Upload
brock-james
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
1/12
Karsinoma Sel Skuamosa
A. Definisi
Karsinoma sel skuamosa merupakan tumor keratinosit yang dapat mengenai kulit dan
membrane mukosa dengan tingkat keganasan yang bervariasi. Sering kali tumor ini terlihat pada
orang tua berkulit terang.Karsinoma sel skuamosa merupakan salah satu jenis kanker yang berasal dari lapisan
tengah epidermis. Jenis kanker ini menyusup ke jaringan di bawah kulit (dermis). Kulit yang
terkena tampak coklat-kemerahan dan bersisik atau berkerompeng dan mendatar, kadang
menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur (Price Sylvia,2005)Karsinoma sel skuamosa dapat tumbuh dalam setiap epitel berlapis skuamosa atau mukosa
yang mengalami metaplasia skuamosa. Jadi bentuk kanker ini dapat terjadi misalnya di lidah,
bibir, esofagus, serviks, vulva,vagina, bronkus atau kandung kencing. Pada permukaan mukosa
mulut mulutatau vulva, leukoplakia merupakan predisposisi yang penting. Tetapikebanyakan
karsinoma sel skuamosa tumbuh di kulit (90-95%) (Price SylviaDikenal 2 bentuk yaitu bentuk intraepidermal (non-invasif) merupakan karsinoma yangtidak lengkap, bentuk invasif sebagai tumor ganas lengkap. Karakteristik keganasan berdasarkanterjadinya aplasia, pertumbuhan yang cepat, invasi ke jaringan setempat, dan kemampuan untukmengadakan metastasis. Pertumbuhan sel skuamosa lebih cepat dan lebih sering mengadakanmetastasis, dibandingkan karsinoma sel basal. Secara histogenesis, berasal dari sel prickleepidermis atau keratinosit epidermal.
KSS bersifat invasive secara lokal dan kemungkinan terjadi metastasis ke kelenjar limferegional dan tempat yang jauh (terutama lesi-lesi pada bibir, mulut dan daerah genital). RadiasiUV penting cara etiologis, tapi faktor-faktor lsin jug memegang peranan : merokok pada kasuskanker di bibir dan mulut : virus kutil pada lesi lesi genital
Sinonim :Karsinoma epidermoid, karsinoma sel prickle, epitelioma spinoselular, spinolioma,karsinoma spinoselular
Gambar : Karsinoma sel skuamosaSumber :http://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.html
http://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.html8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
2/12
B. Etiologi
Penyebab yang pasti tidak diketahui. Dapat timbul dari kulit yang normal (denovo), tetapi
biasanya timbul dari suatu kelainan yang sudah ada sebelumnya seperti keratosis aktinik,
penyakit bowen, leukoplakia, peradangan atau ulkus kronis, jaringan parut, dan penyakit genetic
tertentu( Xeroderma pigmentosum)
Banyak faktor yang diduga berperan dalam timbulnya KSS. Pada orang kulit putih didugabahwa rangsangan sinar ultraviolet merupakan faktor yang penting. Dapat pula terjadi karena
rangsangan karsinogen kimia seperti coaltar, hidrokarbon polisiklik, arsen. Pada orang kulit
berwarna didaerah tropic, faktor predisposisi yang penting adalah trauma, ulkus kronik dan
jaringan parutPenyebab lain dari karsinoma sel skuamosa adalah menelan arsenic, iradiasi dengan sinar-
x, luka bakar, jaringan parut dan kerentangan genetic. Pasien yang pernah menjalani pengobatan
akne atau hemgioma dengan radioterapi beberapa tahun sebelumnya dapat mengalami kanker sel
basal dan kanker sel skuamosa
1.
