Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAHJARINGAN KOMPUTER
Dosen : Nahot Frastian S.kom,M.kom
Kelompok : 4
Kelas : R3K
Ma’ruf Fauzi ( 201243501525 )
Atina Tri Agustine ( 201243501526 )
Nunun Masruroh ( 201243501527 )
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukut kehadirat Tuhan semesta Alam yang telah memberikan kesempatan serta
pengetahuan sehingga makalah yang mengangkat tema “Sub-lapisan medium access dan
Network Layer” ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun makalah ini
membahas tentang cakupan kecil pengetahuan dasar mengenai jaringan komputer dan
penerapannya yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam pengaplikasian system jaringan
komputer.
Shalawat serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke zaman modernisasai seperti saat ini. Berkat
beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas jaringan
computer yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini.
Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi
pengetahuan tentang isi makalah ini.
jakarta, 28 september 2013
Penulis
Kelompok 4
KATA PENGANTAR 2
2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang …………….................................................................................41.2 Definisi Jaringan Komputer ……………………………………………………………51.3 Manfaat Jaringan Komputer ……………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN 1. Lapisan Jaringan ………………………………………………………………………..62. BRIDGE 9
2.1 Karakteristik Bridge ………………………………………………………………….122.2 keuntungan serta kelemahan bridge …………………………………………………..122.3 kelemahan yang berlangsung pada bridge …………………………………………… 13
2. LAN BERKECEPATAN TINGGI 13 3.1 100VG-AnyLAN …………………………………………………………………… 14 3.2 High-Performance Parallel Interface (HIPPI) ……………………………………… 15 3.3 Fiber Chanel …………………………………………………………………….......193. JARINGAN SATELIT 25 4.1 Cara Kerja Satelit …………………………………………………………………… 25 4.2 Kelebihan dan Kekurangan satelit …………………………………………………... 264. NETWORK LAYER 26 5.1 Masalah – masalah dalam rancangan network layer …………………………………26 5.2 Layanan yang disediakan Transporl Layer ………………………………………….. 26 5.3 Organisasi internal network layer ……………………………………………………. 27 5.4 Rangkaian Virtual Eksternal dan Internal …………………………………………… 27 5.5 Datagram internal dan eksternal ……………………………………………………... 27 5.6 Perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram ………………………………...28 5.7 Istilah – istilah yang terdapat pada Network Layer ………………………………….. 295. ALGORTIMA ROUTING 33 6.1 Forward Search Algrithm ……………………………………………………………. 33 6.2 Backward Search Algrithm ………………………………………………………….. 34 6.3 Strategi Routing ……………………………………………………………………… 356. ALGORITMA PENGENDALIAN KEMACETAN 39 7.1 Kontrol Kemacetan di TCP ………………………………………………………….. 39 7.2 Menghindari Kemacetan …………………………………………………………….. 42BAB III PENUTUP 44 1.Kesimpulan …………………………………………………………………………… 44DAFTAR PUSTAKA 44
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun
80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan
akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas,
perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah
menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah,
di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak
telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Sebelum lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara teknis,
pada bab pendahuluan ini akan diuraikan terlebih dahulu definisi jaringan komputer,
manfaat jaringan komputer, ddan macam jaringan komputer.
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk social yang berarti membutuhkan sesorang yang lain dalam
kehidupannya yang juga dapat diartikan sebagai makhluk yang interaktif. Dibalik kehidupan
manusia yang social tersebut, manusia juga senantiasa memiliki kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan yang ikhwal dibutuhkan oleh manusia adalah informasi yang tentunya sebagai
gagasan utama dalam perkembangan manusia itu sendiri. Informasi tidak hanya untuk
mengetahui sesuatu hal tetapi juga untuk melakukan suatu hal.
Seiring dengan perkembangan modernisasi dewasa ini, pekerjaan manusia menjadi lebih
rumit dan memiliki konpleksitas bedaya tinggi dalam pengerjaannya. Hal terpenting dalam
perkembangan dan dalam penyelesaian dari berbagai masalah belakangan ini adalah bagaiman
sesorang memperoleh data yang akurat, fleksibel, dan mudah didapatkan. Hal ini tentunya
memicu pemikiran manusia untuk menindak lanjuti akar masalah tersebut dengan membuat
sebuah jaringan yang mampu menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya. Baik
itu dalam suatu area tertentu yang tertutup maupun yang lebih meluas dan mengglobal
4
Melihat tingginya kebutuhan akan informasi, dan menindak lanjuti atas kesulitan dalam
penyaluran informasi tersebut, kami selaku tim penulis berinisiatif untuk memberikan sedikit
pengetahuan dalam upaya mempermudah penyaluran informasi dan juga untuk mengetahui
seberapa penting dan bagaimanakah manfaat dari jaringan komputer dengan mengangkat materi
tentang jaringan computer.
1.2 Definisi Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer
tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti
dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam
melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).(1)
Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk
mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah
komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk
koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat
optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.
Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan
sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem
terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi
pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan
kemudian program itupun akan berjalan dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan
mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat
mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan
menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor,
alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-
fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin,
secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file
dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi,
5
tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis
oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak
yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan
tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan
jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya
sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
1.3 Manfaat Jaringan KomputerSebelum membahas kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya
diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan
ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan
untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lapisan Jaringan
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh
lapis OSI" (OSI seven layer model).
Network Layer atau juga lapisan jaringan merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan
OSI Reference Model. Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya.
layanan yang disediakan bagi transport layer ; 2. rancangan internal subnet ; 3.
perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram . network layer menyediakan layan bagi
transport layer pada interface network layer, transport layer. Layanan- layanan network layer
7
dirancang sesuai dengan tujuan-tujuan berikut ini: Layanan harus independent terhadap
tekhnologi subnet Transport Layer harus disekat dari jumlah, jenis dan topologi subnet yang
ada. Alamat jaringan yang biasa digunakan oleh transport layer harus menggunakan
penomoran yang seragam, bahkan untuk LAN maupun WAN Sesuai dengan tujuan di atas,
maka pembahasan akan terpusat pada pertanyaan apakah network layer harus menyediakan
layanan connection oriented atau connectionless.
Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke “network” Route juga dapat
ditentukan pada saat awal npercakapan misalnya session terminal Route dapat juga sangat
dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket
tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada
kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali
terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi
tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang
dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket
melintasi batas negara yang memiliki tarif yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan
masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat
berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat
menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk
mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan- jaringan yang berbeda
untuk saling terinterkoneksi
Repeater suatu perangkat atau alat yang paling sederhana pada jaringan yang berfungsi
untuk memperkuat sinyal yang melewatinya. Fungsi : a. Menerima sinyal dari satu segmen LAN
8
dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslinya (Jarak kedua
jaringan dapat diperjauh) b. Memperbesar batasan panjang satu segmen.
Sistem Baseband bertopologi Bus media yang populer: kabel coaxial Jumlah repeater untuk 1
segmen adlh 4. Sistem Baseband bertopologi Star secara fisik topologi star, secara logika
bertopologi bus Sistem Baseband bertopologi Ring repeater yang digunakan berada di setiap
simpul (node) jaringan.
Bridge Peranti yang meneruskan lalu lintas antara segmen jaringan berdasar informasi
pada lapisan data link. Segmen ini mempunyai alamat lapisan jaringan yang sama. Setiap
jaringan seharusnya hanya mempunyai sebuah bridge utama. Bridge memiliki sifat tidak
mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu memiliki biffer yang cukup
untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.
