34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kita semua, bila mendengar kata rasa malas sudah pasti bukanlah hal aneh lagi untuk didengar. Rasa malas bagi manusia terasa sudah sangat melekat pada diri masing-masing. Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang seharusnya selesai tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa malas itu sendiri, dan karena rasa malas pula yang membuat generasi muda khususnya di masa remaja menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan kenpa rasa malas itu bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan kami untuk meneliti lebih dalam lagi masalah ini. Mungkin hampir semua manusia khususnya para remaja telah menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua generasi muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ? Dan dalam hal inilah yang terinspirasa bagi kami untuk mengetahui penyebab-penyebab timbulnya rasa malas dalam belajar khususnya pada remaja. Karena dimana 1

Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi kita semua, bila mendengar kata rasa malas sudah pasti bukanlah hal

aneh lagi untuk didengar. Rasa malas bagi manusia terasa sudah sangat melekat

pada diri masing-masing.

Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang seharusnya selesai

tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa malas itu sendiri, dan

karena rasa malas pula yang membuat generasi muda khususnya di masa remaja

menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan kenpa rasa malas itu

bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan kami untuk meneliti

lebih dalam lagi masalah ini.

Mungkin hampir semua manusia khususnya para remaja telah

menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu

dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua generasi

muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ?

Dan dalam hal inilah yang terinspirasa bagi kami untuk mengetahui

penyebab-penyebab timbulnya rasa malas dalam belajar khususnya pada remaja.

Karena dimana remaja adalah merupakan suatu generasi penerus bangsa. Yang

seharusnya menjadi seorang remaja yang dapat membawa nama baik bangsa.

Apakah yang mendasari semua timbulnya rasa malas pada remaja ini ? semuanya

akan dibahas dalam karya ilmiah ini.

B. Rumusan Masalah

Hal apakah yang menyebabkan timbulnya rasa malas dalam belajar

dikalangan remaja ?

Adakah akibat-akibat dari rasa malas dalam belajar dikalangan remaja

remaja?

1

Page 2: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Bagaimana cara menghadapi rasas malas dalam belajar dikalangan

remaja?

C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui apakah yang menyebabkan timbulnya rasa malas

dalam belajar dikalangan remaja.

Untuk mengetahui akibat-akibat dari rasa malas dalam belajar dikalangan

remaja.

Untuk mengetahui bagaimana menghadapi rasa malas dalam belajar

dikalangan remaja.

D. Batasan masalah

Disini penulis akan membahas tentang rasa malas dalam belajar

dikalangan remaja, kenapa bahan topiknya kami ambil hanya pada remaja ?

karena remaja merupakan suatu masa dimana berada diantara masa anak-anak dan

masa dewasa, yang dalam arti pada masa remaja ini di mana seorang remaja

masih belum mampu untuk menguasai fisik maupun psikisnya dan mereka harus

menemukan tempat dalam masyarakat sehingga mereka harus masih belajar di

sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi.

Dan yang menjadi batasan masalah bahan penelitian kami adalah remaja

pada Perguruan Tinggi khususnya pada remaja-remaja (Mahasiswa) Unswagati

Cirebon FKIP Matematika Tingkat 1.k.

E. Metode penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis

mempergunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode Kualitatif,

Menurut Bogdan dan Tylor ( seperti dikutip Margono, 2005 : 36 ) “Penelitaian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”

2

Page 3: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Dalam metode kualitatif ini, penulis mengumpulkan data dan

informasi menggunakan angket. Subyeknya adalah Prodi Pendidikan

Matematika Universitas Gunung Jati tahun 2011. Untuk keperluan

penelitian tidak semua subyek mengisi angket tetapi dari salah satu kelas

di Prodi tersebut.

2. Metode KuantitatifPenelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.

Sumber : (http://id.shvoong.com/social sciences/education/2023657-pengertian-penelitian kuantitatif/#ixzz1kvFtEQ1t)

Dalam metode kuantitatif, penulis mengumpulkan data dan informasi

dari berbagai sumber diantaranya yaitu dari buku-buku, internet dan hasil

pengumpulan angket.