Sinar matahari (2900- 3000) masih merupakan faktor yang paling menonjol sebagaipenyebab karsinoma sel skuamosa. Pada daerah-daerah terpapar lebih banyak ditemukan
kasus keganasan ini2. Ras/ herediter. Pada kulit berwarna ditemukan lebih banyak pada daerah tertutup dari pada
terbuka. Orang kulit putih lebih banyak dari pada orang kulit berwarna
3. Faktor genetic yang paling menonjol tampak pada xeroderma pigmentosum (X.P). Pada X.Pditemukan defek pembentukan DNA oleh karena pengaruh sinar ultraviolet
4. Arsen inorganic yang terdapat dalam alam (air sumur), maupun yang dipakai sebagai obat.
Keganasan umumnya timbul dibagian badan
5. Radiasi (sinar-X atau gamma)
6. Faktor hidrokarbon (tar, minyak mineral, paraffin likuidum dll)7. Sikatriks, keloid, ulkus kronik, fistula (osteomilitis)
C. Epidemiologi
Karsinoma Sel Skuamosa adalah tumor ganas kulit ke dua yang paling sering djumpai pada
orang kulit putih. Insiden tertinggi pada usia 50-70 tahun. Frekuensi pada pria lebih banyak dari
pada wanita dengan perbandingan 2 : 1
D. Histopatologi
Menunjukan gambaran :
Sel-sel ganas epithelial yang atipik dan mengadakan infiltrasi ke dalam lapisan dermis
Sel-sel mitotic
Hilangnya jembatan intraselular
Bagian yang tersusun konsentrik dikelilingi sel epitel gepeng, dikenal sebagai mutiara
tanduk (horn pearl)
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
3/12
Menurut WHO, secara histopatologi terdapat 2 jenis variasi karsinoma sel skuamosa yaitu :
Jenis adenoid
Gambaran struktur mirip kelenjar dan dapat ditemukan adanya akantolisis pada bagian kelenjar
Jenis sel spindel
Merupakan jenis yang jarang dijumpai, dimana sel ganas berbentuk spindel (kumparan)
Tingkatan keganasan Histopatologi
Berdasarkan perbandingan sel-sel yang berdiferensiasi baik dan atipik, broders
mengemukakan tingkat keganasan histopatologi KSS dalam 4 tingkat sebagai berikut :
Tingkat I : yang berdiferensiasi lebih dari 75%Tingkat II : yang berdiferensiasi baik antara 50-75%
Tingkat III : yang berdiferensiasi baik anatara 25-50%
Tingkat IV : yang berdiferensiasi kurang dari 25%
Beberapa ahli patologi membagi tingkat keganasan tersebut dalam ukuran semikuantitatif yaitu
deferensiasi baik, sedang dan buruk
E.Patofisiologi dan Patogenesis
Kasinoma sel skuamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai beberapa tingkat
kematangan, dapat intraepidermal, dapat pula bersifat invasive dan bermetastasis jauh
Karsinoma sel skuamosa adalah kanker sel-sel epidermis yang dapat menyebar secara
horizontal di kulit atau secara vertical ke dalam dermis. Penyebaran dapat agresif atau lambat.
Karsinoma sel skuamosa dapat bermetastasis ke bagian lain tubuh. Karsinoma sel skumosa
paling sering timbul pada lansia dan trejadi akibat pajanan. Tumor ini sering timbul di daerah-daerah kulit memeperlihatkan lesi lesi prakanker misalnya keratosis (pertumbuhan bersisik,
dermatitis aktinik, atau didaerah kulit yang pernah berubah warnanya dan bekas jaringan parut
misalnya jaringan parut luka bakar. Penggunaan obat penekanan imun (imunosupresif) memicu
timbulnya tumor ini pada pasien transplant karena sensitivitas akibat obat terhadap radiasi UVAdan UVB. Orang yang tinggal didaerah dengan iklim tropis seperti Australia (Negara dengan
insiden kasus terbesar) beresiko tinggi menderita karsinoma sel skuamosa.
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
4/12
F.Gejala Klinik
Karsinoma sel skuamosa yang belum menginvasi menembus membran basal taut
dermoepidermis (karsinoma in situ) tampak sebagai plak merah, berskuama, dan berbatas tega.
Lesi tahap lanjut yang tampak nodular dan memperlihatkan produksi keratin dalam jumlah
bervariasi yang secara klinis tampak sebagai hyperkeratosis dan mungkin mengalami userasi.