Bridge Lokal : Bridge lokal ini menghubungkan 2 jaringan LAN secara langsung pada area yang
sama secara fisik. misalnya: bridging antar gedung yang berdekatan. Bridge Remote : Bridge
Remote ini menghubungkan 2 jaringan yang secara fisik berjauhan, biasanya menggunakan
kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (WiLAN)
Bridge Sederhana berfungsi dalam menyebarkan data ke semua jaringan Bridge Belajar
memiliki kemampuan memilih paket mana yang ditujukan pada segmen lain jaringan dan
meneruskan paket tersebut pada jaringan yang sesuai Bridge dengan kemampuan routing routing
berarti kemampuan dalam pencarian jalan
Keterbatasan LAN ; Kehandalan dan keamanan lalu lintas data ; Unjuk kerja (semakin besar
LAN, unjuk kerja semakin menurun) ; Keterpisahan geografis .
Gateway istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani 2 aplikasi
atau jaringan yang tidak kompatibel dan memiliki arsitektur yang berbeda. Sehingga data dapat
ditransfer antar komputer yang berbeda- beda. Contoh: penggunaan gateway pada e- mail,
sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
9
Neighbor acquistion terjadi ketika 2 router bertetangga berbeda sistem setuju untuk saling
bertukar informasi pencarian jalan. 2. Neighbor reachability dilakukan bila hubungan
ketanggapan telah ditetapkan dan untuk memelihara hubungan. 3. Network reachability berkaitan
dengan penukaran permintaan dan tanggapan secara berskala.
2. Bridge
Pengertian dan fungsi Network Bridge, juga dikenal sebagai switch layer 2, adalah perangkat
keras yang digunakan untuk membuat koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau
untuk membagi satu jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan
protokol yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini.
Fungsi Network Bridge ini tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router,
switch dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki
apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari
perangkat keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang
kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.
Fungsi Network Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari
perangkat pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang dikenal
sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah collision domain adalah
jaringan di mana satu perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk menerima
ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi
ketika dua atau lebih perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama
10
persis. Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA / CD)
harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.
Setiap kali tabrakan terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan.
Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin
besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Network Bridge dapat digunakan untuk segmen
satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak transmisi.
Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari
mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan.
Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan
masing-masing 10 perangkat.
Setelah Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data
dalam perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam alamat
MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk
melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan
menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di masa mendatang.
Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan atau perangkat penerima. Jika tidak
muncul dalam tabel, Network Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada
kedua jaringan untuk menemukan tujuan.
11
Tabel forwarding langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai
menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC address
dari perangkat penerima juga harus mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan
merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge. Akhirnya,
semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat
tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses transmisi.
Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking dapat dilakukan
dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan antara bridge, router dan gateway dalam
mengakses jaringan.
a. Bridge Menghubungkan jaringan pada layer network interface dan meneruskan frame.
Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparant terhadap IP, artinya
apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan di awasi oleh
bridge dan langsung cross ke host yang dituju.
b. Router Menghubungkan jaringa pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket
data. Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena memiliki
routing. Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan
paket berdasarkan alamat IP dari data.
c. Gateway Menghubungkan jaringan pada layer diatas router dan bridge. Gateway
mendukung pemetaan alamat dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Gateway
merupakan pintu keluar suatu host menuju ke jaringan diluar.
Bridge yaitu suatu komponen jaringan yang dipakai untuk memperluas jaringan atau
bikin sesuatu segmen jaringan. bridge jaringan beroperasi didalam susunan data-link pada jenis
osi. bridge juga bisa dipakai untuk memadukan dua buah media jaringan yang tidak sama,
layaknya halnya pada media kabel unshielded twisted-pair ( utp ) dengan kabel serat optik atau
dua buah arsitektur jaringan yang tidak sama.
12
2.1 Karakteristik Bridge
1. koneksi internet dipakai pada pc saja, atau koneksi internet di-share dengan sebagian pc
menggunakan server/access point.
2. koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, hingga tidak senantiasa terhubung ke
internet sepanjang 24 jam.
3. inginkan kerja modem yang lebih mudah, dikarenakan bila koneksi di-share maka
modem tidak jadikan sebagai server untuk membagi bandwidth, hingga modem lebih
awet. tetapi konsekuensinya, untuk membagi bandwidth dibutuhkan tambahan
server/access point.
4. bisa memisahkan jaringan yang luas jadi sub jaringan yang lebih kecil.
5. bisa pelajari alamat, meneliti paket data serta menyampaikannya.
6. bisa mengoleksi serta melepas paket-paket di antara dua segmen jaringan.
7. bisa mengontrol broadcast ke jaringan.
8. bisa menjaga address table.
2.2 keuntungan serta kelemahan bridge. :
Bridge yaitu suatu relay atau interconnecting device yang bias dipakai untuk sediakan sebagian
kekuatan berikut.
1. memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
2. menambah jumlah workstation pada network kurangi kemacetan traffic ( dengan network
partitioning ).
3. sediakan koneksi ke network yang tidak sama ( contohnya ethernet ke token ring ).
4. memindahkan data melewati intermediate network dengan protokol yang tidak sama.
13
2.3 kelemahan yang berlangsung pada bridge
1. bridge tidak dapat memblokir paket broadcast
2. menambah delay pada jaringan.
3. bila alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge, maka dapat di siarkan berita ke
jaringan segmen lain serta perihal ini bisa mengakibatkan berlangsungnya broadcast
strom ( badai siaran ) yang dampaknya bisa bikin jaringan macet keseluruhan.
4. meskipun bisa mempunyai domain collision yang tidak sama, namun peralatan bridge
cuma mempunyai satu broadcat domain.
5. tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak bandwidth.
3. LAN berkecepatan tinggi
Semakin computer mempunyai kecepatan yang tinggi, Network yang menghubungkan
mereka harus juga ditingkatkan supaya computer selalu dalam keadaan siap ketika data di kirim
dari atau ke computer lain. Tidak hanya jaringan saja yang harus cepat,namun juga kebutuhan
yang relatif cepat dari pengirim ke penerima, dari mulai paket yang kecil hingga besar,
pengiriman jarak jauh, atau transfer data yang berkelanjutan seperti suara atau video.
Kecenderungan untuk meningkatkan bandwith komunikasi seiring dengan meningkatnya
kecepatan computer mau tidak mau terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
LAN yang hanya mempunyai kecepatan rata-rata 10 Mb/s terus ditingkatkan hingga mencapai
rata-rata 100 Mb/s keatas, antara lain Jaringan Fibre Distributed Data Interface (FDDI)
berkecepatan 100Mbit/s, Copper Distributed Data Interface (CDDI), Fast Ethernet, Gigabit-
Ethernet berkecepatan hingga 1Gb/s, dan High-Performance Parallel Interface (HIPPI)-Phisical
Layer berkecapatan 1,6Gbit/s. 100VG-AnyLAN berkecepatan 100 Mb/s, dan Fibre Channel
mencapai kecepatan rata-rata 1200 Mb/s atau 1,2 Gigabit.
