72
LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan pada 107 responden tanggal 15 September 2020 mengenai quality time keluarga. xxix

LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

LAMPIRAN A: DATA KUESIONER

Hasil kuesioner yang disebarkan pada 107 responden tanggal 15 September 2020

mengenai quality time keluarga.

xxix

Page 2: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxx

Page 3: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxi

Page 4: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxii

Page 5: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxiii

Page 6: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxiv

Page 7: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxv

Page 8: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxvi

Page 9: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxvii

Page 10: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxviii

Page 11: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xxxix

Page 12: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xl

Page 13: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Hasil kuesioner Alpha Test yang disebarkan pada 16 responden tanggal 6

November 2020.

xli

Page 14: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlii

Page 15: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xliii

Page 16: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xliv

Page 17: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlv

Page 18: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlvi

Page 19: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlvii

Page 20: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlviii

Page 21: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xlix

Page 22: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Hasil kuesioner Beta Test yang disebarkan pada 9 responden tanggal 9 Desember

2020.

xlx

Page 23: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

l

Page 24: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

li

Page 25: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lii

Page 26: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

liii

Page 27: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Hasil kuesioner Beta Test Sebelum playtest yang disebarkan pada 5 responden

orang tua tanggal 9 Desember 2020.

liv

Page 28: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lv

Page 29: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lvi

Page 30: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lvii

Page 31: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lviii

Page 32: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Hasil kuesioner Beta Test setelah playtest yang disebarkan pada 5 responden

orang tua tanggal 9 Desember 2020.

lviv

Page 33: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lix

Page 34: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lx

Page 35: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lxi

Page 36: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

lxii

Page 37: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara Psikolog

Tanggal : 27 April 2020 dan 24 September 2020

Waktu : 18.00 WIB dan 11.00 WIB

Media : Video Call WhatsApp dan Zoom

Narasumber : Jumawati, Psi. selaku psikolog klinis pribadi

Gambar 1.2. Wawancara Jumawati,Psi.

P : Pewawancara

N : Narasumber

P : Menurut Anda seberapa pentingnya quality time dalam hubungan

keluarga?

N : Quality time sangat penting dalam keluarga, karena dengan adanya

quality time semua masalah dapat selesai, anak dapat berbicara dengan

lxiii

Page 38: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

orang tuanya, begitu juga dengan orang tua, anak dapat meminta bantuan

orang tuanya jika ada masalah.

P : Apa yang dapat terjadi jika tidak atau jarang terdapat quality time antara

anak dan orang tua dalam keluarga?

N : Kemungkinan besar anaknya mendapat pergaulan yang salah, pergaulan

bebas, membohongi orang tua, melakukan kejahatan - kejahatan.

P : Apa yang menyebabkan mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan

quality time ?

N : Kalau jaman dulu hanya ayah yang kerja, tapi sekarang wanita juga ikut

kerja sehingga keduanya ayah dan ibu bekerja. Sehingga sabtu dan minggu

quality time mereka gunakan untuk istirahat sendiri.

P : Apakah menurut anda hal ini ada hubungannya dengan penggunaan

smartphone? seperti walaupun mereka bersama tetapi sering terganggu

karena adanya smartphone.

N : Iya pasti banget, seperti contohnya di rumah makan/ foodcourt , mereka

ngumpul tapi dalam arti fisik saja. Secara quality time juga gak ada,

padahal itu saat yang paling berharga tetapi masing - masing hanya fokus

pada diri sendiri.

P : Hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk menambah quality time diantara

keluarga?

N : Yang paling efektif adalah makan bersama, dan smartphone semua

disimpan. Bisa juga waktu nonton bersama, kan terkadang ada

lxiv

Page 39: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

pembicaraan di dalamnya. Kalau simpan hp mungkin bisa lebih sharing

masalah yang ada bersama.

P : Selain itu penulis juga mencari data mengenai media yang cocok

digunakan untuk meningkatkan quality time , mereka mengatakan board

game , apakah metode ini juga dapat diterapkan?

N : Bisa karena kalau menggunakan media board game, mereka mau gak

mau ada komunikasi. Seperti antara anak dan orang tua “oh saya gak mau

kalah, dll” otomatis ada komunikasi dan dapat meningkatkan quality time,

karena permainan bersifat kelompok.

P : Kemudian saya akan membuat board game dengan fokus permainan

untuk memperdalam relasi antar keluarga dengan memberikan pertanyaan

seperti “hobi?”, “makan atau minuman kesukaan?”. Apakah ada saran

mengenai pertanyaan seperti ini?

N : Iya kalau memberikan pertanyaan seperti hobi atau kegiatan itu bisa, atau

misalnya makanan kesukaan dan anak yang 1 menjawab rumah makan a

dan anak 2 menjawab rumah makan b, dengan begitu maka akan timbul

diskusi diantaranya, apa yang sebaiknya diselesaikan. Tidak mungkin

orang tua akan pergi ke dua rumah makan tersebut, sehingga dibicarakan.

Komunikasi inilah yang sebenarnya dapat meningkatkan quality time antar

keluarga. Walaupun sekarang wfa tetapi orang tua sibuk dengan

pekerjaannya masing-masing, maka hal inilah yang kadang menyebabkan

minimnya komunikasi.

lxv

Page 40: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Wawancara Ahli Board Game

Tanggal : 9 Oktober 2020

Waktu : 12.05 WIB

Media : Video Call WhatsApp dan Zoom

Narasumber : Andre Muslim Dubari, Sebagai Marketing Director Kummara,

Business Manager dari Manikmaya Games, dan Ketua Asosiasi Pegiat Industri

Board Game Indonesia.

Gambar 4.1. Wawancara Andre Dubari.

Gambar 4.2. Screenshot Wawancara Andre Dubari.

lxvi

Page 41: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

P : Pewawancara

N : Narasumber

P : Apa yang menjadi kelebihan media board game dibanding media lain?

N : Kalo menurut saya yang membuat board game itu spesial dibanding

media lain karena ada unsur interaksinya antar pemain. Walaupun

sekarang ada yang namanya board game digital tetapi ketika kita dapat

duduk dan berkumpul bersama kemudian bermain board game , terdapat

interaksi dan komunikasi satu sama lain inilah yang menurut saya

menjadikan board game lebih spesial dibanding media lain.

