29
PNEUMONIA I. DEFINISI Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai perenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris, pneumonia interstisialis , dan bronkopneumonia. Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. Tubuh mempunyai daya tahan yang berguna untuk melindungi dari bahaya infeksi melalui mekanisme daya tahan traktus respiratorius yang terdiri dari : 1. susunan anatomis dari rongga hidung 2. Jaringan limfoid di naso-oro-faring 3. bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan secret yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut. 4. Refleks batuk 5. refleks epiglottis yang mencegah terjadinya aspirasi secret yang terinfeksi 6. Drainase system limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional 7. fagositas, aksi enzimatik dan respons imunohumoral terutama dari Ig A.

Askeb Pneumonia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjjj

Citation preview

Page 1: Askeb Pneumonia

PNEUMONIA

I. DEFINISI

Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai

perenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi

pneumonia lobaris, pneumonia interstisialis , dan bronkopneumonia.

Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi

seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Tubuh mempunyai daya tahan yang berguna untuk melindungi dari bahaya infeksi

melalui mekanisme daya tahan traktus respiratorius yang terdiri dari :

1. susunan anatomis dari rongga hidung

2. Jaringan limfoid di naso-oro-faring

3. bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan secret

yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut.

4. Refleks batuk

5. refleks epiglottis yang mencegah terjadinya aspirasi secret yang terinfeksi

6. Drainase system limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional

7. fagositas, aksi enzimatik dan respons imunohumoral terutama dari Ig A.

II. ETIOLOGI

Umumnya adalah bakteri, yaitu streptococcus pneumoniae dan haemophillus

influenzae. Pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococcus aureus sebagai penyebab

pneumonia yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi.

Anak dengan daya tahan terganggu akan mederita pneumonia berulang atau tidak

mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Faktor lain yang mengatasi timbulnya

pneumonia ialah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein

(MEP), penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi, dan pengobatan dengan

anti biotic yang tidak sempurna.

Page 2: Askeb Pneumonia

Pada umumnya pembagian pneumonia menurut dasar anatomis dan

etiologi.pembagian anatomis adalah ; (1) pneumonia lobaris, (2) pneumonia lobularis

(bronco pneumonia), (3) Pneumonia interstitialis (bronkiolitis).

Sedangkan pembagian etiologis ialah: (1) bakteri,(misalnya berbagai kokus,

H.inflenza), (2) virus, (3) micoplasma pneumenia, (4) jamur. (5) aspirasi (makanan,

kerosen, amnion dsb) ,(6) pneumonia hipostatik dan (7) sindrom loeffer. Pembagian etilogi

ini penting untuk menentukan pengobatannya.

1. Pneumonia Laboris

Biasanya gejala penyakit mendadak ,tapi kadang-kadang didahului oleh infeksi

traktus raspiratorius bagian atas.pada anak besar sering disertai badan menggigil dan

pada bayi dapat disertai kejang.suhu naik cepat sampai 39-40 dan suhu ini biasanya

menunjukkan tipe fibras kontinue.nafas menjadi sesak,disertai pernafasan cuping

hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut serta rasa nyeri pada dada.anak lebih

suka tiduran pada dada yang sakit.batuk mula-mula kering kemudian menjadi

produktif.

Pada pemeriksaan fisik ,kelainan yang khas tampak estela 1-2 hari. Pada

inspeksi dan palpasi tampak pergeseran thoraks yana terkenal berkurang.pada

pemulaan suara pernafasan melemah sedangkan pada perkusi tidak jelas ada

kelainan.setelah terjadi kongesti, ronkhi basah nyaring terdengar keredupan dengan

suara pernafasan sub bronkhial sampai bronkhial. Pada stadium resulusi ronkhi

terdengar lebih jelas tampa pengobatan dapat sembuh dengan krisis 5-9 hari.

2. Bronkhopnemonia

3. Pneumea Aspirasi

Aspirasi kerosen (minyak tanah)

Aspirasi ini terjadi karena terminum minyak tanah atau bensin.Ada 2 pendapat

tentang patogenesisnya yaitu:(1) kerosin dapat mencapai paru setelah diabsorbsi di

trktus digestivus.(2) aspirasi dapat terjadi waktu menelan kerosen,muntah saat

membilas lambung.suhu dapat meninggi dan kesadaran dapat menurun.

