke mulut resusitasi. Segera mencari bantuan medis.

    3. Penyimpanan- Simpan wadah kering. Simpan di tempat yang dingin. Simpan wadah tertutup

    rapat. Simpan dikeren, berventilasi baik.- Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kontainer kosong menimbulkan resikokebakaran, menguap residu di bawah lemari asam.

    4. Sifat Fisik dan Kimia- Keadaan fisiknya bewujud cair.- Warnanya ungu.- Titik didih = 100 °C.- Tekanan uap = 17,5535 mmHg.- Densitas uap = 0.62 g/ml.

    - Kelarutan mudah larut di air dingin. Larut dalam air panas.- Mudah terbakar pada suhu yang sangat tinggi.

    5. Perlindungan- Kacamata pengaman.- Jas laboratorium.- Sarung tangan pelindung.

    Kovac ’ s Reagent adalah mendeteksi produksi indol dari bakteri, apabila indol yang bereaksidengan reagen konvacs akan menghasilkan warna merah yang positif sedangkan negative

    hanya berwarna. MSDS Kovac’

    s Reagent, yakni :1. Komposisi

    - p-dimetilaminobenzaldehida 5 g.- Amylic alcoho 75 mL.- Chloridric acid 25 mL.

    2. Bahaya Kesehatan - Mudah terbakar. Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan luka

    bakar. Mengiritasi sistem pernapasan, dan kulit. Resiko kerusakan serius pada mata.3. Penanganan Identifikasi Bahaya

    - Informasi Umum: Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Tampilkan label produk dokter.

  • 8/18/2019 Laporan Kunjungan Ke Lab Mikrobiologi

    11/11

    - Tertelan: Jika tertelan, mencuci mulut dengan air yang disediakan orangsadar. Carilah medisperhatian segera. JANGAN menyebabkan muntah.

    - Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika sulit bernapas, berikanoksigen. Jika tidak bernapas, berikan pernafasan buatan. Dalam kasus ketidaksadaran,menempatkan pasien pada posisi samping untuk transportasi. Mencari perhatianmedis.

    - Kontak Mata: Bilas dibuka mata selama minimal 15 menit di bawah air mengalir,mengangkat bawah dan atas kelopak mata sekali. Mencari perhatian medis.

    - Kontak Kulit: Lepaskan pakaian yang terkontaminasi segera. Cuci dengan banyaksabun dan air untuk di Setidaknya 15 menit. Mencari perhatian medis. Cuci pakaiansebelum digunakan kembali.

    4. Penanganan dan Penyimpanan- Penanganan: Pastikan ventilasi yang baik / kelelahan dan tidak menhirup uap. Hindari

    kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Hindari kontak yang terlalu lama atau

    berulang-ulang. Jangan gunakan jika kulit terluka atau tergores.- Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Jauhkan dari panas, percikan api, dan api

    terbuka. Simpan pada 2-8 C.

    5. Sifat Fisik dan Kimia- Titik didih : 85 °C (Kovac ’ s Reagent).- Berat Jenis: 0.92 g / cm 3 (Kovac ’ s Reagent).- Densitas Uap (AIR = 1): 2,31 (Kovac ’ s Reagent).- Penampilan dan Bau: cairan bening, cahaya kuning dengan karakteristik bau aromatic

    (Kovac ’ s Reagent).