Upload
yordan-hermawan-apidana
View
549
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Y
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pemasaran adalah kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
pengusaha, dalam usahanya mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk
berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil atau tidaknya dalam
pencapaian tujuan bisnis, tergantung pada kemampuan pengusaha di bidang
pemasaran, keuangan, operasional, produksi, dan sebagainya. Selain itu, juga
tergantung pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi
tersebut, agar usaha perusahaan dapat berjalan sesuai yang di targetkan.
Pada dasarnya, tujuan pengusaha mendirikan perusahaan adalah mencari
laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan, sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya. Perusahaan dapat mengatasi tantangan dari para pesaing terutama
dalam bidang pemasaran, dengan cara menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan.
Cara menarik konsumen agar melakukan pembelian, adalah perusahaan
harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat, sesuai dengan kondisi
pasar yang dihadapi saat ini.
1
Hampir semua organisasi bisnis saat ini menghadapi persaingan dan
tantangan dalam suatu lingkungan yang sensitif terhadap perubahan. Namun, ada
beberapa cara agar berhasil dalam kondisi saat ini, yaitu dengan cara melakukan
strategi pemasaran berorientasi pasar, yang dapat mengantisipasi seluruh
keinginan konsumen, mengatasi ancaman persaingan, dan memperkuat
keunggulan bersaing. Adapun strategi-strategi yang biasa digunakan dalam bidang
pemasaran terdapat dalam konsep operasional bauran variabel-variabel pemasaran
yang saling bekerja sama, yaitu Marketing Mix
Konsep bauran pemasaran (marketing mix) yaitu sebuah perangkat alat
pemasaran taktis yang terkontrol dan dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar, dalam bauran pemasaran ada empat
komponen dasar yaitu produk, harga, promosi dan distribusi atau yang bisa
disebut dengan 4P (product, price, promotion, place). (E.jerome,1996:7)
Keempat variabel tersebut merupakan kombinasi yang mempunyai peran
sama, dan merupakan satu kesatuan, untuk menunjang sukses perusahaan. Karena
itu, product, price, place dan promotion dapat digunakan oleh perusahaan yang
bersangkutan, untuk menyusun strategi dasar perusahaan, yang dapat dijadikan
acuan bagi penyusunan strategi pemasaran yang efektif. Pada pelaksanaannya, alat
pemasaran (marketing mix) tersebut, di lakukan secara berbeda-beda dan unik.
Tetapi, tujuan akhir dari marketing mix tersebut adalah meningkatkan penjualan
dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan menghasilkan laba.
Walaupun laba bukan satu-satunya tujuan dari perusahaan, namun tidak boleh
diabaikan begitu saja. Karena, kelangsungan hidup perusahaan ditentukan
2
seberapa besar sumbangan yang mampu diberikan dalam bentuk laba, atas
investasi-investasi yang di lakukan pada suatu kegiatan usaha tertentu. Oleh
karena itu, pengelolaan yang baik terhadap semua aktivitas perusahaan terutama
yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran, harus dilakukan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Marketing Mix Pada PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk – Semarang”
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah yang saya
teliti adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan Strategi Marketing Mix pada PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pelaksanaan Strategi Marketing Mix pada PT. Nippon Indosari
Corpindo TBK.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Mahasiswa
a. Menumbuhkan sikap kewirausahaan dalam diri mahasiswa yang dapat
digunakan sebagai bekal untuk meniti karier di dunia usaha.
3
b. Melatih mahasiswa untuk mengetahui praktik usaha yang ada di dunia kerja.
c. Memiliki pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja.
d. Menambah serta memperluas wawasan dan pengakuan praktis, khususnya
dalam pelaksanaan marketing mix di PT. Nippon Indosari Corpindo TBK.
2. Bagi Perusahaan
a. Untuk dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam membuat
kebijaksanaan khusunya di bidang marketing mix.
b. Untuk dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan, khususnya
dalam marketing mix.
3. Bagi Pihak lain
Terutama bagi yang sedang belajar ilmu manajemen pemasaran khususnya yang
berkaitan dengan marketing mix, dapat digunakan sebagai masukan dalam
menghadapi masalah pelaksanaan marketing mix.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Secara sederhana, pengertian Manajemen Pemasaran adalah ilmu memilih
pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
yang unggul.
Pengertian Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix tersebut merupakan satu
perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi
perusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan pada konsumen
yang dipilih. Swastha (2007 : 194 )
1. Produk
Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Swastha (2007 : 194 )
5
A. Penggolongan barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
Barang-barang yang digolongkan menurut tingkat pemakaian dan
kekongkritannya, dibagi menjadi :
1. Barang tahan lama
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara
normal dapat dipakai berkali-kali. Jadi, dapat dipakai untuk jangka waktu
yang relatif lama.
2. Barang Tidak Tahan Lama
Barang tidak tahan lama ( nondurable goods ) adalah barang-barang yang
secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya
sekali barang itu dipakai, akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi.
3. Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
B. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Berdasarkan penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya
oleh si Pemakai, dibedakan menjadi :
6
1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan.
Jadi, pembelinya adalah pembeli atau konsumen akhir, bukan pemakai
industri karena barang-barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan
dipakai sendiri. Barang konsumsi di golongkan menjadi 3, yaitu :
a. Barang konvenien
Barang konvenien (convinience goods) adalah barang yang mudah
dipakai, membelinya dapat di sembarang tempat, dan pada setiap
waktu.
b. Barang shopping
Barang shopping (shopping goods) adalah barang yang harus dibeli
dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus
dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-
bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya.
c. Barang spesial
Barang spesial (specialty goods) adalah barang yang mempunyai
ciri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat-tempat tertentu saja.
Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperolehnya harus
mengeluarkan pengorbanan istimewa, atau harus melakukan usaha-
usaha khusus untuk membeli ditempat tertentu tersebut. Biasanya
7
barang spesial ini mempunyai ciri khusus, harganya relatif mahal,
dan jarang dibeli.
Sebenarnya, penggolongan barang konsumsi seperti ini sifatnya
sangat relatif, karena sangat dipengaruhi oleh pandangan si
pembeli.
2. Barang Industri
Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi
atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak
langsung dipakai produksi. Barang industri dapat dibedakan menjadi lima
golongan sebagai berikut :
a. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain
b. Komponen dan barang setengah jadi
Komponen dan barang setengah jadi, merupakan barang-barang
yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk
melengkapi produk akhir.
c. Perlengkapan Operasi
Perlengkapan operasi (operating supplies) adalah barang-barang
yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi
maupun kegiatan-kegiatan lain di dalam perusahaan.
8
d. Instalasi
Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik/perusahaan
yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang
tahan lama).
e. Peralatan ekstra
Peralatan ekstra (accessory equipment) yaitu alat-alat yang dipakai
untuk membantu instalasi.
2. Penentuan Harga
A. Arti dan Pentingnya Harga
Dalam perekonomian sekarang ini, pertukaran atau jual beli barang
dan jasa tidak lagi dilakukan secara barter, tetapi dilakukan dengan
menggunakan suatu alat pembayaran atau alat penukar yang disebut uang.
Kadang-kadang, uang ini dikatakan sebagai sejumlah nilai pertukaran.
Jadi, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu-prinsip bagi
manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada
kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang
cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
9
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataannya, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang
berlaku.
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli, pada
tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran adalah suatu jumlah
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.
3. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat
permintaan pasar. Sebenarnya, sifat permintaan pasar ini tidak
hanya mempengaruhi penentuan harganya, tetapi juga
mempengaruhi volume.
1. Inelastis
Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume
penjualannya.
10
b. Elastis
Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan
harga akan mengakibatkan terjadinya perubahan volume
penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
c. Unitary elasticity
Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka
perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah
yang dijual dalam proporsi yang sama.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh
keadaan persaingan yang telah ada. Persaingan disisni di bagi
menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Persaingan murni (pure competition)
Dalam persaingan ini, penjual yang berjumlah banyak, aktif
menghadapi pembeli yang banyak pua.
2. Persaingan tidak Sempurna
Persaingan tidak sempurna adalah barang yang dihasilkan memiliki
perbedaan khusus dengan barang sejenis dari produsen lain.
11
3. Oligopoli
Dalam keadaan oligopoli, beberapa penjual menguasai pasar,
sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada kalau
dalam persaingan sempurna.
4. Monopoli
Dalam keadaan monopoli, jumlah penjual yang ada di pasar hanya
satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti :
i. Permintaan barang yang bersangkutan,
ii. Harga barang-barang bersubstitusi/pengganti.
iii. Peraturan harga dari pemerintah.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat
harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua
biaya, akan menghasilkan keuntungan.
6. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang, sering dikaitkan dengan tujuan-
tujuan yang akan dicapai. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai
perusahaan, diantaranya :
12
a. Laba maksimum
b. Volume penjualan tertentu
c. Penguasaan pasar
d. Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu
tertentu.
7. Pengawasan pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam
penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut, dapat
diwujudkan dalam bentuk : Penentuan harga maksimum dan
minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang
mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.
3. Saluran Pemasaran
Semua perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi. Berikut
adalah pengertian saluran distribusi:
Saluran distribusi adalah semua sarana yang dipakai untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen.
(Kotler 1990:190)
A. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang
Industri
13
Suatu barang dapat bepindah melalui beberapa tangan sejak
dari produsen sampai ke konsumen. Ada beberapa saluran
distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang-barang
yang ada, baik melalui perantara maupun tidak.
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi
diantara produsen dan konsumen atau pembeli industri.
Perusahaan-perusahaan seperti itu melaksanakan beberapa fungsi
pemasaran (penjualan, pengangkutan, dan penyimpanan) dan
membantu dalam kegiatan saluran. Adapun macam-macam
perantara yang ada adalah :
1. Pedagang besar yang menjual barang kepada pengecer,
pedagang besar lain, atau pemakai industri.
2. Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau
pembeli akhir.
3. Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan
pedagang besar, meskipun tidak berhak memiliki barang
yang dipasarkan.
14
Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi
Sumber : Seri Diktat Kuliah Teguh Budiarto
Saluran Distribusi untuk Barang Industri
Sumber :
15
PRODUSEN
PRODUSEN PEMAKAI INDUSTRI
PRODUSEN DISTRIBUTOR INDUSTRI
PEMAKAI INDUSTRI
PRODUSEN AGEN PEMAKAI INDUSTRI
DISTRIBUTOR INDUSTRI
AGENPRODUSEN PEMAKAI INDUSTRI
KONSUMEN
PENGECERPRODUSEN
PRODUSEN
PRODUSEN
PRODUSEN
KONSUMEN
KONSUMEN
KONSUMEN
PENGECER
PENGECER
PENGECERPEDAGANG BESAR
PEDAGANG BESAR
KONSUMEN
AGEN
AGEN
4. Promosi dan Periklanan
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi
juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”, karena dapat menimbulkan
rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Oleh karena itu, promosi
dipandang sebagai :
Arus informasi atau persuasi satu – arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi pada umumnya ada empat,
yaitu :
A. Periklanan
B. Personal selling
C. Promosi penjualan
D. Publisitas dan hubungan masyarakat.
16
Dari kegiatan-kegiatan di atas, dapat dijelaskan satu per satu,
sebagai berikut :
A. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang
banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan. Periklanan
dapat didefinisikan sebagai berikut :
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas di sini
adalah :
1. Tujuan periklanan
2. Jenis periklanan
3. Media periklanan
4. Biro periklanan
17
Dari masalah-masalah di atas, maka penjelasannya adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang atau jasa. Adanya kegiatan
periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan
segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada
waktu mendatang. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan
adalah :
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi
yang lain.
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh
salesman dalam jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya
dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan
baru.
2. Jenis Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapat digolongkan
atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan
18
tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program
periklanannya. Dalam hal ini, periklanan dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Periklanan barang (product advertising)
Periklanan barang ini, dilakukan dengan menyatakan
kepada pasar, tentang produk yang ditawarkan.
b. Periklanan kelembagaan
Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan
rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk
menciptakan goodwill kepada perusahaan. Jadi, periklanan
ini lebih menitik-beratkan pada nama penjual atau
perusahaannya.
3. Media Periklanan
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu
keputusan penting. Setiap media mempunyai ciri-ciri tersendiri
yang berbeda. Jenis-jenis media tersebut adalah :
a. Surat kabar
b. Majalah
c. Radio
d. Televisi & Pos langsung.
19
4. Biro Periklanan
Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga
bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan
kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan
penempatan periklanan bagi langganannya.
1. Personal Selling
Personal selling ini merupakan kegiatan promosi yang berbeda
dengan periklanan karena menggunakan orang/individu di dalam
pelaksanaannya. Individu-individu yang melaksanakan kegiatan
personal selling ini disebut tenaga penjualan (salesman). Jadi,
personal selling dapat didefisinisikan sebagai berikut :
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu
muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang
saling menguntungkan dengan pihak lain.
2. Promosi Penjualan
“Promosi penjualan” ini merupakan istilah yang berbeda dengan
istilah “promosi”, meskipun sama-sama menggunakan kata
“promosi”. Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan
dalam promosi.
20
Dalam promosi penjualan ini, perusahaan menggunakan
alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh
barang, dan sebagainya. Jadi, kegiatan tersebut dapat digunakan
untuk mendukung kegiatan promosi lain.
3. Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah
satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.
Namun, informasi yang tercantum tidak berupa iklan, tetapi berupa
berita.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITAN
Penelitian ini menggunakan metode pencatatan atau pengamatan (observasi)
secara langsung terhadap objek dan subyek utama penelitian.
A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian yang saya teliti adalah PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk,
yang beralamat di : Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Jl. Tugu Wijaya,
Semarang-Jawa Tengah.
B. DATA
1. Sumber Data
Berdasarkan Jenis penelitian, data yang digunakan adalah Data Sekunder.
Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
(Mujadrad Kuncoro, 2003 : 127)
22
Data Sekunder yang diperoleh dari PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk
Semarang berupa: Sejarah berdirinya perusahaan, tujuan, visi dan misi
perusahaan, hasil produk dan pemasaran, lokasi dan letak, serta struktur
organisasinya.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan penelitian ini, digunakan metode-metode
pengumpulan data yang disesuaikan dengan desain yang telah ada.
Metode-metode tersebut antara lain :
a. Penelitian lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan cara meneliti secara
langsung, terhadap masalah yang akan dibahas. Penelitian secara
langsung dilakukan dengan cara :
i. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
Metode ini akan digunakan dalam mencari data saat melakukan
kunjungan industri.
ii. Wawancara
Wawancara yaitu proses tanya jawab secara lisan antara dua orang
atau lebih dengan berhadap-hadapan secara fisik, yang satu melihat
23
yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri. Wawancara
dalam KL ini merupakan wawancara tidak terstruktur.
b. Penelitian pustaka (library research)
Penelitian pustaka yaitu meneliti suatu obyek yang didasarkan pada
literature-literature yang telah diakui kebenarannya. Literature ini
digunakan sebagai pelengkap atau landasan teori.
