Upload
others
View
43
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PELATIHAN: Elemen Tahapan Strategi Komunikasi & Bauran Komunikasi
Penulis: Ir Febrina M I Siahaan M.A (Fin&Acc) M.Ikom
Penampakan Karang di kala Surut
Terendah @ Asri
-----------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan kesadartahuan masyarakat terhadap upaya konservasi alam,
sehingga mau untuk bekerja sama dalam menjaga sekitarnya, diperlukan sumber daya manusia
yang kompeten dalam berkomunikasi. Kompetensi ini dibutuhkan untuk promosi dan
pemasaran jasa lingkungan wisata alam di hutan konservasi.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dapat dilakukan melalui Pelatihan Strategi
Komunikasi Untuk Promosi dan Pemasaran Jasa Lingkungan Wisata Alam di Hutan Konservasi.
Terkait dengan pelaksanaan tersebut maka perlu ditetapkan kurikulum pelatihan dengan
Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Modul Keterampilan Berkomunikasi dibagi atas empat bagian, yang saling berkaitan satu dengan
lainnya: Modul pertama adalah tentang Komunikasi persuasi, kemudian Modul Penyusunan
Pesan Kunci dan Unique Selling Points (USP), dilanjutkan dengan Modul Media Handling Skill
dan terakhir, Modul Strategi Komunikasi (dan penyusunan Bauran Komunikasi).
Modul keempat ini akan menjadi hilir, penghujung dari seluruh modul Strategi Komunikasi yang
diajarkan pada Pelatihan Strategi Komunikasi Untuk Promosi Dan Pemasaran Jasa Lingkungan
Wisata Alam di Kawasan Konservasi. Artinya, seluruh teknik dan pemahaman yang telah
diajarkan, akan dituangkan menjadi sebuah rancangan kerja yang riil, jelas, dan terukur.
Penulis/Fasilitator
Naskah ini dimungkinkan dengan dukungan Rakyat Amerika melalui Badan Pembangunan
Internasional Amerika Serikat (USAID). Isi dari naskah ini adalah pendapat para penulis dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika Serikat
-----------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................................... i
Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................................................................................ 1
BAB 1: PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................................... 2
1.2 Deskripsi Singkat ................................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................................... 3
BAB 2: KOMUNIKASI MASSA ........................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Komunikasi ............................................................................................................................ 4
2.2 Mengapa Komunikasi Gagal ............................................................................................................... 5
2.3 Komunikasi Massa ............................................................................................................................... 6
2.4 Media Old vs Media Now .................................................................................................................. 7
BAB 3: STRATEGI KOMUNIKASI .................................................................................................................. 11
3.1 Pemahaman dan Definisi .................................................................................................................. 11
3.2 Mengapa Dibutuhkan oleh Taman Nasional ................................................................................ 11
3.3 Alasan Kegagalan Strategi Komunikasi ......................................................................................... 12
BAB 4: ELEMEN STRATEGI KOMUNIKASI ................................................................................................. 14
4.1 ANALISA SITUASI ............................................................................................................................ 15
4.2 PERUMUSAN STRATEGI ............................................................................................................... 16
4.2.1 Merangkai Tujuan Strategi Komunikasi ............................................................................................ 17
4.2.2 Menentukan Target Audiens ............................................................................................................ 17
4.2.3 Menentukan BAURAN KOMUNIKASI (Channel Media) ............................................................ 18
4.2.4 Merangkai Pesan (Coding) .................................................................................................................. 19
4.2.5 Menentukan Juru Bicara (Spokesperson) ........................................................................................ 19
4.2.6 Rencana Implementasi .......................................................................................................................... 20
BAB 5: EVALUASI STRATEGI KOMUNIKASI ............................................................................................. 22
5.1 Feedback vs Goals .................................................................................................................................... 22
BAB 6: PRESENTASI BAURAN KOMUNIKASI ........................................................................................... 23
6.1 Setiap peserta menyiapkan materi presentasi ........................................................................... 23
6.2 Diskusi Bauran Komunikasi ............................................................................................................. 23
PENUTUP .............................................................................................................................................................. 24
-----------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 1
Petunjuk Penggunaan Modul
Pada tahap pertama, peserta akan memperkaya serta mengulang kembali pemahaman tentang
Komunikasi Massa.
Pada bagian selanjutnya, peserta akan mempelajari apa itu Strategi Komunikasi dalam hal ini
fokusnya adalah pada Komunikai Massa. Mengapa demikian, karena sebagai sebuah kawasan
berskala nasional maka target audiens dari taman nasional adalah massa, bukan kalangan
tertentu saja. Jadi, sekali lagi, level komunikasi yang difokuskan adalah pada komunikasi massa,
bukan komunikasi grup juga bukan komunikasi interpersonal.
Berbicara tentang sebuah proses komunikasi, pada modul pertama kita telah membahas
elemen yang ada di dalamnya. Yaitu, bahwa komunikasi efektif akan dimulai dengan penentuan
tujuan (gagasan atau ide yang ingin dicapai), lalu elemen sumber atau sosok yang menyampaikan
pesan. Selanjutnya, elemen PESAN. Poin ini pun telah kita bahas mendalam pada modul ketiga.
Lalu selanjutnya elemen Media atau channel yang dipakai dalam komunikasi massa dan
selanjutnya target audiens dengan lebih spesifik. Misalnya, apakah target Anda pada satu
kesempatan tertentu adalah massa kelompok muda, atau massa di wilayah tertentu, gender
tertentu atau ketegori lain.
