17
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E-FILLING DAN TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ANGGI SADHA MAHARANI A210140195 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E …eprints.ums.ac.id/68564/13/Naskah Publikasi-8.pdf · KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E-FILLING DAN TINGKAT PEMAHAMAN

  • Upload
    lynga

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E-FILLING DAN TINGKAT

PEMAHAMAN PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA

SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

ANGGI SADHA MAHARANI

A210140195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

ii

iii

1

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E-FILING

DAN TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan e-Filling terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak; Pengaruh tingkat pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak; dan Pengaruh

penerapan e-Filing dan tingkat pemahaman perpajakan terhadapat kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian

ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wajib

pajak di yang menggunakan E-Filing lalu diambil 70 orang sebagai sampel. Data dikumpulkan

dengan metode dokumentasi dan angket. Uji prasyarat analisis data meliputi uji normalitas, dan uji

linieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, uji F, uji R2,

dan sumbangan relatif dan efektif. Kesimpulannya adalah Penerapan Sistem E-Filling berpengaruh

positif terhadap terhadap Kepatuhan Wajib, tingkat Pemahaman Perpajakan berpengaruh positif

terhadap terhadap Kepatuhan Wajib Pajak; serta penerapan Sistem E-Filling dan Kepatuhan Wajib

Pajak secara bersama-sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Kata Kunci : Penerapan sistem e-filling, tingkat pemahaman pajak, kepatuhan wajib pajak.

Abstract

The purpose of this study was to find out the effect of the application of e-Filling on Taxpayer

Compliance; influence of the level of understanding of taxation on taxpayer compliance; and the

influence of the application of e-Filing and the level of understanding of taxation on taxpayer

compliance. This study uses descriptive quantitative methods. The population in this study were all

taxpayers who used E-Filing and taken 70 people as samples. Data was collected using

documentation and questionnaire methods. Data analysis prerequisite tests include normality test,

and linearity test. Data analysis techniques used are multiple regression analysis, t test, F test, R2

test, and relative and effective donations. The conclusions are application of E-Filling System has a

positive effect on Compulsory Compliance, the level of understanding of taxation has a positive

effect on taxpayer compliance; and application of the Taxpayer's E-Filling and Compliance System

together on Taxpayer Compliance.

Keywords: Application of e-filling system, level of understanding of tax, taxpayer compliance.

1. PENDAHULUAN

Pajak didapat dari kontribusi masyarakat (Wajib Pajak) dengan menggunakan sstem self assesment.

Sistem self assesment merupakan sebuah sistem sebuah sistem reformasi yang dilakukan oeleh

Direktorat Jenderal Pajak. Sistem self assesment adalah sistem diaman wajib pajak diberi kepercayaan

untuk menghitung dan melaporkan sendiri pajak yang terutang oleh Wajib Pajak , sedangkan petugas

pajak sendiri bertugas untuk mengawasinya. Sistem ini sangat tergantung pada kesadaran wajib pajak

dalam membayar pajak, masih banyak Wajib Pajak yang tidk patuh untuk melaporkan dan membayar

pajak.

Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di tahun 2004 dimana

Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk memenuhi aspirasi Wajib Pajak dengan mempermudah tata

1

2

cara pelaporan SPT. Hal itu ditandai denga dikeluarkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

KEP-88/PJ/2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang penyampaian SPT secara eletronik. Presiden Republik

Indonesia bersama-sama dengan DJP meluncurkan produk e-fillingatau electronic Filing System yaitu

sistem pelaporan pajak dengan SPT secara eletronik (E-Filling) yang dilakukan melalui sistem

onlineyang real time.

E-Filling adalah sarana pelaporan pajak secara online dan realtime menggunakan media

internet dengan melalui penyedia layanan aplikasi. Menggunakan E-Fillinglebih mudah dalam

menyampaikan SPT atau permohonan perpanjangan SPT tahunan tanpa harus datang ke kantor pajak.