Di dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tiga teknologi jaringan yang termasuk dalam
kategori LAN dengan kinerja tinggi, yaitu 100VG-AnyLAN, High-Performance Parallel
Interface (HIPPI), dan Fibre Channel, mulai dari kecepatan rata-rata, topologi yang digunakan,
jarak yang mampu dijangkau, dan metode transmisi data.
14
3.1. Apa itu 100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN merupakan jawaban Hewlett-Packard dan IBM tentang teknologi 100 Base-X
(Fast Ethernet). Ini merupakan jaringan berbasis 100 Mb/s yang menggunakan kabel 4-pair UTP.
Jika menggunakan kabel kategori 3 atau 4, 100VG-AnyLAN dapat beroperasi hingga mencapai
jarak 330 kaki. Dengan kabel kategori 5, dapat mencapai jarak 600 kaki. Jika menggunakan
kabel fiber optic atau copper mampu mencapai jarak hingga 2 kilometer. 100VG-AnyLAN
kompatibel dengan tipe jaringan Ethernet dan Toke Ring, dimana fitur 100VG-AnyLAN
memang dirancang untuk dengan mudah bermigrasi dari tipe network lain ke 100VG-AnyLAN.
IEEE menyetujui standar dari 100VG-AnyLAN, dan dijelaskan secara lengkap pada standar
802.12.
Topologi dari 100VG-AnyLAN adalah tree (pohon). Setiap jaringan 100VG-AnyLAN
mempunyai hub central yang dihubungkan ke hub lain atau jaringan lain. Hub disusun hingga
tiga kedalaman. Semua hub 100VG-AnyLAN mempunyai port “Uplink” spesial yang digunakan
untuk dihubungkan ke port hub dengan posisi lebih tinggi dalam jaringan. Berikut ini terdapat
ilustrasi dari topologi 100VG-AnyLAN, perlu dicatat bahwa setiap hub dapat dihubungkan ke
jaringan lain atau hub lain.
Gbr 1. 100VG-AnyLAN Network Topology
15
Cara Kerja 100VG-AnyLAN :
100VG-ANyLAN menggunakan metode akses yang disebut “Demand Priority Access”
(Akses Prioritas Permintaan) dan berikut cara kerjanya. Hub merupakan alat pintar yang
berfungsi sebagai “polisi lalu lintas” untuk alat yang akan melakukan transfer data ke jaringan.
Alat yang akan mentransmisi pertama kali mengirim permintaan ke hub. Semua hub di jaringan
akan saling bernegosiasi dan menentukan kapan mereka akan mengijinkan transmisi berjalan.
Jika jaringan siap, hub akan mengirimkan sinyal “go” ke alat yang akan melakukan transmisi dan
alat tersebut akan mulai mengirimkan datanya.
Sepertinya skema ini tidak praktis dan tidak efisien, tapi sebaliknya. User pada jaringan
bahkan tidak perlu tahu cara kerjanya, dan tidak perlu melakukan hal khusus untuk melakukan
setting supaya dapat berfungsi. Semua terjadi dalam hitungan mikrosecond, sejak tidak
diperlukannya banyak waktu untuk sebuah alat melakukan transmisi data, maka tabrakan tidak
akan terjadi seperti yang terjadi pada jaringan CSMA/CD. Hasilnya kecepatan jaringan yang
dipakai akan lebih efektif karena bandwith tidak diambil oleh proses tabrakan data dan proses
transmisi ulang.
Penggunaan 100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN adalah pilihan yang tepat untuk jaringan dimana kecepatan yang menjadi
pokok utama, sekarang server dan workstation dibangun dengan dasar prosesor berkecepatan
tinggi seperti Intel Pentium yang dapat menciptakan jumlah lalu lintas jaringan yang lebar. Juga,
tren sekarang mulai merambah dunia multimedia, dimana video dan suara dengan ukuran besar
berusaha ditampilkan ke komputer pengguna untuk keperluan video conference, ini memerlukan
bandwith yang lebar dan cepat daripada jaringan 10 Mb/s Ethernet.
3.2 HIPPI - HIGH-PERFORMANCE PARALLEL INTERFACE
HIPPI merupakan protocol transfer data berkecepatan tinggi, dengan bermacam fungsi,
keunggulan dan batasan, antara lain :
16
1. Kecepatan Transfer Data 800 atau 1600 Mb/s.
2. Menggunakan 50 atau 100 pasang kabel koneksi (50 pasang untuk 800 Mb/s, 100 pasang
untuk 1600 Mb/s).
3. Mempu menjangkau hingga jarak 25 km.
4.Trasfer parallel data hingga 32 bit (untuk 800 Mb/s) atau 64 bit (untuk 1600 Mb/s).
5.Protokol berbasis koneksi.
6. Koneksi point to point.
7. Metode komunikasi simplex.
Protokol HIPPI di terbentuk dari beberapa layer oleh beberapa kumpulan standard. Saat ini
baru HIPPI Phisical Layer saja yang telah menjadi standard ANSI, untuk standar HIPPI
lainnya sedang dalam proses.
Gbr 5. Standar-standar HIPPI
HIPPI Switch Control
HIPPI Phisical Layer, hanya melayani koneksi point-to-point, dankoneksi antar dua alat saja,
kondisi ini sangat tidak menarik untuk sebagian besar instalasi jaringan. Untuk memungkinkan
adanya koneksi yang sangat banyak maka HIPPI Switch Control berfungsi untuk mengatur
semua koneksi antar alat di dalam jaringan sehingga dapat berjalan bersama-sama. HIPPI Switch
17
Control (HIPPI-SC) terdiri dari elemen yang memungkinkan supaya HPPI Channel dapat
digunakan di lingkungan jaringan. Koneksi ke Jaringan HIPPI Channel menggunakan n x n
Crossbar switches ( n – channel input, n – channel output ) melalui metode simplex atau duplex
tergantung dari koneksi yang terjadi antar alat.
HIPPI Switch Control dapat terdiri dari lebih dari satu Switch, dimana satu alat yang terhubung
dengan salah satu switch dapat berkomunikasi dengan alat lain yang terhubung juga dengan
switch lainnya. Cara kerjanya : sumber ke port input switch, port input switch ke port output
switch, port output switch ke port input switch lainnya atau langsung kea lat sebagai tujuan.
Gbr 8. (a). HIPPI Switch Control dengan satu switch.
(b). HIPPI Switch Control dengan lebih dari satu switch.
HIPPI Framing Protokol (HIPPI-FP)
Standar ini berisi format dan isi ( termasuk header) setiap paket dari informasi user.
Terkadang layer lain di implementasikan di atas layer ini. Perlu dicatat juga layer ini berfungsi
membagi paket ke dalam bentuk paket 1 atau 2 Kbyte yang dibutuhkan oleh layer fisik.
Isi dari frame HIPPI-FP antara lain
a. Header_Area (64 bits)
b.D2_Offset (word 0, bits 0 - 2)) -- The offset D2_Area buffer dari bit pertama informasi user.
18
c.D1_Area_Size (word 0, bits 3 - 10) – berisi ukuran D1_Area.
d.Reserved (word 0, bits 11 - 21).
e.B (word 0, bit 22) – Bit ini memberi informasi tentang tujuan: diisi 1 jika D2_Area akan
menuju subsequent burst (bukan seharusnya). Ini akan memberikan informasi ke protocol layer
atasnya jika perlu dari status data user.
