Upload
phammien
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kegiatan
Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi Masyarakat Sipil
di Ambon - Maluku
Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil yang dilaksanakan di Ambon -
Maluku pada tanggal 16 s/d 19 April 2018 merupakan pelaksanaan lokalatih yang ketiga dari 4
rangkaian kegiatan lokalatih mobilisasi sumber daya yang dilakukakan oleh Yayasan Penabulu
dan diselenggarakan atas dukungan CEPF.
1. Peserta
Peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil di Ambon terdiri dari 8
orang dari 8 organisasi mitra CEPF PFA 5 dan 6,, antara lain:
1. Na’am Seknun, Assisten Coordinator Program YPPM Maluku
2. Mona Sauhaly, Manager PRS Konservasi Kakatua Indonesia (KKI)
3. Ronald Kondo Lembang, Ketua Program Yayasan Perguruan Kristen Halmahera(UNIERA)
4. Muhammad Risal Akamudin Sarian, Kepala Biro Organisasi dan Keanggotaan Aliansi
Masyarakat Adat Nusantara Maluku Utara
5. Piet Wairissal, Pimpinan Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM)
6. Rony Julius Siwabessy, Koordinator Program BAILEO Maluku
7. Jainal Irianto, Staf Yayasan SEMANK-MU
8. Elson Haumahu , Direktur YASTRA
Dalam pelaksanaan lokalatih di Ambon mayoritas peserta adalah pimpinan/pengambil kebijakan
organisasi, 3 organisasi dihadiri level staf.
Fasilitator dari Yayasan Penabulu yang terlibat dalam Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi Masyarakat Sipil di Ambon, antara lain:
1. Khairi Syah Fitria
2. Ratna Dwi Puspitasari
2. Catatan Pelaksanaan
Metode belajar yang digunakan dalam lokalatih ini adalah metode belajar orang dewasa, dimana
partisipasi dan keterlibatan peserta menjadi landasan utama bagi metode pembelajaran
bersama. Materi disampaikan oleh trainer dengan memberikan ruang tukar pengalaman antar
peserta dan simulasi bagi peningkatan keterampilan teknis serta diskusi/kerja kelompok untuk
menghasilkan rencana tindak lanjut yang akan dapat menjadi panduan operasional masing-
masing organisasi setelah lokalatih.
2.1. Agenda kegiatan pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Ambon
Waktu Sesi
Hari Pertama
08.00 – 10.00 120” Pre tes, perkenalan peserta, penyepakatan alur dan gambaran lokakarya
10.00 – 10.15 15” Coffee Break
10.15 – 12.00 105” Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Mendefinisikan organisasi
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 17.00 105” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi dalam melakukan mobilisasi sumber daya dengan metode SWOT
Hari Kedua
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.45 105” Konsep dan Tujuan Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja mobilisasi sumber daya
Jenis-jenis mobilisasi sumber daya
Cerita keberhasilan
Mengidentifikasi bentuk sumber daya yang sesuai dengan organisasi
10.45 – 11.00 15” Coffee Break
11.00 – 12.00 60” Menyiapkan Organisasi Penggalang Sumber Daya
Mengidentifikasi kesiapan organisasi sebagai penggalang sumber daya
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
Waktu Sesi
13.00 – 14.00 60” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Mengapa organisasi membutuhkan relawan?
Cerita – Pengelolaan Relawan
Mengelola Relawan
14.00 – 15.15 75” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Praktik: Mengelola Relawan
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – 17.00 90” Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja pemanfaatan TIK
Strategi Komunikasi Organisasi
Pemanfaatan Web dan social media
Hari Ketiga
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.30 90” Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pemetaan aktor/ pihak luar yang mendukung kerja-kerja organisasi
Menemukan irisan kebutuhan antara organisasi dan pihak luar
Membangun strategi pendekatan dengan pihak luar
10.30 – 10.45 15” Coffee Break
10.45 – 12.00 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Membaca kebutuhan, melahirkan produk, dan mendirikan jembatan dalam pelibatan pihak luar
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 14.30 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Melibatkan pihak swasta/sektor bisnis dalam kerja-kerja organisasi
Strategi kemitraan dengan pihak swasta
Tahapan bermitra dengan sektor bisnis/pihak swasta
14.30 – 15.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pengenalan Konsep Pelibatan Pihak dengan Metode Kanvas
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – Selesai 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Praktik:
Menyusun Konsep Pelibatan Pihak dengan metode kanvas
Hari Keempat
09.00 – 10.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Presentasi Konsep
10.15 – 10.30 15” Coffee Break
Waktu Sesi
10.30 – 12.00 90” Cerdas dalam Mengelola Energi
Kondisi saat ini, pemahaman arus energi organisasi
Model pengelolaan energi dengan fokus pada pertumbuhan internal organisasi
Prespektif donor sebagai investor
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Rencana Aksi Organisasi Produk Mobilisasi Sumber Daya Organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 15.45 30” Post Tes
15.45 – 17.00 45” Penutup Penilaian bersama atas hasil dan capaian lokakarya
Apresiasi dan selebrasi
Administrasi
Selesai
2.2. Tahapan dalam pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Ambon
Hari ke 1
Pada hari pertama, kegiatan lokalatih dimulai dengan perkenalan. Perkenalan dilakukan dengan
cara masing-masing peserta untuk menggambar di kertas tentang organisasi yaitu nama, fokus
isu, area intervensi dan area kerja organisasi. Hasil gambar di presentasikan oleh masing-masing
peserta sekaligus memperkenalkan nama dan posisi peserta di organisasi. Setelah perkenalan
dilakukan, fasilitator memaparkan tentang agenda untuk empat hari kedepan.
Dimulai dengan materi pertama yaitu tentang “Mengapa Organisasi Masyarakat Sipil Melakukan
Mobilisasi Sumber Daya?”. Mengawali materi pertama, masing-masing peserta diajak untuk
menceritakan alasan mengapa organisasinya melakukan mobilisasi sumber daya. Beragam
jawaban yang disampaikan oleh masing-masing peserta, mayoritas jawaban adalah
menghilangkan ketergantngan organisasi kepada lembaga donor. Akan tetapi pada intinya
adalah mobilisasi sumberdaya dilakukan untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.
