Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LABA BERSIH, ARUS KAS BEBAS DAN RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN
Oleh:
ASTRID NATALI
NIM : 232011154
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jl. Diponegoro 52-60
Telp : (0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsaia
Salatiga 50711-Indonesia
Fax.(0298)-321433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ASTRID NATALI
NIM : 232011154
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,
Judul : Laba Bersih, Arus Kas Bebas dan Rasio Pembayaran Dividen
Pembimbing :Maria Rio Rita, SE., M.Si
Tanggal diuji :18 Februari 2015
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan
pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi
sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 05 Februari 2015
Yang memberi pernyataan,
ASTRID NATALI
v
vi
HALAMAN MOTTO
YEREMIA 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah fIrman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
vii
KATA PENGANTAR
Dalam skripsi ini penulis menggunakan judul “Pengaruh Laba bersih dan Arus Kas
Bebas terhadap Rasio Pembayaran Dividen”. Dengan periode amatan 2011-2012 dan
menggunakan 8 sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akhir kata
penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mempersilahkan pembaca dan pengguna karya ilmiah ini untuk
memberikan saran, kritik, dan koreksi yang konstruktif guna perbaikan penulisan di masa
yang akan datang. Selain itu, penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur atas setiap berkat dan anugrah Tuhan Yesus Kristus yang luar biasa
yang tiada hentinya melimpahkan berkat atas diri penulis, sehingga pada akhirnya kertas
kerja ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki
dalam proses penyusunan kertas kerja ini sehingga penulis yakin tanpa campur tangan Tuhan
Yesus Kristus dan peran berbagai pihak, semua ini tidak akan terjadi. Penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini turut serta memberikan
bantuan, motivasi, dan memberikan dukungan hingga terselesainya kertas kerja ini :
1. Keluarga saya terkasih yaitu orangtua dan koko, terima kasih telah memberikan
semangat serta mendukung dalam setiap langkah dan perjalanan hidup saya, sehingga
pada akhirnya saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.-Tuhan
Memberkati-
2. Sahabatatau keluarga kedua saya, yaitu : Ifo, Iva, Robby dan Mateus (hampir 24 jam
waktu yang dihabiskan bersama kalian setiap harinya dari semester 1 hingga
sekarang), terutama untuk Robby, terima kasih sudah membantu ketika ada kesulitan,
selalu mengingatkan agar rajin membuat skripsi. Untuk Ifo terima kasih atas
kerjasamanya dalam menginput data yang telah kita input bersama, untuk Iva yang
selalu menasehati saya ketika saya mengalami masalah ‘kemalasan’ dan masalah
lainnya, dan terakhir untuk Mateus terima kasih sudah membuat saya emosi setiap
harinya tetapi terima banyak atas kecerewetannya dan nasehatnya ketika saya berbuat
salah. Terima kasih untuk kalian atas semua dukungan dan doanya, mari kita
bersama-sama menyambut masa depan yang penuh dengan harapan.-Tuhan
Memberkati-
ix
3. Untukkakak angkatan saya Garry Christ Himawan, terima kasih banyakatas
dukungan, perhatian dan doanya.Terima kasih untuk selalu mengingatkan penulis
membuat skripsi.-Tuhan Memberkati-
4. Ibu Maria Rio Rita, SE., M.si selaku pembimbing, atas segala bimbingan, dukungan,
saran, kesabaran dan waktu yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. -Tuhan Memberkati-
5. Ibu Gustin Tanggulungan selaku wali studi yang memberikan pengarahan dalam
menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. -Tuhan Memberkati-
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis atas pengetahuan dan inspirasi yang
diberikan selama masa kuliah. -Tuhan Memberkati-
7. Seluruh staff TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah banyak memberikan
bantuan dan kemudahan akademis kepada penulis. -Tuhan Memberkati-
8. Teman-teman bermain, sekaligus teman-teman seperjuangan juga, yaitu Ardy,
Elisabeth, Fiona, Ica, Mellisa, Redya, Yosua dan semua teman-teman angkatan 2011
terima kasih atas semuanya. -Tuhan Memberkati-
9. Ko Dimas yang dulunya menjabat sebagai asisten metpen yang selalu membimbing
dari awal metpen hingga menginjak skripsi, terima kasih banyak Ko Dimas, sukses
selalu. -Tuhan Memberkati-
10. Teman-teman kos, terutama adik kos saya sekaligus teman sekamar saya bernama
Chika yang selalu mengingatkan untuk tidak malas dalam mengerjakan skripsi.