Gbr 9. HIPPI Packet Format
f. P (word 0, bit 23) -- diisi 1 jika D1_Area ada. (diisi 0 jika tidak.)
g.ULP-id (word 0, bits 24-31) – menentukan layer diatasnya paket mana yang akan di krimkan.
h. D2_Size (word 1) – berisi jumlah byte yang harus ditemukan dalam D2_Area .
i. D1_Area (0 - 1016 bytes) – berisi data protokol.
j. D2_Area (0 - (2^32 - 2)) – berisi data user.
19
3.3 FIBRE CHANNEL
Apa itu Fibre Channel ?
Fibre Channel atau FC, merupakan teknologi Jaringan dengan kecepatan hingga Gigabit.
Teknologi ini biasanya digunakan untuk Jaringan penyimpanan ( Storage Networking). Pada
awalnya, Fibre Channel hanya digunakan pada Supercomputer saja, namun sekarang telah
menjadi standar tipe koneksi / protokol pada Jaringan Penyimpanan atau Storage Area Network
(SAN) untuk memenuhi kebutuhan akan transfer informasi dengan performa tinggi. Tujuan
utama dari Fibre Channel meliputi :
1. Transfer data yang cepat antar workstation, mainframe, supercomputer, media penyimpanan,
computer desktop, layer dan peripheral yang lain.
2. Bandwith yang tinggi (100 Mb/s, 200 Mb/s, 400 Mb/s, 1200 Mb/s)
3. Memungkinkan untuk berbagai kanal dan protocol jaringan untuk berjalan bersama dalam
media dan jalur yang sama.
4. Topologi yang flexible
5. Koneksi dengan jarak kilometer
6. Mendukung bermacam kecepatan data, tipe media, dan conector
7. Full duplex
Fibre Channel merupakan antarmuka transfer data dengan kecepatan tinggi hingga 2,5 – 250
kali lebih cepat dari antarmuka komunikasi yang ada. Fibre Channel berjalan dengan empat
kecepatan: 100 megabytes per detik (Mbytes/s), atau 1062.5 megabaud, 50 Mbytes/s atau 531.25
megabaud, 25 Mbytes/s atau 265.625 megabaud, and 12.5 Mbytes/s atau 132.812 megabaud.
Setiap port Fibre Channel 100-Mbyte/s port dapat menggantikan lima port SCSI dengan
kecepatan 20-Mbyte/s SCSI ports. Fibre Channel mampu menangani bandwith jaringan hingga 1
gigabit per detik.
Fibre Channel dapat beroperasi diatas kabel copper dan fiber optic. Fibre Channel beroperasi
dengan metode full duplex dengan masing-masing kabel berfungsi pengirim dan penerima.
20
Fibre Channel dapat diimplementaiskan ke dalam tiga bentuk topologi untuk
menghubungkan berbagai macam alat, dalam istilah Fibre Channel disebut Node, setiap node
terdiri dari satu atau lebih port seperti I/O adapter. Port dalam Fibre Channel disebut dengan
N_Port, koneksi antar port disebut links. Topologi Fibre Channel antara lain :
a. Point-to-Point, (FC-P2P). Dua alat saling terhubung, ini merupakan topologi paling sederhana,
dengan konektivitas yang terbatas.
b. Arbitrated Loop, (FC-AL). Dalam topologi ini, semua alat terhubung secara melingkar,
hampir sama dengan topologi jaringan token ring.
c. Switched fabric, (FC-SW). Semua alat saling terhubung menggunakan Swicth Fibre Channel,
hampir sama dengan konsep Ethernet.
Point-to-Point
Gbr 10. (a) Dua alat terhubung secara point-to-point.
(b) Topologi Fibre Channel point-to-point
21
Arbitrated Loop
Gbr 11. Topologi Fibre Channel arbitrated loop. (a) Private Loop. (b) Public loop
Gbr 12. Konfigurasi topologi arbitrated loop pada kantor
22
Switched fabric
Gbr 13. topologi Switched fabric.
Layer
Struktur dari Fibre Channel tersusun dari lima level layer. Protokol user yang akan di
dikirim melalui fibre Channel, cth : SCSI (Small Computer Systems Interface) atau IPI
(Intelligent Peripheral Interface) dikenal dengan Upper Level Protokol (ULP) dan berada di luar
layer Fibre Channel.
Gbr 14. Layer Fibre Channel
FC-4: The Protocol Mappings Layer
Layer yang mempunyai posisi paling atas di Fibre Channel ini, bertugas untuk memetakan
23
interface ULP ke layer bawahnya. Fibre Channel mendukung beberapa protocol :
1. Small Computer System Interface (SCSI)
2. Internet Protocol (IP)
3. High Performance Parallel Interface (HIPPI) Framing Protocol
4. Intelligent Peripheral Interface - 3 (IPI-3) (disk and tape)
Setiap ULP yang didukung oleh Fibre Channel membutuhkan pemetaan FC-4 yang terpisah dan
di definisikan dalam dokumen FC-4 yang berbeda pula. Sebagai contoh : Protokol Fibre Channel
untuk SCSI di sebut dengan FCP menentukan layer yang akan digunakan oleh servis layer yang
ada di bawahnya untuk mentransmisikan perintah SCSI, data dan status informasi antara
pengirim dan penerima. ULP tidak berhubungan langsung dengan antarmuka atau medium fisik.
Contoh, protocol SCSI didukung oleh Fibre Channel, tapi tidak membutuhkan bus SCSI itu
sendiri.
FC-3: The Common Services Layer
Sebuah Node bisa sebuah computer atau peripheral. Level FC-3 menentukan servis yang dipakai
oleh berbagai port di dalam Node.
FC-2: The Framing Protocol Layer
Level ini menentukan sinyal paket, termasuk frame dan struktur byte, yang menjadi mekanisme
transport data di Fibre Channel. Level ini juga mempunyai protocol framing, yang berfungsi
membagi urutan data menjadi frame-frame sendiri untuk transmisi, flow control, 32-bit CRC,
dan beberapa level servis.
Gbr 15. Frame Fibre Channel
24
FC-1: The Encode/Decode Layer
Layer ini menentukan protocol transmisi, termasuk juga skema encode/decode 8B/10B,
sinkronisasi byte, dan control error karakter-level. 8B/10B merupakan skema encode/decode utk
mencapai keseimbangan-dc (dc-balance) yaitu proses konversi data 8-bit menjadi 10-bit untuk
mencapai keseimbangan-dc yang akan dilewatkan melalui Fibre Channel, kemudian akan
dikonversi kembali menjadi data 8-bit ke penerima. Menggunakan 10-bit tiap karakter akan
memiliki kemungkinan nilai sebanyak 1024.
FC-0: The Physical Layer
FC-0, merupakan layer terendah dari lima layer yang ada, layer ini menentukan karakteristik
fisik dari media yang digunakan, termasuk kabel, connector, driver (ECL, LEDs, shortwave
lasers, longwave lasers, dll), transmitter, kecepatan transmisi, penerima dan parameter elektrik
dan optic untuk bermacam-macam kecepatan data dan media fisik.
Secara garis besar ketiga layer terendah dalam Fibre Channel merupakan antarmuka fisik dan
sinyal dari fibre Channel, biasa disebut FC-PH. FC-PH merupakan gabungan dari beberapa
interface kanal/jaringan. Ini mendukung interface kanal beberapa peripheral seperti : SCSI, IPI,
and HIPPI (High-Performance Parallel Interface) seperti protocol TCP/IP. FC-PH serupa dengan
suatu jaringan yang berfungsi untuk berkomunikasi, jarak, dan interface serial, juga dapat
berlaku sebagai kanal I/O untuk memenuhi kesederhanaan, kehandalan dan ketersediaan fungsi
hardware.