Umur yang paling sering ialah 40-50 tahun (dekade V-VI) dengan lokalisasi yang terseringditungkai bawah dan secara umum ditemukan lebih banyak pada laki-laki daripada wanita
Tumor ini dapat tumbuh lambat, merusak jaringan setempat dengan kecil kemungkinan
bermetastasis. Sebaliknya tumor ini dapat pula tumbuh cepat, merusak jaringan disekitarnya dan
bermetastasis jauh, umumnya melalui saluran getah bening.Secara histopatologik ditemukan :
1. Bentuk intraepidermal
Bentuk intraepidermal ditemukan pada : keratosis solaris, kornu kutanea, keratosis
arsenical, penyakit bowen, entroplasia (queyrat), epiteloma jadassohn. Penyakit ini dapat
menetap dlam jangka waktu lama ataupun menembus lapisan basal sampai ke dermis danselanjutnya bermetastasis melalui saluran getah bening
2. Bentuk invasifBentuk ini terdiri dari :
a.Bentuk intraepidermal
b.Bentuk prakankerc.De novo (kulit normal)
Mula-mula ini berupa nodus yang keras dengan batas-batas yang tidak tegas,
permukaannya mula-mula licin seperti kulit normal yang akhirnya berkembang menjadi
verukosa atau menjadi papiloma. Pada keadaan ini biasanya tampak skuamasi yang menonjol .
Pada perkembangan lebih lanjut tumor ini biasanya menjadi keras, bertambah besar kesamping maupun kea rah jaringan yang lebih dalam. Invasi ke arah jaringan lunak maupun otot
serta tulang akan memberikan perabaan yang sulit digerakan dari jaringan disekitarnya
Ulserasi dapat terjadi umumnya ulai ditengah dan dapat timbul pada waktu berukuran 1-2
cm. ulserasi tersebut didikuti pembentukan krusta dengan pinggir yang keras dan mudah
berdarah. Bentuk papiloma eksofitik jarang ditemukan
Urutan kecepatan invasive dan metastas tumor sebagai berikut
Tumor yang tumbuh diatas kulit normal (de novo) : 30%
Tumor didahului oleh pranker (radio dermatitis, sikarik, ulkus, sinud fistula) : 25%
Penyakit Bowen, eriyoplasia Queyrat: 20% Keratosis solaris : 2%
Tumor yang terletak didaerah bibir, vulva, penis lebih epat mengadakan invasi dan
bermetastasis dibandingkan dengan daerah lainya. Metastasis umumnya melalui saluran getah
bening, dengan perkiraan sekitar 0.1-50% semua kasus. Perbedaan metastasis bergantung pada
diagnosis dini, cara pengobatan dam pengawasan terapi.
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
5/12
Predileksi terjadi pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membrane mukosa,
namun dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh. Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai
pada daerah muka dan ekstrimitas sedangkan pada orang kulit berwarna gelap didaerah tropic
lebih banyak pada ekstrimitas bawah, badan, dan dapat pula dijumpai pada bibir bawah serta
punggung tangan
Gambaran klinis KSS bervariasi
Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaanya halus tanpa krusta atau ulkus dengan tepi
yang berbatas kurang jelas
Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa, menyerupai bunga
kol
Ulkus dengan krusta pada permukaan, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam
perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakan metastasis ke kelanjar limferegional atau organ-organ dalam
KSS yang timbul dari kulit normal (denovo) lebih sering mengadakan metastasis
dibandingkan lesi yang timbul dari keratosis aktinik
Gambar : Karsinoma Sel skuamosa yang bermetastase
Sumber :http://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.html
G. Laboratorium Penunjang1. Hasil biopsy
Memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi
akan mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invasi dan ketebalan lesi.
Spesimen biopsi yang mencakup jaringan normal sebesar 1 cm dari bagian tepinya dan
bagian jaringan lemak subkutan yang ada dibawahnya sudah cukup untuk menentukan
stadium melanoma, yang bisa melanoma in situ atau melanoma noninvasive yang dini.
2. Pemeriksaan sinar-x toraks, hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar danpemeriksaan CT scan atau radionukleida biasanya diminta dokter kalau terdapat
kecurigaan ke arah kelainan metastatic.