P : Apakah media board game dapat atau cocok dimainkan bersama

keluarga?

N : Kalo menurut saya cocok ya, seperti salah satu media edukasi yang

paling mendapat penghargaan tertinggi di dunia khususnya untuk keluarga.

Malah board game merupakan spesialis khusus di bidang ini.

P : Apakah dengan bermain board game juga dapat meningkatkan quality

time yang terjadi antara orang tua dan anak selama bermain? Kenapa?

N : Iya kalo menurut saya bisa. Tapi kita harus menggali lebih dalam

mengenai arti dan definisi sebenarnya dari quality time yang sebenarnya

dituju, karena saya awam soal hal ini maka menurut saya adalah adanya

interaksi dan partisipasi satu sama lain. Dua hal ini seperti adanya

partisipasi, interaksi dan tambahan satu unsur satu lagi yaitu fun yang

menjadikan board game sebagai salah satu media yang cocok untuk

lxvii

Page 42: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

meningkatkan quality time dengan keluarga. Hal seperti berkumpul dan

berinteraksi bersama misalnya bermain atau petak umpet bareng, itu bisa

juga menambah quality time. Kalau saya gak salah ya ada survey di UK

mengenai konteks tentang quality time sebenarnya adalah menghabiskan

waktu atau seperti adanya kedekatan di antara keluarga, nah dari board

game ini sebenarnya sudah sangat bisa mencakup hal tersebut yaitu

meningkatkan quality time keluarga.

P : Apakah ada tahapan tertentu dalam mendesain sebuah board game?

N : Sebenarnya tidak ada tahapan baku, harus seperti apa tapi sebenarnya ini

bisa juga dicari dalam textbook bagaimana tahapannya secara lebih jelas.

Tetapi secara umumnya yang pertama adalah kenapa, apa, dan buat siapa.

Perlu diperhatikan bahwa ini bukan sekedar mengetahui umur targetnya

secara umum misalnya ini board game untuk anak usia sekian sekian dan

gender bisa dimainkan perempuan atau laki-laki, bukan sekedar itu saja

tetapi harus tertuju pada mekanik referensinya nantinya seperti apa,

mereka suka dengan mekanik yang seperti apa dan seterusnya. Contohnya

dari suatu topik tertentu nanti akan dibuat menjadi sebuah game atau board

game , itu berarti step awalnya dari konteksnya atau mulai dari sebuah

problem nyata yang ada pada kehidupan sehari-hari, lalu diselesaikan

masalahnya melalui board game , atau bisa juga memulai dari membuat

batasan yang ada, misalnya sudah menentukan target market nya ini, untuk

usia ini, dan nantinya dapat menghasilkan ini. Setelah itu kita bisa

lxviii

Page 43: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

memulai ke arah proses desain melihat ke library mekanik kita, jadi dilihat

seperti apa cara bermainnya. Prinsipnya dalam membuat board game itu

diibaratkan seperti memasak dimulai dari bumbu-bumbunya dahulu

misalnya ada garam dan gula, kemudian dimasukkan sayur, dll sehingga

menjadi sebuah masakan, dan hal inilah yang dinamakan gameplay dari

sebuah board game.

P : Menurut Bapak sebaiknya jenis board game seperti apa yang dapat

diterapkan agar menarik untuk dimainkan bersama keluarga khususnya

anak-anak?

N : Perlu diperhatikan bahwa terdapat perbedaan dalam mendesain board

game untuk anak atau untuk keluarga yang melibatkan anak dan orang

tuanya juga ikut berpartisipasi dalam permainan. Jadi kalo misalnya

mendesain sebuah board game untuk keluarga dapat dilihat contohnya dari

jenis board game dengan genre family games , kemudian perlu diketahui

bahwa game tersebut memiliki cara bermain yang dapat dimengerti anak

dan sesuai dengan karakteristik anak tersebut tetapi juga masih menantang

untuk dimainkan oleh orang dewasa. Kemudian jumlah pemain juga yang

cocok itu biasanya 3 - 5 pemain, kalo 3 orang itu dianggap cukup dan lima

orang itu dapat terbilang sudah cukup ramai. Lebih dari itu permainan

dapat menjadi cukup lama dan kearah game yang lebih serius, tapi bisa

saja digunakan tergantung jenis mekaniknya.

lxix

Page 44: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

P : Jenis ilustrasi board game seperti apa yang cocok untuk digunakan untuk

anak-anak?

N : Nah ini harus disesuaikan dengan bagaimana jenis karakteristik anak,

buatlah ilustrasi yang disukai anak seperti bentuk kartun. Perhatikan juga

penggunaan warna yang digunakan biasanya menggunakan warna-warna

dasar atau bisa juga menggunakan ilustrasi buatan yang terdapat pada buku

ilustrasi cerita anak. Kalo ingin mencari contoh - contoh jenis ilustrasi

seperti apa yang digunakan bisa dilihat dari pemenang lomba Spiele Preis

dari tahun 90 sampai tahun 2010 misalnya. Nah itu sekitar 90% isinya

terdapat board game jadi kita kebayang yang cocok dengan board game

dengan mekanik itu seperti apa.

P : Hal apa yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah board game

untuk keluarga?

N : Pertama adalah memperhatikan jumlah pemain untuk dapat memainkan

board game jangan cukup besar kemudian cukup dapat dimengerti

mekaniknya untuk anak-anak, tetapi tidak terlalu membosankan buat orang

dewasa. Terkadang ini yang suka menjadi isu kalau terlalu sulit mudah

bisa jadi bosan untuk orang dewasa, kemudian jika terlalu sulit maka bisa

anak-anak juga tidak bisa memainkannya.

lxx

Page 45: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Wawancara Psikolog Anak

Tanggal : 19 Oktober 2020

Waktu : 11.00 WIB

Media : WhatsApp Call

Narasumber : Sr. M. Fransita, FCh, SS, M, Psi., Sebagai Psikolog anak,

Psikolog Pendamping Para Postulan Kongregasi FCh Palembang.

