38
KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti

KOMUNIKASI MANAJEMEN

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI MANAJEMEN

KOMUNIKASI MANAJEMEN

Oleh : Elisabeth Herwanti

Page 2: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Tujuan Umum

Mahasiswa memiliki pengetahuan dan

ketrampilan dasar yang relevan dengan

kegiatan komunikasi manajemen

Page 3: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu memahami perbedaan masing-masing tahap dari model komunikasi

Mahasiswa mampu memahami model komunikasi

Mahasiswa mampu memahami beberapa prinsip komunikasi manajer keperawatan

Mahasiswa mampu memahami Strategi komunikasi dalam praktik keperawatan

Mahasiswa mampu memahami Aplikasi komunikasi dalam asuhan keperawatan

Page 4: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Tahapan Model Komunikasi

Komunikasi bukan hanya terdiri dari seseorang berbicara dan yang lainnya mendengarkan.

Komunikasi manusia merupakan proses sangat kompleks yang melibatkan pengirim/sender dan penerima/receiver, .

Page 5: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Isu utamanya adalah:

Siapa mengatakan apa kepada siapa

dengan akibat apa?

Bila seluruh bagian dapat selaras,

komunikasi akan terjadi dengan lancar

dan mudah

Page 6: KOMUNIKASI MANAJEMEN

PROSES KOMUNIKASI

Masukan :Pengirim pesan bermaksud untuk melakukan komunikasi dengan seseorang, dia harus menyusun isi pesan.

Pengirim :Pengirim menyusun/mengkode isi pesan (gagasan), sehingga pesan terstruktur dan ekspresif.

Saluran : Pesan dikirim/ditransmisikan melalui saluran, sesuai jenis komunikasinya; saluran dapat berupa udara komunikasi lisan, kertas komunikasi dengan tulisan, dan lain-lain.

Page 7: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Penerima :Penerima menguraikan/mengkode-ulang/dekode pesan yang masuk, menterjemahkan menjadi keluaran.

Keluaran :Berupa isi pesan yang sudah diuraikan/di-dekode oleh penerima.

Kode : Dalam proses komunikasi, relevansi kode nampak jelas; pengirim dan penerima harus memiliki persamaan pemahaman terhadap kode secara umum sehingga komunikasi bisa terjadi.

Page 8: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Fungsi utama pengirim

Berhadapan

Perhatian Maksud

Page 9: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Fungsi utama pengirim

Berhadapan : Pesan dan penerima pesan; yang dimaksud dengan berhadapan disini adalah siap menghadapi seseorang, tugas, sesuatu atau situasi.

Perhatian : Sadar akan pesan yang akan dikirim dalam rangka menggugah penerima untuk menerima pesan.

Maksud : Memahami dengan jelas apa yang menjadi tujuan, cara yang akan digunakan untuk mengirim pesan dan respon apa yang diharapkan dari penerima.

Page 10: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Fungsi utama penerima

Menirukan

Memahami

Menanggapi

Page 11: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Fungsi utama penerima

Menirukan :Merekapitulasi pesan, menyalin pesan apa adanya.

Memahami :Membuat penafsiran (menurut diri sendiri) terhadap salinan pesan; salinan dan/atau penafsiran yang salah akan menimbulkan kesalah pahaman dan terhentinya komunikasi.

Menanggapi :Menunjukkan bahwa penerima mendengarkan, menerima dan memahami pesan dari pengirim. Tanggapan terhadap pesan merupakan proses berkesinambungan, yang menunjukkan bahwa penerima memperhatikan orang yang berbicara (pengirim).

Page 12: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Beberapa jenis tanggapan

terhadap pesan

Tanggapan parsial: dengan sebuah anggukan, jawaban singkat “hmm”, dan sebagainya, yang berarti “saya mendengarmu”. Respon ini mempunyai maksud agar pembicara meneruskan pembicaraan.

Tanggapan penuh: menyatakan dengan kata-kata sendiri apa yang pengirim pesan katakan, mengucapkan terima kasih dan lain-lain, merupakan cara lain untuk mengambil alih dan mempersiapkan respon.

Tanggapan prematur: muncul sebelum pengirim pesan melengkapi pesannya, ini berarti menyela penyampaian pesan dengan tujuan memotong atau mengakhiri pembicaraan.