3. Prognosis
http://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.html8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
6/12
Prognosis kelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun) dianggap jelek kalau tebal lesi
melebihi 4 mm. metastasis pada melanoma cenderung terjadi pada tulang, hepar, paru-
paru, lien, sistem saraf pusat dan kelenjar limfe.
H. Pencegahan
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat dicegah. Cara pencegahannya antara lain
Hindari sinar matahari pada tengah hari. Sinar matahari terkkuat adalah antara pukul
10.00-16.00 ingat bahwa sianr matahari lebih kuat jika dipantulkan oleh air, pasir dan
salju
Menggunakan sunscreen. Sunscreen tidak memfilter semua radiasi sinar UV yang
berbahaya. Gunakan sunscreen spectrum luas dengan SPF minimal 15. Gunakan sekitar 1oz (29,5 mm), lindungi semua permukaan tubuh, termasuk bibir, telinga, punggung
tangan dan leher. Gunakan sunscreen 20-30 menit sebelum pajanan sinar matahari dan
gunakan kembali setiap 2 jam dan setelah berenang atau latihan fisik. UV A
mempenetrasi kulit lebih kuat dibandingkan UVB dan berperan dalam penuaan sertapeningkatan risiko kanker
Gunakan pakaian pelindung. Karena sunscreen tidak menyediakan proteksi lengkap,
penting untuk menggunakan pakaian yang ditenun secara rapat untuk menutupi tangan
dan kaki, serta topi dengan pinggiran luas daripada topi baseball atau peci. Jangan lupamenggunakan kacamata hitam
Hinari tanning beds. Tanning secara indoor dapat lebih berbahaya dari pada sinar
matahari alami. Tanning beds mengemisikan sninar UVA yang mempenetrasi kulit lebih
dalam dan menyebabkan lesi kanker. Penelitian menemukan peningkatan tidak wajarkanker kulit diantara orang-orang yang menggunakan tanning beds. Jika tetap ingin
mendapatkan warna kulit seperti terjemur matahari, gunakan tanning lotion atau spray Hati-hati terhadap obat yang menggunakan sensitisasi terhadap sinar matahari. Obat-obat
tertentu, ibuprofen, obat jerawat isotretionin
Lakukan pemeriksaan kulit secara teratur
Konsumsi vitamin D yang cukup. Vitamin ini membentuk menurunkan risiko kanker
tertentu
Makan 4 sehat 5 sempurna, terutama buah dan sayur. Vitamin C, E, dan karotenosis
menurunkan risiko kanker.
I. Pengobatan / penatalaksanaanKebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat dihilangkan seutunya dengan bedah minor
atau kadang-kadang pengobatan terapi. Tipe pengobatan sel skuamosa bisanya tergantungukuran, lokasi dan keagresifan tumor.
Penatalaksanaan Medis :
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
7/12
Pembekuan (cryosurgery). Membekukan sel kanker dengan niotrogen efektif untuk
karsinoma sel basal yang kecil, tetapi tidak direkomenkasikan untuk tumor yang lebih
besar atau yang ada di hidung atau kelopak mata
Eksisi sederhana. Dalam prosedur ini, dokter memotong jaringan kanker dengan kulitsekat yang membatasinya. Pada beberapa kasus, dokter menyarankan eksisi luas yaitu
memotong tambahan kulit normal disekitar. Untuk meninimalisasikan terutama diwajah,
konsultasikan ke dokter yang memiliki keahlian dalam rekonstruksi kulit
Laser therapy. Biasanya menyebabkan sedikit kerusakan pada jaringan sekitar danmereduksi risiko perdarahan, bengkak, pembentukan scar . biasanya digunakan untuk
karsinoma superficial di bibir
Bedah Mohs. Bedah mohs merupakan cara pengobatan karsinoma sel skuamosa yang
paling efektif, terutama untuk karsinoma yang lebih besar dari 3 cm, kambuh, atau
berlokasi di wajah, membrane mukosa dan area genital. Dokter membuang tumor lapisan
per lapisan, memeriksa setiap lapisan di bawah mikroskop hingga tidak ada sel abnormal
yang tertinggal. Hal ini memungkinkan pembuangan tumor tanpa mengambil jaringankulit sehat disekitarnya secara berlebihan. Karena hal ini membutuhkan seorang ahli,
bedah Mohs hanya boleh dilakukan dokter yang telah terlatih denga prosedur ini
Terapi radisasi, ini dapat menjadi pilihan untuk merawat kanker yang besaran seperti di
kelopak mata , bibit, dan telinga yang merupakan area yang sulit untuk diterapi secara
bedah atau untuk tumor yang terlalu dalam untuk dipotong
Kemoterapi. Untuk kanker yang sangat superficial, krim, atau lotion yang mengandung
agen antikanker dapat diaplikasikan secara langsung ke kulit. Beberapa obat ini dapat
menyebabkan inflamasi dan pembentukan parut yang parah
Penatalaksanaan Perawat :
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat adalah:
Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
Pemberian analgetik yang tepat.
