37
ASUHAN PADA AN ”B” USIA 9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS WONOSARI KABUPATEN MALANG TANGGAL 20 JANUARI 2009 Asuhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek klinik Kebidanan II Semester V Oleh :

ASKEB CAMPAK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEB CAMPAK

ASUHAN PADA AN ”B” USIA 9 BULAN DENGAN IMUNISASI

CAMPAK DI PUSKESMAS WONOSARI KABUPATEN

MALANG

TANGGAL 20 JANUARI 2009

Asuhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek klinik

Kebidanan II Semester V

Oleh :

A K A D E M I K E N D E D E S M A L A N G

2 0 0 9

Page 2: ASKEB CAMPAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta

Hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan pada

An. “B” usia 9 bulan dengan imunisasi campak di puskesmas Wonosari Malang”.

Penulis sadar bahwa penulisan asuhan Kebidanan ini tidak mungkin dapat

terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka

penulimengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Yulia Rachmawati selaku Kepala Puskesmas Wonosari.

2. Munasri,Amd.keb selaku Pembimbing Klinik Puskesmas Wonosari.

3. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang

4. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes MAlang

5. Indah Maulidiyah,SST;M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Kendedes

Malang

6. Irene bayu.S,Amd.keb;SKM selaku Pembimbing Akademi Kebidanan Kendedes

Malang

7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun marteriil

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan ini masih

banyak kekurangan. Untuk itu mohon masukan serta saran yang membangun demi

perbaikan penulisan berikutnya dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Amin.

Malang, Januari 2009

Penulis

Page 3: ASKEB CAMPAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang

sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang (http://www.dkk-bpp.com-

sysinfokes kota Balikpapan).

Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah

dapat terjangkit suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan sejak

dini. Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak tersebut dapat

terhindar dari suatu penyakit seperti Polio, Hepatitis, Campak, TBC dan lain-

lain.

Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang

sebenarnya sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena orang tua

lalai terhadap kewajibannya membawa anak ke dokter atau petygas kesehatan

untuk memberi imunisasi pada anaknya.

Dengan di buat asuhan kebidanan pada Bayi dengan imunisasi BCG ini

merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi pada bayi, karena

dengan adanya asuhan kebidanan ini diharapkan mandapatkan imunisasi yang

tepat n sesuia waktunya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Mahasiswa dapat membuat asuhan kebidanan yang benar pada bayi yang

diberikan imunisasi

1.2.2 Tujuan khusus

a. Mengumpulkan data dan malakukan pengkajian

b. Menegakkan diagnosa dan masalah

c. Mengembangkan rencana tindakan

d. Melaksanakan Implementasi

e. Melakukan Evaluasi

Page 4: ASKEB CAMPAK

1.3 Metode Penulisan

a. Studi kepustakaan dan prektek lapangan

b. Tehnik pengumpulan data

Wawancara

Observasi

Pemeriksaan fisik

c. Sumber data

Primer ( auto anamnesa )

- Subyektif

- Objektif

Sekunder

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan Sistematika

penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisi tentang konsep imunisasi, imunisasi Campak, tujuan

imunisasi Campak dan Tinjauan Manajemen Kebidanan Varney.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Berisi tentang Pengkajian, Identifikasi masalah dan diagnosa,

Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,

Intervensi, Implementasi, Evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN

Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan fakta

dilapangan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: ASKEB CAMPAK

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP IMUNISASI

2.1.1 Definisi

Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten, jadi

imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara

memasukkan vaksin kedalam tubuh ( Suryanah, 1996 ; 88 ).

Iminisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu

penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah (http://www.dkk-bpp.com-sysinfokes

kota Balikpapan).

2.1.2 Macam-macam kekebalan atau imunisasi dalam tubuh

a. Kekebalan aktif

Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh. Tubuh menolak suatu penyakit

tertentu dimana prosesnya lambat tapi dapat bertahan lama(A.H Markum,

1997).

b. Kekebalan pasif

Kekebalan yang tidak dibuat sendiri, tapi kekebalan tersebut diperolah dari

zat peniolah antibodi, sehingga proses mendapatkan anribodi berlangsung

cepat(A.H Markum, 1997).

2.1.3 Vaksin

Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan kedalam tubuh bayi atau

anak yang disebut antigen(Suryana.1996:88 ).

Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman atau racun

(toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan (UNICEF.2005:9).

