Upload
meriani-malau
View
286
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
1/97
TINJAUAN TEORI BATUK DARAH
I. Pendahuluan
Batuk darah adalah suatu gejala yang paling penting pada penyakit paru karena :
- adanya bahaya potensial terhadap perdarahan yang gawat
- hampir selalu hemoptysis disebabkan oleh penyakit bronkopulmonal
Oleh sebab itu perlu dibuktikan apakah benar bahwa darah berasal dari saluran
pernafasan bagian bawah
- apakah benar-benar batuk darah dan bukan muntah darah
II. Defnisi
Batuk darah adalah darah atau dahak bercampur darah yang dibatukkan yang
berasal dari saluran pernafasan bagian bawah (mulai glotis ke arah distal}
_ batuk darah adalah suatu keadaan menakutkan / mengerikan yang menyebabkan
beban mental bagi penderita dan keluarga penderita sehingga menyebabakan takutuntuk berobat ke dokter .
_ penderita menahan batuk karena takut kehilangan darah yang lebih banyak
sehingga menyebabkan penyumbatan karena bekuan darah.
_ sebetulnya sudah ada penyakit dasar tetapi keluhan penyakit tidak mendorong
berobat ke dokter.
_ batuk darah pada dasarnya akan berhenti sendiri asal tidak ada robekan
pembuluh darahberhenti sedikit-sedikit pada pengobatan penyakit dasar.
III Etiologi
!erdasar etiologi maka dapat digolongkan :
". !atuk darah idiopatik.
#. !atuk darah sekunder.
$d ". !atuk darah idiopatik.
%aitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya:
_ insiden &' sampai ') *+ "' )}
_ pria :wanita , # : "
_ umur &- '& tahun kebanyakan &-& tahun
_ berhenti spontan dengan suportif terapi.
$d #. !atuk darah sekunder.
%aitu batuk darah yang diketahui penyebabnyaa. Oleh karena keradangan ditandai 0ascularisasi arteri bronkiale 1 ) *normal
")}
2! batuk sedikit-sedikit masif darah melulu bergumpal.!ronkiektasis →campur purulen$pses paru →campur purulen3neumonia→warna merah bata encer berbuih
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
2/97
!ronkitis→sedikit-sedikit campur darah atau lendir
b. 4eoplasma
_ karsinoma paru
_ adenoma
c. 5ain-lain:
_ trombo emboli paru 6 infark paru
_ mitral stenosis
_ kelainan kongenital aliran darah paru meningkat
7 $89
7 89
_trauma dada
;tumpul: perlukaan oleh costa
;tajam : tusukan benda tajam
_hemorhagic diatese _hipertensi pulmonal primer
3embagian lain
!erdasar jumlah darah:
35 : ". !lood streak
. minimal "-& cc
. mild &-"'& cc
'. moderate "'&-'&& cc
. massi0e && cc
?O@48O4 :
" singgle : kurang dari A hari
#. =epeated : lebih dari A hari dengan interfal #- hari
. Brank : darah melulu tanpa dahak
=8
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
3/97
". 9arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
#. 9arah berbuih bercampur udara
. 9arah segar berwarna merah muda
. 9arah bersifat alkalis
'. $nemia kadang-kadang terjadi
. !enFidin test negatif
; Cuntah darah
". 9arah dimuntahkan dengan rasa mual
#. 9arah bercampur sisa makanan
. 9arah berwarna hitam karena bercampur asam lambung
. 9arah bersifat asam
'. $nemia seriang terjadi
. !enFidin test positif
; >pistaksis
". 9arah menetes dari hidung
#. !atuk pelan kadang keluar
. 9arah berwarna merah segar
. 9arah bersifat alkalis
'. $nemia jarang terjadi
Ana!nesis
". 9ari anamnesis dipastikan asal darah
#. ?umlah darah yang keluar bentukwarnalama.
. 3enyakit batuknya
. 9isertai nyeri dada'. @ubungan dengan kerjaistirahatposisi penderita
. @ubungan penyakit masa lalu
A. $namnesa merokok
Pe!e"isaan fsi
G 3anas berarti ada proses peradangan
G $uskultasi: terdengar bunyi =ales
- Eemungkinan menujukkan lokasi
- $da aspirasi
- =onki menetap wheeFing lokal kemungkinan penyumbatan oleh : Ha bekuandarah
- Briction rub:emboli paru infark paru
G Hlubbing Inger: bronkiektasis neoplasma
5aboratorium:
- @b
- Baal homeostasis dll menurut dugaan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
4/97
=adiologi :
- tergantung etiologi : J-photo thorak 3$ 5ateral H2- scan
3emeriksaan lain khusus :
- anamnesa : memastikan asal darah berulang jumlah warna menahun dll- pemeriksaan Isik : kemungkinan penyebab
- J-photo thorak : 3$/5ateral brokograI dll
- 3emeriksaan sputum bakteriologi sitologi
- !ronkoskopi
Eomplikasi :
- !ahaya utama batuk darah adalah terjadi penyumbatan trakea dan saluran nafas
sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. 3enderita tidak nampak anemis tetapi
sianosis hal ini sering terjadi pada batuk darah masif (&&-"&&& cc/# jamK
- 3neumonia aspirasi merupakan salah satu penyulit yang terjadi karena darah
terhisap kebagian paru yang sehat
- Earena saluran nafas tersumbat maka paru bagiandistal akan kolaps dan terjadi
atelektasis
- !ila perdarahan banyak terjadi dalam waktu lama.
Penatalasanaan
2ujuan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
5/97
TINJAUAN TEORI AB$E$ PARU
AB$E$ PARU
Abses paru adalah suatu ka0itas dalam jaringan paru yang berisi material purulent
berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses terinfeksi .!ila diameter ka0itas M # cm dan jumlahnya banyak (multiple small abscessesK
dinamakan Qnecrotising pneumoniaR. $bses besar atau abses kecil mempunyai
manifestasi klinik berbeda namun mempunyai predisposisi yang sama dan prinsip
diferensial diagnose sama pula. $bses timbul karena aspirasi benda terinfeksi
penurunan mekanisme pertahanan tubuh atau 0irulensi kuman yang tinggi. 3ada
umumnya kasus $bses paru ini berhubungan dengan karies gigi epilepsi tak
terkontrol kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan alkohol. 3ada negara-
negara maju jarang dijumpai kecuali penderita dengan gangguan respons imun
seperti penyalahgunaan obat penyakit sistemik atau komplikasi dari paska
obstruksi. 3ada beberapa studi didapatkan bahwa kuman aerob maupupn anaerob
dari koloni oropharing yang sering menjadi penyebab abses paru. (" # K3enelitian pada penderita $bses paru nosokonial ditemukan kuman aerob seperti
golongan enterobacteriaceae yang terbanyak. 8edangkan penelitian dengan teknik
biopsi perkutan atau aspirasi transtrakeal ditemukan terbanyak adalah kuman
anaerob. ( AK
3ada umumnya para klinisi menggunakan kombinasi antibiotik sebagai terapi
seperti penisilin metronidaFole dan golongan aminoglikosida pada abses paru.
Salaupun masih efektif terapi kombinasi masih memberikan beberapa
permasalahan sebagai berikut : (K
". Saktu perawatan di =8 yang lama
#. 3otensi reaksi keracunan obat tinggi. Cendorong terjadinya resistensi antibiotika.
. $danya super infeksi bakteri yang mengakibatkan 4osokonial 3neumoni.
2erapi ideal harus berdasarkan penemuan kuman penyebabnya secara kultur dan
sensiti0itas. 3ada makalah ini akan dibahas $bses paru mulai patogenesis terapi
dan prognosa sebagai penyegaran teori yang sudah ada.
I. EPIDE%IO&OGI
". Baktor 3redisposisi
$da bebreapa kondisi yang menyebabkan atau mendorong terjadinya abses paru.
?anet et al tahun "DD' melakukan penelitian di rumah perawatan intensi0e =8 di
$frika 8elatan didapatkan beberapa faktor predisposisi abses paru seperti berikut :
(" # AK
2abel ". Baktor predisposisi $bses paru
4o Baktor 3redisposisi
" $lkoholik
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
6/97
#
'
A
D
"&
$spirasi benda asing
Earies gigi
2! paru lama
>pilepsi
3enyalahgunaan obat
3enyakit paru
obstuktif
85>
Ha !ronkogenik
4ihil
2abel di kutip dari Hhest/"&//OktTD' hal D.
$8@>= 9$4 !>$
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
7/97
!urns
3rematurity
!lood dyscrasias
5eukimia
@epatitis
9ysgammaglobulinemia
4ephrotic syndrome
Hhronic granulamatous disease
8teroid therapy
Calnutrition
8eoFure disorders
Cental deIciency
$ltered consciousness
9ysphagia
3riodonitis Harries gingi0a desease
=iley-9ay syndrome
Hystic Ibrosis
Cisplaced central ner0ouse catheter
$lpha-antitrypsin deIcicency
Boreign body in respiration tract
>roded foreign body in the esophagus
2abel ". 3resdeposisi factor dari $bses 3aru
4o 3resdeposisi factor dari $bses
3aru
" $spirasi dari oropring
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
8/97
#
'
A
Obstruksi bronkial
3neumonia
!lood-borne infection
Pnfark paru yang terinfeksi
=uda paksa (traumaK
3enyebaran transdiapragmatika
2abel #. 9iferensial 9iagnosis $bses 3aru
4o 9iferensial 9iagnosis $bses 3aru
"
#
'
A
D
Ha0itas 2umor
!ula atau kista bronkial
!ronkiektasa seculea
$spersiloma
SegenerTs gramulomatasi
Eista hydaditosa
3neumekoniosis caplanTs sipidron
Ha0itas rheumatoid nodule
Uas Vuid le0el in oesopkagus 8tomach or
bowel
$spirasi dari derah orofaring yang paling sering penyebab terjadinya abses. Breton
predesposisi yang menyebabkan aspirasi orofaring seperti tabel PPP kadang-kadang
satu orang lebih dari satu faktor.
2abel . 3resdeposisi $spirasi Orofaring
3resdeposisi $spirasi Orofaring
ganguan kesadaran - $lkohol
- drug abuse
- epilepsi
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
9/97
- atuastesi
ganguan iner0asi
otot
- faring
- laring
- oesepagos
Pnfeksi nasal - penyakit sinus
Pnfeksi oral - dental carries
- ginigi0al desease
Pnfeksi farigeal - pouch
Pnfeksi caryugeal - tumor
Pnfeksi
ocsepekageal
- stricture
- hiatus kernea
obstruksi !ronkus disebabkan oleh tanda umumnya keganasan atau benda asing
2abel dikutip dari ("K
(. Etiologi
Euman atau bakteri penyebab terjadinya $bses paru ber0ariasi sesuai dengan
peneliti dan teknik penelitian yang digunakan. Binegolal dan Isliman mendapatkan
bahwa organisme penyebab abses paru lebih dari D ) adalah kuman anaerob.
$sher dan !eandry mendapatkan bahwa pada anak-anak kuman penyebab abses
paru terbanyak adalah stapillococous aureus ("K.9ibawah ini ada tabel kuman penyebab abses dari penelitian yang berbeda.