Page 13: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Pelaku komunikasi selalu menjadi pengirim dan penerima pada saat yang bersamaan

Gangguan komunikasi dapat muncul pada setiap bagian proses komunikasi. Kita perlu mengetahui bagian-bagian komunikasi serta berbagai kemungkinan gangguan dan kegagalan komunikasi, supaya bisa menghindarinya.

Page 14: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Ide-ide

Perasaan

Pemikiran

memahami

menanggapi

mengirim

mengkode

menyalin

PENGIRIM PENERIMA

Page 15: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Model Komunikasi

Komunikasi verbal/ langsung

Komunikasi secara non verbal

Komunikasi tertulis

Komunikasi via telepon

Page 16: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi verbal/ langsung

Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik secara formal maupun informal.

Manajer juga mengadakan komunikasi secara verbal pada pertemuan formal, baik kepada individu dalam kelompok dan presentasi secara formal. Tujuan komunikasi verbal adalah assertivness. Perilaku asertif adalah suatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur dan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain yang diajak komunikasi. Komunikasi yang harus dihindari adalah komunikasi agresif dan pasif.

Page 17: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi non verbal

Parameter komunikasi verbal selain isi pesan adalah lagu/logat, gaps (jeda/berhenti antar kata/kalimat), nada suara dan volume suara mempengaruhi efektivitas komunikasi.

Komunikasi verbal dapat diperkuat atau dilemahkan oleh beberapa parameter non-verbal seperti

Ekspresi wajah (acuh tak acuh, marah, antusias, susah)

Kontak visual (menatap mata).

Isyarat (gerakan tangan)

Sikap badan (menyilangkan kaki atau tangan, gaya duduk, jalan berkeliling ketika sedang bicara dan lain-lain).

Page 18: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi non verbal dapat

berupa

Melengkapi (complementing): memberikan informasi tambahan terhadap pesan verbal

Kontradiksi (contradicting): menyampaikan pesan yang berbeda dengan yang diucapkan.

Penggantian (substituting): mengganti pesan verbal

Penekanan (accenting): menekankan poin-poin tertentu pada pesan verbal

Pengaturan( regulating): mengkoordinasikan dialog

Pengulangan (repeating): mengulang apa yang sudah diungkapkan secara verbal

Page 19: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam organisasi.

Setiap organisasi telah mengembangkan metode penulisan dalam mengkomunikasikan pelaksanaan pengelolaan, misalnya pendokumentasian asuhan keperawatan, surat-menyurat ke staf.

Page 20: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi via telepon

Pada era milenium ini manajer sangat

tergantung melakukan komunikasi

dengan menggunakan telepon.

Dengan kemudahan sarana

komunikasi tersebut memungkinkan

manajer untuk merespon setiap

perkembangan dan masalah dalam

organisasi.

Page 21: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Prinsip Komunikasi Manajer

Keperawatan

Manajer harus tahu struktur organisasi termasuk pemahaman tentang siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan.

Jaringan komunikasi formal dan informal perlu dibangun antara manajer dan staf.

Manajer harus konsultasi tentang isi komunikasi dan meminta umpan balik dari orang yang kompeten sebelum melakukan suatu perubahan atau tindakan.

Page 22: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi harus jelas, sederhana & tepat.

Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima secara akurat dengan bertanya kepada penerima pesan untuk mengulangi pesan atau instruksi yang disampaikan.

Menjadi pendengar yang baik dengan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.

Page 23: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Strategi komunikasi dalam praktik

keperawatan di RS

Tiga komponen yang perlu mendapat perhatian dalam

komunikasi yaitu:

Struktur: komunikasi yang bertujuan untuk dapat diterapkan oleh kelompok kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan penyelesaian masalah organisasi.

Budaya: budaya dalam suatu organisasi bukan sesuatu yang mudah dirubah tetapi merupakan aspek yang penting pada proses perubahan yang efektif.

Teknologi: teknologi elektronik dalam melakukan komunikasi interpersonal maupun secara organisasi sangat bermanfaat pada masa akan datang untuk memantau dan mengevaluasi setiap tahapan proses perubahan.