C. TEKNIK ANALISA DATA
Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan data
yang bersifat kualitatif, yaitu dengan cara memilih data, menggambarkan dan
menjelaskan tentang perusahaan, dengan berdasarkan teori yang ada sebelumnya,
dan di tarik kesimpulan. Penulisan ini tidak digunakan untuk menguji hipotesis
melainkan mendeskriptifkan informasi apa adanya sesuai sumber yang penyusun
dapatkan.
24
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data Umum
Sejarah Perseroan
1. Tahun 1995
Berdiri sebagai Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon
Indosari Corporation.
2. Tahun 1997
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk beroperasi secara komersial
dengan satu pabrik di Blok W, Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Jawa Barat dengan dua lini mesin dan memproduksi
dengan merek : Sari Roti.
3. Tahun 2001
Meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Blok W sebesar 100 %
dengan menambah dua lini mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan
jenis roti manis
25
4. Tahun 2005
Perseroan membuka pabrik kedua di Kawasan Industri Pasuruan,
Jawa Timur, dengan memasang dua lini mesin, guna melakukan
penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Bali.
5. Tahun 2008
Perseroan membuka pabrik ketiga dengan dua lini mesin di Blok
U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang (Jawa Barat), guna
memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
6. Tahun 2010
Penawaran Umum Saham Perdana dilakukan pada tanggal 28 Juni
2010 di Bursa Efek Indonesia.
7. Tahun 2011
Perseroan membuka tambahan tiga pabrik Sari Roti di Semarang
(Jawa Tengah), Medan (Sumatra Utara) dan Cibitung (Jawa Barat).
8. Tahun 2012
Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat
Perseroan kembali membangun dua pabrik baru di Palembang
(Sumatera Selatan) dan Makasar (Sulawesi Selatan), serta
menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik
yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.
26
Struktur Organisasi PT. Nippon Indosari Corpindo TBK
Sumber : www.sariroti.com/
27
Dewan Komisaris
Direktur Tidak Terafiliasi Audit Internal
Direktur Pengembangan
Produk & Teknologi
Direktur KeuanganDirektur Pembelian
Presiden Direktur & CEO
Direktur Kepatuhan
Sekertaris Perseroan
Sumber Daya Manusia
Keuangan &
Akuntansi
Teknologi Informasi
Pembelian
ProduksiPemasaran
Pengembangan & Kualitas Produk
Visi, Misi & Jaminan Mutu
Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan
menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk berkualitas
tinggi dengan harga terjangkau bagi rakyat Indonesia.
Misi
Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal dan aman bagi pelanggan.
Jaminan Mutu
Dalam menjalankan visi dan misi, Perseroan telah menentukan
Jaminan Mutu sebagai berikut :
1. Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu tinggi, sehat,
halal, dan aman untuk dikonsumsi melalui penerapan GMP
(Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedure) HACCP (Hazard Analysis and Critical
Control Point), dan SJH (Sistem Jaminan Halal), sehingga
dapat memberikan kepuasan pelanggan atas produk-produk
perseroan.
28
2. Menggalang partisipasi aktif dan positif seluruh karyawan
dalam rangka memelihara, mengembangkan, dan
meningkatkan mutu kerja secara berkelanjutan.
SWOT Analysis Perseroan
Kekuatan (Strength)
a. Memiliki delapan pabrik produksi. Sebanyak lima pabrik
terdapat di Pulau jawa sedangkan tiga lagi di Medan, Makasar,
dan Palembang.
b. Memiliki berbagai varian produk yang terdiri dari Roti Tawar,
Roti Manis Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain
Roll, Chiffon Cake.
c. Berhasil meraih Top Brand Award dan Top Brand Kids Award
di Tahun 2009-2011 sebagai produk favorit masyarakat
Indonesia.
d. Mampu memproduksi 1.820.928 roti/harinya dengan
menggunakan fasilitas produksi berkualitas tinggi.
e. Telah mengimplementasikan SAP (System Application and
Product in Data Processing) sebagai software ERP (Enterprise
Resource Planning).
29
f. Ratio Kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang
masih sangat rendah yaitu 0.2, yang memungkinkan
perusahaan untuk leluasa memperoleh pinjaman.
g. Brand Sari Roti yang sudah dikenal masyarakat luas.
h. Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia
Kelemahan (Weakness)
a. Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses
pra-produksi, selama produksi dan distribusi walaupun sudah
menerapkan standar mutu tinggi dalam proses produksi.
b. Sulit mendistribusikan produk untuk menjangkau daerah-
daerah selain kota besar yang dekat pabrik dikarenakan produk
memiliki masa kadaluarsa singkat.
c. Produk memiliki masa kadaluarsa yang singkat sehingga
meningkatkan terjadinya pengembalian produk (retur
penjualan).
d. Produk tidak hangat dibandingkan dengan roti-roti yang diolah
dan dijual langsung melalui outlet-outlet di mall.
e. Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya
tinggi karena sifat produk harus sering di-supply mengingat
produk tidak tahan lama.