2abel . 8pektrum organisme penyebab $bses paru menurut $sher dan !eaudry
T)*e o+
A,s-ess
O"ganis!s
3rimary a. $ta*h)lo-o--us au"eus
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
10/97
8econdary
Haemophilus infuenzae types B, C, F, and
nontypable
Streptococcus viridans, pneumoniae
Alpha-hemolytic streptococci
Neisseria sp.
ycoplasma pneumoniae
Aerobes
/ All those listed +o" *"i!a") a,s-ess
Haemophilus aphropilus, parainfuenzae
Streptococcus !roup B, intermedius
"lebsiella penumoniae
#scherichia coli, $reundii
%seudomonas pyocyanea, aeru!inosa,
denitri&csns
Aerobacter aeru!inosa
Candida
'hizopus sp.
Asper!illus $umi!atus
Nocardia sp
#i(enella corrodens
Serratia marcescens
Anaerobes
(/ Pe*tost"e*to-o--us -onstellatus0
inte"!edius0 sa--ha"ol)ti-us
1/ 2eillonella s*.0 alalens-enens
3/ Ba-te"oides !elaninogeni-us0 o"alis0
+"agilis0 -o""odens0 distasonis0 4ulgatus0
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
11/97
"u!ini-ola0 asa--ha"ol)ti-us
5/ #uso,a-te"iu! ne-"o*ho"u!0
nu-leatu!
6/ Bifdo,a-te"iu! s*.
2abel dikutip dari ("K
2abel . 8pektrum isolasi bakteri $bses paru akut menurut @ammond et al.
4o. of
Psolates
)
$naerobs
%rovetella sp
%orphyromonas sp
)nspectiated pi!mented anaerobs
a/ Ba-te"oides s*
Fusobacterium sp
Anaerobic cocci
icroaerophilic streptococci
*eilonella sp
Clostridium sp
Nonsporin! +ran-positive anaerobes
ied anaerobes
total
$erobs
,/ 2i"idans st"e*to-o--i
-/ $ta*h)lo-o--us s*
d/ 'o")ne,a-te"iu! s*
"lebsiella sp
Haemophilus sp
"A
A
A
"
"
D
"
'D
A
'
#
"
#
#&
##
D
'
'
'
'
D
"
"
""
"
A
D
"
#
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
12/97
+ram-ne!ative cocci
2otal
2abel dikutip dari (K
2abel '. Organisme dan kondisi yang berhubungan dengan $bses paru menurutBinegold dan Bishmans
("K Pnfectious Noninfectious and
Predisposing Conditions
!acteria
$naerobesW Staphylococcus aureus,
#nterbacteriaceae, %seudomanas
aeru!inosa, streptocicci, /e!onella
spp, Nocardia asteroides,Bur(holdaria pseudomallei
Cycobacteria (often multifocalK
. tuberculosis, . avium comple,
. (ansasii, other mycobacteria
Bungi
Asper!illus spp, ucoraceae,
Histoplasma capsulatum,
%neumocystis carinii, Coccidioidesimmitis, Blastocystis hominis
3arasites
#ntamoeba histolytical, %ara!onimus
0estermani, Stron!lyoides
stercoralis(post-obstructi0eK
>mpyema (with air-Vuid le0elK
8eptic embolism (endocarditisK
$natomis
Fluid-&lled cysts, bland
in$raction
!ronchiectasis
asculitis
+oodpasture1s syndrome,
2e!ener1s !ranulomatosis,
periateritis
Obstruction (neoplasm
foreign bodyK
3ulmonary seXuestration
3ulmonary contusion
Harcinoma
2abel ' dikutip dari (K
1. Insidens
$ngka kejadian $bses 3aru berdasarkan penelitian $sher et al tahun "D# adalah
&A dari "&&.&&& penderita yang masuk rumah sakit hampir sama dengan angka
yang dimiliki oleh 2he HhildrenTs @ospital of eastern ontario Eanada sebesar &A
tiap "&&.&&& penderita anak-anak yang C=8. 9engan rasio jenis kelamin laki-laki
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
13/97
banding wanita adalah " : " (" K.
$ngka kematian yang disebabkan oleh $bses paru terjadi penurunan dari & 6 & )
pada era preantibiotika sampai "' 6 #& ) pada era sekarang (AK.
II. PATHO#I$IO&OGI
. PATHO&OGI$bses paru timbul bila parenkim paru terjadi obstruksi infeksi kemudian proses
supurasi dan nekrosis.
3erubahan reaksi radang pertama dimulai dari suppurasi dan trombosis pembuluh
darah lokal yang menimbulkan nekrosis dan likuiIkasi. 3embentukan jaringan
granulasi terjadi mengelilingi abses melokalisir proses abses dengan jaringan
Ibrotik. 8uatu saat abses pecah lalu jaringan nekrosis keluar bersama batuk
kadang terjadi aspirasi pada bagian lain bronkus terbentuk abses baru. 8putumnya
biasanya berbau busuk bila abses pecah ke rongga pleura maka terjadi empyema
(# "&K.
(. PATHO#I$IO&OGI
Uarry tahun "DD mengemukakan terjadinya abses paru disebutkan sebagai berikut
: ('K
a. Cerupakan proses lanjut pneumonia inhalasi bakteria pada penderita dengan
faktor predisposisi. !akteri mengadakan multiplikasi dan merusak parenkim paru
dengan proses nekrosis. !ila berhubungan dengan bronkus maka terbentuklah air
Vuid le0el bakteria masuk kedalam parenkim paru selain inhalasi bisa juga dengan
penyebaran hematogen (septik emboliK atau dengan perluasan langsung dari
proses abses ditempat lain (nesisitatumK misal abses hepar.
b. Ea0itas yang mengalami infeksi. 3ada beberapa penderita tuberkolosis dengan
ka0itas akibat inhalasi bakteri mengalami proses keradangan supurasi. 3adapenderita emphisema paru atau polikisrik paru yang mengalami infeksi sekunder.
c. Obstruksi bronkus dapat menyebabkan pneumonia berlajut sampai proses abses
paru.
@al ini sering terjadi pada obstruksi karena kanker bronkogenik. Uejala yang sama
juga terlihat pada aspirasi benda asing yang belum keluar. Eadang-kadang dijumpai
juga pada obstruksi karena pembesaran kelenjar limphe peribronkial.
d. 3embentukan ka0itas pada kanker paru.
3ertumbuhan massa kanker bronkogenik yang cepat tidak diimbangi peningkatan
suplai pembuluh darah sehingga terjadi likuiIkasi nekrosis sentral. !ila terjadi
infeksi dapat terbentuk abses.
III. %ANI#E$TA$I K&INI$.
". Uejala klinis : (" # ' K
Uejala klinis yang ada pada abses paru hampir sama dengan gejala pneumonia
pada umumnya yaitu:
a. 3anas badan
9ijumpai berkisar A&) - &) penderita abses paru. Eadang dijumpai dengan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
14/97
temperatur 1 &&H.
b. !atuk pada stadium awal non produktif. !ila terjadi hubungan rongga abses
dengan bronkus batuknya menjadi meningkat dengan bau busuk yang khas (Boetor
eY oroe (&-A')K.
c. 3roduksi sputum yang meningkat dan Boetor eY oero dijumpai berkisar & 6 A')
penderita abses paru.d. 4yeri dada (± '&) kasusKe. !atuk darah (± #') kasusKf. Uejala tambahan lain seperti lelah penurunan nafsu makan dan berat badan.
3ada pemeriksaan dijumpai tanda-tanda proses konsolidasi seperti redup suara
nafas yang meningkat sering dijumpai adanya jari tabuh serta takikardi.
(. Ga!,a"an Radiologis 70 (0 8/
3ada foto torak terdapat ka0itas dengan dinding tebal dengan tanda-tanda
konsolidasi disekelilingnya. Ea0itas ini bisa multipel atau tunggal dengan ukuran φ #
6 #& cm.Uambaran ini sering dijumpai pada paru kanan lebih dari paru kiri. !ila terdapat
hubungan dengan bronkus maka didalam ka0itas terdapat $ir Vuid le0el. 2etapi bila
tidak ada hubungan maka hanya dijumpai tanda-tanda konsolidasi (opasitasK.
1. Pe!e"isaan la,o"ato"iu! 7(0 10 5/
a. 3ada pemeriksaan darah rutin. 9itentukan leukositosis meningkat lebih dari
"#.&&&/mm (D&) kasusK bahkan pernah dilaporkan peningkatan sampai dengan
#.A&&/mm. 5aju endap darah ditemukan meningkat 1 ' mm / " jam.
3ada hitung jenis sel darah putih didapatkan pergeseran shit to the left
b. 3emeriksaan sputum dengan pengecatan gram tahan asam dan EO@ merupakan
pemeriksaan awal untuk menentukan pemilihan antibiotik secara tepat.
c. 3emeriksaan kultur bakteri dan test kepekaan antibiotikan merupakan cara
terbaik dalam menegakkan diagnosa klinis dan etiologis.
I2. DIAGNO$A
9iagnosa abses paru tidak bisa ditegakkan hanya berdasarkan kumpulan gejala
seperti pneumonia dan pemeriksaan phisik saja.
9iagnosa harus ditegakkan berdasarkan : (" # ' K
". =iwayat penyakit sebelumnya.
Eeluhan penderita yang khas misalnya malaise penurunan berat badan panas
badan yang ringan dan batuk yang produktif.$danya riwayat penurunan kesadaran berkaitan dengan sedasi trauma atau
serangan epilepsi. =iwayat penyalahgunaan obat yang mungkin teraspirasi asam
lambung waktu tidak sadar atau adanya emboli kuman diparu akibat suntikan obat.
#. @asil pemeriksaan Isik yang mendukung adanya data tentang penyakit dasar
yang mendorong terjadinya abses paru.
. 3emeriksaan laboratorium sputum gram kultur darah yang dapat mengarah
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
15/97
pada organisme penyebab infeksi.
. Uambaran radiologis yang menunjukkan ka0itas dengan proses konsolidasi
disekitarnya adanya air Vuid le0el yang berubah posisi sesuai dengan gra0itasi.
'. !ronkoskopi
Bungsi !ronkoskopi selain diagnostik juga untuk melakukan therapi drainase bila
ka0itas tidak berhubungan dengan bronkus.9iagnosa !anding (#K :
". Earsimoma bronkogenik yang mengalami ka0itasi biasanya dinding ka0itas tebal
dan tidak rata. 9iagnosis pasti dengan pemeriksaan sitologi/patologi.
#. 2uberkulosis paru atau infeksi jamur
. Uejala klinisnya hampir sama atau lebih menahun daripada abses paru. 3ada
tuberkulosis didapatkan !2$ dan pada infeksi jamur ditemukan jamur.
. !ula yang terinfeksi tampak air Vuid le0el. 9i sekitar bula tidak ada atau hanya
sedikit konsolidasi.
'. Eista paru yang terinfeksi. 9indingnya tipis dan tidak ada reaksi di sekitarnya.
. @ematom paru. $da riwayat trauma. !atuk hanya sedikit.
A. 3neumokoniosis yang mengalami ka0itasi. 3ekerjaan penderita jelas di daerah
berdebu dan didapatkan simple pneumoconiosis pada penderita.
. @iatus hernia. 2idak ada gejala paru. 4yeri restrosternal dan heart burn
bertambah berat pada waktu membungkuk. 9iagnosis pasti dengan pemeriksaan
barium foto.
D. 8ekuester paru. 5etak di basal kiri belakang. 9iagnosis pasti dengan bronkograI
atau arteriograI retrograd.
2. PENATA&AK$ANAAN
3enatalaksanaan $bses paru harus berdasarkkan pemeriksaan mikrobiologi dan
data penyakit dasar penderita serta kondisi yang mempengaruhi berat ringannyainfeksi paru. $da beberapa modalitas terapi yang diberikan pada abses paru : (#
' D "&K
". Cedika Centosa
3ada era sebelum antibiotika tingkat kematian mencapai ) pada era antibiotika
maka tingkat kkematian dan prognosa abses paru menjadi lebih baik.
