28
KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN Latar belakang Indonesia merupakan negara agraris. Sampai abad ke-21 pembangunan Indonesia masih berbasis pertanian. Namun pengalaman pembangunan pertanian yang dilakukan di negara-negara yang sedang berkembang menunjukkan bahwa para petani tidak dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan pertanian. Perencanaan pembangunan menganggap petani bukan sumber informasi yang perlu dimanfaatkan, karena dianggap tidak ilmiah. Dalam kondisi tersebut pastilah pembangunan pertanian tidak akan berkelanjutan. Apabila negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, ingin memiliki suatu sistem pertanian yang berkelanjutan pada abad ke-21, maka sumber daya manusia seperti petani harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan mutu kualitas petani dibutuhkan ahli seperti penyuluh yang mampu memanfaatkan ilmu pertanian, teknologi canggih yang telah tersedia di dunia peneletian pertanian, dan tentunya mampu berkomunikasi dengan baik kepada para petani. Apalagi di daerah terpencil seperti daerah sekitar hutan gunung simpang cidaun cianjur selatan memang jauh dari sarana informasi bagi para petani, mereka hanya berdasarkan pengalaman dalam bertaninya dan belajar secara alami.

KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Latar belakang

Indonesia merupakan negara agraris. Sampai abad ke-21 pembangunan

Indonesia masih berbasis pertanian. Namun pengalaman pembangunan pertanian

yang dilakukan di negara-negara yang sedang berkembang menunjukkan bahwa

para petani tidak dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan

bagi pembangunan pertanian. Perencanaan pembangunan menganggap petani

bukan sumber informasi yang perlu dimanfaatkan, karena dianggap tidak ilmiah.

Dalam kondisi tersebut pastilah pembangunan pertanian tidak akan berkelanjutan.

Apabila negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia,

ingin memiliki suatu sistem pertanian yang berkelanjutan pada abad ke-21, maka

sumber daya manusia seperti petani harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan

mutu kualitas petani dibutuhkan ahli seperti penyuluh yang mampu memanfaatkan

ilmu pertanian, teknologi canggih yang telah tersedia di dunia peneletian

pertanian, dan tentunya mampu berkomunikasi dengan baik kepada para petani.

Apalagi di daerah terpencil seperti daerah sekitar hutan gunung simpang cidaun

cianjur selatan memang jauh dari sarana informasi bagi para petani, mereka hanya

berdasarkan pengalaman dalam bertaninya dan belajar secara alami. Indonesia

sebagai Negara agraris menempatkan pertanian sebagai sektor sentral yang

didukung oleh tersebarnya sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup sebagai

petani dan tinggal di pedesaan. Sektor pertanian yang mampu menghadapi

perubahan dan tantangan perlu didukung kualitas sumber daya manusianya, antara

lain petani dan penyuluh pertanian. Dimana, dengan kondisi demikian maka

diperlukan suatu upaya untuk membantu kelancaran pembangunan pertanian yaitu

dengan adanya penyuluhan pertanian.

Wiriaatmadja (1977) mengartikan bahwa penyuluhan merupakan suatu

sistem pendidikan (belajar-mengajar), yang dalam prakteknya mempergunakan

cara-cara seperti peniruan, pembujukan dan propaganda. Cara perintah sedikit

sekali dilakukan sementara paksaan malahan dihindarinya. Menurut Slamet dan

Mardikanto (1993), tujuan yang sebenarnya dari penyuluhan adalah terjadinya

Page 2: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

perubahan perilaku sasarannya. Hal ini merupakan perwujudan dari: pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak

langsung dengan indera manusia.

Petani memang penting ditingkatkan harkat, martabat, dan mutu

kehidupannya termasuk petani yang ada di daerah terpencil. Petani memang perlu

dibebaskan dari jeratan kemiskinan maupun belenggu kemelaratan. Petani

memang sudah waktunya dijadikan subjek, dan bukan hanya objek pembangunan.

Petani yang ada di pelosok pada umumnya masih menggunakan teknologi

yang sederhana dan belum menggunakan teknologi yang modern dalam dunia

pertanian. Misalnya petani daerah terpencil yang ada di pinggiran hutan gunung

simpang masih melakukan teknik bertani dengan cara tradisional, ini disebabkan

karena akses transportasi yang menghubungkan jalan antara kota dan desa

terpencil ini belum memadai dan tidak terjangkau oleh anggkutan roda empat.

Sehingga apa yang diharapkan oleh para petani seperti ingin memiliki pupuk urea

dan obat-obatan saja untuk pertanian mereka itu sangat sulit, sehingga para petani

kesulitan untuk menerapkan teknik pertanian yang modern.

