Lapkas Katarak Senilis Matur Sinistra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xjcosjcoasjcopsjvpoasjvpojasvop

Citation preview

PowerPoint Presentation

LAPORAN KASUSKATARAK SENILIS MATUR SINISTRADepatermen Ilmu PeNYAKIT mataKepaniteraan Klinik FK UPH-Siloam HospitalPeriode 30 NOVEMBER 2015- 2 JANUARI 2016

Oleh:Clara valentina 07120110038

Pembimbing:dr. Karliana taswir, spm

IDENTITAS PASIEN

Nama: Ny. AJenis kelamin: PerempuanUsia: 72 tahunAgama: IslamPekerjaan: Ibu rumah tanggaNo. MR: RSUS.00681813Pendidikan terakhir : SD

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis, pada tanggal 7 Desember 2015, pukul 13.30 WIB, di poliklinik mata, Rumah Sakit Umum Siloam.

KELUHAN UTAMAPasien mengeluh penglihatan mata kiri buram sejak 1 tahun yang lalu.

KELUHAN TAMBAHANPasien juga mengeluh matanya terasa silau dan berair saat melihat cahaya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kiri menjadi buram sejak 2 tahun secara progresif

Buram seperti ada kabut, dirasakan baik saat melihat jauh maupun dekat, sepanjang hari

Silau ketika melihat cahaya dan berair, membaik saat memakai kacamata normal

Pasien tidak memiliki keluhan dalam melihat jarak jauh maupun dekat. Riwayat pemakai an kacamata disangkal. Penggunaan kacamata koreksi tidak memperbaiki tajam penglihatannya.

Keluhan mata merah, mata kering, nyeri, gatal, kotoran mata berlebih, sekret maupun mata berpasir disangkal.

Keluhan lapang pandang menyempit, sakit kepala, mual, dan muntah disangkal.

Tidak ada faktor yang memperberat (tidur dengan telungkup atau tidur di ruangan gelap) maupun memperingan keluhannya.

Riwayat trauma disangkal Keluhan penurunan berat badan, demam, penurunan nafsu makan dan keringat malam disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, alergi, asma, kolestrol, penyakit jantung, serta penggunaan obat(steroid) disangkal.

Sekitar 3 tahun yang lalu mata kanan pasien memiliki keluhan yang serupa, namun 2 tahun lalu telah menjalani operasi katarak.

Riwayat trauma pada mata dan kepala disangkal.

Pasien menyangkal adanya keluhan cepat lemas, banyak makan maupun minum, dan sering terbangun saat malam untuk berkemih.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga pasien tidak pernah mengalami gejala serupa sebelumnya. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi, asma, penyakit jantung dalam keluarga disangkal.

RIWAYAT KEBIASAAN

Pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, kopi, minuman bersoda, maupun obat-obatan tertentu. Pasien jarang melakukan kegiatan membaca dan menulis.

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALISATA

Keadaan umum: Sakit ringanKesadaran: Compos mentisGCS: E4M6V5Tanda-tanda vitalTekanan darah: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menitLaju pernapasan: 16 x/menitSuhu tubuh: 36.5 C

STATUS OFTALMOLOGI

Keruh+

Tidak dapat dinilai

RESUME

Pasien perempuan berusia 72 tahun datang dengan keluhan mata tenang visus menurun sebelah kiri sejak 2 tahun lalu secara progresif. Buram berkabut saat melihat jauh dan dekat, terjadi sepanjang hari. fotofobia dan lakrimasi saat melihat cahaya Penggunaan kacamata koreksi dan gangguan refraksi disangkal Riwayat operasi katarak mata kanan sekitar 2 tahun yang lalu.

Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan :VOD: 4/6 (dapat dikoreksi) dan VOS: 1/300 (tidak dapat dikoreksi). Terdapat arkus senilis, shadow test negatif (OS) dan refleks kaca + (OD), lensa tampak keruh pada mata kiri. TIO N/P (ODS)Tonometri OD: 11 dan OS ; 12 mmHg,

DIAGNOSIS

OS Katarak senilis matur grade 5OD pseudofakiaODS presbyopia

DIAGNOSIS BANDINGGangguan refraksiGlaucoma kronikRetinopati

TATALAKSANAMedika mentosaNoncort 6x1 OS (3 hari pre operasi)Levofloxacin 6x1 OS ((3 hari pre operasi)