Gambar 4.2. Wawancara Sr. Fransita

P : Pewawancara

N : Narasumber

P : Menurut anda seberapa penting quality time antara orang tua dan anak?

N : Sangat penting dalam membentuk struktur kepribadian seseorang sifat

dan karakter dalam diri anak tersebut menjadi relasi. Quality time antara si

anak kedua orang tua itu terjadi dimana anak akan belajar bagaimana ia

lxxi

Page 46: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

mempersepsi dirinya sendiri dan orang lain. Dalam relasi yang baik pada

anak menjadi lebih percaya diri, lebih baik lebih dapat berelasi dengan

sesamanya. Jadi orientasi anak juga dalam kehidupan bersama sebagai

makhluk sosial, bukan berorientasi pada dirinya sendiri. Jadi dengan

adanya quality time ini anak membangun dan membentuk kemampuannya

di dalam berelasi dengan kedua orang tua, kemampuan berkomunikasi

yang baik ini akan mempengaruhi kemampuan anak tersebut dalam relasi

berelasi dengan orang lain. Kemampuannya dalam relasi, dalam

mendengarkan dan kemampuan karakter kepribadian sosial yang akan

terbentuk dengan adanya quality time . Memang kehadiran dari orang tua

waktu yang diberikan oleh kedua orang tua tidak tergantikan ya dalam arti

tertentu, dengan fasilitas material atau dengan kecanggihan zaman

sekarang dengan segala prasarana dengan HP dan dan lain sebagainya.

Kehadiran itu sendiri perlu di intensitas kan tiap harinya waktu dalam

kebersamaan tidak dapat diukur berdasarkan lamanya, tapi dalam waktu

yang ada sepanjang hari. Misalnya orang tuanya mempunyai waktu dalam

satu hari 4 sampai 5 jam tapi orang tua sungguh mengintensitaskan relasi

komunikasi dengan anak tersebut. Tidak sendiri seseorang bisa hadir

bersama orang tua dalam 24 jam atau 1 hari 12 jam tapi masih masih sibuk

dengan hp-nya masing-masing di zaman modern teknologi four point zero

sekarang. Quality time itu lebih pada yang baik antara kedua belah pihak

orang tua dan anak secara langsung dengan suatu kualitas tertentu yang

lxxii

Page 47: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

baik yang contohnya banyak yang sangat mendengarkan anak sepanjang

hari kita bisa bertanya kepada anak tersebut. Bagaimana pelajaran hari ini,

apa yang terjadi, disini anak belajar bercerita dan mengekspresikan

perasaannya dirinya pemikirannya. Orang tua jadi mengenal mengetahui

anak secara mendalam sehingga terjadi quality time.

P : Apa yang terjadi jika tidak terjadi quality time antara orang tua dan anak?

N : Terjadi sebaliknya, seperti anak tidak mempunyai kemampuan berelasi

dan kepercayaan dengan dirinya sendiri maupun dengan sesamanya. Jadi

anak-anak tersebut cenderung pendiam atau sebaliknya bisa bersikap

agresif atau menentang sebagai bentuk kemarahan atau pemberontakan.

Karena tidak adanya politik dalam keluarga jika tidak ada kualitas yang

baik dalam keluarga anak tersebut akan sendiri asik dengan dunianya

sendiri ya. Jadi tidak mau bertemu dengan orang-orang tidak mau

berjumpa tidak mau berelasi jadi dia berkonsentrasi pada dirinya sendiri

dia cenderung diam pasif atau sebaliknya jika tidak ada quality time

cenderung memberontak dengan marah dengan agresif yah. Jadi itu

dilampiaskan keluar kalau yang tadi kan menyendiri lebih pada ke dalam

mengoperasikannya jadi keluar itu dengan bentuk kemarahan juga juga

efek berikutnya untuk bersosialisasi dengan yang lain sulit untuk bekerja

sama satu dengan yang lain.

P : Bagaimana sifat dan karakteristik anak usia 7 - 12 tahun?

lxxiii

Page 48: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

N : Pada masa ini anak sedang membangun identitas dirinya, kepercayaan

dirinya “siapakah aku?” Karena kan ini usia usia sekolah ya kelas 2 SD

sampai dengan kelas 6 SD lebih kurangnya. Jadi anak belajar membangun

kepercayaan diri dengan di sekolah, studi dengan teman-teman dan orang

tua anak membangun rasa percaya dirinya bahwa dirinya mampu

kepercayaan akan dirinya sendiri menjadi ragu-ragu, tidak percaya karena

tadi tidak membangun relasi sosial dengan teman-teman dengan kedua

orang tua. Jadi ini identitas dirinya ya juga membangun membentuk

kemampuan dia dalam dalam kemampuannya secara akademik, rasa

percaya dirinya, bahwa ia mampu maupun anak juga mengembangkan

relasi sosial teman-teman. Jadi ya sedapat mungkin anak diberikan

motivasi apresiasi ya anak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan

dirinya mengungkapkan perasaannya pendapatnya itu jadi anak diberikan

kesempatan, dirumah maupun disekolah.

P : Topik pembicaraan seperti apa yang diminati anak Jenis komunikasi

seperti apa yang dapat dituju untuk meningkatkan quality time pada anak

usia 7 - 12 tahun?

N : Kalau 7-12 tahun kan berarti mata masa sekolah, jadi mungkin dari

harian ya peristiwa-peristiwa harian. Apa yang terjadi dalam keseharian,

yang mungkin juga dengan hal yang sangat sederhana dan disukai

anak-anak ya agar nilai rileks dan tidak formal. Misalnya hobi dari anak

tersebut, orang tua bisa melihat apa yang menjadi kesenangan anak

lxxiv

Page 49: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

tersebut, misalnya seni atau kreativitas. Jadi orang tua masuk dalam hobi anak

dalam relasinya dengan teman-teman ya dengan topik topik yang aktual pada

usia anak 7 sampai 12 tahun mungkin pergaulannya sehari-hari.

P : Apakah melakukan kegiatan seperti bermain bersama orang tua dan anak

dapat meningkatkan quality time ?