Penyuluhan pertanian dalam Pemberdayaan diharapkan mampu membawa

perubahan. Dari suasana miskin ke kondisi sejahtera. Dari keadaan sengsara

kenyataan hidup yang makmur. Pemberdayaan pun diharapkan mampu membawa

bangsa ini khususnya petani ke taraf hidup yang lebih sejahtera. Mengingat

jumlah peran strategis dan perlu terus dikembangkan sesuai kebutuhan petani di

lapangan.

Petani yang sejahtera, betul-betul sebuah kondisi yang kita impikan.

Sebab, pada suasana sejahtera itulah sesungguhnya persoalan kehidupan lahir

batin petani akan terselesaikan. Petani tentu tidak akan dijadikan korban

kebijaksanaan. Petani tidak akan termajinalkan oleh kepentingan kekuasaan.

Petani juga tidak akan dijadikan alat politik. Berdasarkan uraian tersebut hal yang

perlu untuk ditelaah lebih lanjut yakni mengenai peran penyuluhan dalam

pembangunan pertanian dalam rangka meningkatkan taraf hidup patani yang ada

di pedesaan daerah terpencil.

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian.

Pembangunan ekonomi di daerah masih berbasis pertanian secara luas. Untuk

Page 3: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

mewujudkan harapan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas

dan handal dengan ciri mandiri, professional, berjiwa global, sehingga petani dan

pelaku usaha pertanian lain pun akan mampu membangun usaha tani yang berdaya

saing cukup tani.

Berangkat dari persoalan tersebut timbulah pertanyaan model dan strategi

pemberdayaan/penyuluhan yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan dan

dilaksanakan dalam kehidupan petani kita?

Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha (kelayan)

beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka

lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan suatu inovasi. Dalam

penggunaan metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan

berdasarkan: teknik komonikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran

(Soehardiyono, 2005). Metode dalam penyuluhan pertanian meliputi metode

pendekatan individu, metode pendekatan kelompok dan metode pendekatan

masal. Dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik antara lain: karakteristik

sasaran, karateristik penyuluh, keadaan daerah, tujuan dan materi penyuluhan,

sarana dan biaya, serta kebijakan pemerintah.

Pentingnya metode penyuluhan dalam menunjang keberhasilan

penyuluhan dan komunikasi pertanian menjadi hal yang perlu untuk diketahui

secara komprehensif melalui pengalaman secara langsung di lapangan sebagai

perbandingan empiris dari teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan

mengenai kegiatan penyuluhan dan komunikasi.

Sedangkan teknik penyuluhan adalah cara mempertemukan sasaran

penyuluhan dengan materi penyuluhan. Teknik penyuluhan dapat dilakukan

dengan metode misal contohnya kampanye, siaran radio, televisi, ceramah,

pemutaran film, kursus tani, temu karya,dll. Adapun teknik penyuluhan yang

dilakukan dengan metode individual, misalnya: kunjungan rumah, kunjungan

lapangan, surat-menyurat, telepon, dan magang.

Lokasi yang digunakan sebagai sasaran penyuluhan yaitu Desa Cibuluh

yang terletak di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi tersebut

dengan pertimbangan masih aktifnya kelompok tani di desa yang bersangkutan

Page 4: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

untuk memudahkan berlangsungnya proses penyuluhan. Selain itu lahan pertanian

di daerah ini khususnya padi sedang mengalami kendala. Serangan hama wereng

sangat meresahkan warga. Teknik penyuluhan yang digunakan adalah kunjungan

lapang, diskusi dengan petani kemudian mencari informasi terkait serangan

wereng tersebut dan saling bertukar informasi mengenai cara pengendalian yang

dilakukan petani dengan teori yang didapatkan mahasiswa dari perkuliahan.

Pemilihan metode menggunakan metode klasik semi modern dengan diskusi

secara kelompok, tujuannya untuk memperlancar preses penyuluhan itu sendiri

dimana waktu yang tersedia sangat singkat sehingga dapat termanfaatkan secara

efisien. Alasan lain dari pemilihan metode tersebut yaitu keterbatasan biaya,

tenaga praktikan, dan kondisi kelompok tani yang bersangkutan.

Addison H. Mounder (1972) mengartikan penyuluhan pertanian sebagai

sistem pelayanan yang membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam

pelaksanaan teknik dan metode berusaha tani untuk meningkatkan produksi agar

lebih berhasilguna dalam upaya meningkatkan pendapatan. Terdapat tiga metode-

metode penyuluhan dari aspek jumlah sasaran dan indera sasaran yang digunakan

untuk menerima pesan komunikasi, yaitu pendekatan perseorangan, pendekatan

kelompok, dan pendekatan massa. Secara umum dapat diketahui bahwa metode

penyuluhan yang dianggap tepat untuk petani di daerah adalah pendekatan

pasrtisipatif. Pendekatan partipatif ini merupakan gabungan anatara ketiga metode

penyuluhan diatas, yaitu metode penyuluhan dengan pendekatan individu,

pendekatan kelompok, dan pendekatan media massa.

