64
LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI GANESHA UNDERWATER : PENINGKATAN DAYA DUKUNG PARIWISATA BALI UTARA DENGAN MEWUJUDKAN TRANSPORTASI BAWAH LAUT Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T. NIDN. 0001127905 Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. NIDN. 0021077705 Gede Iwan Setiabudi, S.Pd., M.Si. NIDN. 0018058003 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA September, 2018

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

GANESHA UNDERWATER : PENINGKATAN DAYA DUKUNG PARIWISATA

BALI UTARA DENGAN MEWUJUDKAN TRANSPORTASI BAWAH LAUT

Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T.

NIDN. 0001127905

Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T.

NIDN. 0021077705

Gede Iwan Setiabudi, S.Pd., M.Si.

NIDN. 0018058003

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

September, 2018

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI
Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

iii

DAFTAR ISI

HALAM SAMPUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

RINGKASAN ............................................................................................................... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5

1.4 Manfaat ................................................................................................................ 5

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ......................................................................... 6

1.6 Luaran Penelitian ................................................................................................. 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9

2.1 Underwater Bike.................................................................................................. 9

2.2 Perancangan Ganesha Underwater ..................................................................... 9

2.3 Propulsi .............................................................................................................. 11

2.4 Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 11

2.5 Road Map Penelitian ......................................................................................... 12

BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 13

3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................................ 13

3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 14

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 15

3.4 Analisis Data ..................................................................................................... 15

3.5 Luaran Penelitian Per Tahun ............................................................................. 16

3.6 Indikator Capaian Penelitian ............................................................................. 16

3.7 Pembagian Tugas Tim Peneliti.......................................................................... 17

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

iv

BAB 4. HASIL PENELITIAN TAHUN PERTAMA (2018)..................................... 19

4.1 Perancangan dan Pengembangan Chasis ........................................................... 19

4.2 Perancangan dan Pengembangan Body ............................................................. 51

BAB 5. KESIMPULAN .............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

1

RINGKASAN

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya

dukung IPTEK dalam rangka mewujudkan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata

nasional.

Sedangkan tujuan jangka pendek penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut: (1) terciptanya kendaraan bawah laut Ganesha Underwater sehingga

dapat memberikan daya dukung bagi pelayan transportasi wisatawan di daerah

wisata Desa Pemuteran Bali Utara sebagai pilot study dalam penelitian ini, (2)

pemberdayaan industri lokal untuk melakukan penyempurnaan produk yang

dihasilkan dalam penelitian ini, (3) terciptanya produk yang dapat di-paten-kan,

dan (4) memberikan imbas kepada sektor-sektor lain, seperti: perikanan, pangan,

pendidikan, dan lain sebagainya dalam memanfaatkan produk yang dihasilkan

dalam penelitian ini.

Penelitian yang diusulkan terdiri dari dua tahun: (1) tahun I akan dilakukan

rancang bangun model kendaraan bawah laut Ganesha Underwater, (2) tahun II

akan dilakukan pengembangan prototype dan implementasi produk di daerah

wisata Desa Pemuteran Bali Utara sebagai pilot study serta akan dilakukan

evaluasi dan penyempurnaan produk ditinjau dari kualitas produk yang berimbas

pada pariwisata lokal, dan juga akan dilakukan diseminasi dan sosialisasi terhadap

produk yang dihasilkan sehingga dapat memberikan imbas pada sektor lain secara

lebih luas.

Pengembangan produk Ganesha Underwater akan menggunakan

metodologi prototyping, sedangkan analisis kebutuhan dan pengumpulan data

akan dilakukan melalui metode wawancara, observasi dokumen maupun

lapangan, serta kajian literatur.

Kata Kunci: daya dukung IPTEK, Ganesha Underwater, kendaraan bawah laut,

standarisasi layanan wisatawan.

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia tidak hanya memiliki anugerah keindahan alam yang tiada tara pada

pemandangan pegunungan, hutan, sungai, dan pantainya saja. Masih ada lagi

bagian lain dari alam Nusantara yang juga menyimpan pesona yang menakjubkan,

yaitu alam bawah laut. Taman laut Indonesia terkenal karena ekosistem bawah

lautnya yang masih alami dan lengkap. Kelompok terumbu karang yang hidup

berdampingan dengan sejenis tumbuhan alga, membentuk koloni karang yang

terdiri atas ribuan hewan kecil, menjadikannya sebagai “surga” di bawah laut.

Ditambah lagi dengan kawanan ikan-ikan yang beraneka warna, membuatnya

semakin indah. Ada banyak objek wisata bawah laut Indonesia yang juga populer

di tingkat dunia, sehingga mampu menarik banyak wisatawan mancanegara yang

punya hobi menyelam.

Kawasan obyek wisata Desa Pemuteran merupakan kawasan pantai dan

bawah laut dengan ciri khas kelandaian daerahnya dan ketenangan suasana yang

dimilikinya. Pasir pantai ini berwarna hitam berkilauan dengan bentuk pantainya

yang menjorok ke daratan laksana sebuah teluk. Panjang pantainya sendiri

mencapai 6 km dan berlatar bukit dengan dominasi pohon kelapa dan pohon

arena. Selain menikmati keindahan pesisirnya, hal lain yang dapat ditemui di

kawasan wisata Pemuteran dan menjadi surga tersembunyi dikawasan ini adalah

pemandangan bawah laut yang banyak ditumbuhi terumbu karang dan ribuan ikan

dengan berbagai jenis. Keindahan terumbu karang Pemuteran memiliki 80% jenis

terumbu karang yang ada di Indonesia. Kawasan Pemuteran pernah mendapatkan

penghargaan dari SKAL (organisasi pariwisata bawah laut sedunia) pada bulan

November 2003 karena keindahan bawah lautnya yang mempesona.

Para pecinta snorkeling atau diving, pasti tidak melewatkan untuk menyelam

ke kawasan Pemuteran. Selain keindahan terumbu karang asli yang berada disana,

kecantikan bawah lautnya ditambah memesona dengan kehadiran patung-patung

yang juga ditumbuhi koral-koral. Berada pada kedalaman sekitar 15-28 meter

pada area dasar laut seluas 2500 meter persegi ini adalah spot favorit para

penyelam untuk menikmati keindahan bawah laut Pemuteran.

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

3

Gambar 1.1 Obyek Wisata Bawah Laut di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak

Kabupaten Buleleng – Bali.

Kegiatan tersebut jika dilakukan dalam waktu yang lama dan jarak

penyelaman yang jauh tentu membutuhkan banyak energi. Baik karena gerakan

penyelaman, menahan tekanan hidrostatis dan hidrodinamis, maupun menahan

berat alat bantu menyelam. Oleh karena itu dibutuhkan alat bantu penyelam untuk

bergerak dengan leluasa tanpa menghabiskan energi penyelam berupa salah

satunya dengan menggunakan Underwater Bike.

Sudah terdapat banyak produk kendaraan pendorong penyelam di pasaran,

tetapi kebanyakan produk-produk tersebut tetap mempertahankan postur

penyelam, yaitu posisi tertelungkup dengan kaki hirozontal dan tangan terarah ke

depan. Penyelam masih harus menerima beban menahan postur tubuhnya seperti

menahan posisi kaki yang horizontal, beban dari tabung oksigen, dan beban pada

tangan yang berpegang pada kendaraan. Oleh karena itu perlu dirancang

kendaraan pendorong penyelam atau kendaraan bawah air yang berbeda yang

mampu memberikan kenyamanan bagi penyelam saat melakukan penyelaman

dalam periode waktu yang lama dan jarak yang jauh.

Untuk meningkatkan kenyaman dalam melakukan aktivitas didalam air

tersebut, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja sebagai salah satu universitas

yang memiliki fokus dalam bidang otomotif (Program Studi Pendidikan Teknik

Mesin) berkewajiban untuk ikut berperan serta dalam meningkatkan kualitas

layanan pariwisata. Layanan pariwisata yang baik tidak hanya harus ditingkatkan,

melainkan dampak dari layanan pariwisata itu sendiri juga harus meningkat.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

4

Dengan didorong hal tersebut maka dirancanglah Ganesha Underwater dalam

upaya meningkatkan kualitas layanan wisata bawah laut yang merupakan salah

satu moda transportasi yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi keindahan

obyek wisata bawah laut.

Dari paparan diatas, maka ilmu rekayasa yang akan dilakukan untuk

pengembangan prototype Ganesha Underwater dalam mendukung Rencana Induk

Penelitian (RIP) Universitas Pendidikan Ganesha Bidang Riset Unggulan dalam

konsentrasi Bidang Sains Dasar dan Teknologi Terapan dengan tema

Pengembangan IPTEK, dimana penelitian ini dapat berkontribusi pada ilmu

pengetahuan dan mewujudkan kendaraan bawah laut yang akan memberikan

dampak positif terhadap perkembangan dunia otomotif umumnya. Melalui

Penelitian Strategis Nasional dalam mendukung RIP Universitas Pendidikan

Ganesha, maka di usulkan penelitian dengan judul “Ganesha Underwater :

Peningkatan Daya Dukung Pariwisata Bali Utara Dengan Mewujudkan

Transportasi Bawah Laut”. Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya, dimana penelitian ini akan mengembangkan

protorype kendaraan bawah laut dari peneelitian sebelumnya pada Electric

Vehicles base Continues Variable Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi

I di daerah wisata Kuta Bali Selatan dan e-Bahari dalam upaya Pemberdayaan

Wisata Bawah Laut di Pulau Menjangan Bali Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun pertanyaan atau perumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana rancang bangun Ganesha Underwater dalam rangka

meningkatkan daya dukung pariwisata dibidang transportasi yang ramah

lingkungan?

2. Bagaimana prototype Ganesha Underwater?

3. Bagaimana implementasi Ganesha Underwater dengan daerah wisata di Desa

Pemuteran sebagai pilot study?

4. Bagaimana dampak implementasi Ganesha Underwater dalam rangka

mewujudkan Bali Utara sebagai destinasi utama pariwisata bawah laut?

