30
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. RN No. Rekam Medik : 013938 Umur : 26 tahun Tempat, Tanggal Lahir : Dili, 23 Juli 1988 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Passo Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Guru (CPNS) Status Pernikahan : Belum Menikah Ruangan : Bangsal Akut Wanita Tanggal Masuk : 11 Maret 2015 II. RIWAYAT PSIKIATRI Gangguan Depresif Berulang: Episode Kini Berat dengan gejala Psikotik 1

LAPORAN KASUS perbaikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fy

Citation preview

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIENNama: Nn. RNNo. Rekam Medik: 013938Umur: 26 tahunTempat, Tanggal Lahir: Dili, 23 Juli 1988Jenis Kelamin : PerempuanAlamat: PassoAgama: Kristen ProtestanPekerjaan: Guru (CPNS)Status Pernikahan: Belum MenikahRuangan: Bangsal Akut WanitaTanggal Masuk: 11 Maret 2015

II. RIWAYAT PSIKIATRI Autoanamnesis pada tanggal 11 Maret -12 Maret 2015 Alloanamnesis pada tanggal 11 Maret 2015 (Ayah angkat pasien) dengan Tn.TS dan tanggal 14 Maret dengan Ny. YN (Ibu angkat pasien)A. Keluhan Utama : Terlihat Murung dan Sulit Tidur

B. Riwayat Gangguan SekarangPasien diantar oleh ayah dan ibunya ke Rumah Sakit Khusus Daerah Ambon pada tanggal 11 Maret 2015 pada pukul 06.30 WIT dengan keluhan utama terlihat murung dan sulit tidur, yang mulai dialami sejak 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien sulit untuk memulai tidur, dan jika sudah tidur, sering terbangun tengah malam dan sulit tidur kembali. Nafsu makan pasien juga menurun, dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas dan merasa cepat lelah. Hal ini dikarenakan pasien memikirkan penyakitnya berupa benjolan yang ada pada payudara kanan yang muncul sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mulai mencari informasi tentang penyakitnya di internet dan pasien berkesimpulan bahwa ia menderita Karsinoma Payudara dan akan meninggal. Sejak saat itu pasien mulai mengalami perubahan perilaku. Pasien sempat diantar oleh kedua orang tua untuk memeriksakan diri di dokter Spesialis Bedah 2 hari yang lalu, Dokter mengatakan penyakit pasien merupakan Tumor Mammae dan direncanakan untuk dilakukan operasi. Namun setelah mendengar akan dioperasi pasien semakin ketakutan bahwa ia akan segera meninggal. Ibu pasien juga mengeluhkan sering melihat pasien tertawa dan berbicara sendiri dan pasien mengaku mendengar suara-suara (wanita dan pria) yang mengejek dan menghinanya dengan kata-kata hinaan berupa Dia gila, Dia gila,. Siapa yang mau berteman dengan orang gila,. Siapa yang mau menikah dengan orang seperti Dia. Suara suara tersebut didengar hampir setiap hari baik pagi, siang, maupun malam sejak 2 minggu yang lalu.C. Riwayat Gangguan SebelumnyaPasien pernah dirawat di RSKD sebanyak 1 kali (berdasarkan alloanamnesis dari ibunya) yaitu pada bulan September 2011 karena pasien memiliki keluhan yang sama yaitu murung, sulit tidur dan berbicara sendiri. Menurut pasien, pasien merasa stres karena dalam penyusunan skripsi saat itu pasien dipersulit oleh dosen pembimbingnya. Hal ini membuat pasien murung gelisah, sulit tidur bahkan berbicara sendiri serta menderngar suara-suara bisikan yang menghinanya selama 1 bulan. Saat itu pasien sempat dirawat selama 2 minggu. Setelah keluar dari Rumah Sakit, pasien kontrol dan minum obat teratur. Menurut ibu pasien, dokter bahkan sudah menyuruh pasien untuk menghentikan obatnya karena kondisi pasien sudah membaik. Obat yang diminum saat itu yakni Haloperidol 5mg (3x1), depresac 20 mg (1x1), dan CPZ 100 mg (1x1). Riwayat Trauma (+), kepala pasien pernah terbentur saat di rawat tahun 2011 di RSKD karena pasien terjatuh, namun tidak sampai membuat pasien pingsan, mual, muntah ataupun adanya luka robek. Riwayat demam tinggi maupun kejang tidak ada. Riwayat Penggunaan zat Psikoaktif Narkotika (-), Merokok (-) dan minuman beralkohol (-).

