Upload
enthox-sproot
View
662
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
KUNJUNGAN ULANG,PEKERJAAN DAN
PEKERJAAN DALAM KEHAMILAN
Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb I
Dosen Pengampu:
Sri Mularsih S.SiT
DISUSUN OLEH:
MEI RATNASARI (10976)
NURUL MUSYAROVA (10982)
RIZKY NAVILIA (10989)
ZUMROTUS SA’ADAH (10999)
AKADEMI KEBIDANAN ABDI HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Kunjungan Ulang, Pekerjaan Dan Tanda-tanda Kehamilan“.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Semester 2 Jurusan Kebidanan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Tatik Indrawati,S.SiT,M.Kes,Direktur Akademi Kebidanan Abdi Husada
Semarang
2. Sri Mularsih S,SiT selaku dosen mata kuliah Askeb I
3.Agnes Isti Harjanti S,SiT selaku dosen wali Kelas IB
4.Seluruh Dosen Dan Staff Karyawan Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
5.Seluruh Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang,Khususnya Kelas
IB angkatan 2010/2011.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik, saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis dimasa
yang akan dating.Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.
Semarang, Maret 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau, agar bila terjadi
penyimpangan dari keadaan normal dapat diberikan penanganan yang memadai.
Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara
berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi resiko kehamilan yang
dipunyai oleh ibu, maka makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan
kehamilannya lebih sering.
Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu dapat memperoleh engetahuan mengnai
kehamilannya, membritahukan perkenbangan kehamilannya dan keluhan yang
dirasakannya pada petugas kesehatan. Dari interaksi ini dapat dibangun rasa percaya
diri dan rasa percaya kepada petugas, dan hal ini merupakan dasara yang baik dalam
merawat diri serta keputusan dalam rangka persalinan.
Bayi yang sehat tentu menjadi dambaan bagi setiap calon orang tua. Selain menjaga
konsumsi makanan sehat dan selalu periksa ke dokter, ada beberapa perkerjaan rumah
tangga yang harus dihindari bunda karena bisa berefek buruk bagi janin. Hal ini
terutama ketika bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan bisa
membahayakan janin. Meskipun biasanya dorongan untuk membersihkan rumah
maupun semua yang terlihat berantakan terasa kuat. Saat hamil tua bunda malah
dianjurkan untuk memperbanyak jalan kaki agar mempermudah dalam persalinan
nantinya. Intinya bunda tidak diperbolehkan bekerja berlebihan dan harus tahu
pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Pekerjaan kadang menjadi sesuatu yang dilematis. Dari sekian banyak jenis
pekerjaan, ada pekerjaan yang sebaiknya anda hindari ketika sedang hamil.Misalnya
para wanita yang bekerja
Kesehatan ibu dan anak amat menentukan untuk tercapainya kualitas hidup
yang baik pada keluarga dan masyarakat
Maka dari itu Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu
menurunkan AKI, karena dengan mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seorang
ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat pelayanan kesehatan sehingga risiko pada
kehamilan akan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini.
B.Tujuan
1.Secara umum
Memberi pengetauan pada mahasiswa,ibu hamil,dan masyarakat
Untuk mengetahui secara dini tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami oleh ibu
hamil
Meningkatkan status kesehatan
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kunjungan ulang
2.Secara Khusus
a.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan kunjungan ulang
Setiap wanita menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali
kunjungan selama periode antenatal :
b.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan pekerjaan
Beberapa pekerjaan harus dihindari oleh ibu hamil karena bisa berefek buruk
bagi janin. Hal ini terutama ketika bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan
bisa membahayakan janin.
c.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan tanda-tanda bahaya
Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu
menurunkan AKI, karena dengan mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seorang
ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat pelayanan kesehatan sehingga risiko pada
kehamilan akan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini.
D. Manfaat
1. Memberikan informasi berkaiatan dengan kunjungan ulang, pekerjaan dan
tanda-tanda bahaya dalam kehamila.