Agar informasi yang dimasukkan dalam pembuatan Strategi Komunikasi lebih lengkap dan
komprehensif, sebaiknya setiap taman nasional mengerjakan secara tim beranggotakan lebih
dari 2 orang. Dengan demikian terjadi tukar pikiran dan pengayaan materi.
Selanjutnya, strategi yang telah dibuat akan dibahas bersama dengan fasilitator. Selama
pembahasan dan evaluasi, dimungkinkan untuk pengayaan materi lebih lanjut. Selain pengayaan,
penajaman juga akan dilakukan pada aspek seperti Unique Selling Point/Proposition, juga Pesan
Kunci untuk disampaikan kepada media massa.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki tipe ekosistem yang beragam mulai dari pegunungan, hutan, laut, lahan
basah hingga sabana. Beragam ekosistem tersebut merupakan rumah bagi berbagai flora dan
fauna. Kekayaan alam di Indonesia sangat luar biasa yang merupakan karunia Tuhan yang perlu
dilestarikan. Untuk menjaga kekayaan alam tersebut diperlukan berbagai upaya agar
kelestariannya terjaga. Salah satu upaya adalah dengan melakukan strategi komunikasi yang
tepat dengan masyarakat.
Strategi Komunikasi Untuk Konservasi Alam bertujuan untuk mengukuhkan pola komunikasi,
memperkuat dan apresiasi masyarakat tidak hanya terhadap keunggulan-keunggulan di kawasan
konservasi, melainkan juga untuk memunculkan rasa bangga dan termotivasi untuk mendukung
kawasan konservasi.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menyusun strategi komunikasi untuk promosi
dan pemasaran jasa lingkungan wisata alam di kawasan konservasi.
1.2 Deskripsi Singkat
Modul ini akan menjadi bagian akhir dari keempat Modul Komunikasi Massa, Taman Nasional
di Indonesia.
Pada bagian sebelumnya peserta telah mendapat tambahan pengatahuan serta ketrampilan
tentang: bagaimana berkuminasi efektif dan persuasif, lalu menyusun pesan yang merujuk
kepada Unique Selling Points (USP) serta teknik menghadapi media terutama pada media
tradisional seperti koran dan media elektronik.
Selanjutnya, peserta juga dibekali dengan komunikasi menggunakan sosial media dan,
komunikasi massa yang berbasis pada komunitas. Keduanya adalah channel lain, selain media
tradisional, yang dapat dipakai untuk menjangkau target wisatawan.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 3
Kini setidaknya peserta telah mengenal tiga (3) channel Bauran Komunikasi Massa: media
tradisional seperti koran dan Televisi, media sosial dan terakhir komunitas.
Pada bagian akhir, peserta akan diminta untuk menuangkan seluruh materi pembelajaran ke
dalam Strategi Komunikasi.
1.3 Tujuan Pembelajaran
Dari sesi Modul Strategi Komunikasi dan Bauran Komunikasi ini diharapkan para peserta akan
dapat:
Pertama, memahami pentingnya Strategi Komunikasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
oleh KSDAE yakni menginformasikan keindahan alam dan objek wisata alam kepada target
audiens dan mendatangkan lebih banyak pengunjung ke Taman Nasional dan Kawasan
Konservasi.
Kedua, memahami unsur atau elemen pembentuk Strategi Komunikasi, termasuk di dalamnya
menentukan kombinasi pada bauran komunikasi massa; media media atau channel apa saja yang
akan dipadukan atau dibaurkan untuk mencapai tujuan strategi.
Ketiga, setelah mendapat pemahaman maka selanjutnya peserta dapat mendefinisikan apa
saja elemen strategi komunikasi yang terdapat pada masing-masing Taman Nasional. Mulai dari
penetapan tujuan dari strategi komunikasi, lalu siapa yang ditunjuk menjadi juru bicara
(spokesperson), pemilihan media hingga respon yang diharapkan.
Keempat, selain mampu menciptakan suatu Strategi Komunikasi untuk peningkatan brand
setiap Taman Nasional, peserta juga dapat mendeteksi kemungkinan adanya “noise” atau
gangguan di lapangan yang dapat menggangu tercapainya tujuan dari strategi komunikasi.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 4
BAB 2
KOMUNIKASI MASSA
2.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah rangkaian mulai dari komunikan (sender) merangkai pesan yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dia capai. Lalu, pesan tersebut akan disampaikan lewat media
yang relevan dengan audiens atau pendengar (receiver) yang ingin dituju. Selanjutnya, pesan
akan di “decoding” atau dimaknai oleh pendengar (receiver) dan dari makna yang ia tangkap
kemudian memberikan umpan balik (feedback). Keseluruhan rangkaian ini adalah sebuah
komunikasi.
Komunikasi akan efektif atau tepat sasaran ketika umpan balik atau reaksi atau respons dari
lawan bicara Anda sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai. Untuk memudahkan dalam
memahami komunikasi perlu didefinisikan lima istilah kunci dalam komunikasi yaitu:
a. Sosial, yaitu suatu konsep bahwa manusia dan interaksi adalah bagian dari proses
komunikasi. Maksudnya adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi.
Artinya, komunikasi selalu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Keduanya
memainkan peranan yang penting dalam komunikasi. Ketika komunikasi dipandang
secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berinteraksi dengan
berbagai niat, motivasi dan kemampuan.
b. Proses, yaitu suatu kejadian yang berkesinambungan, dinamis dan tidak memiliki akhir.
