2
Landasan teori : Secara tradisi dikatakan bahwa manusia memiliki lima indera, yaitu peraba, pengecap, pembau, penglihatan dan pendengaran. Pada kenyataannya setiap indera tersebut melibatkan beberapa sensasi yang lain. Misalnya indera peraba, melibatkan kemampuan mengenal panas atau dingin, tekanan dan sakit (Soewolo,dkk :1999). Menurut Basuki, dkk (2000) agar terjadi sensasi diperlukan empat saraf: (1) harus ada rangsang, (2) organ pengindera harus menerima rangsangan dan mengubahnya menjadi impuls saraf, (3) impuls harus dihantarkan sepanjang jalur saraf dari sensori ke otak, (4) bagian otak yang menerima harus menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Indera merupakan juataan reseptor system saraf, beberapa reseptor ini merupakan suatu struktur yang amat khusus, yang lain sederhana berupa serabut-serabut telanjang (Basuki, 1988). Sedangkan menurut Basuki, dkk (2000) menyatakan bahwa sebuah reseptor sensori (indera) mempunyai struktur sederhana yang berupa dendrit dari sebuah neuron tunggal atau sebuah organ kompleks, seperti mata yang berisi neuron khusus, epitelim, jaringan ikat. Semua reseptor sensori berisi dendrite dari neuron sensori. Menampilkan derajat eksitabilitas tinggi, dan memilikmi stimulus threas hold rendah. Sebagian besar impuls sensori dihantarkan menuju area sensori dari korteks serebral. Disinilah suatu stimulus menghasilkan sensasi. Kita melihat dengan mata,

Landasan teori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Secara tradisi dikatakan bahwa manusia memiliki lima indera, yaitu peraba, pengecap, pembau, penglihatan dan pendengaran. Pada kenyataannya setiap indera tersebut melibatkan beberapa sensasi yang lain. Misalnya indera peraba, melibatkan kemampuan mengenal panas atau dingin, tekanan dan sakit (Soewolo,dkk :1999).

Citation preview

Page 1: Landasan teori

Landasan teori :

Secara tradisi dikatakan bahwa manusia memiliki lima indera, yaitu peraba, pengecap,

pembau, penglihatan dan pendengaran. Pada kenyataannya setiap indera tersebut melibatkan

beberapa sensasi yang lain. Misalnya indera peraba, melibatkan kemampuan mengenal panas

atau dingin, tekanan dan sakit (Soewolo,dkk :1999).

Menurut Basuki, dkk (2000) agar terjadi sensasi diperlukan empat saraf: (1) harus ada

rangsang, (2) organ pengindera harus menerima rangsangan dan mengubahnya menjadi impuls

saraf, (3) impuls harus dihantarkan sepanjang jalur saraf dari sensori ke otak, (4) bagian otak

yang menerima harus menerjemahkan impuls menjadi sensasi.

Indera merupakan juataan reseptor system saraf, beberapa reseptor ini merupakan suatu

struktur yang amat khusus, yang lain sederhana berupa serabut-serabut telanjang (Basuki, 1988).

Sedangkan menurut Basuki, dkk (2000) menyatakan bahwa sebuah reseptor sensori (indera)

mempunyai struktur sederhana yang berupa dendrit dari sebuah neuron tunggal atau sebuah

organ kompleks, seperti mata yang berisi neuron khusus, epitelim, jaringan ikat. Semua reseptor

sensori berisi dendrite dari neuron sensori. Menampilkan derajat eksitabilitas tinggi, dan

memilikmi stimulus threas hold rendah. Sebagian besar impuls sensori dihantarkan menuju area

sensori dari korteks serebral. Disinilah suatu stimulus menghasilkan sensasi. Kita melihat dengan

mata, mendengar telingga, dan merasa sakit pada bagian tubuh yang terluka hanya karena

korteks mengartikan sensasi yang datang dari reseptor sensori yang dirangsang.

Berdasarkan sederhana atau kompleksnya reseptor dan jalur saraf, reseptor sensori

dikelompokkan menjadi (1) indera umum yang meliputi reseptor dan jalur syaraf sederhana,

sensasi taktil (sentuhan, tekanan, vibrasi), sensasi termoreseptif (panas dan dingin), sensasi sakit,

sensasi proprioseptif (kesadaran atau aktivitas otot, tendon, sendi, keseimbngan), (2) indera

khusus yang meliputi sensasi olfaktori (pembau), sensasi gustatory (pengecap), sensasi visual

(penglihatan), sensasi auditori (pendengaran), sensasi equilibrium (orientasi tubuh) (Basoeki,

dkk. 2000).

Page 2: Landasan teori