30
Peluang (Opportunity)
a. Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat
Indonesia yang sangat besar.
b. Peningkatan daya beli masyarakat Indonesia didukung oleh
kondisi perekonomian yang diprediksi semakin bagus
kedepannya.
c. Perubahan pola makan masyarakat Indonesia khususnya di
kota-kota besar yang mulai mengkonsumsi roti disamping nasi.
d. Trend konsumsi makanan sehat di masyarakat Indonesia.
e. Suplai bahan produksi banyak tersedia.
f. Belum terlalu banyak kompetitor untuk industri roti berskala
besar yang menggunakan fasilitas produksi berkualitas tinggi
pada proses produksinya.
g. Masyarakat Indonesia memiliki selera pada roti yang memiliki
tekstur lembut.
Ancaman (Threat)
a. Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna yang
terdiri dari industri produksi masal, industri rumahan, dan
industri toko-toko roti bermerek (Holand Bakery, Breadtalk,
dll).
31
b. Merupakan Industri dengan low barier yang bisa dimasuki oleh
pengusaha skala kecil sampai dengan pengusaha skala besar.
c. Kompetisi dari Industri rumahan dan butik-butik roti yang
menyediakan roti-roti hangat fresh from the oven.
d. Selera dan citra rasa masyarakat Indonesia yang cukup
beragam tergantung budaya setempat.
e. Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan
baku.
Penghargaan & Prestasi
Sari Roti berhasil meraih Top Brand 2011 dan Top Brand For Kids
2011, setelah dua tahun berturut-turut di tahun 2009 dan 2010
mendapatkan penghargaan yang sama untuk kategori roti tawar.
Perseroan berhasil meraih penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) pada
tahun 2011. Perseroan berhasil meraih penghargaan "Best Under A
Billion" dari Majalah Forbes Asia. Perseroan terpilih dari 15.000
perusahaan publik di Asia dan merupakan satu dari tiga perusahaan
yang berasal dari Indonesia yang masuk dalam jajaran tersebut.
Perseroaan harus memenuhi beberapa kriteria memiliki pendapatan
tahunan antara US$ 5 juta hingga US$ 1 miliar dan sebagai
perusahaan publik minimal satu tahun. Perseroan kemudian dinilai
32
untuk pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan dan ROI (Return
on Investment) selama 1-3 tahun sebelumnya.
B. Data Khusus
Marketing mix yang dilakukan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo TBK
adalah :
1. Produk
PT. Nippon Indosari Corpindo TBK dengan produk andalannya “Sari
Roti” memiliki beberapa macam produk roti yang ditawarkan, yaitu :
Sweet Bread Line
a. Roti Isi Mix Fruit
Berat Bersih : 72 gr.
Komposisi : Tepung terigu, Selai Mix Fruit.
Keterangan : Sari Roti memperkenalkan produk
Roti Isi Mix fruit pada tahun 2012.
b. Roti Isi Krim Coklat Vanila
Berat Bersih : 69 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Sirup fruktosa,
Gula.
c. Roti Isi Krim Moka.
33
Berat Bersih : 69 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Sirup, Fruktosa.
d. Roti Iis Krim Keju
Berat Bersih : 69 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Sirup,Fruktosa.
e. Roti Isi Krim Keju
Berat Bersih : 69 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Sirup, Fruktosa
f. Roti Kasur Keju
Berat Bersih : 180 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Ragi, Susu.
Cakes Line
a. Chiffon Cup Cake Strawberry
Berat Bersih : 51 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Gula, Selai.
b. Chiffon Cup Cake Pandan
Berat Bersih : 51 gr.
34
Komposisi : Tepung Terigu, Gula, Selai.
c. Chiffon Cup Cake Coklat
Berat Bersih : 51 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Gula, Selai.
White Bread Line
a. Roti Tawar Spesial 6 Slices
Berat Bersih : 222 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Gula,
Garam, Ragi,
Susu Bubuk, Pengemulsi
Nabati.
b. Roti Tawar Keju
Berat Bersih : 275 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Air, Keju.
c. Sandwich Isi Coklat
Berat Bersih : 49 gr.
35
Komposisi : Tepung Terigu, Pasta, Ragi.
d. Sandwich Isi Krim Peanut
Berat Bersih : 49 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Pasta, Ragi.
e. Roti Plain Rolls
Berat Bersih : 171 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Pengemulsi
Nabati, Gula,Ragi,
Pengawet Kalsium, Garam.
Keterangan : Produk ini tidak dijual
masal, dibuat hanya untuk
pesanan Hotel.
f. Roti Burger Bun
Berat Bersih : 214 gr.