Maksudnya adalah komunikasi bersifat berkesinambungan. Komunikasi juga dinamis,
kompleks, dan senantiasa berubah.
c. Simbol, yaitu sebuah label arbitrer atau representasi yang diberikan pada sebuah
fenomena. Maksudnya adalah dalam komunikasi kita membutuhkan sebuah simbol yang
disepakati bersama menyampaikan atau menerima pesan.
d. Makna, yaitu sesuatu yang diambil orang dari suatu pesan.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 5
e. Lingkungan, yaitu situasi atau konteks di mana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri
atas beberapa elemen, seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi, dan latar belakang
budaya pembicara dan pendengar. Hal ini merupakan elemen-elemen lingkungan yang
harus dipertimbangkan dalam berkomunikasi.
2.2 Mengapa Komunikasi Gagal
1. Penyampaian yang buruk. Kunci terjadinya komunikasi adalah apa yang disampaikan itu
benar-benar diterima oleh lawan bicara. Jika pesan tidak sampai, maka komunikasi yang
dilakukan gagal. Kesalahpahaman biasanya terjadi karena beberapa faktor, salah satunya
penyampaian yang terburu-buru. Usahakan memperlambat kecepatan agar lawan bicara lebih
mudah menangkap.
2. Tidak mau mendengarkan. Kita tahu tidak banyak orang mau menjadi pendengar yang
baik. Padahal, sebuah pembicaraan harus terjadi dialog agar tidak buntu. Ego yang tinggi
menghalangi seseorang untuk mendengarkan. Ia memaksa orang untuk berbicara terus-
menerus dan orang lebih menurutinya. Ketika kita mengambil sikap untuk mulai
mendengarkan, maka kita sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan yang sangat
potensial.
3. Tidak merespons dengan baik. Perbincangan akan berlanjut efektif jika respons kita
menunjukkan antusiasme. Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekadar
mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang kita
pikirkan. Ekspresikan perasaan dengan penuh antusiasme.
4. Memotong pembicaraan. Faktor selanjutnya ialah memotong pembicaraan. Jika kita
melakukan itu, maka lawan bicara dapat merasakan ketidaknyamanan. Biarkan lawan bicara kita
menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk
penghargaan pada lawan bicara. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara.
5. Merasa selalu benar. Orang tidak akan terkesan jika kita selalu ingin merasa benar dalam
setiap pembicaraan. Sering kali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi, malah terdengar
seperti ceramah agama atau pembacaan putusan hakim. Maka sebaiknya kita harus memberi
waktu kepada lawan bicara untuk menyampaikan argumentasinya. Usahakan kita menerima
argumentasi tersebut tanpa memperdebatkannya.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 6
2.3 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, atau dapat dikatakan
ditujukan kepada khalayak ramai yang luar biasa banyaknya dengan menggunakan media massa,
termasuk media yang disiarkan dengan pemancar audio dan visual.
Sejak abad ke-15 media cetak terutama surat kabar (koran) selama berabad-abad menjadi
chanel utama pada komunikasi massa.
Setelah era media cetak berupa surat kabar, pamflet, newsletter dan majalah periode
berikutnya adalah kelahiran media elektronik. Diawali dengan kehadiran radio sekitar tahun
1910. Tak butuh lama untuk teknologi radio merebut hati dunia karena jangkauannya lebih luas
dan cepat dibandingkan media cetak.
Puncak dari era media elektronik adalah tahun 1950-an ketika teknologi televisi semakin
disempurnakan. Televisi tak butuh waktu lama untuk menjadi pilihan dalam komunikasi massa
karena lebih cepat ‘mencengkeram’ perhatian audiens dibanding radio juga media cetak. Jika
media cetak menggunakan text dalam menyampaikan makna dan pesan, radio dengan suara
maka televisi menggabungkan audio dan visual sekaligus. Bahkan hingga saat ini, ketika radio
dan cetak mulai ditinggalkan, televisi masih tetap mendapat tempat khusus sebagai pilihan jika
institusi/perorangan ingin menyampaikan pesan kepada khalayak ramai.
Sebuah pesan yang disampaikan kepada satu orang, akan memiliki dampak yang berbeda apabila
pesan tersebut disampaikan langsung kepada banyak orang di waktu yang bersamaan. Selain
manfaat menghemat waktu dan tenaga, komunikasi massa memiliki dampak positif keuntungan
yang cukup besar lainnya. Yaitu, mampu menggerakkan sebuah massa atau sejumlah besar
orang dan komunitas untuk melakukan suatu hal yang diharapkan melalui sebuah pesan.
Pengelola maupun pejabat terkait di lingkungan Taman Nasional harus mengingat bahwa
komunikasi massa adalah jenis kekuatan sosial yang mampu mengarahkan masyarakat dan
organisasi media untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
Komunikasi massa mampu menyebarkan pesan kepada publik secara hampir bersamaan bahkan
hanya dalam satu kali penyampaian informasi. Konten yang telah dibuat disampaikan secara
terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif lebih besar.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 7
Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan informasi antara
pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang ingin diberikan informasi.
2.4 Media Old vs Media Now
Selama puluhan bahkan ratusan tahun, media cetak dan media elektronik yaitu TV dan Radio
telah menjadi channel utama dari perusahaan, dan pemerintahan untuk menjangkau massa.
Awak Media atau wartawan menjadi penjaga gawang informasi dari narasumber ke masyarakat.
