Upload
chun-lee-tan
View
554
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
Kelebihan dan kelemahan Model PembelajaranPAKEM
Kelebihan PAKEM
1. Mengalami Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional
2. Komunikasi Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya
komunikasi antara guru dan peserta didik
3. Interaksi Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya
interaksi multi arah
4. Refleksi
Kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa
yang telah dilakukan
Kelemahan PAKEM
1. Membutuhkan dana, dalam pembelajaran yang PAKEM sering kita
memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang
proses pembelajaran
2. Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk
kerja extra dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan
pembelajaran yang diinginkan
3. Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat
menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan
4. Kurangnya kreatifitas guru, dalam pembelajaran PAKEM guru
cenderung malas untuk melalkukan pembelajaran yang inovatif.
PBM
Kelebihan
1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
4. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
5. Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri
6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah
ia lakukan
7. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
9. PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kelemahan
1. Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan
pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi
secara satu arah.
2. Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang
lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi
persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus disesuaikan
dengan beban kurikulum.
MODEL KONTEKSTUAL (CTL)
Kelebihan
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.
2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada
siswa.
3. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh
informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di
lapangan
4. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil pemberian dari
guru
5. Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang bermakna.
Kelemahan
1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual
berlangsung
2. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas
yang kurang kondusif
3. Guru lebih intensif dalam membimbing.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan
sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar
menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks
ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa
agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Kelebihan
1. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat
menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagi sumber,
dan belajar dari siswa yang lain.
2. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide
atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-
ide orang lain.
3. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
5. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang
lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap
sekolah.
6. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat
berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena
keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan
informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan
jangka panjang.
Kelemahan
1. Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif membutuhkan
waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa
terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan kurang, akibatnya keadaan
seperti ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
2. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling membelajarkan.
Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila dibandingkan dengan
pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang
harus dipelajari dan dipahami tidak dicapai oleh siswa.
3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil kelompok,
namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang diharapkan
sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap individu siswa.
4. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan ini tidak mungkin
dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan strategi.
5. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting
untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan
kepada kemampuan secara individu.
PEMBELAJARAN MANDIRI
Kelebihan
1. Membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab
2. Peserta didik mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan
3. Peserta didik mendapatkan pengalaman dan keterampilan.
4. mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu peserta didik dapat menjadi guru bagi
dirinya sendiri.
Kelemahan
1. Bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, ia belum bisa belajar
secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
2. Apa yang didapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.
TEMATIK
Kelebihan
1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta
didik.
2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan
bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan
persoalan yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan
orang lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan
yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Kelemahan
Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh
guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam
penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika
skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi
sebuah narasi yang kering tanpa makna.
LESSON STUDY
1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan
olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
2. Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.
MODEL E-LEARNING
Kelebihan
1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, dan waktu.
2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur
dan terjadwal melalui internet.
3. Siswa dapat belajar (me-review) bahan ajar setiap saat dan dimana
saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
5. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak.
6. Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.
7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
Perguruan Tinggi atau sekolah konvensional dapat mengaksesnya.
Kelemahan
8. Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara
siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar mengajar.
9. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.
10. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari
pada pendidikan.
11. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik
pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication
Technology).
12. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
13. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer).
14. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-
soal
internet.
15. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
setiap metode atau model pembelajaran pasti mempunyai ciri khas sendiri, mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Dan berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI).
Kelebihan :Pembelajaran kooperatif ini terbukti lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model-model pembelajaran individual yang digunakan selama ini. Keunggulan itu dapat dilihat pada kenyataan sebagai berikut :
1. Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata pelajaran, dan aktivitas belajar.
2. Pembelajaran kooperatif dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana.
3. Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih aktif, lebih bersemangat dan berani mengemukakan pendapat.
4. Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih termotivasi.
5. Penerapan pembelajaran kooperatif dapa membantu siswa mengaktifkan kemampuan latar belakang mereka dan belajar dari pengetahuan latar belakang teman sekelas mereka (Nur, 1998:9)
6. Siswa dapat belajar dalam kelompok dan menerapkannya dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks, serta dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam (Davidson dalam Noornia, 1997:24)
7. Dapat menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan untuk menyelesaikan tugas.
Kekurangan :1. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe GI hanya sesuai untuk diterapkan di kelas
tinggi, hal ini disebabkan karena tipe GI memerlukan tingkatan kognitif yang lebih tinggi.2. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki
prestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan, hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai lebih dominan.