2. Memberi solusi atas pertanyaan seputar kunjungan ulang, pekaerjaan dan
tanda-tanda bahaya dalam kahamilan
3. Mendorong pembahasan lebih lanjut tentang kunjungan ulang, pekaerjaan dan
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
BAB II
ISI
1.Kunjungan ulang
A. Definisi Kunjungan Ulang
Setiap wanita menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali
kunjungan selama periode antenatal :
Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu )
yang disebut kunjungan baru Ibu hamil ( K1) yaitu kontak Ibu hamil yang pertama
kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.
Kunjungan ulang antepartum adalah kunjungan yang dilakukan wanita setelah
iaBerikutnya Ibu diharapkan melakukan kunjungan ulang, yaitu :
Satu kali kunjungan selamatrimester ketiga (antara 14-28)
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antar minggu 28-36, dan sesudah
minggu ke -36 )
B. Tujuan Kunjungan Ulang
Bidan memiliki kesempatan untuk mendpatkan informasi yang akan membantu
atau menghambat perjalanan ibu melewati siklus maternitas.
Mengidentifikasi tanda-tanda pasti keadaan normal atau mengidentifikasi yang
memerlukan tindak lanjut melalui riwayat sementara, pemerikasaaan fisik, dan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan tambahan.
Bidan dapat mengingatkan ibu tentang gejala-gejala yang dapat mengindikasi
penyimpangan dari keadaan normal.
C. Manfaat Kunjungan Ulang
Ibu dimampukan untuk berperan penting dalam deteksi masalah, sehingga
memungkinkan intervensi dini dilakukan.
Wanita yang merencanakan untuk melahirkan dirumah atau dirumah bersalin
memiliki lebih seikit kemungkinan untuk masuk ke kondisi abnormal (dalm
upaya tetap melahirkan dirumah sakit sangat vital melakukan intervensi dini
sebelum masalah terjadi, yang tidak dapat diperbaiki lagi)
Wanita mengetahui bahwa jika mereka menemukan komplikasi khusus mereka
akan kehilangan kesempatan mereka untuk melahirkan seperti yang sudah
direncanakan.
D. Asuhan Kebidanan Pada Kunjungan Ulang
Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat
penting. Table dibawah ini memberikan garis-garis besarnya :
Tabel Kunjungan Ulang
Kunjungan Informasi Penting
Ulang
Trimester II Deteksi masalah dan penanganannya
Mencegah masalah seperti Tetanus Neonatorium, Anemia
definisi Fe, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan.
Mulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi.
Mendorong prilaku yang sehat (gizi, latihan, dan
kebersihan, istirahat, dsb
Kewaspadaan khusus mengenai Pre Eklamsia
Tanya Ibu tentang gejala Pre Eklamsia, pantau tekanan
darah, evaluasi Edema, periksa urin untuk proteinuria.
Trimester 3 (antara
minggu ke 28-36)
Sama seperti di atas, ditambahi palpasi Abdominal untuk
mengetahui adanya kehamilan ganda.
Trimester 3]
(setelah 36
minggu)
Sama seperti di atas ditambah deteksi letak bayi yang tidak
normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
E. Hal-Hal yang dilakukan Bidan saat Kunjungan Ulang
1. Tinjauan ulang catatan.
Sesaat sebelum menemui wanita, bidan harus kembali meninjau catatan wanita
tersebut untuk mengetahui informasi berikut :
1. Nama
2. Usia
3. Paritas
4. Usia kehamilan dalam hitungan minggu berdasarkan tanggal
5. Temuan signifikan dari :
a) Riwayat kebidanan
b) Riwayat perawatan primer dan medis sebelumnya
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat kehamilan saat ini
e) Pemeriksaan fisik awal.
f) Pemeriksaan panggul awal.
6. Masalah, penatalaksanaan, dan evaluasi efektivitas terapi yang diidentifikasi
sebelumnya.
7. Setiap masalah dan harapan, rencana yang dibuat, dan intruksi yang diberikan.
8. Obat, terapi dan kebutuhan diet tertentu yang merupakan tanggung jawab
wanita tersebut saat ini.