Pengobatan simtomatik dan antibiotik diberikan sebagai profilaksis.membilas

lambung tidak dianjurkan untuk menghindari kemungkinan aspirasi sewaktu

Page 3: Askeb Pneumonia

melakukan pembilasan.Bila keadaan berat anak dirawat di rumah sakit.Bila ringan

berobat jalan dengan dilakukan pemeriksaan foto rontgen ulangan.

III.PATOFISIOLOGI

Pneumonia Bacterial

infeksi respon peradangan pada daerah

paru akibat pelepasan mediator :

histamin dan prostaglandin

Demam Vasodilatasi otot polos vaskuler paru

& peningkatan permeabilitas kapiler

Perpindahan eksudat plasma ke dlm ruang interstitium

Pembengkakan & oedem antara kapiler dan alveolus

penurunan kecepatan difusi gas

Penurunan saturasi O2

Hipoxemia arterial

Page 4: Askeb Pneumonia

IV. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi adalah empiema,otitis media akut.Mungkin juga

komplikasi lain yang dekat seperti atelektasis,emfisema,ayau komplikasi jauh seperti

meningitis.KomplikaSI tidak terjadi bila diberikan antibiotik secara tepat.

V. GAMBARAN KLINIS

Bronkhopnemonia biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas

selama beberapa hari.Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40% dan kadang

disertai kejang karena demem yang tinggi. Anak sangat gelisah,dispnoe, pernapasan cepat

dan dangkal disertasi pernapasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan

mulut.Kadang-kadang disertai muntah dan diare.Batuk biasanya tidak ditemukan pada

permulaan penyakit,tetapi setelah beberapa hari mula-mula keringkemudian menjadi

produktif.

Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik tetapi

tetapi dengan adanya napas dangkal dan cepat,pernapasan cuping hidung dan sianosis

sekitar hidung dan mulut dapat piduga dengan adanya pnemonia.Hasil pemeriksaan fisik

tergantung daripada luas daerah auskultasi yang terkena;Pada perkusi tidak

ditemukankelainan dan pada auskultasi mungkin terdengar ronkhi basah nyaring halus atau

sedang.Bila sarang bronkhopnemonia menjadi satu(konfluens) mungkin pada perkusi

terdengar keredupan dan suara pernapasan pada auskultasi terdengar keredupan dan suara

pernapasan pada auskultasi terdengar mengeras pada stadium resolusi,ronkhi terdengar

lagi.

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Foto toraks.Pada foto toraks bronkhopnemonia terdapat bercak-bercak infiltrat

pada satu atau beberapa lobus.Jika pada pnemonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada

satu atau beberapa lobus.Laboratorium,Gambaran darah tepi

menunjukkanleukositosis,dapat mencapai 15.000-40.000/mm3.dengan pergeseran

kekiri.Kuman penyebab dapat dibiakkan dari usapan tenggorok ,dan mungkin juga dari

darah.Urin biasanya berwarna lebih tua,mungkin terdapat albuminuria ringan karena suhu

Page 5: Askeb Pneumonia

yang naik dan sedikit toraks hialin.Analisis gas darah arteri dapat menunjukkan asidosis

metabolik dengan atau tanpa retensi CO2.

VII. PENATALAKSANAAN

Oksigen 1-2L /menit

IVFD dekstrose 10%: NaCl 0,9% =3:1,+KCl 10mEq/500ml cairan. Jumlah cairan

sesuai berat badan,kenaikan suhu,dan status dehidrasi.

Jika sesak tidak terlalu hebat,dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang

nasogastrik dengan feeding drip

Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan

betagonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.

Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.

Anti biotik sesuai hasil biakan atau berikan :

Untuk kasus Pneumonia community base:

Ampicilin 100mg/kg BB/hari dalam 4x pemberian

Cloramfenicol 75mg/kg BB/hari dalam 4x pemberian

Untuk kasus Pneumonia hospital base:

Cefotaxime 100mg/kg BB/hari dalam 2x pemberian

Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2x pemberian.

Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi uji resistensi.Tetapi karena perlu

waktu,dan pasien perlu terapi secepatnya maka terapi yang diberikan:

Penisilin 50.000 u/kg BB/hari,ditambah dengan chloramfenicol 50-70 mg/kg BB/hari

atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti

ampisilin.pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.

Pemberian oksigen dan cairan intravena,biasanya diperlukan campuran glukose 5%

dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3:1 ditambah larutan Kcl 10 mEq/500 ml /botol

infus

Karena sebagian besar pasien jatuh kedalam asidosis metabolik akibat kurang makan

dan hipoksia, maka dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah

arteri.