F. Hipotesis

Dalam karya ilmiah ini penulis menyimpulkan bahwa yang mengakibatkan

rasa malas dalam belajar pada remaja, yakni :

Karena faktor lingkungan.

Karena pengaruh teman sebaya.

Karena kurangnya rasa sabar dalam belajar.

Faktor fisiologis, yakni seperti keadaan mental pada diri seseorang.

BAB II

3

Page 4: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

LANDASAN TEORI

A. Rasa Malas

1. Pengertian Rasa Malas

“Pengertian rasa malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut.”

(http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa malas

Berikut ini ciri-ciri sifat orang malas berdasarkan dari sumber yang kami dapat dari internet, yakni:

a. Kurang Berolahragab. Kurang Motivasc. Kurang Asupan Nutrisid. Suka Menunda-Nunda Pekerjaan e. Berada di lingkungan orang-orang yang malasf. Sering begadang tanpa tujuan yang jelasg. Suka meremehkan pekerjaan

Sumber : (http://ariefrachmantyo.blogspot.com/2011/10/faktor-penyebab-rasa-malas_26.html)

3. Ciri-ciri sifat orang malas

Di bawah ini merupakan beberapa ciri orang yang malas ditinjau dari diri sendiri dan berdasarkan dari sumber yang kami dapat, yakni:a. Anda Sendirilah yang sanggup melakukan sesuatu  tetapi  Malas 

untuk mengerjakan nya.b. Anda yang diberi Kemudahan untuk melakukan sesuatu  tetapi

menganggap nya payah untuk mengerjakan.c. Anda  yang berpeluang/ada waktu untuk melakukan Sesuatu tetapi

mencari alasan untuk tidak mau mengerjakan nya.d. Anda  yang sering melakukan sesuatu tetapi  mengatakan  tidak

biasa mengerjakan nya.e. Anda  yang diberi kemudahan untuk melakukannya tetapi

mengatakan suntuk untuk melaksanakan nya.f. Anda  yang bisa melakukan sesuatu  tetapi berpura - pura tidak bisa

mengerjakan nya.

4

Page 5: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

g. Anda tahu cara  melakukan sesuatu itu tetapi  Anda malas untuk mengerjakan nya.

h. Anda yang ditugaskan melakukan sesuatu  tetapi menolak untuk mengerjakan nya dengan berbagai alasan.

i. Anda  biasa melakukan sesuatu tetapi  Anda selalu  mengelak untuk mengerjakan nya.

j. Anda Bisa Melakukan Sesuatu tetapi  Anda enggan untuk mengerjakan nya.

k. Anda  yang paling sedikit berbuat  sesuatu tetapi mengatakan telah sangat banyak  melakukan nya.

l. Anda  yang banyak peluang tetapi tidak mau mencoba untuk melakukan nya.

m. Anda  berusaha  melakukan sesuatu tetapi  Anda tidak  mau melaksanakan nya.

n. Anda  yang seharusnya melakukan sesuatu tetapi mengelak untuk mengerjakan nya.

o. Anda  yang paling Ahli dalam  melakukan sesuatu  tetapi  mengatakan  tidak pernah mengerjakan nya.

p. Anda belum tahu lagi apa berhasil apa tidak dalam melakukan sesuatu tetapi anda malas melaksanakannya.Sumber : (http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di-dunia/1/)

4. Dampak yang ditimbulkan dari rasa malas

Aristoteles pernah berkata kepada muridnya yang bertanya

mengenai apa yang terjadi bila bila sifat malas di pelihara dan tidak bisa

dihilangkan dan kemudian Aristoteles menjawab:

"kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.”Sumber : (http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html)

5. Mencegah rasa malas

a. Miliki Tujuan yang Spesifik Atas Apa yang akan Anda Lakukan

Misalnya, saya malas mengerjakan laporan pekerjaan. Ini terjadi karena saya tidak punya tujuan yang spesifik mengapa saya harus mengerjakan laporan. Jika saya punya tujuan, saya tahu bahwa saya ingin dan harus melakukan pekerjaan ini untuk mencapai tujuan saya.