Setelah melakukan penggalian peserta mengapa OMS melakukan mobilisasi sumber daya,
peserta diajak untuk mengingat kembali tentang visi dan misi organisasi, mengingat kembali apa
mimpi organisasi, apakah kerja-kerja yang dilakukan organisasi sesuai dengan tujuan organisasi.
Diskusi terkait visi dan misi organisasi bersama peserta ini mendorong peserta untuk kembali lagi
kepada alasan mengapa organisasi berdiri. Kemudian mengajak peserta untuk melihat apakah
misi yang dilakukan untuk mencapai visi sudah sesuai. Diskusi ini sebagai bentuk refleksi atas
kerja-kerja di masing-masing organisasinya.
Membahas tentang misi organisasi, peserta diarahkan pada sebuah pertanyaan tentang sumber
daya apa yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan misi organisasi. Peserta diajak untuk
mengidentifikasi sumber daya apa saja yang dibutuhkan dan sumber daya apa yang sudah dimiliki
oleh masing-masing organisasi. Peserta per organisasi melakukan simulasi menggunakan kertas
plano dengan mengidentifikasi:
a. Sumber daya apa yang dibutuhkan organisasi untuk mendukung misi dan memberikan
peringkat dari masing-masing sumber daya yang dibutuhkan mana yang dianggap paling
penting
b. Sumber daya yang dimiliki organisasi saat ini dan membandingkan dengan sumber daya yang
dibutuhkan, jika yang dibuthkan sudah dimiliki maka berapa presentase yang telah dimiliki
sehingga bisa diketahui berapa presentase yang dibutuhkan oleh organisasi
Dalam tahapan ini, selain mengenali sumber daya yang dibutuhkan, organisasi juga bisa melihat
saat ini apa saja sumber daya yang sudah dimiliki oleh organisasi. Dengan begitu, organisasi akan
mengetahui sumber daya apa yang masih harus dipenuhi untuk kelanjutan kerja-kerja organisasi.
Di Ambon, dalam identifikasi sumber daya organisasi, peserta masih berpikir bahwa sumber daya
adalah dana, manusia, sarana dan prasana dan jaringan. Organisasi belum melihat sumber daya
lain yang dimiliki oleh organisasi misalnya adanya dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh
organisasi, dokumen pendukung jalannya organisasi, ilmu pengetahuan berupa materi dan
modul juga belum dianggap sebagai sumber daya organisasi.
Setelah masing-masing organisasi memahami tentang kebutuhan sumber daya bagi organisasi,
dan melihat sumber daya organisasi yang dimiliki, peserta diajak untuk melihat lagi ke dalam
organisasi dan mengingat dalam kurun waktu 3 sampai dengan 5 tahun terakhir apa yang terjadi
dengan organisasi. Kemudian melihat keluar dan membayangkan kira-kira trend apa yang akan
terjadi dalam 5 tahun kedepan. Trend ini bisa jadi mempengaruhi dengan kondisi yang terjadi di
organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir. Kemudian, peserta diajak untuk membayangkan, akan
menjadi organisasi yang seperti apa dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Ada yang menarik dari diskusi terkait dengan apa yang terjadi di organisasi 3 sampai 5 tahun
terakhir. LPPM yang merupakan organisasi yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun yang dulunya
bergerak di isu kesehatan mulai bergeser ke isu konservasi. Hal ini karena pendanaan untuk isu
kesehatan sudah mulai berkurang baik dari lembaga donor maupun dari pemerintah.
Diskusi tentang “Apa yang terjadi pada organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir”, “Trend yang akan
muncul dalam 3 sampai 5 tahun kedepan”, dan “Apa yang terjadi dengan organisasi 5 tahun
kedepan” mengajak peserta untuk melihat tantangan dan peluang yang harus dihadapi organisasi
dalam melakukan mobilisasi sumber daya. Dari tahapan inilah peserta kemudian diajak untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam melakukan mobilisasi
sumber daya organisasi menggunakan metode SWOT. Metode ini dilakukan untuk organisasi bisa
mengenali kekuatan dan kelemahan organisasi terkait sumber daya dan mengidentifikasi peluang
apa yang bisa diambil oleh organisasi dan tantangan apa yang harus dihadapi oleh organisasi
dalam pemenuhan sumber daya untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.
Hasil identifikasi SWOT ini menjadi sesi penutup hari pertama
Hari ke 2
Pada hari kedua, kegiatan lokalatih dimulai dengan mengingat kembali materi yang telah
didiskusikan di hari pertama selama 30 menit. Lalu dilanjutkan dengan materi “Konsep dan
Tujuan Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil”. Penyampaian materi ini lebih
kepada paparan tentang sumber daya organisasi dan mobilisasi sumber daya organisasi. Peserta
juga diajak untuk memahami peran mobilisasi sumber daya bahwa betapa pentingnya melakukan
mobilisasi sumber daya untuk keberlanjutan kerja-kerja organisasi. Peserta diharapkan untuk
bisa menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan karakteristik dan basis
kerja masing-masing organisasi. Secara umum, ada 3 basis kerja organisasi yaitu organisasi
berbasis konstituen, organisasi berbasis kompetensi dan organisasi berbasis advokasi.
Berdasarkan karateristik dan basis kerja organisasi akan mempengaruhi bentuk mobilisasi
sumber daya yang bisa dilakukan oleh organisasi. Pada sesi ini, masing-masing organisasi diajak
untuk menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan organisasinya dengan
menempelkan sticker pada template bentuk mobilisasi sumber daya yang telah disediakan.
Sebelum istirahat siang, peserta diajak untuk melihat kedalam organisasi masing-masing apakah
organisasinya telah cukup siap untuk melakukan mobilisasi sumber daya dengan materi
“Menyiapkan Organisasi Sebagai Penggalang Sumber Daya”. Materi ini merupakan kesimpulan
dari diskusi “Mengapa organisasi melakukan mobilisasi sumber daya” dan “Konsep dan tujuan
mobilisasi sumber daya”. Dalam penyampaiannya, lebih ditekankan bahwa, organisasi yang
mampu melakukan mobilisasi sumber daya adalah organisasi yang; 1) Siap menghadapi dinamika
perubahan yang begitu cepat, artinya adalah organisasi yang sering untuk melihat kedalam untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, dan organisasi yang sering melihat keluar untuk
membaca peluang dan menghadapi tantangan, 2) Fokus pada pengelolaan sumber daya yang
dimiliki, artinya organisasi tidak hanya fokus pada pencarian sumber daya tapi juga harus
melakukan penguatan organisasi. Selain dua hal tersebut, organisasi harus mempunya tujuan dan
hasil yang jelas dalam melakukan mobilisasi sumber daya, 3) Organisasi yang dalam melakukan
mobilisasi sumber daya mampu menyeimbangkan antara tujuan dan hasil yang diharapkan
antara individu, organisasi dan penerima manfaat, 4) Organisasi masyarakat sipil sebagai
pengelola dana publik yang mampu untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas kepada
publik.