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

5

1.3 Tujuan

Secara substansial, tujuan dari pengembangan Ganesha Underwater untuk

menunjang pariwisata di Bali, khususnya di Bali Utara ini dapat diformulasikan

sebagai berikut:

1. Terciptanya sebuah kendaraan bawah air yang mampu memberikan

kenyamanan bagi penggunanya dalam rangka mengoptimalisasi layanan

pariwisata melalui pengembangan kendaraan bawah air yang ramah

lingkungan.

2. Memudahkan para wisatawan dalam mengeksplorasi obyek-obyek wisata

bawah laut, terutama bagi wisatawan yang tidak memiliki kemampuan

snorkeling maupun diving sehingga setiap orang (dalam hal ini wisatawan)

dapat menikmati keindahan yang ada di bawah laut.

3. Menciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman serta mengurangi tingkat

polusi khususnya di daerah-daerah wisata di Bali Utara dan di seluruh Bali

pada umumnya.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-

masalah strategis berskala nasional:

1. Dengan dihasilkannya produk berupa Ganesha Underwater ini untuk

memberikan alternatif bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan wisata

bawah laut serta diharapkan memberikan dampak pada pengurangan polusi

laut melalui sumber energi yang terbarukan sehingga dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia pada sektor pariwisata.

2. Produk ini diharapkan dapat memberikan effect yang positif terhadap

perkembangan dunia otomotif di Indonesia dengan adanya peningkatan daya

dukung transportasi ramah lingkungan bagi pariwisata, khususnya pada sector

transportasi bawah air.

3. Dapat memberikan dampak pada sektor-sektor lain, seperti: peternakan,

pangan, pendidikan, industri, dan lain-lain, dengan memanfaatkan produk

yang dihasilkan.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

6

4. Penyediaan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung terhadap dampak

produk yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan pengelola layanan

pariwisata terkait serta industri yang memproduksinya. Hal ini akan terwujud,

jika produk ini dapat diimplementasikan secara luas dan nyata.

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Secara praktis dan akademik, pentingnya dan keutamaan dari penelitian ini

dapat dilihat dari konstribusi positifnya terhadap pembangunan sektor pariwisata,

yaitu:

1. Konstribusi dalam Menunjang Pembangunan, Khususnya Pembangunan

Sektor Pariwisata.

Dilihat dari perspektif pengembangan pembangunan, penelitian ini juga

memberikan manfaat penting bagi pegembangan sektor pariwisata pada sektor

layanan transportasi pariwisata, khususnya dalam penigkatan kualitas layanan

pariwisata melalui pengembangan transportasi bawah laut yang nyaman dan

ramah lingkungan. Secara lebih spesifik kebermanfaatan penelitian ini bagi

penunjang layanan pariwisata adalah:

a. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada pelaku

layanan pariwisata, khususnya di daerah wisata Desa Pemuteran Bali

Utara tentang petingnya pengembangan teknologi untuk

diimplementasikan pada layanan pariwisata.

b. Memberikan orientasi dan referensi dasar bagi pihak-pihak yang terkait,

khususnya Pemda Bali, terutama oleh Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dalam melaksanakan implementasi

alternatif layanan pariwisata di Bali.

c. Memberikan implementasi langsung tentang kendaraan bawah laut

alternatif berupa kendaraan dengan motor listrik sebagai penggerak

sehingga lebih ramah lingkungan. Strategi ini diharapkan nantinya dapat

menggantikan keberadaan motor bakar, sehingga dengan kendaraan

alternatif berbasiskan energi terbarukan dapat digunakan untuk

perkembangan pengelolaan layanan transportasi pariwisata dan sektor

pariwisata pada umumnya.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

7

Disamping itu, secara lebih detil dan operasional, penelitian ini memberikan

guna-manfaat dan dukungan besar bagi pembangunan karakter kebangsaan

(nasionalism building) dan peningkatan daya saing bangsa yang nantinya

diharapkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, terutama

dalam pembangunan dan pengembangan kompetensi bernegara secara utuh

dan menyeluruh.

2. Kontribusi Bagi Pengembangan IPTEK, Khususnya Bidang Transportasi.

Dilihat dari perspektif pengembangan pendidikan, penelitian ini juga

memberikan sumbagan ilmiah yang berarti pada ilmu pengetahuan, yaitu pada

bidang Teknik Mesin khususnya bidang Otomotif dalam pengembangan

kendaraan bawah laut alternatif yang ramah lingkungan dan berbasiskan pada

sumber energi terbarukan pada layanan transportasi pariwisata di Bali. Disisi

lain, temuan dalam penelitian ini juga memperkaya perbendaharaan dan

khasanah referensi dalam bidang teknologi otomotif. Temuan penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar berpijak dalam melaksanakan

implementasi kendaraan bawah laut alternatif yang yang ramah lingkungan

khususnya bagi pariwisata di Bali Utara, sehingga dapat meningkatkan

kepedulian terhadap masalah-masalah pencemaran lingkungan khususnya

polusi udara serta layanan pariwisata yang lebih dinamis. Dengan demikian

nantinya dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan

perekonomian nasional dalam cakupan yang lebih luas.

1.6 Luaran Penelitian

Luaran yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah kendaraan bawah

laut yang ramah lingkungan dengan body yang berasal dari serat alam (natural

fiber) yaitu tanaman lidah mertua yang ketersediaannya melimpah di Bali Utara

dan berbasiskan energi terbarukan serta memberikan kenyamana bagi wisatawan

dalam menikmati obyek wisata bawah laut dengan Ganesha Underwater.

Kendaraan bawah laut ini akan menjadi alternatif bagi wisatawan, sehingga

diharapkan akan dapat meningkatkan layanan pariwisata di Bali dengan

mengutamakan kenyamanan dan kepedulian terhadap lingkungan dengan

melakukan serentetan uji coba. Strategi ini diharapkan natinya dapat

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

8

meningkatkan efektivitas layanan pariwisata yang maksimal untuk mencapai

kepuasan wisatawan.Sedangkan assessment dilakukan terhadap implementasi

kendaraan bawah laut dengan berbagai altrnatif yang disediakan oleh para pelaku

layanan pariwisata.

Secara rinci penelitian ini di bagi menjadi tiga tahun. Pada tahun I, akan

dihasilkan rancangan kendaraan bawah laut sekaligus prototype yang sesuai

dengan harapan pelaku layanan pariwisata di Bali. Sedangkan, Pada tahun II,

bekerja sama dengan pelaku layanan pariwisata untuk mengimplementasikan dan

mengevaluasi kendaraan bawah laut berupa Ganesha Underwater.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Underwater Bike

Alat transportasi air atau kendaraan air adalah kendaraan atau alat angkut yang

digunakan di air, mencakup kapal, perahu, kapal bantalan udara, dan kapal selam.

Alat tansportasi air biasanya memiliki kemampuan propulsif (baik melalui

penggunaan layar, dayung, maupun mesin), dan oleh karena itu berbeda dari

sarana-sarana transportasi air sederhana yang hanya mampu mengambang,

semisal rakit kayu gelondongan. Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut

sebagai kapal atau perahu. Akan tetapi, banyak pula kendaraan air yang bagi

banyak orang bukanlah kapal maupun perahu, misalnya: papan selancar (bilamana

digunakan sebagai paddle board, papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang

dikayuh), robot bawah air, pesawat terbang laut, Jet Ski, torpedo, dan underwater

vehicles (kendaraan dalam air).

Manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-

kemahiran terkait alat transportasi air lazimnya ditujukan bagi kepentingan

pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu

senggang, penangkapan ikan dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau

penumpang, dan pelaksanaan tempur atau operasi penyelamatan. Secara umum,

manfaat kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub

sektor industri bahari.

Pada masa ini aktivitas menyelam dilakukan demi berbagai tujuan. Salah satu

jenis aktivitas penyelaman adalah menikmati keindahan bawah laut suatu wilayah.

Dalam prosesnya, waktu dan area penyelaman dibatasi oleh ketersediaan gas

untuk bernapas. Untuk menangani hal tersebut telah banyak dibuat kendaraan

Underwater/DPV (Diver Propulsion Vehicle) sebagai alat bantu gerak penyelam

agar mampu menambah waktu dan area penyelaman. Pada penelitian ini, DPV

disebut sebagai kendaraan bawah air Ganesha Underwater. Penelitian ini fokus

pada perancangan kendaraan bawah air berpenumpang tunggal.

2.2 Perancangan Ganesha Underwater

Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan kendaraan air biasanya

mengupayakan tercapainya keseimbangan pada tingkat tertentu antara kapasitas

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

10

internal (tonase), kecepatan, dan kelaikan laut. Tonase adalah pertimbangan utama

untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk kapal besar, dan keamanan

menjadi pertimbangan utama untuk orang-orang yang kurang berpengalaman atau

dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air yang digunakan untuk pelatihan dan

aktivitas pengisi waktu senggang, yang seringkali berukuran lebih kecil dan

kurang stabil. Keseimbangan ini perlu dicapai karena tingginya tingkat kepatuhan

terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar,

yang memastikan minimnya peristiwa kapal tenggelam di laut melalui

penerapan simulasi komputer dan uji tangki model kapal secara ekstensif sebelum

memulai konstruksi di galangan.

Untuk itu Ganesha Underwater ini dirancang sedemikian rupa sehingga aspek

kenyamanan maupun kemanannya dapat terpenuhi. Berikut ini adalah model awal

rancangan Ganesha Underwater yang telah dilakukan.

(a) (b)

Gambar 2.1 Ganesha Underwater Tampak (a) dari Depan dan (b) dari Atas.

Gambar 2.2 Ganesha Underwater Tampak dari Samping.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

11

2.3 Propulsi

Propulsi adalah penerapan primer dari teknologi pada alat transportasi air.

Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan satang, dengan

pengayuh atau dayung, dengan manipulasi perangkat layar yang mendorong

dengan daya angkat dari hembusan angin, dan dengan sejenis perangkat mekanik

khusus yang menghasilkan dorongan di bawah permukaan air melalui

proses pembakaran internal. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah

Eropa dapat dibagi menjadi zaman propulsi dengan alat kayuh sederhana,

zaman galai dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, penggunaan layar

latin pada zaman penjelajahan dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17,

pelayaran kapal berperangkat layar lengkap pada zaman layar dari abad ke-16

sampai abad ke-19, pemanfaatan mesin uap laut pada zaman mesin uap kira-kira

antara 1770 hingga penggunaan turbin uap sampai 1914, penggunaan mesin

pembakaran internal berbahan bakar diesel, bensin, dan LNG sejak peralihan ke

abad 20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan propulsi kelautan

nuklir sejak 1950-an. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berusaha mencari

sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan

polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air.

Perancangan Ganesha Underwater ini difokuskan pada dampak yang

ditimbulkannya, selain sebagai penunjang layanan wisata bawah air diharapkan

memberikan kontribusi yang positif dalam hal teknologi dan bahan baku yang

digunakan. Mulai dari penggerak yang digunakan yaitu dengan menggunakan

motor listrik hingga body dari Ganesha Underwater ini menggunakan bahan baku

ramah lingkungan, yaitu serat alam yang tersedia didaerah sekitar lokasi wisata

tersebut. Diantaranya adalah serat agave sisal, serat pelepah gebang, serat lidah

mertua (dalam bahasa lokal disebut prasok) ataupun serat buah lontar yang

nantinya akan diaplikasikan pada kendaraan bawah laut Ganesha Underwater ini.

2.4 Penelitian Yang Relevan

Penelitian-penelitian yang sebelumnya terkait dengan Ganesha Underwater

dalam upaya peningkatan daya dukung pariwisata bali utara dengan mewujudkan

transportasi bawah laut antara lain berupa :

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

12

1. Rasben (2016) tentang “e-Bahari: Pemberdayaan Wisata Bawah Laut Dalam

Rangka Meningkatkan Daya Dukung Pariwisata Di Propinsi Bali (Studi Kasus

Di Pulau Menjangan, Kab. Buleleng)”, penelitian ini menghasilkan konten

untuk menyebarluaskan sumber daya alam bawah laut di Pulau Menjangan

yang menjadi pilot study pada penelitian ini. Namun dalam perjalanannya,

penelitian ini mengambil studi kasus yang lebih luas, yaitu mencakup wisata

bawah laut di daerah Bali bagian Barat (kab. Jembrana), Timur (kab.

Karangasem), dan Utara (kab. Buleleng).

2. Rihendra (2016) tentang “Rancang bangun Electric Vehicles Base Continous

Variable Transmission (EV-CVT): Peningkatan Daya Dukung Transportasi

Perkotaan Dalam Rangka Mewujudkan Transportasi Wisata Ramah

Lingkungan (Studi Kasus Di Daerah Wisata Kuta, Bali)”, penelitian ini

menghasilkan prototype kendaraan listrik yang diimplementasikan untuk

menunjang sektor pariwisata di daerah-daerah wisata dengan tujuan untuk

mengurangi kemacetan dan utamanya menekan polusi dan pecemaran

disekitar daerah-daerah wisata.

2.5 Road Map Penelitian

Gambar 2.3 Road Map Penelitian.

Sebelumnya

- e-Bahari: Pemberdayaan

Wisata Bawah Laut

Dalam Rangka

Meningkatkan Daya

Dukung Pariwisata Di

Propinsi Bali (Studi

Kasus Di Pulau

Menjangan, Kab.

Buleleng)

- Rancang bangun Electric

Vehicles Base Continous

Variable Transmission

(EV-CVT): Peningkatan

Daya Dukung Transportasi

Perkotaan Dalam Rangka

Mewujudkan Transportasi

Wisata Ramah Lingkungan

(Studi Kasus Di Daerah

Wisata Kuta, Bali)

Tahun 2018-2019

- Menghasilkan desain dan

konsep rancangan

kendaraan bawah laut

Ganesha Underwater

- Menghasilkan prototype

dari hasil perancangan dan

studi yang dilakukan untuk

mewujudkan terciptanya

kendaraan bawah air

Ganesha Underwater

- Bekerjasama dengan mitra

industri lokal dan pelaku

layanan wisata di Desa

Pemuteran sebagai Pilot

Study

- Evaluasi dampak produk

kendaraan bawah laut

Ganesha Underwater baik

bagi lingkungan ataupun

penunjang pariwisata di

Desa Pemuteran Kabupaten

Buleleng – Bali Utara

Selanjutnya

- Deseminasi hasil

penelitian kendaraan

bawah laut Ganesha

Underwater

- Melakukan analisis lanjut

penyempurnaan prototype

kendaraan bawah laut

Ganesha Underwater

- Melakukan evaluasi

yang lebih luas terhadap

dampak produk

prototype kendaraan

bawah laut Ganesha

Underwater

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

13

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Mengacu pada fokus dan produk akhir penelitian, maka penelitian ini dapat

dikategorikan dalam penelitian pengembangan. Dasar dari pemilihan rancangan

penelitian ini adalah: (a) pengembangan produk merupakan suatu kegiatan

akademik yang memerlukan kajian teoritis dan tindakan nyata di lapangan, baik

sebelum dilakukannya pengembangan maupun pada saat dilakukannya

eksperimentasi model, (b) dalam merancang produk ini, peneliti harus

mendasarkan pada serangkaian tindakan nyata yang bertahap, baik di dalam

laboratorium maupun di lapangan, sehingga rancangan penelitian dan

pengembangan sangat tepat untuk digunakan. Hal ini dilakukan untuk

menghasilkan sebuah rancang bangun kendaraan bawah laut Ganesha Underwater

dalam rangka meningkatkan daya dukung transportasi bawah laut dengan harapan

meningkatkan kualitas layanan pariwisata. Rancang bangun (model) kendaraan

bawah laut yang diusulkan dapat memberikan standarisasi pelayanan transportasi

bawah laut bagi wisatawan di daerah-daerah wisata, misalnya: daerah wisata di

Desa Pemuteran sebagai pilot study. Kendaraan bawah laut ini juga memberikan

dampak pada pengurangan polusi udara yang semakin meningkat serta

mengakibatkan kurang terjaganya lingkungan di daerah-daerah wisata.

Tahapan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (a) studi

kepustakan (bibliografi research), untuk menemukan filosofis dan teori-teori

mengenai pengembangan produk dan implementasi rancang bangun (model)

kendaraan bawah laut yang difungsikan untuk layanan pariwisata, (b)

pengembangan prototype Ganesha Umderwater, (c) melakukan verifikasi dan

validasi terhadap produk yang dihasilkan, (d) melakukan penyempurnaan

prototype Ganesha Underwater yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan

mitra industri, (e) secara bersama-sama melakukan pengembangan konten sesuai

dengan pilot study, (f) menerapkan produk yang dihasilkan pada daerah wisata

Pemuteran, (g) Melakukan evaluasi terhadap implementasi produk ditinjau dari

kualitas layanan pariwisata, (h) melakukan perbaikan atau improvement

(optional), serta (i) seminari dan desiminasi temuan penelitian sehingga dapat

memberikan imbas yang lebih luas.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

14

Gambar 3.1 Tahapan Rencana Penelitian Kendaraan Bawah Laut

Ganesha Underwater.

3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian

Keindahan pantai-pantai di Bali sudah tak diragukan lagi. Namun yang

menjadikan Desa Pemuteran kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali unik adalah

pura bawah lautnya yang sempat menghebohkan dunia. Keramahan dan tradisi

lokal yang masih kental juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Pemuteran. Ada

yang menarik bagi penyelam yaitu pemandangan Pura (Candi) buatan di bawah

laut. Pura Bawah Laut ini menjadikan keindahan bawah laut yang unik dan elok

dipandang mata. Itulah mengapa lokasi ini dipilih sebagai Pilot Studi dalam

implementasi rancangan kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

TAHUN I ( 2018 ) PENGEMBANGAN PROTOTYPE

GANESHA UNDERWATER

Study Bibliografi dan Analisis Kebutuhan

Rancang Bangun Model

GANESHA

UNDERWATER

Pengembangan Rancangan

Validasi & Verifikasi Rancangan (model)

Desiminasi & Sosialisasi

1

2

3

4

5

TAHUN II ( 2019 ) IMPLEMENTASI KENDARAAN BAWAH LAUT

Pengembangan Konten Pilot Study

(Daerah wisata Desa Pemuteran)

Penyempurnaan Prototype

Bekerja sama dengan Mitra Industri

Implementasi Produk pada Pilot Study (Daerah Wisata Desa Pemuteran)

Evaluasi Awal Implementasi Produk

Desiminasi & Sosialisasi

1 a 1 b

2

3

4

2

3

TAHUN III ( 2019 )

& GANESHA UNDERWATER

GANESHA

UNDERWATER

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

15

Pilot study dilakukan secara purposive, sedangkan sampel penelitian untuk

melakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan akan digunakan teknik

random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah wisatawan-wisatawan yang

berkunjung ke daerah wisata di Desa Pemuteran dan pelaku usaha bidang

transportasi di Bali Utara yang dipilih secara acak.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, terdiri dari

beberapa instrumen yaitu: (1) pedoman observasi, (2) kuisioner, (3) pedoman

wawancara, (4) studi dokumentasi, dan (5) expert judgement. Keseluruhan data

yang diperoleh ini akan digunakan dalam pengembangan rancang bangun (model)

kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

3.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat melakukan assesment terhadap rancang

bangun (model) Ganesha Underwater yang diusulkan. Data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan hal

itu, maka untuk kepentingan pengolahan datanya digunakan analisis non-statistik

dan analisis statistik. Analisis non-statistik digunakan untuk memberi makna

terhadap deskripsi data yang menyangkut isi, logika inferensinya, proses, dan

produk (output). Sedangkan untuk data yang bersifat kuantitatif, digunakan

analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data kuantitatif, sehingga dapat

diformulasikan kedalam pemaknaan kualitatif agar mudah untuk melakukan

analisis dan revisi terhadap pengembangan produk yang dilakukan. Di sisi lain,

hasil analisis dari keseluruhan data penelitian, baik yang bersifat kualitatif

maupun kuantitatif akan dijadikan sebagai dasar atau pijakan oleh tim peneliti

dalam melakukan seminari dan desiminasi secara lebih luas tentang produk yang

dihasilkan serta rancang bangun (model) Ganesha Underwater yang diusulkan.