Page 6: Askeb Pneumonia

Pasien bronkopneumonia ringan tadak usah dirawat dirumah sakit.

VIII. KEPERAWATAN

Seringkali pasien pneumonia yang dirawat dirumah sakit datang sudah dalam

keadaan payah, sangat dispnea, pernapasan cuping hidung, sianosis, dan gelisa.

Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah menjaga kelancaran pernapasan,

kebutuhan istirahat, kebutuhan nutrisi/cairan, mengontrol suhu tubuh, mencegah

komplikasi, dan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit.

1. Menjaga Kelancaran Pernapasan

Pasien pneumonia berada dalam keadaan dispnea dan sianosis karena adanya

radang paru dan banyaknya lendir didalam bronkus/paru. Agar pasien dapat bernapas

secara lancar lendir tersebut harus dikeluarkan dan untuk memenuhi kebutuhan O2

perlu dibantu dengan memberikan O2 2L/menit secara rumat. Pada anak yang agak

besar (sudah mengerti) berikan sikap baring setengah duduk, longgarkan pakaian yang

menyekat seperti ikat pinggang, kaos baju yang agak sempit. Ajarkan aga bila ia batuk

lendirnya dikeluarkan dan katakan kalau lendir tersebut tidak dikeluarkan sesak

napasnya tidak akan segera hilang (sediakan kertas tisue dan tempat

penampung).Beritahukan kepada anak agar ia tidak selalu berbaring kearah dada yang

sakit, boleh duduk atau miring kebagian dada yang lain.

Pada bayi, baringkan degan letak kepala ekstensi dengan memberikanganjal

dibawah bahunya. Bukalah pakaian yang ketat seperti gurita, atau celana yang ada

karetnya. Isaplah lendirnya dan berikan O2 secara rumat sampai 2 L/menit. Pengisapan

lendir harus sering, yaitu pada saat terlihat lendir didalam mulut, pada waktu akan

memberi minum, mengubah sikap baring atau tindakan lain. Perhatikan dengan cermat

pemberian infus, perhatikan apakah infus lancar.

2. Kebutuhan Istirahat

Pasien pneumoni adalah pasien payah, suhu tubuhnya tinggi, sering

hiperpireksia;maka pasien perlu cukup istirahat, semua kebutuhan pasien harus

ditolong ditempat tidur. Usahakan pemberian obat secara tepat. Pembagian bahan

Page 7: Askeb Pneumonia

pemeriksaan atau pemberian suntikan jangan dilakukan waktu pasien sedang tidur.

Usahakan keadaan tenang dan nyaman agar pasien dapat istirahat sebaik-baiknya.

3. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan

Pasien pneumonia hampir selalu mengalami masukan makanan yang kurang.

Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan masukan cairan yang kurang dapat

menyebabkan dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi dan kekurangan kalori dipasang

infus dengan cairan Glukosa 5% dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3:1 ditambahkan

KCl 10 mEq/ 500 ml/ botol infus. Apabila sesak nafas telah berkurang px diberikan

makanan lunak dan susu. Bujuklah agar anak mau makan dan waktu menyuapi harus

sabar karena keadaan sesak menyebabkan px cepat lelah waktu mengunyah.

Pada bayi yang masih minum ASI, bila tidak terlalu sesak ia boleh menetek

selain memperoleh infus. Beritahukan ibunya agar pada waktu bayi menetek puting

susunya harus sering-sering dikeluarkan untuk memberikan kesempatan bayi bernafas.

Bila bayi masih belum mau mengisap, ASI harus dipompa dan diberikan pakai sendok.

Jika bayi minum susu formula juga harus diberikan dengan sendok. Bila keadaan

membaik dapat dicoba dengan dot, dan dot harus sering dicabut.berikan susu 1 botol 2-

3X dengan istirahat ¼ jam karena jika tidak px akan kelelahan.bila terpaksa

memberikan susu personde juga harus dibagi 2-3X karena jika mendadak penuh

menyebabkan sesak nafas.

4. Mengontrol Suhu Tubuh

Px pneumonia sewaktu-waktu dapat hiperpereksia.untuk ini maka harus

dikontrol setuap jam selain diusahakan untuk menurunkan suhu dengan memberikan

kompres dingin dan obat-obatan.1 jam setelah dikompres dicek kembali apakah suhu

telah turun.