Terima kasih juga untuk Andri, Apri, Inneke, ka Nita, Mela, May, Okta, Seplin dan
Yemima. -Tuhan Memberkati-
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i
PernyataanKeahlianSkripsi ......................................................................................... ii
Halaman Persetujuan/Pengesahaan ........................................................................... iii
Halaman Motto ......................................................................................................... iv
Abstract ........................................................................................................................ v
Saripati ....................................................................................................................... vi
Kata Pengantar .......................................................................................................... vii
Ucapan Terima Kasih ................................................................................................ ix
Daftar Isi .................................................................................................................... xi
Daftar Tabel .............................................................................................................. xii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ xiii
BAB 1 - Pendahuluan .................................................................................................. 1
BAB 2 - Telaah Teoretis ............................................................................................... 4
Rasio Pembayaran Dividen .......................................................................................... 4
Laba Bersih .................................................................................................................. 5
Arus Kas Bebas ............................................................................................................. 5
BAB 3 - Metode Penelitian .......................................................................................... 9
xi
Populasi dan Sampel .................................................................................................... 9
Teknik dan Analisis Data ........................................................................................... 10
BAB 4 - Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 13
BAB 5 - Penutup ......................................................................................................... 19
Kesimpulan ................................................................................................................ 18
Keterbatasan dan Saran .............................................................................................. 21
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 22
Lampiran-Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel ........................................................................ 9
Tabel 2. Pengukuran Variabel .................................................................................... 10
Tabel 3. Statistika Deskriptif ...................................................................................... 14
Tabel 4. Hasil Regresi Berganda ............................................................................... 15
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sampel Data
Lampiran 2. Uji Asumsi Klasik
Lampiran 3. Data Diolah (2014)
1
LATAR BELAKANG
Tujuan utama seorang investor dalam menanamkan dananya adalah untuk
memperoleh pendapatan, seperti pendapatan dividen dan pendapatan dari selisih
harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dengan kata lain dividen
yang diperoleh adalah salah satu alasan investor untuk menanamkan modalnya
pada suatu perusahaan. Pembagian dividen dalam perusahaan melibatkan dua
pihak yang berbeda kepentingan, yaitu manajemen perusahaan dan pemegang
saham. Pihak manajemen mempunyai keinginan agar dividen yang dibagikan
berjumlah kecil sehingga sebagian besar laba dapat ditahan oleh perusahaan. Bagi
perusahaan laba ditahan merupakan salah satu sumber dana untuk pertumbuhan
perusahaan. Namun disisi lain pemegang saham ingin memperoleh dividen dalam
jumlah yang besar (Rasyid, 2001:54).
Riyanto (2001:265) mengatakan bahwa tingkat pengembalian investasi
terlihat dari pembagian dividen yang diukur dengan menggunakan rasio
pembayaran dividen. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi rasio
pembayaran dividen, antara lain besarnya laba bersih. Harisson, et al. (2012:11)
mengungkapkan bahwa laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi yang menghasilkan peningkatan ekuitas selain akibat transaksi dengan
pemegang saham.Dalam akuntansi, digunakan istilah laba bersih. Kata “bersih”
menunjuk pada jumlah setelah terjadi pengurangan. Sehingga laba bersih
merupakan nilai sisa setelah mengurangkan beban dan rugi dari pendapatan dan
keuntungan. Selain laba bersih, ketersediaan kas juga dapat mempengaruhi rasio
2
pembayaran dividen. Meskipun perusahaan memperoleh laba namun jika kas
tidak tersedia, maka perusahaan akan menahan laba untuk diinvestasikan kembali.
Kas yang tersedia bukan untuk membiayai investasi perusahaan melainkan
digunakan untuk biaya bunga dan dividen disebut arus kas bebas (Dimitrios,
2004 : 649).
Hasil penelitian Manurung dan Siregar (2009) menunjukan laba bersih
bukanlah hal utama untuk menentukan besarnya dividen. Hasil penelitian
Lucyanda dan Liliana (2012) menemukan bahwa arus kas bebas berpengaruh
positif terhadap dividend payout ratio, berbeda dengan hasil penelitian Surya
(2007) yang menenunjukkan bahwa arus kas bebas berpengaruh negatif terhadap
dividendpayout ratio. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya terletak
pada sampel yang digunakan. Banyak penelitian hanya menggunakan perusahaan
tercatat dalam sektor manufaktur. Sehingga hasil penelitian yang diperoleh hanya
diterapkan disektor manufaktur saja. Maka penelitian ini hendak menggunakan
perusahaan dari delapan sektor industri sebagai sampel, agar hasil yang diperoleh
dapat diterapkan secara lebih luas. Selain itu penelitian ini menggunakan delapan
industri untuk memenuhi jumlah data minimal, yaitu 30 data untuk melakukan
analisis regresi (Rule of thumb). Penelitian kali ini tidak menggunakan sektor
keuangan sebagai sampel, karena laporan keuangan perusahaan dalam sektor ini
memiliki karakteristik yang berbeda dengan delapan sektor lainnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh laba bersih dan arus kas bebas
terhadap rasio pembayaran dividenperusahaan yang terdaftar di BEI.
3
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dianalisis, yaitu:(1) Bagaimana pengaruh laba
bersih terhadap rasio pembayaran dividen dalam delapan sektor industri yang
terdaftar di BEI? (2) Bagaimana pengaruh Arus Kas Bebas terhadap rasio
pembayaran dividen dalam delapan sektor industri yang terdaftar di BEI?
Dengan demikian melalui penelitian ini manfaat yang didapat, yaitu : (a)
Bagi Investor, agar investor dapat memberi keputusan dalam berinvestasi di
perusahaan yang mempunyai rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. (b) Bagi Perusahaan,agar perusahaan
dapat memberikan besarnya dividen sesuai dengan keinginan investor dan situasi
perusahaan.
4
TELAAH TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Rasio Pembayaran Dividen
Dividend Payout Ratio (DPR) adalah hasil perbandingan antara dividen
dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa (Warsono, 2003, 275).
Dividend payout ratio sering digunakanuntuk mengestimasi dividen untuk periode
yang akan datang, sedangkan kebanyakan analis mengestimasi pertumbuhan
perusahaan dengan menggunakan laba ditahan.Penelitian kali ini menggunakan
dua teori yaitu Agency Theory dan Residual Dividend Theory.