9. Hasil laboratorium :
a) Hasil tes: normal atau tidak
b) Apakah tes terlalu perlu diulang
c) Apakah perlu dilakukan penyelidikan dan tes laboratoriu, lebih lanjut.
Tinjauan ulang
Tinjau ulang catatan yang dilakukan secara komprehensif akan membantu
bidan :
(1) Mengingat kembali temuan, masalah dan hal tertentu yang memerlukan
perhatianm aspek-aspek unik yang berkaitan dengan masing-masing
wanita.
(2) Mengevaluasi kelengkapan data-data dasar.
(3) Mengevaluasi efektifitas dan kelengkapan piñatalaksanaan sebelumnya.
2. Riwayat
Riwayat kunjungan ulang mendasar dirancang untuk mendeteksi setiap
gejala atau hal subyektif tertentu yang mengidikasi komplikasi atau rasa tidak
nyaman yang dialami setiap wanita sejak kunjungan terakhirnya anda harus
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal berikut :
1) Setiap masalah, keluhan, pertanyaan atau masalah yang ia miliki
2) Nyeri kepala
3) Gangguan penglihatan
4) Pusing
5) Demam / menggigil
6) Mual/ Muntah-muntah
7) Pergerakkan janin
8) Nyeri abdomen/kontraksi
9) Nyeri punggung
10) Disuria
11) Rebas vagina / cairan yang keluar
12) Pendarahan pervagina
13) Konstipasi/ hemoroid
14) Varises/nyeri pada tungkai
15) Kram pada tungkai
16) Edema (pada pergelangan kaki, pretibia, wajah, tangan)
17) Pajanan penyakit menular
18) Penggunaan obat-obatan selain yang diresepkan (mis. Aspirin)
19) Setiap perubahan dalam hubungan, misalnya wanita tersebut mulai
dianiaya atau penganiayaan yang dialami meningkat.
20) Setiap perawatan medis yang diterima sejak kunjungan terakhir (missal.
Oleh dokter, perawat diruang gawat darurat) alasanya, diagnosa, terapi,
perawatan lanjutan.
Selain itu wanita tersebut ditanyai tentang kemungkinan ia mengalami
ketidak nyamanan, masalah,dan keinginan untuk mengetahui informasi
tentang usia kehamilan pada saat kunjungan ulang (missal ketidak nyamanan
dan masalag yang sering muncul pada saat trimester ini, perkembangan bayi
selama bulan ini), serta setiap rencana yang mungkin ia miliki untuk
menghadiri kelas persiapan persalinan dan persiapan menjadi orang tua
(termasuk menyusui). Bidan juga perlu memasukkan setiap temuan signifikan
yang di identifikasi selama meninjau kembali catatan wanita tersebut.
3. Pemeriksa Fisik
Pada setiap kunjungan ulang antepartum, pemeriksaaan fisik berikut
harus dilakukan untuk mendeteksi setiap tanda komplikasi dan mengevaluasi
kesejahteraan janin :
a) Tekanan darah (bandingkan dengan ukuran darah dasar yang diperoleh pada
kunjungan pertama. Catat hasil tekanan darah sepanjang masa hamil
hingga saat ini )
b) Badan (bandingkan berat badn sebelum hamil, catat julah pon kenaikan
berat setiap minggu sejak kunjungan terakhir, perhatikan pola kenaikan
berat badan)
c) Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :
1. Letak, presentasi, posisi, dan jumlah
2. penancapan (engagement)
3. Pengukuran tinggi fundus (bandingkan dengan ukuran pada kunjungan
sebelumnya, catat pola pertumbuhan uterus)