Non medikametosaPembedahan fakoemulsifikasi dan implantasi IOL OSBiometri

PROGNOSIS

Quo ad Visam: dubia ad bonamQuo ad Cosmeticam: BonamQuo ad Sanationam: BonamQuo ad Vitam: Bonam

ANALISIS KASUSPasien perempuan usia 72 tahun datang dengan keluhan mata tenang visus turun perlahan sejak 2 tahun SMRS katarak, glaukoma kronik, gangguan refraksi, dan retinopati. Katarak senilis mata seperti ditutupi kabut, silau, dan usia (degeneratif lensa).Pada pemeriksaan fisik visus OS 1/300, bilik mata depan normal, shadow test (-) dan lensa yang keruh katarak senilis matur Derajat 5 visus pasien lebih jelek dari 1/60, usia biasa diatas 65 tahun, dan nukleus sudah berwarna kecoklatan.

Visus tidak membaik dengan bantuan kacamata, tidak ada riwayat penggunaan kacamata maupun keluhan penglihatan buram sebelumnya gangguan refraksi dapat disingkirkan.

Pasien dengan usia >40 tahun umumnya memiliki presbiopia terutama dalam membaca jarak dekat.

Pasien bukanlah orang yang sering melakukan kegiatan baca tulis sehingga keluhan penglihatan jarak dekat tidak terlalu bermakna. Setelah dilakukan operasi katarak, pasien disarankan untuk pemeriksaan visus ulang dan membuat kacamata baca.

Glaukoma Simpleks Kronik >40 tahun, idiopatik, gejala samar, dan TIO yang tinggi (>20mmHg). gejala TIO disangkalFaktor risiko disangkal Pada pemeriksaan fisik kornea jernih, CoA dalam, pupil regular, isokor, refleks pupil tidak melambat, tidak terdapat sinekia, tonometri digital dan pemeriksaan lapang pandang dan tekanan bola mata didapatkan sama dengan pemeriksa. Pada pemeriksaan tonometry non kontak didapatkan TIO normal yaitu 12mmHg. RetinopatiRetinopati leukemia tidak ditemukan penurunan nafsu makan, keringat malam, demam dan penurunan berat badan. Retinopati pigmentosa terjadi dari anak-anak dan gejalanya sukar melihat pada malam hari. Retinopati diabetes dan hipertensi riwayat penyakit seperti diabetes dan hipertensi tidak ditemukan begitu pula riwayat penyakit dalam dalam keluarga.Tidak terdapat gejala klasik diabetes, tidak sedang menjalani medikasi tertentu. Tekanan darah pasien normal.TATALAKSANAekstraksi lensa untuk mencegah penurunan visus lebih lanjut, memperbaiki visus, mencegah komplikasi, tujuan diagnostic dan memperbaiki kualitas kehidupan. fakoemulsifikasi dengan insersi IOLluka insisi sekitar 2mm, sehingga tidak diperlukan tindakan penjahitan dan mengurangi komplikasi. Selain itu tindakan hanya memerlukan sekitar 15-30 menit sehingga meningkatkan kenyamanan pasien.

Sebelum operasi dilakukan:pemeriksaan biometri mengukur ketebalan lensa intraocular yang diimplantasikan Pemeriksaan lab HbA1c atau gula darah sewaktu, bleeding time dan clotting time. Medikamentosa berupa LFX dan Noncort yang 6 tetes/hari selama 3 hari pre operasi. Setelah operasi selesai refleks kaca dan diagnosis pseudofakia.

Tingkat keberhasilan operasi katarak sangat tinggi yaitu sekitar 90% dan memiliki prognosis yang baik. Pasien disarankan untuk menggunakan kacamata hitam apabila setelah operasi merasa silau dan untuk menghindari faktor risiko yaitu paparan sinar matahar. Pasien sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi, multivitamin, minum air putih delapan gelas sehari untuk mengurangi faktor risiko katarak.

TERIMA KASIH \(^0^)///Midriasis dan PantokainPasang BlefarostatInjeksi lidokain subkonjungtiva, trepan blue, visco, continuous curvelinear capsuloreksis, hidrodiseksiPhaco, i/a korteksInsersi IOLI/A ViscoNeostatHidrasi stromaTobroson dan gentamisinLevofloksasin 500mg 5 buah 1x1 PONa diclofenac 50mg 10 buah 2x1 POLevofloxasin ED 6x1 OSTobroson ED 6x1 OS