Upload
anindita-ratna-gayatri
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kasus gilut
Citation preview
PRESKAS
TEMUAN KASUS BANGSAL
Oleh :
Anindita Ratna Gayatri
G99141032
Pembimbing
Dr. Risya Cilmiaty, drg., M.Si., Sp.KG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2015
STATUS BANGSAL
A. Identitas penderita
Nama : Tn. D
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sleman, Yogyakarta
No RM : 013035xx
Bangsal/Kamar : Melati 1 / 6K
Tanggal Pemeriksaan : 06 Juli 2015
B. Data dasar
1. Keluhan utama
Muncul bercak di dalam mulut
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh muncul bercak-bercak putih pada langit-langit mulut,
lidah, serta pipi kanan dan kiri didalam mulut. Bercak mulai muncul sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan awalnya didahului oleh
sariawan 1 bulan SMRS, awalnya berjumlah satu di lidah, namun makin lama
makin banyak memenuhi rongga mulut. Sariawan kemudian diikuti dengan
bercak putih. Bercak semakin lama semakin bertambah banyak. Nyeri (+),
nyeri telan (+) kesulitan makan (+).
Selain itu sejak 1 bulan SMRS pasien mengalami demam sumer-sumer
(+), BAB cair (+) dengan frekuensi 3x/hari, batuk tidak berdahak (+), nafsu
makan turun, berat badan turun + 5 kg dalam 1 bulan terakhir, pasien merasa
lemas dan tidak dapat beraktivitas. Kurang lebih 4 bulan sebelum masuk
rumah sakit, pasien mengalami patah tulang kaki kiri dan telah dioperasi di
RS Dr Moewardi. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
3. Riwayat penyakit dahulu
a. Riwayat keluhan serupa : (-)
b. Riwayat mondok : (+) 4 bulan yang lalu pasca menjalani operasi
karena patah tulang kaki kiri di RS Dr Moewardi
c. Riwayat sakit lainnya
Diabetes Mellitus : disangkal
Hipertensi/Jantung : disangkal
Alergi : disangkal
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluhan serupa : disangkal
Riwayat penyakit DM/Hipertensi/Jantung : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
5. Riwayat sosial ekonomi dan kebiasaan
Pasien adalah seorang laki-laki usia 56 tahun, tidak bekerja. Pasien
berobat dengan menggunakan BPJS.
Pasien juga jarang melakukan sikat gigi dan tidak pernah
memeriksakan gigi ke dokter gigi.
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang, gizi kesan kurang, compos mentis
E4V5M6
2. Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 78 x per menit, irama regular, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 20x per menit
Suhu : 36,5 oC per axillar
3. Oral status
a. Extra oral
- Maxilla : tidak ada kelainan
- Mandibula : tidak ada kelainan
- Lips : tidak ada kelainan
b. Intra oral
- Palatum : tampak bercak warna putih, multipel
- Lingua : tampak bercak warna putih, multipel
- Upper gingiva : tidak ada kelainan
- Lower gingiva : tidak ada kelainan
- Left bucal : tampak bercak warna putih, multipel
- Right bucal : tampak bercak warna putih, multipel
- Oral higiene : Buruk
D. Dental formula
C C C C C C C R R C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
M C C C C C C C M
Element : -
Sondation : tidak dilakukan
Palpation : lunak
Percution : tidak dilakukan
Chlor etil : tidak dilakukan
E. Gambar
F. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 1 Juli 2015
Nilai Satuan rujukan
Haemoglobin 10.4 g/dL 13.5-17.5
Hematokrit 32 % 33-45
Anthal Leukosit 6.7 ribu/uL 4.5-11.0
Anthal Trombosit 350 ribu/uL 150-450
Anthal Eritrosit 4.96 ribu/uL 4.50-5.90
Ureum 46 mg/dL <50
Creatinin 1.0 mg/dL 0.6-1.1
Natrium 130 mmol/L 136-145
Kalium 3.1 mmol/L 3.3-5.1
Calsium 1.09 mmol/L 1.17-1.29
SGOT 21 u/l <35
SGPT 12 u/l <45
G. Diagnosa
Klinis B20 dengan Oral trush
CF tibia fibula sinistra post orif
Ulkus cruris sinistra
H. Tatalaksana
- Nystatin drop 4 x 4cc (sesuai TS interna)
- Flukonazole 200 mg dosis tunggal
- Jaga oral higine dengan obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2 %
- Vit B plek 1 x 1
I. PROGNOSA
Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam
PEMBAHASAN KASUS
Pada kasus bangsal kali ini diketahui bahwa pasien bernama Tn. D, usia 56
tahun merupakan pasien bagian interna. Pasien mengeluhkan pada bagian mulutnya
terdapat bercak – bercak putih. Bercak – bercak ini mulai timbul sejak 2 minggu
sebelum pasien masuk ke rumah sakit. Bercak berwarna putih ini dirasakan nyeri.
Pada pemeriksaan oral ditemukan adanya bercak – bercak putih dibagian
lingual, palatal serta mucosal bucal kanan dan kiri. Bercak – bercak dapat terkelupas
ketika diangkat. Hal ini menunjukkan kecurigaan pada candidiasis pseudomonas akut,
karena salah satu tanda khas dari candidiasis pseudomembranous akut adalah bercak
putih yang dapat diangkat. Kecurigaan ini didukung dengan riwayat penyakit yang
sedang diderita pasien yaitu HIV/AIDS.
Pada orang dengan HIV/AIDS akan terjadi imunocompromise, yaitu
menurunnya sistem imunitas pada tubuh. Hal ini mengakibatkan infeksi oportunistik
seperti candidiasis oral mudah terjadi. Hyginietas dari oral pasien buruk, dilihat dari
keadaan gigi yang kotor. Pemeriksaan klinis dilakukan untuk melihat gambaran klinis
lesi yang terdapat pada rongga mulut. Untuk gambaran bercak candidiasis pada
pseudomembranous akut yaitu seperti plak mukosa putih atau kuning seperti cheesy
material. Pemeriksaan penunjang untuk pasien dengan candidiasis yaitu pemeriksaan
sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi hal ini berkaitan dengan
diagnosis dan terapi yang tepat untuk pasien.
Pada pasien ini diberikan terapi antifungal topical yaitu nystatin drop dan oral
sistemik flukonazol dosis tunggal. Selain terapi medikamentosa, pasien harus die
berikan edukasi untuk kebersihan oral dari pasien tersendiri. Hal ini berguna untuk
mengurangi keparahan dari candidiasis.
KESIMPULAN
1. Candidiasis merupakan penyakit infeksi oral yang disebabkan oleh jamur candida.
2. Faktor risiko dari pasien ialah keadaan immunocompromised sehingga
mengakibatkan infeksi oportunistik candidiasis oral.
3. Dalam penegakkan diagnosis candidiasis oral, perlu dilakukan pemeriksaan yang
cermat pada pasien dari anamnesis, pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan
penunjang.