84
PENDAHULUAN osiologi merupakan salah satu mata tataran pokok dalam struktur program diklat jarak jauh tipe B (diklat terakr editasi) yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung. Mata tataran ini termasuk mata tataran ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang masyarakat. S Mata tataran ini diarahkan sebagai mata tataran pokok yang memiliki fungsi dan tujuan untuk memberikan wawasan baru dan bekal kompetensi kepada para guru SD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Melalui bidang tatar ini, diharapkan para guru SD dapat : meningkatkan pengertian tentang sikap dan tindakan manusia dalam lingkungannya berdasarkan penjelasan ilmiahnya. meningkatkan kerjasama antar manusia, karena pada umumnya mereka telah mengerti tentang latar belakang, sikap dan tindakan antara yang satu dengan yang lainnya meningkatkan suatu kehidupan yang harmonis dalam masyarakat Modul ”Sosiologi” yang akan Anda pelajari terbagi ke dalam 5 kegiatan pembelajaran. Kelima kegiatan pembelajaran tersebut ditempatkan secara sistematis sesuai dengan tahapan kompetensi dan susunan materinya. Adapun lingkup materinya adalah sebagai berikut: Kegiatan Pembelajaran 1: Sosiologi Sebagai Ilmu 1

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

  • Upload
    trandat

  • View
    256

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

PENDAHULUANosiologi merupakan salah satu mata tataran pokok dalam struktur program diklat jarak jauh tipe B (diklat terakr editasi) yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung.

Mata tataran ini termasuk mata tataran ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang masyarakat.

SMata tataran ini diarahkan sebagai mata tataran pokok yang memiliki fungsi dan tujuan untuk memberikan wawasan baru dan bekal kompetensi kepada para guru SD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Melalui bidang tatar ini, diharapkan para guru SD dapat :

meningkatkan pengertian tentang sikap dan tindakan manusia dalam lingkungannya berdasarkan penjelasan ilmiahnya.

meningkatkan kerjasama antar manusia, karena pada umumnya mereka telah mengerti tentang latar belakang, sikap dan tindakan antara yang satu dengan yang lainnya

meningkatkan suatu kehidupan yang harmonis dalam masyarakat

Modul ”Sosiologi” yang akan Anda pelajari terbagi ke dalam 5 kegiatan pembelajaran. Kelima kegiatan pembelajaran tersebut ditempatkan secara sistematis sesuai dengan tahapan kompetensi dan susunan materinya. Adapun lingkup materinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pembelajaran 1: Sosiologi Sebagai IlmuKegiatan Pembelajaran 2: Perkembangan Sosiologi di IndonesiaKegiatan Pembelajaran 3: Sekilas Tentang Teori-Teori SosiologiKegiatan Pembelajaran 4: Struktur Sosial Dalam Kajian SosiologiKegiatan Pembelajaran 5: Mobilitas Sosial Dalam Kajian Sosiologi

Secara umum, strategi pembelajaran yang disarankan agar Anda memperoleh pemahaman yang baik dari modul ini yaitu melalui:

Belajar Mandiri Diskusi kelompok Kegiatan tutorial Mengerjakan soal-soal latihan

1

Page 2: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Mengerjakan tugas mandiriKEGIATAN PEMBELAJARAN 1

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

A. Standar Kompetensi

Peserta memahami sosiologi sebagai ilmu

B. Kompetensi Dasar

Petatar mampu :1. Mengidentifikasikan pengertian sosiologi2. Mengidentifikasikan objek kajian sosiologi3. Mengidentifikasikan karakteristik dari sosiologi4. Mengidentifikasikan metode dan sosiologi

C. Daftar Referensi

1. UtamaAstrid S Susanto. (1999). Pengantar Sosiologi dan Perubahan

Sosial. Jakarta: Penerbit Putra A Bardin.

Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.

Soekanto Suryono. (1999). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2. TambahanLambang Trijono & Suharko. (1998). Sosiologi 2. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muh. Arif . (2004). Sosiologi untuk kelas X. Bandung: Habsa Jaya

Taufik R Dhoiri. (2004). Sosiologi. Bandung: Lubuk Agung.

2

Page 3: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

D. Ringkasan Materi

Sejak dilahirkan di dunia, manusia memiliki naluri untuk memperhatikan manusia lain yang ada di sekitarnya. Lingkungan pertama yang menjadi perhatian adalah keluarganya, yang teridri dari kedua orang tua, saudara dan mungkin juga orang lain yang telah dianggap menjadi bagian dari keluarga yang bersangkutan. Selanjutnya manusia juga memperhatikan lingkungan lain yang lebih luas, seperti kerabat, tetangga, kawan sepermainan, dan seterusnya. Perhatian tersebut pada awalnya bersifat naluriah saja, oleh karena sejak dilahirkan manusia memiliki hasrat yang kuat untuk senantiasa hidup bersama dengan sesama manusia. Perhatian yang bersifat naluriah tersebut mula-mula hanya merupakan pengetahuan belaka, kemudian secara lambat laun tersusun secara sistematis.

Dalam perkembangan selanjutnya, muncullah orang-orang yang secara khusus memikirkan masyarakat beserta kehidupannya secara mendalam dalam rangka mencari kebenaran yang hakiki. Berawal dari pemikiran yang mendalam seperti itulah kemudian berkembang ilmu pengetahuan, dalam hal ini adalah ilmu sosiologi. Tentu Anda ingin tahu, apakah yang dimaksud dengan ilmu sosiologi? Dalam modul ini akan dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu sosiologi.

1. Pengertian Sosiologi

Secara etimologis, sosiologi terdiri dari dua suku kata, yakni socius dan logos. Socius merupakan bahasa Latin yang berarti teman, sedangkan logos merupakan bahasa Yunani yang berarti kata, perkataan, atau pembicaraan. Dengan demikian, secara harfiah sosiologi berarti memperbincangkan teman pergaulan, atau, dapat diperluas artinya menjadi ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia atau ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Tokoh yang pertama kali mengemukakan istilah sosioligi adalah Auguste Comte (1798-1857). Pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang masyarakat telah menempatkan Auguste Comte sebagai peletak dasar ilmu sosiologi. Dalam

3

Page 4: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive, ia memberikan penjelasan tentang beberapa pendekatan umum yang dapat dipergunakan untuk mengkaji kehidupan masyarakat. Pendekatan-pendekatan umum tersebut pada akhirnya berkembang menjadi metodologi yang bersifat ilmiah. Itulah sebabnya Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Pemikiran-pemikiran Auguste Comte tentang masyarakat mendapat perhatian dari pemikir-pemikir sosial pada generasi berikutnya. Itulah sebabnya sosioloigi mengalami perkembangan secara pesat yang ditandai dengan bermunculannya ahli-ahli sosiologi. Karena objek kajian sosiologi adalah kehidupan masyarakat yang bersifat dinamis dan sangat beragam, maka terdapat beberapa perbedaan sudut pandang terhadap konsep sosiologi. Perbedaan sudut pandang tersebut tentu akan memunculkan berbagai definisi tentang sosiologi. Beberapa pendapat tentang sosiologi dapat diperhatikan pada uraian berikut: Menurut Max Weber, sosiologi merupakan ilmu yang

berhubungan dengan pemahaman terhadap tindakan-tindakan sosial dan sekaligus berhubungan dengan suatu penjelasan kausal mengenai arah, tujuan, dan konsekuensi dari tindakan sosial.

Menurut Roucek Warren, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.

Menurut Peter L Berger, sosiologi merupakan studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dengan individu.

Menurut Emile Durkheim, sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial. Selanjutnya tokoh ini juga menjelaskan bahwa fakta sosial sangat berbeda dengan fakta individual. Fakta sosial bukanlah fakta individual.

Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang; (1) hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, (2)

4

Page 5: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

hubungan antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial, dan (3) ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial lainnya. Hubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan dengan kebudayaan, hubungan antara pendidikan dengan ekonomi, hubungan antara agama dengan kehidupan sosial, dan lain sebagainya. Hubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial misalnya adalah: hubungan antara kondisi geografis dengan kebudayaan, hubungan antara iklim dengan kehidupan ekonomi, dan lain sebagainya.

Meurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Beberapa pendapat di atas menunjukkan, selain adanya perbedaan cara pandang yang ditunjukkan oleh masing-masing sosiologi, juga menunjukkan adanya aneka ragam gejala sosial yang menjadi kajian sosiologi. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelejari hubungan-hubungan antar manusia dalam kehidupan masyarakat, baik struktur sosial, proses sosial, dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

2. Tujuan dan Objek Kajian Sosiologi

Tujuan atau dapat juga disebut objek formal dari sosiologi adalah:

1. Meningkatkan pengertian tentang sikap dan tindakan manusia dalam lingkungannya berdasarkan penjelasan ilmiah.

2. Mengerti tentang latar belakang, sikap dan tindakan antara yang satu dengan yang lainnya.

3. Meningkatkan suatu kehidupan yang harmonis dalam masyarakat.

5

Page 6: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Objek materi atau objek kajian sosiologi adalah sesuatu yang telah teratur dan terjadi secara berulang dalam kehidupan sosial atau dalam kehidupan masyarakat. Agak sukar untuk memberikan suatu batasan tentang masyarakat, oleh karena istilah masyarakat terlalu banyak mencakup pelbagai faktor, sehingga kalaupun diberikan suatu definisi yang berusaha mencakup keseluruhannya, masih ada juga yang tidak memenuhi unsur-unsurnya. Beberapa orang sarjana telah mencoba untuk memberikan definisi masyarakat (society) seperti misalnya:

a. Mac Iver dan Page yang mengatakan bahwa : Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

b. Ralph Linton mengatakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

c. Selo Soemardjan, mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Walaupun definisi dari para sarjana tersebut berlainan, akan tetapi pada dasarnya isinya sama yaitu masyarakat yang mencakup beberapa unsur, sebagai berikut:

a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.

6

Page 7: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

b. Bercampur untuk waktu yang lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, tumbuhlah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sisitem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan, misalnya, manusia tidak akan mungkin hidup sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan ”mati”, manusia yang dikurung sendirian di suatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya, sehingga lama kelamaan dia akan mati.

Pada dasarnya manusia mempunyai dua hasrat yang kuat dalam dirinya, yakni:a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya

atau manusia lain di sekelilingnya (misalnya masyarakat)b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan

alam sekelilingnya.

Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut, yakni lingkungan sosial dan lingkungan alam, manusia mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Selain itu, maka dalam menyerasikan diri dengan lingkungan-lingkungan tersebut manusia senantiasa hidup dengan sesamanya, untuk menyempurnakan dan memperluas sikap tindakannya agar tercapai kedamaian dengan lingkungannya.

7

Page 8: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Dengan demikian, maka suatu masyarakat sebenarnya merupakan sistem adaptif, oleh karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi pelbagai kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Namun di samping itu, masyarakat sendiri juga mempunyai pelbagai kebutuhan yang harus dipenuhi, agar masyarakat tersebut dapat hidup terus.

Oleh karena itu, sosiologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial. Adapun posisi sosiologi dalam keseluruhan ilmu pengetahuan dapat diperhatikan dalam bagan berikut ini.

8

ILMUPENGETAHUAN

ILMU PENGETAHUAN

ALAM

ILMUPENGETAHUAN

SOSIALHUMANIOR

A

FisikaBiologiKimiaGeologiMatematikaAstrologidan lain-lain

Ilmu HukumIlmu EkonomiIlmu PolitikSejarahSosiologiAntropologidan lain-lain

Ilmu AgamaIlmu BahasaFilsafatKesenianBudi Pekertidan lain-lain

Page 9: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Objek kajian sosiologi yang merupakan fenomena sosial secara umum telah memungkinkan bagi berkembangnya beberapa cabang dalam disiplin ilmu sosiologi, diantaranya adalah:

Sosiologi Agama, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku beragama.

Sosiologi Politik, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku berpolitik.

Sosiologi Pendidikan, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku pendidikan.