Meredakan ansietas
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.
J. Komplikasi
1.Invasi lokal dan kerusakan jaringan dapat terjadi pada semua jenis kanker kuit
2.Dapat terjadi metastasis ke kelanjar limfe regional dank e seluruh tubuh terutamamelanoma maligna. Karsinoma sel basal sangat kecil untuk bermetastase sedangkankarsinoma sel skuamosa berpotensi sedang
3.Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada wajah
yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti halnya ada
melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali
bila reseksi pembedahan masih mungkin di lakukan.
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
8/12
4.Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri berat dan
mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.
K. Proses Keperawatan
I. Pengkajian
1.Anamnesaa. Identitas pasien
Nama, Umur, Jenis kelamin, Agama, Pendidikan, Pekerjaan yang rinci dan alamat
tempat tinggal. Tumor kulit ganas dapat terjadi pada semua usia
b.Keluhan utamaLuka yang tidak sembuh-sembuh/kutil yang cepat membesar/ kurang yang berdarah
dsb, lokasinya dimana ?
c.Riwayatpenyakit sekarang
- Sejak kapan diketahui keluhan-keluhan tersebut dan hingga kini membesar berapa
kali, mengecil atau meneta- Bila kutil/karang mula-mulanya, ditanyakan. Apakah terjadi perubahan warna,
perdarahan spontan, gatal-gatal- Apakah ada benjolan ditempat lain ?
d.Riwayat penyakit dahulu
- Pernah menderita penyakit serupa? Tumor jinak atau ganas?- Apakah dioperasi, diradiasi, diberi kemoterapi? Berapa lama? Kapan ?
e.Riwayat penyakit kelurga
Apakah keluarga menderita penyakit serupa dan penyakit kanker lain ? masih hidup ?
diobati apa ?
2.Pemeriksaan Fisik
a.Lokasi : regionnya, kanan atau kiri
b.Inspeksi : warna , tonjolan, ulkus, dasar dan pinggir ulkus, ada inspeksi sekunder, ada
rambut
c.Palpasi : diukur dengan cm, diraba pengerasan diluar ulkus, infiltrasi sudah sampai
dimana, hubungan dengan jaringan sekitarnya bagaimanad.Konsistensi : mudah berdarah atau tidak, keras dsb
3.Pemeriksaan Penunjang
a.Persiapan tambahan untuk operasi dengan narcosis
b.Pemeriksaan dengan indikasi, misalnya : foto tulang (tumor mendekat ke tulang)c.Biopsy insisi/eksisi (tergantung besar kecilnya tumor, bila besar insisi dan bila kecil
biopsy eksisi)
.II. Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya jaringan akibat tumor kulit ganas
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
9/12
2.Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan lesi pada kulit
3.Ansietas berhubungan degan krisis situasi (karsinoma).
4.Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka.
