Click here to load reader
Upload
fitria-sugiarti
View
1.076
Download
143
Embed Size (px)
Citation preview
I. Judul : Alkana, Alkena dan Alkuna
II. Tanggal Praktiukum: Jumat, 11 Maret 2016. Pukul 07.00
III. Selesai Praktikum : Jumat, 11 Maret 2016. Pukul 12.00
IV. Tujuan Percobaan :
1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat dibakar
V. Dasar Teori :
A. Pengertian Alkana, Alkena dan Alkuna
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang paling sederhana. Ini
disebabkan oleh atom – atom penyusunnya yang hanya terdiri dari hidrogen dan
karbon. Hidrokarbon dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu hidrokarbon
alifatik, hidrokarbon alisiklik dan yang terakhir adalah hidrokarbon aromatik
(Riyanti,2008).
Alkana, alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh. Dan ketiganya
memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat luas. Menurut Prasojo (2012, 68-69),
senyawa yang hanya memiliki ikatan tunggal karbon – karbon dan karbon
hidrogen, berapapun jumlah atom karbonnya, digolongkan dalam kelompok
senyawa alkana. Sedangkan pengertian Alkena dan alkuna sendiri menurut
Prasojo (2012, 85) alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap karbon – karbon. Sedangkan alkuna adalah senyawa hidrokarbon
yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon – karbon.
B. Sifat – sifat Alkana, Alkena dan Alkuna
Alkana merupakan komponen utama dalam gas alam dan minyak bumi.
Senyawa alkana mempunyai ikatan jenuh atau tunggal dengan rumus umum
Cn H2 n+2. Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air
tetapi cenderung larut dalam pelarut – pelarut nonpolar, seperti ester dan CCl4.
Apabila alkana ditambahkan ke dalam air, alkana akan berada pada lapisan atas,
karena massa jenis alkana yang lebih kecil dari massa jenis air.
Alkana memiliki dua reaksi utama, yaitu reaksi dengan halogen dan reaksi
pembakaran. Tidak hanya alkana yang mengalami reaksi tersebut. Alkena dan
alkuna juga dapat bereaksi dengan halogen yang disebut dengan adisi halogen.
Pada reaksi pembakaran hanya dimiliki oleh alkana dan alkuna saja.
a. Reaksi dengan Halogen pada alkana (Halogenasi)
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2 Br2 dan I2) menghasilkan alkil
halida dan reaksinya dinamakan halogenasi. Halogenasi biasanya
menggunakan brom ataupun klor sehingga disebut juga brominasi dan
klorinasi. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
R−H+ X2→ R−X+H−X
Sebagai contoh adalah: ,
C H 4+Cl4 → CH3 Cl+HCl
b. Reaksi Adisi halogen pada alkena dan alkuna
Klor dan brom mampu mengadisi ikatan rangkap karbon – karbon dan ikatan
ganda tiga. Suatu uji laboratorium yang lazim mengenai adanya ikatan
rangkap atau ganda tiga dalam suatu senyawa yang tidak diketahui strukturnya
ialah dengan mereaksikan senyawa itu dengan Br2 dalam CCl4. Bromin dan
klorin dapat mengadisi alkena dan alkuna menghasilkan 1,2 dihalida. Fluorin
dan Iodin tidak dapat digunakan karena fluorin yang sangat reaktif dan iodin
yang sangat tidak reaktif. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
c. Reaksi pembakaran
Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Pembakaran
campuran organik tidak selalu berupa pengubahan sederhana menjadi CO2 dan
H2O. Molekul gas yang lebih kecil yang dihasilkan dari proses pembakaran
apabila bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan nyala. Pembakaran dapat
terjadi secara sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna ialah
pengubahan suatu senyawa menjadi CO2 dan H2O. Namun, apabila oksigen
tidak cukup untuk pembakaran maka terjadilah pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida atau
kadang – kadang dalam bentuk arang atau jelaga.