5. Mencegah Komplikasi /Gangguan Rasa Aman dan Nyaman

Komplikasi yang terjadi terutama disebabkan oleh lendir yang tidak dapat dikeluarkan

sehingga terjadi etelektaris atau brokiektalis.untuk menghindar terjadinyya lendir yang

menetap (mocous plug) maka sikap baring pasien,terutama bayi , har diubah posisinya

Page 8: Askeb Pneumonia

tiap 2 jam dan pengisapan lendir sering dilakukan.setiap pengubah sikap lakukan

sambil menepuk-nepuk punggung px kemudian jika terlihat lendirnya meleleh segera

dihisap.

Bila lendir tetap banyak, dapat dilakukan fisiotrapi dengan postural drainage.

Caranya, bayi dibaringkan tengkurap,didepannya letakkan handuk sebagai alas,

dibawah petutnya diganjal guling sehingga posisi kepala lebih rendah. Lakukan

tepukan dengan kedua tangan yang dicekungkan dipunggung bayi secara ritmik sambil

sering dihisap lendirnya dari hidung yang mulut. Lama tindakan ini 5 – 10 menit dan

dapat dilakukan. Jika lendir sudah berkurang maka fisiotrapi dapat dilakukan sekali

sehari, biasanya pagi saja.

Mengenai gangguan rasa aman dan nyaman seperti pasien lain yang dirawat di

rumah sakit, pemberian O2, pemeriksaan foto,pemasangan infus bagi anak akan akan

menimbulkan rasa takut dan tidak menyenangkan.Hal ini hanya perlu pendekatan .jika

ada orang tuanya jelaskan semua tindakan dan mintalah orang tua

membujuknya.Tindakan sering mengubah sikap berbaring selain untuk mencegah

pengendapan lendir juga memberikan rasa aman dan nyaman.

6. Kurangnya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Penyakit

Penyuluhan terutama ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia

ialah dengan memberikan pengertian jika anak batuk pilek disertai demam sudah 2hari

tidak juga sembuh agar berobat ke pelayanan kesehatan.

Pada bayi dan anak kecil yang keadaan umumnya lemah,misalnya baru sembuh

dari penyakit diari/sering batuk pilek,janganlah dibawa keluar pada malam

hari/dibiarkan bermain diluar jika udara tidak baik.Karena hal tersebut dapat menjadi

penyebab pneumonia.Selain hal itu perlu pemeliharaan kesehatan dan kebersihan

lingkungan dan anak tetap sehat.

Page 9: Askeb Pneumonia

IX. MANIFESTASI KLINIS

Secara umum dapat dibagi menjadi:

a. manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel,

gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastrointestinal.

b. Gejala umum saluran pernafasan bawah berupa batuk, takipnu, ekspektorasi sputum,

nafas cuping hidung, sesak nafas, air hunger, merintih, dan sianosis. Anak yang lebih

besar dengan pneumonia akan lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut

tertekuk karena nyeri dada.

c. Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah kedalam saat

bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas), perkusi pekak, fremitus

melemah, suara nafas melemah, dan ronkhi.

d. Tanda efusi pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di daerah efusi,

perkusi pekak, fremtus melemah,suara nafas melemah,suara nafas tubuler tepat di atas

batas cairan,friction rub,nyeri dada karena iritasi pleura(nyeri berkurang bila efusi

bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul),kaku kuduk/meningismus(iritasi

meningen tanpa inflamasi) bila terdapat iritasi pleura lobus atas,nyeri abdomen(kadang

terjai bila iritasi mengenai diafragma pada pneumonia lobus kansn bawah).

Pada neonatusdan bayi kecil tanda pneumoni tidak selalu jelas. Efusi pleura pada bayi

akan menimbulkan pekak perkusi.

X. DIANGNOSA KEPERAWATAN

1. Tidak efektif bersihan jalan nafas b.d Inflamasi trakeobronkial, pembentukan edem,

peningkatan produksi sputum

2. Kerusakan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar- kapiler (efek inflamasi),

gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen

3. Risiko tinggi penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan utama (penurunan

kerja silia, perlengketan sekret pernafasan)

4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbanagan antara suplai dan kebutuhan oksigen,

kelemahan umum

5. Nyeri b.d inflamasi parenkim paru, reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin, batuk

menetap

Page 10: Askeb Pneumonia

6. Risiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan kebutuhan metabolik

sekunder terhadap demam dan proses infeksi, anoreksia

7. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan (demam,

berkeringat banyak, nafas mulut/ hiperventilasi, muntah)