2.2 Tujuan Imunisasi

2.2.1 Tujuan Umum

Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu

Apabila telah terjadi penyakit tidak akan terlalu menimbulkan

cacat atau kematian

(A.H Markum, 1997)

2.2.2 Tujuan Khusus

Page 6: ASKEB CAMPAK

Pemberian vaksi BCG untuk menbuat kekebalan aktif terhadap

penyakit tuberkolosis

Tujuan pemberian vaksin DPT untuk memberikan kekebalan

aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus

Tujuan pemberian vaksin polio untuk mencegah mielitis

anterior acuta

Kekebalan aktif terhadap penyakit campak

Vaksin hepatitis untuk membuat kekebalan pada penyakit

hepatitis

(A.H Markum, 1997)

2.2.3 Sasaran

Bayi umur 0 – 11 bulan

Bayi umur 12 – 60 bulan

(A.H Markum, 1997)

2.3 Imunisasi Campak

2.3.1 Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit

virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin

dan 30 mcg residu erythromycin. (Vademecum Bio Farma Januari

2002).

2.3.2 Indikasi

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

2.3.3 Syarat pemberian vaksin

Pada bayi dan anak yang sehat

Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es

dan belum lewat masa berlakunya

Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat

Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur

dan jenis imunisasi yang telah diterima

Meneliti jenis vaksin yang telah diterima

Memperhatikan dosis yang akan diberikan

(UNICEF, 2005).

2.3.4 Dosis dan cara pemberian

Page 7: ASKEB CAMPAK

a. Sebelum di suntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus di

larutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml

cairan pelarut.

b. Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan

kiri atas, pada usia 9-11 bulan.

(UNICEF, 2005).

2.3.5 Kontraindikasi pemberian vaksin BCG

Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau

individu yang di duga menderita gangguan respon imun karena

leukimia, lymphoma.(Depkes RI, 2005 : 9).

2.3.6 Efek samping

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah

vaksinasi.

2.2 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN VARNEY

Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab

dalam pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam

bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.

I. PENGKAJIAN

Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif

maupun data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan

pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor

register.

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

a. Data Anak

Nama anak : Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan

menghindari terjadinya kekeliruan

(Christina, 1993: 41).

Umur : Berguna untuk mengantisipasi diagnosa

masalah kesehatan dan tindakan yang

dilakukan (Modul Pelatihan Fungsional

Bidan di Desa, Depkes RI: 10).

Page 8: ASKEB CAMPAK

Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai

nama anak, serta menghindari kekeliruan

bila terjadi kesamaan nama anak dengan

pasien yang lain.

Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua.

b. Biodata Orang Tua

Nama : Untuk mengenal/memanggil klien, serta

sebagai penanggung jawab terhadap anak.

Umur : Untuk mengetahui umur dari ibu serta

suami.

Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat

berpengaruh di dalam kehidupan termasuk

kesehatan, dan akan mudah dalam mengatasi

masalah kesehatan pasien (Modul Pelatihan

Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).

Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan

suami berasal dan menentukan cara

pendekatan serta pemberian asuhan kepada

anak.

Pendidikan : Tingkat pendidikan sangat besar

pengaruhnya di dalam tindakan asuhan

kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin

pada orang tua pasien (anak) yang tingkat

pendidikannya tinggi (Modul Pelatihan

Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).

Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat

keadaan ekonomi keluarga dan juga dapat

mempengaruhi kesehatan (Modul Pelatihan

Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).

Penghasilan : Mengetahui taraf hidup ekonomi dan

berkaitan dengan status gizi pada anak.

Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila

keadaan mendesak dan dapat memberi

petunjuk keadaan tempat tinggal pasien

Page 9: ASKEB CAMPAK

(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa,

Depkes RI: 10).

2. Keluhan Utama

Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan

bayinya pada kasus asfiksia yang sering menjadi keluhan adalah

bayi tidak bernafas spontan atau bayi lahir tidak yang sehat atau

sakit.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang

sehat atau sakit.

4. Riwayat Perinatal dan Neonatal

Bayi lahir di bidan dengan normal, langsung menangis, air

ketuban jernih, warna kilit merah.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :

- Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu

terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.

- Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,

kelainan pembekuan darah, jiwa, asma dll.

- Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan

kemungkinan hamil kembar adalah factor ras, keturunan,

umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang

pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus

diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu (Manuaba,

2000: 265).

6. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal

a. Prenatal

Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah

komplikasi/tidak, periksa kehamilan dimana dan berapa kali,

serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama

hamil.

b. Natal

Page 10: ASKEB CAMPAK

Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa,

apakah ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti

perdarahan.

c. Post Natal

Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas

serta adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan

ibu maupun bayi.

d. Neonatal

Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI,

berapa berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah saat

lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak.

7. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi

Kebiasaan minum anak berapa cc sekali minum dalam sehari

dapat diketahui dari status gizi anak tersebut.

b. Eliminasi

BAB : Pada pasien asfiksia dapat terjadi infeksi bila

kebersihan kurang dijaga.

BAK : Pada pasien asfiksia dapat terjadi hipotermi jika

pada bayi yang lingkungannya basah atau lembab.

c. Istirahat

Berapa jam anak tersebut tidur.

d. Personal Hygiene

Pada pasien asfiksia personal hygiene tergantung pada

keadaan umumnya, terutama jika keadaan umumnya lemah.

e. Aktivitas

Untuk mengetahui aktivitas anak.

8. Riwayat Psikososial

Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun

sebaliknya terhadap kelahiran bayi.

9. Riwayat Budaya

Page 11: ASKEB CAMPAK

Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta

dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang

disampaikan dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu.

10. Sosial

Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang

dianut oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang

dianggap kurang baik menurut kesehatan.

11. Riwayat Spiritual

Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah,

untuk memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan

terapeutik.

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum bayi lemah, tidak menangis atau tangisan

lemah, tonus otot lemas dan terkulai pada kasus asfiksia tetapi

pada riwayat asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.

b. Kesadaran pada umunya menurun tetapi pada riwayat asfiksia

hal tersebut sudah tidak terjadi.

c. Denyut jantung tidak ada atau perlahan (kurang dari 100

kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit) tetapi pada riwayat

asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal,

tidak ada caput sucsedaneum maupun

cephal hematum, rambut hitam menyebar

merata.

- Wajah : Simetris, kebiruan, tidak oedema.

- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva

merah muda.

- Hidung : Simetris, tidak ada polip, ada pernafasan

cuping hidung, terpasang slang O2.

Page 12: ASKEB CAMPAK

- Mulut : Simetris, agak kebiruan, tidak ada

labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis.

- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.

- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan

pembesaran limphe.

- Dada : Simetris, terlihat refraksi dada, puting

susu menonjol.

- Perut : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa

betadin.

- Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida.

- Ekstremitas

Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun

syndaktil, pergerakan lemah, warna agak

kebiruan, terlihat keringat dingin tangan

kiri terpasang infus dextrosa 10%.

Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun

syndaktil, pergerakan lemah, warna agak

kebiruan, terlihat keringat.

- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah

tampak dan kulit transparan.

- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum uretra

berlubang.

- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak

ada atresia rekti.

b. Palpasi

- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.

- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid,

tidak teraba pembesaran kelenjar limfe,

dan tidak teraba pembesaran vena

jugularis.

- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak

terdapat pembesaran hepar.

- Ekstremitas :

Page 13: ASKEB CAMPAK

Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak

edema).

Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak

edema).

- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah

tampak dan kulit transparan.

c. Auskultasi

- Dada : Terdengar detak jantung 140 x/menit, tidak

ada wheezing, terdengar bunyi ronchi.

d. Perkusi

- Abdomen : Kembung

3. Pemeriksaan lain

a. Reflek

- Rooting : positif

- Morro : positif

- Menghisap dan menelan tidak terkaji karena bayi puasa

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

DX : An.”.....” umur ....... dengan imunisasi Campak

DS : Suami ibu mengatakan sudah di imunisasi.....

DO : Data diperoleh dari hasil pemeriksaan

Masalah : Dampak yang ditimbulkan dari pemberian imunisasi Campak

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial yang mungkin terjadi dari pemberian imunisasi

Campak

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

DX : An.”...” umur ..... dengan Imunisasi Campak.

Tujuan :

Kriteria Hasil :

Masalah :

Page 14: ASKEB CAMPAK

VI. IMPLEMENTASI

Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.

VII. EVALUASI

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan

dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

Page 15: ASKEB CAMPAK

BAB III

TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 20 Januari 2009

Jam : 10.00 WIB

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Biodata

a. Bayi

Nama anak : An ”K”

Usia : 9 bulan

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke : I

b. Orang Tua

Nama ibu : Ny.”L” Nama ayah : Tn.”E”

Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp.1.000.000/bln

Alamat : Bumi Rejo Alamat : Bumi Rejo

2. Alasan datang ke puskesmas

Ibu mengatakan bayinya berumur 9 bulan dan waktunya mendapatkan

imunisasi Campak

3. Keluhan Utama

Pada saat pengkajian ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan

4. Riwayat Kesehatan Sekarang.

Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang menderita penyakit

kuning, batuk dan pilek

5. Riwayat Kesehatan Keluarga.

Suami ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang

menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan

Page 16: ASKEB CAMPAK

penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada yang mebderuta penyakit

menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tdak ada yang

menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat kembar.

6. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas

a. Kehamilan

- Trimester I : Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan

periksa ke bidan mendapatkan multivitamin, ibu

mual dan kadang sampai muntah.

- Trimester II : Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap

bulan dan mendapat suntik TT 1x pada usia

kehamilan 5 bulan, ibu mendapat multivitamin,

dan tablet tambah darah.

- Trimester III : Ibu mengatakan satu minggu yang lalu periksa

ke bidan dan mendapatkan multivitamin, satu

minggu kemudian merasa kenceng-kenceng,

suami membawa ibu ke bidan.

b. Persalinan

Ibu mengatakan pada tanggal 24 April 2008, jam : 05.00 WIB,

melahirkan secara normal di bidan. Berat badan 3000 gram, panjang

badan 50 cm, ari-ari lahir normal dan perdarahan tidak banyak

c. Nifas

Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan,

perdarahan tidak ada. Ibu menyusui bayinya dengan baik.

7. Kebiasaan sehari-hari

Nutrisi

Setiap hari makan 3x sehari dengan komposisi nasi tim, sayur dan lauk-

pauk porsi 9 sendok makan peres. Minum susu formula 3 gelas sehari.

Eliminasi

BAB 1x sehari konsistensi lembek, warna kuning.

BAK 5-6x sehari warna jernih kekuningan

Istirahat

Anak tidur siang ± 2-3 jam, tidur malam ± 8-9 jam mulai pukul 20.00

wib – 06.00 wib.

Page 17: ASKEB CAMPAK

Aktifitas

Anak suka bermain dengan teman sebayanya dan kadang bermain sendiri

di rumah.

Personal hygiene

Mandi 2x/hari ganti baju setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.

Rekreasi

Anak kadang diajak ke tempat bermain oleh keluarganya.

8. Riwayat Psikososial dan Budaya

a. Riwayat Psikologis : Anak tidak rewel

b. Sosial : Anak tinggal serumah dengan orang tuanya,

hubungan keluarga harmonis

c. Budaya : Ibu mengatakan keluarga tidak percaya

tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke

petugas kesehatan, ibu juga tidak pernah

minum jamu.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- BB : 9,7 Kg TB : 61 cm

- Tanda-tanda vital :

RR : 36x/menit, reguler

Nadi : 100 x/menit, reguler

Suhu : 36 C

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut

hitam menyebar merata.

- Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning

- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak

anemis

- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan

cuping hidung

Page 18: ASKEB CAMPAK

- Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak

ada labiopalatoschisis, lidah bersih

- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.

.- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan

pembesaran limfe.

- Dada : Simetris, gerak nafas teratur.

- Perut : tidak ada benjolan abnormal.

- Ekstremitas

Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun

syndaktil

Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun

syndaktil

Reflek : +/+

- Integumen : Bersih, turgor baik

- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum

- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada

atresia rekti.

b. Palpasi

- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.

- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak

teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba

pembesaran vena jugularis.

- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana

pembesaran hepar.

- Ekstremitas :

Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

- Integumen : Bersih, turgor baik

c. Auskultasi

- Dada : COR : Nadi teratur 100x / menit

- Perut : Terdengar bising usus ± 12x / menit

Page 19: ASKEB CAMPAK

d. Perkusi- Abdomen : Tidak kembung

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

DX : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

DS : Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan dan sudah waktunya diberi

imunisasi Campak

DO : - Ada KMS anak

- Umur anak 9 bulan

- BB anak 9,7 Kg

- TB anak 61 cm

- Jadwal imunisasi pada KMS

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

Tujuan : Anak mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak

Kriteria Hasil : Setelah mendapatkan imunisasi campak, bayi tidak terserang

penyakit campak

Intervensi

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga

R/ Ibu dapat lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan

2. Lakukan penimbangan BB anak dan catat dalam KMS

R/ Memantau kenaikan BB anak

3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

R/ Mengurangi jumlah bakteri dan membersihkan 80 % serta menghindari

terjadinya infeksi

4. Siapkan spuit 1 cc dan vaksin yang akan digunakan

R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi

5. Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya

R/ Untuk melarutkan vaksin campak dengan pelarutnya dan mempermudah

dalam penganbilan vaksin

Page 20: ASKEB CAMPAK

6. Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,5 ml

R/ Dosis yang digunakan harus tepat sesuai dengan dosis yang ditentukan

7. Atur posisi bayi dengan digendong atau ditidurkan, minta anggota keluarga

untuk memegangi bayinya

R/ Mempermudah proses penyuntikan

8. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kiri atas dengan kapas yang