III. Rencana Tindakan keperawatan
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya jaringan akibat tumor kulit ganasTujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang/ hilang atau beradaptasi
Kriteria hasil :
a.Secara subyektif melaporkan berkurang atau dapat diadaptasi
b.Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeric.Pasien tidak gelisah
Intervensi RasionalKaji nyeri dengan pendekatanPQRST
Menjadi parameter dasar untuk mengetahuisejauh mana intervensi yang diperlukandan sebagai evaluasi keberhasilan dariintervensi menajemen nyeri keperawatan
Jelaskan dan bantu pasien dengantindakan pereda nyerinonfarmakologi dan non-invasi
Pendekatan dengan menggunakan relaksasidan nonfarmakologi lainya telahmenunjukan keefektifan dalam menguranginyeri
Lakukan manajemen nyerikeperawatan
1. Atur posisi fisiologi2. Istirahatkan pasien3. Manajemen lingkungan :
lingkungan tenang dan batsipengunjung
4. Ajarkan tehnik distraksi danrelaksasi
5. Lakukan manajemen sentuhan
1.Posisi fisiologi akan meningkatkanasupan O2 ke jaringan yang mengalamiiskemia
2. Istirahat akan menurunkan kebutuhanO2 jaringan perifer dan akanmeningkatkan suplai darah padajaringan yang mengalami peradangan
3.Lingkungan tenang akan menurunkanstimulus nyeri eksternal dan pembatsanpengunjung akan membantumeningkatka kondisi O2 yangberkurang akibat banyaknyapengunjung
4.Meningkatkan asupan O2 sehinggamenurunkan nyeri sekunder dariiskemia jaringan
5.Distraksi dapat menurunkan stimulusinternal dengan mekanisme peningkatanproduksi endorphin dan efalin yangdapat memblok reseptor nyeri untuktidak dikirimkan ke korteks serebrisehingga menurunkan persepsi nyeri
6.Manajemen sentuhan pada saaat nyeri
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
10/12
berupa sentuhan dukungan psikologisdapat membantu menurunkan nyeri
Tingkatkan pengetahuan tentang :sebab nyeri dan menghubungkanberapa lama nyeri akan berlangsung
Pengetaauan yang akan dirasakanmembantu mengurangi nyeri dan dapatmembantu mengembangkan kepatuhan
pasien terhadap rencana terapeutikKolaborasi pemberian analgesic Analgesic memblok lintasan nyerisehingga nyeri akan berkurang
Dx 2 : Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan lesi pada kulitTujuan : Dalam 5x 24 jam integritas kulit membaik secara optimal
Kriteria hasil :
a.Pertumbuhan jaringan meningkat
b.Keadaan luka membaikc.Pengeluaran pus pada luka tidak ada lagi
Luka menutupIntervensi RasionalKaji kerusakan jaringan lunak yangterjadi pada klien
Menjadi data dasar untuk memberikaninformasi intervensi perawatan luka, alatapa yang akan digunakan dan jenisbalutan apa yang akan digunakan
Lakukan perawatan luka :- Lakukan perawatan luka dengan baik
dan teknik steril- Kaji keadaan luka dengan tejnik
membuka balutan dengan mengurangi
stimulus nyeri, bila melekat kuat kasadiguyur dengan NaCl
- Lakukan pembilasan luka dari arahdalam keluar denan cairan NaCl
- Tutup luka dengan kasa antimikrobasteril dan dikompres dengan NaCl
- Lakukan nekkrotomi
- Perawatan luka dengan tehnik sterildapat mengurangi kontaminasi kumanlangsung ke area luka
- Manajemen membuka luka denganmenguyur larutan NaCl ke kasa dapat
mengurangi stimulus nyeri. Tehnikpembuangan jaringan dan kumandiarea luka dan diharapkan keluar dariarea luka
- NaCl merupakan larutan fisiologisyang lebih mudah diabsorpsi olehjaringan dibandingkan dengan larutanlarutan antiseptic serta dicampurdengan antibiotic agar dapatmempercepat penyembuhan luka
- Jaringan nekrotik pada luka furrunkel
akan memperlambat proses epitelisasijaringan luka sehingga memperlambatperbaikan jaringan
Tingkatkan asupan nutrisi Diet TKTP diperlukan untukmeningkatkan asupan dari kebutuhanpertumbuhan jaringan
Evaluasi kerusakan jaringan danperkembangan pertumbuhan jaringan
Apabila masih belum mencapai daricriteria evaluasi 5x24 jam, maka perlu
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
11/12
dikaji ulang faktor-faktor menhambatpertumbuhan luka
Dx 3 : Ansietas berhubungan degan krisis situasi (karsinoma).