Page 24: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan

Keperawatan

Komunikasi saat timbang terima

Pada saat timbang terima diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum, serta bagaimana respon pasien tersebut.

Interview/ anamnesa

Komunikasi melalui komputer:

Sebagai alat komunikasi cepat dan akurat, mempermudah memberikan intervensi yang akurat dan memungkinkan informasi terbaru melalui internet bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.

Page 25: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Komunikasi tentang kerahasiaan

Komunikasi melalui sentuhan

Dokumen sebagai alat komunikasi

Komunikasi perawat dan tim kesehatan

lainnya

Page 26: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Daftar Pustaka

Amri, M. Ngatia ( 1993). A guide For Training Teachers of Health Workers: Review of the Process of Communication, AMREF.

Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan professional, Salemba Medika : akarta

White, George (1995). Communication The Basis of Good Practice Management, Journal of the Dental Associationof South Africa.

Page 27: KOMUNIKASI MANAJEMEN
Page 28: KOMUNIKASI MANAJEMEN

KOMUNIKASI ASERTIF

Pengertian:

Komunikasi asertif adalah komunikasi

terbuka (memungkinkan orang lain

mengetahui perasaan) yang membantu

atau meningkatkan komunikasi efektif,

terdapat pemahaman dan atau

kedekatan (Percel, 1977 dalam

Swansburg, 2000).

Page 29: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Perilaku asertif adalah suatu cara

komunikasi yang memberikan

kesempatan individu untuk

mengekspresikan perasaannya secara

langsung, jujur dan cara yang sesuai

tanpa menyinggung perasaan orang lain

yang diajak komunikasi.

Page 30: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Unsur Komunikasi Asertif

Verbal dengan bicara langsung, jujur,

pernyataan positif.

menyatakan tidak atau menyatakan sikap

meminta pertolongan

mengungkapkan perasaan (marah dan

kasih sayang).

Non verbal meliputi kontak mata, suara

tegas, ungkapan wajah dan tubuh.

Page 31: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Penggunaan sikap asertif.

Asertif terhadap atasan: menghargai,

sikap hati-hati, memahami peran dan

tanggung jawab atasan.

Asertif terhadap bawahan:

memperlakukan bawahan sebagai orang

dewasa

Page 32: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Keuntungan berkomunikasi asertif

Dapat berhubungan dengan orang lain dg konflik, kekhawatiran & penolakan yg lebih sedikit

Membuat kita lebih rileks

Membantu kita focus pd kondisi saat ini

Meningkatkan keyakinan diri dg mengurangi godaan utk menyesuaikan diri dg standar orang lain & keinginan mendapatkan persetujuan mereka

Page 33: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Cara melatih komunikasi asertif

Buat keputusan bahwa anda mau

bersikap asertif

Yakinlah akan pilihan anda

Jika anda harus memberikan penjelasan atas penolakan yang anda lakukan

Page 34: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Cara melatih komunikasi asertif

Sesuai bahasa tubuh anda dengan pernyataan yang anda sampaikan

Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena nada berpikir hal ini akan menyakiti atau tidak mengenakan bagi orang lain).

Page 35: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Memantau Sikap Asertif diri

Mekanisme umpan balik internal: tidak

asertif menyebabkan tubuh terasa

tegang di lambung, dada, tenggorok,

leher.

Mekanisme umpan balik eksternal:

reaksi dari penerima terhadap pengirim

pesan yang agresif maupun tidak

agresif.

Page 36: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Beberapa cara untuk berkomunikasi atau bersikap asertif di tempat kerja

Bedakan dengan jelas apa yang menjadi hak anda dan apa yang bukan hak anda

Berani mengungkapkan sesuatu

Tunjukan image yang positif

Pandai membaca keadaan

Page 37: KOMUNIKASI MANAJEMEN

Bersikap asertif di tempat kerja

Jika ingin mengungkapkan sesuatu pastikan suasana dan kondisinya dalam keadan tenang dan tidak dalam keadan yang penuh emosi

Pada intinya dengan sikap asertif akan mempermudah anda dalam membangun hubungan kerja yang lebih komunikatif sekaligus kondusif

Page 38: KOMUNIKASI MANAJEMEN