14
MAKALAH TERMODINAMIKA Sistem Termodinamik a Di Susun oleh : KELOMPOK VI (Enam) 1.  Nia Lestari (06101010010) 2. Reny Marliza (06101010013) 3. Muchlas Ferdian (06101010015) 4. Gustiani (06101010018) 5. Abi Rahmat .H. (06091010020) 6. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MIPA KIMIA UNIVESITAS SRIWIJAYA 2013

KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 1/13

MAKALAH TERMODINAMIKA

Sistem Termodinamika

Di Susun oleh :

KELOMPOK VI (Enam)

1.   Nia Lestari (06101010010)

2.  Reny Marliza (06101010013)

3.  Muchlas Ferdian (06101010015)

4.  Gustiani (06101010018)

5.  Abi Rahmat .H. (06091010020)

6. 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MIPA KIMIA

UNIVESITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 2/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  ii

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas kuliah

kimia fisik sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian semester.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.

 Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan.

Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari

sebelumnya.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Bapak Dr.Effendi

 Nawawi, M.Si atas bimbingan,dorongan, dan ilmu yang telah diberikan kepada kami sehingga

kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini sebagai tugas akhir semester mata kuliah

kimia fisik tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Kami

mengucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dari semua pihak yang terkait dalam

 penyusunan makalah ini.

Pada dasarnya makalah ini kami sajikan khusus untuk membahas tentang Sistem

Terodinamika. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan

makalah ini bias memberikan pengetahuan yang mendalam tentang termodinamika kepada kita

semua.Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh

karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah

kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

Inderalaya,18 Februari 2013

Tim Penyusun

Page 3: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 3/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 4

BAB II Sistem Termodinamika ...................................................................................................... 6

2.1.Definisi Sistem Termodinamika ........................................................................................... 6

2.2.Keseimbangan Termodinamika ............................................................................................ 7

2.3.Proses .................................................................................................................................... 7

2.4.Variabel Ekstensif dan Intensif ............................................................................................. 8

2.5.Tekanan ................................................................................................................................. 8

2.6.Hukum ke-nol Termodinamika ............................................................................................. 9

2.7.Skala Suhu dan pengukurannya .......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

Page 4: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 4/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  4

BAB I

PENDAHULUAN

Termodinamika (bahasa Yunani:  thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah

fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat

dengan mekanika statistik  di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Termodinamika

adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Thermodinamika adalah ilmu tentang

energi, yang secara spesificmembahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.

Sepertitelah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalamberbagai bentuk, selain

energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energilistrik, energi nuklir, energi gelombang

elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk 

ke bentuklain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energy di alam

semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan

energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini

disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.

Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan

sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energy gelombang elektromagnetik dari matahari, dan

dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses

 pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri

manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam

maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat

 bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai

 bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Aplikasi

thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika

sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para

ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada

abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan

 pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-

 partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika

klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan

 partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu

thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik.

Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer,

yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.

Page 5: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 5/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  5

Dalam termodinamika akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan

 benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di

luar) sistem disebut lingkungan.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika

klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).

Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika

setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, 

yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam

termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, 

telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum

termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada

rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di

mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara

mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam

abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. 

Page 6: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 6/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  6

BAB II

SISTEM TERMODINAMIKA

2.1. Definisi Sistem Termodinamika

Sistem Termodinamika di definisikan sebagai zat atau suatu bidang didalam suatu ruang

yang dipilih untuk dikaji. Massa atau bidang diluar sistem disebut dengan sekeliling

( surrounding ). Sementara permukaan real ataupun imajiner yang memisahkan sistem dengan

sekelilingnya disebut dengan batas sistem (boundary).

Sistem thermodinamika terbagi menjadi dua jenis yakni sistem tertutup dan sistem terbuka.

a). Sistem tertutup (closed system).

Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak 

dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat ) maupun usaha

(work ) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun masssa tidak 

dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya

lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas

sistem tersebut. Sebagaimana gambar sistem tertutup disamping, apabila panas diberikan kepada

sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem.

Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout ).  Karena

sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan)

maka sistem ini disebut juga dengan control mass. 

Gambar 2.1. system tertutup

b). Sistem Terbuka (Open System) 

Sistem terbuka meliputi peralatan yang melibatkan adanya aliran massa kedalam atau

keluar sistem seperti pada kompresor, turbin atau nozel. Pada sistem terbuka ini, baik massa

maupun energi dapat melintasi batas sistem. Dengan demikian pada sistem ini, volume dari

sistem tidak berubah, sehingga disebut juga dengan control volume.

Page 7: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 7/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  7

Gambar 2.2 sistem terbuka

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah :

  Untuk Panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem, dan bernilai negatif bila

keluar dari sistem

  Untuk Usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila

diberikan (masuk) kedalam sistem.

Yang menjadi catatan penting adalah, persamaan thermodinamika yang akan diterapkan

 pada sistem terbuka dan tertutup adalah berbeda. Oleh sebab itu, sangat penting untuk 

mengetahui, apakah sistem yang dikaji merupakan sistem terbuka atau sistem tertutup.