Pembakaran sempurna:
Pembakaran tak sempurna:
C. Kalsium Karbida (CaC2)
Kalsium karbida atau lebih dikenal dengan karbit, dalam keadaan murni dia
tidak berwarna. Namun karbit yang biasa digunakan memiliki warna abu – abu
atau coklat. Apabila karbit direaksikan dengan air, maka reaksi yang terjadi
adalah
CaC2(s)+2 H 2 O(aq)→Ca ¿
Gas yang dihasilkan adalah gas asetilena, yang merupakan suatu hidrokarbon
golongan alkuna.
D. Liquid Petroleum Gas (LPG)
LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas
alam. Dengan menambahkan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi
cair. Komponen LPG didominasi oleh Propana (C3H8) dan butana (C4H10). Selain
itu terdapat pula isobutana sebagai komponennya. Penggunaan utama LPG di
Indonesia adalah sebagai bahan bakar alat dapur.
VI. Alat dan Bahan
1. Alat – alat
a. Tabung Reaksi 4 buah
b. Selang plastik 1 buah
c. Sumbat karet 1 buah
d. Pipet tetes 2 buah
Dimasukkan dalam tabung reaksiDialiri gas elpijidiamati
Hasil percobaan
5 mL air brom
Dinyalakandiamati
Hasil pengamatan
Gas elpiji
e. Korek api 1 buah
f. Kompor gas 1 buah
g. Klem dan statif 1 buah
2. Bahan
a. Kalsium Karbida (CaC2)
b. Gas elpiji (propana + butana + isobutana)
c. Air brom (Br2)
VII. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
2. Pengamatan warna gas elpiji
3.
- Diambil dan dibalik menghadap ke atas- Dinyalakan- diamati
- Dihubungkan dengan pipa bengkok- Ditetesi air pada tabung A- ditutup
- Diisi penuh dengan air- Ditempatkan terbalik diatas
bak (D) berisi air
- Ditambah butiran karbit
Tabung A
Tabung C terisi gas
Hasil pengamatan
Tabung B
4.
VIII. Reaksi – reaksi
Reaksi pada propana
CH3CH2CH3 + Br2 CH3CH2CH2Br + HBr
(Propana) (1-bromo propana)
atau
CH3CH2CH3 + Br2 CH3CHBrCH3 + HBr
(Propana) (2-bromo propana)
Reaksi pada butana
CH3CH2CH2CH3 + Br2 CH3CH2CH2CH2Br + HBr
(Butana) (1-bromo butana)
atau
CH3CH2CH2CH3 + Br2 CH3CHBrCH2CH3 + HBr
(Butana) (2-bromo butana)
Reaksi pada isobutana
CH3CHCH3 + Br2 CH3CHCHBr + HBr
CH3 CH3
(Isobutana) (1-bromo-2-metil propana)
- Dialirkan pada tabung reaksi- diamati
- Dihubungkan dengan selang- Ditetesi air pada tabung A- ditutup
- Ditambahkan air brom- Ditambah butiran karbit
Tabung A
Gas dari tabung A
Hasil pengamatan
Tabung Reaksi
atau
Br
CH3CHCH3 + Br2 CH3CHCH3 + HBr
CH3 CH3
(Isobutana) (2-bromo-2-metil propana)
Reaksi pada pembakaran tidak sempurna adalah :
CxHy + O2 → CO + H2O
Propana : C3H8 (g) + 2 O2 (g) 3 CO(g) + 4 H2O (l)
Butana : C4H10 (g) + 52 O2 (g)→ 4 CO (g) + 5 H2O (l)
Isobutana :
CH3CHCH3 + O2 → 4 CO (g) + 5 H2O (l)
CH3
Reaksi pada karbit dengan air
CaC2(s) + H2O (l) CH2 = CH2(g)+ Ca(OH)2 (s)
2C2H2(g) + O2(g) → 4C(s) + 2H2O (l)
Reaksi pada karbit dengan air brom
Persamaan reaksinya adalah :
IX. HASIL PENGAMATAN
No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
1. Sebelum Reaksi :
-Air Brom : Warna Kuning-Gas LPG : tidak berwarna
Setelah Reaksi :
-Air Brom yang dialiri gas LPG : warna air brom hilang dari kuning menjadi tidak berwarna
Atau Jenis reaksi
pada percobaan ini yaitu reaksi halogenasi
2. Pengamatan warna gas elpiji Setelah pengamatan :