Adapun strategi penyuluhan pertanian partisipatif ditempuh melalui

beberapa langkah yaitu membangun kemitraan diantara seluruh stakeholder

(petani, pemerintah swasta, LSM), mengembangkan lembaga penyuluhan

pertanian menjadi organisasi pembelajaran, mengembangkan pendekatan

kesisteman yang menyeluruh, membangun penyuluh pertanian yang mengacu

kepada kebutuhan petani, menjadikan petani sebagai aktor atau pelaku

pembangunan pertanian, dan menciptakan struktur penyuluhan pertanian yang

debirokratisasi.

Dari pengertian lain penyuluhan merupakan suatu sistem aktivitas manusia

(human activities system) berupa proses pembelajaran secara nonformal dan

Page 5: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

kolaboratif (collaborative learning process) untuk petani dan keluarganya

sehingga mereka mengalami perubahan (progresif change) pola pikir (cognitif),

pola sikap (afektif) dan pola tindak/kerja (psikomotor), mereka menjadi tahu, mau

dan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat sekitarnya

(Subejo, 2010). Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006

tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan: ” penyuluhan

adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka

mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses

informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya

untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan

kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi

lingkungan hidup”. Berdasarkan pengertian tersebut penyuluhan memegang peran

strategis terhadap peningkatan kesejahteraan dan partisipasi pelaku utama dalam

pembangunan daerah dan nasional (BPKP, 2006).

Penyuluhan pertanian secara subtansial telah meningkatkan tingkat adopsi

teknologi, tingkat kesadaran dan tingkat produktifitas petani. Kontribusi

penyuluhan tidak hanya untuk diseminasi teknologi yang sophisticated,

information sharing untuk teknologi pedesaan tercakup didalamnya inovasi

sederhana untuk petani miskin dan illeterate telah memberikan dampak yang

besar serta meningkatkan produktifitas (World Bank, 2001).

Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya serta

masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang

pertanian agar m mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, soial

maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat

dicapai (Departemen Pertanian, 2002).

Berdasarkan cara penyajian inovasi dalam rangka lebih menjamin

efektivitas hasil komunikasi (khususnya dalam pertemuan kelompok), maka

digunakan pendekatan gabungan berikut: (a) ceramah, diskusi dan tanya jawab;

(b) demonstrasi cara dan demonstrasi hasil; dan (c) penggunaan alat bantu

flipchart dan folder. Penggunaan metode gabungan ini cukup efektif, baik dalam

mewujudkan komunikasi dua arah (two-way traffic communication) maupun

peningkatan pemahaman serta kemampuan menerapkan inovasi yang diberikan.

Page 6: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Dengan demikian, para petani akan lebih memahami dan mengerti tentang cara-

cara menerapkan inovasi dalam praktek usahatani mereka (Padmowihardjo, 2000).

Teknik Penyuluhan

Penyuluh harus pandai-pandai mengaplikasikan teknik penyuluhan. Bagi

penyuluh yang belum menguasai bagaimana menyelenggarakan diskusi atau

demonstrasi jangan sekali-kali hanya sekedar mencoba, karena jika petani satu

kali saja dibohongi untuk seterusnya sukar untuk percaya lagi. Dalam metode

kelompok, penyuluh dapat menggunakan papan planel, papan tulis, papan magnit,

peta singkap, peta penegang, foto-foto dan gambar-gambar yang diperbesar

(Anonim, 2009).

Strategi pembelajaran mengandung makna untuk mengurangi sampai pada

titik minimal penggunaan metode dan teknik penyuluhan dengan sasaran yang

“pasif”. Strategi pembelajaran lebih mengembangkan penggunaan metode dan

teknik yang mendorong sasaran untuk “aktif” (Mardikanto, 2000).

Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode adalah masa

kerja penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu

daerah perlu mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan

ini metode penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila

kemampuannya dalam pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka

metode penyuluhan yang efektif dalam menjangkau sasaran yang lebih besar

adalah pendekatan kelompok atau massal (Anonimd, 2010).

Materi Penyuluhan

Materi yang disajikan seyogyanya dapat menjawab, mencairkan atau

menyelesaikan apa yang dibutuhkan kelompok tani sesuai kondisi, dan

kesempatan saat itu. Tentunya dapat berupa materi yang bisa langsung

dipraktekkan dan mengemukakan kaitannya dengan teori yang mendasari sesuai

idealnya anjuran yang diharapkan, di mana kondisi di lapangan terjadi, sebut saja

pembudidayaan rumput laut yang menguntungkan, pemeliharaan ayam buras semi

intensif, teknis pemangkasan jambu mete, dan lain-lain, uraikan sesuai tahapannya

misalnya; rincian kebutuhan modal awal, teknik memilih bibit yang baik,

manajemen pemeliharaan, pasca panen, pemasaran dan sebagainya (Arif, 2007).

