Upload
diah-ajeng-mustikarini
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 LAPORAN KHAMIR FERMENTASI
1/2
ANALISIS DATA
Pada praktikum pengamatan sel khamir dalam makanan fermentasi ini kami mengamati
adanya beberapa khamir pada makanan yang telah mengalami proses fermentasi, antara lain
tape ketan hitam dan tape singkong.
Adanya sel-sel khamir dalam makanan tersebut menandakan proses degradasi senyawa
di dalam makanan dari yang kompleks menjadi sederhana, yang mana setiap proses
memerlukan jenis khamir yang berbeda. Oleh karena itu dapat ditemukan beberapa jenis
khamir dalam makanan yang diamati tersebut dan masing-masing khamir memiliki perannya
masing-masing dalam proses fermentasi makanan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada makanan fermentasi tape ketan terdapat
Sacharomyces cerevisiae yang terlihat adanya tunas dan sel vegetatif , Hansenula sp yang
terlihat terdapat kalmidospora terminal (berada di ujung serta terdapat pseudohifa dan
Acetobacter acetii nampak seperti titik-titik. !edangkan pada makanan fermentasi tape
singkong terdapat Sacharomyces cerevisiae yang terlihat adanya tunas dan sel vegetatif dan
Hansenula sp yang terlihat terdapat kalmidospora terminal (berada di ujung serta terdapat
pseudohifa.
PEMBAHASAN
Pada proses fermentasi mikroorganisme yang menguntungkan diaktifkan pertumbuhan
dan metabolisme. !edangkan mikroorganisme yang merugikan ditekan menjadi prinsip dasar
dari fermentasi ialah mengaktifkan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik dan lipolitik.
"engan adanya kontak antara mikroorganisme dan substrat organik. #utu substrat
mengalami perubahan sifat fisik maupun kimia hal ini disebabkan karena adanya penguraian
$at-$at yang terkandung didalam substrat (Pel%$ar, &')
#ikroba yang fermentatif dapat mengubah karbohidrat dan turunan-turunannya.
*erutama alkohol,asam + O. #ikroba proteolitik dapat meme%ah protein dan komponen
komponen nitogen lainnya sehingga menghasilkan bau busuk. !edangkan mikroba lipolitik
akan meme%ah dan menghidrolisa, lemak,pospolitida, dan keturunannya dan menghasilkan
bau yang tengik. ila alkohol dan asam yang dihasilkan oleh mikroba fermentatif %ukup
tinggi maka pertumbuhan mikroba proteolitik dan lipotik dapat dihambat. /adi prinsip
pengawetan dengan %ara fermentasi sebenarnya mengaktifkan pertumuhan dan metabolisme
dari mikroba pembentuk alkohol dan asam, dan menekan pertumbuhan mikroba proteolitik
dan lipotik (Pel%$ar, &')
8/18/2019 LAPORAN KHAMIR FERMENTASI
2/2
Pada praktikum pengamatan sel khamir dalam makanan fermentasi ini menggunakan
bahan tape singkong dan tape ketan. 0ermentasi tape ketan terjadi dalam kondisi anerobik
fakultatif, yaitu dapat melakukan proses fermentasi dengan atau tidak ada oksigen. *etapi,
keberadaan oksigen dalam jumlah sedikit dapat memper%epat berlangsungnya
proses fermentasi tersebut. 1agi untuk tape merupakan populasi %ampuran genus dimana
terdapat spesies-spesies genus Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula. 2enus
tersebut hidup bersama se%ara sinergetik. Aspergillus dapat menyederhanakan amilum,
sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansenula dapat menguraikan gula menjadi
alkohol dan berma%am-ma%am $at organik lainnya ("wijoseputro, &''3.
Hasil yang didapatkan dari praktikum ini, khamir yang ditemukan pada tape singkong
adalah khamir dari spesies Saccharomyces cerevisiae spesies ini terdapat tunas serta sel
vegetatif dan Hansenula sp spesies ini mempunyai spora yang berada pada bagian terminal
(lamidospora terminal, spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus serta
terdapat pseudohifa. !edangka pada tape ketan ditemukan khamir Saccharomyces cerevisiae
spesies ini terdapat tunas serta sel vegetatif, Hansenula sp spesies ini mempunyai spora yang
berada pada bagian terminal (lamidospora terminal, spora berbentuk bulat atau oval dengan
permukaan halus serta terdapat pseudohifa dan Acetobacter acetii yang nampak hanya seperti
titik-titik.
Pada saat proses fermentasi tape ketan maupun tape singkong merupakan fermentasi
aerob, dengan adanya oksigen, Saccharomyces cerevisiae juga dapat melakukan
respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air. Oleh karena itu,
tergantung dari kondisi pertumbuhan, Saccharomyces cerevisiae dapat mengubah sistem
metabolismenya dari jalur fermentatif menjadi oksidatif (respirasi. 4edua sistem tersebut
menghasilkan energi, meskipun energi yang dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi
dibandingkan dengan melalui fermentasi (/arvis, &'5
"widjoseputro, &''6, "asar-"asar #ikrobiologi, "jambaran, /akarta.
Pel%$ar, #./. dan han, 7..!. &'), "asar-"asar #ikrobiologi, 89-Press,/akarta.
/arvis, . &'5. #ethods for "ete%ting 0ungi in 0oods and everages. 9n 0ood and everage
#y%ology. 7d. eu%hat. :.1. pp. 65&-;36. *< A=9 Publ. 9n%. >etsport