Teori keagenan yang dikemukan oleh Jensen dan Meckling (1976)
menyatakan bahwa pemegang saham adalah principal, sedangkan pihak
manajemen merupakan agent yang dipercaya oleh principal untuk mengelola
perusahaan. Teori ini menjelaskan bahwa kepentingan manajemen dan
kepentingan pemegang saham seringkali bertentangan, sehingga dapat
menyebabkan konflik diantara keduanya. Hal ini disebabkan karena pihak
manajemen lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadinyadibandingkan
kepentingan pemegang saham.
Konflik keagenan dapat dikurangi dengan mekanisme pengawasan dan
pengontrolan maupun dengan upaya mensejajarkan kepentingan-kepentingan
yang terkait. Namun mekanisme tersebut menimbulkan biaya-biaya yang disebut
sebagai dengan biaya keagenan. Menurut Horne dan Wachowicz (2005) biaya
keagenan adalah biaya-biaya yang timbul untuk mengawasi manajemen agar
bertindak konsisten. Sedangkan Menurut Jensen dan Meckling (1976), biaya
keagenan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham untuk
5
mencegah atau meminimalkan masalah keagenan agar kesejahteraan pemegang
saham terpenuhi.
Selain Agency Theory, Residual dividend theoryjuga berperan dalam
menjelaskan penentuan besarnya dividen, menurut Residual dividend
theorydividen merupakan pertimbangan terakhir setelah pertimbangan investasi
dan pertimbangan pembiayaan lainnya dilakukan (Alexander et al., 1993). Setelah
perusahaan membiayai investasi yang menguntungkan maupun membiayai
pembiayaan lainnya, barulah perusahaan akan mempertimbangkan besarnya
dividen yang dibagikan.
Laba bersih
Laba bersihmerupakan suatu perbandingan antara harta yang masuk
(pendapatan dan keuntungan) dengan harta yang keluar (beban dan kerugian) pada
suatu perusahaan (Scroeder and Clarck, 1998:131).Sedangkan menurut Wallace
(1997:594) laba bersih adalah net income, yang merupakan pengurangan beban
(kerugian) terhadap pendapatan (keuntungan) dari semua sumber.Pendapat lain
berasal dari Soemarso (2004), laba bersih merupakan kenaikan bersih atas modal
yang berasal dari kegiatan usaha dan selisih lebih pendapatan atas beban-beban.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba bersih merupakan kelebihan dari
pendapatan setelah dikurangi beban-beban termasuk beban pajak.
Arus Kas Bebas
Aruskas bebasmerupakan selisih antara arus kas operasional bersih dengan
keseluruhan nilai bersih investasi, baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap
(Gitman, 2006:113). Pendapat lain berasal dari Jensen (1986) arus kas bebas
6
adalah sisa kas setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value
positif didanai. Perusahaan yang memiliki kelebihan arus kas bebas akan memiliki
kinerja yang lebih baik karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas
berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain. Selain
itu perusahaan dengan arus kas bebas tinggi diduga lebih dapat bertahandalam
situasi yang buruk. Sedangkan aliran kas bebas negatif berarti perusahaan
membutuhkan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun
penerbitan saham baru, hal ini dikarenakan sumber dana internal tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan (Rosdini, 2009).
Pengaruh Laba Bersih terhadap Rasio Pembayaran Dividen.
Pada saat perusahaan melakukan kegiatan utama, perusahaan akan
mendapatkan hasil dari kegiatan utama tersebut atau disebut dengan laba
bersih.Laba bersih tersebut merupakan sumber pembayaran dividen, dengan
demikian dalam menentukan besarnya dividen, perusahaan harus memperhatikan
laba bersih yang diperoleh. Semakin besar laba bersih yang didapatkan oleh
perusahaan maka investor menginginkan pembagian dividenyang lebih besar juga,
namun karena adanya konflik antara manajemen dengan pemegang saham
(agency problem) maka investor harus mengeluarkan biaya keagenan yang
disebut agency cost untuk mengontrol dan mengawasi manajemen.Semakin besar
biaya keagenan yang dikeluarkan oleh investor untuk mengontrol dan mengawasi
manajemen, maka konflik antara manajemen dengan investor dapat ditekan
7
sehingga pada akhirnya manajer akan mengambil keputusan untuk membagikan
besarnya dividen sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya.
Lipe (1990) yang menemukan bahwa laba bersih memiliki hubungan yang
positif terhadap rasio pembayaran dividen, informasi laba bersih yang diperoleh
akan dapat menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan.Hasil yang sama
ditemukan oleh Irawan dan Nurdhiana (2012) bahwa laba bersih yang diperoleh
perusahaan berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen, serta
penelitian Ramli dan Arfan (2011) mengatakan bahwa laba bersih berpengaruh
positif terhadap rasio pembayaran dividen. Sehingga hipotesis yang dirumuskan
berdasarkan uraian di atas adalah sebagai berikut:
H1 : Laba bersih berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen.
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadapRasio Pembayaran Dividen.
Arus kas bebas merupakan jumlah arus kas yang tersedia bagi investor dan
kreditur setelah perusahaan memenuhi seluruh kebutuhan operasi dan investasi,
baik dalam aktiva tetap bersih maupun aktiva lancar bersih (Gitman, 2006:113).