Page 7: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Materi penyuluhan harus berangkat dari kebutuhan yang dirasakan (felt

need), terutama menyangkut : kegiatan yang sedang dan akan segera dilakukan,

masalah yang sedang dan akan dihadapi, perubahan-perubahan yang diperlukan

atau diinginkan. Karena itu, meskipun melalui kegiatan penyuluhan diharapkan

terjadi penyampaian inovasi yang berupa produk, ide, teknologi, kebijakan, dll.

Inovasi yang disampaikan harus yang terkait dengan kebutuhan-kebutuhan yang

sedang dirasakan (Deptan, 2010).

Materi ajaran tidak harus bersumber dari textbook, tetapi dapat dari media-

massa seperti koran, tabloid, majalah, laporan-laporan, radio, televisi, pertunjukan

kesenian, perjalanan, dll termasuk ceritera rakyat maupun pesan-pesan generasi-

tua (para pendahulu), maupun pengalaman kerja dan pengalaman sehari-hari.

Selain itu, tidak harus baru (up to date), tetapi dapat juga berupa cerita-cerita kuno

atau praktek-praktek lama yang sebenarnya sudah pernah dilakukan tetapi telah

lama ditinggalkan. Sumber materi ajar tidak harus berasal dari orang-orang pintar,

tokoh masyarakat, atau pejabat, melainkan dari siapa saja (Kartasapoetra, 1988).

Materi penyuluhan merupakan segala sesuatu yang disampaikan dalam

penyuluhan pertanian. Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan

seringkali disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan

penyuluh, petani-nelayan, dan masyarakat tani). Klasifikasi materi pokok

penyuluhan pertanian dapat terbagi menjadi teknik pertanian, ekonomi pertanian,

manajemen usahatani, dinamika kelompok, politik pertanian (Ibrahim, 2003).

Kelayakan materi penyuluhan jika dilihat dari segi ekonomi harus

menguntungkan, secara teknis dapat diterapkan, secara sosial dapat

dipertanggungjawabkan dan tidak merusak lingkungan, menciptakan better living,

better farming, better business, dan better environment. Syarat materi penyuluhan

antara lain memberikan keuntungan secara nyata bagi sasaran, memiliki resiko

kegagalan yang relatif kecil dan biaya rendah, dapat diperoleh dengan mudah,

tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, tidak mempunyai efek

samping yang merugikan, mudah dilakukan/dipergunakan dan segera memberikan

hasil (Samsudin, 1987).

Keterlibatan aspek ethnografi dalam penanganan penyuluhan pertanian

terletak pada hubungan dengan perubahan individu perlu diajarkan dan belajar

Page 8: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

perlu dimulai dengan sesuatu yang telah dikenal oleh manusia, maka menjadi

tuntutan seorang penyuluh harus mengetahui apa yang telah diketahui oleh pihak

yang akan mendapatkan penyuluhan dan bagaimana mereka berpikir. Dengan

mengutamakan pemikiran ini dan sikap yang menghargai pada saling menghargai

dan menerima keragaman budaya, penyuluh harus mampu untuk menemukan

rahasia budaya yang ada pada sasaran dan pada saat yang sama harus mampu

menerima keterbatasan budaya, sesuatu yang sifatnya tabu dan nilai yang

berkaitan dengan setiap tahapan dari program yang sedang dikembangkan,

sebelum dimulai sehingga setiap pendekatan yang dilakukan dapat diterima.

Sebuah kesimpulan berkaitan dengan budaya, dimana budaya itu unik dan sesuai

dengan situasi yang berkembang maka budaya pun akan ikut berubah pula.

Kendati budaya dikembangkan maka ia akan tetap unik, karenanya tidak mungkin

untuk mendeskripsikan sedemikian tepat apa yang terjadi, dan karenanya pula

setiap perorangan atau kelompok yang memiliki keterlibatan dan tanggung jawab

untuk melakukan perencanaan, melaksanakan atau melakukan penyesuaian

dengan perubahan tertentu, harus pula menyesuaikan dengan perubahan yang

berkembang.

Keterlibatan aspek budaya atau kebiasaan masyarakat dalam mengelola

pertanian memang merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang penyuluh

pertanian, karena mereka masih menggunakan kebiasaan jaman dulu atau menurut

pengalaman, karena informasi yang didapat dalam bertaninya adalah dari warisan

leluhurnya dan jarang menggunakan teknologi yang sudah modern dalam

melakukan pertaniannya. Sehingga peran penyuluh dalam melakukan terobosan

baru untuk membangun gaya berfikir para petani yang tadinya menggunakan

teknologi sederhana menjadi menggunakan teknologi modern yang hasilnya dapat

memuaskan para petani.