Sosiologi Ekonomi, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku ekonomi.

Dan sebagainya.

Seperti telah diuraikan bahwa sosiologi telah berkembang menjadi beberapa cabang, seperti sosiologi hukum, sosiologi agama, sosiologi pendidikan, dan sebagainya.

3. Karakteristik dari SosiologiBerdasarkan sifat dan hakikatnya sebagai ilmu, sosiologi memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sosiologi tidak memiliki konsep maupun teori yang tetap dan pasti mengingat objek kajiannya adalah masyarakat yang bersifat dinamis dan majemuk. Pada dasarnya ilmu-ilmu sosial memang tidak memiliki konsep dan teori yang tetap dan pasti. Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu alam yang memiliki rumus, dalil, konsep, dan teori yang relatif lebih pasti. Misalnya, dalam mengkaji masalah perilaku menyimpang atau kenakalan remaja akan terdapat beberapa pendapat sesuai dengan sudut pandang yang dipergunakan oleh sosiologi yang bersangkutan.

9

Page 10: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kategoris, yakni terbatas dalam hal mengkaji sesuatu yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian sosiologi tidak memiliki kemampuan untuk membuat suatu prediksi terhadap sesuatu yang belum terjadi. Sosiologi bukan merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang segala sesuatu yang seharusnya terjadi. Misalnya, keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memang merupakan suatu yang secara turun temurun diwarisi dari nenek moyang bangsa Indonesia.

c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, yakni memusatkan perhatiannya terhadap gejala-gejala sosial yang bersifat universal.

d. Sebagai konsekuensi dari poin (c) di atas, maka sosiologi merupakan ilmu murni yang bersifat teoritis. Sebagai ilmu murni, sosiologi membatasi diri dari persoalan-persoalan yang bersifat penilaian. Artinya, teori-teori sosiologi tidak dipergunakan untuk menilai atau menjelaskan segi-segi moral dari suatu fenomena sosial. Sosiologi sebatas mendeskripsikan fenomena sosial berdasarkan hukum sebab akibat. Sosiologi bersifat teoritis, bahwa fenomena kehidupan masyarakat sebagai objek sosiologi dikaji secara ilmiah, konseptual dan teorits.

e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mancari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan sturktur masyarakat manusia.

f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Ciri tersebut menyangkut soal metode yang dipergunakannya dan akan dierangkan lebih lanjut pada pokok bahasan metode sosiologi.

g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia.

10

Page 11: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Hal ini bukan berarti bahwa sosiologi merupakan dasar ilmu sosial, atau bahwa sosiologi merupakan ilmu sosial yang umum, akan tetapi bahwa sosiologi menyelidiki faktor-faktor sosial dalam bidang kehidupan apa pun juga. Pusat perhatian sosiologi mungkin bersifat khusus, sebagaimana halnya setiap ilmu pengetahuan, akan tetapi lapangan penyelidikannya bersifat umun yakni kehidupan bersama manusia.

Sebagai kesimpulan, sosiologi adalah ilmu sosial yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris serta bersifat umum.

4. Metode- Metode dalam SosiologiSetelah mendapatkan gambaran dan pokok-pokok tentang ruang lingkup sosiologi beserta hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, perlu juga dijelaskan cara-cara sosiologi mempelajari objeknya yaitu masyarakat. Untuk kepentingan itu sosiologi mempunyai cara kerja atau metode yang dipergunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Kajian sosiologi setidaknya harus mencakup pengetahuan dasar tentang: (1) kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat, (2) nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari dan sekaligus mempengaruhi sikap dan perilaku hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat, (3) masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia, (4) perubahan sosial budaya yang terus menerus berlangsung, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal, dan (5) masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengkaji masalah-masalah sosial yang mendasar seperti di atas sosiologi mengembangkan suatu metode penelitian yang dikenal dengan istilah metode sosiologi. Metode yang dipakai dalam penelitian sosiologi pada umumnya lebih dari satu metode keilmuan mengingat kompleksitas fenomena masyarakat yang menjadi objek penelitian. Adapun metode yang lazim dipakai dalam penelitian sosiologi antara lain adalah sebagai berikut:

11

Page 12: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

1) Metode kualitatif, merupakan metode sosiologi yang menekankan pengumpulan data yang berupa kata-kata. Terdapat tiga macam metode kualitatif, yakni metode historis, metode komparatif, dan metode studi kasus.

Metode historis adalah metode yang dipergunakan untuk mencari dan sekaligus menganalisis data yang berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa yang lampau dalam rangka memperoleh gambaran umum tenatng fenomena kehidupan masyarakat yang terjadi pada masa silam. Contohnya adalah penelitian tentang pengaruh kolonialisme dalam peri kehidupan masyarakat Indonesia. Masalah seperti itu dapat dikaji dengan menggunakan metode historis.

Metode komparatif adalah metode sosiologi yang dikembangkan melalui kegiatan perbandingan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode komparatif dapat bersifat horisontal maupun vertikal. Metode komparatif hirisontal dapat dilakukan dengan cara melakukan studi perbandingan terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat yang satu dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat yang lain dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan metode komparatif vertikal dapat dilakukan dengan cara melakukan studi perbandingan terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat pada masa yang lampau.

Metode studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu masyarakat tertentu dalam rangka mengkaji secara mendalam fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tersebut. Alat-alat yang dipergunakan oleh metode ini adalah wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionnaires), dari daftar pertanyaan-pertanyaan (schedules). Teknik wawancara seringkali dipakai apabila diperlukan data penting dari masyarakat lain. Teknik wawancara dapat dilaksanakan secara tidak tersusun dan secara tersusun. Pada yang pertama, penyelidik menyerahkan pembicaraan kepada orang yang diajak

12

Page 13: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

berwawancara, sedangkan pada yang terakhir, penyelidik yang memimpin pembicaraan.

2) Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pengumpulan data dalam bentuk angka-angka. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengukur gejala-gejala sosial dengan ukuran-ukuran yang jelas. Terdapat dua macam metode kuantitatif, yaitu metode statistik dan metode sociometry.

Metode statistik adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengkaji fenomena sosial melalui data-data statistik.

Metode sociometry adalah metode penelitain yang bertujuan untuk mencari hubungan-hubungan anatar manusia dalam kehidupan masyarakat secara kuantitatif.

3) Metode Induktif adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kajian-kajian terhadap fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kesimpulan umum.

4) Metode deduktif adalah metode penelitian yang

dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kaidah-kaidah umum untuk dijadikan alat dalam mengkaji fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat.

5) Metode empiris adalah metode penelitian yang dlakukan dengan cara yang intensif dan sistematis dalam rangka menggali kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Metode empiris tersebut dipergunakan untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap mengenai permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

6) Metode fungsionalisme, metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan

13

Page 14: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini berpendirian pokok bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal-balik yang saling pengaruh mempengaruhi, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri terhadap masyarakat.

Metode-metode sosiologi tersebut di atas bersifat saling melengkapi dan para ahli sosiologi seringkali menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki obyeknya. Kecuali metode-metode tersebut di atas, masing-masing ilmu pengetahuan dan juga sosiologi mempunyai perlengkapan alat-alatnya sendiri yaitu alat-alat yang disebut konsep untuk menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam lapangannya khususnya untuk sosiologi yaitu masyarakat.

E. Saran Pembelajaran

Anda baru saja mempelajari topik ”Sosiologi Sebagai Ilmu”. Dalam rangka meningkatkan pemahaman materi yang telah Anda pelajari, sebaiknya lakukanlah saran-saran sebagai berikut: Carilah literatur yang relevan dengan materi tentang

pengertian sosiologi sebagai ilmu. Lengkapilah wawasan pengetahuan Anda mengenai

materi ini dengan buku-buku sumber tersebut, atau dapat juga melalui internet, surat kabar dan media lainnya.

F. Latihan

Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru saja anda pelajari, kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini yang menurut anda merupakan jawaban yang paling benar.

1. August Comte yang masa hidupnya 1789-1857, seorang ahli filsafat Perancis diakui sebagai Bapak ilmu Sosiologi karena...A. pendapatnya telah tiba waktunya semua penelitian

terhadap masyarakat, memasuki tahap ilmiah

14

Page 15: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

B. beliau telah menyusun ilmu tentang kemasyarakatan secara sistematis dengan memmpergunakan logika

C. penelitiannya telah sampai pada tahap ilmiah

D. gabungan antara A dan B

2. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, sehingga dengan sendirinya ilmu sosiologi bertalian erat dengan ilmu sosial lainnya, antara lain A. ilmu hukum/politikB. ilmu antropologiC. ilmu ekonomiD. gabungan A, B dan C

3. Pemikiran terhadap masyarakat yang lambat laun menjadi ilmu sosiologi, ternyata pertama kali terjadi di Perancis, tetapi pada abad belakangan ini pesat sekali perkembangannya di negara ...A. Perancis C. JermanB. Inggris D. Amerika Serikat

4. Ilmu pengetahuan sosiologi dalam mempelajari objeknya menggunakan bermacam-macam cara atau metode ...A. Metode historisB. Metode historis komparatifC. Metode kualitatif dan kuantitatifD. Metode deduksi

5. Sejak manusia telah mengenal kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia telah menarik perhatian orang-orang karena...A. manusia adalah makhluk masyarakatB. manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnyaC. manusia mempunyai sifat ingin tahuD. manusia ingin menciptakan masyarakat yang aman dan

bahagia.

15

Page 16: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA

A. Standar Kompetensi

Peserta memahami perkembangan sosiologi di Indonesia

B. Kompetensi Dasar

Petatar mampu :1. Menjelaskan permulaan sosiologi di Indoensia2. Menjelaskan perkembangan sosiologi sesudah perang dunia

kedua.

C. Daftar Referensi

1. Utama

Astrid S Susanto. (1999). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Penerbit Putra A Bardin.

Koentjaraningrat. (1980). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru

Soekanto Suryono. (1999). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2. Tambahan

Lambang Trijono & Suharko. (1998). Sosiologi 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muh. Arif . (2004). Sosiologi untuk kelas X. Bandung: Habsa Jaya

16

Page 17: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Taufik R Dhoiri. (2004). Sosiologi. Bandung: Lubuk Agung.

D. Ringkasan Materi

1. Permulaan Sosiologi di IndonesiaWalaupun pada hakekatnya belum pernah mempelajari teori-teori formal sosiologi sebagai ilmu pengetahuan namun banyak diantara mereka yang telah memasukkan unsur-unsur sosiologi ke dalam ajaran-ajarannya.

Ajaran Wulang Reh yang diciptakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro IV dari Surakarta antara lain mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan yang berbeda, banyak mengandung aspek-aspek sosiologi, terutama dalam bidang hubungan antar golongan.

Almarhum Ki Hajar Dewantoro, pelopor utama yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di Indonesia, memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsep-konsepnya mengenai kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang dengan nyata dipraktekkan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.

