16
KOMUNIKASI Proses komunikasi adalah: Komunikator => Pesan (bisa berupa lisan maupun tulisan => media => komunikan => efek => perilaku Hakekat Komunikasi Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.Menurut Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan: Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku. Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1 (1927). Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan leaflet mengenai perang. Kurt lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik. Lewin juga meneliti individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan individu-individu yang berada pada kelompok (members group). Soearang ahli psikologi. Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran film berbeda kepada 2 1

KOMUNIKASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

Proses komunikasi adalah:

Komunikator => Pesan (bisa berupa lisan maupun tulisan => media => komunikan => efek => perilaku

Hakekat Komunikasi

Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.Menurut Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan:

Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.  

Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1 (1927). Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan leaflet mengenai perang. 

Kurt lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik. Lewin juga meneliti individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan individu-individu yang berada pada kelompok (members group). Soearang ahli psikologi. 

Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran film berbeda kepada 2 kelompok berbeda, dan melihat efek dari film tersebut terhadap individu.  Kredibiltas terdiri dari :

1. Expert (ahli dalam bidang tersebut)

2. Competency (memiliki kompetensi)

3. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidang nya)

4. Trust (harus bisa di percaya)

1

Page 2: KOMUNIKASI

Paul F.Lazarsfeld mengungkapkan hubungan antara status sosial, ekonomi, mass media exposure dan pengaruh interpersonal atau efek pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku. Beliau seorang ahli matematika  Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut memberikan contoh bagaimana menjelaskan sistem komunikasi dalam konteks proses sosial.

Komunikasi sebagai Peristiwa Dalam hal ini komunikasi mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media dan tanpa media.  

Komunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan. 

Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting.  Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara  kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran.  

Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil. 

DEFINISI KOMUNIKASI

Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan

2

Page 3: KOMUNIKASI

akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1.Who?(siapa/sumber).Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2.Says What?(pesan).Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek).Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Contoh:Komunikasi antara guru dengan muridnya.Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.

Kesimpulan:Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang

3

Page 4: KOMUNIKASI

diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

MACAM-MACAM KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA

Beberapa defenisi komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992)

Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. (Bittner, 1980)

Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. (DeFleur dan Denis, 1985)

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).[1]

Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.

Ciri-ciri komunikasi massa

Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.

Komunikator memiliki keahlian tertentu

Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana

Khalayak yang dituju heterogen dan anonim

Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan

Ada pengaruh yang dikehendaki

Dalam konteks sosial terjadi saling mempengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.

Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.

Karakter Komunikasi massa:

4

Page 5: KOMUNIKASI

1.        Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal batas geografis-kultural.

2.        bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan melilbatkan orang banyak dan terorganisasi.

3.        pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau khalayak yang luas.

4.        penyampaian pesan cenderung satu arah.

5.        kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi.

6.        penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer.

7.        isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, politik dll)

Efek komunikasi masa

Berdasarkan teorinya, efek komunikasi masa dibedakan menjadi tiga macam efek, yaitu efek terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.

Efek komunikasi masa terhadap individu

Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu:

Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)

Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang terkadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.

Efek penjadwalan kegiatan

Efek penyaluran/ penghilang perasaan

Efek perasaan terhadap jenis media

Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:

conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.

memperlancar atau malah mencegah perubahan

memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.

Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Di bawah ini akan diuraikan  faktor-faktor yang mendasar dari media massa:

1.        media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta

5

Page 6: KOMUNIKASI

menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.

2.        media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi dalam masyarakat  yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

3.        media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

4.        media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.

5.        media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

Teori-teori Dasar Komunikasi Massa

Marshall McLuhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup dalam suatu ‘desa global’.  Pernyataan McLuhan ini mengacu pada perkembangan media komunikasi modern yang telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia.  Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwa dari berbagai disiplin ilmu.  Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama kemampuannya untuk menciptakan public, menentukan issue, memberikan kesamaan kerangka berpikir, dan menyusun perhatian public, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa.

Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience.  Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media.  Media merupakan organisasi yang menebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhinya dan mencerminkan budaya dalam masyarakat.  Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.