Sedangkan dalam pengembangan prototype akan menggunakan metodologi

prototyping.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

16

3.5 Luaran Penelitian Per Tahun

Usulan penelitian yang diajukan mengenai pengembangan dan implementasi

rancang bangun (model) Ganesha Underwater dalam rangka mewujudkan Bali

sebagai pintu gerbang pariwisata nasional diharapkan dapat menghasilkan luaran

sesuai dengan bidang kajian yang diteliti setiap tahunnya.

1. Luaran Penelitian Tahun Pertama:

a. Rancang bangun (model) kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

b. Artikel tentang rancangan model Ganesha Underwater yang rencananya

dipublikasikan pada jurnal internasional atau jurnal nasional yang

terakreditasi.

c. Prototype kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

d. Terdaftar untuk memperoleh HKI/paten terhadap rancangan yang

dihasilkan.

2. Luaran Penelitian Tahun Kedua:

a. Ter-implementasinya produk kendaraan bawah laut Ganesha Underwater

pada daerah wisata Desa Pemuteran yang digunakan sebagai pilot study

pada penelitian ini.

b. Artikel tentang pengembangan dan implementasi model kendaraan bawah

laut Ganesha Underwater yang rencananya dipublikasikan pada jurnal

internasional atau jurnal nasional yang terakreditasi.

3.6 Indikator Capaian Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan produk kendaraan

bawah laut Ganesha Underwater dalam rangka meningkatkan daya dukung

pariwisata untuk mewujudkan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata nasional.

Penelitian ini akan dilakukan selama 3 tahun: (1) pada tahun I adalah merancang

model dan mengembangkan rancang bangun kendaraan kendaraan bawah laut

Ganesha Underwater; dan (2) pada tahun II akan dilakukan implementasi dan

peyempurnaan prototype bekerjasama dengan mitra industri lokal,

mengembangkan konten tentang kendaraan bawah laut Ganesha Underwater di

tempat daerah wisata sesuai dengan pilot study (daerah wisata Desa Pemuteran),

dan implementasi produk di daerah wisata Pemuteran.

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

17

Tabel 3.1 Indikator Capaian Tahunan No Indikator Capaian Tahunan

Tahun I Tahun II

Tengah Akhir Tengah Akhir

1 HKI - Didaftarkan - HKI/Paten

2 Produk teknologi/rekayasa

social

Rancangan Model

kendaraan bawah

laut Ganesha

Underwater

Prototype

kendaraan bawah

laut Ganesha

Underwater

Implementasi dan

Penyempurnaan

Prototype pilot

study

Produk ter-

implementasi di

pilot study (daerah

wisata Desa

Pemuteran)

3 Pelayanan Jasa

- - -

Memberikan

kendaraan bawah

laut Ganesha

Underwater di

daerah wisata

Pemuteran sebagai

pilot study

4 Kerjasama Pelaksanaan

(Mitra Bappeda

Kabupaten

Buleleng)

Pelaksanaan

(Mitra Bappeda

Kabupaten

Buleleng)

Evaluasi

(Mitra Bappeda

Kabupaten

Buleleng)

Pelembagaan

5 Product market-acceptance Pengembangan Pengembangan Implementasi

produk pada daerah

wisata Pemuteran

sebagai pilot study

Pelembagaan

(daerah wisata

Pemuteran)

6 Pembangkitan pendapatan

- -

Pemberdayaan

industri lokal

Peningkatan

kualitas layanan

pariwisata pada

pilot study

7 Perubahan karakter

masyarakat

- -

Perubahan karakter

masyarakat dalam

memberikan

layanan pada

wisatawan

Perubahan karakter

masyarakat dalam

memberikan

layanan pada

wisatawan

3.7 Pembagian Tugas Tim Peneliti

Pembagian tugas dari setiap anggota pada penelitian ini didasarkan pada

kemampuan anggota di bidangnya masing-masing, Dr. Kadek Rihendra Dantes,

S.T., M.T. selaku ketua peneliti memiliki keahlian di bidang ilmu desain dimana

sebelumnya telah menghasilkan prototype Electric Vehicles base Continues

Variable Transmission Ganesha 1.0 Generasi I pada tahun 2016 dan

diimplementasikan pada daerah wisata Kuta Bali Selatan. Dengan keunggulan ini,

akan sangat berperan dalam perancangan rangka dan desain dari kendaraan bawah

laut Ganesha Underwater.

Sementara itu, Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. selaku anggota

peneliti pertama memiliki keahlian dibidang rekayasa material dimana

sebelumnya telah dihasilkan produk-produk kerajinan dari serat alam untuk

menggantikan bahan fiberglass serta menghasilkan bentuk body dari prototype

Electric Vehicles base Continues Variable Transmission Ganesha 1.0 Generasi I.

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

18

Dengan kemampuannya tentu sangat memberi andil dalam pembentukan body

yang sesuai dengan kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

Gede Iwan Setiabudi, S.Pd., M.Si., selaku anggota peneliti kedua memiliki

keahlian dibidang kelautan dimana sebelumnya telah dihasilkan penelitian pada

sektor-sektor kelautan di daerah Bali Utara. Dengan kemampuannya tentu mampu

merealisasikan penelitian yang telah dirancang sedemikian rupa ini. Begitu pula

Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Psi.,M.A. selaku anggota peneliti ketiga

yang memiliki keahlian dibidang psikologi, akan sangat membantu dalam

pelaksanaan penelitian ini, mengingat landasan penelitian ini adalah berbasiskan

kearifan lokal masyarakat di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak – Bali Utara.

Yaitu dengan menggunakan serat prasok sebagai bahan baku utama dalam

pembuatan body kendaraan bawah laut Ganesha Underwater.

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

19

BAB 4. HASIL PENELITIAN TAHUN PERTAMA (2018)

4.1 Perancangan dan Pengembangan Chasis

4.1.1 Analisis Data

Dalam proses perancangan dan pengembangan produk diperlukan suatu

proses pencarian data tentang apa saja yang menjadi tuntutan pasar. Untuk dapat

memperoleh informasi dan kebutuhan Customer diperlukan suatu metode untuk

melakukannya. Metode yang umum dilakukan adalah:

1) Wawancara langsung dengan Customer

2) Kuisioner.

Dengan memperhatikan keterbatasan waktu, maka pencarian informasi

tentang keinginan dan kebutuhan Customer dilakukan dengan metode yang ke dua

yaitu metode kuisioner. Adapun Customer yang dilibatkan adalah:

1) Mahasiswa,

2) Pelaku Pariwisata,

3) Siswa SMK (Teknik Otomotif),

4) Masyarakat Umum.

4.1.2 Pengolahan Data

Dari data kuisioner yang didapat kemudian data dapat dirangkum untuk

dijadikan dasar dalam membuat “permintaan kualitas Customer (PKC)” atau

“Voice Of Customer (VOC)” data dari custumer di tabelkan dan di hitung,

gunanya untuk mepermudah dalam melihat angka perolehan skor atau prioritas

pertanyaan pada kuisioner dari Customer.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

20

Gambar 4.1 Rancangan Ganesha Under Water yang akan dikembangkan.

4.1.3 Validitas

Fungsi dan kegunaan Validitas sendiri adalah untuk mengetahui sejauh

mana ketetapan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan

fungsi ukurnya agar data yang diperolah relevan atau sesuai dengan tujuan

diadakanya pengukuran tersebut.

∑ = 60 orang sampel.

Validitas isi sebuah instrument.

A (- ; -) B (+ ; -)

0 4

C ( - ; + ) D ( + ; +)

3 28

Vc =

= = = 0,8

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

21

Kesimpulan : Dari data validitas isi di atas di dapatkan hasil 0,8 dan di

kategorikan sangat valid.