telah dibasahi dengan air panas

R/ Untuk menghindari kerusakan vaksin

9. Lakukan penyuntikan secara subkutan pada lengan atas

R/ Tempat penyuntikan dan cara harus tepat

10. Buang spuit pada sampah medis

R/ Menghindari penyebaran kuman

11. Cuci tangan dibawah air mengalir sesudah tindakan

R/ Membunuh kuman 80 % dan menhindari penyebaran infeksi

12. Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin

nantinya akan bernanah, hal ini wajar dan tidak perlu diberi apa-apa

R/ Menghindari kemungkinan terjadinya infeksi

13. Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya

R/ Imunisasi dapat diberikan sesuai jadwal

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 20 Januari 2009

Jam : 10.15 WIB

Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

Implementasi :

1. Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi campak

2. Menimbang BB yaitu dengan hasil 9700 gram dan mencatatnya dalam KMS

3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.

4. Mempersiapkan alat-alat dan vaksin

1 ampul vaksin kering

Pelarut ( Nacl 0,9 % )

Gergaji ampul

Semprit 1cc

Kapas alkohol

Page 21: ASKEB CAMPAK

Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin

5. Melarutkan vaksin dengan pelarutnya

6. Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc

7. Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring kiri

8. Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.

9. Menyuntikan vaksin campak secara subkutan dan usahakan sedikit mungkin

melukai kulit, pertahankan jarum sejajar lengan atas bayi dan masukan

kedalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut jarum

10. Membuang sampah ketempat sampah medis

11. Mencuci tangan dengan sabun dan cuci dibawah air mengalir

12. Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan

13. Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan

14. Mencatat ke dalam KMS tanggal di berikan imunisasi campak dan

memberitahu ibu bahwa imunisasi ini adalah yang terakhir serta

menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbang BB anak

untuk mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

VII. EVALUASI

Tanggal : 20 Januari 2009

Jam : 10.45 WIB

Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisi Campak

O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kiri atas anak

- Sudah tercatat dalam KMS

A : By.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan

- Memberitahu ibu bahwa ini adalah imunisasi yang terakhir, dan

selalu rutin datang ke posyandu untuk menimbang BB anaknya.

- Menganjurkan ibu untuk kontrol bila terdapat keluhan

Page 22: ASKEB CAMPAK

BAB IV

PEMBAHASAN

Imuinisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang

sedang mewabah. (http://www.dkk-bpp.com-sysinfokes kota Balikpapan)

Disini penulis menyimpulkan bahwa imunisasi sangat menentukan

keberhasilan dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian pada bayi. Hal ini juga

tidak lepas dari peran serta keluarga dalam keikutsertaanya aktif menbawa bayinya

dan memberikan imunisasi kapada bayinya sesuia jadwal ke petugas kesehatan

Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis

(0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan

tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.

Page 23: ASKEB CAMPAK

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pada By. “B”

Umur 9 bulan dengan Imunisasi Campak, penulis menyimpulkan :

a. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang

diberikan sudah komprehansif untuk menegakkan diagnosa.

b. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai

dan dapat menegakkan diagnosa

c. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan

adanya masalah potensial.

d. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara

komprehensif pada kasus ini tidak memerlukan kebutuhan segera yang harus

dilakukan jika terjadi masalah potensial.

e. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai

dan menyeluruh sesuai teori dan prakteknya.

f. Pada Implementasi / penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan, sesuai

dengan dengan intervensi yang telah dibuat . Asuhan dilakukan sesuai

dengan keadaan pasien.

g. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.

h. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat

dari asuhan yang diberikan.

5.2 Saran

a. Mahasiswa

Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar

dapat melakukan atau memberikan konseling kepada klien dan mampu

memberikan pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan

klien

Page 24: ASKEB CAMPAK

b. Pasien

Bagi bayi supaya memeriksakan imunisasi secara dini dan teratur agar

petugas kesehatan ( bidan atau dokter ) agar dapat mendeteksi adanya

komplikasi atau masalah dalam imunisasi.

c. Tenaga Kesehatan

Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir

manajemen asuhan kebidanan varney dalam menyelesaikan masalah

kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan

iptek, serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam

waktu yang mungkin sangat singkat .

Page 25: ASKEB CAMPAK

DAFTAR PUSTAKA

Darmowandono, Widodo. 1999. Imunisasi . Laboratorium UNAIR : Surabaya.

Direktorat Jendral PP. 2005. Pedoman Teknik Imunisasi Puskesmas. Depkes RI :

Jakarta.

Suryanah. 1996. Keperawatan Anak. Jakarta : EGC