E-Filling sangat membantu karena ada media pendukung dari Penyedia Jasa Aplikasi yang akan

membantu dalam 24 jam seharu dan 7 hari dalam seminggu. Tujuan utama E-Filling untuk

meningkatkan pelayanan kepada publik dengan memfasilitasi pelaporan SPT secara elektronik melalui

media internet kepada wajib pajak. Hal ini membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan

oleh oleh Wajib Pajak untuk mempersiapkan , memproses, dan melaporkan SPT ke kantor pajak secara

benar dan tepat waktu.

Masih ada beberapa Wajib Pajak yang tidak sepenuhnya memahami tentang peraturan

perpajakan akan berdampak pada penerimaan pajak di Indonesia. Seorang Wajib Pajak dapat dikatakan

patuh dalam kegiatan perpajakan apabila memahami secara penuh tentang peraturan perpajakan antara

lain: menegtahui dan berusaha memahami Undang-undang perpajakan, cara pengisian formulir

perpajakan, cara menghitung pajak, cara melaporkan SPT dan selalu membayar pajak tepat waktu.

Nurmantu (2005:32) salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah

tingkat pemahaman perpajakan semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan pajak atau

pengetahuan wajib pajak, maka semakin mudah pula bagi mereka untuk memahami peraturan

perpajakan dan semakin mudah pula wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakan.

Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengatahui penerapan E-Filling terhadap

kepatuhan Wajib Pajak.hasil penelitian Nurul Afia Sari (2013) memaparkan bahwa penerapan sistem e-

spt meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar yang menyampaikan SPT. Namun penerapan sistem e-

spt tidak meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak.

Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengamati dan mengetahui

pengaruh E-Filling dan pemahaman perpajakan terhadap kepatuha wajib pajak yang dituangkan dalam

penelitian yang berjudul “KEPATUHAN WAJIB PAJAK DITINJAU DARI PENERAPAN E-

FILLING DAN TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

(KPP) PRATAMA SURAKARTA

3

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Adakah pengaruh penerapan E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Surakarta ?

2) Adakah pengaruh tingkat pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta ?

3) Adakah pengaruh penerapan E-Filling dan tingkat pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta ?

Penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat buntuk meningkatkan pelayanan bagian sistem

informasi dan pemeliharaan sistem informasi yang bersangkutan. Sehingga Wajib pajak yang

melaporkan pajaknya akan merasa nyaman dalam menggunakan layanan yang sudah disediakan oleh

DJP.

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi bagi wajib pajak dalam

menyampaikan SPT menggunakan e-Filling. Sehingga Wajib Pajak lebih paham mengenai penggunaan

e-Filling dan aturan perpajakan. Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan peneliti di bidang

perpajakan. Terutama dalam mengetahi kepatuhan Wajib Pajak yang dipengaruhi penerapan E-Filling

dan tingkat pemahaman perpajakan. Selain itu dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian

selanjutnya mengenai kepatahuan wajib pajak yang dipengaruhi penerapan e-Fillingdan tingkat

pemahaman perpajakan.

2. METODE

2.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi

penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

Sedangkan, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat non-eksperimen yaitu

dengan menggunakan desain survey. Desain survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari

populasi dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai alat pengumpul data.

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratam Surakarta

Jl. Agus Salim No 01 Sondakan Laweyan Surakarta. Adapun penelitian direncanakan mulai bulan

4

April 2018 sampai dengan selesai, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) persiapan

dan konsultasi, (2) pengumpulan data, (3) pengolahan dan analisis data, (4) penulisan laporan.

2.3 Populasi, Sampel, dan Sampling.

Populasi penelitian adalah semua Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yang

menggunakan E-Filing. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Penentuan jumlah

sampel dalam penelitian menggunakan pendapat Gay. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 70 wajib pajak.

2.4 Definisi Operasional Variabel

1) Variabel Independen

Menurut Sugiyono ( 2013:61 ), “Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel bebas adalah Penerapan E-Filling (X1) dan Tingkat Pemahaman

Perpajakan (X2)

2) Variabel Dependen

Menurut sugiyono ( 2013 : 61 ), “Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah Kepatuhan Wajib Pajak( Y ).