3ilihan pertama antibiotika adalah golongan 3enicillin pada saat ini dijumpai
peningkatan $bses paru yang disebabkan oleh kuman anaerobs (lebih dari ')
kuman gram negatif anaerobK. Caka bisa dipikrkan untuk memilih kombinasi
antibiotika antara golongan penicillin U dengan clindamycin atau dengan
CetronidaFole atau kombinasi clindamycin dan HefoYitin.$lternatif lain adalah kombinasi Pmipenem dengan ! 5actamase inhibitase pada
penderita dengan pneumonia nosokomial yang berkembang menjadi $bses paru.
Saktu pemberian antibiotika tergantung dari gejala klinis dan respon radiologis
penderita. 3enderita diberikan terapi #- minggu setelah bebas gejala atau adanya
resolusi ka0itas jadi diberikan antibiotika minimal #- minggu.
#. 9rainage
9rainase postural dan Isiotherapi dada #-' kali seminggu selama "' menit
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
16/97
diperlukan untuk mempercepat proses resolusi $bses paru.
3ada penderita $bses paru yang tidak berhubungan dengan bronkus maka perlu
dipertimbangkan drainase melalui bronkoskopi.
. !edah
=eseksi segmen paru yang nekrosis diperlukan bila:
a. =espon yang rendah terhadap therapi antibiotika.b. $bses yang besar sehingga mengganggu proses 0entilasi perfusi
c. Pnfeksi paru yang berulang
d. $danya gangguan drainase karena obstruksi.
2I. KO%P&IKA$I DAN PROGNO$A
". !eberapa komplikasi yang timbul adalah : ( 'K
a. >mpyema
b. $bses otak
c. $telektasis
d. 8epsis
#. 3rognosa
$bses paru masih marupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signiIkan.
$ngka kematian $bses paru berkisar antara "'-#&) merupakan penurunan bila
dibandingkan dengan era pre antibiotika yang berkisar antara &-&) (AK.
3ada penderita dengan beberapa faktor predisposisi mempunyai prognosa yang
lebih jelek dibandingkan dengan penderita dengan satu fakktor predisposisi.
3erlman et al menemukan bahwa #) angka kematian pada penderita dengan satu
faktor predisposisi dibandingkan A') pada penderita dengan multi predisposisi.
Curi et al melaporkan #) angka kematian $bses paru karena H$3 dibanding )
$bses paru karena @$3. !eberapa faktor yang memperbesar angka mortalitas pada$bses paru sebagai berikut : (AK
a. $nemia dan @ipo $lbuminemia
b. $bses yang besar (φ 1 '- cmKc. 5esi obstruksi
d. !akteri aerob
e. Pmmune Hompromised
f.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
17/97
berbau disertai malaise naspu makan dan berat badan yang turun. 3ada
pemeriksaan Isik didapatkan takikardia tanda-tanda konsolidasi. 3ada pemeriksaan
foto polos dada didapatkan gambaran ka0itas dengan air Vuid le0el atau proses
konsolidasi saja bila ka0itas tidak berhubungan dengan bronkus.
9iagnosis pasti bila didapatkan biakan kuman penyebab sehingga dapat dilakukan
terapi etiologis.3emberian antibiotika merupakan pilihan utama disamping terapi bedah dan terapi
suportif Isio terapi.
DA#TAR PU$TAKA
$sher CP !eadry 3@ W 5ung $bscess in infections of =espicatory tract W Hanada W
"DD& : #D 6 .
$ssega @. dkk W $bses 3aru dalam 9asar-9asar Plmu 3enyakit 3aru W $
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
18/97
A$UHAN KEPERA9ATAN HEPATO%A 7TU%OR HATI/
PENGERTIAN
Hepatoma adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari selparenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya.
PATO#I$IO&OGI
Hepatoma A' ) berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Ehususnya yang
disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.
3edoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
19/97
dapat dijelaskan sebabnya. 3ada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran
hati mendadak.
2umor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.
Catastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari '& ) kematian akibat kanker. @al
ini benar khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan tetapi banyak
tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hatimisalnya kanker payudara paru-paru uterus dan pankreas.
9iagnosa sulit ditentukan sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai
penyebaran tumor yang luas sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
PATO&OGI
$da # type :
". 2ype masif - tumor tunggal di lobus kanan.
#. 2ype 4odule - tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.Z
3enyebarannya :
". Pntrahepatal.
#. >kstrahepatal.
ETIO&OGI
; irus @epatitis ! dan irus @epatitis H
; !ahan-bahan @epatokarsinogenik :
♣ $Vatoksin♣ $lkohol♣ 3enggunaan steroid anabolic♣ 3enggunaan androgen yang berlebihan
♣ !ahan kontrasepsi oral♣ 3enimbunan Fat besi yang berlebihan dalam hati (@emochromatosisK
PE%ERIK$AAN DIAGNO$TIK
; 5aboratorium:
θ 9arah lengkap W 8UO28U3259@H3E $lfa fetoprotein ≥ '&& mg/dl @bs$g positfdalam serum Ealium Ealsium.
; =adiologi :
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
20/97
tahun.
A$UHAN KEPERA9ATAN
PENGKAJIAN
GEJA&A K&INIK Base dini : $simtomatik.
Base lanjut :2idak dikenal simtom yang patognomonik.
Eeluhan berupa nyeri abdomen kelemahan dan penurunan berat badan anoreksia
rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. !ila ada metastasis
ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang.
3ada pemeriksaan Isik bisa didapatkan
". $scites
#. Pkterus
. @ipoalbuminemia
. 8plenomegali 8pider ne0i >ritoma palmaris >dema.
8ecara umum pengkajian Eeperawatan pada klien dengan kasus @epatoma
meliputi :
; Uangguan metabolisme
; 3erdarahan
; $sites
; >dema
; @ipoproteinemia
; ?aundice/icterus
; Eomplikasi endokrin
; $kti0itas terganggu akibat pengobatan
DIAGNO$A KEPERA9ATAN
!erdasarkan pengkajian di atas maka diagnosa keperawatan yang sering muncul
adalah:
". Eekurangan giFi: 3enurunan berat badan berhubungan dengan anoreksia
mualgangguan absorpsi metabolisme 0itamin.
#. Eetidakefektifan bernapas berhubungan dengan adanya asites dan penekanan
diapragma.
. 4yeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut
. 3otensial kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan denganasites yang
berlebihan perdarahan dan edema'. =esiko terjadinya infeksi berhubungan dengankekurangan sel darah putih
. =esiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan denganpruritusedema
dan asites
A. Uangguan fungsi seksual berhubungan dengangangguan fungsi hormonal dan
penurunan libido
. Hemas berhubungan denganhospitalisasi
D. Eurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan penyebabnya
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
21/97
"&. Psolasi sosial berhubungan dengan resiko terjadinya penyebaran infeksi.
ASKEP HEPATOMA
#.#." 3engertian @epatoma
Earsinoma hepatoseluler atau hepatoma adalah tumor ganas hati primer dan palingsering ditemukan daripada tumor ganas hati primer lainnya seperti limfoma
maligna Ibrosarkoma dan hemangioendotelioma.
@epatocellular Harcinoma (@HHK atau disebut juga hepatoma atau kanker hati
primer atau Earsinoma @epato 8elular (E@8K adalah satu dari jenis kanker yang
berasal dari sel hati.
@epatoma biasa dan sering terjadi pada pasien dengan sirosis hati yang merupakan
komplikasi hepatitis 0irus kronik. @epatitis 0irus kronik adalah faktor risiko penting
hepatoma 0irus penyebabnyaadalah 0irus hepatitis ! dan H.
#.#.#. Baktor 3enyebab @epatoma
!elum diketahui penyebab penyakit ini secara pasti tapi dari kajian epidemiologi
dan biologi molekuler di Pndonesia sudah terbukti bahwa penyakit ini berhubungan
erat dengan sirrhosis hati hepatitis 0irus ! aktif ataupun hepatitis ! carrier dan
hepatitis 0irus H dan semua mereka ini termasuk ke dalam kelompok orang-orang
yang berisiko tinggi untuk mendapatkan kanker hati ini.
Baktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker hati ini adalah aVatoksin!" yaitu
racun yangdihasilkan oleh sejenis jamur $spergillus Va0us yang terkontaminasi dan
melekat pada permukaan makanan seperti beras kacang gandum jagung dan
kacang kedelai yang disimpan pada tempat yang panas dan lembab. $Vatoksin!"
yang ikut masuk ke tubuh melalui makanan diperkirakan dapat memicu mutasi 3'
gene di dalam sel hati yang seterusnya menimbulkan kanker sel hati.!ahan-bahan karsinogenik (penyebab kankerK tertentu juga menyebabkan
hepatoma. 9i daerah subtropis dimana hepatoma banyak terjadi makanan sering
tercemar oleh bahan karsinogenik yang disebut aVatoksin yang dihasilkan oleh
sejenis jamur. !ahan-bahan @epatokarsinogenik 8>3>=2P:♣ $Vatoksin♣ $lkohol♣ 3enggunaan steroid anabolic♣ 3enggunaan androgen yang berlebihan♣ !ahan kontrasepsi oral♣ 3enimbunan Fat besi yang berlebihan dalam hati (@emochromatosiK
#.#.. Uejala-Uejala @epatoma
@epatoma seringkali tak terdiagnosis karena gejala karsinoma tertutup oleh
penyakit yang mendasari yaitu sirosis hati atau hepatitis kronik. 3ada permulaannya
penyakit ini berjalan perlahan malah banyak tanpa keluhan. 5ebih dari A') tidak
memberikan gejala-gejala khas. $da penderita yang sudah ada kanker yang besar
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
22/97
sampai "& cm pun tidak merasakan apa-apa.
Eeluhan utama yang sering adalah :
; Eeluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan
atas
; 4afsu makan berkurang
; !erat badan menurun dan rasa lemas.; Eeluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam
rongga perutK mual tidak bisa tidur nyeri otot berak hitam demam bengkak kaki
kuning muntah gatal muntah darah perdarahan dari dubur dan lain-lain.
?ika gejala tampak biasanya sudah stadium lanjut dan harapan hidup sekitar
beberapa minggu sampai bulan..3emeriksaan $lfa Beto 3rotein($B3K sangat berguna
untuk menegakkan diagnosis penyakit hepatoma ini 3enggunaan ultrasonograI
(
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
23/97
#.#.. 8tadium @epatoma
8tadium P : 8atu fokal tumorberdiameter Z hati.
8tadium PP : 8atu fokal tumor berdiameter 1 cm. 2umor terbatas pada segment P
atau multi-fokal tumor terbatas padlobus kanan atau lobus kiri hati.
8tadium PPP : 2umorpada segment P meluas ke lobus kiri (segment PK atau ke lobus
kanan segment dan PPP atau tumordengan in0asi peripheral ke sistem pembuluhdarah (0ascularK atau pembuluh empedu (biliary ductK tetapi hanya terbatas pada
lobus kanan atau lobus kiri hati.
8tadium P :Culti-fokal atau diuse tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri
hati.