2.2. Keseimbangan Termodinamik 

Pada umumnya suatu system berada pada keadaan sembarang (arbitrary state). Ini berarti

 bahwa dlam system tersebut terdapat perbedaan suhu antara bagian-bagiaannya, variasi tekanan

dan reaksi kimia. Sebuah system dikatakan seimbang dalam pengertian termidinamika, jikaa

memiliki 3 komponen kesimbangan berikut, yakni :

o  Keseimbangan mekanika,  yaitu adanya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada

sistem, itu dalam sistem sendiri (bisanya disebut juga sebagai interior) atau antara sistem

dengan lingkungannya. Kesimbangan gaya, bisa dalam bentuk akibat gravitasi, listrik,

dll. Dengan kata yang mudah dapat dikatakan, bahwa semua gaya-2 yang bekerja harus

memiliki resultant sama dengan zero. 

o  Keseimbangan Kalor, yaitu keseimbagan akan terjadi jika tidak ada perpindahan kalor 

dalam interion atau antara sistem dengan lingkungannya. Artinya semua temperatur 

dalam sistem harus sama. 

o  Keseimbangan Kimia, yaitu keseimbangan terjadi jika tidak ada reaksi kimia yang

terjadi lagi dalam system, walau dalam kecepatan yang lambat sekalipun. 

2.3. Proses

Proses ialah perubahan system dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Proses kuasistatik 

adalah proses yang merupakan rentetan keadaan seimbang tak terhingga banyak; setiap saat

keadaan seimbang itu hanya menimpang sedikit dari keadaan seimbang sebelumnya. Jika hal itu

Page 8: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 8/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  8

tak dipenuhi maka proses tersebut dikatakan tidak kuasistatik. (nonkuasistatik). Sebagai

 penjelasan contoh sebuah bejana yang dilengkapi dengan penghisap berisi sejumlah gas. Di atas

 penghisap diletakkan 2 buah anak timbangan masing-masing dengan massa 1kg. jika satu anak 

timbangan diambil, maka tekanan dan volume gas akan berubah. Jadi system ini menjalani suatu proses dan proses ini adalah nonkuasistatik. Proses kuasistatik adalah reversible (terbalikkan),

sebab tak diketahui jalan yang dilalui. Sedangkan proses nonkuasistatik bersifat irreversible (tak 

terbalikkan), sebab tak diketahui jalan yang dilalui.

2.4. Variabel Ekstensif dan Intensif 

Variabel intensif ialah variabel yang nilainya tak tergantung pada massa system. Misalnya

tekanan (P), suhu (T), massa jenis (ρ). Variable ekstensif adalah variable yang nilainya

tergantung pada massa system, misalnya volume, tenaga dakhil(internal energy), entropi.

Variable ekstensif bila dibagi dengan massa atau jumlah mol system menjadi variable intensif 

dan disebut nilai jenis ( specific value). Selanjutnyaakan digunakan lambing huruf besar untuk 

variable ekstensif dan huruf keci untuk variable intensif. Pengecualian untuk perjanjian ini ialah

variable suhu walupun intensif akan digunakan lambing huruf T sebagai missal : jika V adalah

volume zat ; m adalah massa zat dan n jumlah mol zat dalam system maka :

v = 

  volume jenis

v =   volume jenis molal

=  =

  kerapatan atau massa jenis

2.5. Tekanan

Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan

tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanandapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu

tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk 

menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di

dataran rendah tekanan lebih tinggi. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk 

menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin

kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi.

Tekanan merupakan salah satu  property yang terpenting dalam thermodinamika, dan

didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area.

Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan ( stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal),

yang didefinisikan sebagai,

1 Pa = 1 N/m2

Page 9: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 9/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  9

Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika

seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan

tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm ( standard atmosphere),

sebagai berikut.1 bar =105 Pa =0,1 Mpa =100kPa

1 atm =101. 325 Pa =101,325 kPa =1, 01325 bar

Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum

disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat

 banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser 

elektronik.

Tekanan di dalam medium kontinu disebut tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik di suatu

tempat oleh zat air setinggi h bila massa jenisnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

P =  

Tekanan seesar 1 atm didefinisikan sebagai tekanan oleh kolom air raksasa setinggi 76 cm

degnan massa jenis 13,595 x 103 kg/m3 disuatu tempat dengan g – 9,80665 m/s2 .

2.6. Hukum ke-nol Termodinamika

Hukum ke-nol termodinamika mengacu pada kesetimbangan termal dari sebuah sistem

kerja dimana sistem kerja tersebut berada dalam keadaan setimbang satu dan yang lainnya.

Seperti diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 2.3. kesetimbangan termal

Gambar diatas menjelaskan bahwa jika sistem A dan C berada dalam kesetimbangan

dengan B, maka A berada dalam kesetimbangan termal dengan B. Secara praktis ini artinya

ketiga dari sistem itu mempunyai suhu yang sama dan membentuk dasar perbandingan suhu.

Hal ini nantinya dapat dengan jelas diuraikan pada hukum kedua dan ketiga termodinamika.

Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih

mendalam, mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisa

dianggap sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi

 benda A dan benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa

saat benda A dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan

Page 10: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 10/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  10

 benda C berada dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam

keseimbangan termal, sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda C berada

dalam keseimbangan termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga

 berada dalam keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C,maka A = B. Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam

keseimbangan termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan

 benda B tidak bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A

dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda

 berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada

dalam keseimbangan termal satu sama lain.” 

Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan.

Seperti pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan

mencair (suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es

nya mencair semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es

 batu dan air hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan

kesetimbangan termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda

 pertama panci dan benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah.

Air yang bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih.

Aplikasi lainnya yaitu pengukuran termperatur.

Pengukuran temperatur ini berdasarkan prinsip hukum termodinamika ke nol. Jika kita

ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur yang sama, maka kedua benda tersebut

tidak perlu disentuhakan dan diamati perubahan sifatnya. Yang perlu dilakukana adalah

mengamati apakah kedua benda tersebut mengalami kesetimbangan termal dengan benda ketiga.

Benda ketiga tersebut adalah termometer. Biasanya yang digunakan dalam termometer adalah

 benda yang mempunyai sifat termometrik yaitu benda apapun yang memiliki sedikitnya satu

sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur. Ketika temperatur meningkat, gas memuaisehingga mendorong air raksa dalam tabung terbuka ke atas. Volume gas dipertahankan tetap

dengan menaikkan dan menurunkan reservoir. Deteksi temperatur lainnya yang luas digunakan

adalah termokopel. Termokopel bekerja berdasarkan prinsip apabila ada dua buah metal dari

 jenis yang berbeda dilekatkan, maka dalam rangkaian tersebut akan dihasilkan gaya gerak listrik 

yang besarnya bergantung terhadap temperatur. Dari semua contoh termometer yang telah

disebutkan, pada dasarnya prinsipnya sama yaitu ketika termometer menyetuh benda dengan

suhu tertentu maka akan terjadi kesetimbangan termal yang ditunjukkan oleh termometer berupa

 pemuaian pada termomter kaca, perubahan tekanan pada termometer gas tetap, dan gaya gerak 

listrik pada termokopel.

Page 11: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 11/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  11

2.7. Skala Suhu dan pengukurannya

Ada empat jenis skala suhu yang sering digunakan di antaranya adalah skala Celsius,

Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Mari mempelajari dan memahami perbedaan perbedaan

termometer fahrenheit, reamur, celcius, kelvin.

a.  Skala Celsius

Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Tahukah kamu siapa yang menetapkan skala Celsius? Skala Celsius ditetapkan oleh

seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701  – 1744). Skala temperatur 

Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air 

ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai

titik tetap atas, yaitu sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100

skala.

b.  Skala Fahrenheit 

Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air 

ditetapkan sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala

Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

c.  Skala Reamur 

Pada skala Reamur, titik beku air ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan

sebesar 80 °R. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur 

 jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

d.  Skala Kelvin

Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin memiliki

satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena

titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini

 berarti suhu 0 K sama dengan  – 273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Parailmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekulmolekul diam atau tidak bergerak.

Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin

merupakan satuan internasional untuk temperatur.

Skala yang digunakan untuk mengukur suhu dalam satuan Standar Internasional (SI) adalah

skala Celsius, dengan lambangoC. hingga tahun 1954 skala ini didasarkan pada dua titik tetap,

yaitu titik es (ice point ) dan titik uap ( steam point ). Suhu pada titik es didefinisiak 

sebagaiTahukah kamu skala termometer apa saja yang sering digunakan? Sampai saat ini ada

Perbandingan skala termometer pada Gambar di bawah ini :

Page 12: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 12/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  12

Gambar 2.4. skala suhu

Dari Gambar tersebut, diketahui bahwa 0oC = 32 oF dan 100

oC = 212

oF, serta 100 skala

Celsius = 180 skala Fahrenheit sehingga dapat dinyatakan persamaan sebagai berikut.

Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Fahrenheit sebagai berikut.

Dan juga, Dari Gambar diatas, telah diketahui bahwa titik tetap bawah skala Celsius dan

skala Reamur adalah 0 °C dan 0 °R. Adapun titik tetap atas skala Celsius dan skala Reamur 

adalah 100 oC dan 80 °R. Jadi, 100 skala Celsius = 80 skala Reamur. Sehingga dapat

dinyatakan persamaan sebagai berikut.

Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Reamur sebagai berikut:

Page 13: KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 13/13

Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika  13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007. Keseimbangan Termodinamika.http://gudangilmu.org/2007/11/26/keseimbangan-

termodinamika/(diakses pada tanggal 19 februari 2013) 

Ahmad Kurnia.2010.Tekanan Hidrostatis.http://akhmadkurnia.blogspot.com/2010/05/tekanan-

hidrostatis-tekanan-p-adalah.html (diakses pada tanggal 19 februari 2013).

Dimsiki Hadi.1993.Termodinamika.Proyek Pendidikan tenaga akademik:Jakarta.