2.5 Teknik Pengumpulan Data

1) Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:274), “Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya”. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

2) Angket

Menurut Arikunto (2006:151), angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam artian laporan tentang pribadinya. Menurut

Arikunto angket dibedakan menjadi 2, yaitu :

5

a. Angket terbuka, yaitu yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan

kalimatnya sendiri

b. Angket tertutup, yaitu yang sudah disediakan jawaban sehingga responden tinggal memilihnya

2.6 Teknik Analisis Data

1) Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian mengenai normal tidaknya distribusi suatu data.

Pada penelitian ini pengujian normalitas digunakan untuk menguji data Penerapan E-Filling

(X1), Tingkat Pemahaman Perpajakan (X2), dan Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Dasar

pengambilan keputusan:

1) Jika nilai Signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.

2) Jika nilai Signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Uji linieritas digunakan untuk menguji linier tidaknya suatu data yang

dianalisis. Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka dikatakan hubungan antara variabel X dengan Y adalah

tidak linier.

2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka dikatakan hubungan antara variabel X dengan Y adalah

linier.

Pemilihan teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan sangat teliti untuk memperoleh

hasil analisis yang tepat dan sesuai sasaran, maka teknik analisis data dalam penilitian ini adalah

sebagai berikut :

2_ Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2009:277) Analisis regresi berganda digunakan untuk dapat

mengetahui perubahan variabel Y yang disebabkan oleh variabel X. Adapun analisis regresi

berganda dapat dihitung menggunakan rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

b. Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai

berikut:

6

1) Perumusan hipotesis

Ho :β = 0 tidak ada pengaruh variabel X tehadap variabel Y

Ho :β ≠ 0 ada pengaruh variabel X tehadap variabel Y

2) Menentukan level of significant ɑ = 0,05

Dengan perbandingan antara thitung dengan ttabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Ho diterima atau Ho ditolak.

c. Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara bersama-

sama terhadap variable terikat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Perumusan hipotesis

Ho :β1 = β2 = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.

Ha :β1 ≠ β2 ≠ 0 : ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.

2) Menentukan level of significant ɑ = 0,05 atau 5%

Dengan dilakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel, jika Fhitung˃Ftabel maka akan dapat

dikatakan bahwa variabel independent dengan variable dependent secara bersama-sama

terdapat pengaruh dan sebaliknya jika Fhitung˂Ftabel tidak ada pengaruh.

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini digunakan untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan

variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dalam prosentase. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

R2 =

e. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

Menurut Hadi (2004:41) “Sumbangan relatif adalah untuk dapat mengetahui seberapa

besar sumbangan sumbangan dari masing-masing variabel prediktor terhadap kriterium Y”.

(∑ )

(∑ )

Untuk mencari Sumbangan Efektif menggunakan rumus sebagai berikut :

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Regresi Linear Berganda

Regresi berganda berdasarkan pada hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat

variabel (X) terhadap variabel terikat (Y). Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya

Tabel 1 Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.079 1.286 6.284 .000

X1_Penerapan_Sistem_Efiling .085 .031 .290 2.707 .009

X2_Tingkat_Pemahaman_Perpajakan .412 .070 .629 5.873 .000

a. Dependent Variable: Y_Kepatuhan_Wajib_Pajak

Sumber: olah data SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y = 8,079 + 0,085X1 + 0,412X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta () = 8,079 artinya bahwa Kepatuhan Wajib Pajak (Y) mempunyai nilai positif apabila

Penerapan Sistem E-Filling dan tingkat pemahaman perpajakan bernilai tetap.

b. β1= 0,085 menunjukkan variabel Penerapan Sistem E-Filling berpengaruh positif terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak, artinya apabila Penerapan Sistem E-Filling meningkat maka Kepatuhan

Wajib Pajak akan meningkat, dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.

c. β2= 0,412 menunjukkan variabel Tingkat Pemahaman Perpajakan berpengaruh positif terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak, artinya apabila Tingkat Pemahaman Perpajakan meningkat maka

Kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat, dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.

d. Nilai koefisien regresi variabel Tingkat Pemahaman Perpajakan sebesar 0,412 merupakan nilai

koefisien paling besar diantara variabel yang lainnya, artinya variabel Tingkat Pemahaman

Perpajakan merupakan variabel dominan dalam mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak.