D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien merupakan anak pertama yang tidak diharapkan (ibu pasien hamil di luar nikah dan ayahnya tidak mau bertanggung jawab. Selama hamil, ibu pasien tidak teratur memeriksakan kehamilannya ke dokter, tidak pernah mengkonsumsi alkohol ataupun merokok. Pasien dilahirkan pada usia kehamilan sembilan bulan, dilahirkan di Rumah Sakit dan ditolong oleh bidan dan tidak ada penyulit dalam proses kelahirannya2. Riwayat Masa BayiSaat berusia 3 bulan, pasien diangkat sebagai anak oleh saudara kandung ibu pasien. Saat lahir mendapatkan ASI oleh ibu pasien sampai usia 3 bulan, selanjutnya menggunakan susu formula, diberi makan bubur saat usia 6 bulan. Perkembangan pasien sama seperti bayi-bayi lainnya. Pasien dapat berjalan pada usia satu tahun. Selama bayi, pasien tidak pernah panas tinggi, kejang, atau pun trauma. Pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap.3. Riwayat Masa kanak-kanakSelama masa kanak-kanak, pasien dibesarkan oleh kakek dan neneknya sebagai anak tunggal sampai usia 11 tahun. Pasien merupakan anak yang agak pemalu dan pendiam namun memiliki banyak teman. Pasien anak yang penurut dan tidak berbicara kasar ataupun membantah orang tuanya. Pasien sering dimanja oleh kakek dan neneknya.4. Riwayat Masa RemajaMenurut ibu pasien, selama masa remaja pasien merupakan anak yang baik dan penurut, senang membantu ibunya, mempunyai banyak teman dan mempunyai teman teman akrab. Pasien juga hidup akur dengan saudara-saudara lainnya, tidak sering bertengkar atau saling iri. Selama masa remaja, pasien tidak pernah panas tinggi, kejang, ataupun trauma yang berat. 5. Riwayat DewasaMenurut ibu pasien, pasien mempunyai teman dekat (pacar) setelah pasien selasai SMA dan melanjutkan kuliah. 6. Riwayat PendidikanPasien bersekolah di SD Kristen Tomra, selama sekolah pasien selalu Juara kelas. Setelah lulus SD, pasien melanjutkan sekolahnya di SMPN Selwaru dan tetap juara kelas. Setelah lulus SMP, pasien melanjutkan sekolah di SMAN Selwaru dan lulus dengan juara umum. Pasien mempunyai banyak teman dan tidak pernah mempunyai masalah dengan sekolahnya. Setelah lulus SMA, pasien melanjutkan kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Fisika Universitas Pattimura. Selama kuliah pasien memiliki banyak teman dan memiliki teman dekat. Namun pasien lebih cenderung pendiam dan stress ketika menyelesaikan skripsinya. Menurut pasien, ia dipersulit oleh pembimbing skripsinya sehingga mengalami penelitian dan perbaikan yang lama dan membuat masa studi yang panjang, yang tidak sesuai dengan yang diharapkannya.7. Riwayat PekerjaanSetelah menyelasaikan kuliahnya tahun 2011. Pasien melamar menjadi guru fisika di SMPN Selwaru dan menjadi guru honorer selama 2 tahun dan pasien baru saja lolos menjadi CPNS guru Maret 2015.8. Riwayat KeluargaPasien merupakan anak angkat (diangkat dari kakak perempuan ibu pasien). Anak pertama dari lima Saudara tiri (,,,,) satu ibu beda ayah, keempat saudaranya tinggal di Flores dan pasien tidak begitu dekat dengan keempat saudaranya. Pada keluarga angkatnya, pasien merupakan anak pertama dari empat saudara. Anak kedua () usia 16 tahun kelas I SMA, anak ketiga () usia 12 tahun kelas VI SD, dan anak keempat () usia10 tahun kelas IV SD. Dalam keluarga pasien, diketahui ibu kandung pasien memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Ibu pasien sudah meninggal di Flores tahun 2006. Selain ibu kandung pasien, tidak ada keluarga lainnya yang memilki keluhan yang sama dengan pasien.