Setelah istirahat siang, peserta diajak untuk berdiskusi tentang pengelolaan relawan dengan
materi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”. Sebagian besar organisasi peserta
sudah melakukan perekrutan relawan sehingga dalam penyampaian materi di sesi ini lebih
banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana
organisasi melakukan pengelolaan relawan. Sebagian besar organisasi sudah memiliki relawan
akan tetapi dalam pengelolaan yang belum sistematis. Pengelolaan relawan tidak hanya
dilakukan pada pelibatan kegiatan atau sesuai idengan kebutuhan proyek saja melainkan juga
dalam pengembangan organisasi. Diskusi bersama peserta kemudian diarahkan ke cara
bagaimana mengelola relawan secara sistematis, antara lain:
1) Planning, adalah sebuah perencanaan untuk mengidentifikasi sejauh mana organisasi
membutuhkan relawan, relawan yang seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi, apa
penugasan-penugasan yang akan diberikan kepada relawan, berapa alokasi pendanaan yang
dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan relawan dan darimana sumber pendanaan yang
digunakan, dan bagaimana mengantisipasi permasalahan yang muncul dengan adanya
relawan di organisasi.
2) Rekruitmen lebih kepada bagaimana metode organisasi melakkan rekriutmen relawan.
3) Orientasi dan training, bagaimana organisasi membuat relawan untuk bisa mengenali dan
memiliki organisasi, dan penguatan kapasitas apa saja yang harus diberikan kepada relawan
untuk bisa menyelesaikan penugasan dalam membantu kerja-kerja organisasi.
4) Monitoring dan evaluasi, bagaimana organisasi melakukan monitoring dan evaluasi atas
penugasan-penugasan yang diberikan kepada relawan, yang hasil dari monitoring dan
evaluasi akan dijadikan dasar untuk keputusan-keputusan yang diambil terkait keberlanjutan
relawan, misalnya kebutuhan untuk lebih meningkatkan kapasitas atau memberikan
penugasan yanglebih tepat.
5) Pengakuan/recognition, dimana pengakuan dan penghargaan kepada relawan harus
diberikan kepada organisasi, tidak selalu dalam bentuk barang akan tetapi dalam bentuk
apapun yang bisa memberikan semangat bahwa relawan sangat membantu kerja-kerja
organisasi.
Setelah sesi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”, materi dilanjutkan dengan
“Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya Organisasi”. Dalam sesi ini
peserta diajak untuk melihat sejauh apa TIK bisa dimanfaatkan untuk melakukan kerja-kerja
mobilisasi sumber daya. Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, pemanfaatan TIK sangat
penting untuk bisa membuat pihak luar mengenali organisasi. Penyampaian materi ini lebih
kepada bagaimana metode pemanfaatan TIK dan apa saja yang bisa dilakukan oleh organisasi
dalam pemanfaatannya. Pada sesi ini, peserta melakukan simulasi terkait pengelolaan TIK di
organisasi dan pengembangan kedepannya seperti apa. Dari hasil presentasi peserta, masih
banyak organisasi di Ambon yang belum memiliki website, sebagian besar hanya memiliki sosial
media akan tetapi juga tidak digunakan secara aktif. Hal ini dikarenakan belum tersedianya staf
khusus pengelola TIK dan tidak ada dana khusus untuk membayar staf. Beberapa organisasi yang
sudah memiliki website juga belum dilakukan update kegiatan organisasi secara rutin.
Menutup hari kedua, peserta diajak menulis tentang perasaan yang dialami baik yang
menyenangkan maupun yang menggembirakan setelah mengikuti proses lokalatih selama 2 hari.
Hari ke 3
Pada hari ketiga, diawali dengan materi “Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak”. Para pihak
yang dimaksud disini adalah pihak-pihak diluar organisasi yang mendukung kerja-kerja organisasi.
Dalam sesi ini, peserta melakukan simulasi untuk mengidentifikasi siapa pihak-pihak luar yang
bisa dilibatkan untuk mendukung kerja-kerja organisasi. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan template berisi empat kotak yaitu; Kotak 1 mengidentifikasi pihak yang sangat
strategis dan dekat, kotak 2 mengidentifikasi pihak yang sangat strategis tetapi jauh, kotak 3
mengidentifikasi pihak yang kurang strategis tetapi dekat, dan kotak 4 mengidentifikasi pihak
yang kurang strategis dan jauh.
Setelah melakukan identifikasi pihak menjadi empat tingkat strategis, peserta diajak untuk
mengidentifikasi irisan kebutuhan dari masing-masing pihak yang dilibatkan dan dukungan apa
yang diharapkan oleh organisasi dari pihak-pihak yang dilibatkan. Berdasarkan dari irisan
kebutuhan antara pihak dan bentuk dukungan yang diharapkan oleh organisasi, selanjutnya
dilakukan identifikasi strategi pendekatan yang harus dilakukan untuk menjalin kerjasama
dengan pihak tersebut. Tentunya kepada masing-masing pihak mempunyai strategi yang
berbeda.
Poin penting yang ditekankan kepada peserta adalah, ketika organisasi akan melakukan
kerjasama dengan pihak luar maka organisasi harus mempunyai sebuah “produk”. Produk
organisasi bukanlah program atau kegiatan, produk juga tidak selalu berupa barang, bisa berupa
unit layanan, menu layanan, tools/perangkat, dan juga kerja kolaboratif. Produk bisa lahir dari
sebuah program/proyek yang telah dijalankan, ataupun sebaliknya bisa melahirkan
program/proyek. Produk organisasi inilah yang akan ditawarkan kepada pihak luar yang akan
dilibatkan sebagai dasar kerjasama.
Dalam memahami produk organisasi, metode yang digunakan adalah menggunakan kanvas.
