3
Laju Endap Darah (LED) Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan salah satu pemeriksaan darah rutin yang sering dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan darah rutin lainnya adalah : kadar Hemoglobin (Hb), jumlah Leukosit, hitung jenis Leukosit (Differensial Caunting). Sedangkan pemeriksaan penyaring (screening) adalah : Gambaran Darah Tepi, Jumlah Eritrosit, Hematokrit, Index Eritrosit, Hitung Trombosit. Laju Endap Darah (LED) sering diistilahkan dalam bahasa asing yaitu : Blood Basenking Sneilheid (BBS), Blood Sedimentation Rate (BSR), Blood Sedimentation Eritrocyt (BSE), Eritrocyte Sedimentation Rate (ESR). Dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan istilah Kecepatan Pengendapan Darah (Riyantiningsih, 2010). LED adalah kecepatan pengendapan eritrosit dari suatu sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm per jam. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui kecepatan pengendapan darah dalam 1 jam. Kecepatan Laju Endap Darah (LED) seseorang dapat bervariasi antara yang satu dengan lainnya (Riyantiningsih, 2010). Laju endap darah ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam membentuk endapan. Laju endap darah akan meningkat atau naik apabila mengalami cidera, peradangan, atau kehamilan. Laju endap darah juga akan meningkat apabila terkena infeksi yang kronis atau kasus-kasus dimana peradangan menjadi kambuh, misalanya TBC atau rematik. Adanya tumor, keracunan logam, radang ginjal maupun liver juga kadang memberikan nilai yang

Laju Endap Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LED

Citation preview

Page 1: Laju Endap Darah

Laju Endap Darah (LED)

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan salah satu pemeriksaan darah rutin

yang sering dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan darah rutin lainnya adalah : kadar

Hemoglobin (Hb), jumlah Leukosit, hitung jenis Leukosit (Differensial Caunting). Sedangkan

pemeriksaan penyaring (screening) adalah : Gambaran Darah Tepi, Jumlah Eritrosit,

Hematokrit, Index Eritrosit, Hitung Trombosit. Laju Endap Darah (LED) sering diistilahkan

dalam bahasa asing yaitu : Blood Basenking Sneilheid (BBS), Blood Sedimentation Rate

(BSR), Blood Sedimentation Eritrocyt (BSE), Eritrocyte Sedimentation Rate (ESR). Dalam

Bahasa Indonesia sering disebut dengan istilah Kecepatan Pengendapan Darah

(Riyantiningsih, 2010).

LED adalah kecepatan pengendapan eritrosit dari suatu sampel darah yang diperiksa

dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm per jam. Tujuan pemeriksaan adalah

untuk mengetahui kecepatan pengendapan darah dalam 1 jam. Kecepatan Laju Endap Darah

(LED) seseorang dapat bervariasi antara yang satu dengan lainnya (Riyantiningsih, 2010).

Laju endap darah ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam membentuk

endapan. Laju endap darah akan meningkat atau naik apabila mengalami cidera, peradangan,

atau kehamilan. Laju endap darah juga akan meningkat apabila terkena infeksi yang kronis

atau kasus-kasus dimana peradangan menjadi kambuh, misalanya TBC atau rematik. Adanya

tumor, keracunan logam, radang ginjal maupun liver juga kadang memberikan nilai yang

tinggi untuk laju endap darah seseorang. Laju endap darah pun dapat menurun akibat

kelainan sel-sel darah merah seperti polisitemia vera yaitu suatu penyakit dimana sel darah

merah sangat banyak sehingga darah menjadi sangat kental. Jika dilakukan pemeriksaan laju

endap darah, maka kecepatan timbulnya pengendapan menjadi sangat lambat karena volume

sel darah merah hampir sama dengan darah keseluruhan. Pemeriksaan laju endap darah

sangat berguna untuk mendeteksi adanya suatu peradangan dan bahkan perjalanan atau

aktivitas suatu penyakit. Jika seseorang sering didiagnosa penyakit tifus oleh dokter, biasanya

akan ditemui laju endap darah yang tinggi (Bastiansyah, 2008).

Pada penderita anemia aplastik, laju endap darah selalu meningkat. Dalam buku Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II Edisi V menyebutkan bahwa 62 dari 70 kasus (89%) mempunyai laju

Page 2: Laju Endap Darah

endap darah lebih dari 100 mm dalam jam pertama (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, K, & Setiati,

2009).

Proses LED dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu: pertama ialah tingkatan

penggumpalan yang menggambarkan periode eritrosit membentuk gulungan (rouleaux) dan

sedikit sedimentasi. Kedua ialah tingkatan pengendapan cepat, yaitu eritrosit mengendap

secara tetap dan lebih cepat. Ketiga ialah tingkatan pemadatan, pengendapan gumpalan

eritrosit mulai melambat karena terjadi pemadatan eritrosit yang mengendap. Nilai rujukan

LED di laki-laki 0–10 mm/jam dan perempuan 0–15 mm/jam (Ibrahim, Aprianti, Arif, &

Hardjoeno, 2006).

Laju endap darah adalah tes laboratorium penting dalam hematologi. Tubuh Inklusi

merupakan tambahan yang abnormal dalam sel darah merah yang dapat terjadi dalam banyak

kasus-kasus kelainan. Inklusi tubuh adalah obyek dan telah massa karena itu, pose berat

spesifik yang dapat memodifikasi sedimentasi normal sel darah merah (Wiwanitkit, 2008).

Daftar Pustaka

Bastiansyah, E. (2008). Panduan Lengkap: membaca hasil tes kesehatan. Jakarta: Penebar

Plus.

Ibrahim, N., Aprianti, S., Arif, M., & Hardjoeno. (2006). HASIL TES LAJU ENDAP

DARAH CARA MANUAL DAN AUTOMATIK. Indonesian Journal of Clinical

Pathology and Medical Laboratory, Vol. 12, No. 2, 45-48.

Riyantiningsih. (2010). PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN LAJU ENDAP

DARAH (LED) DENGAN MENGGUNAKAN METODE WESTERGREN

MANUAL DAN AUTOMATIK. Undergraduate Theses from JTPTUNIMUS.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. (2009). Ilmu Penyakit Dalam

Jilid II Edisi V. Jakarta: InternaPublishing.

Wiwanitkit, V. (2008). Red blood cell inclusion will increase of erythrocyte sedimentation

rate. Iranian Journal of Medical Hypotheses and Ideas, 1-3.