Dari keterangan-keterangan di atas, nyatalah bahwa unsur-unsur sosiologi tidak digunakan dalam suatu ajaran atau teori yang murni sosiologis, akan tetapi sebagai landasan untuk tujuan lain yaitu ajaran tata hubungan antar manusia dan pendidikan. Apabila dilihat hasil-hasil karya para sarjana (kebanyakan) orang Belanda, sebelum perang dunia kedua, yang mengambil masyarakat Indonesia sebagai pusat perhatiannya seperti misalnya tulisan-tulisan Snouck Hurgronje, van Vollenhoven, ter Haar, Duyvendak dan lain-lain, maka di dalam hasil-hasil karya itupun tampak adanya unsur-unsur sosiologis yang dipergunakan dan dikupas secara ilmiah, akan tetapi kesemuanya hanya dalam kerangka yang non-sosiologis dan tidak sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Hal itu tidaklah berarti bahwa metode yang digunakan untuk meneropong sesuatu masalah atau gejala sosiologis adalah

17

Page 18: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

salah atau tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sama sekali tidak. Keterangan di atas hanyalah dimaksudkan untuk menyatakan, bahwa sosiologi, pada waktu itu di Indonesia, dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan demikian sosiologi, pada waktu itu di Indonesia, dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi pada saat itu belum dianggap cukup penting dan cukup dewasa untuk dipelajari dan dipergunakan sebagai ilmu pengetahuan, terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta pada waktu itu adalah satu-satunya lembaga perguruan tinggi yang sebelum perang dunia kedua, memberikan kuliah-kuliah sosiologi di Indonesia. Di sinipun ilmu pengetahuan tersebut hanyalah dimaksudkan sebagai pelengkap bagi mata pelajaran ilmu hukum. Yang memberikan kuliah-kuliah pun bukanlah sarjana-sarjana yang secara khusus memusatkan perhatiannya pada sosiologi, oleh karena pada waktu itu belum ada spesialisasi sosiologi baik di Indoenesia maupun di negeri Belanda. Sosiologi yang dikuliahkan pada waktu itu untuk sebagian besar bersifat filsafat sosial dan teoritis, berdasarkan buku-buku hasil karya Alfred Vierkandt, Leopold von Wiese, Bierens de Haan, Steinmetz dan sebagainya.

Pada tahun-tahun 1934/1935 kuliah-kuliah sosiologi pada Sekolah Tinggi Hukum tersebut malah ditiadakan oleh karena pada waktu itu, para gurubesar yang memegang tanggung jawab dalam menyusun daftar kuliah berpendapat bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hukum.

Di dalam pandangan mereka, yang perlu diketahui adalah hukum positif yang peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu. Apa yang menjadi sebab terjadinya suatu peraturan dan apa yang sebenarnya menjadi tujuannya, dianggap tidak penting dalam pelajaran ilmu hukum. Yang penting adalah perumusan peraturan dan sistem-sistem untuk menafsirkannya.

18

Page 19: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Di dalam tingkat perkembangan sosiologi yang demikian, teori lebih diutamakan sedangkan ilmunya belum dianggap penting untuk dipelajari tersendiri, maka tidak dapat diharapkan berkembangnya penelitian sosiologis yang mencoba menemukan kenyataan-kenyataan sosiologi dalam masyarakat Indonesia.

2. Perkembangan Sosiologi Sesudah Perang Dunia ke-2Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia yaitu Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya memberi kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (Akademi tersebut kemudian dilebur ke dalam Universitas Negeri Gajah Mada dan kemudian menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik). Beliau memberikan kuliah-kuliah di dalam bahasa Indonesia, dan merupakan suatu kejadian baru, sebab sebelum perang dunia kedua, semua kuliah pada perguruan-perguruan tinggi diberikan dalam bahasa Belanda. Pada Akademi Ilmu Politik tersebut, sosiologi juga dikuliahkan sebagai ilmu pengetahuan dalam jurusan pemerintahan dalam negeri, hubungan luar negri dan publisistik. Oleh sebab itu, maka kuliah-kuliah dalam ilmu pengetahuan tersebut sukar sekali untuk mencetuskan keinginan pada para sarjana, untuk memperdalam dan kemudian memperkembangkan sosiologi. Dengan dibukanya kesempatan bagi para sarjana dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negri sejak tahun 1950, mulailah ada beberapa oarng Indonesia yang memperdalam pengetahuannya tentang sosiologi, bahkan ada diantaranya yang mempelajari ilmu tersebut secara khusus. Bertambahnya orang-orang yang memperdalam dan mengkhususkan diri dalam sosiologi tidak hanya menjadi dorongan untuk berkembangnya dan meluasnya ilmu pengetahuan tadi, akan tetapi sekaligus membawa perubahan dalam sifat dan sosiologi di Indonesia. Buku Sosiologi dalam bahasa Indonesia mulai diterbitkan sejak satu tahun setelah pecahnya revolusi fisik yaitu Sosiologi Indonesia oleh Djody Gondokusumo yang memuat beberapa pengertian elementer dari sosiologi yang teoritis dan bersifat sebagai filsafat. Buku itu pada saat tersebut, mendapat sambutan baik mengingat suasana revolusi fisik pada waktu itu, dimana mulai terasa suatu kehausan pada golongan terpelajar

19

Page 20: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

akan ilmu pengetahuan yang mungkin akan dapat membantu mereka di dalam usaha-usahanya memahami perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat dalam masyarakat Indonesia. Kira-kira dalam tahun 1950, setelah usai revolusi fisik, menyusullah suatu buku Sosiologi yang diterbitkan oleh Bardosono, yang sebenarnya merupakan sebuah diktat yang ditulis seorang mahasiswa yang mengikuti kuliah-kuliah sosiologi dari seorang gurubesar yang tidak disebutkan namanya dalam buku tersebut.

Selanjutnya dapatlah dikemukakan buku karangan Hassan Shadly dengan judul Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia yang merupakan buku pelajaran pertama di dalam bahasa Indonesia yang memuat bahan-bahan sosiologi yang modern. Dalam suasana perkembangan perguruan tinggi di Indonesia, juga karena kurangnya buku-buku sosiologi dalam bahasa Indonesia, maupun yang diimpor dari luar negeri, ditambah pula kekurang mampuan yang ada pada para mahasiswa tingkat Persiapan maka buku Hassan Shadily (lulusan Cornell University di Amerika Serikat) memenuhi keperluan para mahasiswa yang mulai belajar ilmu pengetahuan tersebut sebagai ilmu pembantu.

Para pengajar yang mengikuti ajaran sosiologi teoritis filosofis lebih banyak mempergunakan terjemahan buku-bukunya P.J Bouman, yaitu Algemene Maatschappijleer dan Sociologie, bergrippen en problemen serta buku Lysen yang berjudul Individu en Maatschhappij.

Lebih luas, tetapi uraian mengenai pengertian-pengertian pokoknya kurang sistematis, adalah buku pelajaran sosiologi yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas hasil karya Mayor Polak, seorang warga negara Indonesia bekas anggota Pangreh Praja Belanda, yang telah mendapat pelajaran sosiologi sebelum perang dunia kedua pada Universitas Leiden di negeri Belanda. Mayor Polak juga telah menulis suatu buku mengenai Sosiologi khusus yang berjudul Pengantar Sosiologi Pengetahuan, Hukum dan Politik yang terbit pada 1967.

Sesuai dengan taraf permulaan dalam perkembangan ilmu sosiologi dewasa ini di Indonesia, maka adanya buku-buku berbahasa Indonesia dalam bidang tersebut masih bersifat

20

Page 21: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

sebagai buku pelajaran untuk menolong para mahasiswa di dalam pelajarannya tentang asas-asas serta persoalan-persoalan dari ilmu pengetahuan itu. Sepanjang pengetahuan, kecuali buku Mayor Polak, pada dewasa ini buku lain dalam bahasa Indonesia mengenai masalah-masalah sosiologi khusus adalah sosiologi hukum oleh Satjipto Rahardjo, Soerjono Soekanto dan lain-lain, serta juga sosiologi kota oleh N.Daldjoeni dan sebagainya.

Buku-buku Sosiologi yang dikarang oleh orang Indonesia, dapat disebutkan pula buku Social Changes in Yogyakarta hasil karya Selo Soemardjan yang terbit dalam tahun 1962. Buku yang ditulis dalam bahasa Inggris itu merupakan disertasi penulis untuk mendapatkan gelar doktor pada Cornell University Amerika Serikat. Isinya adalah tentang perubahan-perubahan dalam masyarakat di Yogyakarta sebagai akibat dari revolusi politik dan sosial, pada waktu revolusi masih berpusat di kota Yogyakarta. Bersama Soelaeman Soemardi, pengarang yang sama telah menghimpun bagian-bagian terpenting dari beberapa text-book ilmu sosiologi dalam bahasa Inggris yang disertai dengan pengantar ringkas dalam bahasa Indonesia. Buku yang berjudul Setangkai Bunga Sosiologi itu diterbitkan pada tahun 1964 dan dipakai sebagai bacaan wajib pada beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta. Tidak kurang pentingnya pula bagi perkembangan sosiologi adalah karangan-karangan pendek mengenai masalah-masalah sosiologi yang tersebar di sana-sini, baik dalam bentuk publikasi yang dicetak dalam majalah-majalah berkala atau tidak berkala, maupun dalam bentuk stensilan yang hanya dapat dibaca dalam kalangan peminat yang tidak luas.

Pada dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai Fakultas Sosial dan Politik atau Fakultas Ilmu Sosial di mana sosiologi diberikan sampai tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat persiapan. Namun, belum ada Universitas yang mempunyai Fakultas tersendiri khusus untuk sosiologi. Yang telah ada ialah jurusan sosiologi pada beberapa Fakultas, misalnya pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia dan pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas Pajajaran. Dari jurusan sosiologi itulah diharapkan sumbangan dan dorongan lebih

21

Page 22: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

besar untuk mempercepat dan memperluas perkembangan sosiologi di Indonesia untuk kepentingan umum dan masyarakat.

Penelitian-penelitian sosiologis di Indonesia belum mendapat tempat yang sewajarnya, oleh karena masyarakat masih terlampau percaya pada angka-angka yang relatif mutlak. Sosiologi tidak akan mungkin menghasilkan hal-hal yang berlaku mutlak, oleh karena masing-masing manusia mempunyai kekhususan, sehingga sulit sekali untuk menerapkan teori-teori sosiologi secara umum. Apalagi masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang mempunyai bermacam-macam suku. Dalam hal ini masih diperlukan usaha yang tekun dan keras untuk menempatkan penelitian sosiologis pada tempat yang semestinya.

E. Saran PembelajaranSetelah anda mempelajari kegiatan pembelajaran 2 mengenai perkembangan sosiologi di Indonesia, anda dapat melakukan diskusi kelompok dengan rekan sejawat untuk membahas materi tersebut. Selain itu dapat juga dengan membaca dari sumber pustaka lain untuk menambah wawasan anda.

F. LatihanDalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru saja anda pelajari, kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini yang menurut anda merupakan jawaban yang paling benar.

1. Untuk pertama kali perkuliahan sosiologi diberikan pada Sekolah Tinggi Hukum di Indonesia secara integral dengan ilmu hukum, dengan alasan ...A. belum ada sarjana spesialis ilmu sosiologiB. karena sosiologi erat hubungannya dengan ilmu hukumC. seosiologi belum dianggap penting diberikan secara

khusus kepada mahasiswaD. kombinasi antara A dan B

22

Page 23: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

2. Ada beberapa alasan ilmu sosiologi malah tidak diberikan lagi pada Sekolah Tinggi Hukum pada masa penjajahan, karena... A. hukum positif lebih dipentingkanB. sosiologi termasuk filsafat kemasyarakatanC. pengetahuan tentang bentuk dan susunan masyarakat

beserta proses yang terjadi di dalamya tidak penting diketahui

D. kombinasi A dan B

3. Sesudah negara RI berdiri, maka semua perkuliahan di pergurauan tinggi diberikan dengan bahasa Indonesia dan oleh orang Indonesia sendiri. Sosiologi diberikan untuk pertama kali oleh ...A. Mr. Djodi GondokusumoB. Mr. Soenarjo KolopakingC. BardosonoD. Hasan Shadely,MA

4. Beberapa sarjana Indonesia telah membuat pendidikan khusus Ilmu Sosiologi di Cornel University AS, maka beliau-beliau itulah sebagai pelopor bangsa yang membawa ilmu sosiologi ke Indonesia, yaitu …A. Prof. Dr. KoentjaraningratB. Prof. Dr. Selo Soemardjan C. Mr. Djody GondokusumoD. Kombinasi A, B dan C

5. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit, artinya ...A. sosiologi membatasi diri pada peristiwa yang terjadi hari ini B. sosiologi erat hubungannya dengan antropologiC. yang diperhatikan adalah bentuk-bentuk dan pola-pola

peristiwa dalam masyarakat, bukan wujud yang konkritD. sosiologi ilmu yang bersifat khayalan

23

Page 24: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3SEKILAS TENTANG TEORI-TEORI SOSIOLOGI

A. Standar Kompetensi

Peserta memahami tentang teori-teori sosiologi

B. Kompetensi Dasar

Petatar mampu :1. Menguraikan teori-teori sosiologi2. Menguraikan perhatian masyarakat sebelum Comte3. Menguraikan Sosiologi Auguste Comte (1798-1853)4. Menguraikan Sosiologi sesudah Comte

C. Daftar Referensi1. Utama

Astrid S Susanto. (1999). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Penerbit Putra A Bardin.

Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.

Soekanto Suryono. (1999). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2. Tambahan

Doyle Paul Johnson. (1986). Teori Sosiologi 1. Jakarta: Penerbit: PT Gramedia

24

Page 25: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Doyle Paul Johnson. (1986). Teori Sosiologi 2. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia.

Taufik R Dhoiri. (2004). Sosiologi. Bandung: Lubuk Agung.

D. Ringkasan Materi

1. Apakah Teori ?Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Oleh sebab itu, dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Suatu variabel merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, seperti misalnya, usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Bagi seseorang yang mempelajari sosiologi, maka teori-teori tersebut mempunyai beberapa keguanaan, antara lain:

a. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut obyek yang dipelajari sosiologi.

b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi.

c. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi.

d. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian.

e. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui ke arah mana masyarakat akan

25

Page 26: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada masa yang lampau dan pada dewasa ini.

Di bawah ini akan diberikan suatu gambaran atau deskripsi tentang perkembangan teori-teori sosiologis. Hal ini berbeda dengan gambaran tentang perkembangan sosiologi dari sudut teoritis. Suatu gambaran tentang perkembangan sosiologis dari sudut teoritis akan dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana mengendalikan perkembangan sosiologi pada masa-masa mendatang. Gambaran tersebut lebih tepat apabila diberikan di dalam suatu buku, yang secara khusus membahas perkembangan teori-teori sosiologi. Selanjutnya diuraikan secara garis besar dan secara kronologis, beberapa teori sosiologi yang menonjol, yang pada umumnya berasal dari cendekiawan Barat.

2. Perhatian Terhadap Masyarakat Sebelum ComteMasa Auguste Comte dipakai sebagai patokan, oleh karena sebagaimana dinyatakan di muka Comte yang pertama kali memakai istilah atau pengertian Sosiologi. Sosiologi dapatlah dikatakan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang relatif muda usianya, karena baru mengalami perkembangan sejak masanya Comte tersebut. Akan tetapi dilain pihak, perhatian-perhatian serta pikiran-pikiran terhadap masyarakat manusia telah dimulai jauh sebelum masa Comte.

Seorang filosof Barat yang untuk pertama kalinya menelaah masyarakat secara sistematis adalah Plato (429-347 SM), seorang filosof Romawi. Sebetulnya Plato bermaksud untuk merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya. Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang teridiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan inteligensia. Inteligensia merupakan unsur pengendalai, sehingga suatu negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari ketiga unsur yang berimbang atau serasi tadi.

Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam masyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan

26

Page 27: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

fungsional anatara lembaga-lembaga tersebut yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh. Dengan demikian maka Plato berhasil merumuskan suatu teori organis tentang masyarakat, yang mencakup bidang-bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah adanya sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan.Aristoteles (384-322 S.M) mengikuti sistem analisis secara organis dari Plato. Di dalam bukunya Politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat. Pengertian politik digunakannya dalam arti luas mencakup juga berbagai masalah ekonomi dan sosial. Sebagaimana halnya dengan Plato, perhatian Aristoteles terhadap biologi telah menyebabkannya mengadakan suatu analogi antara masyarakat dengan organisme biologis manusia. DI samping itu Aristoteles menggarisbawahi kenyataan bahwa basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti yang sempit).

Pada akhir abad pertengahan muncul ahli filsafat Arab Ibn Khaldun (1332-1406) yang mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku clan, negara dan sebagainya, adalah rasa solidaritas. Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antar manusia.

Pada zaman Renaissance (1200-1600), tercatat nama-nama seperti Thomas More dengan Utopia-nya dan Campanella yang menulis City of the Sun. Mereka masih sangat terpengaruh oleh gagasan-gagasan terhadap adanya masyarakat yang ideal. Berbeda dengan mereka adalah N. Machiavelli (yang terkenal dengan bukunya Principe) yang menganalisis bagaimana mempertahankan kekuasaan. Untuk pertama kalinya politik dipisahkan dari moral, sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat. Pengaruh ajaran Machiavelli anatara lain, suatu ajaran, bahwa teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan.

27

Page 28: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Abad ke-17 ditandai dengan munculnya tulisan Hobbes (1588-1679) yang berjudul The Leviathan. Ajarannya diilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Dia berpendapat bahwa dalam keadaan alamiah, kehidupan manusia didasarkan pada keinginan-keinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu saling berkelahi. Akan tetapi mereka mempunyai pikiran bahwa hidup damai dan tentram adalah jauh lebih baik. Keadaan semacam itu baru dapat tercapai apabila mereka mengadakan suatu perjanjian atau kontrak dengan pihak-pihak yang mempunyai wewenang, pihak tertentu akan memelihara ketentraman. Supaya keadaan damai tadi terpelihara, maka orang-orang harus sepenuhnya mematuhi pihak yang mempunyai wewenang tadi. Dalam keadaan demikianlah masyarakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Walaupun ajaran-ajaran pada abad ke-18 masih bersifat rasionalistis, akan tetapi sifatnya yang dogmatis sudah agak berkurang. Pada abad ini muncullah antara lain ajaran John Locke (1632-1704) dan J.J. Rousseau (1712-1778) yang masih berpegang pada konsep kontrak sosial dari Hobbes. Menurut Locke, manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda. Kontrak antara warga masyarakat dengan pihak yang mempunyai wewenang sifatnya atas dasar faktor pamrih. .Bila pihak yang mempunyai wewenang tadi gagal untuk memenuhi syarat-syarat kontrak, maka warga-warga masyarakat berhak untuk memilih pihak lain.

Rousseau antara lain berpendapat bahwa kontrak antara pemerintah dengan yang diperintah, menyebabkan tumbuhnya suatu kolektivitas yang mempunyai keinginan-keinginan sendiri, yaitu keinginan umum. Keinginan umum tadi berbeda dengan keinginan masing-masing individu.

Pada awal abad ke-19, muncul ajaran-ajaran lain diantaranya Saint-Simon (1760-1825) yang menyatakan bahwa manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok. Di dalam bukunya yang berjudul Memoirs sur la Science de l’Home, dia menyatakan bahwa ilmu politik merupakan suatu ilmu yang positif. Artinya, masalah-masalah dalam ilmu politik hendaknya dianalisis

28

Page 29: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

dengan metode-metode yang lazim dipakai terhadap gejala-gejala lain. Dia memikirkan sejarah sebagai suatu fisika sosial. Masyarakat bukanlah semata-mata merupakan suatu kumpulan dari orang-orang belaka yang tindakan-tindakannya tidak mempunyai sebab, kecuali kemauan masing-masing. Kumpulan tersebut hidup karena didorong oleh organ-organ tertentu yang menggerakkan manusia untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut.

3. Sosiologi Auguste Comte (1798-1853)Auguste Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah ”sosiologi” dan orang pertama juga yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dia menyusun suatu sistematika dari filsafat sejarah, dalam kerangka tahap-tahap pemikiran yang berbeda-beda. Menurut Comte ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan, dari tahap sebelumnya. Tahap pertama dinamakannya tahap teologis atau fiktif, suatu tahap di mana manusia menafsirkan gejala-gejala di sekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan-kekuatan yang dikendalikan roh dewa-dewa atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Penafsiran ini penting bagi manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memusuhinya dan untuk melindungi dirinya dari faktor-faktor yang tidak terduga munculnya.

Tahap kedua yang merupakan perkembangan dari tahap pertama adalah tahap metafisik. Pada tahap ini manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Pada tahap ini manusia masih terikat oleh cita-cita tanpa verifikasi, oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam. Hal yang terakhir inilah yang merupakan tugas ilmu pengetahuan positif, yang merupakan tahap ketiga atau tahap terakhir dari perkembangan manusia.

Gagasan dengan adanya ke tiga tahap tersebut secara psikologis merupakan suatu perkembangan yang penting. Ke tiga tahap tadi dapat memenuhi pikiran manusia pada saat yang bersamaan, di mana kadang-kadang timbul pertentangan-pertentangan. Pertentangan-pertentangan tersebut seringkali tidak disadari manusia, sehingga timbul ketidakserasian.

29

Page 30: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Apakah sebenarnya yang dimaksudkan oleh Comte dengan ilmu pengetahuan positif, dan dimanakah letak sosiologinya? Menurut Comte, suatu ilmu pengetahuan bersifat positif, apabila ilmu pengetahuan tersebut memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata dan kongkrit, tanpa ada halangan dan pertimbangan lainnya. Dengan demikian, maka ada kemungkinan untuk memberikan penilaian terhadap pelbagai cabang ilmu pengetahuan dengan jalan mengukur isinya yang positif, serta sampai sejauh mana ilmu tadi dapat mengungkapkan kebenaran yang positif.

Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar dari adanya masyarakat. Studi ini merupakan semacam anatomi sosial yang mempelajari aksi-aksi dan reaksi timbal-balik dari sistem-sistem sosial. Cita-cita dasar yang menjadi latar belakang sosiologi statis adalah bahwa semua gejala sosial saling berkaitan, yang berarti bahwa percuma untuk mempelajari salah satu gejala sosial secara tersendiri. Unit sosial yang penting bukanlah individu tetapi keluarga yang bagian-bagiannya terikat oleh simpati. Agar suatu masyarakat berkembang maka simpati harus diganti dengan kooperasi, yang hanya mungkin ada apabila terdapat pembagian kerja.

Sosiologi dinamis merupakan teori penting tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Ilmu pengetahuan ini menggambarkan cara-cara pokok dalam perkembangan manusia, dari tingkat intelegensia yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian, maka dinamika menyangkut masyarakat-masyarakat untuk menunjukkan adanya perkembangan. Comte yakin bahwa masyarakat akan berkembang menuju suatu kesempatan. Walaupun demikian Comte sebenarnya lebih mementingkan perubahan-perubahan atau perkembangan dalam cita-cita daripada bentuk. Akan tetapi dia tidak menyadari, betapa perubahan cita-cita akan mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan bentuk pula.

4. Teori Sosiologi Sesudah ComteSuatu gambaran menyeluruh dan lengkap tentang teori-teori sosiologi sesudah masa Comte, tidak akan mungkin diberikan dalam bagian ini. Oleh karena itu dipilihkan beberapa teori saja,

30

Page 31: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

yang dikelompokkan ke dalam beberapa mazhab untuk memudahkan penyusunan. Teori-teori tersebut banyak yang dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain, maupun data yang diperoleh dari penggunaan ilmu-ilmu tersebut. Pengaruh yang mencolok akan terlihat, misalnya, dari geografi, biologi, antropologi, ilmu hukum dan lain sebagainya. Pengelompokkan ke dalam mazhab-mazhab akan didasarkan pada faktor-faktor tersebut sehingga akan dapat diperoleh suatu gambaran yang minimal.

a. Mazhab Geografi dan LingkunganAjaran-ajaran atau teori-teori yang masuk dalam mazhab ini telah lama berkembang. Sejak dulu, jarang sekali terjadi bahwa para ahli pemikir menguraikan masyarakat manusia terlepas dari tanah atau lingkungan di mana masyarakat tadi berada. Masyarakat hanya mungkin timbul dan berkembang apabila ada tempat berpijak dan tempat hidup bagi masyarakat tersebut. Teori-teori tersebut sangat logis dan sederhana karena dapat mencakup sejarah perkembangan masyarakat tersebut.