25
4. Jaringan Satelit
Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa diartikan
sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi,
ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai
dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam
komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satellite
adalah sekitar 36.000 km diatas bumi.
Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi {terestrial}, yaitu: (1)
biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang
disiarkan. (2) tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.
Layanan jaringan satelit dapat menghubungkan beberapa peralatan teknologi informasi dan
komunikasi di seluruh belahan dunia.
Untuk dapat berhubungan dengan satelit, pada jaringan komputer digunakan protokol komunikasi
yang mempunyai banyak fasilitas yaitu sebagai kode pos elektronis pada pengiriman surat
elektronis. Sebagian besar jaringan komputer menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
Penentu kode pos elektronis TCP/IP dan standarisasi protokol TCP/IP. Penentuan kode pos
elektronis TCP/IP dan standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara terpusat bertempat di nic.mil
daerah Palo Alto, pantai barat Amerika Serikat.
4.1 Cara Kerja Satelit
26
Cara kerja satelit sistem konvensional yaitu dengan mengirimkan sinyal dari komputer dan direlai
oleh satelit tanpa dilakukan pemrosesan dalam satelit.
Cara kerja transmisi data melalui dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, yaitu satelit
menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan
mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link).
Internet dengan Satelit
Teknologi Internet dengan satelit merupakan pilihan terbaik untuk daerah dengan geografis yang
luas.
4.2 Satelit sebagai jaringan internet dan multimedia memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
Jangkauan yang luas antarbenua.
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi.
Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat.Sedangkan beberapa kekurangan yang dimiliki adalah
Keamanan data kurang terjamin. Peralatan yang sangat mahal
5. Network Layer
Network Layer atau juga lapisan jaringan merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan
OSI Reference Model.berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
5.1 Masalah – masalah dalam rancangan network layer :
1. Transport Layer
2. Rancangan Internal Subnet
3. Rangkaian Viritual dan diagram
5.2 Layanan – layanan yang disediakan bagi transport layer:
1. layanan harus independent terhadap tekhnologi subnet
2. transport layer harus disekat dari jumlah, jenis, dan topologi subnet yang ada
3. alamat jaringan yang biasa digunakan oleh transport layer harus menggunakan
penomoran yang seragam, bahkan untuk LAN maupun WAN
4. menyediakan connection oriented atau connectionless
27
5.3 Organisasi internal network layer
Ada dua filosofi dalam mengelola subnet, yang satu menggunakan koneksi, sedangkan yang lain
tidak menggunakan koneksi. Dalam konteks operasi internal sunmet, suatu koneksi biasanya
disebut rangkaian virtual, baik secara internal maupun secara eksternal, sedangkan yang tidak
menggunakan koneksi dinamakan datagram baik secara internal maupun eksternal.
Rangkaian virtual biasanya digunakan dalam subnet yang layanan utamanya adalah
connection oriented. Dalam rangkain virtual pemilihan rute baru bagi setiap paket atau sel yang
dikirim di hindarkan. Ketika koneksi telah terbentuk, sebuah rote dari computer sumber
computer tujuan dipilih sebagai bagian dari pembentukan koneksi dan akan selalu diingat.
Dan pada subnet diagram tidak terdapat rute yang bekerja sebelumnya, walaupun
layanannya connection oriented setiap paket yang dikirimkan mempunyai rute yang berbeda .
subnet umumnya harus kuat dan lebih mudah dapat menyesuaikan dengan kemacetan dibanding
dengan subnet rangkain virtual.
5.4 Rangkain virtual eksternal dan internal
Rangkaian virtual pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logika yang dibentuk untuk
menyambungkan dua stasiun. Paket dilabelkan dengan nomor sirkuit maya dan nomor urut.
Paket dikirimkan akan dating secara berurutan.secara internal rangkaian maya ini biasa di
gambarkan sebagai suatu jalur yang sudah di susun untuk berhubungan antara suatu stasiun
dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur
yang sama sehinga akan sampai ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat
pengiriman (FIFO).
5.5 Datagram internal dan eksternal
Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirim secara independent. Setiap paket diberi label
alamat tujuan. Berbeda dengan sirkuit maya, data gram memungkinkan paket yang diterima
berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut di kirim. Ketidak urutan ini lebih di sebabkan
karena paket dengan alamat tujuan yang sama tidak harus melewati jalur yang sama. Setiap paket
28
bersifat independent. Terhadap sebuah jalur, artinya sebuah paket sangat mungkin untuk
melewati jalur yang lebih panjang dibandingkan paket yang lain, sehinga waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke alamat tujuan berbeda tergantung rute yang ditempuhnya.
5.6 Perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram
Terdapat perbedaan pendapat dalam penggunaan rangkain virtual dan datagram. Rangkain
virtual mengiizinkan paket berisi nomor rangkain, bukannya alamat penuh tujuan. Bila paketnya
pendek, maka alamat penuh tujuan di dalam paket menyebabkan overhead yang besar.
Ketika koneksi terbentuk, rangkain virtual memiliki kelebihan dalam menghindari
kenacetan yang terjadi dalam subnet, karena sumber daya dapat dipesan sebelumnya. Pada
subnet datagram cara menghindari kemacetannya lebih rumit.
Rangkain virtual memiliki masalah yang sangat kritis. Bila sebuah router tabrakan dan
kemudian kehilangan memorinya, walaupun router kembali pada detik kemudian, maka semua
rangkain virtual yang melalui harus di batalkan.
Persoalan Datagram subnet Rangkain virtual subnet
Pembentukan rangkain Tidak diperlukan Diperlukan
Pengalamatan Setiap paket berisi sumber
penuh dan alamat tujuan
Setiap paket berisi nomor
rangkain virtual yang
pendek
Informasi keadaan Subnet tidak mempunyai
informasi keadaan
Setiap rangkain virtual
memerlukan ruang table
subnet
Routing Setiap paket dirutekan
secara independent
Rute yang dipilih ketika
rangkain virtual dibentuk
seluruh paket mengikuti
29
rute ini
Efek kegagalan router Tidak ada, kecuali bagi
paket yang hilang pada
saat tabrakan
Seluruh rangkaian virtual
yang dilewatkan melalui
ruter yang gagal dihentikan
Control kemacetan Sulit Cukup mudah bila buffer
yang cukup dapat
dialokasikan terlebih
dahulu untuk masing-
masing rangkain virtual.
Layanan untuk ditawarkan (connection-oriented atau connectionless) merupakan persoalan
terpisah dari struktur subnet (rangkain virtual atau diagram). Dengan mengimplementasikan
koneksi yang memakai datagram juga masuk akal bila subnet ingin menyediakan layanan yang
sangat baik.
Routing
Salah satu fungsi dari network layer adalah mencari rute untuk jalur transmisi paket data
dari komputer sumber ke komputer tujuan. Dalam sebagian besar subnet, paket-paket data akan
memerlukan banyak lompatan dalam melakukan perjalanan. Algoritma yang memilih rute dan
struktur data yang digunakan jaringan merupakan masalah utama rancangan network layer.