Komposisi : Tepung Terigu, Pengemulsi
Nabati, Gula,Ragi,
Pengawet Kalsium, Garam.
36
2. Harga
Dalam menentukan harga, PT. Nippon Indosari Corpindo TBK tidak
hanya melihat berapa besar biaya produksinya saja, akan tetapi daya
beli masyarakat akan produk Perseroan pun menjadi pertimbangan.
Mengantisipasi rencana Pemerintah yang akan menaikkan bahan bakar
minyak (BBM) pada waktu dekat ini, Perseroan mempunyai kebijakan
tersendiri dalam hal ini. Setelah April tahun lalu produk Sari Roti
mengalami kenaikan sebesar 10%, untuk tahun ini sehubungan dengan
kenaikan BBM, Perseroan mempunyai kebijakan tidak akan menaikan
harga produk. Perseroan akan melakukan penghematan pengeluaran
dari segi proses produksi hingga proses operasional perusahaan.
Untuk saat ini produk Sari Roti yang termurah adalah Rp. 3.000 yaitu
Sari Roti Sandwich.
3. Promosi
Sebagai Market Leader produk roti kemasan di Indonesia, Promosi
yang dilakukan oleh PT. Nippon Indosari TBK sangat beragam,
diantaranya :
37
a. Periklanan
Untuk promosi periklanan, Perseroan secara efektif dan efisien
menayangkan iklan-iklan produk Persoaran di Televisi, Media
Cetak, Radio dan Media Luar Ruang. Media Luar Ruang
merupakan sarana media yang perrtama kali digunakan oleh
Perseroan.
Pada Perikalanan Televisi, Sari Roti mempercayakan
komunikasinya kepada Dwi Sapta. Untuk Iklan pada tahun 2012
Sari Roti melakukan kampanye korporat dengan mengusung tema
akan pentingnya sarapan pagi, melalui kampanye tersebut, Sari
Roti ingin menunjukan bahwa produk-produk Sari Roti penting
dikonsumsi di kala sarapan pagi untuk semua kalangan, baik muda
maupun tua. Seluruh iklan Televisi Sari Roti berupaya
mengedukasi konsumen agar sadar terhadap pentingnya sarapan
bergizi yang praktis. Menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun
2013, Sari Roti kembali melakukan strategi promosi perikalanan
Televisi dengan menayangkan iklan produk pada jam Sahur dan
Berbuka.
Pada Perikalanan Radio, Sari Roti Semarang bekerja sama dengan
Radio Sonora Fm. Sedangakan Periklanan Majalah Sari Roti
Semarang bekerja sama dengan majalah-majalah kuliner di
Indonesia seperti Lezat dan Tabloid Nova.
38
Sesuai dengan Brand personality Sari Roti sebagai produk yang
dekat dengan keluarga atau family oriented, modern, sehat dan
praktis, pada tahun 2011 Sari Roti memilih Armand Maulana dan
Dewi Gita sebagai Brand Ambassador produk Sari Roti.
b. Promosi Penjualan
Agar konsumen tertarik melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan dan dapat mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan Perseroan, sudah banyak Promosi Penjualan yang
dilakukan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo TBK, seperti :
i. Paket Liburan ke Disneyland Hongkong dan Macau pada tahun
2011.
ii. Promo Paket Buka Puasa Praktis Sari Roti.
iii. Xia Junsu 1st Asia Tour Jakarta.
iv. Snowbay Concert 3rd Anniversary.
v. Bekerja sama dengan para retailer seperti Hypermarket secara
konsisten melakukan kegiatan ”Oles-Oles”. Yaitu memberikan
secara cuma-cuma olesan selai untuk konsumen pada saat
pembelian roti tawar.
39
vi. Dalam rangka menyambut 15 tahun Sari Roti di Indonesia,
pada tahun 2011 Perseroan melakukan promo berupa “Undian
Berhadiah Umroh untuk 15 pasang suami-istri.
vii. Promo bulan Ramadhan, yaitu dengan dengan menukarkan 4
bungkus kosong Sari Roti akan mendapatkan produk minuman
botol Teh Botol Sosro.
viii. Pada Tahun 2011 Sari Roti memberikan promo yang berupa
Undian Beerhadiah Akhir Tahun 100 Gadget.
ix. Promo penjualan yang terbaru adalah : Setiap pembelian Rp
18.500 dalam satu struk, mendapatkan voucher Rp 2.000 untuk
pembelian Sari Roti berikutnya.
c. Publisitas dan Hubungan Masyarakat.
Edukasi adalah kunci mempertahankan Brand Awareness Sari
Roti. Selain itu banyak juga kegiatan Perseroan yang ditujukan
untuk mendekatkan diri kepada konsumen, seperti :
i. Program kegiatan sosial yaitu pengobatan dan pemeriksaan
kesehatan gratis bagi masyarakat.
ii. Program Mudik Gratis 2012.
iii. Bobo Fair 2012.