- atau tumor dengan in0asi ke dalam pembuluh darah hati (intra hepatic0askuler K
ataupun pembuluh empedu (biliary ductK
- atau tumor dengan in0asi ke pembuluh darah di luar hati (eYtra hepatic 0esselK
seperti pembuluh darah 0ena limpa (0ena lienalisK
- atau 0ena ca0a inferior-atau adanya metastase keluar dari hati (eYtra hepatic
metastaseK
#.#.A. 3emeriksaan 5aboratorium
8ensiti0itas $lphafetoprotein ($B3K untuk mendiagnosa E@8 &) 6 A&) artinya
hanya pada &) 6 A&) saja dari penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian
nilai $B3 sedangkan pada &) 6 &) penderita nilai $B3 nya normal. 8pesiItas $B3
hanya berkisar &) artinya bila ada pasien yang diperiksa darahnya dijumpai $B3
yang tinggi belum bisa dipastikan hanya mempunyai kanker hati ini sebab $B3 juga
dapat meninggi pada keadaan bukan kanker hati seperti pada sirrhosis hati dan
hepatitis kronik kanker testis dan terratoma.
$ .!PO38P
!iopsi aspirasi dengan jarum halus (Ine needle aspiration biopsyK terutamaditujukan untuk menilai apakah suatu lesi yang ditemukan pada pemeriksaan
radiologi imaging dan laboratorium $B3 itu benar pasti suatu hepatoma. 2indakan
biopsi aspirasi yang dilakukan oleh ahli patologi anatomi ini hendaknya dipandu
oleh seorang ahli radiologi dengan menggunakan peralatan ultrasonograI atau H2
scann Vuoroscopy sehingga hasil yang diperoleh akurat. Hara melakukan biopsi
dengan dituntun oleh
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
24/97
hati stadium dini dan berperan sangat menentukan dalam pengobatannya.
Eanker hepato selular ini bisa dijumpai di dalam hati berupa benjolan berbentuk
kebulatan (noduleK satu buahdua buah atau lebih atau bisa sangat banyak dan
diuse (merataK pada seluruh hati atau berkelompok di dalam hati kanan atau kiri
membentuk benjolan besar yang bisa berkapsul.
9engan peralatan radiologi yang baik dan ditangani oleh dokter spesialisradiologiyang berpengalaman sudah terjamin dapat mendeteksi tumor dengan diameter
kurang dari " cm dan dapatlah menjawab semua pertanyaan seputar kanker ini
antara lain berapa banyak nodule yang dijumpai berapa segment hati yang
terkena bagaimana aliran darah ke kanker yang dilihat itu apakah sangat banyak
(lebih ganasK apakah sedang (tidak begitu ganasK atau hanya sedikit (kurang
ganasK yang penting lagi apakah ada sel tumor ganas ini yang sudah berada di
dalam aliran darah 0ena porta apakah sudah ada sirrhosis hati dan apakah kanker
ini sudah berpindah keluar dari hati (metastaseK ke organ-organ tubuh lainnya.
Eesemua jawaban inilah yang menentukan stadium kankernya apakah pasien ini
menderita kanker hati stadium dini ataustadium lanjut dan juga menentukan tingkat
keganasan kankernya sehingga dengan demikian dapatlah ditaksir prognosanya
penderita dapat disembuhkan sehingga bisa hidup lama atau sudah memang tak
tertolong lagi dan tak dapat bertahan hidup lebih lama lagi dari bulan.
H .
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
25/97
demikian sudah dapat memastikan apakah pembuluh darah yang mengelilingi
noduleitu adalah benar neo-0ascularisasi dan berapa banyak . 9engan dapat
dipastikan keberadaan neo-0ascularisasi ini makameningkat jadi &).
4eo-0ascularisasi yang baru masih bisa dilihat dengan cara diberikan suntikan Fat
kontras pada penderita sewaktu dilakukan pemeriksaan H9BP
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
26/97
5ebih lengkap lagi bila dilakukan H2 angiographyyang dapatmemperjelas batas
antara kanker dan jaringan sehat di sekitarnya sehingga ahli bedah sewaktu
melakukan operasi membuang kanker hati itu tahu menentukan di mana harus
dibuat batas sayatannya.
B .C=P (Cagnetic =esonance PmagingK!ila H2scann mengunakan sinar J maka C=P ini menggunakan gelombang magnet
tanpa adanya 8inar J. H2 angiography menggunakan Fat contrast yaitu Fat yang
diperlukan untuk melihat pembuluh darah. 2anpa Fat ini pembuluh darah tak dapat
dilihat.
3emeriksaan dengan C=P ini langsung dipilih sebagai alternatif bila ada gambaran
H2scann yang meragukan atau pada penderita yang ada risiko bahaya radiasi sinar
J dan pada penderita yang ada kontraindikasi (risiko bahayaK pemberian Fat
contrast sehingga pemeriksaan H2angiography tak memungkinkan padahal
diperlukan gambar peta pembuluh darah. C=P yang dilengkapi dengan perangkat
lunak Cagnetic =esonance$ngiography (C=$K sudah pula mampu menampilkan dan
membuat peta pembuluh darah kanker hati ini.""8ayangnya ongkos pemeriksaan
dengan C=P dan C=$ ini mahal sehingga selaluH2 scann yang merupakan pilihan
pertama.
U .3>2 (3ositron >mission 2omographyK
8alah satu teknologi terkini peralatan kedokteran radiologi adalah 3ositron >mission
2omography (3>2K yang merupakan alat pendiagnosis kanker menggunakan glukosa
radioaktif yang dikenal sebagai Vourine" atau BluorodeoYyglucose (BU9K yang
mampu mendiagnosa kanker dengan cepat dan dalam stadium dini.
Haranya pasien disuntik dengan glukosa radioaktif untuk mendiagnosis sel-sel
kanker di dalam tubuh. Hairan glukosa ini akan bermetabolisme di dalam tubuh dan
memunculkan respons terhadap sel-sel yang terkena kanker. 3>2 dapat menetapkantingkat atau stadium kanker hati sehingga tindakan lanjut penanganan kanker ini
serta pengobatannya menjadi lebih mudah. 9i samping itu juga dapat melihat
metastase (penyebaranK.
8ayangnya alat ini terlalu mahal harganya sehingga biaya pemeriksaannya sangat
tinggi dan tak terjangkau oleh banyak penderita kanker hati.
#.#.. 3engobatan
3emilihan terapi kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan radiologi.
8ebelum ditentukan pilihan terapi hendaklah dipastikan besarnya ukuran
kankerlokasi kanker di bahagian hati yang mana apakah lesinya tunggal (soliterK
atau banyak (multipleK atau merupakan satu kanker yang sangat besar berkapsulatau kanker sudah merata pada seluruh hati serta ada tidaknya metastasis
(penyebaranK ke tempat lain di dalam tubuh penderita ataukah sudah ada tumor
thrombus di dalam 0ena porta dan apakah sudah ada sirrhosis hati. 2ahap tindakan
pengobatan terbagi tiga yaitu tindakan bedah hati digabung dengantindakan
radiologi dan tindakan non-bedah dan tindakan transplantasi (pencangkokanK hati.
".2indakan !edah @ati 9igabung dengan 2indakan =adiologi
2erapi yang paling ideal untuk kanker hati stadium dini adalah tindakan bedah yaitu
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
27/97
reseksi (pemotonganK bahagian hati yang terkena kanker dan juga reseksi daerah
sekitarnya.
3ada prinsipnya dokter ahli bedah akan membuang seluruh kanker dan tidak akan
menyisakan lagi jaringan kanker pada penderita karena bila tersisa tentu
kankernya akan tumbuh lagi jadi besar untuk itu sebelum menyayat kanker dokter
ini harus tahu pasti batas antara kanker dan jaringan yang sehat.=adiologilah satu-satunya cara untuk menentukan perkiraan pasti batas itu yaitu
dengan pemeriksaan H2 angiography yang dapat memperjelas batas kanker dan
jaringan sehat sehingga ahli bedah tahu menentukan di mana harus dibuat sayatan.
Caka harus dilakukan H2 angiography terlebih dahulu sebelum dioperasi.
9ilakukan H2 angiography sekaligus membuat peta pembuluh darah kanker
sehingga jelas terlihat pembuluh darah mana yang bertanggung jawab memberikan
makanan (feeding arteryK yang diperlukan kanker untuk dapat tumbuh subur.
8esudah itu barulah dilakukan tindakan radiologi 2rans $rterial >mbolisasi (2$>K
yaitu suatu tindakan memasukkan suatu Fat yang dapat menyumbat pembuluh
darah (feeding arteryK itu sehingga menyetop suplai makanan ke sel-sel kanker dan
dengan demikian kemampua hidup (0iabilityK dari sel-sel kanker akan sangat
menurun sampai menghilang.
8ebelum dilakukan 2$> dilakukan dulu tindakan 2rans $rterial Hhemotherapy (2$HK
dengan tujuan sebelum ditutup feeding artery lebih dahulu kanker-nya disirami
racun (chemotherapyK sehingga sel-sel kanker yang sudah kena racun dan ditutup
lagi suplai makanannya maka sel-sel kanker benar-benar akan mati dan tak dapat
berkembang lagi dan bila sel-sel ini nanti terlepas pun saat operasi tak perlu
dikhawatirkan karena sudah tak mampu lagi bertumbuh.
2indakan 2$> digabung dengan tindakan 2$H yang dilakukan olehdokter spesialis
radiologi disebut tindakan 2rans $rterial Hhemoembolisation (2$H>K. 8elain itu 2$>
ini juga untuk tujuan supportif yaitu mengurangi perdarahan pada saat operasi dan juga untuk mengecilkan ukuran kanker dengan demikian memudahkan dokter ahli
bedah. 8etelah kanker disayat seluruh jaringan kanker itu harus diperiksakan pada
dokter ahli patologi yaitu satu-satunya dokter yang berkompentensi dan yang dapat
menentukan dan memberikan kata pasti apakah benar pinggir sayatan sudah bebas
kanker.
!ila benar pinggir sayatan bebas kanker artinya sudahlah pasti tidak ada lagi
jaringan kanker yang masih tertinggal di dalam hati penderita. Eemudian diberikan
chemotherapy (kemoterapiK yang bertujuan meracuni sel-sel kanker agar tak
mampu lagi tumbuh berkembang biak.
3emberian Eemoterapi dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam bahagianonkologi (medical oncologistK ini secara intra 0enous (disuntikkan melalui pmbuluh
darah 0enaK yaitu epirubucin/deYorubicin & mg digabung dengan mitomycine H "&
mg. 9engan cara pengobatan seperti ini usia harapan hidup penderita per lima
tahun D&) dan per "& tahun &).
#.2indakan4on-bedah @ati
2indakan non-bedah merupakan pilihan untuk pasien yang datang pada stadium
lanjut.. 2ermasuk dalam tindakan non-bedah ini adalah:
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
28/97
a. >mbolisasi $rteri @epatika (2rans $rterial >mbolisasi , 2$>K
3ada prinsipnya sel yang hidup membutuhkan makanan dan oksigen yang
datangnyabersama aliran darah yang menyuplai sel tersebut. 3ada kanker timbul
banyak sel-sel baru sehingga diperlukan banyak makanan dan oksigen dengan
demikian terjadi banyak pembuluh darah baru (neo-0ascularisasiK yang merupakan
cabang-cabang dari pembuluh darah yang sudah ada disebut pembuluh darahpemberi makanan (feeding arteryK 2indakan 2$> ini menyumbat feeding artery.