5.7 Istilah – istilah yang terdapat pada Network Layer, diantaranya :
Repeater
Repeater pada dasarnya merupakan alat yang sederhana yang berfungsi untuk memperbaiki
dan memperkuat sinyal yang melewatinya. Dua sub jaringan yang dihubungkan oleh perangkat
ini memiliki protocol yang sama untuk semua lapisan.
30
Repeater juga berfungsi untuk memperbesar batasan panjang satu segmen. Berikut ini
adalah contoh beberapa jenis system yang menggunakan repeater untuk memperbaiki dan
memperkuat sinyal tranmisi data:
1. system baseband bertopologi bus
2. system baseband bertopologi star
3. system baseband bertopologi ring
Bridge
Bridge adalah jenis perangkat antara yang menghubungkan dua jaringan yang protocol
lapisan fisiknya berbeda. Hal ini berarti komunikasi terjadi pada level MAC (lapisan data link
bagian bawah) yang serupa.Bridge memiliki sifat yang tidak mengubah sesuai isi maupun bentuk
frame yang diterimanaya, disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi
ketidak sesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.
Alasan penggunaan bridge
Beberapa alasan mengapa bridge digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN adalah
sebagai berikut :
Keterbatasan LAN
Hal ini berkaitan erat dengan:
1. Jumlah maksimum stasiun
2. Panjang maksimun segmen
3. Bentang jaringan ( Network span)
Kehandalan dan keamanan lalu lintas data
Bridge dapat menyaring lalu lintas data antar dua segmen jaringan
Untuk kerja
Semakin besar LAN (jumlah stasiun maupun jarak), unjuk kerja semakin menurun
31
Kerterpisahan geografis
Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge dengan
saluran komunikasi jarak jauh ( misalnya radio atau gelombang mikro) jauh lebih masuk akal
dibandingkan menghubungkan langsung dua sistem tadi dengan kabel coaxial misalnya.
Penggolongan Bridge
Dari sudut kelengkapan fungsi, perangkat ini dapat digolongkan dalam 3 macam:
Bridge sederhana
Bila suatu simpul jaringan mengirimkan data kesimpul jaringan lain, maka bridge sederhana
akan menyebarkan data tersebut kesemua jaringan.
Bridge sederhana, memiliki urutan kerja sebagai berikut :
1. Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
2. Sebarkan kesemua simpul jaringan yang lain
Bridge belajar
Jenis ini memiliki kemanpuan memilih paket mana yang ditunjukan pada segmen lain jaringan,
dan meneruskam paket tersebut pada jaringan yang sesuai tersebut.Hal ini dimungkinkan karma
protocol lapisan MAC memang terdapat field alamat tujuan paket. Kini bridge sesderhana juga
telah dilengkapi dengan kemampuan belajar tersebut.
Bridge belajar, memiliki urutan kerja sebgai berikut :
1. Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
2. Pilih dan terima semua paket data yang tidak dialamtkan utuk jaringan pertama
tadi.
Kirimkan ( teruskan ) pake data yang diterima tadi kejaringan lain yang terhubung pada
bridge.
32
Bridge dengan kempuan pencarian jalan (routing)
Jenis ini juga memiliki kemampuan jenis sebelumnya, ditambah dengan kemapuan pencarian
jalan.Pada bridge yang mempunyai fasilitas mencari jalan, terdapat beberapa strategi yang
digunakan, antaralain :
1. Fixed routing
Penggunaan algoritma spaningg tree, dengan menganggap LAN sebagai symbol (node) graph
dan bridge sebagai sisi (edge) graph.
2. Source routing.
Dari sudut jangkauan, perangkat ini dapat dikelompokan menjadi dua bagian,yaitu sebagai
berikut :
1. Bridge tempat (local bridge)
Jenis ini tersambung langsung pada 2 jaringan yang dihubungkan.
2. Bridge jarak jauh
Bridge jenis ini terdapat pada 2 buah segmen jaringan. Kedua bridge jenis ini dihubungkan
dengan saluran komunikasi tertentu. Dengan demikian bridge jenis ini selalu bekerja
berpasangan.
Gateway
Gateway digunkan untuk interkoneksi jaringan dimana masing-masing jaringan memiliki
arsitektur yang sangat berbeda. Jaringan yang dihubungkannya mempunyai protocol yang
berbeda mulai dari lapisan hubungan data sampai dengan lapisan aplikasi.
Gateway juga merupakan bentuk khusus dari router yang digunakan untuk bertukat
informasi dengan router lain yang berlainan cara mengelolah informasinya maupun cara
pencarian jalannya. Jadi bila satu jaringan yang berisi sekumpulan router berjenis sama (disebut
autonomus system) hendak berhubungan dengan jaringan denga sisitem router lain, diperlukan
satu buah gateway untuk masing-masing jaringan. Dua buat gateway ini saling bertukar
informasi dengan protocol antar yang berbeda system,yang disebut ERP (exterior ruter protocol).
33
Protocol yang dibuat untuk kominikasi gateway ini bekerja dalam bentuk permintaan dan
tanggapan yang dikirim dalam datagram IP contoh permintaan aadalah permintaan untuk
menjadi router tetangga. Permintaan tersebut dapat menjadi 2 jenis tanggapan yaitu
diterima/ditolak.
6. Algoritma Routing
Alogaritma routing adalah bagian alogaritma dari perangkat lunak network layer yang
bertanggung jawab untuk menentukan jalur mana yang menjadi jalur transmisi paket. Jika subnet
tersebut menggunakan data gram secara internal, keputusan ini harus selalu dibuat setiap kali
paket data datang. Tetapi, jika subnet tersebut menggunakn rangkain virtual secara internal,
keputusan routing ini hanya akan dibuat pada waktu penetap rangkain fvirtual yang baru.
Sesudah itu, pake data tinggal mengikuti rute yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setiap alogaritma routing memiliki sifat – sifat seperti kebenaran,
kesederhanaan,kekokohan, kestabilan, kewajaran dan optimallitas. Algoritma routing harus dapat
menyesuaikan diri atau bertahan terhadap perubahan – perubahan dalam topologi dan lalu lintas
data.
Untuk mencari rute dengan biaya minimum, dapat digunakan dua metode yaitu metode
forward search algorithm dan backward search algorithm.
Algoritma Routing terdiri dari dua metode
6.1 Forward Search Algrithm
Forward-search algorithm dinyatakan sebagai menentukan jarak terpendek dari node awal yang
ditentukan ke setiap node yang ada.Algoritma diungkapkan dalam stage. Dengan k buah stage,
jalur terpendek node k terhadap node sumber ditentukan. Node-node ini ada dalam himpunan N.
Pada stage ke (k+1), node yang tidak ada dalam M yang mempunyai jarak terpendek terhadap
sumber ditambahkan ke M. Sebagai sebuah node yang ditambahkan dalam M, maka jalur dari
sumber menjadi terdefinisi.
Algoritma ini memiliki 3 tahapan :
1. Tetapkan M={S}. Untuk tiap node nN-S, tetapkan C1(n)=l(S,n).
34
2. Cari WN-M sehingga C1(W) minimum dan tambahkan ke M. Kemudian C1 (n) =
MIN[C1(n), C1(W) + l(W,n) untuk tiap node nN-M. Apabila pada pernyataan terakhir
bernilai minimum, jalur dari S ke n sebagai jalur S ke W memotong link dari W ke n.
3. Ulang langkah 2 sampai M=N.
Keterangan :
N = himpunan node dalam jaringan
S = node sumber
M = himpunan node yang dihasilkan oleh algoritma
l(I,J) = link cost dari node ke I sampi node ke j, biaya bernilai jika node tidak secara
langsung terhubung.