Proses penyuluhan tidak bisa terlepas dari budaya lokal setempat.

Penyebarluasan informasi pentingnya memelihara lingkungan, dan pentingnya

menanam pohon serta mengelola sampah dengan baik, disampaikan juga dengan

menggunakan kesenian daerah seperti kesenian CALUNG. Anggota masyarakat

yang terhimpun dalam jaringan masyarakat peduli lingkungan, menyusun

sekenario penyuluhan lingkungan yang akan dikembangkan melakui kesenian

Page 9: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

calung tersebut. Pertunjukan calung di lakukan secara berkeliling ke desa-desa

yang dianggap potensi untuk pengembangan perbaikan lingkungan.

Penekanan aksebilitas kelompok masyarakat pinggiran hutan di atas, masih

sulit untuk mengakes pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Masih

banyak anak-anak para petani di pedalaman yang belum bisa memperoleh

pendidikan SD, SMP atau SMA. Hal tersebut dikarenakan akses pendidikan yang

jauh dan pendapatan orangtua masih kurang, hal tersebut karena pada umumnya

anak seorang petani yang ada di daerah terpencil masih beranggapan dari pada si

anak sekolah lebih baik membantu orang tua kesawah atau ke ladang membantu

orang tuannya. Untuk mengejar ketertinggalan mutu pendidikan di negara kita,

terutama pendidikan para petani yang merupakan bagian terbesar penduduk

Indonesia (80%), pemerintah akan lebih baik jika memperluas pendidikan non

formal dengan memperbanyak dan memfungsikan para penyuluh lapangan

sebagai fasilitator, yang punya otoritas mengembangkan kemampuan komunitas

masyarakat tani. Kredit point di ukur dengan megukur tingkat perubahan langsung

di lapangan.

Jikapun ada tersentuh dengan sarana pendidikan, kualitasnya masih sangat

rendah. Desa cibuluh, yang berjarak 15 km dari kota kecamatan cidaun,

masyarakatnya hampir 70 % baru lulusan SD. Pendidikan bagi kelompok

masyarakat petani yang ada di pinggiran hutan , tidak sesuai dengan kebutuhan

pendidikan yang mereka butuhkan. Anak petani lulusan SMA, belum tentu bisa

memecahkan masalah pertanian. Belum ada sistem pendidikan yang bisa

memecahkan masalah pertanian dan nelayan, yang mampu memberikan jalan

keluar dari himpitan ekonomi yang dihadapai mereka.

Jika melihat kondisi masyarakat yang jauh dari akses transportasi maka

tugas seorang penyuluh lapangan untuk membuat terobosan yang mampu

memberdayakan para petani untuk mampu berkembang dan mampu

memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar mereka, penyuluh lapangan

diharapkan memiliki aksesibilitas yang tinggi, kualitas yang bagus, dan mampu

memanfaatkan kemampuan yang ada dan dapat bermanfaat bagi para petani.

Upaya menerapkan inovasi penyuluhan pertanian merupakan tuntutan

yang sangat mendesak dewasa ini adalah perlu dilakukannya upaya persiapan

Page 10: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

sosial kepada masyarakat penerima program pembangunan. Berdasarkan

pengalaman selama ini, banyak program pemerintah tidak dapat berhasil sesuai

dengan rencana karena masyarakat sering bersikap apatis terhadap setiap program

pembangunan. Sikap apatis masyarakat ini muncul karena masyarakat sendiri

memang benar-benar tidak mengetahui, tidak, mengerti tentang program

pembangunan atau paket teknologi yang diperkenalkan kepada mereka. Oleh

karena itu, masyarakat harus dipersiapkan secara sosial agar secara mental mereka

mengerti, memahami dan akhirnya mereka mau menerima program pembangunan.

Peranan Penyuluh dalam Memotivasi Peserta Pelatihan yang Berada pada

tingkat kebutuhan dasar

Kemampuan peserta didik sangat menentukan keberhasilan dalam proses

belajar. Faktor yang mempengaruhi proses belajar antara lain motivasi, sikap,

minat, kebisaan belajar dan konsep diri. Perasaan individu dan persepsi pribadi

biasanya berhubungan dengan teori kognitif tentang motivasi. Walau

bagaimanapun, ketertarikan humanis pada persepsi diri tidak terbatas dari tingkah

laku di sekolah dan juga prestasinya. Humanistik menekankan pentingnya

pemahaman seorang murid tentang persepsi dunia dalam rangka memenuhi

potensi dasarnya.