Di antara sekian banyaknya teori-teori yang dapat digolongkan ke dalam mazhabi ini, yaitu ajaran-ajaran dari Edward Buckle dari Inggris (1821-1862) dan Le Play dari Perancis (1806-1888). Di dalam hasil karyanya yang berjudul History of Civilization in England (yang tidak selesai), Buckle meneruskan ajaran-ajaran sebelumnya tentang pengaruh keadaan alam terhadap masyarakat. Di dalam analisisnya, dia telah menemukan beberapa keteraturan hubungan antara keadaan alam dengan tingkah laku manusia. Misalnya, terjadinya bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan, dan tinggi rendahnya penghasilan tergantung dari keadaan alam (terutama iklim dan tanah). Taraf kemakmuran suatu masyarakat juga sangat tergantung pada keadaan alam di mana masyarakat hidup.

Le Play mulai menganalisis keluarga sebagai unit sosial yang fundamental dari masyarakat. Organisasi keluarga ditentukan oleh cara-cara mempertahankan kehidupannya yaitu cara mereka bermata pencaharian. Hal itu sangat tergantung pada lingkungan timbal balik yaitu faktor-faktor tempat, pekerjaan dan manusia (masyarakat). Atas dasar faktor-faktor tersebut ,

31

Page 32: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

maka dapatlah diketemukan unsur-unsur yang menjadi dasar adanya kelompok-kelompok yang lebih besar, yang memerlukan analisis terhadap semua lembaga-lembaga politik dan sosial suatu masyarakat tertentu.

Para pengikut Le Play mengembangkan teori tersebut di atas. Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial. Faktor-faktor tersebut disusun secara logis dan sistematis.

Pada awal abad ke-20, muncul suatu karya dari E Huntington (1915) yang berjudul Civilization and Climate, yang mengatakan bahwa mentalitas manusia ditentukan oleh faktor iklim.

Pentingnya dari mazhab ini adalah bahwa ajaran-ajaran atau teori-teorinya menghubungkan faktor keadaan alam dengan faktor-faktor struktur serta organisasi sosial. Ajaran dan teorinya mengungkapkan adanya korelasi antara tempat tinggal dengan adanya aneka ragam karakteristik kehidupan sosial suatu masyarakat tertentu.

b. Mazhab Organis dan EvolusionerAjaran-ajaran serta teori-teori bidang biologi, dalam arti luas, banyak mempengaruhi teori-teori sosiologi. Memang perlu diakui bahwa sejak abad pertengahan banyak ahli-ahli pikir masyarakat yang mengadakan analogi antara masyarakat manusia dengan organisme manusia. Beberapa abad kemudian pengaruh tersebut muncul kembali dan salah seorang terkemuka dari ajaran ini adalah Herbert Spencer (1820-1903).

Herbert Spencer adalah orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas dasar data empiris yang kongkrit. Dalam hal ini dia telah memberikan suatu model kongkrit yang secara sadar maupun tidak sadar diikuti oleh para sosiologi lainnya. Menurut Spencer, suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya diferensiasi antara bagian-bagiannya. Hal ini berarti adanya organisasi fungsi yang lebih matang anatara bagian-bagain organisme tersebut, dan integrasi

32

Page 33: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

yang lebih sempurna pula. Secara evolusioner, maka tahap organisme tersebut akan semakin sempurna sifatnya.

Spencer sebetulnya bermaksud untuk membuktikan bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern tidak stabil oleh karena terlibat dalam pertentangan-pertentangan di antara mereka sendiri. Selanjutnya (dalam bukunya yang berjudul Principles of Sociology ) dia berpendapat bahwa masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap, akan ada suatu stabilitas yang menuju pada keadaan hidup yang damai.

Pengaruh ajaran Spencer besar sekali pengaruhnya terutama di Amerika Serikat. Seorang sosiolog Amerika yang sangat terpengaruh oleh metode analisis Spencer adalah W.G Summer ( 1840-1910). Salah satu hasil karyanya adalah Folkways dimaksudkan dengan kebiasaan-kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat, sehingga kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi bagian dari tradisi. Hampir semua aturan-aturan kehidupan sosial, upacara, sopan santun, kesusilaan dan sebagainya termasuk dalam folkwayas tersebut. Aturan-aturan tersebut merupakan kaidah-kaidah kelompok yang masing-masing mempunyai tingkat atau derajat kekuatan yang berbeda-beda. Apabila kaidah-kaidah tadi dianggap sedemikian pentingnya, maka kaidah-kaidah tadi dinamakan tata kelakuan (mores). Kaidah-kaidah tersebut tidaklah menjadi bagian dari suatu masyarakat secara menyeluruh, oleh karena itu Summer membedakan antara kelompok sendiri (in-groups) dengan kelompok luar (out-groups). Pembedaan ini ditujukan untuk dapat memberikan petunjuk bahwa ada orang-orang yang diterima dalam suatu kelompok dan ada pula yang tidak. Perbedaan tersebut menimbulkan pelbagai macam antagonisme, pertentangan dan pertikaian.

Agak sulit memasukkan ajaran Emile Durkheim (1855-1917) ke dalam mazhab ini, karena ajaran-ajarannya mengandung pelbagai segi serta metode pendekatan. Namun demikian, ajaran-ajarannya yang tertuang dalam

33

Page 34: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

karyanya yang berjudul Division of Labor dapatlah digolongkan ke dalam mazhab ini.

Di dalam karyanya tersebut Durkheim menyatakan bahwa unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solidaritas. Dia membedakan antara masyarakat-masyarakat yang bercirikan faktor solidaritas mekanis dengan yang memiliki solidaritas organis. Pada masyarakat-masyarakat dengan solidaritas mekanis, warga-warga masyarakat belum mempunyai diferensiasi dan pembagian kerja. Lagi pula, para warga masyarakat mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan kesadaran yang sama pula. Masyarakat dengan solidaritas organis, yang merupakan perkembangan dari masyarakat dengan solidaritas mekanis, telah mempunyai pembagian kerja yang ditandai dengan derajat spesialisasi tertentu. Apabila solidariras tersebut mengalami kemunduran maka mungkin timbul keadaan anomie, di mana para warga masyarakat tidak lagi mempunyai pedoman untuk mengukur kegiatan-kegiatannya dengan nilai dan norma yang ada.

Ferdinand Tonnies dari Jerman (1855-1936) berpendapat bahwa dasar hubungan di satu pihak adalah faktor perasaan, simpati pribadi dan kepentingan bersama. Di pihak lain dasarnya adalah kepentingan-kepentingan rasioanl dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya.

c. Mazhab FormalMazhab ini pada umumnya berasal dari Jerman dan sangat terpengaruh oleh ajaran-ajaran dan filsafatnya Immanuel Kant, diantaranya ialah George Simmel (1858-1918). Menurut Simmel, elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut. Bentuk-bentuk tadi sebenarnya adalah elemen-elemen itu sendiri. Adalah tugas seorang sosiologi untuk menganalisis proses terjadinya dan mengidentifikasikan pengaruh-pengaruhnya tersebut.

Selanjutnya Simmel berpendapat, bahwa pelbagai lembaga di dalam masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi dan konflik. Semua hubungan-hubungan sosial,

34

Page 35: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

keluarga, agama, peperangan, perdagangan, kelas-kelas dapat diberi karakteristik menurut salah satu bentuk di atas atau ke tiga-tiganya.

Menurut Simmel, seseorang menjadi warga masyarakat untuk mengalami proses individualisasi dan sosialisasi. Tanpa menjadi warga masyarakat tak akan mungkin seseorang mengalami proses interaksi anatar individu dengan kelompok.

Leopold von Wiese (1876-1961) berpendapat, bahwa sosiologi harus memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar manusia tanpa mengaitkannya dengan tujuan-tujuan maupun kaidah-kaidah. Sosiologi harus mulai dengan pengamatan terhadap prilaku kongkrit tertentu. Ajarannya bersifat empiris dan dia berusaha untuk mengadakan kuantifikasi, terhadap proses-proses sosial yang terjadi. Proses sosial merupakan hasil perkalian dari sikap dan keadaan, yang masing-masing dapat diuraikan ke dalam unsur-unsurnya secara sistematis.

Alfred Vierkandt (1867-1953) menyatakan bahwa sosiologi menyoroti situasi-situasi mental. Situasi-situasi tersebut tak dapat dianalisis secara tersendiri, akan tetapi merupakan hasil prilaku yang timbul sebagai akibat interaksi antar individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dengan demikian, tugas sosiologi adalah untuk menganalisis dan mengadakan sistematika terhadap gejala sosial dengan jalan menguraikannya ke dalam bentuk-bentuk kehidupan mental. Hal itu dapat ditemukan dalam gejala-gejala seperti harga diri, perjuangan, simpati, imitasi dan lain sebagainya. Itulah prekondisi suatu masyarakat yang hanya dapat berkembang penuh dalam kehidupan berkelompok atau dalam masyarakat setempat.

d. Mazhab PsikologiGabriel Tarde (1843-1904) dari Perancis mendasarkan teorinya pada psikologi. Diawali dengan suatu dugaan atau pandangan bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri dari interaksi antara jiwa-jiwa individu, dimana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan

35

Page 36: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

keinginan-keinginan. Bentuk-bentuk utama dari interaksi mental individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptasi atau penemuan baru. Imitasi seringkali berhadapan dengan oposisi yang menuju pada bentuk adaptasi yang baru. Dengan demikian mungkin terjadi perubahan sosial yang disebabkan oleh penemuan-penemuan baru. Hal ini menimbulkan imitasi, oposisi penemuan-penemuan baru, perubahan-perubahan dan seterusnya.

Keinginan utama Tarde adalah berusaha untuk menjelaskan gejala-gejala sosial di dalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang. Hal ini merupakan suatu petunjuk, betapa besarnya pengaruh pendekatan psikologis. Ajaran ini terutama sangat berpengaruh di Amerika Serikat, dimana banyak sosiolog yang mengadakan analisis terhadap reaksi-rekasi individu terhadap individu, maupun dari kelompok terhadap kelompok lainnya. Di antara mereka adalah Albion Small (1854-1926) yang pertama-tama membuka departemen sosiologi pada Universitas Chicago, dan menerbitkan American Journal of Sociology yang terkenal itu.

Salah seorang sosiolog Amerika terkemuka lainnya adalah Richard Horton Cooley (1864-1924). Bagi Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, di mana invidu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di dalam karyanya yang berjudul Social Organization, Cooley mengembangkan konsep kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan hubungan antar pribadi yang dekat sekali. Dalam kelompok-kelompok tadi perasaan manusia akan dapat berkembang dengan leluasa.

Di Inggris tokoh yang terkenal adalah L.T Hobhouse (1864-1929) yang pernah mengetuai bagian sosiologi dari London School of Economics. Hobhouse sangat tertarik pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan sosial. Dia menolak penerapan prinsip-prinsip biologis terhadap studi masyarakat manusia; psikologi dan etika merupakan kriteria yang diperlukan untuk mengukur perubahan sosial. Sebagai salah seorang pelopor psikolog sosial, Hobhouse banyak memusatkan perhatian terhadap kondisi-kondisi psikologis

36

Page 37: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

kehidupan sosial. Dia berusaha untuk membuktikan bahwa kehidupan sosial berkembang ke arah keadaan yang lebih rasional dan harmonis. Dengan demikian maka perkembangan sosial terjadi apabila kesadaran sosial dan kebutuhan-kebuthan sosial meningkat. Hobhouse juga merupakan salah seorang pelopor di dalam penggunaan metode-metode perbandingan di dalam sosiologi.

e. Mazhab EkonomiDari mazhab ini, akan dikemukakan ajaran-ajaran dari Karl Marx (1818-1883) dan Max Weber (1864-1920) dengan catatan bahwa ajaran-ajaran Max Weber sebenarnya mengandung aneka macam segi sebagimana halnya dengan Durkheim. Memang, Durkheim dan Weber adalah dua orang tokoh sosiologi yang paling terkemuka dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Marx telah mempergunakan metode-metode sejarah dan filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masyarakat menuju suatu keadaan di mana ada keadilan sosial. Menurut Marx, selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan. Hukum, filsafat, agama dan kesenian merupakan refleksi dari status ekonomi kelas tersebut. Namun demikian, hukum-hukum perubahan berperanan dalam sejarah, sehingga keadaan tersebut dapat berubah baik melalui suatu revolusi maupun secara damai. Akan tetapi selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lebih lemah. Oleh karena itu selalu timbul pertikaian antara kelas-kelas tersebut, pertikaian akan berakhir apabila salah satu kelas (kelas proletar) menang, sehingga terjadilah masyarakat tanpa kelas.

Tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut empat tipe ideal aksi sosial, yakni:

1. Aksi yang bertujuan, yakni tingkah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil-hasil yang effisien.

37

Page 38: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

2. Aksi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, yang diartikan sebagai perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan.

3. Aksi tradisional yang menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang bersanksi.

4. Aksi yang emosional, yaitu yang menyangkut perasaan seseorang.

Atas dasar hal-hal tersebut di ataslah maka timbul hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat.

Selanjutnya Weber mengembangkan metode tipe-tipe ideal, yang dapat menggambarkan dan membandingkan gejala-gejala sosial secara lebih tepat. Dengan demikian, suatu gejala sosial akan dianalisis dengan mempergunakan kriteria tertentu yang terdapat dalam tipe-tipe ideal tersebut. Dengan menggunakan metode tersebut Weber menganalisis pelbagai lembaga dalam masyarakat seperti misalnya agama, birokrat dan lain sebagainya.

f. Mazhab HukumHukum menurut Durkheim adalah kaidah-kaidah yang bersanksi dan berat ringannya tergantung pada sifat pelanggaran, anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baik buruknya suatu tindakan. Dalam masyarakat ditemukan dua macam sanksi kaidah-kaidah hukum yaitu sanksi yang represif dan sanksi yang restitutif. Pada masyarakat yang didasarkan pada solidaritas mekanis terdapat kaidah-kaidah hukum dengan sanksi yang represif, sedangkan sanksi-sanksi restitutif terdapat pada masyarakat atas dasar solidaritas organis.

Kaidah hukum dengan sanksi represif biasanya mendatangkan penderitaan bagi pelanggar-pelanggarnya. Sanksi tersebut menyangkut hari depan dan kehormatan seorang warga masyarakat, atau bahkan merampas kemerdekaan dan kenikmatan hidupnya. Kaidah-kaidah hukum dengan sanksi demikian adalah hukum pidana.

Tujuan utama kaidah-kaidah hukum ini adalah untuk mengembalikkan keadaan pada situasi semula, sebelum

38

Page 39: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

terjadi goncangan sebagai akibat dilanggarnya suatu kaidah hukum. Selanjutnya Durkheim berpendapat bahwa dengan meningkatnya diferensiasi dalam masyarakat, reaksi kolektif yang kuat terhadap penyimpangan-penyimpangan menjadi berkurang di dalam sistem yang bersangkutan, oleh karena hukum yang bersifat represif mempunyai kecenderungan untuk berubah menjadi hukum yang restitutif. Artinya, yang terpokok adalah untuk mengembalikkan kedudukan seseorang yang dirugikan ke keadaan semula, hal mana merupakan hal yang penting di dalam menyelesaikan perselisihan-perselisihan atau sengketa-sengketa.

Max Weber yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang hukum dapatlah dimasukkan pula ke dalam mazhab ini. Dia telah mempelajari pengaruh faktor-faktor politik, agama dan ekonomi terhadap perkembangan hukum. Menurut Weber ada empat tipe ideal hukum yaitu:

1. Hukum irasional dan materiil, yaitu pembentuk undang-undang dan hakim mendasarkan keputusan-keputusannya pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaidahpun.

2. Hukum irasional dan formal, yaitu pembentuk undang-undang dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah di luar akal, oleh karena didasarkan pada wahyu atau ramalan.

3. Hukum rasional dan materiil, di mana keputusan-keputusan para pembentuk undang-undang dan hakim menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi.

4. Huklun rasional dan formal, yaitu hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum.

Dengan demikian, maka hukum formal berkecenderungan untuk menyusun sistematika kaidah-kaidah hukum, sedangkan hukum materiil lebih bersifat empiris. Namun, kedua macam hukum tersebut dapat dirasionalisir yaitu pada hukum formal

39

Page 40: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

didasarkan pada logika murni, sedangkan hukum materiil pada kegunaannya.

Bagi Weber hukum yang rasional dan formal merupakan dasar bagi suatu negara modern. Kondisi-kondisi sosial yang memungkinkan tercapainya taraf tersebut adalah sistem kapitalisme dan profesi hukum. Sebaliknya, introduksi unsur-unsur yang rasional dalam hukum juga membantu sistem kapitalisme. Proses tersebut tidak akan mungkin terjadi dalam masyarakat yang didasarkan pada kepemimpinan yang kharismatis atau ikatan darah, oleh karena proses mengambil keputusan pada masyarakat-masyarakat tadi mudah dipengaruhi oleh unsur-unsur yang irasional tadi.

E. Saran Pembelajaran

Setelah anda mempelajari kegiatan pembelajaran 3 tentang teori-teori sosiologi, maka sebaiknya yang anda laksanakan adalah:

Carilah litetarur yang relevan dengan materi tersebut di atas Lengkapilah wawasan pengetahuan anda mengenai materi ini

dengan buku-buku sumber tersebut Hasil kajian anda itu diharapkan menjadi bahan untuk diskusi

dalam kelompok

F. Latihan

Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru saja anda pelajari, kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini yang menurut anda merupakan jawaban yang paling benar.

1. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan diperoleh melalui observasi dengan menggunakan akal sehat, maka...A. pengetahuan lambat laun dapat menjadi ilmu

pengetahuan

40

Page 41: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

B. ilmu pengetahuan lebih bersifat ilmiah daripada pengetahuan*

C. ilmu pengetahuan umumnya bersifat teoritisD. kombinasi A, B dan C

2. Tujuan mempelajari sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat, sehingga dapat berguna bagi orang lain yang memerlukannya, bukan mencoba memperbaiki masyarakat, tetapi cukup hanya mempelajari dan mengerti hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dengan demikian sosiologi merupakan ilmu pengetahuan....A. ilmu murni* B. ilmu sosialC. ilmu terapanD. ilmu yang nonetis.

3. Dalam mempelajari hubungan antar manusia dalam masyarakat dipergunakan skala-skala dan rangka-rangka biasanya dilakukan dalam ...A. statistikB. matematikC. sistematis*D. kombinasi A, B dan C

4. Sistem dalam ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka, dapat ditelaah kebenarannya, dan harus diketahui oleh umum, akan tetapi dalam kenyataannya pemerintah harus merahasiakan hasil ilmu pengetahuan dengan alasan ...A. menyangkut pertahanan keamanan negara*B. hak cipta seseorang harus dilindungi oleh negaraC. demi kelestarian ilmu pengetahuan tersebutD. kombinasi A dan B

5. Sudah menjadi sifat dari ilmu pengetahuan bahwa apabila teori-teori dalam ilmu pengetahuan tersebut meningkat semakin dalam dan tinggi, maka timbullah ...A. yang dibahas adalah masalah khusus dalam masyarakat*B. spesialisasi sosiologiC. masalah sosiologiD. gabungan semuanya (A, B dan C)

41

Page 42: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4STRUKTUR SOSIAL DALAM KAJIAN SOSIOLOGI

A. Standar Kompetensi

Peserta memahami struktur sosial dalam kajian sosiologi

B. Kompetensi Dasar

Petatar mampu :1. Menjelaskan pengertian struktur social2. Menjelaskan organisasi dalam masyarakat3. Menyebutkan beberapa ciri dari organisasi social4. Menjelaskan proses terbentuknya organisasi sosial

C. Daftar Referensi1. Utama

Karel J. Veeger (1993). Pengantar Sosiologi Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka.

Soekanto Suryono. (1999). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutjipto. (1985). Antropologi dan Sosiologi. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

2. Tambahan

Doyle Paul Johnson. (1986). Teori Sosiologi 1. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia.

42

Page 43: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Muh. Arif . (2004). Sosiologi untuk kelas X. Bandung: Habsa Jaya

Taufik R Dhoiri. (2004). Sosiologi. Bandung: Lubuk Agung.

D. Ringkasan Materi

1. Pengertian Struktur SosialKata ”struktur” dalam sosiologi dipinjam dari tatanan bangunan fisik. Dapat dikatakan bahwa gedung mempunyai struktur. Misalnya, Airport Soekarno-Hatta di Cengkareng berbentuk ”joglo”. Struktur selalu merujuk pada unsur-unsur bangunan yang bersifat kurang lebih tetap dan mantap. Dinding-dinding rumah termasuk strukturnya, sedang perabot yang mudah dipindahkan , tidak. Apabila istilah ”struktur” diterapkan pada interaksi sosial, artinya menjadi analog. Dimaksudkan, bahwa interaksi berlangsung menurut suatu pola keseragaman yang agak stabil dan selalu dapat ditinjau dari luar. Misalnya, interaksi mahasiswa-dosen di bidang pendidikan universitas dilangsungkan menurut jadwal dan kurikulum yang telah ditetapkan, yang memperlihatkan suatu hirarki tertentu dalam relasi-relasi. Nampaknya pula kumpulan mahasiswa sendiri dan kumpulan dosen sendiri, yang masing-masing solider. Contoh lain, upacara perkawinan di Indonesia memperlihatkan unsur-unsur struktural berkenaan dengan tiga tahap, yaitu:1. pembersihan melalui pembasuhan-pembasuhan

ritual2. pengujian kemampuan (fitness test)3. penerimaan

Khususnya dalam contoh kedua dapat dilihat bahwa struktur tertentu berkaitan erat dengan kaidah-kaidah, peraturan-peraturan sosial dan makna-makna serta simbol-simbol yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

Jadi istilah ”struktur” merujuk pada pola interaksi tertentu yang kurang lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari jaringan relasi-relasi sosial hirarkis dan pembagian kerja tertentu dan ditopang oleh kaidah-kaidah, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai budaya. Perhatikanlah bahwa kata ”struktur” diartikan sebagai suatu ciri

43

Page 44: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

interaksi. Kadang-kadang dalam kepustakaan sosiologi kata ”struktur” tersebut dipakai juga untuk semua unsur sosial-budaya yang menyebabkan ciri itu, dan karenanya dinamakan ”unsur-unsur struktural”.

Tidak setiap inetraksi mempunyai struktur yang tetap. Dalam banyak hal orang diperkenankan bertindak secara spontan. Bahkan sekarang ada kecenderungan untuk mencurigai struktur-struktur yang diduga merintangi kebebasan. Suatu strukturisasi justru perlu demi penyelamatan kebebasan. Tanpa struktur, kebebasan manusia akan hancur. Tidak setiap interaksi yang berstruktur mempunyai struktur yang sama ketat. Ada interaksi yang strukturnya amat ketat, sehingga orang tidak dapat menyimpang daripadanya tanpa hukuman. Misalnya, peraturan sembahyang dan berpuasa dalam agama Islam tidak mengizinkan penyimpangan. Tetapi ada bentuk-bentuk interaksi lain juga, yang agak longgar dan mengizinkan lebih banyak kebebasan kepada orang.

Teori fungsionalisme struktural mempelajari dan menerangkan kehidupan bermasyarakat dengan menguraikan konsekuensi-konsekuensi objektif dari struktur-struktur sosial bagi kehiudpan, baik konsekuensi-konsekuensi positif maupun yang negatif, baik yang disadari maupun yang tidak atau belum diketahui.