C1(n) : Biaya dari jalur biaya terkecil dari S ke n yang dihasilkan pada saat algoritma
dikerjakan.
Tabel berikut ini memperlihatkan hasil algoritma terhadap gambar di muka. Dengan
menggunakan S=1.
Tabel 4.1 Hasil forward search algorithm
6.2 Backward search algorithm
Menentukan jalur biaya terkecil yang diberikan node tujuan dari semua node yang ada.
Algoritma ini juga diproses tiap stage. Pada tiap stage, algoritma menunjuk masing-masing node.
Definisi yang digunakan :
N = Himpunan node yang terdapat pada jaringan
D= node tujuan
l(i,j) = seperti keterangan di muka
C2(n) = biaya dari jalur biaya terkecil dari n ke D yang dihasilkan saat algoritma dikerjakan.
35
Algoritma ini juga terdiri dari 3 tahapan :
1. Tetapkan C2(D)=0. Untuk tiap node nN-D, tetapkan C2(n) =.
2. Untuk tiap node nN-D, tetapkan C2(n)=MIN WN[C2(n), C2(W) + l(n,W)]. Apabila pada
pernyataan terakhir bernilai minimum, maka jalur dari n ke D saat ini merupakan link dari n
ke W dan menggantikan jalur dari W ke D
3. Ulangi langkah ke –2 sampai tidak ada cost yang berubah.
Tabel berikut adalah hasil pengolahan gambar 1 dengan D=1
Tabel 4.1 Hasil backward search algorithm
6.3 Strategi Routing
Terdapat beberapa strategi untuk melakukan routing, antara lain :
Fixed Routing
Merupakan cara routing yang paling sederhana. Dalam hal ini rute bersifat tetap, atau
paling tidak rute hanya diubah apabila topologi jaringan berubah. Gambar berikut (mengacu
dari gambar 1) memperlihatkan bagaimana sebuah rute yang tetap dikonfigurasikan.
Gambar 4.7. Direktori untuk fixed routing
36
Kemungkinan rute yang bisa dikonfigurasikan, ditabelkan sebagai berikut :
Gambar 4.8 Direktori masing-masing node
Tabel ini disusun berdasar rute terpendek (menggunakan least-cost algorithm). Sebagai misal
direktori node 1. Dari node 1 untuk mencapai node 6, maka rute terpendek yang bisa dilewati
adalah rute dari node 1,4,5,6. Maka pada tabel direktori node 1 dituliskan destination = 6, dan
next node = 4.
Keuntungan konfigurasi dengan rute tetap semacam ini adalah bahwa konfigurasi menajdi
sederhana. Pengunaan sirkit maya atau datagram tidak dibedakan. Artinya semua paket dari
sumber menuju titik tujuan akan melewati rute yang sama. Kinerja yang bagus didapatkan
apabila beban bersifat tetap. Tetapi pada beban yang bersifat dinamis, kinerja menjadi turun.
Sistem ini tidak memberi tanggapan apabila terjadi error maupun kemacetan jalur.
Flooding
Teknik routing yang lain yang dirasa sederhana adalah flooding. Cara kerja teknik ini adalah
mengirmkan paket dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya. Pada tiap node, setiap
paket yang datang akan ditransmisikan kembali ke seluruh link yang dipunyai kecuali link
yang dipakai untuk menerima paket tersebut. Mengambil contoh rute yang sama, sebutlah
bahwa node 1 akan mengirimkan paketnya ke node 6. Pertamakali node 1 akan mengirimkan
paket keseluruh tetangganya, yakni ke node 2, node 4 dan node 5 (gambar 5.9)
Gambar 4.9. Hop pertama.
Selanjutnya operasi terjadi pada node 2, 3 dan 4. Node 2 mengirimkan paket ke tetangganya
yaitu ke node 3 dan node 4. Sedangkan node 3 meneruskan paket ke node 2,4,5 dan node 6.
37
Node 4 meneruskan paket ke node 2,3,5. Semua node ini tidak mengirimkan paket ke node 1.
Ilustrasi tersebut digambarkan pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Hop kedua
Pada saat ini jumlah copy yang diciptakan berjumlah 9 buah. Paket-paket yang sampai ke titik
tujuan, yakni node 6, tidak lagi diteruskan.
Posisi terakhir node-node yang menerima paket dan harus meneruskan adalah node 2,3,4,5.
Dengan cara yang sama masing-masing node tersebut membuat copy dan memberikan ke mode
tetangganya. Pada saat ini dihasilkan copy sebanyak 22.
Gambar 4.11. Hop ketiga
Terdapat dua catatan penting dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu :
1. Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik ini memiliki keandalan yang
tinggi dan cenderung memberi prioritas untuk pengiriman-pengiriman paket tertentu.
2. Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak satu buah copy paket di titik
tujuan dengan waktu paling minimum. Tetapi hal ini akan menyebakan naiknya bebean
lalulintas yang pada akhirnya menambah delay bagi rute-rute secara keseluruhan.
Random Routing
Prinsip utama dari teknik ini adalah sebuah node memiliki hanya satu jalur keluaran untuk
menyalurkan paket yang datang kepadanya. Pemilihan terhadap sebuah jalur keluaran bersifat
38
acak. Apabila link yang akan dipilih memiliki bobot yang sama, maka bisa dilakukan dengan
pendekatan seperti teknik round-robin.
Routing ini adalah mencari probabilitas untuk tiap-tiap outgoing link dan memilih link berdasar
nilai probabilitasnya. Probabilitas bisa dicari berdasarkan data rate, dalam kasus ini didefisinikan
sebagai
Di mana :
Pi = probabilitas pemilihan i
Rj = data rate pada link j
Penjumlahan dilakukan untuk keseluruhan link outgoing. Skema seperti ini memungkinkan
distribusi lalulintas yang baik. Seperti teknik flooding, Random routing tidak memerlukan
informasi jaringan, karena rute akan dipilih dengan cara random.
Adaptive Routing
Strategi routing yang sudah dibahas dimuka, tidak mempunyai reaksi terhadap perubanhan
kondisi yang terjadi di dalam suatu jaringan. Untuk itu pendekatan dengan strategi adaptif
mempunyai kemapuan yang lebih dibandingkan dengan beberapa hal di muka. Dua hal yang
penting yang menguntungkan adalah :
1. Strategi routing adaptif dapat meningkatkan performance seperti apa yang keinginan user
2. Strategi adaptif dapat membantu kendali lalulintas.
Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya :
1. Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi sangat rumit akibatnya beban
pemrosesan pada jaringan meningkat.
2.. Pada kebanyakan kasu, strategi adaptif tergantung pada informasi status yang dikumpulkan
pada satu tempat tetapi digunakan di tempat lain. Akibatnya beban lalu lintas meningkat
39
3. Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan apabila reaksi yang terjadi
terlampau cepat, atau menjadi tidak relevan apabila reaksi sangat lambat.