Tujuan : Dalam waktu 1x 24 jam kecemasan berkurang
Criteria hasil :a.Pasien mengatakan kecemasan berkurang
b.Mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi penyebab atau faktor yang mempengaruhinya,
kooperatif terhadap tindakan, wajah rileks
Intervensi RasionalKaji tanda verbal dan non verbal kecemasan,damping pasien dan lakukan tindakan bilamenunjukan perilaku merusak
Reaksi verbal dan non verbal dapatmenunjukan rasa agitasi, marah dan gelisah
Konfrontasi dapat meningkatkan rasa marah,menurunkan kerja sama dan mungkin
memperlambat penyembuhanMulai melakukan tindakan untuk mengurangikecemasan. Beri lingkungan yang tenang dansuasana penuh istirahat
Mengurangi rangsangan eksternal yang tidakperlu
Tingkatan control sensasi pasien Control sensai pasien (dan dalam menurunkanketakutan) dengan cara memberikan informasitentang keadaan psien, menekankan padapenghargaaan terhadap sumber-sumber koping(pertahanan diri) yang pasif, membantu latihanrelaksasi dan tehnik-tehnik pengalihan sertamemberikan respon balik yang positif
Orientasikan pasien terhadap prosedur rutin dnaktivitas yang diharapkan Orientasi dapat menurunkan kecemasan
Berkan kesempatan kepada pasien untukmengucapkan ansientasnya
Dapat menghilangkan ketegangankekhawatiran yang tidak dieksperikan
Berikan privasi untuk pasien dan orangterdekat
Meberi waktu untuk mengekspersikanperasaan, menghilangkan cemas, dan perilakuadaptasi. Adamya keluarga dan teman yandipilih pasien melayani aktivits dan pengalih(misalnya : membaca) akan menurunkanperasaan terisolasi
Kolaborasi :
Berikan anti cemas sesuai indkasi, contohnyadiazepam
Meningkatkan relaksasi dan menurunkan
kecemasan
Dx 4: Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbukaTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam resiko infeksi pada klien dapat
diminimalkan dan dihilangkan
8/10/2019 Karsinoma Sel SkuamosaA
12/12
Kriteria Hasil :
a.Klien terbebas dari tanda dan gejala infeksi
b.Menunjukan prilaku hidup sehat untuk mengurangi resiko infeksi
c.Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Intervensi Rasional
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasienlain
Bertujuan untuk mengurangi pajanan darilingkungan luar yang menyebabkan infeksi
Instruksikan pengunjung untuk mencucitangan saat berkunjung dan setelahberkunjung meninggalkan pasien
Bertujuab untuk mengurangi pajanan darilingkungan luar yang menyebabkan infeksi
Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakankeperawatan
Bertujuan untuk mengurangi pajanan darilingkungan luar dan masuknya bakteri yangmenyebabkan infeksi
Pertahankanlingkungan aseptic selamapemasangan alat
Mencegah masuknya bakteri yangmenyebabkan infeksi
Tingkatkan intake nutrisi Intake nutrisi dapat mengurangi gejala dantidak memperparah adanya infeksi
Kolaborasikan pemberian antibiotic Antibiotic untuk mengurangi gejala infeksi
http://www.academia.edu/8076901/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1
Elizabeth J. Corwin Buku Saku Patofisiologi Corwinhttp://books.google.co.id/books?id=0b-MJ2p9GdAC&pg=PA136&lpg=PA136&dq=patofisiologi+karsinoma+sel+skuamosa&source=bl&ots=JAXWnzGtZV&sig=KRol7taKJ72ndfrh_MZn7PjzZjU&hl=en&sa=X&ei=3DJsVKDzKseTmwW6-4HIAQ&redir_esc=y#v=onepage&q=patofisiologi%20karsinoma%20sel%20skuamosa&f=false
http://chandralovesabar.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html
http://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.html
http://www.academia.edu/8076901/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1http://www.academia.edu/8076901/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1http://chandralovesabar.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://chandralovesabar.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://healthycaus.blogspot.com/2009/08/karsinoma-sel-skuamosa.htmlhttp://chandralovesabar.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://www.academia.edu/8076901/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1