Metode kanvas akan memandu peserta untuk menyusun sebuah konsep sederhana dalam
melahirkan produk. 7 poin penting dalam metode kanvas antara lain:
1. Menentukan siapa penerima manfaatnya. Dalam menentukan penerima manfaat, organisasi
harus mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penerima manfaat. Dalam
mengidentifikasi permasalahan, organisasi harus bisa melihat lebih jauh lagi apa yang
melatar belakangi permasalahan tersebut. Dengan begitu, organisasi bisa menentukan apa
yang bisa diberikan kepada penerima manfaat.
2. Menentukan produk. Dalam menentukan produk, organisasi harus bisa memastikan bahwa
produk yang dilahirkan bisa menjawab kebutuhan/permasalahan yang dihadapi oleh
penerima manfaat.
3. Strategi yang digunakan dalam menjalankan produk organisasi.
4. Metode/cara yang dilakukan dalam melaksanakan strategi-strategi dalam mewujudkan
produk.
5. Pihak luar yang dilibatkan. Pihak luar yang dilibatkan adalah pihak-pihak diluar organisasi dan
diluar penerima manfaat. Bisa dari swasta, pemerintah, dan individu yang bisa mendukung
kerja-kerja organisasi
6. Bentuk dukungan yang diharapkan dari pihak yang dilibatkan. Jika pihak yang dilibatkan lebih
dari satu maka dalam mengidentifikasi dukungan yang diharapkan tentunya berbeda antara
pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dalam menentukan bentuk dukungan dari pihak
yang dilibatkan, organisasi harus mempertimbangkan juga irisan kebutuhan antara
organisasi dengan pihak yang dilibatkan. Komitman apa yang bisa diberikan organisasi
kepada pihak yang dilibatkan.
7. Strategi untuk mengajak kerjasama pihak yang dilibatkan. Dikarenakan pihak yang dilibatkan
adalah dari luar organisasi, maka organisasi harus menyiapkan strategi-strategi dalam
mengajak kerjasama dengan pihak luar supaya pihak luar bersedia mendukung kerja-kerja
organisasi.
Sebelum peserta melakukan simulasi menyusun produk organisasi, peserta diberikan tips
bagaimana strategi untuk bekerja sama dengan pihak swasta dengan materi “Bagaimana Cara
Melibatkan Private Sektor/Pihak Swasta Dalam Kerja-kerja Organisasi”.
Menutup sesi hari ketiga, peserta melakukan simulasi menyusun konsep produk menggunakan
metode kanvas dengan berkolaborasi. Ada tiga konsep yang kemudian di presentasikan oleh
masing-masing kelompok organisasi antara lain:
a. Kelompok KKI, Uniera dan Aman Malut, dengan produk kolaborasi “Desa Peduli Mangrove”
b. Kelompok YPPM, YASTRA dan Semank, dengan produk kolaborasi “Pengembangan
Ekowisata Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”
c. Kelompok Baileo dan LPPM dengan produk kolaborasi “Forum Perencanaan Pembangunan
Desa”
Produk Kolaborasi yang disusun masih dalam bentuk konsep sederhana yang harapannya akan
bisa dikembangkan oleh organisasi baik secara kolaborasi atau individual yang bisa menjadi
tindak lanjut setelah mengikuti lokalatih mobilisasi sumber daya.
Hari ke 4
Pada hari keempat, kegiatan lokalatih dimulai dengan post tes. Setelah post tes, dialnjutkan
dengan diskusi tentang “Merubah Paradigma dan Mengelola Energi”. Diskusi di hari keempat ini
adalah refleksi dari materi yang sudah disampaikan selama 3 hari. Sebelum diarahkan ke
perubahan paradigma, peserta diajak untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh organisasi
masyarakat sipil di Indonesia antara lain dengan adanya donor yang berubah negara sasaran
pendanaan, pola penyaluran pendanaan yang berbeda tidak lagi langsung kepada organisasi
pelaksana, transformasi Indonesia menjadi negara “Middle Income Country”, banyaknya
organisasi masyarakat sipil baru yang lahir, perubahan pandangan masyarakat melihat organisasi
masyarakat sipil, dan beberapa tantangan lainnya.
Merubah paradigma yang dimaksud adalah merubah pemikiran tentang donor sebagai pemberi
dana untuk bisa diajak kerjasama sesuai dengan visi misi organisasi, bukan sebagai pembeli jasa
organisasi yang kemudian membuat organisasi tidak memiliki posisi tawar. Untuk menjadi
organisasi yang memiliki posisi tawar, organisasi harus melakukan pola yang berbeda dari yang
sudah dilakukan sebelumnya yaitu: 1) Organisasi tidak hanya fokus kepada pelaksanaan
program, tetapi harus fokus dalam melakukan penguatan kapasitas organisasi dan inovasi baru,
2) Transparansi dan akuntabilitas, 3) Komunikasi publik dan publikasi organisasi, 4) Pengelolaan
data, informasi dan pengetahuan, dan memaksimalkan TIK sebagai dasar mengembangkan
tawaran investasi baru.
Setelah istirahat siang, semua peserta menyusun Rencana Aksi Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi.
Lokalatih hari keempat diakhiri dengan peserta menyampaikan masukan dan kesan selama 4
hari berproses.
3. Kesimpulan
Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, organisasi peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
mitra CEPF di Ambon ada yang sudah melakukan kerja-kerja mobilisasi sumber daya dengan
melibatkan pihak swasta yaitu UNIRA. YASTRA lebih tertarik untuk bekerjasama langsung dengan
donatur individual salah satunya adalah Glen Fredly. YPPM lebih banyak melakukan kerja-kerja
dengan pemerintah sebagai implementing. Tetapi mayoritas organisasi peserta lokalatih di
Ambon masih bekerjasama dengan lembaga donor.
Mobilisasi sumber daya dengan menggalang relawan dilakukan oleh seluruh organisasi peserta,
akan tetapi dalam pengelolaan relawan masih berbeda-beda, ada yang relawan hanya digalang
untuk event atau proyek, tapi ada beberapa organisasi yang memang mengelola relawan dan
menyiapkan untuk regenerasi. Di YASTRA, relawan diperlakukan seperti staf yaitu dengan dibayar
tetapi lebih rendah daripada staf. Berbeda dengan BAILEO yangtelah memiliki banyak relawan
yang juga bekerja di instansi lain akan tetapi akan datang ke organisasi untuk mendukung
jalannya organisasi. UNIRA sendiri bermasalah dalam pengelolaan relawan, banyak mahasiswa
yang dibidik untuk bisa jadi relawan akan tetapi tidak banyak yang bisa menaruh hati terhadap
isu konservasi yang menyebabkan UNIRA mengalami permasalahan dalam regenerasi.