40
iv. Bread House Sari Roti Kidzania, Jakarta. Yaitu sarana belajar
dan bermain untuk anak-anak. Mereka dapat belajar mengenai
menjadi baker profesional dan diharapkan anak-anak dapat
mengerti manfaat produk Sari Roti yang mereka konsumsi.
v. Factory Visit, yaitu kunjungan terhadap pabrik-pabrik Sari
Roti, maanfaatnya adalah agar konsumen dapet melihat secara
langsung proses produksi Sari Roti. 80% pengunjung adalah
anak-anak mulai dari umur 4 tahun. Mereka adalah konsumen
sekarang dan masa depan untuk produk Perseroan.
4. Saluran Distribusi
Pemilihan saluran distribusi bukan suatu hal yang mudah karena
kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi akan menggagalkan
tujuan perusahaan yang telah di tentukan. Pemilihan saluran distribusi
yang salah akan menimbulkan penghamburan biaya. Oleh karena itu
masalah pemilihan saluran distribusi menjadi sangat penting
Sari roti memilih sistem pemasaran melalui produksi massal, dengan
supply chain yang luas membuat sistem pendistribusian Sari Roti bisa
sampai langsung ke tangan konsumen secara cepat dan efisien.
Proses pendistribusian produk Sari Roti berlangsung selama 24 jam.
Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai pada konsumen
adalah produk yang fresh, Sari Roti melakukan proses produksi setiap
hari, sehingga setelah Sari Roti diproduksi, Sari Roti akan segera
41
dikirimkan kepada konsumen baik melalui jalur Traditional Market
maupun Modern Market.
Berikut adalah gambaran Proses Distribusi Sari Roti :
Sumber :
1. Proses pendistribusian terhadap Pasar Modern meliputi
Minimarket dan Hypermarket.
2. Proses pendistribusian terhadap Pasar Traditional meliputi
pedagang roti keliling dari rumah ke rumah, serta toko kelontong
(toko P&D). Untuk Agen (penjual roti keliling menggunakan
gerobak), Sari Roti memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk menjadi agen Sari Roti, dengan Deposit senilai 12 Juta
Rupiah dan dengan ketentuan lainnya masyarakat sudah bisa
menjadi agen Sari Roti. Dan hingga saat ini sudah ada lebih dari
300 agen yang tersebar di Jawa, Lampung dan Medan.
42
MODERN TRADITIONAL INSTITUTION
HYPERMARKET/
SUPERMARKET
COMPANY
MINIMARKET DISTRIBUTORS AGENTS
3. Sedangkan proses pendistribusian terhadap Institusi yaitu sebagai
bahan baku untuk proses makanan lainnya. Seperti : Rumah Makan
dan Hotel. Produk yang mereka pesan akan mereka olah kembali
sebagai menu pada Institusi tersebut.
Dengan masa hidup yang cenderung singkat yaitu 4 hari, proses
distribusi menjadi ujung tombak bagi Perseroan. Maka dari itu
peramalan menjadi sangat penting bagi kesuksesan distribusi
Perseroan.
Pengembalian Barang (retur)
Untuk pengembalian barang atau retur dari produk sari roti yang sudah
melibihi umur konsumsi (kadaluarsa), Perseroan memilik kebijakan
tersendiri. Untuk Pasar Modern, seperti Hypermarket dan
Supermarket, Sari Roti menerima pengembalian (retur) untuk produk
yang sudah melebihi umur konsumsi, sedangkan untuk Pasar
Tradisional, Sari Roti tidak menerima pengembalian barang yang
sudah melebihi umur konsumsi.
Pemanfaatan limbah dari produk retur akan dimanfaatkan oleh
peternak ikan untuk pakan ternak mereka.
Perseroan akan selalu melakukan survey terhadap para peternak ikan
tersebut agar produk yang sudah kadaluarsa tidak disalah gunakan oleh
43
mereka. Tujuannya adalah agar produk yang sudah kadaluarsa tersebut
tidak sampai ke tangan konsumen.
C. Pembahasan
Salah satu kunci kesuksesan PT. Nippon Indosari Corpindo sebagai
market leader produk roti sehat di Indonesia adalah keberhasillnya
dalam menerapkan strategi marketing yaitu marketing mix. PT.
Nippon Indosari Corpindo TBk merupakan salah satu perusahaan
roti terbesar yang sudah banyak dikenal oleh kalangan bawah,
menengah sampai kalangan atas di Indonesia. Walaupun belum
banyak pesaing dalam industri roti kemasan, perseroan harus tetap
menjaga kualiatas agar kepercayaan konsumen terhadap produk
Sari Roti teteap terjaga.
Marketing mix merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen pemasaran, sehingga hal itu harus dilaksanakan dengan
tepat oleh perusahaan. Marketing mix adalah sarana untuk
memperkenalkan produk, dan menentukan harga dari PT. Nippon
Indosari Corpindo TBk.
Dalam pelaksanaan marketing mix, PT. Nippon Indosari
Corpindo TBk menggunakan beberapa alat bauran pemasaran
untuk memberikan informasi kepada konsumen. Hal itu
dimaksudkan, agar konsumen tertarik dan melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan.