6

Page 7: KOMUNIKASI

Analisis media mengenai adanya dua dimensi komunikasi massa, yaitu:

1.        Dimensi makro, yaitu dimensi yang memandang dari sisi media kepada masyarakat luas beserta institusi-institusinya.  Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media dengan berbagai institusi lain seperti politik, ekonomi, pendidikan, agama, dan sebagainya.  Teori-teori yang menjelaskan keterkaitan tersebut, mengkaji posisi atau kedudukan media dalam masyarakat  dan terjadinya saling mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan media.

2.        Dimensi mikro, yaitu melihat kepada hubungan antara media dengan audience, baik secara kelompok maupun individual.  Teori-teri mengenai hubungan antara media audience, terutama menekan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan media.

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

Aktifitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif [1].

Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini [2]

7

Page 8: KOMUNIKASI

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Komunikasi Interpersonal

Persepsi

Ada bermacam-macam objek persepsi. Objek persepsi interpersonal adalah manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dilakukan daripada objek persepsi yang lain karena banyak faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor personal. Faktor eksternal adalah petunjuk-petunjuk yang bisa Anda amati. Faktor personal adalah karakteristik dari orang yang memberikan respon pada stimulasi persepsi. Yang termasuk faktor eksternal adalah petunjuk verbal dan petunjuk nonverbal. Sedangkan yang termasuk faktor personal adalah pengalaman, motivasi dan kepribadian

Kesalahan dalam proses persepsi mungkin saja terjadi karena adanya impression management, stereotyping, dan ketidak mampuan seseorang untuk menafsirkan pesan dengan benar.

Konsep Diri

Konsep diri adalah persepsi tentang diri; kita sendiri yang bersifat fisik, psikologis, maupun sosial; yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Kecenderungan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan konsep dirinya disebut self fulfilling prophecy. Konsep diri memiki dua kualitas atau valensi, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Pembentukan dan perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh orang- orang di sekitar diri seseorang. Pengaruh yang paling besar datang dari orang-orang terdekat (significant others), misalnya orang tua, saudara kandung, dan orang lain yang mempunyai ikatan emosional (affective others). Kemudian faktor yang mempengaruhi. konsep diri meluas ke pihak-pihak berikutnya, antara lain: teman, kelompok, organisasi, dan seterusnya. Pandangan diri Anda terhadap keseluruhan pandangan orang lain kepada kita disebut generalized others. Sedangkan mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking.

Konsep lain yang berhubungan dengan konsep diri antara lain: kesadaran diri (self awareness), tingkat keterbukaan (self disclosure), model Johari Window (terdiri dari: open self, blind self, hidden self, unknown self), life position (terdiri dari: I’m OK You’re OK, I’m not OK

8

Page 9: KOMUNIKASI

You’re OK, I’m OK You’re not OK, I’m not OK You’re not OK), dan life script.

Atraksi dalam Komunikasi Interpersonal

Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Adanya daya tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang umumnya membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik seseorang dengan orang lain adalah (1) faktor-faktor personal, meliputi: a) kesamaan karakteristik personal; cognitive consistency theory dari Fritz Heider mengemukakan bahwa orang cenderung memiliki sikap yang sama dengan orang yang disukai; b) tekanan emosional (stress), c) harga diri yang rendah, d) isolasi sosial. (2) faktor-faktor situasional, dapat berupa: a) daya tarik fisik, b) ganjaran (reward), c) familiarity, d) kedekatan (clonseness), e) kemampuan.

Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada 4 (empat) teori “liking” yang menjelaskan (1) Reinforcement theory menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar. (2) Equity theory menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia selalu cenderung menjaga keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang diperoleh. (3) Exchange theory berpendapat bahwa interaksi sosial diibaratkan sebagai transaksi dagang. Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan psikologis, akan lebih disukai. (4) Gain-loss theory berpendapat bahwa orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang menguntungkan bagi kita dan kurang tertarik pada orang-orang yang merugikan kita.

Dalam komunikasi interpersonal, daya tarik seseorang sangat penting. Kalau kita menyukai seseorang, akan cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengannya, positif. Sebaliknya, kalau kita tidak menyukainya, kita akan melihat segalanya secara negatif. Dengan demikian bisa dimengerti orang yang memiliki daya tarik bagi orang lain akan mempermudah pendapat dan sikapnya pada orang tersebut demikian sebaliknya. Jika orang saling menyukai ia akan mengembangkan komunikasi yang menyenangkan dan efektif. Orang akan merasa senang dan nyaman jika berada di antara orang-orang yang disukai. Sebaliknya akan merasa tegang dan resah bila berada di antara orang-orang yang tidak disukai serta ingin mengakhirinya.