N : tentu jelas, ini merupakan salah satu model yang kreatif anak dan dapat

meningkatkan quality time dengan cara yang sangat enjoy, sangat rileks,

sangat sederhana, sehari-hari sangat kontekstual. Jadi dengan bermain

kemampuan akademik anak tersebut sebenarnya juga kemampuannya dalam

berpikir juga biasa atau ditingkatkan melalui yang namanya sebuah

permainan melalui permainan juga anak tentu dalam bermain kalau tidak

bermain dengan dirinya sendiri tapi diusahakan tadi ada relasi antara orang

tua dan anak anak-anak belajar berelasi dalam permainan orang tua bisa

mengajarkan nilai-nilai kebersamaan sportifitas, keadilan dalam permainan

tersebut. Permainan menjadi sarana dan cara yang kreatif untuk

meningkatkan quality time . Sehingga ketegangan relasi tersebut bisa mencair,

penuh dengan kegembiraan dan sukacita melalui sebuah permainan dan

nilai-nilai yang diajarkan tentang kehidupan tentang tersebut tentang karakter

baik tentang sifat-sifat baik dalam relasi sosial anak dengan dirinya sendiri

dengan sesama bisa diajarkan orang tuamu permainan tersebut.

P : Jenis permainan seperti apa yang cocok untuk anak usia 7 - 12 tahun?

lxxv

Page 50: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

N : Ini pertanyaan yang menarik, karena ada dua jenis permainan tradisional

atau modern. Kalau yang saya lihat sekarang anak-anak juga sebenarnya

masih bermain permainan tradisional bersama teman-temannya, entah

masak-masakan atau boneka-bonekaan, atau dengan karet, atau sebagainya.

Itu contoh permainan yang bersama dalam kebersamaan jenis tradisional.

Tapi kita lihat perkembangan zaman four point zero ini juga banyak sekali

permainan permainan yang canggih atau modern istilahnya bisa kita

sesuaikan, tapi harus kita selektif dalam memilih. Jadi dalam jenis permainan

tersebut misalnya anak diminta untuk menonton film atau permainan yang

ada di YouTube nah ini kan jenis permainan di di mana kalau anak hanya

berkonsentrasi pada HP dan dirinya yang asik dan itu dan menutup mata

terhadap sesama jenis permainan ini dikurangi presentasinya. Ada permainan

permainan modern mungkin dengan alat-alat modern elektronik modern yang

bukan HP yang bisa mengasah kebersamaan. Bisa disesuaikan dengan zaman

sekarang permainan permainan-permainan yang ada di mana anak dalam

permainan tersebut anak dapat bersosialisasi bersama teman-teman yang

penting tapi bisa juga kita tidak meninggalkan permainan-permainan

tradisional. Permainan tradisional itu kan biasanya yang dalam kebersamaan

kan tidak mungkin bermain sendiri kombinasi saja dimana keduanya baik.

P : Saya ingin membuat board game guna meningkatkan quality time dengan

konten favorite things, seperti menanyakan hobi?, hal yang disukai?,

lxxvi

Page 51: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

menceritakan tentang tokoh idola? dll. Apakah dapat diterapkan untuk

meningkatkan quality time ? Adakah saran?

N : Tentu, ini bisa diterapkan, iya semisal pertanyaan tentang tokoh idola dan

lain-lain apakah metode seperti ini juga dapat diterapkan untuk meningkatkan

quality time ini salah satu modifikasi cara yang cukup kreatif dan baik ya jadi

monopoli diisi dengan lebih realistis, mengenai mimpi tokoh idolamu siapa.

Disini anak belajar untuk mengenal dirinya sendiri belajar teman-temannya,

bukan hanya dirinya tapi dia belajar sosial teman-temannya satu persatu

secara lebih mendalam. Seperti apa yang menjadi hobinya, memasak, menari

sehingga akan menumbuhkan karakter kepribadian anak dengan jenis

permainan ini. Melalui media board game ini dengan tentu ini akan

menyenangkan, dengan metode yang kreatif, maka dapat meningkatkan

kualitas relasi antara anak dan orang tua. Dia semakin mengenal, karena yang

awalnya tidak kenal, atau tidak tahu, atau belum mengenal dirinya dan dia

tidak hanya berhenti pada dirinya tapi dia berelasi dalam konteks sosial

dengan yang lain dan dia belajar mengenal satu persatu sesamanya.

lxxvii

Page 52: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Focus Group Discussion Orang tua

Tanggal : 5 September 2020

Waktu : 16:00 WIB

Media : Zoom

Narasumber : Bu Nevi, bu Santi, pak Djamiat.

Gambar 4.0. Wawancara Orang tua

Transkrip pertanyaan orang tua:

1. Sebutkan nama, usia, dan pekerjaan Bapak / Ibu?

2. Apakah Bapak / Ibu punya bisnis sendiri? Jika iya bisnis apa dan jika tidak

bekerja dibagian apa?

3. Berapa jam waktu Bapak / Ibu bekerja dalam sehari? Apakah Bapak / Ibu

sering lembur?

lxxviii

Page 53: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

4. Berapa lama jarak antara rumah ke kantor Bapak / Ibu? Biasanya jam berapa

sampai di rumah? Menggunakan kendaraan apa? Setelah pulang dirumah apa

yang Bapak / Ibu lakukan? istirahat? kerja lagi?

5. Kemudian boleh tau soal anaknya? Siapa namanya? Ada berapa dan kira kira

berapa usianya?

6. Seberapa sering Bapak / Ibu menghabiskan waktu bersama dalam seminggu

(sebelum pandemi corona)?

7. Jika anak punya masalah? Apakah anak Bapak / Ibu sering bercerita?

8. Pendekatan apa yang Bapak / Ibu lakukan bila ada perbedaan pendapat

dengan anak Bapak / Ibu?

9. Apakah Bapak / Ibu sering berlibur bersama anak?

10. Hal apa yang biasanya Bapak / Ibu lakukan bersama anak dan keluarga?

11. Menurut Bapak / Ibu media apa yang cocok dilakukan untuk kegiatan

bersama keluarga? smartphone? game? Ps? buku? board game ?