44
C.a. Metode Marketing Mix
Marketing mix yang dilakukan oleh PT.Nippon Indosari Corpindo
TBK meliputi :
a. Produk
b. Harga
c. Promosi
d. Saluran Distribusi
45
BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN
Berdasarkan kajian konteks di PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
a. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dengan produk
andalannya Sari Roti memiliki berbagai macam varian rasa
yang ditawarkan kepada konsumen. Tujuannya adalah agar
produk Perseroan bisa masuk ke semua usia. Inovasi
kemasan produk juga terus dilakukan oleh Perseroan.
b. Untuk harga, Perseroan menetapkan harga yang sangat
terjangkau untuk kalangan bawah dan menengah. Sehingga
produk produk sari roti dapat dinikmati oleh semua
kalangan.
c. Sebagai Market Leader produk roti kemasan di Indonesia,
perseroan semakin gencar melakukan promosi yang
ditujukan mendongkrak penjualan akan produk. Promosi
Periklanan melalui media cetak, elektronik dan media luar
ruang. Untuk Promo Penjualan yaitu melalui berbagai
macam promo-promo menarik bagi konsumen. Sedangkan
46
untuk Publisitas, Perseroan kerap melakukan kegitan-
kegitan yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada
konsumen.
d. Proses pendistribusan produk sari roti yaitu melalui Pasar
Modern, Pasar Tradisional dan Institusi. Dengan supply
chain yang luas membuat sistem pendistribusian Sari Roti
bisa sampai langsung ke tangan konsumen secara cepat dan
efisien.
2. Saran
Untuk saat ini PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk memang
menjadi satu-satunya perusahaan roti pabrikan di Indonesia,
dengan 8 pabrik yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Makasar
Sar Roti juga menjadi Pabri Roti terbesar di Indonesia. Pangsa
pasar Sari Roti di Indonesia pun sudah mencapai 60%. Tercatat
hingga akhir Maret 2013 Sari Roti dapat meraup pendapatan
senilai Rp 357 miliar. Pesaing mereka pun terbilang sangat
sedikit. Hanya industri toko-toko roti bermerek (Holand
Bakery, Breadtalk, dll) yang dari tahun ketahun dapat menarik
banyak konsumen.
Dengan kesuksesan Sari Roti tersebut, penulis memperkirakan
dalam 2 tahun ke depan akan bermunculan pesaing-pesaing
47
dalam industri roti pabrikan. Maka dari itu Perseroan harus
terus menjaga kualitas produk, pengawasan terhadap produk
reject (produk yang tidak lolos dalam proses quality control)
harus lebih diperketat, agar barang reject tersebut tidak disalah
gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan sampai
ke tangan konsumen. Inovasi kemasan juga harus lebih
diperhatikan, tujuannya adalah agar konsumen tidak bosan
dengan kemasan produk Sari Roti, sehingga konsumen lebih
tertarik untuk melakukan pembelian. Selain menjaga kualitas
produk, penulis juga menyarankan kepada Perseroan untuk
memperluas supply chain mereka agar produk dapat mencapai
daerah-daerah pedesaan. Dengan demikian, jika ada pesaing
yang mencoba masuk ke dalam industri roti kemasan ini, Sari
Roti sudah menjadi piihan masyarakat untuk produk roti
kemasan.
48
LAMPIRAN
A. PRODUK
White Bread Line
Sweet Bread Line
Cake Line
49
Sandwich Line
Roti Isi Beef BBQ & Roti Isi Beef BBQ
50
B. CONTACT US
HEAD OFFICE
Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XII A Blok W No. 40-41
Cikarang, Bekasi 17530 – Jawa Barat
Tel : (021) 8935088 Fax (021) 8935286, 8935473
FACTORIES
Cikarang :Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XII A, Blok W No. 40Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat
Tel : (021) 8935088 Fax : (021)8935286, 8935473
Kawasan Industri JababekaJl. Jababeka XVI B, Blok U No. 33
Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa BaratTel : (021) 89840448
Cibitung :Kawasan Industri MM 2100
Jl. Selayar Blok A9Cibitung, Bekasi 17520 - Jawa Barat
Tel : (021) 89983876, 898444953Fax : (021) 89844955
Pasuruan :Kawasan Industri PIER.Jl. Rembang Industri Raya No. 28Pasuruan 67152 - Jawa Timur.Tel : (0343) 740388Fax : (0343) 740387
Semarang :Kawasan Industri Wijaya KusumaJl. Tugu Wijaya II No. 1Semarang 50153 – Jawa TengahTel : (024) 8660545Fax : (0240 8660874
Medan :Kawasan Industri Medan StarJl. Pelita raya 1 No. 8 – 10 Lubuk PakamKM 19.5 – SulselTel : (061) 7945828, 7945829Fax : (061) 7945830
51
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip dan Keller Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Erlangga., 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfa Beta., 2010.
Swastha Basu dan Sukotjo Ibnu. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar
Ekonomi Perusahaan Modern). Yogyakarta : LIBERTY., 2007.
52