5

Page 6: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

b. Perjelas Keuntungan Apa yang Akan Anda Dapatkan Dari Melakukan Pekerjaan Ini

Satu alasan mengapa rasa malas muncul adalah karena kita tahu dengan jelas keuntungan apa yang akan kita dapatkan jika melakukannya. Banyak orang yang bekerja hanya sekedar, menggugurkan kewajiban. Perasaan seperti ini membuat kita akhirnya malas. Seperti yang diceritakan Dr. Anugra Martyanto, mengenai pengalamannya mengatasi rasa malas.

Solusinya adalah ketahui apa keuntungan yang akan anda dapatkan jika melakukan suatu pekerjaan. Misalnya jika saya rajin bangun pagi dan berangkat lebih awal ke kantor, ini akan membuat saya lebih mudah mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan gaji.

c. Ubah Pandangan Anda

Tips ini datang dari Al Falaq Arsendatama, melalui blognya pengembangan diri.com. Ia mengatakan anda perlu mengubah kata “saya harus” dengan kata “saya ingin“. Hal ini akan mengubah pandangan anda bahwa anda melakukan pekerjaan yang memang ingin anda lakukan.

d. Perjelas apa yang harus dilakukan

Umumnya rasa malas terjadi karena kita punya setumpuk hal yang harus dilakukan. Dan kita tidak tahu harus mulai dari mana. Bagaimana mengatasinya? Yang perlu anda lakukan hanyalah mengelompokkan list to do anda dalam 3 kategori besar.

Misalnya jika kamar anda berantakan dan anda malas membereskannya, buatlah daftar berikut:

Pertama : Singkirkan pakaian kotorKedua : Rapikan tempat tidurKetiga : Bereskan Meja Kerja/Belajar

e. Bergerak!

Sama seperti yang saya katakan sebelumnya, bergerak akan memberikan rangsangan pada diri anda untuk segera melakukan sesuatu. Bangkitlah! dan mulailah mengerjakan hal kecil yang bisa anda kerjakan saat ini juga. Bergerak akan membuat peredaran darah dan pasokan oksigen ke otak akan lancar.

f. Temukan Pesaing!

6

Page 7: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Anda pasti tahu, kita terkadang menjadi begitu rajin jika kita melihat orang lain-entah itu teman atau siapapun- tidak sesuai yang kita inginkan. Misalnya, di tempat kerja, kita tidak senang melihat teman sekerja yang kerjanya malas-malasan dan tidak inisiatif.  Nah, untuk menunjukkan ketidak senangan itu, kita menjadi sangat rajin.

g. Marah!

Seperti halnya dalam menemukan pesaing, kita juga cenderung lebih rajin jika sedang marah. Marah membangkitkan hormon untuk selalu bergerak. Menurut Mario Teguh, marah adalah kekuatan yang luar biasa jika ia disalurkan untuk hal-hal positif.

Anda tidak perlu marah sekarang. Yang perlu anda lakukan adalah memanfaatkan kemarahan anda ketika rasa marah itu datang.Sumber : (http://www.blogpengembangandiri.com/bagaimana-mengatasi-rasa-malas/)

B. Belajar

1. Pengertian belajar.

Menurut Slameto (2003:2) “pengertian belajar menurut psikologis adalah suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.”

“Dan dapat didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakaukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”

2. Manfaat Belajar

beberapa manfaat dari proses belajar ini diantaranya adalah:a. Manusia akan selalu mendapatkan pengetahuan baru yang belum

belum diketahuib. Adanya peningkatan kualitas hidup manusia yang mau selalu

belajar. Sebagai contoh, penemuan teknologi yang banyak digunakan manusia, merupakan salah satu hasil yang diperoleh dari sebuah proses belajar

c. Hasil belajar yang dimiliki seseorang, bias digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

7

Page 8: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

d. Manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, jika mau untuk terus belajar, terutama jika manusia mau belajar dari sesuatau yang pernah dihadapinya di masa lalu.