Data Kuisioner dari Customer

1. Suka atau tertarik dengan wisata bawah air

Ya 19

Tidak 1

2. Tertarik dengan pengembangan kendaraan motor

listrik bawah air

Ya 19

Tidak 1

3. Setuju dengan rancangan pengembangan kendaraan

Ganesha Underwater

Ya 19

Tidak 1

4. Setuju dengan rancangan warna Ganesha

Underwater

Ya 18

Tidak 2

5. Setuju dengan rancangan tabung oksigen Ganesha

Underwater ada di depan

Ya 12

Tidak 8

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

22

6. Setuju tampak depan dari Ganesha Underwater

Ya 15

Tidak 5

7. Setuju dengan bentuk stang dari Ganesha

Underwater

Ya 14

Tidak 6

8. Setuju tampak belakang dari Ganesha Underwater

Ya 19

Tidak 1

9. Setuju dengan body Ganesha Underwater dari fiber

Ya 18

Tidak 2

10. Setuju dengan modifikasi body Ganesha Underwater

dari serat fiber berpenguat serat alam

Ya 19

Tidak 1

11. Mengetahui penggerak Ganesha Underwater adalah

motor listrik

Ya 14

Tidak 6

12. Setuju dengan Ganesha Underwater berpenggerak

motor listrik

Ya 19

Tidak 1

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

23

13. Menginginkan kendaraan bawah air dengan

kecepatan di atas 10 km/jam

Ya 19

Tidak 1

14. Pernah memperhatikan bentuk kendaraan bawah air

Ya 18

Tidak 2

15. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Ganesha

Underwater

Ya 16

Tidak 4

16. Setuju dengan berat rancangan kendaraan 40 kg tanpa

pembeban

Ya 18

Tidak 2

17. Setuju dengan rancangan kendaraan dengan

pembeban maksimal 100 kg

Ya 16

Tidak 4

18. Setuju dengan body Ganesha Underwater

Ya 18

Tidak 2

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

24

19. Setuju, chasis (rangka) Ganesha Underwater terbuat

dari stenlis steel

Ya 15

Tidak 5

20. Setuju, chasis (rangka) Ganesha Underwater

menggunakan bahan pipa dengan dimensi : diameter

luar = 2 inci, tebal = 3 mm

Ya 19

Tidak 1

21. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

stang yang dapat diatur ketinggiannya

Ya 17

Tidak 3

22. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

pengerak katir dengan kaki

Ya 15

Tidak 5

23. Setuju Ganesha Underwater mengunakan 2 baling-

baling sebagai pendorong

Ya 16

Tidak 4

24. Setuju dengan Ganesha Underwater mengunkan satu

motor pengerak

Ya 19

Tidak 1

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

25

25. Setuju dengan konstruksi stang Ganesha Underwater

Ya 16

Tidak 4

26. Setuju dengan posisi baterai Ganesha Underwater

berada di belakang

Ya 16

Tidak 4

27. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Ganesha

Underwater dengan tinggi 70 cm, lebar 50 cm,

panjang 140 cm

Ya 19

Tidak 1

28. Setuju dengan jarak stang dengan tempat duduk pada

Ganesha Underwater sebesar 50 cm

Ya 19

Tidak 1

29. Setuju dengan chasis (rangka) Ganesha Underwater

yang mampu menopang 1 orang

Ya 15

Tidak 5

30. Setuju dengan bentuk katir Ganesha Underwater

Ya 17

Tidak 3

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

26

31. Setuju dengan posisi katir Ganesha Underwater

Ya 18

Tidak 2

32. Setuju dengan pengeraka katir Ganesha Underwater

ada di samping kanan

Ya 19

Tidak 1

33. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

katir dengan dimensi : lebar 25 cm, tinggi 15 cm

dengan ketebalan 5 cm

Ya 18

Tidak 2

34. Setuju dengan baling-baling Ganesha Underwater

terbuat dari almunium

Ya 17

Tidak 3

35. Setuju dengan baling-baling Ganesha Underwater

memiliki tiga bilah daun

Ya 19

Tidak 1

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

27

Tabel 4.1 Skor dari masing-masing pertanyaan berdasarkan ”Permintaan Kualitas Customer” (PKC).

No PERTANYAAN SKOR (%) Mean

(%)

Priori

tas

1. Suka atau tertarik dengan wisata bawah

air 10 80 75 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 80 100 100 100 70 100 100 85.75

11

2. Tertarik dengan pengembangan

kendaraan motor listrik bawah air 80 90 85 100 80 100 80 80 90 100 100 70 60 90 70 100 100 90 100 100 88.25

6

3. Setuju dengan rancangan pengembangan

kendaraan Ganesha Underwater 90 100 75 100 80 100 95 80 90 100 100 60 75 90 70 75 90 80 100 100 87.5

7

4. Setuju dengan rancangan warna

Ganesha Underwater 100 95 100 100 90 100 85 90 100 100 100 100 100 80 100 75 60 100 100 100 93.75

2

5. Setuju dengan rancangan tabung oksigen

Ganesha Underwater ada di depan 20 50 25 0 40 100 90 85 80 100 100 20 95 90 65 80 80 60 100 100 69

30

6. Setuju tampak depan dari Ganesha

Underwater 90 70 80 100 90 50 80 85 80 100 0 65 75 70 80 90 75 40 100 100 76

24

7. Setuju dengan bentuk stang dari

Ganesha Underwater 100 80 75 0 30 100 95 90 95 100 100 10 80 30 80 85 75 90 100 100 75.75 25

8. Setuju tampak belakang dari Ganesha

Underwater 100 90 100 0 90 100 90 90 100 100 100 90 90 70 95 95 90 80 100 100 88.5

5

9. Setuju dengan body Ganesha

Underwater dari fiber 100 85 70 0 90 100 90 95 100 100 100 100 75 50 80 80 80 80 100 100 83.75

16

10.

Setuju dengan modifikasi body

Ganesha Underwater dari serat fiber

berpenguat serat alam

40 40 90 10 100 100 100 85 80 40 100 80 50 80 50 100 60 70 100 100 73.75 27

11. Mengetahui penggerak Ganesha

Underwater adalah motor listrik 40 50 90 0 100 100 90 80 20 0 50 50 85 70 30 100 80 90 100 100 66.25

31

12. Setuju dengan Ganesha Underwater

berpenggerak motor listrik 100 90 80 90 100 100 90 80 100 100 100 80 80 80 75 60 75 100 100 100 89

4

13 Menginginkan kendaraan bawah air

dengan kecepatan di atas 10 km/jam 100 90 60 90 100 100 90 85 100 100 100 80 75 0 20 75 70 100 100 100 81.75

22

14 Pernah memperhatikan bentuk

kendaraan bawah air 40 75 40 80 100 100 100 85 50 40 100 100 75 50 100 50 80 60 30 100 72.75

29

15 Setuju dengan bentuk chasis (rangka)

Ganesha Underwater 30 60 85 90 100 100 95 90 100 100 100 100 75 90 90 65 90 0 100 100 83

19

16 Setuju dengan berat rancangan

kendaraan 40 kg tanpa pembeban 90 80 70 90 100 100 90 80 90 100 50 10 85 90 90 75 90 100 100 84

15

17 Setuju dengan rancangan kendaraan

dengan pembeban maksimal 100 kg 90 70 10 90 100 100 100 85 100 100 30 75 75 70 90 80 80 100 100 100

82.25 20

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

28

18 Setuju dengan body Ganesha

Underwater 10 80 95 0 100 100 95 90 90 100 100 80 80 90 90 100 70 70 100 100

82 21

19 Setuju, chasis (rangka) Ganesha

Underwater terbuat dari stenlis steel 0 80 45 0 100

100 85 80 80 100 100 80 80 60 60 90 95 60 100 100

74.75 26

20

Setuju, chasis (rangka) Ganesha

Underwater menggunakan bahan pipa

dengan dimensi : diameter luar = 2 inci,

tebal = 3 mm

100 100 100 100 100

100 90 80 100 100 100 90 75 90 90 90 95 70 100 100

93.5

3

21

Setuju dengan Ganesha Underwater

dengan stang yang dapat diatur

ketinggiannya 100 80 100 0

100 100 100 85 80 100 100 15 80 90 90 90 90 80 100

100

84 15

22 Setuju dengan Ganesha Underwater

dengan pengerak katir dengan kaki 100 75 70 80 100

100 90 85 100 0 100 20 75 40 0 90 100 40 100 100

73.25 28

23

Setuju Ganesha Underwater

menguakan 2 baling-baling sebagai

pendorong 100 70 70 80

100 100 95 90 0 100 100 85 80 70 0 75 60 50 100

100

76.25 23

24 Setuju dengan Ganesha Underwater

mengunkan satu motor pengerak 100 90 85 80 100

100 100 80 100 100 100 10 80 70 85 100 60 60 100 100

85 13

25 Setuju dengan konstruksi stang

Ganesha Underwater 0 80 10 100 100

100 90 85 90 100 100 90 75 80 75 100 90 80 100 100

82.25 20

26 Setuju dengan posisi baterai Ganesha

Underwater berada di belakang 100 80 55 100 100

50 98 95 90 100 100 95 80 70 75 100 70 50 100 100

85.4 12

27

Setuju dengan dimensi chasis (rangka)

Ganesha Underwater dengan tinggi 70

cm, lebar 50 cm, panjang 140 cm 100 80 55 100

100 100 100 95 90 100 100 70 75 70 100 80 75 60 100

100

87.5 7

28

Setuju dengan jarak stang dengan

tempat duduk pada Ganesha

Underwater sebesar 50 cm 100 80 90 100

100 100 100 98 `100 100 100 65 75 80 85 75 100 90 100

100

86.9 8

29

Setuju dengan chasis (rangka) Ganesha

Underwater yang mampu meopang 1

orang 90 80 40 100

100 100 98 80 90 100 100 12 70 70 90 80 95 90 100

100

84.25 14

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

29

30 Setuju dengan bentuk katir Ganesha

Underwater 1;’0

0 80 85 90

100 100 95 85 100 100 50 70 85 70 100 75 100 30 50

100 83.25 18

31 Setuju dengan posisi katir Ganesha

Underwater 100 85 85 90 100

100 90 80 90 100 100 80 85 50 85 75 70 60 100 100

86.25 10

32 Setuju dengan posisi katir Ganesha

Underwater 90 70 70 90 100

100 90 95 90 100 100 100 85 50 85 80 70 70 100 100

86.75 9

33

Setuju dengan Ganesha Underwater

menggunakan katir dengan dimensi :

lebar 25 cm, tinggi 15 cm dengan

ketebalan 5 cm

90 90 100 100 100

100 100 85 100 100 100 100 75 90 100 100 90 90 100 100

95.5

1

34 Setuju dengan baling-baling Ganesha

Underwater terbuat dari almunium 100 80 45 90 100

50 90 80 90 100 100 100 85 60 70 60 95 90 100 100

84.25 14

35 Setuju dengan baling-baling Ganesha

Underwater memiliki tiga bilah daun 100 80 90 90 100

50 95 95 100 100 100 20 75 70 75 50 100 80 100 100

83.5 17

Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

30

Phase 1: Rancangan Quality Function Deployment (QFD)

a. Inventarisasi Permintaan Kualitas Customer (PKC)

1) Permintaan / Persyaratan Kualitas Customer

Dari data di atas, dapat disusun daftar “Permintaan Kualitas Customer”

berdasarkan skor tertinggi dari pilihan customer.

