Konsep Peran

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Konsep Peran

    1/3

    Konsep Peran

      Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain

    sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, dan perangkat tingkah yang

    diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.

    Pengertian peran menurut oer!ono oekanto, yaitu peran merupakan aspek dinamis

    kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewa!ibannya sesuai dengan

    kedudukannya, maka ia men!alankan suatu peranan." 

    #akekatnya, peran !uga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku tertentu

    yang ditimbulkan oleh suatu !abatan tertentu. Kepribadian seseorang !uga mempengaruhi

     bagaimana peran itu harus di!alankan. Peran yang dimainkan hakekatnya tidak ada

     perbedaan, baik yang dimainkan atau diperankan pimpinan tingkat atas, menengah maupun

     bawah akan mempunyai peran yang sama.

     Biddle dan $homas menyepadankan peristiwa peran ini dengan pembawaan “lakon”

    oleh seorang pelaku dalam panggung sandiwara. ebagaimana patuhnya seorang pelaku

    terhadap  script (skenario), instruksi dari sutradara, peran dari sesama pelaku pendapat dan

    reaksi umum, penonton, serta dipengaruhi bakat pribadi si pelaku, seorang pelaku peran

    dalam kehidupan sosial pun mengalami hal yang hampir sama.%

    &enurut 'ak . Plano, yang dimaksud dengan peran dalam Kamus *nalisa Politik 

    diartikan sebagai perilaku yang diharapkan akan dilakukan seseorang yang menduduki posisi

    tertentu. $eori ini berasumsi bahwa sebagian besar perilaku politik adalah sebagai akibat dari

    tuntutan atau harapan terhadap peran yang dipegang oleh seorang aktor politik.+ *ktor politik 

    menemukan dirinya dalam berbagai posisi, mulai dari aktor negara, presiden, menteri luar 

    negeri, bahkan warga biasa sekalipun yang masingmasing posisi itu memiliki pola perilaku

    1 oer!ono oekanto, %--%, Teori Peranan, 'akarta Bumi *ksara, hal %/+.

    2 Edy Suhardono, 1994, Teori Peran Konsep Derivasi dan Implikasinya, Jakarta: PT

    Gramedia Pustaka Utama, hal 9-3!

    3 'ak . Plano, 0obert 1. 0inggs dan #elena . 0obin, "223, Kamus Analisa Politik , 'akarta 0a!awali, hal.%%3.

  • 8/16/2019 Konsep Peran

    2/3

    tersendiri. esuai dengan teori ini, harapanharapan peran merupakan pemahaman bersama

    yang menuntun kita untuk berperilaku dalam kehidupan seharihari./

    &enurut 'ohn 4ahlke, teori peran mempunyai dua kemampuan yang berguna bagi

    analisis politik.  Pertama, ia menun!ukkan bahwa aktor politik umumnya berusaha

    menyesuaikan perilakunya dengan norma perilaku yang berlaku dalam peran yang

    di!alankannya. 'adi, kegiatan politik seorang aktor baik indi5idu, kelompok ataupun negara

    selalu ditentukan oleh konteks sosialnya. Kerangka berfikir teori peran memandang indi5idu

    atau negara sebagai aktor yang bergantung dan bereaksi terhadap perilaku orang lain.  Kedua,

    teori peran mempunyai kemampuan mendeskripsikan intitusi seara beha5ioral. 6alam

     pandangan teoritis peran, institusi politik adalah serangkaian pola perilaku yang berkaitan

    dengan peran. $eori peran menun!ukkan segisegi perilaku yang membuat suatu kegiatan

    sebagai intitusi. 6engan demikian, teori peran men!embatani antara pendekatan

    indi5idualistik dengan pendekatan kelompok. 6alam konsep peran, kita masih bisa

    membahas perilaku 7egara dalam arti peran sebagai aktor politik, kelompok maupun

    indi5idu. 6an peranperan ini adalah komponenkomponen yang membentuk institusi.

    Institusi bisa didefinisikan sebagai serangkaian peran yang saling berkaitan yang berfungsi

    mengorganisasikan dan mengkoordinasikan perilaku demi menapai suatu tu!uan.8

    9ni 1ropa merupakan kawasan yang di!adikan tempat tu!uan bagi para pengungsi

    uriah untuk menari perlindungan dan penghidupan yang layak. ebagian besar dari negara

    negara 9ni 1ropa telah menandatangani Kon5ensi Pengungsi PBB yang mengatur tentang

     penerimaan pengungsi dan penari suaka, sehingga seara teknis, tak boleh ada negara di 9ni

    1ropa yang menutup pintu atau bahkan mendeportasi para imigran pengungsi perang uriah

    ini. *kan tetapi, pada praktiknya, terdapat perbedaan dari masingmasing negara dalam

    menerima pengungsi uriah ini, seperti ontohnya 'erman yang sangat membuka diri bagi

     para pengungsi untuk masuk, namun lain halnya dengan :unani, $urki, dan #ongaria yang

    tidak begitu baik dalam menerima para pengungsi tersebut. ;leh karena itulah, diperlukan

     peran dari 9ni 1ropa sebagai organisasi regional negaranegara 1ropa untuk mengkoordinasi

    dengan lebih baik lagi negaranegara di 1ropa dalam penerimaan para pengungsi uriah

    tersebut.

    4 P.

  • 8/16/2019 Konsep Peran

    3/3