-Warna nyala api : Biru Kemerahan
CxHy + O2 → CO + H2O
Propana : C3H8 (g) + 2 O2 (g)→ 3 CO(g) + 4 H2O (l)
Butana : C4H10 (g) + 52 O2 (g)→ 4 CO (g) + 5 H2O (l)
Isobutana : CH3CHCH3 + O2 → 4 CO (g) + 5 H2
CH3
Gas elpiji mengalami pembakaran yang tidak sempurna
Nyala api biru kemerahan
3. Sebelum reaksi : Gas mengalami
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Dialiri gas elpiji- diamati
Warna air brom hilang
5 mL air brom
- Dinyalakan- diamati
Gas elpiji
Nyala api biru kemerahan
- Butiran karbit berwarna abu – abu
- Air : tidak berwarna
Sesudah reaksi :
- Karbit + air : muncul gelembung gas
- Gas dalam tabung dinyalakan dengan korek : muncul letupan api berwarna dan membentuk jelaga
CaC2(s) + H2O (l) CH2 = CH2(g)+ Ca(OH)2 (s)
2C2H2(g) + O2(g) → 4C(s) + 2H2O (l)
pembakaran tidak sempurna karena membentuk jelaga dan letupan api berwarna merah
4. Sebelum reaksi :
- Butiran karbit : berwarna abu-abu
- Air brom : berwarna kuning
Sesudah reaksi :
- Karbit + air : muncul
Pada percobaan ini terjadi reaksi adisi
gelembung gas- Air brom + aliri
gas : warna air brom hilang dan warna menjadi jernih
X. Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu uji gas elpiji kedalam 5 ml air brom yang
bertujuan untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada alkana yang terdapat didalam gas
elpiji. 5 mL air brom yang berupa larutan berwarna kuning dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Lalu dialirkan gas elpiji melalui selang ke dalam tabung reaksi yang
telah terisi oleh 5 mL air brom dan diamati perubahan yang terjadi. Setelah diamati,
air brom mengalami perubahan warna dari larutan berwarna kuning menjadi larutan
tidak berwarna. Hal ini dikarenakan pada gas elpiji mengandung senyawa alkana,
diantaranya yaitu; Propana(C3H8), Butana(C4H10)dan Iso-butana. Maka pada saat gas
elpiji dialirkan kedalam air brom, senyawa alkana yang terkandung di dalam gas elpiji
bereaksi dengan air brom sehingga terjadi reaksi substitusi. Jika senyawa jenuh alkana
direaksikan dengan salah satu golongan halogen maka akan terjadi reaksi substitusi.
Reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom
senyawa lain. Reaksi substitusi pada senyawa jenuh alkana adalah sebagai berikut:
R - H + X2 R – X + H – X
Berikut adalah reaksi senyawa alkana yang terdapat didalam gas elpiji dengan air
brom ;
Reaksi pada propana
CH3CH2CH3 + Br2 CH3CH2CH2Br + HBr
(Propana) (1-bromo propana)
atau
CH3CH2CH3 + Br2 CH3CHBrCH3 + HBr
(Propana) (2-bromo propana)
Reaksi pada butana
CH3CH2CH2CH3 + Br2 CH3CH2CH2CH2Br + HBr
(Butana) (1-bromo butana)
atau
CH3CH2CH2CH3 + Br2 CH3CHBrCH2CH3 + HBr
(Butana) (2-bromo butana)
Reaksi pada isobutana
CH3CHCH3 + Br2 CH3CHCHBr + HBr
CH3 CH3
(Isobutana) (1-bromo-2-metil propana)
atau
Br
CH3CHCH3 + Br2 CH3CHCH3 + HBr
CH3 CH3
(Isobutana) (2-bromo-2-metil propana)
Dapat disimpulkan bahwa perubahan warna yang dialami oleh air brom yang
semula berwarna kuning berubah menjadi tak berwarna, ini menunjukkan adanya
reaksi penggantian atom H dengan Halogen (reaksi substitusi) seperti penjelasan
diatas.