1. Setuju dengan modifikasi body Ganesha Underwater

dari serat fiber berpenguat serat alam

Ya 18

2. Setuju dengan rancangan warna body Ganesha

Underwater

Ya 18

3. Setuju, chasis (rangka) Ganesha Underwater

menggunakan bahan pipa dengan dimensi : diameter

luar = 2 inci, tebal = 3 mm

Ya 19

4. Menginginkan kendaraan bawah air dengan

kecepatan di atas 10 km/jam

Ya 19

5. Setuju tampak belakang dari Ganesha Underwater

Ya 19

6. Tertarik dengan pengembangan kendaraan motor

listrik bawah air

Ya 19

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

31

7. Setuju dengan rancangan pengembangan kendaraan

Ganesha Underwater

Ya 19

8. Setuju tampak belakang dari Ganesha Underwater

Ya 19

9. Setuju dengan Ganesha Underwater berpenggerak

motor listrik

Ya 19

10. Setuju dengan body Ganesha Underwater dari fiber

Ya 18

11. Suka atau tertarik dengan wisata bawah air

Ya 19

12. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Ganesha

Underwater

Ya 16

13. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

stang yang dapat diatur ketinggiannya

Ya 19

14. Setuju dengan bentuk katir Ganesha Underwater

Ya 17

15. Setuju dengan baling-baling Ganesha Underwater

terbuat dari almunium

Ya 17

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

32

16. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

katir dengan dimensi : lebar 25 cm, tinggi 15 cm

dengan ketebalan 5 cm

Ya 18

17. Setuju dengan baling-baling Ganesha Underwater

memiliki tiga bilah daun

Ya 19

18. Setuju dengan Ganesha Underwater menggunakan

stang yang dapat diatur ketinggiannya

Ya 17

19. Setuju dengan berat rancangan kendaraan 40 kg tanpa

pembeban

Ya 16

20. Setuju Ganesha Underwater mengunakan 2 baling-

baling sebagai pendorong

Ya 16

21. Setuju dengan konstruksi stang Ganesha Underwater

Ya 18

22. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Ganesha

Underwater dengan tinggi 70 cm, lebar 50 cm,

panjang 140 cm

Ya 19

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

33

23. Setuju dengan posisi baterai Ganesha Underwater

berada di belakang

Ya 16

24. setuju, chasis (rangka) Ganesha Underwater terbuat

dari stenlis steel

Ya 15

25. Setuju tampak depan dari Ganesha Underwater

Ya 15

26. Setuju dengan bentuk stang dari Ganesha

Underwater

Ya 14

27. Suka atau tertarik dengan wisata bawah air

Ya 19

28. Setuju tampak depan dari Ganesha Underwater

Ya 15

29. Pernah memperhatikan bentuk kendaraan bawah air

Ya 18

30. Setuju dengan rancangan tabung oksigen Ganesha

Underwater ada di depan

Ya 12

31. Mengetahui penggerak Ganesha Underwater adalah

motor listrik

Ya 14

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

34

Presentasi Peminat Produk :

N = 35

S max = 95,5

S min = 66,25

R = S max – S min

= 95,5 – 66,25

= 29,25

K = 1+ 3,3 log n

= 1+ 3,3 log 35

= 1+ 3,3 . 1,5

= 1+ 5,25

= 6,25

K = 6

P =

=

= 4,88

P = 5

Tabel 4.2 Presentasi Peminat Produk.

Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi

Komulatif

66,25 - 71,25 68,75 2 2

71,26 – 76,26 73,76 7 9

76,27 – 81,27 78,77 0 9

81,28 – 86,28 83,78 16 25

86,29 – 91,29 88,79 7 32

91,30 – 96,3 93,8 3 35

∑ = 35

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

35

Mi = ½ (Smax+ Smin)

= ½ (35 + 0)

= 17,5

SDi = 1/6 (Smax-Smin)

= 1/6 (35-0)

= 5,6

= 6

M =

=

= 30,1

P = x 100%

= x 100%

= 86%

Dari hasil perhitungan di atas maka diketahui:

- Nilai Mi = 17,5

Nilai ini juga merupakan nilai tengah (nilai kategori “Cukup Disukai)

- Nilai SDi = 6

- Nilai M = 30,1

- Nilai P = 86%

Nilai ini merupakan presentase seberapa besar produk ini diminati. Dapat

dilihat bahwa 86% produk Ganesha Underwater ini diminati oleh para

responden.

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

36

Gambar 4.2 Diagram Batang Presentasi Peminat Produk.

Hasil perhitungan yang telah didapatkan diatas dimasukkan kedalam

perumusan sehingga didapatkan jumlah responden yang setuju dengan rancangan

kendaraan Ganesha Underwater.

Mi + 1,5 SDi – Mi + 3SDi

Mi + 0,5 SDi – < Mi + 1,5SDi

Mi - 0,5 SDi – < Mi + 0,5 SDi

Mi - 1,5 SDi – < Mi – 0,5 SDi

Mi - 3 SDi – < Mi – 1,5 Sdi

Tabel 4.3 Keterangan Responden Peminat Produk.

Interval Responden Keterangan

26,5 – 35,5 16 SD

20,5 – 26,5 4 D

14,5 – 20,5 0 CD

8,5 – 14,5 0 KD

- 0.5 – 8,5 0 SKD

Σ = 20

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

37

Dari hasil pengolahan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. 16 dari 20 responden menyatakan bahwa mereka sangat menyukai rancangan

kendaraan Ganesha Underwater.

2. 4 dari 20 responden menyatakan bahwa dia menyukai rancangan kendaraan

Ganesha Underwater.

2) Pengelompokan Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

Kelompok 1. (Body Kendaraan) Dimensi Desain/bentuk Body

1. Desain/bentuk Body

2. Kegunaan Body

3. Warna Body

4. Bahan Body (penguat serat alam/

natural fiber)

Kelompok 2. (Motor) Dimensi

1. Jenis Penggerak

2. Daya, Tegangan, dan Arus

3. Kelistrikan Body

Kelompok 3. (Chasis/ Rangka) Dimensi

1. Berat Chasis/ Rangka

2. Spesifikasi Chasis/ Rangka

3. Spesifikasi system kendali (stearing)

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

38

b. Pengelompokan Umum Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

Kelompok 1:

Desain/bentuk Body

Body Tampak Samping

Letak tabung

Letak Pengerak katir

Tampak Belakang

Tampak Depan

Kelompok 2 :

Bahan Body

Fiber Dengan Penguat

Serat alam

Kelompok 3 :

Warna

Kombinasi Warna

Silver dengan hijau

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

39

c. Penyusunan Prioritas Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

d. Penilaian Permintaan Kualitas Customer (PKC)

Perbandingan PKC

Desain/Bentuk Body BahanBody

Warna

Dengan PKC

PK

C 1

: T

ampa

sam

ping

PK

C 2

: T

ampa

k D

epan

PK

C 3

: T

ampa

k B

elak

ang

PK

C 4

: Le

tak

tabu

ng

PK

C 5

: Le

tak

peng

erak

kat

ir

PK

C 6

: F

iber

Den

gan

Pen

guat

Ser

at B

atan

g G

eban

g

PK

C 7

: K

ombi

nasi

War

na H

itam

de

ngan

Mer

ah M

arun

PK

C 7

: Kom

bina

si W

arna

Hita

m

deng

an M

erah

Mar

un

PKC 1: Tampak samping 0 2 2 2 2 3 1

PKC 2 : Tampak Depan 2 0 2 2 2 3 1

PKC 3 : Tampak Belakang 2 2 0 2 2 3 1

PKC 4 : Letak tabung 2 2 2 0 2 3 1

PKC 5: Letak pengerak katir

2 2 2 2 0 3 1

Bah

anB

ody

PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

3 3 3 3 3 0 1

PERMINTAAN

PRIMER

PERMINTAAN

SKUNDER

PERMINTAAN

TERTIER

Kelompok 1: Kelompok 2:

Desain/Bentuk

Body

Bahan Body

Kelompok 3 :

Warna

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

40

War

na PKC 7: Kombinasi Warna

Hitam dengan Merah Marun

1 1 1 1 1 1 0

∑ 12 12 12 12 12 16 6

Catatan:

Lebih Penting : 3

Sama Penting : 2

Kurang Penting : 1

Phase 2: Rancangan Produk

a. Pertimbangan Performance Kualitas Konstruksi (PKK)

Permintaan Kualitas Customer (PKC) Pertimbangan Performance Kualitas Konstruksi PKK

Tampak samping

Tampak Depan

Tampak Belakang

Letak tabung

Letak pengerak katir Disebelah kanan

Ba

ha n

Bo

dy Fiber Dengan Penguat Serat batang rami Ramah Lingkungan

W ar na Kombinasi Warna hijau dan silver Sesuai Keinginan Masyarakat

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

41

b. Strukturisasi Performance Kualitas Konstruksi

Performance Kualitas Konstruksi PKK

Level - 2

Konsep

Rancangan

Tampak Samping

Tampak Depan

Tampak Belakang

Kemudahan Ramah Lingkungan

Sesuai Keinginan

Masyarakat

Level -1

Pengerak katir

Disebelah Kanan

Tabung oksigen

didepan

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

42

O

O

X

# X

O X O

O O

O O O

X O

X X

#

O

c. Optimasi Matrik Atap

Catatan :

Arah Optimasi

Minimum

Maksimum

O Normal

Hubungan Antara PKK

Positif sekali

O Positif

X Negatif

# Negatif sekali

KO

NSE

P R

AN

CA

NG

AN

Tampak Samping

Tampak Depan

Tampak Belakang

Kunci Kontak Disebelah Kanan

Port Charger Disebelah Kiri

O

Ramah Lingkungan

Sesuai Keinginan Masyarakat

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

43

d. Hubungan antara PKC dan PKK

Perbandingan PKK

Nil

ai /

Bo

bo

t P

KC

KONSEP RANCANGAN

KEMUDAHAN

Dengan PKC

PK

K 1

: T

ampa

k sa

mpi

ng

P

KK

2:

Tam

pak

Dep

an

PK

K 3

: Tam

pak

Bel

akan

g

P

KK

4 :

Kun

ci K

onta

k D

iseb

elah

Kan

an

P

KK

5 :

Por

t Cha

rger

Dis

ebel

ah K

iri

P

KK

6 :

Ram

ah L

ingk

unga

n

P

KK

7:

Ses

uai K

eing

inan

Mas

yara

kat

PKC 1: Tampak samping 12 O O O

PKC 2 : Tampak Depan 12 O O O

PKC 3 : Tampak Belakang 12 O O O O

PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 O O O O

PKC 5: Letak Port Charger 12 O O

Bah

anB

ody

PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

16 O O O

War

na PKC 7: Kombinasi Warna

Hitam dengan Merah Marun

6

Catatan :