8

3.2 Uji t

Tabel 2 Uji t (parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.079 1.286 6.284 .000

X1_Penerapan_Sistem_Efiling .085 .031 .290 2.707 .009

X2_Tingkat_Pemahaman_Perpajakan .412 .070 .629 5.873 .000

a. Dependent Variable: Y_Kepatuhan_Wajib_Pajak

Sumber: olah data SPSS, 2018

Dari tabel 2 diatas dapat disimpulkan:

1) Penerapan Sistem E-Filling (X1) mempunyai nilai thitung positif sebesar 2,707 lebih besar dari nilai

ttabel 1,667 (lihat lampiran tabel t), maka Ha diterima berarti Penerapan SIstem E-Filling

berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Kesimpulan dari pengujian ini hipotesis 1

terbukti.

2) Tingkat Pemahaman Perpajakan (X2) mempunyai nilai thitung positif sebesar 5,873 lebih besar dari

nilai ttabel 1,667 (lihat lampiran tabel t) maka Ha diterima berarti Tingkat Pemahaman Perpajakan

berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Kesimpulan dari pengujian ini hipotesis 2 terbukti.

3.3 Uji F

Tabel 3 Uji F (simultan)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 872.024 2 436.012 125.621 .000a

Residual 232.548 67 3.471

Total 1104.571 69

a. Predictors: (Constant), X2_Tingkat_Pemahaman_Perpajakan,

X1_Penerapan_Sistem_Efiling

b. Dependent Variable: Y_Kepatuhan_Wajib_Pajak

Sumber: olah data SPSS, 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 125,621 lebih besar dari F tabel 3,13 (lihat

lampiran tabel F) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel Penerapan Sistem E-

Filling dan Kepatuhan Wajib Pajak secara bersama-sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

9

3.4 Koefisien Determinasi

Tabel 3 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .889a

.789 .783 1.86302

a. Predictors: (Constant), X2_Tingkat_Pemahaman_Perpajakan,

X1_Penerapan_Sistem_Efiling

b. Dependent Variable: Y_Kepatuhan_Wajib_Pajak

Sumber: olah data SPSS, 2017

Dari hasil perhitungan regresi di atas, dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R

Square) yang diperoleh sebesar 0,783. Hal ini berarti 78,30% variasi variabel kepatuhan wajib pajak

dapat dipengaruhi oleh Penerapan Sistem E-Filling dan Tingkat Pemahaman Perpajakan. Sedangkan

sisanya sebesar 21,70% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

3.5 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Besarnya sumbangan relatif (SR%) dan sumbangan efektif (SE%) pada masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari hasil uji regresi ganda. Adapun besarnya SR dan SE

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

No Variabel Sumbangan

Relatif (SR%)

Sumbangan

Efektif (SE%)

1 Penerapan Sistem E-Filling 30,29% 23,92%

2 Tingkat Pemahaman Pajak 69,71% 55,04%

Jumlah 100% 78,96%

Sumber: olah data SPSS, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel Penerapan Sistem E-Filling dalam

memberikan sumbangan relatif sebesar 30,29%, variabel Tingkatan Pemahaman Perpajakan sebesar

69,71%. Sedangkan sumbangan efektif pada variabel Penerapan Sistem E-Filling sebesar 23,92%,

variabel Tingkat Pemahaman Pajak sebesar 55,04%.