Konflik kepentingan sering kalimuncul ketika perusahaan menghasilkan arus kas
bebas dalam jumlah yang sangat besar (Jensen, 1986). Manajer ingin tetap
memegang kendali atas kelebihan kas bebas tersebut (Hanafi, 2004:367).
Kelebihan arus kas cenderung digunakan manajer untuk meningkatkan
kekuasaanmelalui investasi berlebihan dan pengeluaran yang tidak
berhubungandengan kegiatan utama perusahaan(Sartono, 2001).
8
Dengan semakin banyak arus kas bebas yang dipegang atau disisihkan
oleh perusahaan, maka investor memandang perusahaan semakin mampu
membayar dividen, namun adanya konflik antara manajemen dengan pemegang
saham, maka pemegang saham harus mengeluarkan biaya keagenan (agency cost)
untuk mengontrol dan mengawasi manajemen.Semakin besar biaya keagenen
maka konflik antara manajemen dengan investor mereda sehingga akhirnya
manajemen akan membagikan dividen.
Hasil penelitian Anil dan Kapoor (2008) menunjukkan adanya pengaruh
positif arus kas bebas terhadap rasio pembayaran dividen, sejalan dengan hasil
penelitian tersebut, Rosdini (2009) menemukan bahwa arus kas bebas memiliki
pengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen.Sehingga hipotesis yang
dirumuskan berdasarkan uraian di atas adalah sebagai berikut:
H2 : Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen
9
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan dalam delapan
sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, delapan sektor tersebut
meliputi Sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka
Industri, Industri Barang Konsumsi, Properti dan Real estate, Infrastruktur,
Utilitas & transportasi dan yang terakhir adalah sektor Perdagangan, Jasa dan
Investasi. Periode analisis yang digunakan adalah tahun 2011 dan 2012. Sampel
dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling.
Tabel 1 Kriteria Pengambilan Sampel
NO
Kriteria Pengambilan Sampel
Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan yang terdapat didalam delapan sektor
yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2012.
465
2 Perusahaan yang terdapat di BEI namun tidak
membagikan dividen dua tahun berturut-turut
(2011-2012)
(430)
Jumlah Sampel 35
Jumlah data (35x2) 70
Sumber : ICMD 2013 (Indonesian Capital Market Directory)
10
Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih, arus kas
bebas dan rasio pembayaran dividen. Tabel berikut ini menunjukkan indikator
pengukuran dari masing-masing variabel.
Tabel 2 Pengukuran Variabel
Variabel Indikator Pengukuran Variabel
Laba Bersih EAT(t-1) = EBT(t-1)–TAX(t-1)
(Gitman, 2006)
Arus Kas Bebas FCF(t-1) = Operating Cash Flow(t-1) – Net Fixed
Asset Investment(t-1)– Net Current Asset
Investment(t-1)
(Gitman, 2006)
Rasio Pembayaran Dividen DPR=
(Indriantoro dan Soepomo, 1999 : 25)
Teknik dan Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah teknik
penjelasan (eksplanation research) penelitian kuantitatif.
Langkah –langkah yang dilakukan dalam menganalisis :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang dilakukan untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias
dan konsisten. Uji asumsi klasik meliputi :
11
- Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang
digunakan berdistribusi normal. Pada analisis statistik parametrik,
asumsi yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi
secara normal. Data yang berdistribusi normal adalah data yang
sebaranya akan mengikuti kurva distribusi normal (Ghozali, 2007).
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov
Smirnov.
- Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi
dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri.
Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari
dependen variabel tidak berhubungan dengan nilai variabel itu
sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode
sesudahnya (Ghozali, 2007). Pengujian ini menggunakan cara Uji
Durbin Watson (DW Test).
- Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal
(Ghozali, 2007). Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, dapat
dilihat dari nilai Value Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi
12
dikatakan memiliki masalah multikolinearitas apabila nilai
VIF>10.
- Uji Heteroskedastisitas ini digunakan untuk melihat apakah
variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak.
Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain berbeda (Ghozali,
2007). Pengujian kali ini menggunakan Uji Glejser dan dapat
dinotasikan sebagai berikut :
| e | = b1 + b2X2 + v
| e | = Nilai absolut dari residul yang dihasilkan dari regresi model
X2 = variabel penjelas
2. Analisis RegresiBerganda.
3. Hipotesis bisa dikatakan berpengaruh secara signifikan jika
signifikansinya lebih kecil dari α (5%).
Perumusan Hipotesis Statistik
H : Y = a + bX1 + bX2 + e
Y = Variabel dependen yaitu Dividen Payout Ratio (DPR).
X1 = Variabel independen yaitu Laba bersih.
X2 = Variabel independen yaitu Arus kas bebas.
e = Error / Residual
13
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah diolah maka mendapatkan hasil dari uji
asumsi klasik dan uji regresi :
A. Uji Normalitas
Berdasarkan output yang telah dihasilkan dari 70 sampel didapatkan hasil
kolmogorov smirnov yang tidak normal yaitu , karena adanya
ketidaknormalan data maka langkah selanjutnya melihat apakah ada outlier yang
muncul di boxplot, jika ada maka outlier itu harus dibuang. Setelah dilihat bahwa
ada 4 outlier yang muncul di boxplot lalu 4 outlier tersebut dibuang terlebih
dahulu, sehingga sampel yang digunakan sekarang menjadi 66 dan setelah diuji
kembali kolmogorov smirnov lebih dari 0,05 yaitu 0,089 yang berarti bahwa
residual tersebut normal. (Output lampiran 2).