Haranya dimasukkan kateter melalui pembuluh darah di paha (arteri femoralisK
yang seterusnya masuk ke pembuluh nadi besar di perut (aorta abdominalisK dan
seterusnya dimasukkan ke pembuluh darah hati (artery hepaticaK dan seterusnya
masuk ke dalam feeding artery. 5alu feeding artery ini disumbat (di-embolisasiK
dengan suatu bahan seperti gel foam sehingga aliran darah ke kanker dihentikan
dan dengan demikian suplai makanan dan oksigen ke sel-sel kanker akan terhenti
dan sel-sel kanker ini akan mati. $palagi sebelum dilakukan embolisasi dilakukan
tindakan trans arterial chemotherapy yaitu memberikan obat kemoterapi melalui
feeding artery itu maka sel-sel kanker jadi diracuni dengan obat yang mematikan.
!ila kedua cara ini digabung maka sel-sel kanker benar-benar terjamin mati dan tak
berkembang lagi.9engan dasar inilah embolisasi dan injeksi kemoterapi intra-
arterial dikembangkan dan nampaknya memberi harapan yang lebih cerah pada
penderita yang terancam maut ini. $ngka harapan hidup penderita dengan cara ini
per lima tahunnya bisa mencapai sampai A&) dan per sepuluh tahunnya bisa
mencapai '&).
b. Pnfus 8itostatika Pntra-arterial
Cenurut literatur A&) nutrisi dan oksigenasi sel-sel hati yang normal berasal dari
0ena porta dan &) dari arteri hepatika sehingga sel-sel ganas mendapat nutrisi
dan oksigenasi terutama dari sistem arteri hepatika. !ila ena porta tertutup olehtumor maka makanan dan oksigen ke sel-sel hati normal akan terhenti dan sel-sel
tersebut akan mati. 9apatlah dimengerti kenapa pasien cepat meninggal bila sudah
ada penyumbatan 0ena porta ini .
Pnfus sitostatika intra-arterial ini dikerjakan bila 0ena porta sampai ke cabang besar
tertutup oleh sel-sel tumor di dalamnya dan pada pasien tidak dapat dilakukan
tindakan transplantasi hati oleh karena ketiadaan donor atau karena pasien
menolak atau karena ketidakmampuan pasien.
8itostatika yang dipakai adalah mitomycin H "& 6 #& Cg kombinasi dengan
adriblastina "&-#& Cg dicampur dengan 4aHl (salineK "&& 6 #&& cc. $tau dapat juga
cisplatin dan 'B< (' Bluoro
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
29/97
pengobatan adalah#&) dan "&).#&
c. Pnjeksi >tanol 3erkutan (3ercutaneus >tanol Pnjeksi , 3>PK
3ada kasus-kasus yang menolak untuk dibedah dan juga menolak semua tindakan
atau pasien tidak mampu membiayai pembedahan dan tak mampu membiayai
tindakan lainnya maka tindakan 3>P-lah yang menjadi pilihan satu-satunya.
2indakan injeksi etanol perkutan ini mudah dikerjakan aman efek samping ringanbiaya murah dan hasilnya pun cukup memberikan harapan. 3>P hanya dikerjakan
pada pasien stadium dini saja dan tidak pada stadium lanjut. 8ebagian besar
peneliti melakukan pengobatan dengan cara ini untuk kanker bergaris tengah
sampai ' cm walaupun pengobatan paling optimal dikerjakan pada garis tengah
kurang dari cm.
3emeriksaan histopatologi setelah tindakan membuktikan bahwa tumor mengalami
nekrosis yang lengkap.
8ebagian besar peneliti menyuntikkan etanol perkutan pada kasus kanker ini
dengan jumlah lesi tidak lebih dari buah nodule meskipun dilaporkan bahwa lesi
tunggal merupakan kasus yang paling optimal dalam pengobatan. Salaupun
kelihatannya cara ini mungkin dapat menolong tetapi tidak banyak penelitian yang
memadai dilakukan sehingga hanya dikatakan membawa tindakan ini memberi hasil
yang cukup baik.
d. 2erapi 4on-bedah 5anilla
2erapi non-bedah lainnya saat ini sudah dikembangkan dan hanya dilakukan bila
terapi bedah reseksi dan 2rans $rterial >mbolisasi (2$>K ataupun 2rans $rterial
Hhemoembolisation ataupun 2rans $rterial Hhemotherapy tak mungkin dilakukan
lagi. 9i antaranya yaitu terapi =adio BreXuency $blation 2herapy (=B$K3roton !eam
2herapy 2hree 9imentional Honformal =adiotherapy (9H=2K Hryosurgery yang
kesemuanya ini bersifat palliatif (membantuK bukan kuratif (menyembuhkanK
keseluruhannya.e. 2indakan 2ransplantasi @ati
!ila kanker hati ini ditemukan pada pasien yang sudah ada sirrhosis hati dan
ditemukan kerusakan hati yang berkelanjutan atau sudah hampir seluruh hati
terkena kanker atau sudah ada sel-sel kanker yang masuk ke 0ena porta (thrombus
0ena portaK maka tidak ada jalan terapi yang lebih baik lagi dari transplantasi hati.
2ransplantasi hati adalah tindakan pemasangan organ hati dari orang lain ke dalam
tubuh seseorang. 5angkah ini ditempuh bila langkah lain seperti operasi dan
tindakan radiologi seperti yang disebut di atas tidak mampu lagi menolong pasien.
$kan tetapilangkah menuju transplantasi hati tidak mudah pasalnya ketersediaan
hati untuk di-transplantasikan sangat sulit diperoleh seiring kesepakatan globalyang melarang jual beli organ tubuh.
8elain itu biaya transplantasi tergolong sangat mahal. 9an pula sebelum proses
transplantasi harus dilakukan serangkaian pemeriksaan seperti tes jaringan tubuh
dan darah yang tujuannya memastikan adanya kesamaan/kecocokan tipe jaringan
tubuh pendonor dan pasien agar tidak terjadi penolakan terhadap hati baru.
3enolakan bisa berupa penggerogotan hati oleh Fat-Fat dalam darah yang akan
menimbulkan kerusakan permanen dan mempercepat kematian penderita. 8eiring
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
30/97
keberhasilan tindakan transplantasi hati usia pasien setidaknya akan lebih panjang
lima tahun.
#.#.D EOC35PE$8P
Eomplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites perdarahan saluran cerna
bagian atas ensefalopati hepatika dan sindrom hepatorenal. 8indrom hepatorenal
adalah suatu keadaan pada pasien dengan hepatitis kronik kegagalan fungsi hatihipertensi portal yang ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah
8indrom ini mempunyai risiko kematianyangtinggi. 2erjadinya gangguan ginjal pada
pasien dengan sirosis hati ini baru dikenal pada akhir abad "D dan pertamakali
dideskripsikan oleh Blint dan Brerichs. 3enatalaksanaan sindrom hepatorenal masih
belum memuaskanW masih banyak kegagalan sehingga menimbulkan
kematian3rognosis pasien dengan penyakit ini buruk.
#.#."& $suhan Eeperawatan @ematoma
!. Eonsep 9asar
". 3engkajian
Uejala Elinik
Base dini : $simtomatik.
Base lanjut :2idak dikenal simtom yang patognomonik.
Eeluhan berupa nyeri abdomen kelemahan dan penurunan berat badan anoreksia
rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. !ila ada metastasis
ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang.
3ada pemeriksaan Isik bisa didapatkan :
". $scites
#. Pkterus
. @ipoalbuminemia
. 8plenomegali 8pider ne0i >ritoma palmaris >dema.
8ecara umum pengkajian Eeperawatan pada klien dengan kasus kanker hati
meliputi :
". Uangguan metabolisme
#. 3erdarahan
. $sites
. >dema
'. @ipoproteinemia
. ?aundice/icterus
A. Eomplikasi endokrin
. $kti0itas terganggu akibat pengobatan
PP.9P$U4O8$ E>3>=$S$2$4
". tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia mual gangguan
absorbsi metabolisme 0itamin di hati.
2
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
31/97
". Cendemontrasikan !! stabil penembahan !! progresif kearah tujuan dgn
normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi
#. 3enanggulangan pemahaman pengaruh indi0idual pd masukan adekuat .
P42>=>48P
". 3antau masukan makanan setiap hari beri pasein buku harian tentang makanan
sesuai indikasi
#. 9orong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg masukan cairan
adekuat. 9orong penggunaan suplemen dan makanan sering / lebih sedikit yg
dibagi bagi selama sehari.
. !erikan antiemetik pada jadwal reguler sebelum / selama dan setelah pemberian
agent antineoplastik yang sesuai .
=$8PO4$5 :
". Eeefektifan penilaian diet indi0idual dalam penghilangan mual pascaterapi.
3asien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi terbaik.
#. Eebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk
menghilangkan produksi sisa K. 8uplemen dapat memainkan peranan penting dlm
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
. Cual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis
kemoterapi yang menimbulkan stess.
!. 4yeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites K
2
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
32/97
#. meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian
. kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada $E8.
$. Pntoleransi akti0itas b.d ketidak seimbangan antara suplai O# dengan kebutuhan
2
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
33/97
dalam area radiasi. 9eskuamasi kering dan deskuamasi keringulserasi.
#. Cempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
. Cembantu mencegah friksi atau trauma Isik.
.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
34/97
#I$IO&OGI A&IRAN DARAH JANTUNG
antung mendapatkan aliran darah dari arteri koronaria. 8irkulasi koronaria
meliputi seluruh permukaan jantung membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium
melalui cabang-cabang intramiokardium yang kecil-kecil.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
35/97
permukaan posterior sulkus inter0entrikularis untuk bersatu dengan cabang distal
arteri koronaria kanan.
8etiap pembuluh utama mencabangkan pembuluh epikardial dan intramiokardia
yang khas. $rteri desendens arterior kiri membentuk percabangan septum yang
memasok #/ bagian arterior septum dan cabang-cabang diagonal yang berjalan diatas permukaan anterolateral dari 0entrikel kiri. 3ermukaan posterolateral dari
0entrikel kiri diperdarahi oleh cabang-cabang marginal dari arteri sirkumpeksa.
?alur-jalur anatomis ini menghasilkan suatu korulasi antar arteri koronaria dan
penyediaan nutrisi otot jantung. 3ada dasarnya arteri koronaria deYtra memberikan
darah ke atrium kanan 0entrikel kanan dan dinding inferior 0entrikel kiri. $rteria
sirkumpleksa sinistra memberikan darah pada atrium kiri dan dinding
posteriolateral 0entrikel kiri. $rteri desendens arterior kiri memberikan darah ke
dinding depan 0entrikel kiri yang masif.
3enyediaan nutrisi pada penghantar merupakan suatu korelasi kritis lain yang juga
ditentukan oleh jalur-jalur anatomis. Ceskipun nodus 8$ letaknya letaknya di atrium
kanan tetapi pada '') indi0idu mendapat darah dari arteri koronaria kanan dan
') indi0idu mendapat darah dari suatu cabang yang berasal dari arteria
sirkumpleksa kiri. 4odus $ yang dipasok oleh arteri yang melintasi kruks yaitu dari
arteri koronaria kanan pada D&) indi0idu dan pada "&) sisanya dari arteria
sirkumpleksa kiri.
$nastomosis antara cabang arteria juga ditemukan pada sirkulasi koroner.