Page 11: Askeb Pneumonia

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : An “ N”

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 2 bulan

Nama Ibu : Ny. “S”

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 30 Th

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Alamat : Balong Sari

Suku bangsa: Jawa / Indonesia

II. RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan Utama

Ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan sesak

Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu pasien mengatakan anaknya batuk sejak 1 ½ bulan yang lalu disertai sesak, panas,

pilek dan muntah ± 4 kali, akhirnya ibu pasien membawa ke bidan, tapi hasilnya tidak ada

perubahan, akhirnya ibu pasien mencoba mengganti susunya dengan susu kedelai dengan

digantinya susu pasien, pasien tidak malah sembuh namun menjadi diare kemudian ibu

pasien mengganti dengan susu sebelumnya dan ibu pasien membawa kedokter spesialis

anak juga tidak ada perubahan, batuk dan sesaknya belum berkurang akhirnya ibu pasoen

membawa kepoli anak, waktu di poli dokter menyarankan untuk MRS.

Page 12: Askeb Pneumonia

Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu pasien mengatakan, pasien tidak pernah menderita penyakit menular ataupun menurun

seperti jantung, paru – paru dan lain-lain. Dan sebelumnya belum pernah menderita

penyakit seperti yang diderita sekarang ini.

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita atau

mempunyai penyakit bawaan dan tidak pernah menderita seperti yang diderita pasien.

Page 13: Askeb Pneumonia

III. POLA AKTIFITAS SEHARI - HARI

No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1 Nutrisi :

Kebiasaan makanan

Menu

Makanan Kesukaan

Makanan Pantangan

Selera Makan

Jumlah Minum

-

-

-

-

Pasien tidak makan

± 360cc/ hari

Mengkonsumsi susu kaleng

-

-

-

Pasien tidak makan

± 500cc/hari

2 Eliminasi :

BAK

Kebiasaan

Warna

Gangguan

Volume

BAB

Kebiasaan

Warna

Konstipasi

Gangguan

± 8 Kali/Hari

Kuning

-

±400 – 500cc/hari

± 2-3 kali/hari

Kuning

Lembek

-

± 9 – 10 kali/hari

Kuning

-

±500 - 700cc/hari

± 3 - 4 kali/hari

Kuning

Cair sejak masuk RS

-

3 Aktifitas Fisik :

Kebiasaan

Waktu senggang

Gangguan

Px biasanya bercanda

dengan keluarga

Istirahat (tidur)

-

Px hanya istirahat dan

berbaring ditempat tidur

Istirahat (tidur)

-

4 Istirahat Tidur :

Kebiasaan

Perlengkapan

Tidur nyenyak

Siang : 2 – 3 jam

Malam : 7 – 8 jam

Kasur, seprei, bantal,

Px tidurnya tidak nyenyak

karena sesak

Siang : ± 2 jam

Malam : ±5 – 6 jam

Kasur baks, perlak

Page 14: Askeb Pneumonia

Penerangan

Gangguan

guling, selimut.

Px biasanya tidur

dengan lampu menyala

-

Px di RS tidur dengan lampu

menyala.

Susah tidur karena

pernafasan terganggu.

5 Personal Hygine :

Mandi

Keramas

Gosok Gigi

Ganti Pakaian

Gangguan

2 kali/hari

2kali seminggu

-

2 kali/ hari

-

Diseka 2 kali/hari

-

-

2 kali/hari dan bila basah

-

IV. DATA PSIKOLOGIS

Status emosi

Px menangis ketika perawat mendekatinya dan juga pada saat akan diperiksa

dia juga menangis.

V. DATA SOSIAL

Pendidikan : -

Sumber penghasilan : Penghasilan px berasal dari orang tua px yang bekerja

sebagai angkatan darat.

Pola komunikasi : px hanya tertawa dan menangis saja

Pola interaksi : -

VI. DATA SPIRITUAL

Keluarga px menyadari bahwa penyakit yang diderita oleh px adalah cobaan dari Tuhan

YME,keluarga px hanya bisa pasrah dan berdoa semoga px dapat sembuh dengan cepat

dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

Page 15: Askeb Pneumonia

1. Keadaan umum : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis GCS: 4,5,6

3. Tanda-tanda vital : -TD :-

- RR : 52X/menit Normal

- Nadi : 112X/menit

- suhu : 370C

- BB : 4,7 kg

4. Kepala :

Ekspresi Wajah : Apabila didekati oleh pegawai px menangis.