Unit usaha baru dilakukan oleh 1 organisasi yaitu BAILEO, akan tetapi unit usaha tersebut belum
berhasil karena tidak ada staf khusus yang mengelolanya.
Dalam proses lokalatih selama 4 hari di Ambon, secara keseluruhan materi yang secara sistematis
dan saling terkait antara materi yang satu dengan materi yang lainnya sehingga peserta juga bisa
melakukan diskusi dan simulasi secara sistematis pula, maka secara keseluruhan materi akan bisa
diterapkan di organisasi dalam melaksanakan kerja-kerja mobilisasi sumber daya.
Ketertarikan peserta mayoritas pada materi Pelibatan Pihak Luar yaitu pada penyusunan konsep
dengan model kanvas. Hal ini dikarenakan mayoritas sebagai staf pelaksana yang sebagian besar
tugasnya di organisasi adalah melakukan penyusunan proposal menganggap bahwa model
kanvas cukup membantu untuk penyusunan proposal organisasi. Selain penyusunan konsep
dengan model kanvas, materi “Merubah paradigma dan Mengelola Energi” juga menjadi bahan
diskusi yang menarik bagi peserta. Materi “Mengelola Relawan” juga menjadi materi yang
memancing diskusi panjang antar peserta.
Akan tetapi beberapa organisasi menganggap dengan rangkaian materi yang disajikan dan
didiskusikan bersama cukup membantu dalam memulai proses dan pengembangan pelaksanaan
mobilisasi sumber daya, khususnya dalam materi penyajian konsep produk organisasi
menggunakan metode kanvas.
4. Rencana Aksi Mobilisasi Sumber Daya Organisasi – Ambon
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
Yayasan SEMANK Maluku Utara
Sumber daya manusia cukup baik, di sisi lain juga masih perlu adanya penguatan kapasitas staf dan relawan
1. Dana 2. SDM 3. Legalitas 4. Sarpras 5. TIK 6. Data 7. Jaringan
1. Upaya penggalangan dana baik melalui lembaga-lembaga donor, pemerintah, swasta dan pihak lainnya
2. Mengikuti pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas organisasi maupun staf
Penguatan kapasitas organisasi dalam mobilisasi sumber daya
- Lembaga Donor - Pemerintah - Akademisi/Universita
s - Media - Sektor Bisnis - OMS/LSM lain - Individu - Para pihak lainnya
1. Akan di sesuaikan dengan waktu lembaga
2. Sepanjang SEMANK masih ada peluang akan selalu melakukan hal yang sesuai visi dan misi organisasi
Lembaga donor, data, jaringan, pemerintah maupun swasta
1. Mempublikasikan program-program SEMANK kepada masyarakat luas
2. Proses perekrutan yang efektif akan mampu menghadirkan sumber daya manusia terbaik dan mampu menarik perhatian dari orang-orang yang punya kemampuan dan keterampilannya khusus untuk memenuhi visi organisasi
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Maluku Utara
Dari materi yang di sampaikan kami menyadari benar bahwa masih banyak hal yang mesti di lengkapi atau di tingkatkan, terkait sumber daya organisasi, AMAN MALUT saat ini jika di presentasikan maka baru sampai pada 60% terkait dengan sumber daya organisasi.
- Sdm 60% - Dana 20% - Tik 50% - Data 80% - Jaringan 60% - Sarpras 50% - Renstra 100% - Sop 70 %
- Melakukan pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas di masing –masing biro.
- Rekrutmen staf yang berkompeten guna menunjang kerja-kerja organisasi.
- Melakukan pelatihan khusus
- Peningkatan Keterampilan SDM
- Peningkatan Pengetahuan SDM
- Peningkatan kapasitas SDM
- Menunjang kerja –kerja pelaksaan proyek
- Menunjang kerja –kerja keberlanjutan
- Mengidentifikasi keterbatasan dan kekuatan sumber daya organisasi
- Menganalilis peluang dan tantangan yang bisa menghasilkan sumber daya organisasi
- Melakukan pelatihan –pelatihan
- Minimal satu tahun 2 kali pelaksanan
- Maksimal satu tahun 4 kali pelaksanan
- SDM yang terampil, professional dan berkomitmen.
- Memiliki relawan yang benar-benar ideologis.
- Ketersediaaan infrastruktur TIK yang memadai.
- Memiliki unit usaha yang kuat.
- Mengidentifikasi keterbatasan dan kekuatan Sumber daya organisasi
- Menganalilis peluang dan tantangan yang bisa menghasilkan sumber daya organisasi
- Memaksimalmalkan utilasi TIK dalam pelaksanaan
- Membangun strategi para pihak di luar organisasi, baik
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
Baik soal SDM, Dana, TIK, Data, Jaringan, Sarpras, Renstra dan SOP.
untuk pengelolaan TIK organisasi
- Membangun jaringan baik secara di lintas NGO, swasta dan pemerintah dalam kepentingan visi bersama.
- Meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana organisasi
- Penguatan peran masing-masing biro dalam advokasi di lapangan guna pengumpulan data organisasi.
program-program organisasi
- Tentunya yang sangat penting ialah mencapai visi dan misi organisasi.
penguatan kapasitas SDM
- Dukungan lembaga donor.
- Dukungan sektor bisnis dan pemerintah yang sevisi
swasta media pemerintah, NGO, dan kampus.