B. Uji Autokorelasi
Berdasarkan output yang telah dihasilkan nilai Durbin Watson yaitu 1,998
diantara du = 1,5395 dan 4-du = 2,4605 maka dapat dikatakan tidak terjadi
autokorelasi dan lolos dalam kategori uji autokorelasi (Output lampiran 2).
C. Uji Multikolinieritas
Dari output yang telah dihasilkan, nilai VIF yaitu 1,002 artinya tidak
terjadi multikolonieritas karena VIF<10. Dan dapat disimpulkan bahwa Uji
Multikolonieritas terpenuhi (Output lampiran 2).
14
D. Uji Heteroskedastisitas
Dari output yang dihasilkan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kedua
variabel independen lebih dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas pada model regresi (Output lampiran 2).
Tabel 3 Statistika Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum (Rp) Maximum (Rp) Mean (Rp)
DPR (Dividen Payout Ratio )
(%) 66 .07 72.71 27.5338
EAT(Earnings After Tax) 66 4 milyar 6 triliun 813 milyar
FCF (Arus kas bebas) 66 -400 triliun 8 triliun -7,21 triliun
Sumber : data diolah (2014)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Rasio Pembayaran Dividen
menghasilkan nilai rata-rata 27,5338% yang berarti setiap satu laba bersih
besarnya dividen yang dibagikan 27,5338%, dengan nilai minimum 0,07% dan
nilai maksimum 72,71%. Lalu untuk laba bersih yang diukur oleh EAT
menghasilkan nilai rata-rata 813 milyar, nilai maksimum 8 triliun dan nilai
minimum 6 triliun. Sedangkan untuk arus kas bebas yang dihitung dengan
mengurangkan Net Fixed Asset Investment (t-1) dan Net Current Asset Investment
(t-1) dari Operating Cash Flow(t-1) menghasilkan nilai rata-rata -7,21 triliun,
serta nilai maksimum 8 triliun dan -400 triliun. Hal ini menunjukkann banyak
perusahaan yang tidak memiliki arus kas bebas.
15
Tabel 4 Hasil Regresi Berganda
Model Koefisien Regresi Sig
Constant 22,59 2
EAT 0,02
FCF (dalam ribuan rupiah) 0,153
Pengaruh Laba Bersih terhadap Rasio Pembayaran Dividen di delapan
Sektor.
Hasil uji statistik diatas menunjukkan bahwa laba bersih mempunyai
pengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen ada delapan sektor industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2012. Bisa dilihat dari
nilai signifikansinya kurang dari α (0,05), dan bisa dilihat juga dari koefisien
regresi yang menunjukkan nilai yang berarti positif. Hal ini berarti H1
yang menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh positif terhadap rasio
pembayaran dividen delapan sektor industri diterima. Hasil penelitian yang
diperoleh, dialami oleh sebagian besar perusahaan, antara lain PT Bukit Asam
(Persero) Tbk dalam dalam sektor pertambangan, PT PP London Sumatra
Indonesia Tbk dalam sektor pertanian, PT Holcim Indonesia Tbk dalam sektor
bahan kimia, PT Astra Otoparts Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, dan PT Astra
Graphia Tbk dalam sektor aneka industri, PT Arwana Citramulia Tbk dalam
sektor barang konsumsi, PT Alam Sutera Realty Tbk dalam sektor properti, PT
Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan PT XL Axiata Tbk dalam sektor infrastruktur,
PT Colorpak Indonesia Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk dan PT Matahari Putra
16
Prima Tbk dalam sektor perdagangan, jasa dan investasi menunjukkan terjadinya
peningkatan rasio pembayaran dividen ketika mengalami peningkatan laba bersih.
Hasil diatas diduga bahwa besarnya laba bersih yang didapat oleh
perusahaan akan mempengaruhi rasio pembayaran dividen. sehingga pada saat
laba bersih suatu perusahaan naik maka rasio pembayaran dividen juga akan
naik.Namun masalah kepentingan yang timbul antara manajemen dan pemegang
saham (agency theory) harus diminimalkan agar kesejahteraan pemagang saham
tercapai. Dalam meminimalkan masalah tersebut, pemegang saham perlu
mengeluarkan agency cost. Salah satu agency cost yang ditanggung oleh
pemegang saham adalah dengan mempekerjakan auditor eksternal untuk
memeriksa laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang disajikan akurat
dan mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Dengan adanya agency cost yang
dikeluarkan oleh pemegang saham dikarenakan ada masalah perbedaan
kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, maka manajemen akan
membagikan dividen tersebut.
Hasil diatas sesuai dengan Lipe (1990) yang menemukan bahwa laba
bersih memiliki hubungan yang positif terhadap Rasio pembayaran dividen,
dengan informasi laba bersih yang diperoleh akan dapat menentukan besaran
dividen yang akan dibagikan. Hasil yang sama ditemukan oleh Ramli dan Arfan
(2011) bahwa laba bersih berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen,
serta penelitian Irawan dan Nurdhiana (2012) mengatakan bahwa laba bersih
berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen.