Kuat : 9

Tangah O : 3

Lemah : 1

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

44

e. Penetapan Rangkin (Bobot) dari PKC

Perbandingan PKK

Nil

ai /

Bo

bo

t P

KC

KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN

Dengan PKC

P

KK

1:

Tam

pak

sam

ping

P

KK

2:

Tam

pak

Dep

an

PK

K 3

: Tam

pak

Bel

akan

g

P

KK

4 :

peng

erak

kat

ir se

bela

h ka

nan

P

KK

5 :

tabu

ng o

ksig

en b

erad

a

dide

pan

P

KK

6 :

Ram

ah L

ingk

unga

n

P

KK

7:

Ses

uai K

eing

inan

M

asya

raka

t

PKC 1: Tampak samping 12 108 36 36 12 12 36 108

PKC 2 : Tampak Depan 12 36 108 36 12 12

36 108

PKC 3 : Tampak Belakang 12 36 36 108 36 36

108 108

PKC 4 : Letak pengerak katir 12 36 36 36 108 108

36 108

PKC 5: Letak tabung oksigen 12 12 12 36 36 108

12 108

Bah

anB

ody

PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat batang rami

16 48 48 48 16 16

144 144

War

na

PKC 7: Kombinasi warna hijau dan silver

6 54 54 54

6 6

6 54

330 330 354 226 298 378 738

Hasil Bobot PKK (%) 12,43

12,43 13,34 8,52 11,23

14,24

27,81

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

45

Phase 3: Perancangan Proses

Penyusunan House of Quality (HoQ)

Performance

Kualitas Konstruksi

PKK

Permintaan Kualitas

Costomer

PKC

Nila

i / B

ob

ot

PK

C

O

KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN

P

KK

1:

Tam

pak

sam

ping

P

KK

2:

Tam

pak

Dep

an

PK

K 3

: Tam

pak

Bel

akan

g

P

KK

4 :

pen

gera

k ka

tir s

ebel

ah k

anan

P

KK

5 :

tabu

ng o

ksig

en b

erad

a di

depa

n

P

KK

6 :

Ram

ah L

ingk

unga

n

PK

K 7

: Ses

uaiK

eing

inan

Mas

yara

kat

PKC 1: Tampak samping

12 O O

O

PKC 2 : Tampak Depan

12 O O

O

PKC 3 : Tampak Belakang

12 O O

O O

PKC 4 : Letak pengerak katir

12 O O O

O

O

O O

X O O

X X O X

O # x #

O O O X O `

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

46

4.1.4 Pemilihan Konsep

Berdasarkan dari susunan Haous Of Quality ( HOQ ) yang dikembangkan

pada pengembangan produk chasis adalah seperti gambar sebagai berikut :

Gambar 4.3 Gambar Sket hasil HOQ Pengembangan Produk “Chasis

Ganesha Scooter Under Water”.

PKC 5: Letak tabung oksigen

12 O O

B

ahan

Bod

y

PKC 6 :

Fiber Dengan Penguat Serat Batang rami

16 O O O

War

na

PKC 7:

Kombinasi

Warna hijau

dengan silver

6

330 330 354 226 298 378 738

Hasil Bobot PKK (%) 12,43 12,43 13,34 8,52 11,23 14,24 27,81

Rangking PKK IV IV III VI V II I

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

47

4.1.5 Proses Manufaktur

a. Proses Sketching

Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-

bagian pokok tanpa detail. Dalam menggunakan sketsa, kita tidak dapat

menuangkan ide-ide ke dalam bentuk gambar sederhana atau draf kasar, yang

dapat digunakan dalam proses sektsa. Langkah awal yang dilakukan kelompok

chasis yaitu melakukan proses pengukuran dimana untuk mempermudah dalam

mendesain produk, setelah proses pengukuran telah selesai selanjutnya mensketsa

benda kerja yang akan di buat suatu produk, cara membuat sketsa yaitu pada

setiap bentuk dengan garis garis dengan singkat namun jelas agar dapat dibuca

dan dipahami. Jenis jenis sketsa antara lain gambar garis besar yaitu sketsa yang

membuat garis- garis bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak selesai. Sketsa

cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk menampilkan

citra suatu sketsa yang sudah selesai. Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan

dengan cepat dan kurang terperinci hanya menunjukan bentuk global.

Komposisi sketsa artinya susunan dalam arti menyusun atau menata unsur-

unsur yang ada pada proses sketsa. Dengan mengatur komposisi dengan baik

maka akan terwujud hasil sketsa yang baik. oleh karena itu, komposisi memegang

peranan penting sebab dengan komposisi akan diperoleh hasil sketsa yang baik.

Ada beberapa bagian komposisi seperti berikut:

1. Komposisi garis adalah garis yang memiliki peran utama didalam membentuk

komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposisi komposisi garis

lurus, komposisi garis lengkung.

2. Komposisi wama adalah susunan warna-warna pada suatu bidang.

3. Komposisi bidang adalah garis-garis yang disusun akan membentuk suatu

susunan bidang.

4. Komposisi bentuk komposisi bentuk dihasilkan dari bebrapa unsur garis.

Komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor yaitu: komposisi simetris,

komposisi asimetris, komposisi sentral, komposisi diagonal.

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

48

Gambar 4.4 Proses Pengukuran dan Sketching.

b. Proses Desain

Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi

dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa. Memadukan

unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang

dihadapi manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masing-

masingnya dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya. Lingkup

desain produk dapat dikatakan hampir tidak terbatas melingkupi semua aspek

yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi kompetensi ini Namun

demikian jika mengacu pada perkembangan intenasional, terdapat wilayah profesi

yang tegas terdiri atas desain produk, desain grafis, dan desain interior. Wilayah

desain yang disebutkan ini wilayah desain yang diletakkan pada bidang seni rupa.

Berdasarkan pembagian wilayah desain tersebut, desain produk merupakan salah

satu dari wilayah desain yang ada.

Desain produk menupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian

para ahli menerjemahkan Industrial Design dengan desain produk. Sebagian yang

lain menterjemahkan dengan desain industri. Penerjemahan yang terakhir dirasa

kurang tepat, karena yang didesain bukanlah industrinya melainkan produknya.

(Adhi Nugraha, 1989). Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas

beberapa kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman), yaitu: a Desain produk peralatan b. Desain perkakas

lingkungan c. Desain alat transportasi d. Desain produk kerajinan (Kriya) Pada

proses ini tim chasis membuat desain chasis dengan menggunakan autodesk

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

49

inventor yang berfungsi untuk menggambar desain sccara mendetail sehingga

pengukurannya sesuai dengan hasil pengukuran yang dilakukan pada proses

sketching.

Gambar 4.5 Proses Desain Chasis.

c. Proses Produksi

Dari proses yang telah dibuat dan desain yang telah dihasilkan dapat

diketahui bahwa kebanyakan dari komponen yang dipilih adalah menggunakan

stenlistil. Untuk itu proses produksi yang dipilih mwnggunakan metode proses

sketsa (sketching). Proses desain (design), proses pengelasan (welding), proses

pengeboran (drilling), proses gerinda (grinding), dan proses freis (milling)

Gambar 4.6 Proses Pengelasan.

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

50

Gambar 4.7 Proses Pengeboran.

4.1.6 Perakitan

Untuk melakukan perakitan produk chasis motor Ganeshtea Scooter

Underwater dilakukan dengan urutan bisa dilihat dari gambar dibawah

Gambar 4.8 Assembely Pengembangan Produk Chasis Ganesha Underwater.

Keterangan Gambar 4.8 :

1. Komponen / part 1. stang

2. Komponen / part 2. Pengunci sudut stang

3. Komponen / part 3. Katir

4. Komponen / part 4. Dudukan baling-baling

1

2

3

4

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

51

4.2 Perancangan dan Pengembangan Body

Dari analisis data dan validitas pada sub bab 4.1.2 dan 4.13, sudah didapat

konsep dari body Ganesha Underwater sehingga langkah selanjutnya adalah

melakukan pengembangan/pemilihan konsep, proses manufaktur, dan perakitan

body.

4.2.1 Pemilihan Konsep

Pemilihan konsep berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti.

Segingga dengan metode QFD (Quality Function Deployment) dengan 4 langkah Phase

QFD sehingga diperoleh customer needs yang dipilih untuk rancangan Ganesha

Underwater tersebut. Adapun Komponen-komponen yang dikembangkan dalam

rancangan ini sebagai berikut :

Bahan body “Rancangan Ganesha Underwater” dirancang dengan menggunakan

fiber dengan penguat serat alam.

Tampak depan, samping, dan belakang body “Rancangan Ganesha Underwater”

dirancang dan didesain seperti pada gambar 4.9 dan 4.10 dibawah.

Tabung oksigen “Ganesha Underwater” dirancang dan didesain seperti keinginan

konsumen (customer needs).

Gambar 4.9 Gambar Rancangan Body Tampak Depan.

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

52

Gambar 4.10 Gambar Rancangan Body Tampak Samping.

4.2.2 Proses Manufaktur

Secara umum rancangan manufaktur merupakan pelaksanaan dari proses

desain yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam proses manufaktur, hal yang

penting untuk dipertimbangkan adalah biaya, yaitu apakah suatu rancangan yang

telah dibuat bisa dimanufaktur atau tidak, setelah itu dicoba diusahakan agar dapat

menurunkan biaya pada proses manufaktur. Usaha ini diusahakan dengan cara

standarisasi komponen-komponen dan material. Menurunkan biaya proses

produksi dan perakitan. Pemilihan proses dan perakitan dapat dilihat dengan

melihat fungsi dari komponen dan alat produksi.

a. Proses Alkalisasi

Proses alkalisasi merupakan suatu proses menetralkan keasaman dengan

menggunakan bahan kimia dalam metode perlakuan serat. Alkalisasi adalah suatu

cara memodifikasi serat alam untuk meningkatkan kompatibilitas matriks-serat.

b. Proses Molding

Proses molding atau cetakan adalah sebuah proses produksi dengan

membentuk bahan mentah menggunakan sebuah rangka kaku untuk model yang

disebut mold. Mold (cetakan) adalah rongga tempat material bahan fiber

memperoleh bentuk.