Universitas Halmahera (UNIERA)
Kondisi sumberdaya pada UNIERA saat ini belum optimal, dari sisi jumlah dapat dikatakan memadai namun sangat perlu peningkatan kapasitas untuk lebih produktif, UNIERA dapat
Sumber daya yang dimiliki oleh UNIERA : - Sumberdaya
Manusia (Dosen dan Mahasiswa)
- Dana (Sumber : Pemda
1. Peningkatan kapasitas SDM (Pelatihan staff secara internal maupun menggunakan tenaga pakar)
1. SDM yang berkompeten mampu bersaing dengan lembaga lain dalam mendapatkan sumber pendanaan serta mampu mengelola
1. SDM yang berkompeten mampu bersaing dengan lembaga lain dalam mendapatkan sumber pendanaan serta mampu
- Peningkatan SDM dilakukan setiap tahun
- Pertemuan dan Dialog para pihak mengkondisikan dengan waktu para pihak
- Membutuhkan dana - TIK - Jaringan - SDM -
- Memanfaatkan sumber informasi untuk mendapatkan peluang pendanaan, serta memaksimalkan unit usaha yang ada serta kreatif dalam menciptakan sumber pendapatan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
dikatakan sumberdaya jaringan yang masih lemah, dan membutuhkan banyak akses jaringan yang berpeluang mendapatkan dukungan baik dukungan finansial dan non finansial. Sumber daya TIK juga belum mendukung secara maksimal untuk menaikkan nilai jual lembaga kepada publik. Saat ini dukungan yang diperoleh UNIERA masih bergantung pada pemerintah daerah namun hal tersebut tidak kontinu, tergantung situasi politik dan anggaran yang dimiliki oleh daerah.
(pertahun), Unit Usaha (Kantin)
- Sarana dan Prasarana (Laboratorium, Kantor)
- TIK (Website, Email, Facebook, Komputer/Laptop, Jaringan LAN dan Wifi)
- Ilmu Pengetahuan (Data hasil riset, Buku)
- Jaringan (Pemda, Swasta, LSM/NGO)
- Renstra - SOP/Modul
2. Membangun jejaring lebih luas untuk mendapatkan sumber pendanaan
3. Lebih memperluas dan mendalami isu yang berpeluang mendapatkan sumber pendanaan
4. Berkolaborasi dengan para pihak yang mendukung visi lembaga
5. Maksimalisasi TIK untuk lebih menaikkan branding lembaga
organisasi secara mandiri
2. Dengan jejaring yang sebanyak – banyaknya lebih mendapatkan informasi, pengetahuan dan peluang berkolaborasi dalam menyelesaikan isu – isu tentang konservasi
3. Semakin banyak isu yang dibangun dan di intervensi, semakin banyak peluang dukungan yang diperoleh
4. Kolaborasi multipihak dapat menyelesaikan isu – isu yang sangat kompleks karena penerima manfaat adalah masyarakat
5. Dengan TIK yang maksimal, maka nilai jual lembaga ke
mengelola organisasi secara mandiri
2. Dengan jejaring yang sebanyak – banyaknya lebih mendapatkan informasi, pengetahuan dan peluang berkolaborasi dalam menyelesaikan isu – isu tentang konservasi
3. Semakin banyak isu yang dibangun dan di intervensi, semakin banyak peluang dukungan yang diperoleh
4. Kolaborasi multipihak dapat menyelesaikan isu – isu yang sangat kompleks karena penerima manfaat adalah masyarakat
namun diharapkan dapat dilakukan setiap bulan
- Publikasi hasil program serta publikasi yang membangun isu dapat dilakukan setahun 2 kali
- Peningkatan TIK dan sarana prasarana menyesuaikan dengan dana yang dimiliki dan skala prioritas
- Membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan provider atau pihak yang dapat menawarkan TIK (kapasitas TIK)
- Membangun jejaring lebih luas kepada multi pihak yang memiliki isu sama bahkan yang lintas isu untuk memperkaya kemampuan SDM
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
publik juga akan meningkat baik dari kepercayaan dan transparansi
5. Dengan TIK yang maksimal, maka nilai jual lembaga ke publik juga akan meningkat baik dari kepercayaan dan transparansi
Yayasan Sauwa Sejahtera (YASTRA)
1. Kurangnya tenaga pelaksana program maupun tenaga ahli
2. Dana organisasi masih minim
a. SARPRAS b. Renstra c. SOP YASTRA d. Legalitas lembaga e. Jaringan internet
1. Mengupayakan penggalangan dana baik melalui lembaga donor maupun individu, pemerintah/BUMN maupun dari sector swasta melalui: a. Pembuatan
proposal kepada lembaga-lembaga donor maupun kepada pihak pemerintah/badan-badan usaha milik Negara maupun sektor swasta
b. Bekerja sama dengan musisi Glen Fredly untuk
1. Memiliki dana operasional untuk menjalankan kegiatan-kegiatan YASTRA,
2. Memiliki sumber daya manusia yang mampu dan mau bekerja sesuai dengan visi dan misi YASTRA
1. Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak baik pemerintah/badan usaha milik negara maupun sektor swasta
2. Membangun jaringan-jaringan dengan pihak donor (telepon, email)
3. Membuat proposal-proposal kepada lembaga-lembaga donor
4. Bekerja sama dengan Glen Fedly untuk mencari individu-invidu yang mau menyumbang uangnya kepada
1. Agustus sampai dengan desember 2018
2. Sepanjang waktu
3. Sepanjang peluang itu masih ada dan terbuka kepada YASTRA sesuai dengan visi dan misi YASTRA
4. Kerja sama dengan Glen Fedly Bulan Nopember 2018
5. Bulan desember 2018, sebelum penutupan pembukuan
1. Dana 2. Tenaga ahli
- Membangun kerja sama melalui pertemuan, telepon, email dengan pihak-pihak (pemerintah/badan usaha milik Negara maupun sector swasta dan individu-individu) untuk mendapatkan dukungan dana
- Membangun kerja sama dengan lembaga-lembaga yang mempunyai keahlian dalam rangka meningkatkan kapasitas staf YASTRA,
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
mendapatkan donor-donor individu-individu yang ada di Jakarta
2. Mengadakan pelatihan-pelatihan kepada staf untuk meningkatkan kapasitas staf
3. Mengupayakan relawan-relawan yang mampu dan mau bekerja dengan YASTRA sesuai dengan visi dan misi YASTRA
masyarakat melalui program ADOPSI POHON
5. Melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (staf) dalam rangka pengembangan kapasitas YASTRA
YPPM
Saat ini YPPM memiliki 5 Staf Manajemen dan 109 staf Lapangan,secara kuantitaif kami merasa sudah cukup, dalam proses memobilisasi sumber daya secara fisik, namun menurut saya YPPM Masih butuh Peningkatan dalam
- SDM yakni, Sumberdaya Fisik dan Non Fisik
- Data, berupa document lembaga (SOP, AD&ART, Legalisasi Lembaga) dan juga document program program
- Peningkatan kapasitas bagi staf khusus di YPPM dalam hal ini TOT
- Pembuatan Modul Modul pelatihan bagi trainers
- Refresh Kepengurusan Lembaga sesuai
- Adanya peningkatan kapasitas dari setiap staf khusus di YPPM dalam mengembani tugas dan fungsi pokok demi sustainnya lembaga dan juga setiap orang yang ada di dalamnya.