e. Dengan belajar maka manusia akan bias memanfaatkan semua potensi yang ada di sekelilingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri.(http://www.anneahira.com/belajar.htm)

3. Cara belajar yang efektif

Menurut Slameto (2003:73-88) cara belajar yang efektif yakni:a. Perlunya bimbinganb. Kondisi dan strategi belajar

a. Kondisi Internalb. Kondisi exsternal

c. Metode belajara. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanyab. Membaca dan membuat catatanc. Mengulangi bahan pelajarand. Kosentrasie. Mengerja

C. Remaja

1. Istilah masa remaja

Menurut Rumini dan Sundari (2004:53 paragraf 3)

“masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk memasuki masa dewasa.”

Menurut Monks, Knoers dan Haditono (2004:259 paragraf 2)

“Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.”

BAB IIIPEMBAHASAN

8

Page 9: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

A. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja

1. Pengertian Rasa Malas

“Pengertian rasa malas secara luas yakni suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut.”

(http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html)

Dari pengertian tersebut, bila seseorang dalam melakukan

suatu kegiatan dengan cara menunda-nunda dan akhirnya suatu kegiatan

tersebut hampir tidak dikerjakan maka orang tersebut merupakan

seseorang yang pemalas.

Memiliki penilaian negatif dalam pikiranya maksudnya ialah,

bila seseorang pemalas mendapatkan suatu pekerjaan, ia pertama-tama

hanya memikirkan hal-hal negatif terlebih dahulu, seperti befikiran untuk

apa tugas atau pekerjaan ini ?, apa keuntungan bagi dirinya dan buat apa

nantinya hasil dari pekerjaan ini ?.

Sehingga seorang pemalas tersebut akan enggan untuk

mengerjakanya bila pertanyaan dari dirinya tidak dijawab dengan tepat.

Seorang pemalas selalu menyepelekan apa nyang menjadi kewajiban atas

dirinya, ia mengetahui dampaknya namun selalu mengabaikanya.

2. Pengertian belajar.

Menurut Slameto (2003:2) “pengertian belajar menurut psikologis adalah suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.”

“Dan dapat didefinisikan bahwa, pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakaukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”

9

Page 10: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Dari pengertian diatas bila kita gali lagi makna pengertian

tersebut ada hal yang terpenting yang patut kita ingat, Yakni setiap

orang atau seseorang perlu atau memerlukan belajar untuk merubah

suatu tingkah lakunya. Dan dari belajarlah seseorang tersebut dapat

berintropeksi diri akan kesalahan-kesalahannya.

Yang terpenting dalam belajar untuk merubah atau

menyesuaikan diri adalah mampu memecahkan problem yang

dihadapi. Baik itu berawal dalam diri sendiri maupun dari luar diri

sendiri.

Sebagaimana kita ketahui dari penjelasan pengertian belajar

diatas bahwa setiap manusia tidak akan pernah luput dari yang

namanya belajar, baik itu belajar secara disengaja maupun tidak

disengaja.

Dengan belajar kita mendapatkan wawasan yang luas sehingga

dapat merubah kepribadian kita.

3. Istilah Remaja

Menurut Rumini dan Sundari (2004:53 paragraf 3)

“masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau(sic!) fungsi untuk memasuki masa dewasa.”

Dari uraian tersebut dapat di simpulakn bahwa remaja

merupakan fase pengembangan dari masa kanak-kanak menuju

dewasa dan dalam hal ini remaja mengalami perkembangan secara

menyeluruh dalam pembentukan karakteristik remaja.

Monks, Knoers dan Haditono (2004:259 paragraf 2)

Menyatakan bahwa:

“Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Remaja ada

10

Page 11: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

diantara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam masyarakat. Pada umunya mereka masih belajar disekolah Menengah atau Perguruan Tinggi.”

Sesuai uaraian di atas bahwa masa remaja adalah masa

dimana seorang remaja masih belum bisa menguasai fungsi-fungsi

fisik dan psikisnya yang dimana pada masa ini mereka masih

tergantung dengan lingkungan sekitar untuk membentuk keriteria

remaja itu sendiri.