Titik balik mulai terjadi tahun 1990 saat internet – sebagaimana yang kita kenal sekarang –
ditemukan.
Namun, perkembangan teknologi informasi terutama teknologi kecepatan pengiriman DATA,
merubah segalanya. Pengiriman data yang semakin cepat membuat platform digital semakin
diminati masyarakat.
Tahun 1999 – tepat sebelum era milenial Y2K dimulai - blogger diperkenalkan. Platform ini
disebut sebagai social media perdana yang mendapat sambutan baik dari pengguna internet.
Ide, opini yang tadinya tersembunyi digoretan tulisan tangan pada kertas, kini bisa disimpan
secara digital. Tidak hanya disimpan tapi juga disebarluaskan melalui internet. Maka, blog
menjadi sebuah media dimana penulis dapat mensosialiasikan tulisannya kepada khalayak.
Friendster, Myspace, Linkedn, Flickr adalah situs situs berikut yang bermunculan, menandai
kelahiran era sosial media. Sempat jadi trend, namun perlahan memudar.
Cyberculture – budaya digital yang kita kenal sekarang – dimulai ketika tahun 2006 muncul
Facebook dan Twitter.
Awalnya, kedua platform tersebut dikembangkan untuk menjalin percakapan dengan kalangan
tertentu (social circle). Namun kini, facebook dan twitter sudah lebih menyerupai sebuah
media massa (tak resmi). Bagaimana tidak, sebagian besar masyarakat saat ini mengaku
mengakses informasi bukan lagi lewat media cetak atau TV tapi dari sosial media.
Jumlah pengguna Facebook saat ini sudah mencapai 1,69 miliar orang. Jika Facebook adalah
negara, maka ia akan menjadi negara dengan penduduk terbesar di dunia! Bahkan lebih besar
dari penduduk Cina yaitu 1,3 miliar juga India yang berada dikisaran 1,2 – 1,3 miliar penduduk.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 8
Tak heran arus informasi atau traffic yang beredar di negeri Facebook sangatlah tinggi.
Jenis-jenis media yang disebutkan pada awal pembahasan di atas seperti radio, televisi, majalah,
tabloid, surat kabar, film, dan juga buku - dimasa sekarang sering disebut dengan media
mainstream. Bahkan ada yang menyebutnya media tradisional, atau terkadang media
konservatif.
Sebaliknya, media berbasis internet termasuk Sosial Media dikenal dengan istilah New Media
atau Media Baru.
Baik Old Media maupun New Media, adalah bagian dari Bauran Komunikasi yang dapat dipakai
oleh Taman Nasional untuk menjangkau masyarakat.
Kemunculan media digital juga memunculkan kelahiran Citizen Journalism atau Jurnalisme
Warga. Yaitu, kelompok masyarakat tertentu yang bertindak seolah-oleh wartawan dan
menyebarkan informasi kepada massa.
Dalam artikel Review Jurnalisme Online tahun 2003, J. D. Lasica – wartawan senior dan penulis
buku dari American Press Institute mengklarifikasikan aktivitas media jurnalisme warga ke
dalam beberapa tipe:
• Partisipasi sebagi pemirsa, seperti aktif menyuarakan pendapat bahkan informasi melalui
kolom komentar dalam berita online, blog pribadi, foto atau video pada akun orang lain
di internet
• Memuat berita dan informasi yang seringkali dicuplik atau dikompilasi dari berbagai
sumber, dan ditayangkan pada situs-situs independen milik pribadi
• “Thin Media” yaitu, menyebarluaskan informasi melalui tulisan-tulisan pendek seperti
newsletter dan mengirimkannya via e-mail.
2.5 Audiens di Era New Media
Audiens dulu dengan sekarang, jelas beda.
Audiens atau penonton atau pembaca di era Media Tradisional cenderung pasif. Media bisa
dikatakan sepenuhnya berkuasa dan menjadi gatekeeper atau penyeleksi informasi. Artinya,
media ingin mengangkat isu apa, maka khalayak hanya bisa menelan bulat-bulat saja. Lalu,
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 9
bagaimana jika masyarakat ada yang hendak mengajukan kritik atau keluhan di zaman dahulu?
Bisa saja, tapi harus antri dengan ratusan atau bahkan ribuan pengirim surat pembaca lain.
Kalau beruntung, mungkin surat pembaca Anda akan dimuat, tentu setelah dipenggal sana-sini.
Sekarang, dunia sudah terbalik.
Jika audiens tidak setuju dengan pemberitaan media, maka mereka tinggal menulis status di
laman media sosial miliknya pribadi. Atau, bisa juga menulis komen-komen di akun media sosial
milik media-media mainstream. Atau, di laman media sosial para jurnalis atau awak redaksinya.
Artinya apa?
Pertama, sebagai institusi, kini Anda tidak hanya harus awas terhadap pendapat media massa
tapi juga khalayak ramai. Bahkan, konon netizen sudah menjadi pilar kekuatan keempat setelah
eksekutif-legislatif-yudikatif. Memang, ini hanya ungkapan guyon-guyonan. Tapi kalau
bermaksud jujur, bukankah fakta di lapangan memang sering seperti itu? Tak jarang suara
netizen adalah kini menjadi suara media massa. Dan bukan sebaliknya, seperti dahulu kala.