Maslow menyatakan bahwa seorang peserta pelatihan tidak akan

termotivasi untuk belajar di suatu kegiatan pelatihan kalau perutnya lapar kecuali

kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, Apakah ini berarti

penyuluh tidak dapat memotivasi peserta pelatihan/petani yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya untuk belajar dengan baik padahal, penyuluh tidak

mempunyai kewajiban dan berada di posisi untuk memenuhi kebutuhan dasar

tersebut.

Keller (1983) mensintesa banyak teori motivasi untuk membentuk model

aplikasi yang terdiri dari empat hal utama: (1) minat, atau perluasan keingintahuan

pembelajar yang terbangun dan tersedia tiap waktu; (2) relevansi, keterkaitan

antara atau persepsi pembelajar mengenai instruksi belajar dengan kebutuhan atau

tujuan individu; (c) ekspektasi, atau perasaan pembelajaran dalam memperoleh

kesuksesan dalam menangani kontrol individu; dan (4) kepuasan, yang terkait

Page 11: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

dengan motivasi intrinsik pembelajar dan respon untuk mendapat penghargaan

ekstrinsik.

Beberapa ahli psikologi percaya bahwa semua tingkah laku manusia

dimotivasi oleh kebutuhan untuk menghindarkan dari ketidak senangan. Maslow

(1962) mengkonsepkan sebuah hierarki dari kebutuhan yang disusun menurut

prioritas

1. kebutuhan psikologi (tidur, haus)

2. kebutuhan akan keamanan( kebebasan daru bahaya, kecemasan dan perawatan

psikologi)

3. kebutuhan akan kasih sayang (diperoleh dari orang tua, guru dan bangsawan)

4. kebutuhan untuk dihargai (pengalaman yang berharga, kepercayaan didi dalam

kemempuannya)

5. kebutuhan untuk aktualisasi diri (ekspresi diri yang kreatif, berusaha untuk

mencari keingintahuan)

Dalam usaha mencapai keberhasilan dalam proses belajar yang

ditunjukkan oleh kemandirian petani, seorang penyuluh harus dapat memahami

proses belajar yang dialami oleh sasarannya, meliputi jenis belajar, cara belajar,

prinsip-prinsip belajar, ciri belajar dan faktor psikologis yang mempengaruhinya.

Penyuluhan juga memiliki tujuan yang harus dicapai sehingga sebagai

pendidik/penasehat bagi petani dan keluarganya, pekerjaan penyuluh tidak

terbatas pada mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan

tetapi juga memotivasi, membimbing dan mendorong petani mengembangkan

swadaya dan kemandiriannya dalam berusahatani sehingga dapat hidup yang lebih

baik dan sejahtera.

Terkait dengan kegiatan motivasi tersebut maka seorang penyuluh harus

memahami bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan. Dan

kebutuhan yang dimiliki oleh setiap manusia tersebut akan berbeda-beda menurut

tingkat kebutuhan masing-masing. Seseorang yang kebutuhan fisiologis

(dasarnya) belum terpenuhi maka akan sulit untuk diikutsertakan dalam kegiatan

pelatihan yang diadakan oleh penyuluh pertanian yang pada dasarnya merupakan

kebutuhan yang lebih tinggi. Oleh karena perlu adanya motivasi dari para

Page 12: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

penyuluh sehingga kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dapat diikuti oleh peserta

pelatihan.

Berkaitan dengan adanya tingkat kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap

orang maka 5 Konsep penting Motivasi Belajar:

1. motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan

mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena

berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda.

2. motivasi belajar bergantung pada suatu konsekuensi dari penguatan

(reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari

ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu

harapan dari peluang keberhasilan.

3. motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar

dan pemberdayaan atribusi.

4. motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa,

memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi

pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik

(feed back) dengan sering dan segera.

5. motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan

ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk hidup yang selalu berusaha

memenuhi kebutuhan hidupnya dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang

didapat. Karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas maka pada kondisi

tertentu, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih paling bawah tidak harus

dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki

kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Sebagai contoh seorang yang lapar

atau yang secara fisik dalam bahaya tidak begitu menghiraukan untuk

memenuhi kebutuhan terlebih dahulu karena yang terpenting adalah

mempertahankan konsep diri positip (gambaran terhadap diri sendiri sebagai

orang baik); namun begitu, orang yang tidak lagi lapar atau tidak lagi dicekam

rasa takut, kebutuhan akan harga diri menjadi penting.

Penting diketahui bahwa setiap individu memiliki perbedaan dari segi genetik

(bakat) dan lingkungan yang mempengaruhi performens manusia. Hal tersebut

Page 13: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

menyebabkan perbedaan baik dari segi ekonomi, status, jabatan dan lain lain

yang bisa ditunjukkan dari kebutuhan setiap individu berbeda beda dan berada

dalam berbagai tingkatan. Ini tentu jadi tantangan bagi penyuluh untuk

memahami keberadaan motivasi peserta penyuluhan sehingga tidak ada

kesalahan ketika memberikan sebuah motivasi seperti penghargaan. Sehingga

penyuluh harus mampu mengetahui tingkat kebutuhan peserta/sasaran didik

sehingga dapat dengan mudah menentukan strategi yang akan diterapkan

dalam proses belajar yang diselenggarakan.