10

3.6 Pembahasan

3.6.1 Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa Penerapan Sistem E-Filling berpengaruh positif

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil regresi linear berganda

menunjukkan nilai positif sebesar 0,085 yang artinya apabila Penerapan Sistem E-Filling meningkat

maka Kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat. Nilai t hitung sebesar 2,707 lebih besar dibanding nilai

t-tabel sebesar 1,667 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif Penerapan E-Filling

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Surakarta.

Selain itu, koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,783. Hal ini

berarti 78,30% variasi variabel kepatuhan wajib pajak dapat dipengaruhi oleh Penerapan Sistem E-

Filling dan Tingkat Pemahaman Perpajakan. Sedangkan sisanya sebesar 21,70% diterangkan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Penerapan Sistem E-Filling memberikan

pengaruh signifikan tetapi tidak dominan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak karena Penerapan Sistem E-

Filling merupakan salah satu dari beberapa upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dalam

meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.

Hasil penelitian ini sepadan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari Agustiningsih (2016)

bahwa Penerapan E-Filling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib. Penerapan E-

Filling dapat dilihat dari persepsi Wajib Pajak dalam menggunakan E-Filling. Wajib Pajak yang

menganggap bahwa E-Filling bermanfaat dan memudahkannya dalam melaksanakan kewajiban

perpajakan, akan membuat Wajib Pajak merasa puas menggunakan E-Filling dan selanjutnya membuat

Wajib Pajak semakin patuh. Jadi semakin baik penerapan E-Filling maka Kepatuhan Wajib Pajak akan

semakin meningkat.

3.6.2 Pengaruh Tingkat Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa Tingkat Pemahaman Perpajakan berpengaruh

positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil regresi linear berganda

menunjukkan nilai positif sebesar 0,412 yang artinya apabila Tingkat Pemahaman Perpajakan

meningkat maka Kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat. Nilai t hitung sebesar 5,873 lebih besar

dibanding nilai t-tabel sebesar 1,667 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif Tingkat

Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Surakarta.

Sesuai dengan Nurmantu (2005:32) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan atau

pengetahuan wajib pajak, maka semakin mudah pula bagi mereka untuk memahami peraturan

perpajakan dan semakin mudah pula wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian

11

yang dilakukan oleh Adiputra (2014) tentang Pengaruh Tingkat Pemahaman Peraturan Pajak Wajib

Pajak dan Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 25 Badan

menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peraturan pajak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

kepatuhan wajib pajak. Karena semakin tinggi tingkat pemahaman peraturan pajak wajib pajak maka

tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya juga akan semakin tinggi.

Untuk mencapai kepatuhan Wajib Pajak, perlu ditumbuhkan terus menerus kesadaran Wajib

Pajak untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kesadaran Wajib Pajak

yang semakin tinggi akan mengakibatkan perilaku Wajib Pajak yang semakin patuh pada kewajiban

perpajakan yang harus dibayarnya. Kesadaran yang tinggi muncul dari adanya motivasi wajib pajak

untuk membayarkan kewajibannya.

3.6.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian

masih memiliki keterbatasan yaitu:

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini hanya terdiri dari

duavariabel, yaitu Penerapan Sistem E-Filling dan Tingkat Pemahaman Perpajakan, sedangkan

masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak seperti faktor sistem

pembayaran, lingkungan, pekerjaan, tingkat ekonomi dan lain-lain.

2) Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang

diberikan oleh sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya.

4. PENUTUP4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Penerapan Sistem E-filing berpengaruh positif terhadap terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP

Pratama Surakarta. Hal ini didukung dengan n nilai thitung positif sebesar 2,707 lebih besar dari nilai

ttabel 1,667.

2) Tingkat Pemahaman Perpajakan berpengaruh positif terhadap terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di

KPP Pratama Surakarta. Hal ini didukung nilai thitung positif sebesar 5,873 lebih besar dari nilai ttabel

1,667.

