42
KEDOKTERAN KELUARGA Ibnu Ludi Nugroho 0910015050 PEMBIMBING : dr. Evi Fitriany, M.Kes dr. Solihin Wijaya dr. Zulhijran Noor Gastroenteritis

KEDOKTERAN KELUARGAa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokel GEA

Citation preview

KEDOKTERAN KELUARGA

KEDOKTERAN KELUARGAIbnu Ludi Nugroho0910015050

PEMBIMBING :dr. Evi Fitriany, M.Kesdr. Solihin Wijaya dr. Zulhijran Noor GastroenteritisPENDAHULUAN Gastroenteritis atau penyakit diare adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini ditandai dengan gejalanya terutama diare, muntah atau keduanya dan dapat juga disertai dengan demam, nyeri abdomen dan anoreksia Masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di IndonesiaMorbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 2000 incidence rate penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Gastroenteritis bisa dikurangi dengan pencegahan, Selain menyebabkan jumlah kematian yang tinggi di kalangan anak, penyakit gastroenteritis juga menimbulkan beban kepada orang tua dari segi biaya pengobatan dan waktu. KasusIDENTITAS PASIENNama:An. JUmur:8 tahunJenis Kelamin:Laki-lakiAlamat:Jl. Kebon Agung RT 02 Kel. LempakeStatus Keluarga:Anak pertamaSuku:JawaAgama:IslamPekerjaan:Pelajar 6Keluhan UtamaBAB cair

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang diantar oleh ibu dan bapaknya ke Puskesmas Lempake, karena mengeluh BAB cair sebanyak 7 kali perhari sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Tiap kali mencret sebanyak 3/4 gelas aqua, berupa cairan berwarna kuning kecoklatan, tanpa disertai lendir dan darah. Demam (-) muntah (1x). Keluhan tidak disertai, batuk, pilek, ruam di kulit dan kejang. Pasien tidak tampak rewel dan masih mau minum. BAK terakhir 1 jam sebelum berobat.Sehari-hari menurut ibu pasien satu keluarga biasa meminum air yang berasal dari PAM dan di masak sampai matang. Seluruh alat makan dicuci menggunakan air PAM yang mengalir didapurnya.Riwayat Penyakit Dahulu : Ibu pasien mengaku bahwa pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Hanya batuk pilek ringan saja

Riwayat Penyakit KeluargaDalam keluarga tidak ada yang pernah sakit seperti ini baik ibu atau bapak pasien.

Riwayat KebiasaanPasien memiliki kebiasaan memasukkan mainan ke dalam mulutnyaPasien memiliki kebiasaan jajan pentol dan lidi di sekolahPasien memiliki kebiasaan makan nasi putih dicampur dengan teh manis

Riwayat ImunisasiMenurut pengakuan ibu pasien riwayat imunisasi pasien lengkap

Genogram

Laki-laki hidupperempuan hidup Pasien

NoAnggotaKeluargaUsia Pekerjaan Hub.KlrgStt.NikahSerumahYaTdkKdg1Tn. S45 thnTukang OjekAyahMenikahYa--2Ny. A46 thnIRTIbuMenikahYa--3An. J (pasien)8 thnPelajarAnak Belum MenikahYa--Pemeriksaan fisik Keadaan Umum: BaikKesadaran: Compos mentisBerat Badan: 25 kgTinggi Badan: 110 cmBMI: 20.66 (normal)

Tanda VitalNadi: 83 kali/menitFrekuensi Nafas: 18 kali/menitSuhu: 36,5oC

Kepala dan Leher:Kepala:anemis (-/-), ikterik (-/-), cekung (-/-), faring hiperemis (-), pembesaran tonsil T3/T3, air mata (+)Leher:Pembesaran KGB (-)Thorax:Inspeksi:pergerakan simetrisPalpasi:nyeri tekan (-), ictus cordis tidak terabaPerkusi:nyeri ketok (-/-), sonor pada seluruh lapangan paru, pembesaran jantung (-)Auskultasi:Paru: suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Jantung: S1S2 tunggal-reguler, murmur (-), gallop(-)

Abdomen:Inspeksi: flatPalpasi:nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor baikPerkusi:timpani, nyeri ketok (-)Auskultasi:bising usus (+) meningkatGenitalia:Dalam batas normal

EkstremitasAtas :oedem (-/-), akral hangat, CRT < 2 detikBawah :oedem (-/-), akral hangat, CRT < 2 detik

DIAGNOSA KERJAGastroenteritis

PENATALAKSANAANNon-farmakologis :Edukasi mengenai penyakitnya, gejala, faktor resiko, penularan, terapi, serta komplikasiPakai obat sesuai aturan Tingkatkan status kebersihan pribadi Farmakologis:Oralit 200cc setiap setelah BABZinc 1x1 tablet