Keterangan : : Laki- laki

: Perempuan

9. Riwayat PerkawinanPasien belum menikah. Namun pernah memiliki teman dekat. 10. Kehidupan Sosial Ekonomi SekarangPasien tinggal bersama kedua orang tua angkatnya dan ketiga saudara lainnya di Passo. Menurut alloanamnesis kehidupan ekonomi pasien berkecukupan, ayah pasien bekerja sebagai Satpol PP dan ibu merupakan Ibu Rumah Tangga.

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTALA. Deskripsi Umum1. PenampilanSeorang wanita tampak seusianya, kulit warna sawo matang, rambut hitam, lurus, panjang sepinggang, memakai baju kaos hitam dengan celana jeans biru selutut dan tampak cukup rapi. 2. KesadaranTerdapat perubahan kesadaran (apatis) namun tidak terdapat kesadaran berkabut.3. Perilaku dan PsikomotorPasien duduk,cukup tenang saat wawancara, kontak mata pasien baik namun pasien sesekali menunduk. 4. Sikap terhadap pemeriksaPasien bersikap Kooperatif terhadap pemeriksa5. PembicaraanPasien berbicara dengan suara yang jelas namun dalam menjawab pertanyaan tidak spontan (terhambat).

B. Keadaan Afektif (Mood), Perasaan, Ekspresi Afektif1. Mood: Hipotimia2. Afek: Depresif3. Keserasian: Tampak serasi

C. Fungsi Kognitif1. Taraf Pendidikan, Pengetahuan dan Kecerdasan:Baik, pasien dapat membaca, menulis dan menjawab beberapa penambahan dan perkalian sederhana.2. Orientasi Waktu, tempat dan oranga. Waktu: Baik, pasien dapat membedakan waktu pagi, siang, dan malamb. Tempat: Baik, pasien tahu saat ini berada di RSKD Ambonc. Orang: Baik, pasien dapat mengenali dengan baik dokter yang memeriksa dan coass yang memeriksa.3. Daya ingat segera, jangka pendek dan panjanga. Jangka Panjang: Baik, pasien masih mengingat tempat dan tanggal lahir serta sekolah tempat pasien bersekolah dulu.b. Jangka Sedang: Baik, pasien masih mengingat siapa yang membawa pasien ke RSc. Jangka Pendek: Baik, pasien dapat mengingat sarapan dan jenis obat yang ia makan tadi pagi4. Konsentrasi dan Perhatian : Terkesan menurun5. Pikiran Abstrak : Baik, pasien dapat mengkonsepkan aktivitas yang dilakukannya dengan baik.

D. Gangguan Persepsi1. Halusinasi dan Ilusi :Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengejek dirinya yang mengatakan bahwa ia tidak berguna dan tidak ada yang mau berteman dengan dirinya. Suara-suara tersebut mulai terdengar 2 minggu sebelum masuk RS. 2. Depersonalisasi dan derealisasi : Tidak ada gangguanE. Proses Pikir1. Arus Pikir: a. Produktivitas: Pikiran yang lambatb. Kontuinitas: Relevan, Asosiasi Longgarc. Hendaya berbahasa: -2. Isi Pikirana. Preokupasi : Terdapat preokupasi terhadap panyakitnya (tumor mammae)b. Gangguan Pikiran 1) Waham: Tidak ada2) Gagasan Mirip Waham: Tidak adaF. Pengendalian ImpulsKurang, pasien tidak dapat mengontrol emosinya.

G. Daya Nilai 1. Daya Nilai Sosial : Baik, pasien patuh terhadap aturan-aturan selama perawatan (tidak pernah melarikan diri). Pasien juga merupakan anak yang penurut di keluarganya. 2. Uji daya nilai : Sulit dinilaiH. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannyaPasien ingin sembuh. Pasien ingin segera pulang dan melanjutkan pekerjaannya sebagai guru, namun pasien tidak ingin operasi tumor mammae dan ingin mencoba pengobatan tradisional.I. TilikanTilikan 4 ( Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahuinya dalam dirinya)J. Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