Kehidupan masyarakat pada dasarnya diwarnai oleh hubungan timbal balik antara sesama manusia dengan berbagai kepentingan yang dimilikinya. Hubungan timbal balik tersebut dapat bersifat perorangan maupun kelompok dan berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama sehingga menciptakan sebuah sistem yang dikenal dengan istilah struktur sosial. Struktur sosial suatu masyarakat meliputi berbagai lembaga dan sekaligus berbagai kellompok manusia yang terjalin dalam sebuah interaksi. Oleh karena itu, di dalam struktur sosial terdapat pola-pola atau cara-cara tertentu yang memperlihatkan adanya suatu cara tentang bagaimana sebenarnya berbagai hubungan sosial antara berbagai kepentingan berlangsung. Selanjutnya, pola-pola atau cara-cara tentang bagaimana sebenarnya berbagai hubungan sosial berlangsung tersebut dikenal dengan istilah fungsi sosial.

44

Page 45: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Untuk menjaga keberlangsungan hubungan timbal balik antara berbagai kepentingan, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok, diperlukan wadah yang dikenal dengan istilah organisasi sosial. Dalam hal ini, organisasi sosial sangat diperlukan untuk mengkoordinasikan berbagai macam kegiatan hidup dan berbagai macam kepentingan yang menyertainya. Melalui organisasi sosial akan tercipta sebuah dinamika sosial. Lalu, apakah yang dimaksud dengan organisasi sosial dan dinamika sosial tersebut?

2. Organisasi Dalam MasyarakatPada dasarnya tidak ada seorangpun yang mampu menjalankan kehidupannya seorang diri. Kehidupan manusia sangat membutuhkan kehadiran orang lain sehingga di antara mereka dapat menjalin hubungan timbal balik dalam rangka mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.Hubungan timbal balik yang berlangsung secara terus menerus antara sesama manusia juga sangat diperlukan untuk mengembangkan kepribadian manusia itu sendiri sehingga tercipta manusia seutuhnya.

Tidak seperti hewan, kekuatan manusia tidak terletak pada kemampuan fisik yang bersifat individual, melainkan terletak pada kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Melalui hubungan kerja sama, manusia dapat mencapai beberapa kebutuhan hidup sekaligus mempertahankan kehidupannya. Untuk menjaga kelangsungan kehidupan tersebut manusia harus pandai-pandai menyesuaikan diri, bukan saja dengan lingkungan alam, tetapi juga dengan lingkungan sosial di mana dirinya berada. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan dirinya dalam suatu organisasi sosial.

Raymond Firth (1964) mengemukakan bahwa ”Organisasi sosial mengandung arti suatu wadah koordinasi antara berbagai individu yang beragam dalam kehidupan masyarakat yang terintegrasi secara khusus melalui proses memilih sehingga membentuk suatu sistem sosial”. Di dalam organisasi sosial terdapat berbagai kelompok sosial dengan ciri yang lebih formal. Interaksi yang terjadi antara masing-masing anggota di dalam suatu kelompok atau antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain dilaksanakan berdasarkan

45

Page 46: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. Bahkan, tidak sedikit di antara peraturan tersebut yang ditulis secara resmi, seperti yang terlihat pada Tentara Nasional Indonesia (TNI), Perguruan Tinggi (PT), Rumah Sakit (RS), Partai Politik (Parpol), dan lain sebaginya.

Ditinjau dari tujuannya, menurut Berelson & Steiner (1964) organisasi sosial memiliki dua tujuan, yaitu:

1. Untuk meningkatkan produktivitas, seperti menyelesaikan pekerjaan, memecahkan masalah yang dihadapi, dan sebagainya.

2. Untuk memberikan kepuasan kepada para anggota organisasi sosial yang bersangkutan.

3. Ciri-Ciri Organisasi SosialBerelson&Steiner (1964) mengemukakan empat ciri yang secara umum terdapat dalam organisasi sosial, yakni sebagai berikut:

a. Formalitas, yakni merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk pada adanya perumusan tertulis dari pada peraturan-peraturan ketetapan-ketetapan , prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan seterusnya.

b. Hierarkhi, yakni merupakan suatu ciri organisasi sosial yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, dalam arti, terdapat orang-orang tertentu yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi dari pada anggota biasa di dalam organisasi yang bersangkutan.

c. Besarnya dan kompleksnya, yakni jumlah dan aneka ragam kepentingan antara anggota-anggota di dalam sebuah organisasi sosial tertentu.

d. Lamanya, yakni merupakan keberlangsungan sebuah organisasi sosial secara terus mnerus meskipun sering terjadi pengurangan ataupun penambahan anggota.

4. Proses Terbentuknya Organisasi Sosial

46

Page 47: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa untuk dapat mempertahankan kehidupannya seseorang harus menjalin hubungan kerja sama dengan orang lain. Hubungan kerja sama antara sesama manusia akan berlangsung secara harmonis jika terpenuhi beberapa syarat sebagai berikut:a. Terdapat ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial

yang dapat diterima oleh masing-masing pihak.b. Terdapat kekuasaan atau otoritas yang mempunyai

kekuatan memaksa dalam mengatur tata hubungan sosial.c. Terdapat pengaturan dan penyusunan individu-individu di

dalam organisasi sosial yang menggambarkan adanya koordinasi dan subordinasi.

d. Terdapat sikap saling menjaga hubungan yang harmonis antara sesama anggota organisasi sosial

e. Terdapat standar perilaku yang menjadi pedoman dalam melaksanakan hubungan timbal balik antara masing-masing anggota.

Secara kodrat alamiah, manusia merupakan makhluk sosial. Itulah sebabnya kehidupan manusia diwarnai dengan relasi-relasi yang memungkinkan terbentuknya organisasi sosial. Organisasi sosial yang dimaksud terbentuk atas dua landasan yakni:(1) organisasi simbiotik yang terbentuk secara otomatis

berdasarkan atas tingkah laku fisik(2) organisasi sosial yang terbentuk berdasarkan atas

komunikasi-komunikasi yang menggunakan sistem lambang

Kontak sosial yang menggunakan sistem lambang akan menimbulkan interaksi sosial yang berlangsung dengan menggunakan kekuatan indera, emosi, dan bahkan intelektual manusia. Dalam hal ini, organisasi sosial dibentuk dalam rangka mencapai tujuan-tujuan manusia dalam kehidupannya.

E. Saran PembelajaranUntuk meningkatkan pemahaman anda terhadap struktur sosial dalam kajian sosiologi, maka sebaiknya yang anda lakukan adalah:

47

Page 48: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Mencari literatur lain yang relevan dengan materi tersebut di atas

Mendiskusiakn materi tersebut dengan teman-teman. Sampai sejauh mana anda memahami struktur sosial dalam kajian sosiologi

Mengerjakan soal-soal latihan yang ada di bawah ini

F. Latihan

Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru saja anda pelajari, kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini yang menurut anda merupakan jawaban yang paling benar.

1. Organisasi sosial mengandung arti suatu wadah koordinasi antara berbagai individu yang beragam dalam kehidupan masyarakat yang terintegrasi secara khusus melalui proses memilih sehingga membentuk suatu sistem sosial, hal tersebut dikemukakan oleh ...A. Selo SoemardjanB. SteinerC. Raymond Firth*D. Berelson

2. Merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk pada adanya perumusan tertulis dari pada peraturan-peraturan ketetapan-ketetapan , prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan seterusnya, yaitu...A. hierarkhiB. formalitas*C. prosedureD. besar dan kompleksnya

3. Salah satu tujuan dari organisasi sosial menurut Berelson dan Steiner adalah...A. untuk memberikan kepuasan kepada para anggota

organisasi sosial yang bersangkutan*

48

Page 49: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

B. menjaga hubungan yang harmonis antara sesama anggota

C. menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan organisasi

D. adanya penambahan anggota secara berkala

4. Adanya standar perilaku yang menjadi pedoman dalam melaksanakan hubungan timbal balik antara masing-masing anggota, hal tersebut terdapat dalam ...A. pengertian organisasi sosialB. ciri organisasi sosialC. tujuan organiasi soasialD. proses terbentuknya organisasi sosial*

5. Melalui organisasi sosial akan tercipta sebuah ...A. struktur sosialB. proses sosialC. dinamika sosial*D. individu sosial

49

Page 50: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5MOBILITAS SOSIAL DALAM KAJIAN SOSIOLOGI

A. Standar Kompetensi

Peserta memahami mobilitas sosial dalam kajian sosiologi

B. Kompetensi Dasar

Petatar mampu :1. Menjelaskan bentuk-bentuk mobilitas social secara vertikal

dan horizontal2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

mobilitas sosial3. Menjelaskan saluran-saluran mobilitas sosial

C. Daftar Referensi1. Utama

Astrid S Susanto. (1999). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Penerbit Putra A Bardin.

Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.

Soekanto Suryono. (1999). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2. Tambahan

Doyle Paul Johnson. (1986). Teori Sosiologi 1. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia.

50

Page 51: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Muh. Arif . (2004). Sosiologi untuk kelas X. Bandung: Habsa Jaya

Taufik R Dhoiri. (2004). Sosiologi. Bandung: Lubuk Agung.

D. Ringkasan MateriPengertian Mobilitas SosialJika Anda perhatikan kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar Anda! Di sana Anda akan melihat terjadinya perubahan, pergeseran, peningkatan, atau penurunan status dan peran di antara anggota masyarakat. Seorang yang terlahir dari lingkungan petani, tidak akan selamanya akan bertahan hidup sebagai seorang petani. Sebaliknya, bisa saja kehidupannya mengalami perubahan-perubahan, seperti menjadi PNS, TNI, pedagang, wiraswastawan, buruh pabrik, dan lain sebagainya. Demikian juga, seseorang yang terlahir di lingkungan penguasa atau pengusaha yang kehidupannya penuh dengan kemewahan, sewaktu-waktu bisa saja berubah menjadi miskin dan tidak dihargai oleh masyarakat disebabkan oleh kecerobohan dan kemalasannya dalam belajar dan berusaha.

Secara harfiah, kata mobilitas berasal dar bahasa Latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari tempat yang satu menuju tempat yang lainnya. Dengan demikian, istilah mobilitas sosial mengandung pengertian perpindahan sosial, gerak sosial, atau gerakan sosial. Berdasarkan beberapa contoh dan uraian di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa mobilitas sosial merupakan suatu perubahan status dan peran sosial individu atau suatu kelompok sosial di dalam masyarakat, baik secara naik turun (vertikal) maupun secara mendatar (horisontal).

1. Bentuk-Bentuk Mobilitas SosialSeperti yang telah disinggung di atas, pada dasarnya terdapat dua macam mobilitas sosial, yakni mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horisontal.

a. Mobilitas Sosial Vertikal

51

Page 52: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Secara naluriah manusia selalu berusaha untuk berkembang dan meraih kedudukan atau prestasi yang lebih tinggi. Selama masih mungkin, manusia selalu berkeinginan untuk mencapai kemajuan. Sebagai contoh, seorang anak yang sedang sekolah, dari tahun ke tahun selalu menunjukkan prestasi belajar yang ditandai dengan proses kenaikan menuju kelas yang lebih tinggi. Berdasarkan contoh tersebut, maka dapat dikatakan bahwa mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan individu atau kelompok sosial dari satu kedudukan sosial yang satu menuju kedudukan sosial lain yang tidak sederajat.

Ditinjau dari arahnya, mobilitas sosial vertikal dibedakan atas dua macam, yakni: (1) mobilitas sosial vertikal naik (upward mobility) dan (2) mobilitas sosial vertikal turun (downward mobility). Mobilitas sosial vertikal naik merupakan perpindahan status dan peran anggota masyarakat dari suatu kelompok lapisan sosial yang lebih rendah menuju kelompok lapisan sosial yang lebih tinggi.

Terdapat dua bentuk mobilitas sosial naik, yakni:(a) masuknya individu yang mempunyai

kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, dan kedudukan tersebut telah ada di tengah-tengah masyarakat .

(b) pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan ke dalam derajat yang lebih tinggi dari kedudukan-kedudukan individu pembentuk kelompok tersebut.

