24
Pemodelan Sistem (TKI 128) Teknik Industri UNIJOYO 1 PEMODELAN SISTEM UNTUK PEMECAHAN MASALAH Oleh M. Imron Mustajib, S.T., M.T .

L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

1

PEMODELAN SISTEM UNTUK PEMECAHAN

MASALAHOleh

M. Imron Mustajib, S.T., M.T.

Page 2: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

2

Referensi1. Daellenbach, H. G., (1994), “Systems and Decision Making”,

John Wiley & Sons, Chichester-England.

2. Simatupang, T.M., (1995), “Pemodelan Sistem”, Nindita: Klaten.

3. Simatupang, T.M., (1995), “Teori Sistem: Suatu Perspektif Teknik Industri”, Penerbit Andi Offset Yogyakarta.

4. Tunas, B. (2007), “Memahami dan Memecahkan Masalah dengan Pendekatan Sistem”, PT Nimas Multima.

Page 3: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

3

Pemodelan Sistem

System

Real world

Model

Page 4: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

4

Proses Pemodelan

Sistem Model

Kesimpulan model(solusi)

Kesimpulan

Perumusan

Deduksi

Interpretasi

Page 5: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

5

Model Penelitian Operasional

Model Matematis

Model Penelitian Operasional

Model Optimasi

Model SimulasiModel PemrogramanMatematis

Page 6: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

6

Langkah-Langkah Pemodelan dalam Penelitian Operasional

1. Mendefinisikan masalah2. Merumuskan model matematis3. Mengumpukan data yang relevan4. Mengembangkan prosedur untuk menentukan

solusi5. Menguji model6. Menyiapkan penerapan7. Mengimplementasikan

Page 7: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

7

Stakeholder Masalah (Daellenbach, 1994)

1. Problem Owner.Individu atau sekelompok orang yang memiliki kewenangan mengendalikan permasalahan. Disebut juga decision maker.

2. Problem User.Individu atau sekelompok orang yang menggunakan solusi model untuk memecahkan masalah, meningkatkan kinerja dan mengeksekusinya.

3. Problem Customer. Pihak yang mendapatkan manfaat atau menjadi “korban” akibat penerapan solusi.

4. Problem Solver of Analyst.Menganalisis masalah dan mendapatkan solusi kemudian disampaikan kepada problem owner untuk mendapatkan persetujuan

Page 8: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

8

Definisi Masalah (1)

Ekspektasi

Kenyataan

Kesenjangan (gap) Terdapat masalah

Page 9: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

9

Masalah adalah perbedaan atau gap antara:1. Apa yang seharusnya ada dan apa yang ada dalam kenyataan.2. Harapan (expected) dan kenyataan (existing).3. Yang diperlukan dan yang tersedia.4. Yang dirancang dengan sebenarnya.5. Yang sudah duketahui dan ingin diketahui

Pemodelan sistem diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut (memberikan solusi), dengan menutup atau memperkecil gap tersebut.

Definisi Masalah (2) (Simatupang, 1995)

Page 10: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

10

Ketidakpuasan individu atau sekelompok orang atas kondisi sekarang (current state of affairs).

Individu atau sekelompok orang tersebut mengetahui/memandang ada target-target yang tidak terpenuhi.

Individu atau sekelompok orang tersebut juga memiliki kendali (control) terhadap permasalahan. Sehingga jika kendali itu dimanfaatkan tujuan dapat tercapai.

Definisi Masalah (3) (Daellenbach, 1994)

Page 11: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

11

Empat Elemen Masalah (Daellenbach, 1994)

1. Pengambil keputusan (decision maker).Situasi yang tidak memuaskan (masalah) dipandang oleh siapa (problem owner/decision maker).

2. Tujuan untuk problem owner/decision maker.Sering disebut juga sebagai tujuan studi, agar target dapat tercapai.

3. Ukuran kinerja (performance measure). Ukuran kinerja untuk mengetahui apaka tujuan studi sudah tercapai.

4. Alternatif tindakan yang akan dipilih (alternatif of action).Alternatif tindakan yang akan dipilih untuk mencapai tujuan studi atau variabel keputusan

Page 12: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

12

Bagaimana Mendefinisikan Masalah? (Daellenbach, 1994)

1. Definisikan situsi yang dinilai belum memuaskan.

2. Tuliskan Empat Masalah:.i. Pengambil keputusan (decision maker).ii. Tujuan untuk problem owner/decision maker.iii. Ukuran kinerja (performance measure). iv. Alternatif tindakan yang akan dipilih (alternatif of action).

Page 13: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

13

Stakeholder Masalah (Daellenbach, 1994)

1. Problem Owner.Individu atau sekelompok orang yang memiliki kewenangan mengendalikan permasalahan. Disebut juga decision maker.

2. Problem User.Individu atau sekelompok orang yang menggunakan solusi model untuk memecahkan masalah, meningkatkan kinerja dan mengeksekusinya.