Kedua, seringkali apa yang menjadi suara audiens (khalayak umum), yang menjadi perbincangan
di dunia maya dan sosial media kemudian diangkat menjadi berita oleh media. Artinya, Taman
Nasional harus ekstra tenaga memerhatikan apa suara dari masyarakat yang terekam di sosial
media dan jagat internet. Bisa itu berupa komen negatif atau positif di akun sosial media Anda,
atau di akun pihak lain.
Jika dahulu tim Anda hanya fokus kepada pemberitaan media, maka kini perbincangan netizen
harus diwaspadai penuh. Karena suara mereka adalah bagian dari Jurnalisme Warga (Citizen
Journalism) yang sedikit dibahas di atas. Beri tanggapan ketika ada suara-suara miring di sosial
media, jika memang dibutuhkan. Jika lalai, brand dari Taman Nasional sudah tercoreng bahkan
sebelum Anda mulai melakukan strategi komunikasi terhadap media-media massa nasional.
2.6 BAURAN KOMUNIKASI MASSA
Selama ini Anda mungkin mengenal istilah Bauran Komunikasi pada ilmu Marketing – Bauran
Komunikasi Marketing. Istilah ini merujuk kepada strategi menggunakan mix media
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 10
(pembauran berbagai channel media) untuk memperluas market atau pasar dari sebuah
produk. Namun pada program ini kita tidak berfokus kepada penjualan sebuah produk,
melainkan mengekspos berbagai keunggulan dari Taman Nasional sekaligus memberikan
edukasi kepada massa. Maka, istilah yang lebih tepat adalah Bauran Komunikasi Massa.
Bauran Komunikasi pada komunikasi massa pada dasarnya adalah menggabungkan berbagai
media untuk menjangkau khalayak yang heterogen. Bisa heterogen dari segi usia, profesi atau
mungkin geografi. Bisa juga kriteria yang Anda pakai adalah perilaku atau motivasi dari target
audiens Anda. Contohnya, jika target audiens adalah mahasiswa (usia) yang gemar memotret
lanskap (perilaku) maka eksposur via Instagram adalah pilihan yang tepat. Untuk
memaksimalkan jangkauan, Anda bisa padukan (mixing) dengan pendekatan pada komunitas
pecinta fotografi.
Bagaimana memilih media yang tepat pada Bauran Komunikasi ini akan diulas lebih dalam pada
bab yang selanjutnya.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 11
BAB 3
STRATEGI KOMUNIKASI
3.1 Pemahaman dan Definisi
Strategi adalah perencanaan, untuk membahas perencanaan komunikasi atau strategi
komunikasi maka didapat dua konsep utamanya yaitu strategi dan komunikasi. Perencanaan
atau strategi lebih banyak didekati oleh konsep manajemen. Strategi atau perencanaan pada
hakikatnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terus-menerus serta dikelola untuk
memilih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu.
Unsur yang kedua adalah komunikasi, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communis
yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih, komunikasi juga berasal
dari akar kata communico yang artinya membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses
di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.
Jika digabungkan, maka strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen
komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima, sampai pengaruh (efek)
yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal. Definisi pakar komunikasi lain
mengatakan, Strategi Komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang menggambarkan
tentang apa yang harus dilakukan yang berhubungan dengan komunikasi dalam pencapaian
tujuan, dengan cara apa yang dapat dilakukan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dan kepada
siapa program komunikasi itu ditujukan, dengan peralatan dan dalam jangka waktu berapa lama
hal itu bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang diperoleh dari
program tersebut.
3.2 Mengapa Dibutuhkan oleh Taman Nasional
Sebaik-baiknya produk, jika tidak diketahui oleh audiens, maka produk itu tidak akan memberi
manfaat. Hanya seperti permata yang tersimpan jauh di perut bumi. Tersembunyi.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 12
Seindah-indahnya Taman Nasional, sekaya-kayanya sebuah destinasi alam tidak akan
mendatangkan pengunjung jika tidak ada Strategi Komunikasi untuk mengeksposnya kepada
dunia.
Sebelum 2010, kebanyakan orang mengetahui komputer tablet hanya di fiksi ilmiah. Namun,
Apple mengubah semua itu. Kisah tentang bagaimana Apple menciptakan dan menjual iPad
bukanlah kisah tentang bagaimana sebuah perusahaan merancang dan membuat produk yang
hebat. Juga bukan tentang kampanye public relation peluncuran sebuah produk. Ini adalah kisah
tentang bagaimana Apple menjual lebih dari 200 juta unit sebuah produk revolusioner berkat
strategi komunikasi yang radikal.
Siapa pun (lembaga, perusahaan, dan individu) membutuhkan strategi komunikasi untuk
membantu mencapai tujuan mereka. Tanpa strategi komunikasi, Anda mempertaruhkan
segalanya berputar di luar kendali. Tanpa strategi komunikasi, Anda tidak dapat memobilisasi
orang yang Anda perlukan. Tanpa strategi komunikasi, Anda pasti tidak tahu kapan, kepada
siapa atau bagaimana untuk menceritakan kisah Anda.
Strategi Komunikasi dibutuhkan oleh Taman Nasional untuk menyebarluaskan pesan
komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran
untuk memperoleh hasil optimal.