3. Adanya pertentangan antar kelompok yang memiliki nilai yang lebih tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai rendah.
4. Untuk menyelesaikan materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pembelajaran yang konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman.
5. Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif tipe GI dengan baik.
Metodologi Pembelajaran : Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal
ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar melalui
kegiatan kerjasama dalam kelompok.
Karli dan Yuliariatiningsih (2002: 72) mengemukakan kelebihan model pembelajaran kooperatif, yaitu:
1. Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilannya dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis.
2. Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki oleh siswa.
3. Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan-keterampilan sosial
untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
4. siswa tidak hanya sebagai obyek belajar melainkan juga sebagai subyek belajar karena siswa
dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya.
5. siswa dilatih untuk bekerjasama, karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi juga tuntutan
untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal bagi kesuksesan kelompoknya.
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang
dibutuhkan secara langsung, sehingga apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya.
Penggunaan pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, memiliki berbagai kelebihan
atau manfaat. Kelebihan berorientasi pada optimalnya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif melalui dukungan guru dan siswa dalam pembelajaran.
Selain kelebihannya, pendekatan pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Lie (1999: 29) yaitu:
siswa yang dibagi dalam kelompok kemudian diberikan tugas. Akibatnya siswa merasa ditinggal sendiri dan
karena mereka belum berpengalaman, merasa bingung dan tidak tahu bagaimana harus bekerjasama
menyelesaikan tugas tersebut sehingga menimbulkan kekacauan dan kegaduhan.
Berdasarkan pendapat sebelumnya, jelas bahwa di samping kelebihan atau manfaat yang dapat dirasakan
oleh siswa dalam model pembelajaran kooperatif, juga terdapat kelemahan di mana hal tersebut menuntut
kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan mengawasi proses kerjasama
dalam belajar yang dilakukan oleh siswa.
Thabrany (1993: 94) mengemukakan kelebihan atau keuntungan dan kekurangan kerja kelompok atau
pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Keuntungan kerja kelompok
Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri
Dapat merangsang motivasi belajar.
Ada tempat bertanya
Kesempatan melakukan resitasi oral
Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah diingat.
2) Kekurangan kerja kelompok
Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip.
Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok, bisa terjadi kesalahan kelompok.
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif di atas, berikut diuraikan satu-per satu:
1) Kelebihan pembelajaran kooperatif
Kelebihan model pembelajaran kooperatif terdiri atas:
a) Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri
Jika belajar sendiri sering kali rasa bosan timbul dan rasa kantuk pun datang. Apalagi jika mempelajari
pelajaran yang kurang menarik perhatian atau pelajaran yang sulit. Dengan belajar bersama, orang punya
teman yang memaksa aktif dalam belajar. Demikian pula ada kesempatan bersenda gurau sesedikit
mungkin untuk mengalihkan kebosanan.
b) Dapat merangsang motivasi belajar
Melalui kerja kelompok, akan dapat menumbuhkan perasaan ada saingan. Jika sudah menghabiskan waktu
dan tenaga yang sama dan ternyata ada teman yang mendapat nilai lebih baik, akan timbul minat
mengejarnya. Jika sudah berada di atas, tentu ingin mempertahankan agar tidak akan dikalahkan teman-
temannya.
c) Ada tempat bertanya
Kerja secara kelompok, maka ada tempat untuk bertanya dan ada orang lain yang dapat mengoreksi
kesalahan anggota kelompok. Belajar sendiri sering terbentur pada masalah sulit terutama jika mempelajari
sejarah. Dalam belajar berkelompok, seringkali dapat memecahkan soal yang sebelumnya tidak bisa
diselesaikan sendiri. Ide teman dapat dicoba dalam menyelesaikan soal latihan. Jika ada lima orang dalam
kelompok itu, tentu ada lima kepala yang mempunyai tingkat pengetahuan dan kreativitas yang berbeda.
Pada saat membahas suatu masalah bersama akan ada ide yang saling melengkapi.
d) Kesempatan melakukan resitasi oral
Kerja kekompok, sering anggota kelompok harus berdiskusi dan menjelaskan suatu teori kepada teman
belajar. Inilah saat yang baik untuk resitasi. Akan dijelaskan suatu teori dengan bahasa sendiri. Belajar
mengekspresikan apa yang diketahui, apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk kata-kata yang
diucapkan.
e) Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan perisitwa lain yang mudah diingat
Melalui kerja kelompok akan dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah diingat.