$nastomosis ini tidak berfungsi pada keadaan normal akan tetapi mempunyai arti
yang sangat penting bagi sirkulasi kolateral maupun sirkulasi alternatif untukberfungsi daerah miokardium yang tidak mendapatkan aliran darah akibat lesi
obstuktif pada jalur koroner yang normal.
ena-0ena jantung
9istribusi 0ena koronaria pararel dengan distribusi arterianya. 8istim 0ena jantung
mempunyai bagian yaitu 0ena thelesia yang merupakan sistem yang terkecil
menyalurkan sebagian darah dari miokardium atrium kanan dan 0entrikel kanan
0ena kardiak anterior yang mempunyai fungsi mengosongkan sebagian besar isi
jaringan 0ena 0entrikel kanan langsung ke atrium kanan sinus koronarius dan
cabangnya merupakan sistim0ena yang paling besar dan paling penting berfungsimenyalurkan pengembalian darah jaringan 0ena miokardial ke dalam atrium kanan
melalui ostium sinus koronaria disamping muara 0ena ka0a inferior.
PENGERTIAN %IOKARD IN#ARK
Ciokard infark adalah kematian otot jantung yang diakibatkan oleh kekurangan
aliran darah atau oksigen. 3enyebabnya adalah penyempitan atau sumbatan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
36/97
pembuluh darah koroner.
PATHO#I$IO&OGI
I$KE%IA
Eebutuhan akan oksigen yang melibihi kapasitas suplei oksigen oleh pembuluh
darah yang terserang penyakit menyebabkan iskemia miokardium lokal. 3adaiskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan re0ersibel pada
tingkat sel dan jaringan dan menekan fungsi miokardium sehingga akan mengubah
metabolisme yang bersifat aerob menjadi metabolisme anaerob.3embentukan
fosfat berenergi tinggi akan menurun.
@asil akhir metabolisme anaerob yaitu asam laktat akan tertimbun sehingga p@ sel
menurun.
>fek hipoksia berkurangnya energi serta asidosis dengan cepat menganggu fungsi
0entrikel kiri kekuatan kontraksi berkurang serabut-serabutnya memendek daya
dan kecepatannya berkurang. Uerakan dinding segmen yang mengalami iskemia
menjadi abnormal bagian tersebut akan menonjol keluar setiap kali kontraksi.
!erkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerakkan jantung akan mengubah
hemodinamika. 3erunahan ini ber0ariasi sesuai ukuran segmen yang mengalami
iskemia dan derajat respon reVeks kompensasi sistem saraf otonom. Cenurunya
fungsi 0entrikel kiri dapa t mengurangi curah jantung sehingga akan memperbesar
0olume 0entrikel akibatnya tekanan jatung kiri akan meningkat. ?uga tekanan akhir
diastolik 0entrikel kiri dan tekanan dalam kapiler paru-paru akan meningkat.
Canifestasi hemodinamika pada iskemia yang sering terjadi yaitu peningkatan
tekanan darah yang ringan dan denyut jantung sebelum timbulnya nyeri yang
merupakan respon kompensasi simpatis terhadap berkurangnya fungsi miokardium.
3enurunan tekanan darah merupakan tanda bahwa miokardium yang terserang
iskemia cukup luas merupakan respon 0agus.Pskemia miokardium secara khas disertai perubahan kardiogram akibat perubahan
elektroIsiologi seluler yaitu gelombang 2terbalik dan depresi segmen 82. 8erang
iskemia biasanya mereda dalam beberapa menit bila ketidakseimbangan atara
suplai dan kebutuhan oksigen sudah diperbaiki. 3erubahan metabolik fungsional
hemodinamik dan elektrokardiograIk bersifat re0ersibel.
IN#ARK
Pskemia yang berlangsung lebih dari & - ' menit akan menyebabkan kerusakan
seluler yang irre0ersibel dan kematian otot atau nekrosis.
!agian miokardium yang mengalami infark akan berhenti berkontraksi secarapermanen. ?aringan yang mengalami infark dikelilingi oleh daerah iskemia.
Pnfark miokardium biasanya menyerang 0entrikel kiri infark transmural mengenai
seluruh tebal dinding miokard sedangkan infark subendokardial nekrosisnya hanya
terjadi pada bagian dalam dinding 0entrikel. 5etak infark berkaitan dengan penyakit
pada daerah tertentu dalam sirkulasi koroner misalnya infark anterior dinding
anterior disebabkan karena lesi pada ramus desendens anterior arteria koronaria
sinistra infark dinding inferior biasanya disebsbkan oleh lesi pada arteria coronaria
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
37/97
kanan.
Pnfark miokardium akan mengurangi fungsi 0entrikel karena otot yang nekrosis.
kehilangan daya kontraksi sedangkan otot yang iskemia disekitarnya juga
mengalami gangguan kontraksi.
8ecara fungsional infark miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan :
9aya kontraksi menurun; Uerakkan dinding abnormal
; 3erubahan daya kembang dinding 0entrikel
; 3engurangan curah sekuncup
; 3engurangan fraksi efeksi
; 3eningkatan 0olume akhir sistolik dan akhir diastolik 0entrikel kiri
Uangguan fungsional ini tergantung dari berbagai faktorW seperti:
;
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
38/97
dengan aliran darah. Earena plak tersebut menimbulkan permukaan yang tidak
halus bagi darah trombosit mulai melekat Ibrin mulai menumpuk dan sel-sel darah
terjaring dan menyumbat pembuluh tersebut. Eadang bekuan tersebut terlepas dari
tempat melekatnya (pada plak ateroklerotikK dan mengalir ke cabang arteria
koronaria yang lebih perifer pada arteri yang sama.
$i"ulasi olate"al di dala! jantung
!ila arteria koronaria koronaria perlahan-lahan meyempit dalam periode bertahun-
tahun pembuluh-pembuluh kolateral dapat berkembang pada saat yang sama
dengan perkembangan arterosklerotik. 2etapi pada akhirnya proses sklerotik
berkembang di luar batas-batas penyediaan pembuluh kolateral untuk memberikan
aliran darah yang diperlukan. !ila ini terjadi maka hasil kerja otot jantung menjadi
sangat terbatas kadang-kadang emikian terbatas sehingga jantung tidak dapat
memompa jumlah aliran darah normal yang diperlukan.
#ato":+ato" "esio
". 2idak dapat dirubah: ?enis kelamin lektrokardiograI (>EUK : $danya gelombang patologik disertai peninggiansegmen 82 yang kon0eks dan diikuti gelombang 2 yang negatif dan simetrik. %ang
terpenting ialah kelainan [ yaitu menjadi lebar (lebih dari && secK dan dalam ([/=
lebih dari "/K.
; 5aboratorium :
Hreatin fosfakinase (H3EK . Pso enFim HEC! meningkat. @al ini terjadi karena
kerusakan otot maka enFim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran darah. 4ormal &-"
m
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
39/97
seranganK dan sudah kembali kenilai normal pada hari ke .
8UO2 (8erum Ulutamic OYalotransaminase 2estK 4ormal kurang dari "# m
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
40/97
De*e se*tu! 4ent"iel
4ekrosis septum inter0entrikularis dapat menyebabkan ruptura dinding septum
sehingga terjadi depek septum 0entrikel. Earena septum mendapatkan aliran darah
ganda yaitu dari arteri yang berjalan turun pada permukaan anterior dan posterior
sulkus inter0entrikularis maka rupture septum menunjukkan adanya penyakit arteri
koronaria yang cukup berat yang mengenai lebih dari satu arteri. =upturemembentuk saluran keluar kedua dari 0entrikel kiri. 3ada tiap kontraksi 0entrikel
maka aliran terpecah dua yaitu melalui aorta dan melalui defek septum 0entrikel.
Earena tekanan jantung kiri lebih besar dari jantung kanan maka darah akan
mengalami pirau melalui defek dari kiri ke kanan dari daerah yang lebih besar
tekanannya menuju daerah yang lebih kecil tekanannya. 9arah yang dapat
dipindahakan ke kanan jantung cukup besar jumlahnya sehingga jumlah darah yang
dikeluarkan aorta menjadi berkurang. $kibatnya curah jantung sangat berkurang
disertai peningkatan kerja 0entrikel kanan dan kongesti.
Ru*tu"e jantung
=upture dinding 0entrikel jantung yang bebas dapat terjadi pada awal perjalanan
infark selama fase pembuangan jaringan nekrotik sebelum pembentukkan parut.
9inding nekrotik yang tipis pecah sehingga terjadi perdarahan masif ke dalam
kantong perikardium yang relatif tidak alastis tak dapat berkembang. Eantong
perikardium yang terisi oleh darah menekan jantung ini akan menimbulkan
tanponade jantung. 2anponade jantung ini akan mengurangi alir balik 0ena dan
curah jantung.
T"o!,oe!,olis!e
4ekrosis endotel 0entrikel akan membuat permukaan endotel menjadi kasar yang
merupakan predisposisi pembentukkan trombus. 3ecahan trombus muralintrakardia dapat terlepas dan terjadi embolisasi sistemik. 9aerah kedua yang
mempunyai potensi membentuk trombus adalah sistem 0ena sistenik. >mbolisasi
0ena akan menyebabkan embolisme pada paru-paru.
Pe"ia"ditis
Pnfark transmural dapat membuat lapisan epikardium yang langsung berkontak
dengan perikardium menjadi besar sehingga merangsang permukaan perikardium
dan menimbulkan reaksi peradangan kadang-kadang terjadi efusi perikardial atau
penimbunan cairan antara kedua lapisan.
$ind"o! D"essle"
8indrom pasca infark miokardium ini merupakan respon peradangan jinak yang
disertai nyeri pada pleuroperikardial. 9iperkirakan sindrom ini merupakan suatu
reaksi hipersensiti0itas terhadap miokardium yang mengalami nekrosis.
A"it!ia
$ritmia timbul aibat perubahan elektroIsiologis sel-sel miokardium. 3erubahan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
41/97
elektroIiologis ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu
rekaman graIk akti0itas listrik sel.
TINDAKAN PENGOBATAN
2indakan pengobatan yang paling penting pada arterosklerosis adalah pencegahan
primer. 3encegahan tersebut karena berbagai alasan antara lain :". 3ada penyakit arterosklerosis secara klinis baru dapat terlihat setelah masa laten
yang lama. 3erkembangan penyakit ini bergejala pada awal masa dewasa. 5esi
yang dianggap sebagai prekuser penyakit arterosklerosis ditemukan pada dinding
arteri koronaria anak-anak dan dewasa muda.
#. 2idak ada pengobatan kuratif untuk penyakit arteriosklerosis koroner. !egitu
diketahui secara klinis terapi hanya diberikan bersifat paliatif untuk mengurangi
atau memperlambat perkembangan penyakit.
. $kibat penyakit arterioklerosis koroner dapat sangat berbahaya infark
miokardium sering terjadi tanpa tanda perigatan lebih dahulu. Pnsiden kematian
mendadak tinggi.
Earena patogenesis yang tepat belum diketahui maka pengendalian faktor resiko
dari penyakit
arterosklerosis adalah pencegahan. Baktor-faktor resiko yang dapat diubah
- @iper lipidemi
- 9iet 2inggi kalori lemak total lemak jenuh
- @ipertensi
- Cerokok
- 9iabetis Cilitus- Obesitas
- Uaya hidup yang kurang gerak
- 8tres psikososial
3ada orang dewasa yang cenderung menderita penyakit koroner adalah mereka
yang memiliki faktor resiko dan yang jelas menderita penyakit. 2etapi pengendalian
faktor resiko sedini mungkin agaknya dapat mencegah aterogenesis atau
memperlambat perkembangan penyakit sedemikian rupa sehingga jumlah
mortalitas atau morbiditas dapat dikurangi. 9alam hal ini yang penting adalah
pendidikan kesehatan sedini mungkin serta pengendalian faktor resiko bukanpengobatan klinis pada penyakit yang sudah terjadi.