Jika merujuk kepada buku panduan penyusunan program pelatihan, yang telah diselaraskan
dengan SK. 328/ KSDAE/ PJLHK/ ICSA. 3/ 7/ 2019 tentang Strategi Komunikasi Konservasi
Alam, maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi bauran komunikasi ini bertujuan
sebagai berikut:
1) Menyebarkan informasi atau menginformasikan tentang keberadaan dan potensi yang
dimiliki oleh Taman Nasional dan Kawasan Konservasi di Indonesia;
2) Mempengaruhi atau membujuk terkait kesadartahuan tentang kelestarian Taman
Nasional dan Kawasan Konservasi, dan yang terakhir adalah;
3) Mengingatkan khalayak untuk selalu datang ke destinasi (promosi/ aspek ekonomi)
3.3 Alasan Kegagalan Strategi Komunikasi
Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan sebuah Strategi Komunikasi tidak berhasil.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 13
Pertama, tidak jelas tujuan yang ingin dicapai. Ibarat sedang dalam perjalanan, jika Anda tidak
mengetahui tujuan yang akan dicapai, bagaimana bisa menyusun strategi? Itu sebabnya,
sebagaimana telah dijelaskan pada modul sebelumnya, tentukanlah tujuan yang hendak dicapai
sebelum menjabarkan strategi secara lebih detail.
Kedua, Strategi Komunikasi tidak fleksibel. Ingatkan bahwa strategi disusun berdasarkan
sejumlah asumsi. Artinya, tetap ada ruang untuk sebuah perubahan. Jangan kaku! Ada beberapa
elemen dari sebuah strategi komunikasi, salah satunya narasumber atau orang yang berbicara
kepada massa atas nama Taman Nasional. Jika dalam perjalanannya, nama yang telah ditentukan
dalam Strategi Komunikasi ternyata dianggap kurang kompeten, atau (misalnya) berkasus
sehingga tidak bisa diterima oleh media maka jangan ragu untuk melakukan perubahan. Sekali
lagi, jangan kaku.
Ketiga, tidak valid. Dalam arti, saat membuat strategi tidak ada koordinasi antara divisi atau
lini pada organisasi. Seringkali Strategi Komunikasi dibuat secara SEKTORAL. Strategi
oleh divisi A, strategi divisi B, dan seterusnya. Akhirnya terjadi benturan. Bayangkan, jika
(contohnya) Divisi Humas menerapkan strategi “open with media” dan rajin melakukan media
event dan gathering. Sementara, divisi operasional selalu bersikap tutup mulut dan “anti
media.” Bukankah hal ini bisa jadi boomerang bagi taman nasional sendiri?
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 14
BAB 4
ELEMEN STRATEGI KOMUNIKASI
(tutorial)
Jika merujuk kepada buku panduan penyusunan program pelatihan, yang telah diselaraskan
dengan SK. 328/KSDAE/PJLHK/ICSA.3/7/2019 tentang Strategi Komunikasi Konservasi Alam,
maka penyusunan strategi komunikasi pada intinya terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu:
I. Bagian analisis situasi
II. Perumusan rencana strategi
III. Perumusan rencana implementasi
IV. Evaluasi.
Untuk mempertajam dan menyesuaikan dengan modul pelatihan komunikasi massa, maka ada
beberapa bagian akan mengalami penyesuaian. Namun, secara garis besar keempat poin di atas
tetap menjadi dasar atau acuan dalam pembuatan strategi.
Yang perlu juga untuk digarisbawahi adalah, strategi ini bukanlah sebuah strategi marketing
sebagaimana umumnya pada perusahaan swasta. Taman Nasional tidak sedang melakukan ‘hard
selling’ selayaknya menjual sebuah produk manufaktur. Produk yang akan diekspos adalah
sebuah produk alam yang selain dinikmati, juga patut untuk dipelajari juga dilestarikan
keberadaanya.
Pada program pelatihan komunikasi ini, kita hanya akan berfokus pada Bagian ke II dan ke III.
Yaitu, perihal Strategi Komunikasi dan Rencana Aksi (Action Plan).
Bagian I: Analisis Situasi
Analisis terhadap strategi komunikasi yang semestinya sudah ditetapkan dalam dokumen
rencana strategis (renstra) setiap Taman Nasional.
Bagian II: Perumusan Rencana (Strategi Komunikasi). Bagian ini merupakan bagian
perencanaan dari strategi komunikasi atas dasar analisis situasi yang telah dilakukan
sebelumnya.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 15
Bagian III: Rencana Implementasi. Rencana implementasi merupakan bagian yang berisi
mengenai rencana aksi atau program untuk menyelaraskan antara situasi, rencana dan
implementasi. Terkait dengan Komunikasi Massa, maka bagian ini lebih kepada design atau
rencana dan format KEGIATAN.
Contohnya, pelaksanaan media event dengan format Konferensi Pers, atau Media Visit, atau
Kunjungan Lapangan. Jika aktivitas yang dipilih adalah dengan Sosial Media, maka aktivitasnya
berbentuk unggahan pada platform yang telah ditentukan.
Bagian IV. Evaluasi. Tahap Evaluasi pada prinsipnya adalah mengecek rencana aksi apakah
terealisasi dan apakah tujuan yang dirancang pada Perumusan Strategi Komunikasi, tercapai
paska dilakukannya implementasi.
Berikut ini adalah hal hal yang harus diisi, setelah melalui proses koordinasi:
4.1 ANALISA SITUASI
Analisa situasi sangat dibutuhkan agar Anda memiliki konteks sekaligus lebih tepat sasaran
dalam membuat strategi.
Pada bagian di atas kita telah memahami ada 3 tujuan dari Strategi Komunikasi Taman Nasional
dan Kawasan Konservasi yaitu: memberikan informasi/pemahaman, melakukan persuasi terkait
kesadartahuan (awareness) dan promosi wisata.