IV. IKHTISAR TEMUAN BERMAKNASeorang perempuan usia 26 tahun, agama Kristen Protestan, Pendidikan Terakhir sarjana, alamat Passo. Pasien diantar oleh ayah dan ibunya ke Rumah Sakit Khusus Daerah Ambon pada tanggal 11 Maret 2015 pada pukul 06.30 WIT dengan keluhan utama terlihat murung dan sulit tidur, yang mulai dialami sejak 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien sulit untuk memulai tidur, dan jika sudah tidur, sering terbangun tengah malam dan sulit tidur kembali. Nafsu makan pasien juga menurun, dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas dan merasa cepat lelah. Hal ini dikarenakan pasien memikirkan penyakitnya berupa benjolan yang ada pada payudara kanan yang muncul sejak 3 bulan yang lalu. Setelah memeriksakan diri di Dokter Spesialis Bedah pasien semakin ketakutan karena akan dioperasi. Pasien juga mengatakan mendengar suara-suara yang mengejek dan menghina dirinya. Suara suara tersebut didengar hampir setiap hari baik pagi, siang, maupun malam sejak 2 minggu yang lalu.Riwayat kejang, napza (-). Riwayat trauma kepala (+) tahun 2011 tapi tidak sampai membuat pasien pingsan. Riwayat keluarga (+) ibu pasien mengalami keluhan yang sama seperti pasien. Pasien pernah dirawat di RSKD sebanyak 1x (berdasarkan alloanmnesis dari orang tua pasien) pada bulan bulan September 2011 karena pasien memiliki keluhan yang sama yaitu murung, gelisah, sulit tidur dan berbicara sendiri serta mendengar suara-suara yang menghina dirinys. Setelah keluar dari Rumah Sakit, pasien kontrol dan minum obat teratur bahkan menurut ibu pasien, dokter bahkan sudah menyuruh pasien untuk menghentikan obatnya karena kondisi pasien sudah membaik. Obat yang diminum saat itu yakni Haloperidol 5mg (3x1), depresac 20 mg (1x1), dan CPZ 100 mg (1x1).

V. FORMULASI DIAGNOSTIKBerdasarkan riwayat penyakit pasien, didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa pasien sering terlihat murung, nafsu makan menurun, aktivitas psikomotor menurun, sulit tidur bahkan tidak tidur, berbicara sendiri, sehingga secara klinis bermakna secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan (distress) maupun hendaya (disability) pada berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa. Pada auto maupun alloanmnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan beberapa hal yang bermakna yang berhubungan dengan terjadinya perubahan pada pikiran dan perilaku pasien antara lain : (1) pasien murung, tidak nafsu makan, sulit tidur bahkan tidak tidur (2) berlangsung 3 bulan kehilangan minat dan kegembiraan, (3) Afek hipotimia, disertai gejala tambahan berupa sulit berkonsentrasi, psikomotor menurun dan gagasan bahwa ia tidak berguna (4) pasien pernah mengalami keluhan yang sama dengan jarak antara episode sekitar 4 tahun dan memiliki masalah yang berbeda. Dari temuan ini berdasarkan PPDGJ III dapat dipastikan bahwa pasien ini didiagnosa sebagai Gangguan Depresif berulang. Pada pasien 3 gejala utama depresi ditemukan disertai juga dengan adanya berbicara sendiri serta halusinasi auditorik berupa suara-suara yang menghina dan mengejek pasien. Dengan demikian, berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa pada Aksis I pasien ini yaitu Gangguan Depresif Berulang Episode Kini Berat dengan Gejala Psikotik. Dalam hal pembelajaran, pasien mampu menyelasaikan tugasnya dengan baik bahkan melajutkan kuliah sampai selesai sehingga tidak terlihat adanya gambaran retardasi Mental. Pasien juga memiliki banyak teman dan sering akur dengan saudara-saudaranya. Oleh sebab itu diagnosis untuk Akisis II tidak ada.Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan adanya benjolan pada mammae Dextra, mobile, padat kenyal, tidak nyeri dan adanya lesi pada payudara kanan yang mulai mengering dan menurut keluarga pasien didiagnosis Tumor mammae oleh Dokter Spesialis Bedah dan direncanakan untuk operasi. Sehingga diagnosis Aksis III adalah Tumor Mamme dextra.Pada Aksis IV, tidak ditemukan masalah dengan keluarga, pekerjaan, pendidikan, sehingga aksis IV tidak ada. Pada Aksis V, GAF HLPY atau Global Assesment of Functioning yang tertinggi dalam 1 tahun terakhir yaittu sebesar 61-70, pasien mengalami beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik. Sedangkan GAF Current sebesar 60-51 yaitu pasien mengalami gejala sedang , disabilitas sedang.