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

53

c. Proses produksi

Dari konsep yang telah dibuat dan didesain yang dihasilkan dapat

diketahui bahwa kebanyakan dari komponen yang dipilih adalah menggunakan

bahan Komposit. Untuk itu proses produksi yang dipilih menggunakan metode

perlakuan secara kimia (Alkalisasi). Proses-proses yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Komponen / Part 1. Bahan penguat fiber.

Proses pengerjaan pertama adalah proses pencairan bahan baku serat,

dalam hal ini adalah serat dari batang pohon rami. Serat rami yang

diperoleh melalui pembelian lewat online.

Proses selanjutnya adalah proses alkalisasi dikarenakan serata rami yang

didapat masih belum di alkalisai. Pertama pembuatan larutan NaOH yaitu

dengan menghitung perbandingan Volume, dimana konsetrasi yang

digunakan adalah larutan NaOH 5% per liter aquades atau air aki. Metode

alkalisasi serat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1) Serat yang didapt direndam selama 2 jam (120 menit) dalam larutan

alkali NaOH 5%.

2) Kemudia dikeluarkan dari larutan alkali dan di bilas secara terus-

menerus selama kyrang lebih 15 menit.

3) Selanjunya serat dikeringkan dengan cara ditiriskan atau dengan cara

di angin-anginkan tanpa paparan sinar matahari.

Gambar 4.11 Proses Perendaman Serat Dalam Larutan Alkali.

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

54

Komponen /part 2. Body Kendaraan.

Proses pengerjaan body dari Ganesha Underwater ini yang pertama adalah

proses molding yaitu proses pembuatan cetakan dengan bahan tanah liat

yang dibentuk sesuai dengan desain rancangan. Selanjutnya adalah proses

pembuatan sepesimen body kendaraan sebagai berikut :

1) Melapisi permukaan dinding cetak dengan wax.

2) Pencampuran resin dengan hardener dengan perbandingan 1%

hardener per berat resin epoxy.

3) Kemudian diaduk selama 5 menit agar resin dengan hardener

tercampur dengan merata.

4) Tuangkan adonan resin dengan hardener secara merta pada cetakan

yang telah ditata sesuai fraksi volumenya.

5) Pembersihan tehadap void hingga berkurang dan diharapkan tidak

terdapat void yang secara visual diameternya tidak lebih dari 1mm.

6) Pengeringan komposit (curing) pada suhu kamar selama kurang lebih

24 jam setelah benar-benar kering, keluarkan komposit dari cetakan.

7) Pemanasan komposit ( post curing) dalam oven dengan temperatur 60°

selama 24 jam, lakukan pengamatan pada komposit terhadap ada

tidaknya void yang terjadi dengan cara menerawang lembaran

komposit.

8) Void tidak boleh mengumpul pada satu tempat (radius jarak antar void

yang diizinkan adalah 1 cm).

Komponen / part 3. Proses Pengecatan atau Pewarnaan.

Setelah fiber sudah terbentu selanjutnya akan dilakukan proses pewarnaan

atau pengecatan. Dalam proses pengecatan, faktor yang penting untuk

mendapatkan hasil yang bagus dalam hal ini pengecatan fiber adalah

persiapan sebelum pengecatan yang benar. 75% waktu dan biaya

pengecatan adalah merupakan persiapan sebelum pengecatan dan sisanya

merupakan ketrampilan orang yang melakukan pengecatan tersebut.

Persiapan yang tidak benar bukan hanya mengakibatkan hasil yang tidak

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

55

bagus dan mengecewakan anda akan tetapi bisa lebih parah dari itu.

Adapun proses pewarnaan atau pengecatan yang dilakukan yaitu

1) Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan

menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena

pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan

permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai

dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak

dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan

kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan

pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini

sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah

pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna

menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-

lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam.

Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan

dikombinasikan dengan semprotan air untuk membasuh semua debu,

menghilangkan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.

2) Proses selanjutnya adalah proses pendempulan. Dempul digunakan

untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk

suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Pengolesan dempul

dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak,

air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 %

hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan

tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan

pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit.

Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan

permukaan yang rata dan halus.

Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut:

- Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi

bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30

menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50

° C selama 10 menit.

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

56

- Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan

dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan

dengan no. 320 dan no. 400.

- Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan

dikeringkan.

3) Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang

menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau

secara mekanis dengan sander. Langkah-langkah pengamplasan dapat

dirinci sebagai berikut:

- Tempelkan selembar amplas no. 80 pada sander, dan gosoklah

seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke

belakang, dan dari samping ke samping, serta semua arah

diagonal.

- Tempelkan lembaran amplas no. 120 pada blok tangan, gosoklah

permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan

sentuhan.

- Tempelkan lembaran amplas no. 200 pada blok tangan. Pada tahap

ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk

meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya.

4) Setelah itu lalu dicuci bagian yang habis di amplas dengan air bersih,

dikeringkan dengan kain, dan diamkan pada terik matahari sampai

benar-benar kering.

5) Selanjutnya lalu menyemprot permukaan dengan Epoxy, lalu

didiamkan/dikeringkan yang selanjutnya digosok lagi dengan amplas

dengan amplas ukuran no. 2000, sampai permukaannya rata.

6) Selesai diamplas, lalu dicuci lagi dengan air bersih tunggu beberapa

saat hingga benar-benar kering, selanjutnya dibersihkan menggunakan

kain yang lembut seperti kain kaos katun.

7) Kemudian proses pengecatan dasar dilakukan sesuai yang diinginkan

bisa putih atau abu dicat ditempat yang terbuka agar terkena matahari

serta hindari media debu, setelah dicat diamkan hingga benar-benar

kering.

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

57

8) Setelah kering, diamplas lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal,

namun dengan amplas ukuran no. 2000. Proses pengamplasan cukup

tipis saja, karena maksud pengampelasan ini hanya untuk meratakan

cat dasar.

9) Selanjutnya melakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat

yang di pergunakan, dalam hal ini Ganesha Underwater menggunakan

cat warna Hijau Muda dan Hitam. Pencampuran dilakukan dengan

tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.

10) Bila jenis catnya kental biasanya 1:2 (1 liter cat berbanding 2 liter

tiner), tapi bila jenis catnya encer bisa 1:1, pergunakanlah campuran

tiner yang bagus demi menghasilkan cat dan warna yang bagus pula.

11) Selanjutnya melakukan proses pengecatan sesuai warna yang

diinginkan yaitu warna Hijau Muda dan Hitam, dalam proses

pengecatan cukup satu kali menarik spoit cat jangan terlalu tebal,

jangan melompat dan jangan diulang bolak-balik agar cat bisa rata,

untuk berpindah dari atas kebawah lakukan perpindahan penyemprotan

setengah dari lebarnya keluaran cat.

12) Untuk mendapatkan warna yang lebih tebal dilakukan peniimpaan

ulang cat lebih lanjut dengan cara sang sama hingga benar-benar rata,

kemudian dikeringkan.

13) Setelah kering barulah memasuki proses varnish agar hasil bagus dan

lebih awet usia dan warna cat, Untuk melakukan proses varnish,

pencampurandengan komponen hardener biasanya dilakukan dengan

perbandingannya 100:25:75 (100 clear coat : 25 harddener : 75 thiner)

lakukan penyemprotan sebagaimana proses pengecatan (satu jalan,

merata dan tidak melompat).

14) Setelah proses pengecatan selesai dan cat sudah benar-benar kering

lakukanlah proses poles untuk menyempurnakan hasil agar lebih

maksimal dan agar cat benar-benar terlihat mengkilat.

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

58

4.2.3 Perakitan

Untuk melakukan perakitan produk Body motor Listrik Baby Ganesha

dilakukan dengan urutan bisa dilihat dari gambar dibawah :

2

1

3

2

Gambar 4.13 Assembly Pengembangan Rancangan Ganesha Underwater.

Keterangan Gambar 4.13 :

1. Komponen / part 1. Cover stang depan

2. Komponen / part 2. Cover stang belakang

3. Komponen / part 3. Cover body depan

4. Komponen / part 4. Cover Katir kanan

5. Komponen / part 5. Cover Katir kiri

6. Komponen / part 6. Joke/tempat duduk

7. Komponen / part 7. Cover body samping

8. Komponen / part 8. Slebor

2

6

4

5 7

8

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

59

BAB 5. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan penelitian pada tahun pertama (2018) dapat disimpulkan

beberapa hal diantaranya :

1) Telah dihasilkan rancang bangun model kendaraan bawah laut Ganesha

Underwater berdasarkan sebaran customer needs (penyebaran kuisioner)

dengan menggunakan Metode QFD (Quality Function Development).

2) Dari hasil analisis melalui Metode QFD, peneliti berhasil merancang dan

mengembangkan chasis serta body dari kendaraan bawah laut Ganesha

Underwater.

3) Body yang dikembangkan untuk kendaraan bawah laut Ganesha Underwater ini

adalah dengan menggunakan serat alam dari batang tanaman Rami. Kelebihan

dari bahan ini adalah sifatnya yang ramah lingkungan, dapat terurai, dan

merupakan sumberdaya alam yang terbarukan.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN INSTITUSI

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., Chrismianto, D., dan Trimulyono, A. 2012. Analisa Underwater

Thruster pada Remotely Operated Vehicle (ROV), Jurnal Teknik

perkapalan, Vol. 3, No. 2.

Techet, A.H. 2004. Hydrodynamics for Ocean Engineers,

http://web.mit.edu/13.012/www/handouts/propellers_reading.pdf (akses

online 7 Juli 2017)

White, F.M. 1994. Fluid Mechanics, 4th Edition. McGraw-Hill. New York.

Yuh, J. Desember 1990. Modeling and Control of Underwater Robotic Vehicles.

Ieee Transactions on Systems, Mans, and Cybernethics, Vol. 20, No.6.