Bila kita memahami hal tersebut, berarti masa remaja

merupakan masa yang dimana seseorang mudah di pengearuhi oleh

lingkungan dan masa depannya akan menjadi baik atau buruk

sangatlah tergantung dengan pengaruh dari lingkungan atau faktor

external.

4. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja

� َط�َل�ُب� ِم ِع�َل َض�ٌة اْل �ِّل� َع�َل�ى َف�ِر�ْي � ُك �ِم َل ُم�ْس .

“Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim.”Hadits shahih li ghairihi, diriwayatkan Ibnu Majah (no. 224)Sumber : (http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/nikmatnya-menuntut-ilmu.html)

Dari ayat hadist diatas merupakan dimana telah diberikanya

suatu peringatan tentang akan wajibnya seorang muslim untuk

menuntut ilmu. Pastilah kita bisa membayangkan bila mana seseorang

khusunya dikalangan remaja malas dalam menuntut ilmu. Maka

kehidupnya tidak akan teratur.

Remaja adalah generasi penerus bangsa dan calaon

pemimpin bangsa. Bila dikalangan remaja niat belajar tidak ada, maka

akan mengakibatkan generasi muda yang tidak teratur. Sehingga

11

Page 12: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

dampaknya juga dirasakan orang lain dan bahkan bangsa itu sendiri

juga dapat pula merusak generasi-generasi berikutnya.

Seperti Apa yang dikatakan oleh Aristoteles kepada muridnya yang

bertanya, dan iya menjawab:

"kalau demikian tidak ada jalan lain bagi si pemalas kelak, kecuali harus sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan.”Sumber : (http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html)

Dari kutipan diatas kita dapat mengambil mankna yang

tersirat, yakni bagi seseorang yang suka bermalas-malasan dalam

hidupnya, maka hanya kehidupan masa depan yang suramlah yang

akan menantinya dengan bersabar menghadapi kesengsaraan dan

kebodohan dengan sendirinya. Kehidupan itu tidak akan pernah

berubah bila seorang pemalas tersebut tidak merubah sendiri.

Dan tidak hanya itu, remaja yang pemalas dapat menjadi

beban orang lain. karena biasanya, seorang remaja masih

membutuhkan orang lain dan masih belum sepenuhnya hidup sendiri,

sehingga seorang remaja yang malas dan tidak berilmu akan selalu

tergantung terhadap orang lain dan cenderung senang memanfaatkan

orang lain.

Beban yang dirasakan tidak hanya kepada orang lain saja,

namun terhadap Negara juga. Remaja yang pemalas akan hanya

membuat kegaduhan, malas dalam bersekolah, malas menuntut ilmu

dan belajar. sehingga dimasa depan ia akan menjadi pengangguran

karena semasa remja tidak mempelajari skill atau menguasai skill

untuk bekal dalam kehidupanya dimasa depan.

Ilmu hanya didapatkan dari belajar dan remaja yang

dimasanya tersebut selalu giat menimba ilmu dengan belajar terus-

menerus. Maka kehidupan masa depanya akan cerah juga terjamin dan

terhindar dari kebodohan dan kesengsaraan.

12

Page 13: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja

Melalui angket kami yang telah disebarkan sebelumnya

kepada 25 Mahasiswa Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k yang

menjadi sampelnya, didapat hasil bahwa faktor yang mempengaruhi

rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, yakni:

Karena kurangnya nutrisi : 3

Karena pengaruh lingkungan sekitar : 6

Karena penuhnya tugas : 8

Karena memang tidak ada niat : 2

Karena pengaruh ajakan teman : 1

Karena irama mood : 4

Karena tidak mau berfikir positif : 1

Dari data di atas dapat disimpulkan bila mana diurutkan dengan

rating yang dipilih lebih tinggi akan diperoleh data berikut:

1. Karena penuhnya tugas

2. Karena pengaruh lingkungan sekitar

3. Karena irama mood

4. Karena kurangnya nutrisi

5. Karena memang tidak ada niat

6. Karena pengaruh ajakan teman

7. Karena tidak mau berfikir positif

Dari data di atas bahwa pengaruh tugas dalam memacu

timbulnya rasa malas sangat tinggi. ternyata semakin banyaknya

dikalangan remaja diberi tugas dapat membuat suatu kejenuhan pada

diri remaja. Maka, semakin banyaknya tugas akan membuat remaja

semakin malas.