Pada percobaan kedua yakni uji nyala pembakaran gas elpiji yang bertujuan
untuk menunjukkan sifat alkana yang dibakar. Gas elpiji yang dinyalakan melalui
pembakar bunsen, diamati nyala api yang terjadi. Setelah diamati, tampak pada
kompor menimbulkan nyala api berwarna biru kemerahan. Hal ini menunjukkan
bahwa pembakaran yang terjadi pada gas elpiji merupakan pembakaran yang tidak
sempurna. Dimana pembakaran tidak sempurna suatu senyawa alkana yang bereaksi
dengan oksigen menghasilkan gas karbon monoksida dan air.
Reaksi pada pembakaran tidak sempurna adalah :
CxHy + O2 → CO + H2O
Propana : C3H8 (g) + 2O2 (g)→ 3 CO(g) + 4 H2O (l)
Butana : C4H10 (g) + 52 O2 (g)→ 4 CO(g) + 5 H2O (l)
Isobutana : CH3CHCH3 + O2→ 4 CO (g) + 5 H2O (l)
CH3
Percobaan yang ketiga yaitu mereaksikan karbit (CaCl2) dengan air. Langkah
pertama yakni memasukkan padatan karbit yang berwarna abu-abu kedalam tabung
reaksi A. Kemudian menyiapkan air lalu memasukkannya ke dalam bak D. Lalu
tabung reaksi C dimasukkan kedalam bak D sampai tabung reaksi C penuh dengan
air. Setelah itu, tabung reaksi A yang berisi karbit diteteskan air dan langsung ditutup
dengan sumbat karet yang terdapat selangnya. Selang tersebut disambungkan kedalam
tabung reaksi C yang sudah terisi air dan terletak pada bak D dengan posisi mulut
tabung dibawah.Fungsi penambahan air pada tabung yang berisikan butiran karbit
adalah membentuk gas etuna. Pada reaksi tersebut menghasilkan gas etuna atau
asetilena. Setelah beberapa menit, tabung C yang berisikan air lama kelamaan akan
terisi oleh gas etuna. Ketika tabung reaksi C sudah terisi penuh oleh gas asetilena atau
etuna, maka tabung tersebut harus segera dibalik dengan posisi mulut tabung diatas
dan mulut tabung ditutup oleh ibu jari. Kemudian tabung reaksi C dengan segera
disulut oleh korek api.
Persamaan reaksinya adalah :
CaC2(s) + H2O (l) CH2 = CH2(g)+Ca(OH)2 (s)
Berdasarkan hasil pengamatan, ketika gas dalam tabung reaksi C disulut oleh
korek api menghasilkan letupan, warna nyala api berwarna merah dan jelaga berwarna
hitam. Hal tersebut menandakan bahwa pembakaran gas asetilena adalah pembakaran
tidak sempurna karena membentuk jelaga berwarna hitam. Warna nyala api gas
asetilena berwarna merah karena pada dasanya warna nyala pada alkuna berbeda
dengan nyala pada alkana karena perbedaan kuat ikatan di dalam senyawa tersebut.