12. Apakah Bapak / Ibu pernah bermain board game bersama keluarga? seperti

ular tangga, monopoli, atau kartu remi? Jika iya permainan apa yang sering

Bapak / Ibu mainkan?

13. Saya akan membuat board game guna menambah quality time yang

dihabiskan bersama keluarga, apakah ada masukkan?

lxxix

Page 54: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Jawaban pertanyaan:

1. Ibu Nevi: Nama saya Nevi, usia 46 tahun, Ibu rumah tangga, Freelance. Ibu

Santi: Nama saya Santi, usia 45, pekerjaan karyawan, ibu rumah tangga juga.

Pak Djamiat: Halo Nama saya Djamiat usia 52 tahun, pekerjaan sekarang

ASN, aparatur sipil negara.

2. Ibu Nevi: Gak kalo nevi gak punya, Ibu Santi: kalo saya bisnis rumahan

bisnis kue ulang tahun, Pak Djamiat: kalau saya tidak ada.

3. Ibu Nevi: Kalau saya biasanya cuma 4 jam ya, tidak ada perbedaan antara

saat sebelum dan sesudah pandemi, karena seminggu hanya 2 kali. Ibu Santi:

Saya bekerja dari jam 9 sampai jam 5 sore, cuma kalo ada pekerjaan

tambahan malem lanjut kerja lagi, terus pas pandemi ada perubahan karena

dulu kan mesti ke kantor sekarang enak banget karne bisa dirumah. Pak

Djamiat: Kalo saya rata-rata 10 jam, kalo saya pas pandemi awal iya work

from home, tapi sekarang udah balik lagi kayak new normal.

4. Ibu Nevi: sekitar 5 - 10 menit , pas masa pandemi, saya sama gak ada

bedanya. Ibu Santi: kalo saya sekitar 30 menit, pas masa pandemi, jalurnya

agak berubah dikit, tapi kalo berangkat ke kantor agak siangan dan seminggu

sekali aja. pak Djamiat: sekitar 30 - 45 menit, pas masa pandemi, saya sama

aja.

5. Ibu Nevi: Anak saya ada 2, yang pertama 13 tahun, namanya ivan, terus yang

kedua umur 9 tahun namanya rafael, kelas 4 SD. Ibu Santi: kalo saya yang

pertama usia 16 tahun, namanya davin, yang kedua usianya 14 tahun dimas,

lxxx

Page 55: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

kelas 5 SD daren. pak Djamiat: Anak saya ada 3, yang ketiga usia 15 tahun,

namanya bertha.

6. Ibu Nevi: Kalo saya dari setelah pulang sekolah, berarti dari jam 4 sampe

malem, kalo pas pandemi, hampir sama berarti ya setelah anak selesai online,

paling main, ngobrol, bicara dari pagi, seharian. Ibu Santi: kalo sebelum

pandemi paling pagi ngabisin waktu setengah jam, sama malem abis pulang

kerja sampe jam 10, kalo pas pandemi; ya setiap saat ngeliatan anak-anak.

pak Djamiat: Kalo saya ya gak ada perubahan setiap hari ketemu anak-anak

itu paling 2-3 jam an.

7. Ibu Nevi: 2 anaknya, kalo yang gede itu gak suka bercerita, kalo yang kecil

setiap hari bercerita, kalo ada masalah. Ibu Santi: Sama, kalo udah gede-gede

yang SMP sama SMA, kalo masalah pertemanan lebih di keep, kalo yang

paling kecil segala macem juga diceritain, kalo yang gede cerita kalo ada

maunya aja ini itu. pak Djamiat: Kalo saya itu anak-anak kalo masalah

pelajaran biologi, kimia biasanya tanya ke mamanya, kalo saya ya masalah

ekonomi, perpajakan, sejarah itu tanya ke saya, atau masalah yang berkaitan

dengan IP, dan kekurangan dana.

8. Ibu Nevi: Pendekatan yang dilakukan, ya cuman diajak ngomong aja, diajak

ngobrol aja, soalnya dua duanya anak cowok, kalo gak mau dengerin apa

paling dicuekin aja. Ibu Santi: Sama kan anak saya juga cowok semua, kalo

ada masalah ya komunikasi aja ngobrol - ngobrol cuma satu-satu, kalo ada

masalah, ngomong bertiga sama papanya, sampai akhirnya ketemu solusi.

lxxxi

Page 56: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

9. pak Djamiat: Kalo saya sih, saya coba mendekati secara pura-pura mengalami

masalah yang sama, terus bilang itu mah gini aja, itu mah gak perlu, gini aja

bisa.

10. Ibu Nevi: Kalo saya liburnya setahun sekali ya, kalo gak desember ya berarti

pas liburan sekolah, Kalo pandemi ni liburannya ya setiap hari dirumah, kalo

liburan jalan-jalan ke mall dll, biasanya sebulan sekali. ibu Santi: Kalo saya

pas libur sekolah, pas lebaran, yang bisa naik mobil rame-rame, kalo ke mall

yang gede males mau ikut yang kecil aja, kalo pas pandemi, paling naik

sepeda di sekitar rumah, udah itu aja. pak Djamiat: Kalo sebelum pandemi ya

kalo liburan sekolah ya jalan-jalan, tapi kalo hari-hari biasa paling main ke

pantai, tapi pas pandemi ya bener-bener gak kemana-mana dirumah aja.

11. Ibu Nevi: Kalo saya sebelum pandemi, senen sampe jumat anak-anak gak

boleh main hp, anak2 biasa ngajak main board game yang monopoly,

caturlah, Tapi pas setelah masa pandemi karena cape belajar zoom terus

menerus, jadi udah jarang main, anak-anak mau langsung main hp, katanya

gak bisa ditinggal mau liat info-infolah. Ibu Santi: Kalo saya menghabiskan

waktunya paling ngobrol, main sepeda, jalan pagi, disini yang gede2 udah

punya kegiatan masing-masing cuman yang kecil yang sering main dirumah,

tapi kalo pandemi sama kaya tante nevi, udah cape sama zoom jadi ya balik

main game lagi, tapi biasanya pas sore pada naik sepeda supaya gak bosen,

atau ngurusin taneman. Pak Djamiat: Kalo saya sih, begitu pulang kerja ya

sapa, gimana belajarnya, abis itu ya paling nonton dikamar nonton film,

lxxxii

Page 57: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

pernah sih beberapa main kartu remi cangkulan, atau kalo gak ya belanja

online bareng.