Dalam usaha mengembangkan swadaya dan kemandirian peserta didik,

seorang penyuluh harus memahami kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki

peserta didik. Untuk memahami hal tersebut, seorang penyuluh harus memiliki

kemampuan untuk menganalisa dan mengkaji secara mendalam apa yang menjadi

minat dan kebutuhan peserta didik, kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi oleh

ketersediaan sumberdaya alam serta prioritas dari minat dan kebutuhan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, seorang penyuluh harus mampu memberikan

motivasi belajar pada peserta/sasaran didik berdasarkan tingkat kebutuhan mereka,

memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi

penyuluhan, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik

(feed back) dengan sering dan segera. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri

peserta apabila penyuluh memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik,

dan dapat dipercaya. Karena pada dasarnya memotivasi merupakan memberikan

semangat kepada individu melalui pemberian ransangan, memelihara rasa ingin

tahu mereka dengan tujuan, mendorong, dan mengarahkan perilaku untuk

mencapai tujuan.

Pada kasus peserta/sasaran didik yang berada pada tingkat belum dapat

memenuhi bagi kebutuhan fisiologisnya (rasa lapar), sulit bagi penyuluh untuk

memotivasi mereka untuk mau belajar dengan baik. Dalam hal ini, motivasi yang

diberikan penyuluh adalah menyadarkan mereka bahwa dengan usaha

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dalam berusaha lebih

baik pada akhirnya dapat membuat mereka mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya.

Jejaring sosial

Page 14: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Bertani adalah profesi para petani, dalam keadaan bagaimanapun petani

akan tetap bertani (kecuali dia pindah profesi) dan selalu berusaha dapat bertani

dengan lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu yang mereka perlukan adalah

informasi baru tentang segala hal yang berkaitan dengan usahataninya. Apakah itu

informasi baru tentang teknologi budidaya pertanian, tentang sarana-sarana

produksi, permintaan pasar, harga pasar, cuaca, serangan dan ancaman hama dan

penyakit, berbagai alternatif usahatani lain, dan lain sebagainya.

Dengan mendapatkan informasi-informasi yang relevan dengan

usahataninya itu para petani akan meningkat kemampuan dan kemungkinannya

untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih baik dan yang lebih

menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada keputusan orang

atau fihak lain. Informasi adalah bahan mentah untuk menjadi pengetahuan, dan

pengetahuan itu sangat diperlukan untuk bisa mempertahankan hidupnya, apalagi

untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dunia petani tidak lagi sebatas desanya,

tetapi sudah meluas ke semua daerah di negaranya bahkan ke manca negara. Oleh

karena itu para petani juga semakin memerlukan informasi tentang dunianya yang

semakin luas itu. Kalau kebutuhannya akan berbagai macam informasi itu tidak

terpenuhi maka itu berarti para petani itu terkendala untuk maju. Penyuluhan

pertanian seyogyanya dapat berfungsi melayani kebutuhan informasi para petani

itu.

Materi-materi penyuluhan pertanian disajikan kepada para petani tidak

dengan pendekatan individual, tetapi melalui pendekatan kelompok, kecuali untuk

kasus-kasus tertentu yang memang memer-lukan pendekatan individual.

Pendekatan kelompok ini disarankan bukan hanya karena pendekatan ini lebih

efisien, tetapi karena pendekatan itu mempunyai konsekuensi dibentuknya

kelompok-kelompok tani, dan terjadinya interaksi antar petani dalam wadah

kelompok-kelompok itu.

Mengelimir kelompok yang tertinggal

Penyuluhan harus berupaya untuk memperkuat “Organisasi akar rumput”

Organisasi akar rumput adalah organisasi kelompok tani atau kelompok

Page 15: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

masyarakat yang tinggal di suatu tempat. Jika kelompok akar rumput ini kuat,

maka akan lebih pempermudah proses pendidikan atau penyuluhan karena

organisasi tersebut, akar berperan untuk melanjutkan proses transformasi

(perubahan) secara berkelanjutan. Walaupun para penyuluh sudah pindah ke

daerah lain, proses tranformasi akan berjalan terus yang dimotori oleh kelompok

akar rumput tersebut. Kedua jaringan tersebut sudah mencoba untuk membuat unit

usaha sendiri (penyediaan bibit tanaman, penjualan hasil prosuduksi pertnian

langsung ke konsumen). Diharapkan organisasi tersebut menjadi organisasi

masyarakat yang mandiriri dan mampu mendanai sendiri proses penyuluhan di

daerahnya.