Kategori Strategi Adaptif dapat dibagi menjadi :
Isolated adaptive : informasi lokal, kendali terdistribusi
Distributed Adaptive : informasi dari node yang berdekatan, kendali terdistribusi
Centralized Adaptive : informasi dari selluruh node, kendali terpusat
7. Algoritma Pengendalian Kemacetan
Pengendalian kemacetan mengacu pada teknik dan mekanisme yang baik dapat
mencegah kemacetan, sebelum itu terjadi, atau menghapus kemacetan setelah terjadi. Secara
umum, kita dapat mekanisme pengendalian kemacetan kedalam dua kategori besar yaitu
putaran terbuka pengendalian kemacetan (pencegahan) dan putaran tertutup pengendalian
kemacetan (pengangkatan) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 24.5.
, Kemacetan TCP (Example)Kita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan kontrol kongesti untuk
menghindari kemacetan atau mengurangi kemacetan pada jaringan.
7.1 Kontrol Kemacetan di TCPKita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan pengendalian kemacetan
untuk menghindari kemacetan atau mengurangi kemacetan pada jaringan.
Dalam algoritma menghindari kemacetan, ukuran kemacetan meningkat bila jendela
penambahan sampai kemacetan terdeteksi.
40
Kemacetan Deteksi: multiplikatif Penurunan jika kemacetan terjadi, kemacetan
ukuran jendela harus dikurangi. Satu-satunya cara pengirim dapat menebak kemacetan yang
memiliki terjadi adalah dengan kebutuhan untuk Retransmisi segmen. Namun, retransmissi
dapat terjadi pada salah satu dari dua kasus: ketika suatu kali waktu keluar atau ketika tiga
ACK diterima. Dalam kedua kasus, ukuran ambang terjatuh ke satu-setengah, turun perkalian.
Sebagian besar implementasi TCP memiliki dua reaksi:
1. Jika batas waktu terjadi, ada kemungkinan lebih kuat dari kemacetan, segmen telah
mungkin telah jatuh pada jaringan, dan tidak ada berita tentang segmen dikirim.
Dalam hal ini TCP bereaksi kuat:
a Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.
b. Hal set cwnd dengan ukuran satu segmen.
c. Dimulai fase lambat mulai lagi.
2. Jika tiga ACK diterima, ada kemungkinan lebih lemah dari kemacetan; segmen
mungkin telah menurun, tetapi beberapa segmen setelah itu mungkin telah tiba dengan
selamat tiga ACK diterima. Hal ini disebut transmisi cepat dan pemulihan sistem yang
cepat. Dalam hal ini kasus, TCP memiliki reaksi yang lebih lemah:
a. Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.
b. Hal set cwnd dengan nilai ambang (beberapa implementasi menambahkan tiga segmen
ukuran untuk ambang batas).
c. Dimulai fase menghindari kemacetan.
Sebuah implementasi bereaksi terhadap deteksi kemacetan di salah satu cara berikut:
Jika penemuan adalah dengan time-out, lambat-start baru dimulai fase. Jika penemuan adalah
dengan tiga ACK, fase menghindari kemacetan baru dimulai. Ringkasan Dalam Gambar
24.10, merangkum kebijakan kemacetan TCP dan hubungan yang fokus dalam membangun
hubungan antara tiga fase.
41
Disini kita berasumsi bahwa ukuran jendela maksimum adalah 32 segmen. ambang diatur
untuk 16 segmen (satu-setengah dari jendela maksimumukuran). Pada fase lambat mulai
ukuran jendela dimulai dari 1 dan tumbuh secara eksponensialhingga mencapai ambang pintu.
Setelah mencapai batas, menghindari kemacetan (Kenaikan aditif) prosedur memungkinkan
ukuran jendela untuk meningkat secara linear sampai waktu-keluar terjadi atau ukuran jendela
maksimum tercapai.
Dalam Gambar 24.11 batas waktu terjadi ketika ukuran jendela 20.
Pada saat ini, prosedur penurunan perkalian mengambil atas dan mengurangi ambang
untuk satu-setengah dari ukuran jendela sebelumnya. Sebelumnya ukuran jendela adalah 20
ketika waktu-out terjadi sehingga ambang baru sekarang 10. TCP bergerak untuk
memperlambat mulai lagi dan mulai dengan ukuran jendela 1, dan bergerak TCPuntuk
meningkatkan tambahan jika ambang batas baru tercapai. Bila ukuran window adalah 12,
tiga-ACK terjadi. Prosedur Penurunan multiplikatif mengambil alih lagi. Ambang diatur untuk 6
dan TCP pergi ke fase peningkatan aditif saat ini. Ini masih dalam tahao sampai batas waktu
yang lain. Pengendalian kemacetan di Frame Relay Kemacetan dalam jaringan Frame Relay
menurun kelambatan dan kesiapan meningkat. Tinggi yang kesiapan dan kelambatan rendah
adalah tujuan utama dari protokol Frame Relay. Frame Relay tidak memiliki pengaturan
42
aliran. Selain itu, Frame Relay memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pecahan data.
Ini berarti bahwa jaringan Frame Relay memiliki potensi untuk benar-benar sesak dengan lalu
lintas, sehingga membutuhkan pengendalian kemacetan.
7.2 Menghindari Kemacetan
Untuk menghindari kemacetan, protokol Frame Relay menggunakan 2 bit dalam
bingkai secara eksplisit memperingatkan sumber dan tujuan adanya kemacetan. BECN
Pemberitahuan mundur kongesti eksplisit (BECN) sedikit memperingatkan pengirimkongesti
dalam jaringan. Orang mungkin bertanya bagaimana hal ini dilakukan karena bingkai
perjalanan jauh dari pengirim. Bahkan, ada dua metode: Switch dapat menggunakan respon
frame dari penerima (full-duplex mode), atau tombol dapat menggunakan standar
konektortion (DLCI = 1023) untuk mengirim frame khusus untuk tujuan tertentu. Pengirim
dapat merespon peringatan ini hanya dengan mengurangi tingkatdata.
Gambar 24.12 menunjukkan penggunaan BECN.
memperingatkan penerima kemacetan di jaringan. Hal ini mungkin muncul bahwa
penerima tidak dapat melakukan apa saja untuk meringankan kemacetan. Namun, protokol
Frame Relay mengasumsikan bahwa pengirim dan penerima yang berkomunikasi satu sama
lain dan menggunakan beberapa jenis aliran pengendalian pada tingkat yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, jika ada mekanisme pengakuan di tingkat yang lebih tinggi, penerima dapat
menunda pengakuan, sehingga memaksa pengirim untuk memperlambat.
43
Gambar 24.13 menunjukkan penggunaan FECN.
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Jaringa komputer merupakan sekumpulan komputer. Ini artinya komputer tersebut lebih
dari satu buah yang terpisah-pisah akan tetapi dapat saling berhubungan delam melaksanakan
suatu tugas. Sekelompok komputer tersebut bekerja secara otonom. Ini artinya hanya dapat
melakukan pertukaran dalam suatu area atau member tertentu
Dalam penggunaannya, jaringan di klasifikasikan berdasarkan fungsi tertentu ataupun
berdasarkan tempat dan sumber utama pengolahan data. Selain itu, dalam jaringan komputer
juga dikenal beberapa topologi dimana topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan
hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan
station. Adapun perangkat perangkat yang sering digunakan dalam jaringan komputer seperti
halnya bridge, router dan sebagainya. Peralatan-peralatan tersebut bekerja berdasarkan
fungsinya masing-masing.
44
DAFTAR PUSTAKA
http://ariatmancool.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-jaringan-komputer.html
http://muhammadrishak.blogspot.com/2012/10/jaringan-komputar-makalah-jaringan.html
http://id.wikipedia.org
45