Dari analisa situasi maka Anda akan dapat membuat kategori-kategori, isu atau masalah mana
yang pendekatannya adalah pemberian informasi dan pemahaman, mana yang membutuhkan
pendekatan lebih intens dalam bentuk persuasi dan mana yang harus mendapatkan promosi.
Pahamilah bahwa seringkali setiap isu atau masalah, harus direspon dengan strategi komunikasi
yang berbeda. Karena, tujuan yang dicapai tentu juga berbeda antara satu isu dengan isu yang
lain.
Berikut ini adalah contoh hasil analisa situasi yang dikutip dari Panduan Strategi Komunikasi
Kawasan Konservasi oleh Ditjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan1.
1 Dony Wahyu, dkk. Strategi Komunikasi Untuk Konservasi Alam, Ditjen KSDAE, KLHK. 2019. Hal.61
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 16
Tabel ini dihasilkan dari Uji Petik di Taman Nasional di Indonesia.
4.2 PERUMUSAN STRATEGI
Pada bagian ini, Anda harus membuka kembali modul pertama tentang Komunikasi Persuasi
pada bab 2.2 tentang Proses Komunikasi. Di sana disebutkan bahwa:
Syarat untuk terjadinya proses komunikasi adalah tersedianya unsur-unsur komunikasi.
Unsur-unsur komunikasi terdiri dari enam hal yaitu source (sumber), communicator
(komunikator – penyampai pesan), message (pesan), channel (saluran), communican
(komunikan = penerima pesan), dan effect (efek/ hasil).
Pemahaman tentang proses komunikasi di atas adalah merujuk kepada Model Komunikasi
Shannon – Weaver2:
Strategi Komunikasi yang Anda rancang untuk menanggapi isu/masalah pada Bagian I, haruslah
2 Claude E. Shannon and Warren Weaver (1949). The Mathematical Theory of Communication. University of Illinois Press
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 17
mengikuti model komunikasi di atas untuk memastikan unsur atau elemen seluruhnya telah
tercakup.
Berikut ini akan diuraikan, elemen-elemen yang harus Anda definisikan sesuai dengan kondisi
yang ada di Taman Nasional masing masing.
Untuk memudahkan pemahaman, maka akan disertakan contoh dengan mengambil salah satu
masalah yang ditemukan pada uji petik di atas namun dengan penambahan informasi fiksi, yaitu:
Target Pengunjung Belum Mengetahui Temuan Situs Baru di Kawasan Taman Nasional
Komodo.
4.2.1 Merangkai Tujuan Strategi Komunikasi
Langkah 1: Tentukan masalah yang ingin di address oleh UPT Taman Nasional
UPT Taman Nasional Komodo (TNK) menemukan fakta bahwa banyak masyarakat –
potensi pengunjung/wisatawan – di tanah air yang belum mengetahui bahwa di TNK,
selain menjadi habitat hidupnya Komodo yang diyakini sebagai hasil evolusi dari
dinosaurus juga ditemukan bukti bukti geologi maupun situs situs yang membuktikan
bahwa pulau ini dahulunya adalah satu bagian dengan Benua Australia.
Langkah 2: Definisikan TUJUAN yang ingin Anda capai
Membujuk/persuasi para backpacker se-tanah air agar mengunjungi TNK dan meninjau
lokasi/situs dimaksud.
4.2.2 Menentukan Target Audiens
Langkah 1: Tentukan siapa audiens langsung (pihak kedua) yang harus mendengar pesan
Anda dan dipengaruhi, sehingga tujuan komunikasi tercapai?
✓ Komunitas Backpacker Nusantara,
✓ Komunitas Traveler Indonesia
✓ Komunitas Diver Indonesia,
✓ Komunitas Fotografer Indonesia
Langkah 2: Tentukan siapa pihak-pihak lain yang tidak terkait langsung dengan audiens
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 18
(pihak ketiga) yang juga harus mendengar pesan dan dipengaruhi untuk mendukung
tujuan komunikasi tercapai?
✓ Operator Tour & Traveler
✓ Endorser (artis/traveler terkenal/public figure)
✓ Para Geologis/Ahli Sejarah
✓ Production House Acara sejenis ‘My Trip My Adventure’
✓ Dinas Pariwisata PEMDA Nusa Tenggara Timur
4.2.3 Menentukan BAURAN KOMUNIKASI (Channel Media)
Langkah 1. Tentukan Media Tradisional/Media Mainstream yang segmen audiensnya
adalah target audiens Anda
Langkah 2. Tentukan Platform Social Media yang segmen penggunanya adalah target
audiens Anda
Langkah 3. Tentukan bentuk aktivitas yang dibutuhkan (jika ada) untuk menjangkau
target audiens Anda
No Audiens Media Tradisional Social Media Aktivitas/
Public Outreach
1 Backpacker
Nusantara
Detik.com, IDN
Times, NET TV,
Kompas Minggu,
Instagram #
hashtag
Twitter #hashtag
- -
2 Traveler
Indonesia
Detik.com, IDN
Times, NET TV,
Kompas Minggu,
#hashtag
Twitter #hashtag
3 Diver Instagram
#hashtag
Pameran Foto Museum MACAN
4 Photographer
Indonesia
Endorser/Arbain
Rambey
Pameran Foto Museum MACAN
Kunjungan Lapangan
5 Operator Tour
Travel
Detik.com, IDN
Times, NET TV,
Kompas Minggu
---
6 Endorser/Arbain
R
Kompas Minggu Diskusi Youtube LIVE
Kunjungan Lapangan
7 Geologist Diskusi Youtube LIVE
Kunjungan Lapangan
8 Production
House
Detik.com, IDN
Times, NET TV,
Kompas Minggu
9 Dinas Pariwisata
Pemda
Detik.com, IDN
Times, TEMPO,
Kompas Minggu
Diskusi Youtube LIVE
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 19
4.2.4 Merangkai Pesan (Coding)
Langkah 1: Klustering target audiens (pihak kedua & pihak ketiga)
Langkah 2: Untuk tiap kluster susunlah PESAN UTAMA
Langkah 3: Jika pesan pada langkah ke-2 akan disampaikan lewat media cetak/elektronik
maka tambahkan data data dan informasi yang memiliki NILAI BERITA, sehingga
memperbesar kemungkinan untuk dimuat atau ditayangkan.