PROGNOSAPrognosis ad vitam : BonamPrognosis ad functionam : BonamPrognosis ad sanationam : Dubia ad bonam

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI, KELUARGA DAN LINGKUNGANNoEkonomi KeluargaKeterangan1Luas tanah8 x 6 meter2Luas Bangunan8 x 6 meter3Pembagian ruanganRumah berupa rumah kontrakan, terdiri dari 1 lantai, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 WC4Besarnya daya listrik550 watt 5Tingkat pendapatan keluarga : Pengeluaran rata-rata perbulanBahan makananBerasLauk/ikan, sayurAir minumDiluar bahan makananPendidikanKesehatanListrikSewa kontrakanLain-lainPenghasilan keluarga/bulanRp. 2.100.000Rp. 150.000Rp. 750.000Rp. 50.000Rp. 250.000/blnRp. 0Rp. 100.000/blnRp. 600.000/blnRp. 200.000 Rp. 3.000.000NoPerilaku Kesehatan1Pelayanan promotif/preventifPuskesmas2Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lainBerobat ke puskesmas dan RS3Pelayanan pengobatanPuskesmas dan RS4Jaminan pemeliharaan kesehatanJamkesdaNoPola Makan Keluarga1Ayah dan IbuMakan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, tahu, tempe, ikan/telur/ayam, sayur.2AnakMakan 3 4 kali sehari. Nasi dicampur teh manis, dan sering jajan pentolNoAktivitas Keluarga1Aktivitas fisikAyah

Ibu

Pasien Bekerja diluar rumah sebagai sebagai tukang ojek. Aktifitas dilakukan dari pukul 07.00-17.00Mencuci baju, memasak, dan membersihkan rumahBersekolah dan bermain2Aktivitas mentalSeluruh anggota keluarga rutin melaksanakan shalat 5 waktuNoLingkungan1SosialHubungan dengan lingkungan sekitar baik2Fisik/BiologikPerumahan dan fasilitasLuas tanahLuas bangunanJenis dinding Jenis lantai Sumber penerangan utamaSarana MCKSumber air sehari-hariSumber air minumPembuangan sampahKurang 8 x 6 meter8 x 6 meterKayu Semen Lampu listrikKamar mandi menjadi satu dengan WC berada di sebelah tempat cuci piring, WC tanpa jamban dan langsung ke sungai. Air PDAMAir keran yang dimasakSampah dikumpulkan menjadi satu plastik kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah di daerah tersebut3Lingkungan kerjaAyah IbuPasienRisiko kecelakaan kerja (+), di luar rumahDi dalam rumahDi dalam dan di luar rumahPENILAIAN APGAR KELUARGAKriteriaPernyataanHampirSelaluKadangkadangHampir tidak pernahAdaptasiSaya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya2KemitraanSaya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi2PertumbuhanSaya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki2Kasih sayangSaya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya2KebersamaanSaya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan2Total10Kesimpulan Keterangan : Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehatTotal skor 6-7 = Fungsi keluarga kurang sehatTotal skor 0-5 = Fungsi keluarga sakitKesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 10, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga sehat

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGANoIndikator PertanyaanKeteranganJawabanYaTidakA. Perilaku Sehat1Tidak merokokAda yang memiliki kebiasaan merokokAyah pasien merokok 2PersalinanDimana ibu melakukan persalinanDitolong oleh bidan3ImunisasiApakah bayi ibu sudah di imunisasi lengkapPasien telah diimunisasi lengkap4Balita di timbangApakah balita ibu sering ditimbang? Dimana?Penimbangan di posyandu5Sarapan pagiApakah seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan pagi?Makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari adalah nasi dan lauk-pauk6Dana sehat / Askes Apakah anda ikut menjadi peserta askesJamkesda7Cuci tanganApakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar ?Seluruh keluarga tidak mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih sebelum makan dan mengolah makanan8Sikat gigiApakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odolSeluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi9Aktivitas fisik/olahragaApakah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik atau olah raga teraturSeluruh anggota keluarga jarang melakukan olahragaB. Lingkungan Sehat1JambanApakah dirumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannyaRumah memiliki 1 buah kloset (WC) 2Air bersih dan bebas jentikApakah dirumah tersedia air bersih dengan tempat/tendon air tidak ada jentik ?Di rumah menggunakan sumber air berasal dari air PDAM, air tersebut tampak bersih. Tidak terdapat jentik3Bebas sampahApakah dirumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada sampah berserakan?Rumah terlihat bersih/bebas sampah dan tersedia tempat sampah didalam/diluar rumah4SPALApakah ada/tersedia SPAL disekitar rumahLingkungan yang bersih tidak ada air limbah yang menggenang5VentilasiApakah ada pertukaran udara didalam rumahUkuran ventilasi lebih kurang 1/10 luas lantai untuk tiap ruangan 6KepadatanApakah ada kesesuaian rumah dengan jumlah anggota keluarga?Pengukuran kepadatan dimana 1 orang penghuni membutuhkan 2x2x2 meter7LantaiApakah lantai bukan dari tanah?Seluruh lantai rumah disemen C. Indikator tambahan1ASI EksklusifApakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulanHanya untuk bayi keluarga yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, bila rumah tangga tidak ada bayinya jawaban tetap Ya tetapi dicatat dilembar catatan(Pasien belum memiliki anak)2Konsumsi buah dan sayurApakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur?Semua anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayurJumlah153kesimpulanKlasifikasiBila didapatkan persentase 50% atau kurang dari masing-masing tatanan, maka PHBS dari masing-masing tatanan diklasifikasikan kurang.Bila didapatkan persentase lebih dari 50%, maka PHBS dari masing-masing tatanan diklasifikasikan baik.Kesimpulan > 50% PHBS rumah tangga baik.