Mata : Simetris,konjungtiva berwarna merah muda,icterus berwarna

putih,mata cowong.

Rambut : Lurus,hitam dan tidak ada lesi atau ketombe.

Telinga : Simetris,tidak ada serumen.

Hidung : Adanya sekret dan tidak ada benjolan(polip),simetris,terpasang

O2.

Mulut : Simetris,mukosa bibir kering tidak ada stomatitisnya.

Leher : Simetris,tidak ada bendungan vena jugularis dan tidak ada

pembengkakan kelenjar tiroid.

5. Thorax

Inspeksi : Simetris, terdapat retraksi intercotoe pada saat bernafas dan

frekuensi nafas meningkat.

Palpasi : Tidak ada benjolan, aerole mamae berwarna merah kecoklatan.

Perkusi : Terdengar suara redup karena adanya penumpukan sekret

Auskultasi ;Terdengar suara ronkhi (+)/(+)

6. Abdoment

Inspeksi :Simetris,tidak bekas jahitan dan luka bakar.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Terdengar suara hypertympani.

Auskultasi : Bising usus (+)

7. Ekstremitas

Page 16: Askeb Pneumonia

Atas : Terpasang infus D 10% 0,18420 cc/24 jam tidak odema.

Bawah : Tidak terdapat odema.

8. Genetalia : Labia minora sudah tertutup sama labia mayora.

ANALISA DATA

Page 17: Askeb Pneumonia

Nama : An ” N ” Ruang :

Umur : 2 bulan Jenis kelamin : P

No DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Ibu pasien mengatakan

anaknya batuk dan sesak

DO : - RR: 52X/menit Normal

- Nadi: 112X/menit

- suhu: 370C

- BB : 4,7 kg

Batuk dan sesak

nafas

Gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigen

Page 18: Askeb Pneumonia
Page 19: Askeb Pneumonia

PLANING/RENCANA

No

.

Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigen yang

berhubungan dengan

penumpukan sekret

berlebihan yang ditandai

dengan:

Ibu px mengatakan

anaknya sesak dan

muntah saat batuk.

Jangka panjang:

- Diharapkan setelah

dilakukan asuhan

keperawatan saluran Tx

29 jam batuk, sesak, pilek

px membaik dan teratasi.

Kriteria Hasil

- k/u px membaik

- sesak terartasi

- batuk hilang

- Tidak ada sura nafas

tambahan

Jangka Pendek

- Diharapakan setelah

dilakukan asuhan

keperawatan 1x24 jam px

sudah tidak batuk, sesak

dan pilek

Kriteria Hasil :

1. Berikan penjelasan pada ibu

px atau keluarga px tentang

tindakan yang akan kita

lakukan pada px.

2. Menjelaskan pada ibu px

untuk membantu px

melakukan miring kanan

miring kiri.

3. Lanjutkan pemeberian

nebulizer (ventolin 0,5 + Pz

2cc) 2x/ hari pada lidah px

4. Obs.TTV dan kesadaran px

5. Lanjutkan pemberian Tx dari

dokter :

Infus D 10% 0, 18 S

420cc/24 jam 17tts/mnt

(mikro)

Injeksi

cefotaxi

1. Dengan penjelasan yang baik

akan tercipta hubungan yang

selektif dengan keluarga pasien,

perawat dengan tenaga medis

lainnya, dan agar keluarga pasien

mengerti tentang fungsi

dilakukannya asuhan

keperawatan serta dapat

mengerti tentang keadaan paisen.

2. Memberikan posisi yang

diinginkan oleh px.

3. Untuk membantu melancarkan

pernafasan pada px dan

membantu mengeluarkan sekret.

4. Untuk memperlancar pernafasan

px dengan cara mengeluarkan

sekret.

5. Untuk mengetahui

perkembangan px

Page 20: Askeb Pneumonia

- Sesak berkurang

- Batuk berkurang

- Pilek hilang

- Px dapat tidur nyenyak

me

3x150mg

Inj indexon 3x1/5 Amp

Inj Meixam 3x75 mg

Pemberian nabulezer 2

kali/hari

Pemberian O2 2 liter/menit

Flagman/inframerah selama

3 menit/hari

Infus D 10%0,185 : untuk

memenuhi kebutuhan cairan

pada px

Meixan : sebagai antibiotik

untuk penyembuhan radang

diparu – paru

O2 2 liter/menit :membantu

pernafasan