4. Evaluasi kasar volume cairan amnion
5. Observasi atau palpasi gerakan janin.
6. Perkiraan berat badan janin (bandingkan dengan perkiraan berat badan
pada kinjungan sebelumnya)
7. Denyut jantung janin (catat frekuemsi dam lokasinya )
d) Nyeri tekan CVA
e) Pemeriksaan ekstremitas atas untuk melihat adanya edema pada jari
(perhatikan apakah cincin menjadi terlalu sempit dan tanyakan apakah
lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga apakah ia tidak mengenakan
cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau apakah ia
memindahkan cinicin tersebut ke jari yang lain)
f) Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk meilhat adanya :
1. Edema pada pergelangan kaki dan pretibia
2. Refleks tendon dalam pada kuadrisep (kedutan-lutut (knet-jerk)
3. Varises dan tanda humans, jika ada indikasi.
Setelah pemeriksaan fisik awal, bidan perlu melakukan pemeriksaan
payudara kurang lebih sekali sebulan. Pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk
mengetahui apakah payudara mendapat topangan yang adekuat dan melihat
adanya pergerakan akhibat kebocoran pada ujung putting. Apabila wanita
tersebut berencana menyusui bayinya, maka putting ayudaranya harus kembali
diperiksa pada usia kehamilan 36 minggu untuk memastikan perlunya
tindakan untuk mengeluarkan puting yang datar atau masuk kedalam.
4. Pemeriksaan Panggul
Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau
semua komponen pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:
a) Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat rabas
pervagina.
1. Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan ambil
materi untuk pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan preparat
apusan basah; ambil specimen gonokokus dan klamidia untuk tes
diagnostic.
2. Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes
penyembuhan ) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila
wanita tidak menunjukkan gejala
3. Ulangi pap smear, jika diperlukan
4. Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.
5. Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini
b) Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi
ulang atau jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada
pemeriksaan awal karena wanita tersebut menolak diperiksa
c) Pemeriksaan dalam jika wanita menunjukkan tanda/ gejala persalinan
premature untuk mengkaji:
1. Konsistensi serviks
2. Penipisan (effacement)
3. Pembukaan
4. Kondisi membrane
5. Penancapan / stasiun
6. Bagian presentasi
Beberapa bidan juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin
pada kehamilan 40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna
menentukan “kematangan” (kesiapan)seviks untuk menghadapi persalinan.
Banyak bidan, meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus
melakukan pemeriksaan panggul pada kehamilan 36 minggu termasuk
mengulangipelvimetri klinis, mengambil specimen untuk tes diagnostic
gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi serviks. Para bidan
memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang total pada seorang wanita
pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini juga mencakup setiap tes
laboratorium.
5. Tes Laboratorium dan tes penunjang
Spesimen urine diambil pada setiap kunjungan ulang untuk digunakan
pada tes dipstick guna mengetahui kandungan protein atau glukosa
didalamnya. Tes laboratorium dan tes penunjang lain yang diprogramkan
selama pemeriksaan antepartum awal ditinjau kembali untuk dipelajari
hasilnya. Semua wanita harus menjalani penapisan diabetes pada minggu ke
28 dan penapisan streptokokus B pada minggu ke-35 hingga ke-37. kebijakan
praktik institusi bervariasi dalam hal pengulangan tes laboratorium rutin yang
diperoleh pada kunjungan awal. Beberapa kebijakan menetapkan tes diulang
hanya jika ada indikasi menurut riwayat, temuan pada pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan panggul. Temuan ini meliputi hemoglobin dan hematokrit,
VDRL, gonorea, klamidia dan titer antibody pada wanita dengan Rh negative
sebelum menerima RhoGAM profilaksis pada usia kehamilan 28 minggu. Tes
laboratorium dan tes penunjang lainnya dilakukan jika temuan yang diperoleh
pada pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik , dan pemeriksaan panggul serta
tes laboratorium sebelumnya mengindikasikan pemeriksaan diagnostic lebih
lanjut.