12. Ibu Nevi: Apa ya… kalo lagi masa pandemi gini sih kalo mau olahraga

bareng, paling yang paling bisa ngajak semuanya bareng ya main board

game , main monopoli atau ular tangga, karena kalo main game tante nevi

kurang bisa, jadi udah gak bisa masuk ke mereka main game online. Ibu

santi: Kalo saya sama juga gaptek gak ada kesukaan sama game yang

dimainin anak-anak, cuman kalo buat interaktif game, bisa main tebak

gambar, main monopoly ya sejenis-jenis itulah yang bisa satu keluarga, kalo

jaman dulu kan ada main congklak, bekel, dll, kalo mau game online ya

monopoli gitu. Pak Djamiat: kalo saya sih, kalo game itu kan sebelum covid

kita main ps4, tapi pas covid ada belum sempet cari game baru, kalo main

game komputer juga udah gak nyambung mainnya, tadi itu ada permainan

interaktif seperti pemilihan bertanya kita mau atau A atau B, dan orang -

orang milih A,A gitu nah itu mungkin bisa diaplikasikan.

lxxxiii

Page 58: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Wawancara Orang Tua

Tanggal : 5 September 2020

Waktu : 20:15 WIB

Media : Zoom

Narasumber : Bu Sovy, bu Dessy.

Daftar Pertanyaan orang tua:

1. Sebutkan nama, usia, dan pekerjaan Bapak / Ibu?

2. Apakah Bapak / Ibu punya bisnis sendiri? Jika iya bisnis apa dan jika tidak

bekerja dibagian apa?

3. Berapa jam waktu Bapak / Ibu bekerja dalam sehari? Apakah Bapak / Ibu

sering lembur?

4. Berapa lama jarak antara rumah ke kantor Bapak / Ibu? Biasanya jam berapa

sampai di rumah? Menggunakan kendaraan apa? Setelah pulang dirumah apa

yang Bapak / Ibu lakukan? istirahat? kerja lagi?

lxxxiv

Page 59: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

5. Kemudian boleh tau soal anaknya? Siapa namanya? Ada berapa dan kira kira

berapa usianya?

6. Seberapa sering Bapak / Ibu menghabiskan waktu bersama dalam seminggu

(sebelum pandemi corona)?

7. Jika anak punya masalah? Apakah anak Bapak / Ibu sering bercerita?

8. Pendekatan apa yang Bapak / Ibu lakukan bila ada perbedaan pendapat

dengan anak Bapak / Ibu?

9. Apakah Bapak / Ibu sering berlibur bersama anak?

10. Hal apa yang biasanya Bapak / Ibu lakukan bersama anak dan keluarga?

11. Apakah Bapak / Ibu atau anak menggunakan Hp saat melakukan kegiatan

tersebut? Apakah hal tersebut mengganggu keluarga Bapak / Ibu?

12. Menurut Bapak / Ibu media apa yang cocok dilakukan untuk kegiatan

bersama keluarga? smartphone? game? ps? buku? board game ?

13. Apakah Bapak / Ibu pernah bermain board game bersama keluarga? seperti

ular tangga, monopoli, atau kartu remi? Jika iya permainan apa yang sering

Bapak / Ibu mainkan?

Jawaban pertanyaan:

1. Ibu Sovy: Namanya Sovy, usia 45 tahun, pekerjaannya karyawan swasta . Ibu

Dessy: Nama saya Dessy, usia 42, pekerjaannya pegawai swasta juga.

2. Ibu Sovy: Bisnis.. tidak punya . Ibu Dessy: Saya juga.

lxxxv

Page 60: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

3. Ibu Sovy: Sebelum pandemi itu senin sampai jumat dari jam 8.30 sampai jam

5.30 sore, pas pandemi itu, sempet masuk seminggu 3 kali, sekarang

seminggu 4 kali, jam kerjanya dari jam 8 sampai jam 5 . Ibu Dessy: Kalo saya

sebelum pandemi, normal kerja dari jam 10 sampai jam 6 senin sampai jumat,

nah pas pandemi ini saya itu awal-awal di bulan maret april dan mei masih

dirumah, kerja dirumah atau wfh, nah pas sekarang bulan juni, juli itu

seminggu dua kali, sampai sekarang masih seminggu 2 kali.

4. Ibu Sovy: Kalo saya kebetulan jalurnya, gak macet jadi jaraknya itu sekitar

30-40 menit . Ibu Dessy: Kalo saya gak ada masalah deh, dan sama jaraknya

sekitar 40 menit, karena saya naik motor biar lebih cepet dibanding angkot.

5. Ibu Sovy: Anaknya dua samuel luka jen, 12 tahun, nathanael michael jen, 9

tahun . Ibu Dessy: Kalo saya satu benedict gunawan, umur 12 tahun.

6. Ibu Dessy: Kalo saya sebelum pandemi ini kan kerja berarti jam pulang kerja

ya sama anak, sabtu minggu sama anak, kalo pas masa pandemi ini ya setiap

hari selalu sama anak, kalo gak kerja ya sama anak. Ibu Sovy: Kalo saya apa

ya, jadi sebelum pandemi sama sesudah pandemi sama meskipun kerjanya itu

seminggu 4 kali, jadi waktu saya ketemu sama samuel dan nathan itu ya pas

sehabis kerja, biasanya pagi sama pas pulang kalo malem.