Jaminan Pendidikan Berkelanjutan

Mengingat bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal

dan bahwa pendidikan merupakan proses yang diharapkan membawa kepada

perubahan perilaku yang diinginkan, karenanya diperlukan beragam cara untuk

menciptakan situasi belajar yang baik. Cara-cara menciptakan situasi belajar

tersebut secara populer disebut dengan metode penyuluhan. Metode-metode

penyuluhan ini merupakan pendekatan dasar untuk melakukan pendekatan,

mendorong dan mempengaruhi anggota masyarakat petani untuk belajar (Leagans

1960; Dahama dan Bhatnagar 1980)

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta

pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan

dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya

lainnya untuk meningkatkan produktifitas, efesiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya. Sebagai kegiatan pendidikan, penyuluhan pertanian

mengupayakan membantu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi

pelaku utama dan keluarganya.

Seorang penyuluh juga harus mampu dalam memberikan pendidikan

kepada masyarakat tani. Memberikan proses belajar yang terus menerus agar

menumbuhkan kesadara. Penyuluh juga memberikan informasi, dan memberikan

pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Funfsi lain adalah untuk

mengembangkan masyarakat, penyuluhan berperan sebagai utusan atau wakil

yang berkaitan dengan interaksi pekerja pengembangan masyarakat melalui

Page 16: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

penggunaan media, hubungan masyarakat, jaringan antara pekerja pengembangan

masyarakat dan pekerja yang relevan, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan

baik secara formal maupun informal antara pekerja pengembangan masyarakat

dan antara masyarakat.

Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani kesenjangan antara

praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi

yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut. Fungsi

penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan penyesuaian program nasional

dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani, sehingga program-

program masyarakat petani yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan

mendapat partisipasi masyarakat

Fungsi penyuluhan yang terakhir adalah fungsi pemberian pendidikan dan

bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti

begitu saja ketika mengetahui bahwa petani di tempat mereka berikan pendidikan,

ternyata telah dapat melakukan perubahan. Namun, penyuluh tetap membantu

mereka ke arah yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Penyuluhan sangat berperan penting dalam kehidupan pertanian di

Indonesia. Dengan adanya penyuluhan masyarakat tani mengetahui segala bentuk

teknologi ataupun informasi terbaru untuk meningkatkan produksi uasahatani

mereka. Melalui berbagai macam model penyuluhan, ternyata model penyuluhan

partisipatiflah yang dilihat tepat untuk kondisi Indonesia saat ini.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah selayaknya kita

menyadari bahwa pertanian adalah dasar dari pembangunan pertanian kita.

Terdapat beberapa pokok yang harus diperhatikan dalam paradigma baru

pembangunan pertanian negara yang sedang berkembang. Pertama kita dapat

menciptakan kebijaksanaan pertanian yang menjamin agar para petani

memperoleh hak mereka. Kedua dapat menjamin adanya suatu sistem ketahanan

pangan bagi negara-negara yang sedang berkembang. Ketiga dapat melindungi

dan memanfaatkan kekayaan alam yang berupa plasma nutfah yang dimiliki oleh

negara-negara yang sedang berkembang. Jadi dapat disimpulkan bahwa,

penyuluhan pertanian berperan sebagai ujung tombak menuju pertanian tangguh.

Page 17: KONSEP TERPADU PENYULUHAN PERTANIAN

Daftar Pustaka

Djudju Sudjana, (1983 ). Pendidikan Non Formal, Wawasan, Sejarah, Asas. Bandung: palah

Entang Sastraatmadja, 1993. Penyuluhan Pertanian Falsafah dan Strategi. Bandung: Penerbit Alumni.

Kartasapoetra. A. G. 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: BUMI AKSARA .

Krisnandhi S. 1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Jajasan Dana Buku Indonesia .

Mugniesyah, Siti Sugiah. 2006. Materi Bahan Ajar Ilmu Penyuluhan (Diktat Kuliah). Bogor: Departemen Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Padmanagara, Salmon. Penyuluhan Pertanian Sebagai Ujung Tombak Menuju Pertanian Tangguh. Lembang: Departemen Pertanian Balai Informasi Pertanian.

Sastraatmadja, Entang. 2006. Petani di Tanah Merdeka. Bogor: Petani Centre HA IPB.

Setiana, Lucie. 2005. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soetrisno, Loekman. 2002. Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: KANISIUS.

Suriatna, Sumardi. 1988. Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: PT MEDIYATAMA SARANA PERKASA.

Taopan. 2005. Hubungan Kelembagaan Penyuluhan Dengan Peran Penyuluhan Dengan Peran Penyuluh Selaku Pekerja Pengembangan Masyarakat (Skrispsi). Bogor: Departemen Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.