6. Memberikan Konseling
Gizi, peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari,
mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup
cairan (menu seimbang)
Latihan, normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
Perubahan Fisiologi : tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat
tenaga yang bisa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas dan
atau varises, hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama kehamilan
(dianjurkan memakai kondom)
Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-
tand bahaya berikut :
1) Pendarahan pervagina
2) Sakit kepala lebih dari biasa
3) Gangguan penglihatan
4) Pembekakan pada wajah/tangan
5) Nyeri abdomen (epigastrik)
6) Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
F. Penatalaksanaan
Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat pemeriksaan fisik dan
panggul, tes laboratorium dan tes penunjang lain merupakan langkah pertama
pada proses penatalaksanaan. Langkah-langkah berikutnya pada proses
penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan intepretasi
data tersebut. Intepretasi terhadap pada data dasar tersebut (langkah 2 pada proses
penatalaksanaan)mencakup hal-hal di bawah ini:
1. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh.
2. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil dan
komplikasi yang mungkin terjadi.
3. mengindentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari kondisi
normal atau komplikasi
4. Mengidentifikasi area tertentu yang erlu dipelajari.
Antisipasi masalah potensial terkait (langkah 3)adalah hal yang penting
pada pengembangan rencana perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap
kebutuhan akan intervensi yang segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim perawat
kesehatan (langkah 4) penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai
normal, dengan atau tanpa situasi kedaruratan.
Poin-poin dalam pemeriksaan Antenatal :
1. Tanggal
2. Keluhan Ibu
3. Berat badan
Mulai kehamilan 3-4 bulan, kenaikan berat badan kurang lebih 0.5 kg
seminggu. Bila dalam trimester 3 berat badan naik lebih 0.5 kg seminggu
harus waspada kemungkinan terjadi pre eklampsia.
4. Tinggi Dasar Rahim
Diperhatikan apakah tinggi dasar rahim sesuai dengan umur kehamilan yang
diperkirakan dari tanggal haid terakhir.
5. Usia kehamilan
6. Letak janin dan turunnya kepala
Bila ada kelainan letak pada kehamilan 34-36 minggu diusahakan
memperbaiki letak janin. Pada kelainan letak kemungkinan disproporsi
panggul janin harus diperhatikan.
7. Detak jantung janin
Bila tidak terdengar, raba atau lihatlah adanya gerakan janin, atau ditanya pada
penderita merasa atau tidak gerak janin.
8. Tekanan darah
Tekanan darah diatas 140/90 mmHg atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih mencurigakan adanya pre
eklampsia.
9. Edema
Bila jelas ada edema pada kaki, kemungkinan pre eklampsia harus dipikirkan,
lebihy-lebih bila terdapat edema pada wajah dan tangan.
10. Refleks
11. Pendarahan
12. Albumin
13. Reduksi
14. Hb
15. Diagnosa
16. Pengobatan dan nasehat
Selain di beri pengobatan rutin, bila ditemukan kelainan penderita di beri
pengobatan khusus atau bila perlu dirujuk.
17. Tanggal kunjungan ualng berikutnya
2.Pekerjaan
a.Definisi Pekerjaan
pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia.Dalam arti sempit,istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.Akan tetepi dipekerjaan
dimassa kehamilan ada beberapa perkerjaan rumah tangga yang harus
dihindari bunda karena bisa berefek buruk bagi janin. Hal ini terutama ketika
bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan bisa membahayakan janin.
Meskipun biasanya dorongan untuk membersihkan rumah maupun semua
yang terlihat berantakan terasa kuat. Saat hamil tua bunda malah dianjurkan
untuk memperbanyak jalan kaki agar mempermudah dalam persalinan
nantinya. Intinya bunda tidak diperbolehkan bekerja berlebihan dan harus tahu
pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
b.Beberapa pekerjaan rumah yang harus dihindari saat hamil :
Membersihkan kandang binatang peliharaan.
Membersihkan kandang binatang beresiko menimbulkan toksoplasmosis yang bisa
menular lewat kotoran maupun bulu hewan. Toksoplasmosis berbahaya bagi
perkembangan janin, bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Untuk itu selalu jaga
kebersihan binatang peliharaan serta cuci tangan dengan sabun usai memegangnya.