Langkah 4: Jika pesan pada langkah ke-2 akan disampaikan lewat media sosial maka
tambahkan HASHTAG yang menarik
Bauran Komunikasi Pesan Sumber
Media Cetak 1. Ditemukan situs kota bawah laut
2. NTT adalah Benua Australia yang hilang
3. Data data temuan baru
Media Elektronik 1. Ditemukan situs kota bawah laut
2. Video Kota Bawah Laut
SOCIAL MEDIA 1. Foto foto situs bawah laut
2. PAKET PETUALANGAN BAWAH LAUT
Hashtag #KomodoLostCity
Diskusi LIVE 1. Ditemukan situs kota bawah laut
2. NTT adalah Benua Australia yang
hilang
3. Data data temuan BARU
4. Menjadi situs heritage UNESCO
4.2.5 Menentukan Juru Bicara (Spokesperson)
Langkah 1: Tentukan beberapa alternatif tokoh/narasumber yang kompeten untuk
menjadi juru bicara
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 20
Langkah 2: Bandingkan mana diantara alternatif tokoh yang memiliki kemampuan
komunikasi yang baik
Langkah 3: Drilling/latihlah juru bicara sebelum tampil di depan media atau massa
Bauran Komunikasi Pesan Narasumber
Media Cetak Ditemukan situs kota bawah laut
NTT adalah Benua Australia yang hilang
Data data temuan baru
Menteri LHK
Menparekraf
UNESCO
Media Elektronik Ditemukan situs kota bawah laut
Video Kota Bawah Laut
Menteri LHK
SOCIAL MEDIA Foto foto situs bawah laut
PAKET PETUALANGAN BAWAH LAUT
Endorser (Hamish, Nadine)
Hashtag #KomodoLostCity
Diskusi LIVE Ditemukan situs kota bawah laut
NTT adalah Benua Australia yang hilang
Data data temuan BARU
Menjadi situs heritage UNESCO
Geologist ITB
Endorser
4.2.6 Rencana Implementasi
Sebagaimana disinggung secara singkat dibagian pembukaan, Rencana Impelementasi
adalah aktualisasi dari semua strategi yang direncanakan. Rencana Implementasi meliputi
segala detail aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan komunikasi, melalui
rencana rencana yang telah dituangkan pada Strategi Komunikasi Bauran.
Beberapa hal yang harus dijawab terkait hal ini diantaranya:
1. Bagaimana format media event yang akan Anda lakukan?
2. Kapan tanggal pelaksanaan, dimana lokasi, setting acara dan siapa penanggung jawab
acara?
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 21
3. Apa output yang diharapkan dari setiap event?
4. Apakah dibutuhkan pihak ketiga atau sejenis Event Organizer atau Konsultan untuk
membantu pelaksanaan?
Bauran Komunikasi FORMAT ACARA Narasumber
Media Cetak Konperensi Pers
Hotel di JAKARTA, bintang 4
TANGGAL ……….
Menteri LHK
Menparekraf
UNESCO
Media Elektronik Kunjungan Lapangan
TANGGAL…………
Menteri LHK untuk Keynote
SOCIAL MEDIA Kunjungan Lapangan Bersama tim
Media Elektronik. Foto akan
diunggah pada akun akun Endorser
selama 7 hari, setiap hari berikut
cerita yang dibuat oleh Copy
Writer
TANGGAL ……….
Endorser (Hamish, Nadine)
Diskusi LIVE Webinar 2x
TANGGAL ……….
IG LIVE 2x
TANGGAL ………..
Geologist ITB
Endorser
Juru bicara TNTT
Rencana Implementasi akan melibatkan banyak divisi untuk terlibat. Ruang lingkupnya melebar
dari semula urusan komunikasi dan informasi. Pelaksanaan acara biasanya akan
mengikutsertakan bagian umum, procurement dan tentu saja bagian keuangan untuk urusan
budget.
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 22
BAB 5
EVALUASI STRATEGI KOMUNIKASI
5.1 Feedback vs Goals
(Fasilitator akan memberikan umpan balik atau feedback atas pemaparan Strategi
Komunikasi tiap-tiap Taman Nasional. Sesi akan dilakukan tatap muka secara online
atau sit in class)
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 23
BAB 6
PRESENTASI BAURAN KOMUNIKASI
6.1 Setiap peserta menyiapkan materi presentasi
6.2 Diskusi Bauran Komunikasi
-----------------------------------------------------------
Modul Elemen dan Tahapan Komunikasi 24
PENUTUP