RESUME FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN KELUARGAFaktor ResikoFisik Rumah: Jarak jamban dengan sumber air minum < 10 meterTempat cuci, mandi, dan WC berada pada satu tempat BiologiRiwayat penyakit serupa dalam keluarga tidak adaPsiko-sosio-ekonomiMemiliki kartu jaminan kesehatanPengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta lingkungan kesehatan rendahPendapatan keluarga cukupPerilaku KesehatanHigiene pribadi kurangPasien tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makanBerobat langsung di sarana pengobatan seperti Puskesmas atau RSGaya hidupTidur bersama dalam 1 ruangan dan sering berkumpul satu keluarga diruang keluargaPasien sering makan nasi yang dicampur dengan teh, sehingga makanannya kurang bergiziLingkungan KerjaBeberapa temannya di kelas ada yang mengalami keluhan serupaPasien sering jajan pentol dan lidi di depan sekolah yang di dekatnya terdapat selokan dan tempat sampah DIAGNOSA KELUARGA (Resume masalah kesehatan)Status kesehatan dan faktor risiko (Individu, keluarga dan komunitas)Status fungsi keluarga sehat baik. Pengetahuan keluarga mengenai penyakit Gastroenteritis belum memadaiOrang tua pasien kurang memperhatian hygiene anak dan dirinya.Status upaya kesehatan (Individu, keluarga dan komunitas)Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang dan panganPemeriksaan kesehatan ke puskesmas dan rumah sakitMemiliki jaminan kesehatanSemua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat

Status lingkunganJarak antar rumah sangat berdempetan, hanya dibatasi oleh kayu.Rumah tidak memiliki jamban, wc yang ada langsung ke sungai.Rumah tempat tinggal kurang sehat karena tidak ada sarana pembuangan air limbah yang memadai.Ukuran luas rumah cukup memadai untuk menampung anggota keluarga dan ventilasi cukup.

Diagnosa keluargaSebuah keluarga Tn. S terdiri dari 3 orang anggota dengan 1 anggota keluarga menderita Gastroenteritis. Keluarga ini mempunyai kesadaran PHBS yang cukup baik dan fungsi keluarga sehat sudah baik. Tetapi kurang dalam masalah higienitas, terutama mencuci tangan sebelum makan dan membiarkan anaknya makan makanan yang kurang bergizi.Identifikasi Masalah Keluarga dan Perencanaan Pembinaan KeluargaNoMasalah yang dihadapiRencana PembinaanSasaran pembinaanContoh pembinaan1. Pengetahuan kesehatan kurangEdukasiKeluargaEdukasi pentingnya menjaga kebersihan rumah dan menjaga kebersihan pribadi tiap-tiap anggota keluarga serta mencegah munculnya penyakit menular dalam keluarga. 2. Kurangnya fasilitas rumah tanggaEdukasiKeluargaMembuat jamban yang sehat. sehingga menghindari penularan penyakit yang ditularkan melalui kotoran.Serta membuat sarana pembuangan air limbah agar air sisa pencucian tidak langsung terserap ke dalam tanah.3.Kebiasan keluargaEdukasiKeluargaEdukasi untuk memperbaiki hygiene keluarga khususnya pasien dengan rajin mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah buang air besar.Rencana Penatalaksanaan Masalah KesehatanNoMasalah KesehatanPengobatanTindakan Medis1Pasien (Gastroenteritis)Farmakologis:Oralit 200cc setiap setelah BABZinc 1 x 1Non-farmakologis :Edukasi mengenai penyakitnya, gejala, faktor determinan dan terapi, Pakai obat dengan sesuai anjuran, Menghindari faktor penyebab penyakit, Tingkatkan status kebersihan pribadi, cuci tangan dengan bersih sebelum makan dan setelah BAB.2Anggota keluarga lain-Penyuluhan/ KIE tentang perjalanan penyakit ini, pengobatan, serta pentingnya pencegahan terutama menjaga hygiene pribadi masing-masing. 3Lingkungan sekitar-Penyuluhan/ KIE tentang hidup sehat, menjaga lingkungan sehat dan penularan, dan pencegahan penyakit.Pengadaan sarana pembuangan air limbah dari setiap rumahPerawatan Masalah Kesehatan KeluargaTindakan Perawatan (Promotif, Preventif, Protektif)Individu (pasien)KeluargaKomunitasTerapi farmakologisMemperbaiki hygiene pribadiKIE Pentingnya menjaga hygiene pribadi dan lingkungan-KIE/Penyuluhan tentang Gastroenteritis, faktor determinan, penyebab, pengobatan dan pencegahan serta komplikasi-Penyuluhan rumah dan lingkungan sehatMandala of healthKomunitas: Beberapa temannya di kelas ada yang mengalami keluhan serupa.Pasien sering jajan pentol dan lidi di depan sekolah yang di dekatnya terdapat selokan dan tempat sampah