Misalnya, jika ketidaksepakatan terjadi di antara kelompok, maka perdebatan sengit tak terhindarkan.
Setelah perdebatan ini, biasanya akan mudah mengingat apa yang dibicarakan dibandingkan masalah lain
yang lewat begitu saja. Karena dari peristiwa ini, ada telinga yang mendengar, mulut yang berbicara, emosi
yang turut campur dan tangan yang menulis. Semuanya sama-sama mengingat di kepala. Jika membaca
sendirian, hanya rekaman dari mata yang sampai ke otak, tentu ini dapat kurang kuat.
2) Kelemahan model pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok
Kelemahan penerapan model pembelajaran kooperatif dalam suatu pembelajaran di sekolah yaitu:
a) Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip
Kelemahan yang senantiasa terjadi dalam belajar kelompok adalah dapat menjadi tempat mengobrol. Hal
ini terjadi jika anggota kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, seperti datang terlambat,
mengobrol atau bergosip membuat waktu berlalu begitu saja sehingga tujuan untuk belajar menjadi sia-sia.
b) Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok
Debat sepele ini sering terjadi di dalam kelompok. Debat sepele ini sering berkepanjangan sehingga
membuang waktu percuma. Untuk itu, dalam belajar kelompok harus dibuatkan agenda acara. Misalnya, 25
menit mendiskusikan bab tertentu, dan 10 menit mendiskusikan bab lainnya. Dengan agenda acara ini,
maka belajar akan terarah dan tidak terpancing untuk berdebat hal-hal sepele.
c) Bisa terjadi kesalahan kelompok
Jika ada satu anggota kelompok menjelaskan suatu konsep dan yang lain percaya sepenuhnya konsep itu,
dan ternyata konsep itu salah, maka semua anggota kelompok berbuat salah. Untuk menghindarinya, setiap
anggota kelompok harus sudah mereview sebelumnya. Kalau membicarakan hal baru dan anggota
kelompok lain belum mengetahui, cari konfirmasi dalam buku untuk pendalaman.
Model pembelajaran kooperatif di samping memiliki kelebihan juga mengandung beberapa kelemahan
apabila para anggota kelompok tidak menyadari makna kerjasama dalam kelompok. Oleh karena itu,
Thabrany (1993: 96) menyarankan bahwa “agar kelompok beranggotakan 3, 5 atau 7 orang, jangan lebih
dari 7 dan sebaiknya tidak genap karena dapat terjadi beberapa blok yang saling mengobrol, dan jangan
ada yang pelit artinya harus terbuka pada kawan”.
Kelebihan dan kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif sebagai strategi mengajar
guru, maka hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam penggunaannya. Namun, faktor
profesionalisme guru menggunakan model tersebut sangat menentukan dan kesadaran murid mengikuti
pembelajaran melalui strategi kelompok. Sasaran pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan belajar
siswa sehingga penggunaan model ini akan memungkinkan siswa lebih aktif, kreatif dan mandiri dalam
belajar sesuai tuntutan materi pelajaran atau kurikulum.
Kata Kunci :
keuntungan belajar kelompok,kelemahan pembelajaran kooperatif,keunggulan dan kelemahan model
metoda dan strategi pembelajaran,Keunggulan koporatif,keungulan pembelajaran kooperatif,keburukan
dalam bekerja sama,keuntungan pembelajaran kooperatif,keuntunganbelajarberkelompok,manfaat dr
cooperatif,MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-model-pembelajaran-kooperatif.html#ixzz2vmm0JBtC
kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif
Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif. Sanjaya
(2006: 247) menuliskan beberapa keunggulan model pembelajaran kooperatif sebagai
berikut:
1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat
menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagi sumber, dan
belajar dari siswa yang lain.
2) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang
lain.
3) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
5) Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan
prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga
diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan
keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6) Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat
adalah tanggung jawab kelompoknya.
7) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi
dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
Disamping keunggulan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan
diantaranya:
1) Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif membutuhkan waktu
yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat oleh
siswa yang mempunyai kemampuan kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat
mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
2) Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling membelajarkan.
Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila dibandingkan dengan
pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus
dipelajari dan dipahami tidak dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil kelompok, namun
guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang diharapkan sebanarnya adalah
hasil atau presentasi setiap individu siswa.
4) Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan ini tidak mungkin
dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan strategi.
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk
siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada
kemampuan secara individu.