17
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadapRasio Pembayaran Dividen di delapan
Sektor
Dari hasil uji statistik diatas menunjukkan bahwa arus kas bebas tidak
berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen pada delapan sektor
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2012. Terlihat
dari nilai signifikansinya lebih dari α (0,05). Hal ini berarti H2 yang menyatakan
bahwa arus kas bebas berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen di
delapan sektor industri ditolak. Hasil penelitian yang diperoleh, dialami oleh
sebagian besar perusahaan, antara lain PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam
(Persero) Tbk dalam sektor pertambangan yang menunjukkan bahwa perusahaan
tidak memiliki kas yang tersedia. PT Multi Bintang Indonesia Tbk dalam sektor
barang konsumsi dan PT XL Axiata Tbk dalam sektor infrastruktur yang
menunjukkan ketersediaan kas.
Diduga arus kas bebas dalam penelitian ini menunjukkan tidak adanya
pengaruh terhadap rasio pembayaran dividen. Dengan kata lain besar kecilnya
arus kas bebas tidak menentukan besarnya pembayaran dividen. Hal ini
dikarenakan manajemen dapat membayarkan dividen menggunakan dana yang
diperoleh dari hutang. Hal ini dapat dilihat pada data, terdapat 53 sampel
(75,71%) yang menunjukkan bahwa arus kas bebasmilik perusahaan minus,
namun tetap membagikan dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Kouki dan Guizani (2009) adalah arus kas bebastidak berpengaruh positif
terhadap rasio pembayaran dividen. Penelitian ini juga sejalan dengan Safriansyah
dan Anjarwati (2013) besar kecilnya arus kas bebas yang dimiliki perusahaan
18
tidak mempengaruhi besarnya pembagian dividen. Ketika pemegang saham
menginginkan pembagian dividendisaat perusahaan tidak memiliki ketersediaan
kas, maka perusahaan akan menggunakan dana eksternal dalam bentuk hutang.
Selain itu, menurut Tarjo (2005) arus kas bebas belum mendapat perhatian di
Indonesia karena perusahaan yang ada tidak melaporkan keberadaannya secara
jelas. Kondisi ini berbeda dengan kondisi di Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan
dengan publikasi arus kas bebas secara berkala oleh lembaga/badan independen
seperti value line investment survey.
19
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan
diatas, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Laba bersih berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen di
delapan sektor industri (Sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar
dan Kimia, Aneka Industri, Industri Barang Konsumsi, Properti dan Real
estate, Infrastruktur, Utilitas & transportasi dan yang terakhir adalah sektor
Perdagangan, Jasa dan Investasi) yang terdaftar di BEI.
2. Arus kas bebas tidak berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran
dividen di delapan sektor industri yang terdaftar di BEI.
Implikasi Teoretis
Hasil penenlitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lipe
(1990), bahwa laba bersih berpengaruh posiif terhadap rasio pembayaran dividen,
karena apabila perusahaan dapat menghasilkan laba bersih yang tinggi, maka
perusahaan memiliki kekayaan yang bisa memenuhi hak karyawan, hak semua
pihak yang terkait di dalam perusahaan dan dapat memenuhi kesejahteraan
pemegang saham, akan tetapi jika pemegang saham ingin kesejahteraannya
terpenuhi pemegang saham harus mengeluarkan biaya-biaya yang disebut sebagai
agency cost agar pemegang saham dapat mengetahui saat perusahaan mempunyai
laba bersih yang tinggi yang bisa digunakan untuk memberikan dividen kepada
20
pemegang saham, bukan untuk laba ditahan, sehingga dapat dikatakan bahwa laba
bersih berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen.
Implikasi Terapan
Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi perushaaan dalam menentukan
besarnya rasio pembayaran dividen yang dibagikan, berapa rasio pembayaran
dividen yang terbaik ketika ada pendapatan yang lebih atau sering disebut dengan
laba bersih dan arus kas yang tersedia yang sering disebut dengan arus kas bebas.
Secara nyata, pada saat adanya laba bersih yang tinggi, manajer cenderung
menyimpan untuk kepentingan perusahaan, tetapi disisi lain pada saat laba bersih
besar pemegang saham menuntut haknya yaitu mendapatkan dividen dari hasil
laba bersih tersebut, sama halnya dengan arus kas bebas, manajemen ingin
menyimpan arus kas bebas untuk mendanai perusahaan agar dimasa depan
perusahaan dapat semakin berkembang, disisi lain ada perbedaan kepentingan
dipihak pemegang saham yang menuntut kepentingannya atau haknya tercapai,
permasalahan perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham ini
disebut sebagai agency theory. Apabila dimasa yang akan datang perusahaan
ingin mempunyai banyak pemegang saham, perusahaan harus mampu untuk
membagikan dividen ditahun sebelumnya.
Bagi pemegang saham untuk lebih lagi memperhatikan agency cost agar
permasalahan agency theory dapat terselesaikan dengan seharusnya serta
kesejahteraan pemegang saham dapat terwujud. Dari penelitian ini dengan adanya
agency cost akibat dari agency theory maka laba bersih dan arus kas bebas
berpengaruh positif terhadap rasio pembayaran dividen, dengan adanya residual
21
dividend theory kemungkinan besar pemegang saham akan mendapatkan dividen
karena adanya agency cost yang mendukung.