7. Ibu Sovy: Kalo Sam yang gede nggak, karna Sam lebih introvert, mesti

dipancing dulu, atau gak mesti dipaksa malah kalau buat cerita, tapi kalo dede

nathan tidak dipaksa dia mesti cerita sendiri . Ibu Dessy: Kalo saya juga sama

bisa diajak cerita, ada cerita apa aja ma, ini ini ini.

lxxxvi

Page 61: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

8. Ibu Dessy: ya, dikasih tahu kalo ngobrol ada masalah apa, kita kasih tau apa

yang gaboleh apa yang oke, gitu. Ibu Sovy: Sama sih sya juga sih, biasanya

sih dikasih tau, tapi kalo misalnya udah dikasih tau terus nadanya udah

ketemu tinggi sama tinggi, kadang saya suka suruh dia lari ke papanya,

papanya lebih sabar .

9. Ibu Dessy: Kalo saya sering, selalu liburannya biasa nya pas pulang

kampung, ke rumah mama. Ibu Sovy: Paling kalo misalnya jalan-jalan ya pas

akhir sekolah, libur akhir tahun, libur lebaran .

10. Ibu Sovy: Kalo saya, ya. Kalo libur keluar paling makan bareng, nonton

kadang-kadang karena anak saya dua-duanya hobinya main game, jadi lebih

ikut papanya.

11. Ibu Sovy: Iya, kadang kita lagi makan bareng kalo lagi makan bareng ya

mengganggu, kadang saya kasih tau untuk berhenti dulu .

12. Ibu Sovy: Board game bisa, atau kalau mau sama-sama ya harus melibatkan

kegiatan fisik biar sama-sama lepas dari kegiatan handphone dan yang

lainnya . Ibu Dessy: Iya saya juga sama, kayak gitu.

13. Ibu Sovy: Kalau board game biasanya, kalo sam suka catur, terus

kadang-kadang kita bisa main ludo atau kalau mau sama-sama ya main

monopoli.

lxxxvii

Page 62: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Focus Group Discussion Anak

Tanggal : 5 September 2020

Waktu : 17:40 WIB

Media : Zoom

Narasumber : Samuel, Nathanael, Raphael, Nicholas, Bertha.

Pertanyaan wawancara anak:

1. Sebutkan nama dan usia kalian?

2. Berapa jam waktu kamu sekolah dalam sehari (sebelum corona)? Berapa

lama jarak antara rumah ke sekolahmu?

3. Kemudian boleh tau soal orang tuanya? Siapa namanya dan berapa usianya?

4. Apakah kamu tahu orang tuamu(yang berumur 36 - 55 tahun) bekerja sebagai

apa?

5. Apakah kamu lebih dekat dengan mama atau papa?

6. Kalau ada masalah biasanya datang ke siapa? Orang tua atau cerita ke teman?

7. Kapan terakhir kamu menghabiskan waktu dengan orang tua?

lxxxviii

Page 63: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

8. Seberapa sering kamu menghabiskan waktu dengan orang tua mu dalam

seminggu?

9. Apakah kamu sering pergi berlibur? Jalan-jalan? Dengan orang tua /

keluarga?

10. Biasanya lebih sering menghabiskan waktu dirumah atau diluar? (sebelum

pandemi)

11. Hal apa yang biasanya kamu lakukan bersama anak dan keluarga?

12. Apakah kamu atau orang tua menggunakan Hp saat melakukan kegiatan

tersebut? Apakah hal tersebut mengganggu aktivitas keluarga?

13. Menurut kamu media apa yang cocok dilakukan untuk kegiatan bersama

keluarga? smartphone? game? ps? Buku? board game ?

14. Apakah kamu pernah bermain game bersama keluargamu? seperti ular

tangga, monopoli, atau kartu remi? Jika iya permainan apa yang sering kamu

mainkan?

15. Saya akan membuat board game guna menambah quality time yang

dihabiskan bersama keluarga, apakah ada masukkan?

Jawaban Pertanyaan:

1. Samuel: Nama saya samuel, usianya 12 tahun, Nathanael: Nama saya

nathanael, usia 9 tahun, Bertha: Nama saya bertha usia 15 tahun, Nicholas:

Halo nama saya Nicholas Ivan Saputra, usia 13 tahun, Raphael: Nama

Raphael, umurnya tunggu diitung dulu.. eh 9 tahun.

lxxxix

Page 64: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

2. Bertha: Kalo sebelum pandemi sih saya dari jam 7:20 sampai jam 3, Samuel:

Aku dari jam 7 sampai jam 2. Nathanael: saya, dari jam 8 sampai jam 12.

Raphael: Saya dari jam 7.30 sampai jam 1.40. Nicholas: Kalau saya, kalo gak

ada ekskul atau gak pramuka, selesai jam 1, tapi kalau ada ekskul atau

pramuka, selesai jam 3, mulainya jam 7.30.

3. Bertha: Kalo nama orang tua saya itu, papa saya namanya Djamiat, dia

umurnya 52 tahun, terus kalo mama saya namanya dian, usianya kalo gak

50/51. Nathanael & Samuel: mama namanya luisa sovya umurnya 45 tahun,

kalo papa aku namanya immanuel zainal usianya 49 tahun. Nicholas &

Raphael: Kalau mama saya, namanya nevi gunawan umurnya 46 tahun, papa

saya namanya antonius suhandi rahmat, umurnya 52 tahun.

4. Bertha: Papa saya itu kerjanya sebagai PNS pegawai negeri sipil, kalo mama

saya itu dokter umum. Samuel & Nathanael: Kalo mama sama papa saya itu

karyawan swasta. Raphael & Nicholas: Mama saya bekerja sebagai karyawan

swasta, kalo papa saya bekerja sebagai agen properti.

5. Bertha: Kalo aku tuh lebih deketnya pasti ke mama. Samuel: Kalo aku sama

mama. Nathanael: Papa. Raphael: Mama. Nicholas: Sama mama.