Pengo,atan ise!ia dan in+a"
3engobatan iskemia miokardium ditujukan kepada perbaikan keseimbangan oksigen
(kebutuhan miokardial akan oksigenK dan suplai oksigen.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
42/97
#. 3eningkatan suplai oksigen
$da tiga penentu utama untuk pengurangan kebutuhan oksigen yang dapat diatasi
dengan terapi adalah :
". Eecepatan denyut nadi
#. 9aya kontraksi
. !eban akhir (tekanan arteria dan ukuran 0entrikel K. !eban kebutuhan jantung dan kebutuhan akan oksigen dapat dikurangi dengan
menurunkan kecepatan denyut jantung kekuatan kontraksi tekanan arteria dan
ukuran 0entrikel.
Nit"oglise"in
2erutama untuk dilatasi arteria dan 0ena perifer dengan memperlancar distribusi
aliran darah koroner menuju daerah yang mengalami iskemia meliputiW 0asodilatasi
pembuluh darah kolateralis. 9ilatasi 0ena akan meningkatkan kapasitas
penambahan darah oleh 0ena diperifer akibatnya aliran balik 0ena ke jantung
menurun sehingga memperkecil 0olume dan ukuran 0entrikel. 9engan demikian
0asodilatasi perifer akan mengurangi beban awal akibatnya kebutuhan oksigen pun
akan berkurang.
P"o*"anol 7inde"al/
8uatu penghambat beta adrenergik menghambat perkembangan iskemia dengan
menghambat secara selektif pengaruh susunan saraf simpatis terhadap jantung.
3engaruh ini disalurkan melalui reseptor beta. =angsangan beta meningkatkan
kecepatan denyut dan daya kotraksi jantung . 3roprenol menghambat pengaruh-
pengarug ini dengan demikian dapat mengurangi kebutuhan miokardium akan
oksigen.
Digitalis
9igitalis dapat meredakan angina yang menyertai gagal jantung dengan
meningkatkan daya kontraksi dan akibatnya akan meningkatnya curah sekuncup.
9engan meningkatnya pengosongan 0entrikel maka ukuran 0entrikel berkurang.
Ceskipun kebutuhan akan oksigen meningkat akibat meningkatnya daya kontraksi
hasil akhir dari pengaruh digitalis terhadap gagal jantung adalah menurunkan
kebutuhan miokardium akan oksigen.
Diu"etia
Cengurangi 0olume darah dan aliran balik 0ena ke jantung dan dengan demikianmengurangi ukuran dan 0olume 0entrikel.
O,at 4asodilato" dan antihi*e"tensi dapat mengurangi tekanan dan resistensi
arteria terhadap ejeksi 0entrikel akibatnya beban akhir menurun/berkurang.
8edati0 dan antidepresan juga dapat mengurangi angina yang ditimbulkan oleh
stres atau depressi.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
43/97
Pengo,atan untu !en-egah o!*liasi
9eteksi dini dan pencegahan sangat penting pada penderita infark. 9ua kategori
komplikasi yang perlu diantisipasi yaituW ketidakstabilan listrik atau aritmia dan
gangguan mekanis jantung atau kegagalan pompa. 8egera dilakukan pemantauan
elektrokardiograI.
3rinsip-prisip penanganan aritmia :". Cengurangi takikardi dengan perangsangan parasimpatis. 9iperlukan abat-abat
anti aritmia. antara lain W isoproterenal (isuprelK
#. >scopa beats akibat kegagalan nodus sinus obat-obat yang diperlukan untuk
mempercepat pulihnya pacu jantung normal yaitu nodus sinus seperti :
lidokain(YylocaineK dan prokainamid.
. 2erapi dari blok jantung ditujukan untuk memulihkan atau merangsang hantaran
normal. 9iperlukan obat-obat yang mempercepat hantaran dan denyut jantung
antara lain : atropin atau isoproterenal (isuprelK atau dengan pacu listrik (pace
makerK.
Pengo,atan dengan alat *a-u.
$lat pemacu dapat dibagi dalam dua pola respon.
; Cenghambat alat pacu akan berhenti jika menangkap impuls dari jantung sendiri.
; Cemicu alat pacu menyala selama periode refrakter dari denyut yang ditangkap
tanpa menghasilkan denyut pacuan.
TINDAKAN KEPERA9ATAN
8etelah diagnosa infark miokardium dipastikan maka tindakan segera adalah
sebagai berikut :
". Cenghilangkan rasa sakit
Corpin sulfat : #' mg - "& mg3ethidin : #' mg - '& mg
#. Cemasang monitoring >EU
$ritmia dapat terjadi setiap saat khususnya jam dan bila ada perubahan kemudian
didokumentasikan sebagai dasar perbandingan selanjutnya. 8istim alarm pada
monitor harus selalu dalam posisi QonR. 3asien biasanya dimonitor selama -A#
jam.
. Cemasang inter0enous line
Obat-obatan dapat diberikan segera melalui Qinter0enous lineR dalam siruasi gawat.
!ila dipasang hanya intra0ena kanula tanpa cairan diVush dengan heparin saline
setiap jam dan setelah pemberian obat-obatan.. 2erapi oksigen
3emberian oksigen ditentukan oleh keadaan klinis pasien. 4asal kanula diberikan #-
liter/menit.
'. 3enilaian status klinis
; 2anda-tanda 0ital.
2ekanan darah denyut nadi dan pernapasan diukur setiap jam selama jam
pertama atau sampai stabil. 2ekanan darah diukur pada kedua lengan pada waktu
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
44/97
masuk. 2emperatur diukur pada waktu masuk dan setiap - jam.
; Eulit perifer
Obser0asi kulit pasien apakah berkeringat hal ini sering sebagai manifestasi dari
kenaikkan sistem simpatik yang diikuti kegagalan dari jantung kiri. $pakah kulit
dingin\ ini dapat disebabkan oleh 0asokontriksi perifer dimana ada tanda-tanda
pengurangan aliran darah ke kulit/perifer yang merupakan tanda-tanda syokkardiogenik.
; =ales atau Hrepitations
8uara napas yang tidak normal disebabkan adanya cairan di al0eoli atau di bronkus.
Hrepitations selain dijumpai pada kasus paru juga pada kegagalan dari jantung kiri.
; Uallop. 8 terdengar pada kegagalan jantung.
; ena jugularis.
Eenaikan dari tekanan 0ena jugularis adalah indikasi untuk kegagalan jantung
kanan.
; 3erubahan mental
3erubahan mental dapat diartikan bahwa perfusi ke otak tidak efektif tanda-tanda
dari syok kardiogenik. 3erubahan mental diperiksa setiap saat melakukan
pemeriksaan tanda-tanda 0ital 3enilaian ini sering dilakukan bila kondisi pasien
tidak stabil.
6. EEU lengkap dilakukan selama hari berturut-turut
dan selanjutnya atas indikasi.
. 3emeriksaan 5aboratorium. 3ada waktu masuk dilakukan pemeriksaan HE
HEC!8UO259@ @ematologi lektrolit Eholesterol Uula darah dan lain-
lain bila ada indikasi.
D. QHhest J-rayR. 9iambil pada waktu masuk dan boleh diulang bila ada indikasi.
8ering kegagalan jantung kiri yang dini tidak menunjukkan gejala-gejala dan tidak
dapat dilihat pada waktu pemeriksaan Isik tetapi hal ini dapat dilihat pada HJ=.
3elebaran aorta pleural eusion pembesaran jantung dapat dilihat.
"&. 8akit dada. 3asien dianjurkan untuk memberi tahu perawat bila sakit dadabertambah. 8egera hilangkan dengan memberikan nitroglycerin sub lingual atau
analgetik tergantung dari berat dan frekuensi sakitnya. Pnfus nitroglycerin juga
boleh dipertimbangkan.
"". $ktiItas.
; Pstirahat ditempat tidur dengan posisi yang menyenangkan (biasanya posisi
setengah dudukK
3ada waktu membersihkan tempat tidur pasien dianjurkan untuk duduk di kursi dan
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
45/97
memakai QcommodeR bila b.a.b.
; 8emua higiene personal dilakukan oleh pasien sejauh dia dapat melakukan.
; 3ada hari kedua pasien boleh berjalan sekitar tempat tidur dengan memakai
monitoring.
; 3ada hari ketiga boleh ke kamar mandi ditemani oleh perawat.
; Pmmobilisasi bukan hanya menyebabkan kelemahan dan kehilangan tonus otot
tetapi
juga menimbulkan tekanan jiwa.
DA#TAR KEPU$TAKAAN
; Uuyton $rthur H Bisiologi Canusia dan Cekanisme 3enyakit >UH 3enerbitan !uku
Eedokteran ?akarta "DA.; 3rice 8yl0ia $ndersonW Silson Cc. Harty 3athoIsiologi Eonsep Elinik 3roses-proses
3enyakit >UH 3enerbit !uku Eedokteran ?akarta "DD.
; 8oeparman Plmu 3enyakit 9alam
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
46/97
A$UHAN KEPERA9ATAN JANTUNG KORONER 7'AD/
DE#INI$I
'AD adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau
sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. 3ada proses
artherosklerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi
sejak usia muda sampai usia lanjut. 3roses ini umumnya normal pada setiap orang.
2erjadinya infark dapat disebabkan beberapa faktor resiko hal ini tergantung dari
indi0idu.
$IRKU&A$I KORONARIA
9ua arteri koronaria yang melayani miocardium muncul dari sinus katup aorta padapangkal aorta. 8irkulasi koroner ini terdiri dari arteri koronaria kanan dan arteri
koronaria kiri. $rteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar arteria desendens
anterior kiri dan arteria sirkumVeksa kiri. $rteria-arteria ini berjalan melingkari
jantung dalam dua celah anatomi eksterna : suklus atrio0entrikularis yang
melingkari jantung di antara atrium dan 0entrikel dan suklus inter0entrikularis yang
memisahkan kedua 0entrikel.
>Isiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi otot jantung.
8irkulasi koroner meliput seluruh permukaan jantung membawa oksigen dan nutrisi
ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
47/97
aliran darah arterial dan kebutuhan miokardium.
Eeseimbangan ini dipengaruhi oleh :
; $liran darah koroner
; Eepekaan miokardium terhadap iskhemik
; Eadar oksigen dalam darah
$liran darah arterial yang berkurang hampir selalu disebabkan oleh arteriosklerosis.$rteriosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan Ibrosa dalam arteria
koronaria sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. !ila
lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan
membahayakan aliran darah mokardium. !ila penyakit ini semakin lanjut maka
penyempitan lumen akan diikuti perubahaan 0askuler yang mengurangi
kemampuan pembuluh untuk melebar.9engan demikian keseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen genting mem bahayakan myokardium distal dan
daerah lesi. 5esi yang bermakna secara klinis yang dapat menyebabkan iskemi
dandisfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari A' ) lumen pembuluh
darah. 5angkah akhir prose patologis yang menimbulkan gangguan klinis dapat
terjadi dengan cara berikut :
". 3enyempitan lumen progresif akibat pembesaran plak.
#. 3erdarahan pada plak ateroma
. 3embentukan trombus yang diawali agregrasi trombosit
. >mbolisasi trombus / fragmen plak
'. 8psme arteria koronaria
5esi-lesi arteroskleosis biasanya berkembang pada segmen epikardial proksimal dari
arteria koronaria yaitu pada temapat lengkungan yang tajam percabangan atau
perlekatan. 3ada tahap lebih lanjut lesi-lesi yang tersebar difus menjadi menonjol.