Apabila ditambah dengan faktor lingkungan sekitar yang

negatif membuat remaja semakin terpengaruh dan menjadi semakin

13

Page 14: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

malas lalu irama mood dalam diri remaja sulit untuk dapat

mendukung minat belajar (memang tidak ada niat).

Kurangnya nutrisipun sangat berpengaruh dalam

menunjukan semangat belajar. Karena kurangnya nutrisi ternyata

dapat menimbulkan kurangnya konsentrasi dalam berfikir. Hasil ini

diperoleh dari angket penelitian wawancara kami.

C. Akibat-Akibat dari Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja

Menurut hasil angket penelitian kami melalui beberapa

wawancara terhadap 10 remaja Mahasiswa Unswagati Cirebon

Khusunya tingkat 1.k dapat kami simpulkan, bahwa akibat-akibat dari

rasa malas dalam belajar dikalangan remaja, yakni:

1. Prestasi akan menurun.

2. Dijauhi teman karena dianggap bodoh.

3. Pengetahuan menjadi terbatas.

4. Kemampuan yang dimiliki sulit untuk dikembangkan.

5. Mengakibatkan generasi muda hancur karena kebodohan.

Perkembangan menurut hipotesa kami, dari hasil penelitian di

atas. Akibat rasa malas dalam belajar dikalangan remaja dampaknya

sangat besar disisi negatifnya. Dampak tersebut ternyata dapat

dirasakan secara individu maupun kelompok.

D. Cara Menghadapi Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja

Bila berbicara cara untuk menghadapi rasa malas dalam belajar

dikalangan remaja pastilah akan banyak cara yang dilakukan. Akan

tetapi, berdasarkan angket yang kami telah sebarkan ternyata cara

menghadapi rasa malas dalam belajar sangat tergantung dengan bagai

mana cara belajar yang efektif. Karena dengan melalui cara belajar

yang efektif akan mampu menghadapi rasa malas tersebut dan dapat

menimbulkan rasa giat belajar.

14

Page 15: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Berikut hasil penelitian kami terhadap 25 remaja Mahasiswa

Unswagati Cirebon Khusunya tingkat 1.k tentang bagaimana cara

belajar yang efektif dengan keterangan boleh memilih lebih dari 1

pilihan, yakni:

Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri : 13

Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman : 10

Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri : 7

Belajar secara berkelompok : 25

Dalam rating diatas menunjukan bahwa belajar dengan efktif

mengikuti prosedur yang dibuat sendiri menjadi lebih domain. Dan

berikut penjelasannya mengenai bagaimana cara belajar yang efektif,

yakni:

1. Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri

Menurut Slameto (2004:77 paragraf 2) “Pada permulaan belajar sering dirasakan kelambatan, keengganan bekerja. Kalau perasaan itu kuat, belajar itu sering di undurkan, malahan tak dikerjakan. Kelambatan itu dapat kita atasi dengan suatu “perintah” kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.”

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

dukungan atau niat dari diri sendiri sangatlah penting. Karena

motivasi dalam diri amat dibutuhkan untuk membangun

semangat dalam belajar. Bahwasanya pada kalangan remaja,

minimnya semangat dalam belajar dapat menimbulkan rasa

malas.

2. Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman

Perlunya suatu bimbingan dalam belajar sangatlah

penting. Karena pada masa remaja masih memerluka suatu

proses bimbingan untuk membantu menumbuhkan pola pikir

yang baik dalam diri remaja dan memberikan petunjuk pada

remaja untuk mempraktekanya. Karena ilmu tanpa peraktek

15

Page 16: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

hanya untuk orang orang pintar dan praktek tanpa ilmu hanya

untuk orang-orang gila.