- Pemetaan potensi dan kebutuhan lembaga dan staf lembaga, dalam upaya mengisi muatan kepada trainers dan calon calon trainers yang disiapkan YPPM akan terlebih dahulu membuat sebuah
- Akan disesuaikan dengan timeschedule lembaga yang sudah ada
- Bulan Juni-Juli 2018
- Agustus 2018 - Agustus 2018
- YPPM membutuhkan lembaga yakni secara khusus memberikan Coaching Clinic terkait capacity building setiap staf dari YPPM selain itu partisipasi dari Partisipasi dari seluruh staf dalam mengikuti proses
- Membangun kerjasama dengan pihak pihak terkait dalam memberikan dukungan untuk memberikan pelatihan pelatihan terakit peningkatan kapasitas (TOT).
- Mensosialisasikan kepada pihak pihak yang akan terlibat dalam membuat/menyusun modul terkait kebutuhan dan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
upaya mengembangkan sumber daya yang ada agar lebih expert lagi. karena sejauh ini dalam perjalananya saya merasa bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi kami saat ini masih melakukan tugas sesuai tupoksi semata. sehingga setiap orang hanya menjalankan tugasnya saja tetapi belum memikirkan Bagaimana kedepanya lembaga ini memiliki produk/orang yang lebih kompeten untuk mengembangkan lembaga secara umum dan khususnya pada diri dari masing anggota itu sendiri. Saat ini secara fisikly YPPM Memiliki 1,036 kelompok mandiri di 104 desa Binaan dalam program yang bekerjasama dengan
yang pernah dilakukan.
- Network berupa, jaringan atau bentuk kerjasama yang telah terbangun anatar YPPM dengan berbagai pihak entah itu pemerintah ataupun pihak swasta lainya dan juga sumberdaya yang berupa kerjasama yang saat ini masih diupayakan untuk terbangun antar YPPM dengan beberapa pihak lain seperti funding dan juga pemerintah daerah atau Kabupaten.
- TIK merupakan sebuah sistem informasi dan
tupoksi masing masing
- Upgrading SOP lembaga dan Legalisasi lembaga
-
- Terciptanya modul modul pelatihan dari lembaga yang di khususkan pada setiap trainers dan juga bibit trainers.
- Kepengurusan lembaga dapat terupdate kembali sehinga setiap orang yang berada dalam lembaga tidak hanya paham tentang tugas dan fungsi ketika menjalankan tugas secara proyek tetapi juga mampu memahami tugas masing masing secara kelembagaan.
- SOP Lembaga terupgrade kembali sehingga segala ketentuan baik secara administrative maupun keuangan dapat terlihat dengan jelas
pemetaan terkait potensi dari masing masing orang yang dan melihat kebutuhan dari lembaga sendiri untuk lebih terarah dalam proses memobilisasi sumberdaya itu sendiri.
- YPPM akan membangun kerjasama dengan orang yang expert dalam memandu proses penyajian modul modu yang akan digunakan untuk kebutuhan lembaga maupun program.
- Demi mengrefresh kembali struktur dan Juga document penting lembaga agar sesuai visi dan misi lembaga, kami akan merefresh kembali
TOT juga sangat diharapkan dapat berperan aktif.
- Butuh tenaga ahli yang memiliki keahlian khusus dalam membuat modul yang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
- Pemerintah, dalam upaya mengupgrade kembali legalisasi dokumen lembaga yang telah ada.
kendala yang dihadapi YPPM sejauh ini.
- Mensinkronkan kembali struktur dan kepengurusan lembaga kepada Kemenkumham dan disesuaikan dengan visi Misi lembaga.
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
IFAD dan Ketahanan Pangan sejak tahun 2014-saat ini,dan kelompok kelompok yang ada dianggap cukup produktif karena telah mengembangakan berbagai macam produk baik secara fisik maupun non fisik.YPPM telah memiliki modal awal tuk mengembangkan sumberdaya yang ada namun sampai saat ini kami masih perlu openingkatan kapasitas bagi orang orang kunci yang kami aggap perlu untuk dikembangkan lagi
komunikasi yang mudah di akses sampai saat ini diupayakan untuk tetap terbuka dan akuntabel. YPPM sampai saat ini masih memberdayakan software dan Hardware yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi semua lembaga dan juga khalayak.
- Sarana dan Prasarana,YPPM memiliki sarana dan Prasarana lembaga yang dapat menunjang keberlanjutan lembaga.
peruntukan dan pengelolaanya.
segala bentuk document sesuai kebutuhan dan perundang – undangan yang berlaku.
Konservasi Kakatua Indonesia
Baik
1. SUMBER DAYA MANUSIA - Kualitas - Komitmen
- Meningkatkan strategi mobilisasi sumber daya
Hasil yang lebih baik dan lebih maksimal lagi sesuai dengan visi dan misi organisasi seperti
Dengan proposal, iuran dan mencari donatur.
Bulan juni-juli 2018
1. Dana 2. Infrastruktur yang
lebih baik 3. Jaringan
- Dana - Infrastruktur yang lebih baik - Jaringan - Sarana dan prasarana
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
- Tujuan - Keahlian
2. JARINGAN - Lokal dan
Interlokal 3. DATA 4. MODUL 5. DOKUMEN 6. TIK 7. RENSTRA
- Sesuai dengan visi dan misi organisasi
- Strategi - management
8. SARANA DAN PRASARANA
organisasi yang lebih baik lagi
- Dengan melibatkan berbagai pihak luar
- Mampu membaca peluang
peningkatan pengetahuan, peningkatan kapasitas dan peningkatan ketrampilan yang lebih baik lagi.
4. Sarana dan prasarana
5. TIK 6. Dukungan dari
masyarakat 7. Dukungan dari
pemerintah desa
- TIK - Dukungan dari masyarakat - Dukungan dari pemerintah
desa
BAILEO MALUKU
BAILEO Maluku sejak berdiri tahun 1993 mengalami pasang surut dalam pengelolaan sumber daya. Ada masa dimana sumber daya (manusia, dana, program) melimpah, ada pula masa dimana
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Jaringan - Rencana Strategis
(RENSTRA) - Legalitas
Organisasi - Dana - Data
- Sumber Daya Manusia (SDM); perlu peningkatan kapasitas untuk keahlian-keahlian khusus yang belum dimiliki.