#AKTOR:#AKTOR RE$IKO %ang dapat dirubah:
Cayor:
3eningkatan lipid serum
@ipertensi
Cerokok
Uangguan toleransi glukosa
9iet tinggi lemak jenuh kelesterol dan kalori
Cinor:
Uaya hidup yang kurang bergerak8tress psikologik
2ype kepribadian
%ang tidak dapat dirubah:
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
48/97
=as
GEJA&A:GEJA&A
; $simtomatik (tanpa gejala-gejalaK:
; 8imtomatik (dengan gejala-gejalaK :; 8akit dada bedebar-debar sesak napas pingsan.
; 8akit dada
; $ngina pektoris (seperti rasa tertekan berat diremas disertai cemas keringat
dingin sesak napasK
; $ngina pektoris stabil (sakit dada sesudah melakukan kegiatanK
; $ngina arian ( terjadi spontan umumnya sewaktu istirahat atau pada waktu
aktiItas ringan. !iasanya terjadi akibat spasme pembuluh arteri koronerK.
; $ngina 3risemental (sama dengan angina arianK
; Pnfark miokard ( nyeri yang hebat seperti rasa tertekan berat diremas disertai
cemas keringat dingin sesak napas mual muntahK
PE%ERIK$AAN DIAGNO$TIK
; @b / @t
; @itung trombosit masa perdarahan masa pembekuan
; >lektrolit
; $nalisa Uas 9arah ($!U8K : PdentiIkasi status oksigen efektiItas fungsi
pernapasan keseimbangan asam-basa
; 3ulse olimetri
; !nFym
; Hhest J =ay
; >lektrokardiograI (>EUK
; $ngiograI
PENGOBATAN
Pen-egahan P"i!e"
2indakan pengobatan yang paling penting pada arterosklerosis koroner adalah
pencegahan primer itu sendiri. 3encegahan dilakukan karena :
". 3enyakit ini secra klinis baru terlihat nyata setelah ada suatu masa laten yanglama dengan perkembangan penyakit yang tidak bergejala pada awal masa
dewasa. 5esi yang dianggap sebagai prekursor penyakit arterosklerosis ditemukan
pada dinding arteri koroner pada anak-anak dan dewasa muda.
#. 2idak ada terapi kuratif untuk penyakit arterosklerosis koroner. !egitu penyakit ini
diketahui secara klinis maka terapi hanya palWiatif untuk mengurangi akibat dan
konsekuensi klinis untuk memperlambat perkembangan.
. Eonsekuensi penyakit arterosklerosis koroner dapat sangat berbahaya. Pnfark
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
49/97
miokard dapat terjadi tanpa atau dengan sedikit peringatan lebih dahulu insiden
kematian mendadak terjadi sangat tinggi lebih dari separuh kemtian yang
berkaitan dengan infark miokard terjadi pada jam-jam pertama infark sebelum
pasien dirawat di rumah sakit.
$rteosklerosis koroner merupakan salah satu penyebab utama kematian di $merika
serikat. Cenurut $merican @eart $ssociation sekitar '#.&&& kematian disebabkankarena infarka miokard pada tahun "D.
Pengo,atan
2ujuan pengobatan iskemia miokardium adalah memperbaiki ketidakseimbangan
antara kebutuhan miokardium akan oksigen dan suplai oksigen.
; 3engurangan kebutuhan oksigen
a. 3engurangan kerja jantung secara farmakologik:
; 4itrogliserin
; 3engahambat beta adrenergik
; 9igitalis
; 9iuretika
; asodilator
; 8edati0a
; $ntagonis kalsium
b. 3engurangan kerja jantung secara Isik :
; 2irah baring
; 5ingkungan yang tenang
; 3eningkatan suplai oksigen:
; 4itrogliserin; 3emberian oksigen
; asopresor
; $ntiaritmia
; $ntikoagulasiadan agenIbrinotik
; $ntagonis kalsium
Re4as-ula"isasi o"one"
$liran darah ke miokardium setelah suatu lesi arterosklerotis pada arteri koroner
dapat diperbaiki dengan operasi untuk mengalihkan aliran dan bagian yang
tersumbat dengan suatu cangkok pintas atau dengan meningkatkan aliran di dalampembuluh yang sakit melalui pemisahan mekanik serta kompresi atau pemakaian
obat yang dapat melisiskan lesi.
Re4as-ula"isasi ,edah 7-ango *intas = 'ABG/
3embuluh standar yang dipakai dalam melakukan H$!U adalah 0ena sa0ena magna
tungkai dan arteria mamae interna kiri dari rongga dada.
3ada pencangkokan pintas dengan 0ena sa0ena magna satu ujung dari 0ena ini
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
50/97
disambung ke aporta asendens dan ujung lain ditempelkan pada bagian pembuluh
darah sebelah distal dari sumbatan. 8aluran baru ini dibuat untuk menghindari
pembuluh darah yang mengalami penyempitan sehingga darah dapat dialirkan ke
miokardium yang bersangkutan.
PENGKAJIAN$ktiItas
9ilaporkan :
; Eelemahan umum
; 2idak mampu melakukan aktiItas hidup
9itandai dengan:
; 2ekanan darah berkisar antara "#/D" mmhg- "A/DA mmhg
; 9enyut nadi berkisar antara "&& - ""# Y/menit
; 3ernapasan sekitar "-#& Y/menit
; 2erjadi perubahan sesuai dengan aktiItasnya dan rasa nyeri yang timbul sekali-
sekali waktu batuk.
8irkulasi
9ilaporkan :
; =iwayat adanya Pnfark Ciokard $kut tiga atau lebih penyakit arteri koronaria
kelainan katub jantung hipertensi
9itandai dengan :
; 2ekanan darah yang tidak stabil irama jantung teratur
; 9isritmia / perubahan >EU
; !unyi jantung abnormal : 8 / 8 murmur
; 8ianosis pada membran mukosa/kulit
; 9ingin dan kulit lembab; >dema / ?9
; 3enurunan denyut nadi perifer
; 3erubahan status mental
8tatus >go
9ilaporkan :
; Cerasa tak berdaya / pasrah
; Carah / ketakutan
; Eetakuatan akan kematian menjalami operasi dan komplikasi yang timbul
; 2akut akan perubahan gaya hidup atau fungsi peran9itadai dengan :
; Eelemahan yang sangat
; Pmsomania
; Eetegangan
; Cenghindari kontak mata
; Cenangis
; 3erubahan tekanan darah dan pola napas
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
51/97
Cakan/minum
9ilaporkan :
; 3erubahan berat badan
; @ilangnya nafsu makan
; 4yeri abdomen nausea/muntah; 3erubahan frekwensi miksi/meningkat
9itandai dengan :
; Cenurunnya !!
; Eulit kering turgor kulit menurun
; @ipotensi postural
; !ising usus menurun
; >dem (umum lokalK
8ensoris
9ilaporkan :
; 8ering pusing
; ertigo
9itandai dengan :
; 3erubahan orientasi atau kadang berbicara tidak relefan
; Cudah marah tersinggung apatis.
4yeri / kenyamanan
9ilaporkan :
; 4yeri dada/ angina
; 4yeri post operasi
; Eetidaknyamanan karena adanya luka oprasi9itandai dengan :
; 3ost operatif
; Sajah tapak kesakitan
; 3erilakau tidak tenang
; Cembatasi gerakan
; Uelisah
; Eelemahan
; 3erubahan tekanan darah nadi dan pernapasan
3ernapasan9ilaporkan :
; 4apas cepat dan pendek
; 3ost operatif
; Eetidakmampuan untuk batuk dan napas dalam
9itandai dengan :
; 3ost operatif
; 3enurunan pengembangan rongga dada
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
52/97
; 8esak napas (normal karena torakotomiK
; 2anpa suara napas (atelektasisK
; Eecemasan
; 3erubahan pada $!Us / pulse aYymetri
=asa $man9ilaporkan :
; 3eriode infeksi perbaikan katub
; 9itandai dengan :
; 3ost operati : peradarahan dari daerah dada atau berasal dari insisi daerah donor.
3enyuluhan
9ilaporkan :
; Baktor resiko seperti diabetes militus penyakit jantung hipertensi stroke
; 3enggunaan obat-obat kardi0askuler ya ng ber0ariasi
; Cemperbaiki kegagalan/kekurangan
DIAGNO$A KEPERA9ATAN
Resio tinggi *enu"unan a"dia out*ut >
Baktor resiko :
; 3enurunan kontraktilitas miokardium sekunder akibat pembedahan dinding
0entrikel CP respon pengobatan.
; 3enurunan preload (hipo0olemiaK
; 3enurunan dalan konduksi elektrikal (dysritmiaK
; Uangguan rasa nyaman: nyeri (akutK sehubungan dengan
; sternotomi (insisi mediastinum K dan atau insisi pada daerah donor.
; Ciokardial iskemia (CP akut anginaK; 3eradangan pada jaringa atau edem
; 2rauma saraf pada intraoperatif
; kecemasan gelisahm mudah tersinggung
; Uangguanprilaku
; 3eningkatan denyut nadi
Pe"u,ahan *e"an sehu,ungan dengan >
Erisis situasi / proses penyembuhan
Eetidakpastian akan masa depan
9itandai dengan :; Eemunduran/perubahan kemampuan Isik untuk mengembalikan peran
; 3erubahan peran yang sesuai / biasanya atau tanggung jawab
; 3erubahan dalam diri / persepsi lain terhadap perannya
Resio tinggi tida e+eti+n)a jalan na*as sehu,ungan dengan
; entilasi yang tidak adekuat (nyeri/kelemahan ototK
; 3enurunan kapasitas pengangkutan oksigen (kehilangan darahK
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
53/97
; 3enurunan pengembangan paru ($telektasis / pnemotorak / hematotorakK.
Atual e"usaan?integ"itas ulit sehu,ungan dengan insisi *e!,edahan
dan loasi jahitan lua.
Ditandai dengan >
5uka / koyaknya permukaan kulit
Ku"ang *engetahuan tentang eadaan dan *e!eliha"aan *ost o*e"asi
sehu,ungan dengan u"ang te",ua0 !is inte"*"estasi in+o"!asi0 u"ang
da)a ingat.
9itandai dengan
; !ertanya / meminta informasi
; Cengungkapkan tentang masalahnya
; $danya kesalahpaham persepsi
; 2idak adekuat mengikuti instruksi
DA#TAR PU$TAKA >
; 8oeparman Plmu 3enyakit 9alam ?ilid P >disi Eedua !alai 3enerbit BE
8/16/2019 kumpulan-askep-penyakit-dalam (1)
54/97
A$UHAN KEPERA9ATAN K&IEN HI2 ? AID$
Konse* Dasa"I. Penge"tian
A!"S adalah sindroma yang menunjukkan deIsiensi imun seluler pada seseorang
tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya
deIsiensi tersebut seperti keganasan obat-obat supresi imun penyakit infeksi
yang sudah dikenal dan sebagainya.
II. Etiologi
3enyebab adalah golongan 0irus retro yang disebut human immunodeIciency 0irus
(@PK. @P pertama kali ditemukan pada tahun "D sebagai retro0irus dan disebut
@P-". 3ada tahun "D di $frika ditemukan lagi retro0irus baru yang diberi nama@P-#. @P-# dianggap sebagai 0irus kurang pathogen dibandingkaan dengan @P-".
Caka untuk mem