Jangan lupa memakai sarung tangan saat berkebun.
Menggunakan obat pembasmi serangga.
Sebisa mungkin hindari penggunaan obat-obat pembasmi serangga terutama yang
disemprot ke udara karena lama mengendap di perabot maupun benda dibawahnya.
Obat serangga mengandung pestisida yang jika terhirup tubuh akan dibawa darah ke
janin yang membahayakan perkembangan janin.
Mengangkat atau memindahkan perabot rumah tangga maupun benda yang
berat.
Hal ini untuk menghindari terjadinya cedera punggung. Saat hamil punggung telah
menanggung beban lebih berat karena janin yang ada dalam rahim.
Mengecat atau mempolitur perabotan.
Cat dan politur juga berbahaya bagi ibu hamil karena kandungan bahan kimianya
yang tinggi. Hindari pekerjaan mengecat rumah maupun berada di dalam rumah yang
sedang dicat untuk menghindari paparan bahan kimia. Jika terpaksa melakukan
pekerjaan tersebut pilih bahan yang aman serta gunakan sarung tangan dan beri
ventilasi yang cukup. Hindari makan dan minum saat melakukan pekerjaan tersebut.
mengangkat yang berat-berat
Sesuatu yang berat itu bekan berarti hanya barang,orang juga termasuk
didalamnya. Pekerjaan mengangkat ini sepertinya hampir tidak dapat dihindari oleh
siapapun termasuk para ibu. Mengangkat sesuatu di rumah atau ditempat kerja,
mengangkat barang belanjaan, atau menggendong
4. Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
A. Definisi Tanda-tanda Bahaya
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal :
a. Perdarahan pervagina
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
d. Bengkak pada muka atau tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Berbagai macam tanda bahaya yang perlu segera dirujuk untuk
segera mendapatkan pertolongan :
a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada
masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan
ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi.
Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan
rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau
abrupsio plasenta (Pusdiknakes,2003).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya
kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh
kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya
cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan
dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin,
2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklampsia (Saifuddin,2002).
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-
6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
e. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, mi num banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh
infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi
organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal
adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya
(Pusdiknakes, 2003).
g. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang no rmal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
h. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan
mual ini karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG
dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas
sehari -hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan
Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro2002).
i. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr
%>Gejala tertentu saat hamil kadang butuh pertolongan dokter segera.
Jika ibu menemui gejala -gejala berikut ini, itu artinya alarm
tanda bahaya telah berbunyi, dan segeralah telepon dokter untuk
meminta saran tindakan apa yang seharusnya dilakukan:
a. Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.
b. Perdarahan atau terjadi bercak pada vagina.
c. Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari
vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.
d. Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah atau
kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.
e. Pipis yang sakit atau terasa seperti tebakar.
f. Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali.
g. Muntah berat atau berulangkali.
h. Menggigil atau demam di atas 101 º F(38,3 º C).
i. Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususn ya jika dibarengi
kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna
pucat.
j. Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur,
buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.
k. Sakit kepala berat yang bertahan l ebih dari 2-3 jam.
l. Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan,
muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba,
sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan.
B. m. Kram parah yang menetap pada kaki ata u betis, yang tidak mereda
ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.
n. Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi
kurang dari 10 gerakan dalam 12 jam pada kehamilan minggu ke - 26
atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal.o. Trauma atau cedera
pada daerah perut. p. Pingsan atau pusing-pusing , dengan atau tanpa
palpitasi (pupilmata menyempit).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya kunjungan ulang diperlukan pada ibu hamil, karena
dengan dilakukannya kunjungan ulang ibu dapat mengetahui dan
dapat diketahui secara dini resiko dan tanda-tanda bahaya pada ibu
hamil, dan dalam rutinitas ibu hamil sehari-hari perlu mengurangi
beberapa pekerjaan yang sekiranya dapat mengakibatkan efek
berbahaya bagi janin. Untuk itu Ibu perlu mengetahui tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan agar