3) Penerapan Sistem E-filing dan Kepatuhan Wajib Pajak secara bersama-sama terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak didukung dengan hasil Fhitung sebesar 125,621 lebih besar dari F tabel 3,13. Koefisien

determinasi (Adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,783 atau 78,30% variasi variabel

12

kepatuhan wajib pajak dapat dipengaruhi oleh Penerapan Sistem E-filing dan Tingkat Pemahaman

Perpajakan. Sedangkan sisanya sebesar 21,70% diterangkan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi. Variabel Penerapan Sistem E-filing dalam memberikan

sumbangan relatif sebesar 30,29%, variabel Tingkatan Pemahaman Perpajakan sebesar 69,71%.

Sedangkan sumbangan efektif pada variabel Penerapan Sistem E-filing sebesar 23,92%, variabel

Tingkat Pemahaman Pajak sebesar 55,04%.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian adalah

sebagai berikut:

1) Direktorat Jenderal Pajak diharapkan mensosialisasikan tata cara penggunaan efiling lewat iklan di

kantor pajak terutama untuk pemula. Hal ini dikarenakan rendahnya rata-rata skor yang diberikan

responden untuk butir pernyataan variabel E-Filling pada item kemudahan pengisian SPT bagi

pemula.

2) Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya lebih menyederhanakan sistem E-Filling karena banyak Wajib

Pajak yang merasa kesuliatan dalam menggunakan E-Filling.

3) Penyuluhan pajak perlu ditingkatkan dan difokuskan tentang sanksi perpajakan, karena dalam

penelitian ini pernyataan mengenai sanksi perpajakan memiliki rata-rata skor terendah dalam

variabel tingkat pemahaman perpajakan.

4) Tingkat kedisiplinan Wajib Pajak perlu ditingkatkan dengan sosialisasi mengenai pentingnya pajak

bagi pembangunan negara karena skor pernyataan mengenai kedisiplinan membayar pajak pada

variabel kesadaran Wajib Pajak memiliki skor terendah dalam penelitian ini.

5) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih memperbesar jumlah sampel dalam penelitian. Hal ini

dilakukan agar data yang dihasilakan oleh peneliti selanjutnya lebih akurat.

6) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan variabel E-Filling sebaiknya dapat memperluas

lokasi penelitian. Hal ini dilakukan agar didapatkan perbandingan hasil penerapan E-Filling.

7) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi

tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dikarenakan nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini

masih dapat ditingkatkan dengan adanya penambahan variabel bebas.

13

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Rahman. (2010). Panduan Pelaksanaan Adminitrasi Pajak:Untuk Karyawan, Pelaku Bisnis

Dan Perusahaan. Bandung: Nuansa.Diana, Sari. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Bandung:

Refika Aditama

Agoes. Sukrisno & Estralita Trisnawat.i (2013). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

Direktorat Jenderal Pajak. (2004). “E-SPT”. Diakses melalui www.pajak.go.id pada tanggal 15 Mei

2018 jam 16.28 WI`B.

Djoko Muljono. (2007). Pengantar PPh dan PPh 21 Lengkap Dengan Undang-Undang. Yogyakarta:

Andi Yogyakarta

Erly Suandy. (2011). Perencanaan Pajak, Jakarta: Salemba Empat

Gunawan Setiyadi dan Hidayat Amir. (2005).” Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakn si Indonesia.” Jurnal

Ekonomi Universitas Indonusa Esa Unggul. Vol. 10. No.2

Isroah. (2012). Perpajakan. Yogyakarta: Uny Press.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Rpublik Indonesia, Peraturan Menteri Nomoe 29/PMK.03/2015 tentang“Pengurangan dan

Pengahapusan Administrasi Pajak atas Keterlambatan Penyampian Surat Pemberitahuan,

Pembetulan Surat Pemberitahuan, Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak”

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Npmor 91/PMK.03/2015 tentang “Pengurangan atau

pengahapusan Administrasi Pajak atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan,

Pembetulan Surat Pemberitahuan, Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas

Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Menjadi Undang-Undang.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono & Agus Susanto. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS& LISREL Teori dan Aplikasi untuk

Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis: Jakarta: Salemba Empat.