Bila tanpa suatu bimbngan akan lebih sulit untuk

melakukan suatu proses belajar. Dugaan ini diperkuat menurtu

Slameto (2004:74 paragraf 1)

“Disamping memberikan petunjuk-petunjuk tentang cara belajar, baik pula siswa diawasi dan di bimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktekan dalam tiap pelajaran yang diberikan.”

3. Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri

Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri

merupakan suatu untuk membangun semangat belajar. Dengan

mencari sumber-sumber sendiri dengan cara lebih banyak

membaca.

“karena membaca adalah alat belajar.”Slameto (2004:84).

Melalui metode ini dapat pula menimbulkan rasa

penasaran terhadap diri remaja, karena belajar dengan mencari

sumber-sumber sendiri dapat memicu rasa ingin tahu lebih

dalam terhadap informasi yang ia peroleh. Sehingga rasa

penasaran tersebut dapat menumbuhkant rasa giat dalam

belajar (mencari informasai yang membuat dalam dirinya

penasaran).

4. Belajar secara berkelompok“Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan

yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.”Sumber :  (http://belajarpsikologi.com/tag/pengertian-belajar-kelompok/)

Dari uraian diatas bahwa dengan belajar kelompok kita

dapat bertukar pikiran untuk dapat menyelesaikan problem-

16

Page 17: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

problem yang tidak dapat diselesaikan secara individu dengan

bantuan teman kelompok maka masalah itu dapat diselesaikan.

Dan dengan cara belajar berkelompok kita juga dapat

menambah wawasan yang lebih luas atau sesuatu yang belum

kita ketahui secara menyeluruh.

Dan tidak hanya itu, dengan belajar secara kelompok

juga dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan atau permasalahan

secara cepat dan cermat berkat bantuan teman sekelompok.

Persoalaan individu yang sulit diselesaikan akan lebih mudah

bila di selelesaikan secara keolmpok.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

17

Page 18: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

A. Kesimpulan

Rasa malas pada umunya dapat merusak generasi remaja dan dampaknya

sangat berpengaruh terhadap Negara. Bila generasi remaja hancur dengan suatu

kebodohan maka Negara tersebut akan hancur pula. Oleh karena itu belajar

sangatlah perlu diterapkan dalam setiap diri manusia. Dengan belajar akan

menimbulkan generasi remaja yang berpotensi dan berkualiatas dan bermanfaat

bagi Negara, sehingga Negara dapat menjadi Negara yang lebih baik.

Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan suatu manusia

untuk menjalani kehidupan di dunia. Dengan belajar kita tidak dapat mudah di

bohongi orang lain dan dengan belajar wawasan pengetahuan kitapun akan tinggi.

Pada umumnya banyak faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar,

namun dapat dihindari apabila kita selalu giat dengan hal-hal sederhana.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini penulis dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Sesuai dengan hasil penelitian rasa malas dalam belajar dikalangan

remaja hendaknya kita dapat membangun semangat dalam hati untuk

giat belajar untuk meraih prestasi.

2. Mengingat dari hasil penelitian diatas hendaknya kita membuat

kelompok belajar untuk menghadapi rasa malas.

3. Disamping itu penulis menghimbau kepada pembaca untuk

meningkatkan rasa semangat dalam belajar agar kehidupan bisa menjadi

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Margono, S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Jakrta: PT RINEKA CIPTA.

Monks, F.J, Knoesrs A.M.P, Haditono Rahayu Siti. 2004. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Rumni Sri, Sundari Siti. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakrta: PT RINEKA CIPTA.

Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakrta: PT RINEKA CIPTA.