VI. EVALUASI MULTIAKSIALAksis I: F33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan gejala PsikotikAksis II: Tidak AdaAksis III: Tumor Mammae DextraAksis IV: Tidak ada masalahAksis V: GAF HLPY 61-70 GAF Current 51-60VII. PROGNOSISAd Vitam: Bonam Ad Functionam: Dubia ad malamAd Sanationam:Dubia ad malamVIII. PENATALAKSANAANA. Psikoterapi1. Terhadap pasien a. Psikoterapi suportifb. Modifikasi perilaku2. Terhadap Keluarga Penjelasan terhadap keluaga tentang kondisi pasien Psikoedukasi terhadap anggota keluarga untuk memperhatikan jadwal minum obat pasien secara teratur setelah pasien keluar dari RS Memberitahu efek samping obat B. Psikofarmako1. Fluoxetine 20 mg : 1x1 tab (malam)2. Risperidon 2 mg: 2x1 tab3. Triheksiphenidil 2 mg: 2x1 tab4. Klorpromazin100mg: 1x1 tab (malam)IX. DISKUSIDalam diagnosis Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan gejala Psikotik, harus menggunakan urutan diagnosis yaitu adanya episode depresif yang berulang baik itu episode depresi ringan, sedang, maupun berat. Pasien mengalami sedikitnya dua episode depresi. Dan sekurang-kurangnya dua episode telang berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna. Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantra episode, namun sebagian kecil pasien mungkin menetap, terutama pada usia lanjut. 1,2Gejala utama pada episode depresif baik pada derajat ringan, sedang, maupun berat adalah sebagai berikut: 1 Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.Gejala lainnya berupa: 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurangUntuk episode depresi berat dengan gejala psikotik, Sesuai dengan pedoman diagnosti bahwa harus adanya semua gejala utama depresi ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, dan beberapa diantaranya dalam intesitas berat. Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jwab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging yang membusuk. Retardasi psikomotor berat dapat menuju stupor. Berdasarkan gejala yang dialami pasien maka diagnosis mengarah pada Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan gejala Psikotik.1,2

X. FOLLOW UPTanggal PemeriksaanHasil pemeriksaan dan AnalisaTindak Lanjut

11/3/2015Kontak (+) mata verbal, tenangVerbalasi : tidak spontanAfek : HipotimiaArus pikir : relevan, Asosiasi longgarGangguan Persepsi : Halusinasi AuditorikGangguan isi pikir: Preokupasi tntng penyakitnyaRawat bangsal akutR/Courage 20 mg : 0-0-1Risperidon 2 mg: 2x1 tabTriheksiphenidil 2 mg: 2x1 tabKlorpromazin 100mg: 0-0-1

12/3/2015Kontak (+) mata verbal, tenangVerbalasi : tidak spontanAfek : HipotimiaArus pikir : relevan, Asosiasi longgarGangguan Persepsi : Halusinasi AuditorikGangguan isi pikir: Preokupasi tntng penyakitnyaR/Courage 20 mg : 0-0-1Risperidon 2 mg: 2x1 tabTriheksiphenidil 2 mg: 2x1 tabKlorpromazin 100mg: 0-0-1

13/3/2015Kontak (+) mata verbal, tenangVerbalasi : spontanAfek : HipotimiaArus pikir : relevan, Asosiasi longgarGangguan Persepsi : Halusinasi Auditorik + Gangguan isi pikir: Preokupasi tntng penyakitnyaR/Courage 20 mg : 0-0-1Risperidon 2 mg: 2x1 tabTriheksiphenidil 2 mg: 2x1 tabKlorpromazin 100mg: 0-0-1

14/3/2015Kontak (+) mata verbal, tenangVerbalasi : spontan, lancarAfek : HipotimiaArus pikir : relevan, Asosiasi longgarGangguan Persepsi : Halusinasi Auditorik (-)Gangguan isi pikir: Preokupasi tntng penyakitnyaR/Courage 20 mg : 0-0-1Risperidon 2 mg: 2x1 tabTriheksiphenidil 2 mg: 2x1 tabKlorpromazin 100mg: 0-0-1Pulang, control di poliklinik RSKD

DAFTAR PUSTAKA1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta: Bina Rupa Aksara. 2001. Hal64-672. Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2013. Hal 228-433. Maslim R. Panduan Praktis penggunaan Obat Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian ilmu kedoktrab jiwa FK Unika Atma Jaya. 2007

Gangguan Depresif Berulang: Episode Kini Berat dengan gejala Psikotik19