6. Bertha: Kalo ada masalah sih pertama-tama cerita ke mama dulu sih baru ke

temen dulu. Samuel: Kalo aku tanyanya ke temen dulu, kalo ada pertanyaaan

yang gak ngerti. Nathanael: Saya dari orang tua. Raphael: Kalo saya ke orang

tua. Nicholas: Kalo saya kalo temen-temen saya baik, ya saya tanya ke temen,

tapi kalo aku gak baik ya aku tanya ke orang tua.

xc

Page 65: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

7. Bertha: Kalo menghabiskan waktu bersama orang tua sebelum pandemi,

biasanya sih pas pulang sekolah, cuman ngobrol-ngobrol doang, kalo pas

pandemi ya seharian dirumah. Samuel: Emm, kalo hari biasa kan orang tua

kerja ya, jadi pagi sama malam ketemunya jarang, kalo hari libur atau pas ada

covid jadi sering. Nathanael: Emm, sama aja. Nicholas & Raphael: Sama aja,

sih soalnya kan orang tua kerjanya dari pagi sampe sore jam 3an, sekalian

jemput aku sama raphael pulang biasanya, jadi sama aja.

8. Bertha: Kalo berlibur, itu paling jalan-jalan pas liburan sih, setidaknya

sebulan sekali atau dua kali, tapi kalo gak ada libur itu ya jarang banget sih.

Samuel & Nathanael: Sebelum covid sering, pas liburan setiap satu tahun

gitu. Raphael & Nicholas: Kalo di pandemi sama sebelum pandemi itu lebih

sering bepergian itu pas pandemi, tapi kalo tempatnya itu lebih bervariasi

sebelum pandemi. Pas pandemi kan tempatnya terbatas jadi agak susah pergi,

kalo sebelum pandemi kan jadi agak lebih luas dan bervariasi, bisa pergi

kesana, bisa pergi kesini.

9. Nicholas: Kalo sebelum pandemi, saya, lebih suka dirumah, tapi kalo

sebelum pandemi lebih suka main ke rumah nenek. Raphael: Sering pergi

sama temen-temen sebelum pandemi, tapi pas pandemi jarang pergi. Bertha:

Kalo sebelum pandemi itu lebih sering dirumah, udah kecapekan sama

sekolah kan, terus kalo pas pandemi ini, ya terus-terusan dirumah gak

keluar-keluar. Samuel: Kalo sebelum pandemi itu ya sering jalan-jalan,

xci

Page 66: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

kadang dirumah, kalo pas pandemi ya dirumah aja. Nathanael: kalo sebelum

pandemi ya sering jalan-jalan, tapi sebelum pandemi ya jarang pergi.

10. Bertha: Kalo saya sih lebih sering nonton bareng sih bersama keluarga.

Samuel: Kalo sama keluarga sih seringnya nonton sih nonton netflix, sama

makan malem. Nathanael: Samaa juga. Raphael: Kadang-kadang

makan-makan, kadang-kadang belajar. Nicholas: Kalo saya lebih sering

belajar sama orang tua.

11. Bertha: Kalo menghabiskan waktu bersama keluarga itu ya , mungkin lebih

enak main board game , soalnya kadang kalo orang tua kan suka gak ngerti

gimana cara main Ps atau main hp, udah sih gitu aja, kalo saya sih lebih

bagus board game sih. Terus kalo board game paling sering main kartu remi.

Samuel & Nathanael: Kalo aku sama nathan sih seringnya mainnya itu, main

game, game mobile legend. Nicholas: Kalo menurut saya sih, ya lebih

merekomendasikan board game sih, soalnya itu gara-gara orang tua gak

ngerti cara main game, juga gara gara wifi dirumah saya suka agak

bermasalah, jadi susah kalo mau main game. Jadi saya lebih pilih board game

aja. Raphael: Board game , karena bisa berkumpul bersama keluarga, yang

biasanya dimainin itu monopoli.

12. Bertha: Kalo board game ya palingan yang bagus, mungkin kayak monopoli

gitu, pakek dadu gitu, terus kalo desainnya yang lucu-lucu kayak kartun gitu

bagus deh.

xcii

Page 67: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Wawancara Anak

Tanggal : 6 September 2020

Waktu : 14:30 WIB

Media : Zoom

Narasumber : Darren

Pertanyaan wawancara anak:

1. Sebutkan nama dan usia?

2. Berapa jam waktu kamu sekolah dalam sehari (sebelum corona)? Berapa

lama jarak antara rumah ke sekolahmu?

3. Kemudian boleh tau soal orang tuanya? Siapa namanya dan berapa usianya?

4. Apakah kamu lebih dekat dengan mama atau papa?

5. Kalau ada masalah biasanya datang ke siapa? Orang tua atau cerita ke teman?

6. Seberapa sering kamu menghabiskan waktu dengan orang tua mu dalam

seminggu?

7. Apakah kamu sering pergi berlibur? Jalan-jalan? Dengan orang tua /

keluarga?

8. Hal apa yang biasanya kamu lakukan bersama anak dan keluarga?

xciii

Page 68: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

9. Menurut kamu media apa yang cocok dilakukan untuk kegiatan bersama

keluarga? smartphone? game? ps? Buku? board game ?

Jawaban Pertanyaan:

1. Nama saya darren, usia 10 tahun.

2. Oh setiap minggu, dari jam 6 sampai jam 12, eh dari jam 8 sampai jam 12.

3. Oh, orang tua saya, papa bernama moko, ibunya bernama santi, papa

umurnya 46 tahun, mama umurnya 45 tahun.

4. Kalo lebih deket mama

5. Cerita ke orang tua

6. Pas corona pagi sampai malem, kalo sebelum corona; iya pas pulang sekolah

sampe malem.

7. Kalo pas corona tidak, tapi pada saat liburan sekolah sering.

8. Eh ngobrol-ngobrol sama makan.

9. Ehh, main Ps atau main badminton.

xciv

Page 69: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

LAMPIRAN C: DOKUMENTASI USER PLAYTEST

Gambar 5.1. Foto Beta test Bu Nevi

Gambar 5.2. Screenshot Beta Test Bu Nevi

xcv

Page 70: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

Gambar 5.3. Foto Beta test Bu Sovy

Gambar 5.4. Link Video Beta test Bu Sovy https://youtu.be/62oFhviOh40

Gambar 5.5. Foto Beta test Bu Dian

xcvi

Page 71: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

LAMPIRAN D: SCREENSHOT BIMBINGAN

xcvii

Page 72: LAMPIRAN A: DATA KUESIONER Hasil kuesioner yang disebarkan

xcviii