KETERBATASAN
Penelitian kali initidak mencantumkan variabel kontrol, seperti ukuran
perusahaan, karena diduga perusahaan dengan ukuran yang besar cenderung
memiliki suatu kemudahan dalam aksesnya menuju pasar modal. Hal ini
mempengaruhi perusahaan memperoleh dana yang berjumlah besar. Dari dana
yang diperoleh dapat digunakan sebagai pembayaran dividen bagi pemegang
saham. Semakin besar tingkat ukuran suatu perusahaan, kemungkinan tingkat
pembayaran dividen akan semakin besar pula (Zhou et al). Penelitian lain
mengatakan bahwa ukuran perusahaan menunjukan skala besar kecilnya suatu
perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan dan rata-rata total
aktiva yang dimiliki perusahaan (Rizki, 2012). Dengan demikianbesar kecilnya
pembayaran dividen diduga ditentukan oleh ukuran perusahaan yang diukur oleh
total aktiva, jumlah penjualan dan rata-rata total aktiva.
SARAN
Untuk penelitian yang akan datang, sebaiknya menggunakan variabel
kontrol yaitu ukuran perusahaan, dengan melihat besar kecilnya total aktiva,
penjualan dan rata-rata aktiva, agar dapat mengestimasi besarnya pembayaran
dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham.
22
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, et al. 1993. Fundamentals of Investments, 2nd Edition, Prentice-Hall Inc.
Anil, K and Sujata, K. 2008. Determinants of Dividend Payout Ratio – A Study of
Indian Information Technology Sector. International Research Journal of Finance
and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 15.
Arfan, M dan Muhammad, R.R. 2011. Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas
Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya terhadap Dividen Kas yang
diterima oleh Pemegang Saham. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi 4 (2): 126-138.
Dimitrios, V. K. 2004. A arus kas bebas version of the cash flow statement: a
Note.School of Economics, Department of Business Administration, Aristotle
University of Thessaloniki, Greece.
Gitman, L. J. 2006. Principles of Managerial Finance. New York:Addison Wesley.
Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang:Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Harrison, W. T, et al. 2012. Akuntansi Keuangan, Jilid 1, Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, M. M. 2004. Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005. Yogyakarta.: BPFE
Universitas Gadjah Mada.
Horne Van, J. C and Wachowicz, JR. J. M. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan. Buku 2 Edisi 12. Jakarta : Salemba Empt.
Indriantoro, N, and Bambang, S. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta:BPFE
Irawan, D, and Nurdhiana. 2012. Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi
Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2010. Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis Vol. 20,No.
03, 2012.
Jensen, M. C. 1986. Agency Costs of Arus kas bebas, Corporate Finance, and
Takeovers. American Economic Review. May, vol. 76(2): 323-329
Jensen, M, and W.H. Meckling. 1976. Theory Of The Firm: Magerial Behavior,
Agency Cost And Ownership Structure. Journal Of Financial Economics 3. Hal.
305-360.
23
Kouki, M, and Guizani, M. 2009. Ownership Structure and Dividend Policy Evidence
from the Tunisian Stock Market. European Journal of ScientificResearch, Vol.
25, No.1, 42-53.
Lipe, R.C. 1990. “The Relationship Between Stock Return And Accounting Earnings
Given Alternative Information”. Contemporary Accounting Research 69: 49-71.
Lucyanda, and Liliana. 2012. Pengaruh Arus Kas Bebas dan Struktur Kepemilikan
Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Dinamika Akuntansi ISSN 2085-4277
Vol 4 No. 2. September 2012, pp. 129-138.
Manurung, I. A, dan Hasan S. S. 2009. Pengaruh Laba Bersih dan Arus KasOperasi
terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Akuntansi 3.Universitas Sumatera Utara.
Rasyid, R. 2001. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen.
Jurnal Akuntansi. Tahun V Vol. 1 Mei 2001. Universitas Tarumanegara.
Riyanto, B. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE.
Rizki, N. 2012. Kajian Kualitas Laba Pada PerusahaanManufaktur Yang Terdaftar di
BEI. Accounting AnalysisJournal 1 (2) (2012). ISSN2252-6765.
Rosdini, D. 2009. Pengaruh Arus kas bebas Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 3(2) ,14-26.
Safriansyah dan Fitri, A. 2013. Pengaruh Arus Kas Bebas, Likuiditas dan Profitabilitas
terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sartono, A. 2001. Pengaruh Aliran Kas Internal dan Kepemilikan Manajer dalam
Perusahaan Terhadap Pembelanjaan Modal: Managerial Hypotesis atau Pecking
Order Hypothesis? Jurnal Ekonomi danBisnis Indonesia, Vol. 16, No. 1, 54-63.
Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. Jakarta: Salemba
Empat
Scroeder, R. G. and Myrtle C. 1998. Accounting Theory-Text and Reading. 6th
Edition. Canada : John Willey & Sons, Inc
Surya, J. 2007. Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Bebas Terhadap
Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta 2001-2005.
Tesis Universitas Syiah Kuala.
24
Tarjo. 2005. Analisa Arus kas bebas Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan
Utang Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
8:82-104
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,
Yogyakarta.
Wallace, W. A. 1997. Financial Accounting. 3rd ed. Cincinnati : South Western
Publishing.
Zhou, et al. 2008. Dividend decision in the property and liability insurance industry:
reksa versus stock companies, Rev Quant Finan Acc. 33: 113-119.