Hubungan Interpersonal

9

Page 10: KOMUNIKASI

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi, kita bukan sekedar menentukan content tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk menunjukkan hubungan pesan komunikan ini disebut sebagai metakomunikasi.

Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan kepada aspek relasional. Aspek relasional inilah yang menjadi unit analisis dari komunikasi interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya sehingga makin efektif komunikasi itu berlangsung.

Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan, (baik verbal maupun nonverbal) secara timbal balik terjadi dan hal ini dinamakan komunikasi interpersonal. Ketika hubungan interpersonal interpersonal tumbuh, terjadi pula kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara para partisipan yang terlibat.

Hubungan interpersonal dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor:

1) Jumlah individu yang terlibat yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad adalah hubungan antara dua individu. William Wimot mengemukakan ciri-ciri hubungan interpersonal diad, antara lain adanya tujuan khusus, adanya fungsi yang berbeda, memiliki pola komunikasi yang khas.

Hubungan triad adalah hubungan interpersonal antara tiga orang. Dibandingkan dengan hubungan diad, hubungan ini lebih kompleks, tingkat keintiman rendah dan keputusan yang diambil berdasarkan voting.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, adalah hubungan tugas (task relationship) dan hubungan sosial (social relationship).

Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang.

Berdasarkan tingkat kedalaman/keintiman: hubungan akrab/intim.

Ruben mengemukakan tahap-tahap hubungan interpersonal, yaitu:

inisiasi;

eksplorasi;

intensifikasi;

formalisasi;

redefinisi;

10

Page 11: KOMUNIKASI

deteriorasi. Dalam kenyataannya, hubungan itu tidak selalu berjalan selaras dan bertahap seperti tersebut di atas, tetapi bisa tidak berurutan.

Mark Knapp menyebut tahap-tahap hubungan interpersonal sebagai berikut:

inisiasi;

eksperimen;

intensifikasi;

integrasi; dan

pertalian atau ikatan. Tahap-tahap ini tidak harus terjadi pada setiap hubungan interpersonal.

Mengenai tahap-tahap tersebut, Jalaluddin Rakhmat menyimpulkan bahwa perkembangan hubungan interpersonal melalui tiga tahap:

pembentukan hubungan;

peneguhan hubungan; dan

pemutusan hubungan.

Apabila dalam hubungan interpersonal terjadi konflik, akibat yang mungkin terjadi adalah berakhirnya hubungan interpersonal atau sebaliknya, meningkatnya kualitas hubungan. R.D. Nye, mengemukakan lima sumber konflik, yaitu:

kompetisi;

dominasi;

kegagalan;

provokasi; dan

perbedaan nilai.

Dalam hubungan interpersonal, akan tumbuh apa yang dinamakan pola-pola relasional sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan bagimana pola-pola relasional ini berkembang akan tergantung pada bagaimana komunikasi dilakukan. Ruben menyebutkan ada empat pola relasional:

suportif dan defensif;

tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent);

kegagalan;

provokasi; dan

perbedaan nilai.

Dalam hubungan interpersonal, akan tumbuh yang dinamakan pola-pola relasional sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan. Bagaimana pola-pola relasional ini berkembang akan

11

Page 12: KOMUNIKASI

tergantung pada bagimana komunikasi dilakukan. Ruben menyebutkan ada empat pola relasional:

uportif dan defensif;

tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent),

progresi dan regresif;

self-fulfilling dan self defeating prophecies.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola hubungan interpersonal, menurut Ruben adalah:

tingkat hubungan dan konteks;

kebutuhan interpersonal dan gaya komunikasi;

kekuasaan;

konflik.

Sedang Jalaluddin Rakhmat mengemukakan tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal, yaitu

percaya diri;

ikap; dan

ikap terbuka.

Beberapa faktor lain yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

Percaya/trust. Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:

Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.

Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.

Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.

Prilaku suportif akan meningkatkan komunikasi. Beberapa ciri prilaku suportif yaitu:

Deskripsi: penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya.

Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama- sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan.

12

Page 13: KOMUNIKASI

Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.

Empati: menganggap orang lain sebagai persona.

Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.

Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.

Sikap terbuka, kemampuan menilai secara objektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dan lain sebagainya.

Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan.

13