- Jaringan; perlu penguatan jaringan.
- Sumber Daya Manusia (SDM); yang dimiliki mempunyai keahlian khusus.
- Jaringan; mempunyai kemampuan melibatkan para pihak sebagai
- Sumber Daya Manusia (SDM); training, kursus, dll.
- Jaringan; komunikasi intensif.
- Rencana Strategis RENSTRA); lokakarya.
- Disesuaikan dengan kebutuhan, sumber pembiayaan, dan ketersediaan sumber daya.
- Sedangkan khusus untuk
- Sumber daya manusia.
- Sumber daya financial.
- Kebijakan organisasi. -
- Sumber daya manusia; memaksimalkan potensi SDM yang dimiliki organisasi.
- Sumber daya financial; fund raising dan mengupayakan sumber-sumber pembiayaan lain.
- Kebijakan organisasi; mengkaji kembali kebijakan-
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
terjadi kesulitan sumber daya. Periode 2010 kebelakang, merupakan masa tersulit yang dihadapi, akibat dari perubahan kebijakan Donor, maupun kebijakan Pemerintah. Kondisi ini menyebabkan, banyak sumberdaya manusia yang mempunyai keahlian meninggalkan BAILEO dan terjadi kesulitan financial. Akibatnya, BAILEO harus merubah strategi untuk mulai memobilisasi sumber daya yang dimiliki untuk mendukung organisasi dan programnya kedepan.
- Prasarana dan Sarana
- Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
- Rencana Strategis RENSTRA); perlu pembaruan RENSTRA, karena sudah lebih 7
- tahun belum diperbaharui.
- Legalitas Organisasi; pembaharuan legalitas disesuaikan dengan perkembangan perundang-undangan.
- Dana; perlu mengembangkan sumber-sumber pendanaan baru.
- Data; pembaharuan data sesuai dengan kebutuhan program dan organisasi.
- Prasarana dan Sarana Perkantoran; perlu perhatian khusus terhadap biaya operasional dan maintenance.
sekutu/mitra strategis.
- Rencana Strategis RENSTRA); yang up to date sesuai dengan konteks kekinian.
- Legalitas Organisasi; yang sesuai dengan tuntutan perundang-undangan.
- Dana; adanya sumber-sumber pembiayaan baru, sehingga tidak tergantung hanya pada satu sumber pembiayaan.
- Data; yang ter-up grade sesuai dengan kebutuhan program dan organisasi.
- Prasarana dan sarana perkantoran; yang dapat dimaksimalkan manfaatnya, tetapi tidak memberatkan dari sisi pembiayaan.
- Legalitas Organisasi; upgrade perundang-undangan.
- Dana; fund raising, penciptaan sumber pembiayaan baru.
- Data; penelitian, kajian, studi literature.
- Prasarana dan sarana perkantoran; memaksimalkan manfaat.
- Teknologi Informasi Komunikasi (TIK); up grade system dan teknologi.
-
RENSTRA organisasi, akan diupayakan dilakukan dalam tahun 2018.
-
kebijakan organisasi untuk mendukung proses mobilisasi sumber daya, disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku.
-
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
- Teknologi Informasi Komunikasi (TIK); perlu mendorong pembaharuan system dan teknologi sesuai dengan perkembangan kekinian.
- Teknologi Informasi Komunikasi (TIK); yang dapat menjawab tantangan perkembangan kekinian.
Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM)
Sejak berdiri LPPM mengalami pasang surut sumber daya manusia, potensi SDM yang rendah, sumber-sumber pendanaan lembaga baru dapat diakses melalui lembaga donor, ketersediaan data tidak memadai, aset-aset lembaga yang sudah tua dan setiap tahun mulai berkurang dan tidak diperbaharui, kurangnnya jaringan kerjasama yang dibangun.
- Legalitas lembaga: saat ini LPPM baru memiliki ijin operasional
- SDM: Personel lembaga 2 orang, 8 staf kontrak dan 5 orang relawan
- Dana: sumber pendanaan dari lembaga donor dan hibah dari pemerintah daerah
- Sapras: Laptop 5 unit, WiF modem 1 unit, ekternal memori 1 unit
Untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi sumn=berdaya yang ada maka akan dilakukan: - Meninjau dan
membuat akte perubahan lembaga
- Mengidentifikasi staf kontrak yang potensial dan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan
- Revisi Renstra lembaga
- Memanfaatkan kompetensi staf
- Legalitas hukum (Ijin operasional, surat dari Kumham,
- Memiliki staf dan relawan yang berkomitmen tinggi (struktur dan Jobdiscription)
- Rencana kerja tahunan lembaga (renstra)
- Standar operasional sistem pengelolaan keuangan dan program
- Sistem pengelolaan data dan mekanisme
- Menyusun dokumen-dokumen administrasi yang dibutuhkan bersama staf
- Mengembangkan syarat-syarat rekrutmen staf dan relawan serta menetukan kriteria rekrutmen dan kompetensi yang diharapkan
- Melakukan rapat kerja lembaga untuk menyusun menyusun dan mensosialisasikan
Seluruh kegiatan ini akan diupayakan terlaksana selama 6 bulan kedepan
- SDM (Staf yang kompeten)
- Pendanaan - Jejaring
- Meninjau lagi dokumen-dokumen lembaga bersama staf dan pendiri
- Mengundang pengurus dan pendiri untuk melakukan diskusi-diskusi pengembangan lembaga
- Rekrutmen staf dan relawan (dilakukan melalui penyapaian informasi melalui mulut ke telinga
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya
berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber
daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan
- Data: belum diolah dengan baik/belumdipublikasi
- Dokumen renstra (perlu diinjau lagi)
- Jejaring: baru memiliki jejaring sesama LSM lokal,nasional
yang ada untuk mengembangkan program di LPPM,
- Memanfaatkan modem untuk menyampaikan informasi tentang lembaga ke publik, menunjuk staf dan melatih staf yang ada untuk menjalankan tugas publikasi
publikasi data lembaga
dokumen renstra, Menyusun dan mensosialisasikan sop kepada staf)