Lampiran 1
Sampel data
NO Sektor Pertambangan DPR EAT FCF
2011 2012 2010 2011 2010 2011
1 PT ANEKA TAMBANG Tbk 45.09 15.03 1674924411000 1927891998000 -4125739453000 959543881000
2 PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk 52.27 72.71 1998937000000 3123515000000 -3516907000000 -3841619774000
3 PT TIMAH (PERSERO) Tbk 49.98 49.52 947958000000 896806000000 -2395638000000 -7313679000000
4 PT VALE INDONESIA Tbk 21.53 213.02 4320709077 3026562884 -903355518 -2557960113760
Sektor Pertanian
1 PT SAMPOERNA AGRO Tbk 0.30 0.25 457319200000 549522607000 -2052604000 22736362000
2 PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk 43.80 29.20 2103652000000 2498565000000 1509187000000 1777326000000
3 PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk 24.46 40.11 1033329000000 1701513000000 266194000000 -527335000000
Sektor Bahan kimia
1 PT CHAMPION PACIFIC INDONESIA Tbk 142.35 94.37 53269906291 55322166080 -167044505153 -243607708031
2 PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk 22.65 20.93 193797649353 218124016284 -239153749344 -318466729655
3 PT MUSTIKA RATU 27.05 20.55 24418796930 27867834532 -255725287596 -283957326672
4 PT HOLCIM INDONESIA Tbk 22.52 44.38 830382000000 1063560000000 2714742000000 396567000000
5 PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk 49.62 44.27 365914098000 3955272512000 -5489620228000 -4806188038000
Sektor Aneka industri
1 PT ASTRA OTOPARTS Tbk 5.23 31.16 1225305000000 613925000000 -195548000000 -765710000000
2 PT GAJAH TUNGGAL Tbk 3.85 8.66 830624000000 489017000000 -1766469000000 -2901786000000
3 PT ASTRA GRAPHIA Tbk 0.48 0.50 118414721270 139473000000 54793048911 -252936000000
Sektor Barang konsumsi
1 PT KALBE FARMA Tbk 62.66 54.45 1343798968422 1522956820292 -278372973013 -3309738781450
2 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk 28.86 0.07 443050000000 507382000000 156101000000 597227000000
3 PT MERCK Tbk 0.08 0.07 118794278000 231158647000 -123016381000 -426027177173000
4 PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk 0.58 0.52 494760795087 586362346430 -1383305182222 -1739970118564
5 PT MANDOM INDONESIA TbK 53.03 49.33 131445098783 140038819641 -423992288869 -605209600313
6 PT ARWANA CITRAMULIA Tbk 38.26 46.26 80114048978 95949405045 127848011343 92978641556
Sektor Properti
1 PT ALAM SUTERA REALTY Tbk 18.17 23.59 290895298875 602736609000 -1681115822948 1415376062000
2 PT METROPOLITAN LAND Tbk 20.00 20.00 69045986000 156607810000 94100467000 -869856499000
3 PT SUMMARECON AGUNG Tbk 40.67 39.16 234336639000 388706644000 -1176305559000 -494734746000
Sektor Infrastruktur
1 PT INDO STRAITS Tbk 23.34 23.15 42967910301 28895091320 -211154951238 -107593588260
2 PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk 30.58 36.50 198085001461 268125108632 -223706523865 -187553734176
3 PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE Tbk 9.49 3.53 133948651000 187101123092 -523318836000 -338272826156
4 PT XL AXIATA Tbk 39.09 41.95 2891261000000 2830101000000 7839335000000 7209765000000
Sektor Perdagangan, jasa dan investasi
1 PT COLORPAK INDONESIA TbK 18.88 28.51 28441593720 28142637748 -108937484623 -119819002384
2 PT METRODATA ELECTRONICS Tbk 12.22 8.67 101797761004 61836588780 -4145380423 -467968978463
3 PT MITRA ADIPERKASA Tbk 16.22 16.35 201071363000 36042499200 -20922220000 -19412690000
4 PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk 27.81 43.12 86033000000 120299000000 -692032000000 -1025166000000
5 PT UNITED TRACTOR Tbk 40.40 39.46 3874515000000 5899506000000 -7250049000000 -9254412000000
6 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk 360.86 64.28 503065708000 83128263000 -257143113000 77905012000
7 PT PUDJIAJI AND SONS Tbk 34.89 16.93 40432013394 44245525141 67900914538 -16854486735
LAMPIRAN 2
Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
(tidak normal)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .276 70 .000 .532 70 .000
a. Lilliefors Significance Correction
(Normal)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .076 66 .200* .968 66 .089
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
B. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .411a .169 .143 17.14777 1.998
a. Predictors: (Constant), FCF, EAT
b. Dependent Variable: DPR
C. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 23.099 2.614 8.837 .000
EAT 5.961E-12 .000 .371 3.229 .002 .998 1.002
FCF 5.678E-14 .000 .161 1.398 .167 .998 1.002
a. Dependent Variable: DPR
D. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.002 1.725 11.018 .000
EAT -2.747E-12 .000 -.269 -2.255 .328
FCF 4.161E-14 .000 .185 1.552 .126
a. Dependent Variable: abs
Lampiran 3
Data Diolah (2014)
Statistika Deskriptif
Laba Bersih dan Arus Kas Bebas terhadap Rasio Pembayaran Dividen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
DPR 66 .07 72.71 27.5338
EAT 66 4.E9 6.E12 8.13E11
FCF 66 -4.E14 8.E12 -7.21E12
Valid N (listwise) 66
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.592 2.608 8.663 .000
EAT
FCF
6.080E-12
6.285E-14
.000
.000
.379
.178
3.273
1.446
.002
.153
a. Dependent Variable: DPR