GAYA HIDUPPasien sering makan nasi yang dicampur dengan teh, sehingga makanannya kurang bergiziPASIEN

BAB cair 7x/hari sejak 2 hari yang lalu. Tiap kali mencret sebanyak 3/4 gelas aqua, berupa cairan berwarna kuning kecoklatan, tanpa disertai lendir dan darah. Demam (-) muntah (1x). batuk (-), pilek (-), ruam di kulit (-) dan kejang (-).

LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIMemiliki kartu jaminan kesehatanPengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta lingkungan kesehatan rendahPendapatan keluarga cukupLINGK. FISIKJarak jamban dengan sumber air minum < 10 meterTempat cuci, mandi, dan WC berada pada satu tempat FAMILYPELAYANAN KES.Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan: 5 menit, ditempuh dengan berjalan kaki

PERILAKU KESEHATANHigiene pribadi kurang

Pasien tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan

BIOLOGItidak adaSKORING KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH DALAM KELUARGAMasalahUpayaPenyelesaianFaktor perilaku kesehatan keluargaHigiene pribadi masing-masing kurangBerobat jika keluhan makin beratEdukasi dan motivasi tentang pentingnya mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah BABEdukasi dan motivasi untuk memeriksakan kesehatan apabila keluhan memberat dan tanda-tanda dehidrasi ditemukanLingkungan rumahTidak adanya saluran pembuangan air limbahJamban letaknya dekat dengan sumber air minum.Edukasi dan motivasi untuk membuat saluran pembuangan air limbah rumah tanggaEdukasi untuk memasak air dengan matang dan cukup lama agar kuman mati.Lingkungan kerjaBeberapa temannya di kelas ada yang mengalami keluhan serupa.Pasien sering jajan pentol dan lidi di depan sekolah yang di dekatnyaEdukasi dan motivasi tentang pentingnya mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah BABEdukasi akan bahayanya jajan di tempat yang tidak terjamin kebersihannyaPEMBAHASANDiagnosis Gastroenteritis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada An. J, diagnosis Gastroenteritis ditegakkan berdasarkan keluhan BAB cair hingga 7x/hari. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan komplikasi berupa dehidrasi. Pemeriksaan penunjang berupa leukosit tidak dilakukan karena tidak adanya tanda-tanda infeksi sistemik berupa demam dan feses lengkap juga tidak dilakukan dikarenakan keterbatasan laboratorium Puskesmas Lempake Gastroenteritis dapat diobati dengan pemberian oralit sebagai pengganti cairan dan zinc untuk memperbaiki mukosa usus dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada kebanyakan pasien disebabkan karena rotavirus, yang merupakan self limited dan bisa sembuh dengan oralit dan zinc saja. Apabila terdapat lendir dan darah juga bisa diberikan antibiotik. Antibiotik yang diberikan harus sangat hati-hati, dikarenakan jika tidak tepat pemberian dapat membunuh flora normal pada usus yang dibutuhkan, belum lagi menimbulkan resistensi terhadap antibiotik jika pengobatan tidak tuntas Selain pengobatan farmakologis juga diperlukan perubahan dan perbaikan higien pribadi. oleh sebab itu pasien sangat dianjurkan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB, serta untuk menghindari kebiasaan jajan sembarangan. Edukasi dan motivasi ini sangat penting untuk mencegah penularan serta kekambuhan penyakit iniPengobatan Gastroenteritis apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah syok hipovolemik dan bisa mengakibatkan kematian. Pengobatan yang sesuai dan pengendalian faktor predisposisi akan memberikan hasil pengobatan yang memuaskandokumentasiterimakasih