Sedangkan mobilitas sosial vertikal turun merupakan perubahan status dan peran sosial anggota masyarakat dari kelompok lapisan sosial yang lebih tinggi ke dalam kelompok lapisan sosial yang lebih rendah. Terdapat dua bentuk mobilitas sosial turun, yaitu:(a) turunnya kedudukan individu dari kedudukan yang lebih

tinggi menuju kedudukan yang lebih rendah.(b) turunnya derajat sekelompok individu yang berupa

disintegrasi dalam kelompok sebagai suatu kesatuan.

52

Page 53: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

b. Mobilitas Sosial HorisontalMungkin Anda sering mendengar berita tentang penugasan anggota TNI ke daerah yang dianggap rawan. Seperti misalnya penugasan anggota TNI ke Nangroe Aceh Darussalam, dan sebagainya. Penugasan anggota TNI menuju daerah lain seperti itu merupakan salah satu contoh dari mobilitas sosial horisontal. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali terjadi mobilitas sosial horisontal seperti itu. Lalu apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial horisontal itu?

Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan individu atau kelompok dari suatu kelompok sosial menuju kelompok sosial lainnya yang sederajat. Perpindahan yang dimaksud dapat berupa perpindahan pekerjaan, perpindahan tempat tinggal, dan sebagainya. Mobilitas sosial horisontal tidak menyebabkan naik dan turunnya status dan peran seseorang dalam struktur sosial.

Kegiatan Carilah beberapa contoh gejala

sosial yang menunjukkan mobilitas sosial vertikal naik! Carilah beberapa contoh dari

mobilitas sosial yang ada di lingkungan masyarakat di mana kalian tinggal!

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Mobilias SosialTerdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial, di antaranya adalah status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, motif-motif keagamaan, faktor kependudukan, dan adanya keinginan melihat daerah lain.

a. Faktor KependudukanBangsa Indonesia termasuk bangsa yang banyak menghadapi menghadapi masalah kependudukan, seperti: pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, jumlah penduduk yang terlalu tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, ketersediaan kesempatan kerja yang terbatas, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang terlalu

53

Page 54: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

tinggi menyebabkan semakin sempitnya lahan pemukiman dan sekaligus meningkatnya angka kemiskinan. Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan penumpukan penduduk di suatu daerah, sementara di daerah yang lain terjadi kekurangan jumlah tenaga kerja. Ketersediaan kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan persaingan yang ketat dalam mencari kesempatan kerja. Keadaan seperti itu mendorong sebagian kerja masyarakat untuk pergi menuju daerah lain guna mencari sesuatu yang diinginkan, seperti: mencari lahan pemukiman baru yang lebih luas, mencari lowongan kerja, mencari penghasilan yang lebih tinggi, dan lain sebagianya.

b. Status SosialStatus manusia yang baru lahir sesuai dengan status orang tua yang melahirkannya. Seorang petani akan melahirkan anak petani, seorang buruh akan melahirkan anak buruh, seorang pengusaha akan melahirkan anak pengusaha, seorang pejabat akan melahirkan anak pejabat, dan sebagainya. Mau tidak mau, setiap manusia yang baru lahir harus menerima statusnya seperti itu. Baru setelah menginjak usia dewasa, manusia dapat menggunakan segenap potensi dan kemampuannya untuk tetap menerima atau mengubah nasib yang ada pada dirinya. Jika seseorang belum puas dengan status yang diwariskan oleh orang tuanya, dia dapat berjuang untuk mencapai status yang lebih tinggi. Tidak sedikit orang yang berhasil dalam mencapai status sosial yang lebih tinggi dibandingkan status sosial yang dimiliki oleh kedua orang tuanya. Tidak sedikit anak petani, anak buruh, anak nelayan, dan sebaginya yang berhasil menjadi seorang dokter, seorang guru, seorang tentara, seorang pengusaha dan lain sebagainya.

Kegiatan Lakukan pengamatan pada lingkungan

sekitar kalian tinggal, dan lakukan pendataan tentang status sosial berdasarkan mata pencahariannya!

54

Page 55: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Berikan argumentasi berdasarkan fakta yang ada, mengapa seseorang dapat mengalami mobilitas sosial vertikal naik !

c. Keadaan EkonomiSetiap manusia harus berusaha keras untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Namun demikian, hasil usaha yang dicapai oleh setiap orang tidak selalu sama. Ada orang yang berhasil dan sukses dalam usahanya. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang gagal dalam usahanya. Keadaan seperti itu menyebabkan terjadinya perbedaan perekonomian di antara manusia. Ada orang yang hidup dengan ekonomi yang serba berkecukupan. Namun demikian, tidak sedikit pula orang yang hidup dengan ekonomi yang serba kekurangan. Biasanya, baik bagi orang yang hidupnya berkecukupan maupun orang yang hidupnya serba kekurangan, tidak akan tinggal diam. Bagi yang hidupnya sudah berkecukupan akan berusaha agar perekonomiannya tetap bertahan. Sedangkan bagi orang yang hidupnya serba kekurangan akan berusaha sekuat tenaga guna dapat merubah nasib buruknya. Tidak sedikit di antara mereka yang mencari kesempatan kerja dengan pergi ke kota-kota besar (urbanisasi). Ada pula yang ikut dalam program transmigrasi guna mendapatkan lahan pemukiman dan sekaligus lahan pertanian yang sanggup menopang kehidupannya.

d. Situasi PolitikDi media massa sering terdengar kaum migran yang berasal dari negara Irak dan Afganistan yang dideportasi dari Australia. Tidak sedikit orang-orang Irak, orang-orang Afganistan dan sebaginya yang pergi dari negerinya menuju negara lain disebabkan karena situasi politik di negaranya yang kurang menjamin kehidupan secara layak. Negara Irak dan Afganistan yang hancur oleh seorang Amerika Serikat dan sekutunya menyebabkan situasi politik dalam negerinya tidak menentu. Dengan demikian, situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas manusia dalam suatu negara.

e. Motif - Motif Keagamaan

55

Page 56: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Banyak orang Indonesia yang pergi ke negara-negara Timur Tengah seperti Mesir, Arab Saudi, dan sebagainya dalam rangka memperdalam agama Islam. Demikian juga dengan penginjil-penginjil dari negara Barat yang menyebarkan agama Kristen di Indonesia, terutama di daerah pedalaman Kalimantan, Maluku, Papua, dan daerah-daerah lainnya. Keadaan seperti itu merupakan fakta bahwa motif keagamaan dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial.

f. TamasyaKalau kita saksikan di daerah-daerah wisata seperti Bali, Ujung Kulon, Danau Toba, dan lain sebagainya, maka kita akan banyak menjumpai turis-turis manca negara. Pada dasarnya, tidak sedikit orang yang pergi menuju daerah atau negara lain dalam rangka melihat keindahan atau keunikan, baik keadaan alam maupun kebudayaan, yang ada di daerah atau negara lain tersebut. Kegiatan tamasya seperti itu dilaksanakan untuk mencari kepuasan batin bagi orang-orang yang melakukannya.

3. Saluran-Saluran Mobilitas SosialPitirim A Sorokin berpandangan bahwa mobilitas sosial yang vertikal dapat terjadi karena adanya saluran-saluran yang ada di tengah-tengah masyarakat. Dia antara saluran-saluran tersebut yang terpenting adalah: lembaga pendidikan, organisasi pemerintahan, angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, dan perkawinan.

a. Lembaga PendidikanLembaga pendidikan merupakan saluran yang nyata dari mobilitas sosial. Tidak jarang status dan peran yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan pada tingkat pendidikan yang dicapai. Oleh karena itu, dalam kehidupan masyarakat dapat diamati berbagai status dan peran yang dicapai oleh para lulusan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Jabatan-jabatan tinggi seperti manajer, pimpinan organisasi, pimpinan politik, dan sebagainya harus didukung oleh latar belakang pendidikan yang memadai.

b. Organisasi Pemerintahan

56

Page 57: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

Organisasi Pemerintahan merupakan salah satu saluran mobilitas sosial. Melalui keanggotaan dalam organisasi pemerintahan seseorang yang sebelumnya berasal dari lapisan bawah dapat meningkat mencapai lapisan yang lebih tinggi. Sudah tentu pencapaian status sosial yang lebih tinggi tersebut memerlukan syarat-syarat tertentu, seperti prestasi kerja, loyalitas, masa kerja dan lain sebagainya.

c. Lembaga KeagamaanLembaga keagamaan merupakan saluran yang cukup penting bagi mobilitas sosial. Pada umumnya agama mengajarkan kepada umatnya agar bekerja keras, hidup hemat, suka membantu kepada sesama, bekerja sebaik-baiknya, dan sebagainya. Ajaran-ajaran seperti ini akan memberikan semangat hidup yang dinamis. Disamping itu, agama juga mengajarkan bahwa manusia memiliki kedudukan dan derajat yang sama di mata Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, bagi kelompok masyarakat lapisan bawah, ajaran seperti ini dapat memotivasi dirinya untuk mencapai kedudukan yang lebih tinngi.

d. Angkatan BersenjataSejarah telah mencatat bahwa angkatan bersenjata memainkan peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Seorang prajurit yang berdedikasi tinggi dan banyak berjasa dalam berbagai medan tempur akan dengan cepat memperoleh kenaikan pangkat dan kedudukan yang tinggi. Bahkan tidak jarang di antaranya mereka yang memperoleh kekuasaan dan sekaligus wewenang yang besar. Hal ini menunjukkkan bahwa angkatan bersenjata juga berfungsi sebagai saluran mobilitas sosial.

e. PerkawinanPerkawinan merupakan ikatan yang sah antara dua orang atau lebih yang berjenis kelamin berbeda yang didasarkan pada hukum agama dan hukum negara untuk membentuk keluarga yang bahagia. Perkawinan juga merupakan pertemuan antara dua potensi atau lebih untuk kemudian

57

Page 58: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

saling bahu membahu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, perkawinan dapat berperan sebagai saluran mobilitas sosial.

E. Saran PembelajaranUntuk meningkatkan pemahaman anda terhadap mobilitas sosial dalam kajian sosiologi, maka sebaiknya yang anda lakukan adalah:

Mencari literatur lain yang relevan dengan materi tersebut di atas

Mendiskusiakn materi tersebut dengan teman-teman. Sampai sejauh mana anda memahami mobilitas sosial dalam kajian sosiologi

Mengerjakan soal-soal latihan yang ada di bawah ini

F. Latihan

Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru saja anda pelajari, kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini yang menurut anda merupakan jawaban yang paling benar.

1. Mobilitas sosial mengandung pengertian ...A. perpindahan sosialB. gerak sosialC. gerakan sosialD. kombinasi A, B dan C*

58

Page 59: KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 · Web viewHubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial misalnya adalah: hubungan antara tingkat ekonomi dengan perilaku sosial, hubungan antara pendidikan

2. Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan ke daerah yang dianggap rawan, merupakan salah satu contoh dari...A. Mobilitas sosial vertikalB. Mobilitas sosial horisontal*C. Mobilitas sosial vertikal naikD. Mobilitas sosial vertikal turun

3. Di bawah ini adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mobilitas manusia dalam suatu negara, yaitu ...A. status sosial B. keadaan ekonomiC. situasi politik*D. faktor kependudukan

4. Mobilitas sosial yang vertikal dapat terjadi karena adanya saluran-saluran yang ada di tengah-tengah masyarakat, pendapat ini dikemukakan oleh ...A. Pitirim A Sorokin*B. Raymond FirthC. Selo SoemardjanD. Berelson & Steiner

5. Salah satu tujuan dari organisasi sosial yang dikemukakan oleh Berelson dan Steiner adalah ...A. menunjuk pada adanya perumusan tertulisB. memberikan kepuasan kepada para anggota organisasi

sosial yang bersangkutan*C. untuk meningkatkan para konsumenD. untuk mengkoordinasikan berbagai macam kegiatan hidup.

59