Ahmadi, Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakrta: PT RINEKA CIPTA.

http://www.anneahira.com/belajar.htm

http://www.blogpengembangandiri.com/bagaimana-mengatasi-rasa-malas/

http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html

http://www.lintas.me/go/angelica-rini.blogspot.com/inilah-16-ciri-orang-malas-di-

dunia/1/

http://ariefrachmantyo.blogspot.com/2011/10/faktor-penyebab-rasa-malas_26.html

http://dwi-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html

http://id.shvoong.com/social sciences/education/2023657-pengertian-penelitian kuantitatif/#ixzz1kvFtEQ1t

http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/nikmatnya-menuntut-ilmu.html

19

Page 20: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

KARYA ILMIAHRASA MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN

REMAJA

Diajukan untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa Indonsia”Semester 1 Tahun Akademik 2011/2012

Dosen : H. Shobihah Rasyad, DraIra Rahayu, S.Pd (Asst.)

PRODI MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATIJl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45131

E-mail : [email protected]://unswagati-crb.ac.id

2012

20

Kelasa : 1K

Page 21: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

KARYA ILMIAHRASA MALAS DALAM BELAJAR DIKALANGAN

REMAJA

Diajukan untuk memenuhi tugas “ Mata kuliah Bahasa Indonsia”Semester 1 Tahun Akademik 2011/2012

Dosen : H. Shobihah Rasyad, Dra Ira Rahayu, S.Pd (Asst.)

PRODI MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATIJl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45131

E-mail : [email protected]://unswagati-crb.ac.id

2012

21

Nama kelompok :

Maulana Badir Zaman 111070024 Dede Yuri Suharto 111070042 Fagil Rachman D.P 111070096 Nana Sumarna 111070113 Ardi Luardi 111070179

Kelasa : 1K

Page 22: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini, yang

mengenai “Rasa Malas Belajar Dikalangan Remaja”.

Penyusunan karya ilmiah ini, telah sesuai dengan pedoman yang terdapat

pada sumber – sumber yang pasti dan berbasis kompetensi. Dalam karya ilmiah

ini terdapat penyesuaian materi pada beberapa penjelasan Rasa Malas Dalam

Belajar Dikalangan Remaja.

Harapan kami, semoga karya ilmiah ini dapat membantu bagi para

pembaca untuk mengetahui lebih jauh tentang rasa malas dalm belajar pada

remaja. Dan kami juga berharap artikel ini dapat membantu para pembaca dalam

penguasaan psikologi tentang rasa malas.

Kami menyadari, bahwa susunan dan materi yang terkandung dalam karya

ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun dan terutama dari para pembaca, sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan karya ilmiah ini. Kami tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan

menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir.

Penulis, 2012

22i

Page 23: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

Latar Belakang........................................................................... 1

Rumusan Masalah...................................................................... 1

Tujuan penelitian....................................................................... 2

Batasan masalah......................................................................... 2

Metode penelitian....................................................................... 2

Hipotesis ................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Rasa Malas................................................................................ 4

Pengertian Rasa Malas............................................................... 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa malas........................... 4

Ciri-ciri sifat orang malas.......................................................... 4

Dampak yang ditimbulkan dari rasa malas................................ 5

Mencegah rasa malas................................................................. 5

B. Belajar....................................................................................... 6

Pengertian belajar....................................................................... 6

Manfaat Belajar.......................................................................... 6

Cara belajar yang efektif............................................................8

Istilah Masa Remaja................................................................ 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja................... 9

Pengertian Rasa Malas............................................................... 9

Pengertian belajar....................................................................... 9

Istilah Remaja............................................................................10

23ii

Page 24: Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja....................... 11

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Rasa Malas Dalam Belajar Dikalangan Remaja.................. 13

C. Akibat-Akibat dari Rasa Malas

Dalam Belajar Dikalangan Remaja...................................... 14

D. Cara Menghadapi Rasa Malas

Dalam Belajar Dikalangan Remaja...................................... 14

Mengikuti Prosedur yang dibuat sendiri................................... 15

Perlunya bimbingan dari yang lebih berpengalaman................ 15

Belajar dengan mencari sumber-sumber sendiri....................... 16

Belajar secara berkelompok...................................................... 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 18

Daftar Pustaka.............................................................................................. 19

24iii