Adapun reaksi pembakaran yang terjadi pada gas etuna atau asetilena adalah sebagai
berikut;
Persamaan reaksinya adalah:
2C2H2(g)+ O2(g)→ 4C(s) + 2H2O (l)
Percobaan yang keempat yaitu mereaksikan gas karbit dengan air brom. Gas
karbit sisa dari percobaan ketiga dialirkan ke dalam 5 ml air brom yang terdapat
didalam tabung reaksi. Warna air brom yang awalnya berwarna kuning berubah
menjadi larutan tak berwana. Perubahan warna air brom tersebut menandakan bahwa
senyawa asetilena pada gas karbit telah mengalami reaksi adisi dengan Bromin. Pada
jumlah air brom yang sedikit akan mengadisi alkuna menjadi alkena. Sedangkan bila
air bromnya berlebih maka dapat mengadisi alkena menjadi alkana.
Persamaan reaksinya adalah :
XI. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada percobaan pertama, alkana dapat mengalami reaksi substitusi yang
merupakan reaksi penggantian atom hidrogen dengan halogen (halogenasi).
2. Pada percobaan kedua, alkana mengalami reaksi pembakaran tidak sempurna
dengan menghasilkan karbon monoksida dan air.
3. Pada percobaan ketiga, alkuna mengalami rekasi pembakaran yang tidak sempurna
dengan menghasilkan karbon atau jelaga berwarna hitam.
4. Pada percobaan keempat, alkuna dapat diadisi oleh halogen menjadi alkena
kemudian pada alkena diadisi lagi oleh halogen menjadi alkana.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah isi dari gas elpiji ?
Butana : CH3CH2CH2CH3
Propana : CH3CH2CH3
2. Gas apakah yang terjadi sewaktu karbit diberi air?
CaC2(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Jadi, gas yang terbentuk saat karbit diberi air adalah gas asetilen (C2H2)
3. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi dari gas tersebut setelah dimasukkan ke dalam
air brom!
4. Bedakan sifat reaksi yang terjadi antara gas kota & gas elpiji & gas karbit
terhadap air brom!
Pada gas elpiji terdapat senyawa butana, propana dan isobutana yang
ketiganya merupakan senyawa alkana. Alkana memiliki sifat dapat disubstitusi
oleh halogen. Jadi, saat gas elpiji direaksikan dengan air brom maka akan
mengalami reaksi substitusi. Gas karbit merupakan senyawa alkuna. Alkuna
memiliki sifat dapat diadisi oleh halogen. Jadi saat gas karbit direaksikan dengan
air brom maka akan mengalami reaksi adisi.
5. Tuliskan reaksi pembakaran dari gas kota/gas elpiji & gas karbit serta bedakan
nyala yang terjadi dari masing-masing hasil pembakaran gas tersebut pada
pengamatanmu!
Gas elpiji
C3H8(g) + 72O2(g) 3CO(g) + 4H2O(l)
C4H10(g) + 92O2(g) 4CO(g) + 5H2O(l)
Pada gas elpiji, nyala api berwarna biru kemerahan
Gas karbit
CH2=CH2(g) + O2(g) 2C(s) + 2H2O(l)
Pada gas karbit, nyala api berwarna merah oranye
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Kalsium Karbida. (online), http://id.wikipedia.org//wiki, diakses pada 15
Maret 2016
Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik . Jakarta: Erlangga
Hart, H. Craine, J.E dan Hart, P.J., 2003. Kimia Organik Edisi 1. Alih bahasa: Suminar
Achmadi. Jakarta: Erlangga
Prasojo, Stefanus Layli. 2012. Kimia Organik I. (online),
http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/files/2012/02/Kimia-organik-I.pdf, diunduh pada 10
Maret 2016
Riyanti, M. Zipora, S. Tri RA. Subki EM. 2008. Sintesis Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Unila
Rosmayanti, Lisna. 2012. “Kajian Komposisi Hidrokarbon dan Sifat Fisika – Kimia LPG
untuk Rumah Tangga”. Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi. Vol 46 No.2, (online).
http://202.46.252.13/ojslemigas/indet.php/LPMGB/article/view/67/67, diunduh pada 10
Maret 2016
Tim Dosen Kimia Organik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya: Jurusan
Kimia FMIPA Unesa.