3. Problem Customer. Pihak yang mendapatkan manfaat atau menjadi “korban” akibat penerapan solusi.

4. Problem Solver of Analyst.Menganalisis masalah dan mendapatkan solusi kemudian disampaikan kepada problem owner untuk mendapatkan persetujuan

Page 14: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

14

Masalah dan Gejala (1)• Kaouru Ishikawa, seorang pakar kualitas dari

Jepang menyatakan bahwa tanda pertama dari masalah adalah adanya gejala (symptoms), bukan penyebab (causes).

• Karena itu, perlu dipahami apa yang disebut gejala (symptoms), penyebab (causes), dan akar penyebab (root causes).

Page 15: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

15

Gejala ?(Simatupang, 1995)

• Gejala adalah petunjuk bahwa ada sesuatu yang tidak beres, yang terkait dengan sesuatu (peristiwa, kejadian, status, perubahan, dll) yang tidak biasa dan patut diperhatikan.

• Gejala adalah kondisi yang memberikan tanda timbulnya suatau masalah. Observasi dan latar belakang keilmuan bertindak sebagi pemberi tanda ini dalam pemodelan.

• Gejala tidak sama dengan masalah. Misalnya kenaikan ongkos produksi bukan merupakan masalah, keadaan ini baru merupakan gejala dari sesuatau permasalahan yang harus diidentifikasi.

Page 16: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

16

Masalah dan Gejala (2)

Gejala (symptom)

Masalah?

Page 17: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

17

Masalah dan Gejala (3):Contoh

Tingkat Observasi Tindakan Hasil (Outcome)

Gejala Mobil tidak hidup (mogok)

Memanggil kendaraan derek

Mengeluaran biaya Rp 200.000,00

Penyebab Aki tidak berfungsi Mengganti aki mobilTiba terlambat di tempat tujuan

Akar Perawatan preventif tidak dilakukan secara tepat

Implementasi perawatan mobil sesuai saran pabrik

Mobil tidak pernah mogok (masalah hilang)

Page 18: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

18

Teknik-Teknik Pengidentifikasian Masalah

(Ishikawa, 1986)

1. Diagram Pareto (Pareto diagram)

2. Diagram tulang ikan (fishbone diagram)

Page 19: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

19

Diagram ParetoN

ilai k

erug

ian

(Rup

iah)

Jenis kesalahan

Page 20: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

20

Diagram Tulang Ikan

Page 21: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

21

Perumusan Masalah (1)(Simatupang, 1995)

• Masalah yang harus dipecahkan cukup banyak, sehingga diperlukan identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah.

• Perumusan masalah terkadang sulit dilakukan karena terkadang yang teramati (observable) adalah gejala bukan masalahnya secara langsung.

• Masalah dalam sistem umumnya sangat komplek, karena itu tidak mungkin seluruh masalah diteliti dan dicari solusinya.

• Karena itu, sebelum pemodelan sistem diliakukan perlu dirumuskan, “disederhanakan” dan dibatasi.

Page 22: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

22

Perumusan Masalah (2)(Simatupang, 1995)

• “Penyederhanaan” tersebut menyangkut idealisasi yang dilatarbelakangi oleh sudut pandang analisis sistem.

• Dalam pemodelan sistem, perumusan masalah dapat dipandang sebagai tahap yang berbeda, tetapi saling tergantung:1. Penjajakan gejala ( pengenalan situasi masalah)2. Identifikasi masalah.3. Definisi masalah

Page 23: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

23

Beberapa Masalah dalam Model Penelitian Operasional

1. Masalah antrian (queueing problem).2. Masalah persedian (inventory problem).3. Masalah alokasi (allocation problem).4. Masalah penjadwalan dan rute (scheduling and routing

problem).5. Masalah penggantian dan perawatan (replacement

and maintenance problem).6. dll

Page 24: L.3. Pemodelan Sistem Untuk Pemecahan Masalah

Pemodelan Sistem (TKI 128)Teknik IndustriUNIJOYO

24

Assignment 21. Baca studi kasus The Lubricating Oil Divsion (LOD) pada bab 5.8. dalam

buku Daellenbach, H. G., (1994), “Systems and Decision Making”, John Wiley & Sons, hal.101-113.

2. Tentukan:1. Problem Owner.2. Problem User.2. Problem Customer. 3. Problem Solver of Analyst.

untuk studi kasus The Lubricating Oil Divsion (LOD) tersebut.3. Deskripsikan situasi yang belum memuaskan pada studi kasus The

Lubricating Oil Divsion (LOD) .4. Tuliskan dan jelaskan 4 elemen masalah dalam studi kasus The

Lubricating Oil Divsion (LOD)

• Tugas dikerjakan berkolompok (4 orang) dalam bentuk printout MS Word dan dibuat MS PowerPoint untuk presentasi.