12
KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Dibimbing Oleh: Prof. Dr. H. Muhammad Djunaidi Ghony. Disusun Oleh: Irvan Haq Dzul Karoma (08110066) Rizky Fitria Arini (08110080) Insaniati Mabruroh (08110103) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kajian Pustaka Dalam Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya....Jika seorang peneliti ingin mencari ......Dalam penelitian peranan pustaka............

Citation preview

Page 1: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dibimbing Oleh:

Prof. Dr. H. Muhammad Djunaidi Ghony.

Disusun Oleh:

Irvan Haq Dzul Karoma (08110066)

Rizky Fitria Arini (08110080)

Insaniati Mabruroh (08110103)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2010

Page 2: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dalam setiap penelitian, suatu rujukan atau yang sering kita sebut sebagai daftar pustaka

sangat dianjurkan bahkan diwajibkan. Mengapa? Karena, apa-apa yang telah kita jadikan

sebuah rujukan haruslah relevan dan akurat dengan keadaan atau daftar rujukan yang kita

ambil.

Adapun Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang

dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan

konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga

bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga

sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai

referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.

Penelusuran atau pencarian pustaka yang relevan seyogyanya juga dilakukan sebelum

kegiatan atau pelaksanaan penelitian itu berjalan. Kepustakaan atau literatur yang dijadikan

landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam mempertimbangkan cakupan

penelitian yang sedang dikerjakan. Studi kepustakaan ini juga memiliki peranan atau fungsi

yang sangat penting.

Maka dari itu bila kita melihat Begitu pentingnya mengkaji pustaka dalam sebuah

penelitian. Kami sebagai penulis akan memberikan maksud dari pengkajian pustaka dan lai-

lainnya.

II. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan apa yang telah kami paparkan di atas, maka, pada kesempatan kali ini kami

dapat merumuskan pembahasan pada permasalahan makalah kami menjadi, sebagai berikut:

1. Apakah Maksud Kajian Pustaka?

2. Darimanakah Sumber Kajian Pustaka?

3. Apa sajakah Peranan Pustaka dalam Penelitian?

4. Bagaimana Peran Jurnal dalam Penelitian?

5. Bagaimanakah Membuat Catatan Hasil Kajian Pustaka?

Page 3: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

III. TUJUAN

Dari perumusan di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

maksud kajian pustaka, darimanakah sumber kajian pustaka, mengkaji tentang peranan jurnal

dan pustaka dalam penelitian dan mengetahui bagaimanakah membuat catatan hasil dari

kajian pustaka.

Page 4: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

BAB II

PEMBAHASAN

A. MAKSUD KAJIAN PUSTAKA

Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya penelitian pada bidang pendidikan

adalah untuk menyusun hipotesis. Di samping itu kajian pustaka juga diperlukan oleh peneliti

untuk menemukan permasalahan penelitian yang tertera secara jelas di setiap”historical

background” atau dalam latar belakang masalah. Bahkan bila peneliti betul- betul teliti dan

cermat maka “theoretical framework” atau kerangka teori serta arah perkembangan penelitian

pendidikan mutakhir pun dapat digali dari kajian pustaka.

Selanjutnya perlu dicermati oleh seorang peneliti pendidikan adalah dari mana sumber

materi kajian pustaka? Serta seberapa jauh peranan kajian pustaka dalam mengorganisasi

suatu program penelitian? Untuk mencari jawaban persoalan diatas maka paparan berikut

mencoba untuk menjelaskan

B. SUMBER KAJIAN PUSTAKA

Jika seorang peneliti ingin mencari atau menemukan suatu permasalahan yang tepat,

kemudian menemukan konsep, teori, model maupun paradigm yang valid maka seorang

peneliti sebaiknya menghimpun berbagai kepustakaan yang berkaitan dengan pokok

permasalahan yang sedang diteliti.

Secara garis besar, materi kepustakaan dapat dibagi atas sumber acuan primer dan sumber

acuan sekunder. Yang termasuk sumber acuan primer, antara lain: jurnal, skripsi, tesis,

disertasi, bulletin dsb. Sedangkan sumber acuan sekunder terdiri atas: text book,

encyclopedia, monograph, hasil review dsb. Karena sifatnya yang lebih baku sering pula

disebut “sumber pustaka baku”. Sifatnya lebih permanen, maka pada umumnya memiliki

waktu, masa usia terbit yang lebih lama. Dampaknya teori-teori yang ada di dalamnya telah

terpaut beberapa tahun dengan penelitian yang tengah dilakukan.

Page 5: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

C. PERANAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN

Dalam penelitian peranan pustaka tidak dapat disangkal lagi terutama sebelum peneliti

menemukan atau menetapkan permasalahan yang akan menjadi objek penelitian. Oleh karena

itu peranan pustaka:

1. Peranan pustaka dalam penelitian sebelum menemukan masalah, yaitu dimana

masalah yang baik akan ditemui atau didapatkan oleh peneliti lewat kajian pustaka

yang harus dilakukan oleh peneliti secara tekun, disamping peneliti mengadakan

observasi ke objek penelitian.

2. Peranan pustaka dalam merancang bangun penelitian, yaitu sebelum bangun

penelitian diselesaikan, sebaiknya peneliti pengkaji ulang secara mendalam penelitian

tersebut melalui:

1) Berbagai sumber acuan sekunder yang sangat berkaitan dengan permasalahan

penelitian.

2) Mengkaji secara teliti pada sumber acuan primer.

3. Peranan pustaka dalam merumuskan hipotesis penelitian. Dalam hal ini sebaiknya

peneliti mengkaji ulang sebelum hipotesis penelitian dibakukan dengan mengkaji

kembali berbagai teori, konsep, model, paradigma yang betul-betul yang berkaitan

dengan focus masalah penelitian.

4. Peranan pustaka dalam melakukan interpretasi hasil, yakni setelah data dianalisis,

sebelum didiskusikan dalam bagian atau sub bab diskusi hasil. Dalam hal ini peneliti

harus mempersiapkan acuannya guna menguji konsep, konstruk, teori maupun

paradigma yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Berdasarkan peran kajian pustaka di atas, sangat jelas bahwa kajian pustaka sangat

berperan dalam setiap kegiatan penelitian, dan sangat tidak mungkin apabila seorang peneliti

yang melakukan penelitian tidak menggunakan kajian pustaka sama sekali.

D. PERAN JURNAL DALAM PENELITIAN

Sebaiknya penelitian itu harus bersumber atau bersandar pada acuan sumber primer.

Sebab dari sejumlah acuan sumber primer yang sering dijadikan rujukan adalah jurnal.

Langkah awal dari kegiatan penelitian terutama dalam menentukan atau menetapkan

permasalahan penelitian, peneliti dianjurkan untuk mencarinya di dalam jurnal. Karena jurnal

Page 6: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

tidak semuanya sesuai dan tidak semuanya memuat permasalahan seperti yang diinginkan

oleh peneliti sesuai dengan bidang studi permasalahan yang menjadi fokus penelitian.

Dalam upaya mencari jurnal yang betul-betul ada keterkaitannya dengan permasalahan

yang sedang menjadi fokus penelitian sebaiknya peneliti konsultasi dengan pakar penelitian

sebagai suatu tindakan yang tepat dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi peneliti, seperti

yang dilakukan oleh John W.Best (1973), peneliti harus menulis semua topik dari jurnal yang

ditemukan terutama sekali topik yang ada kaitannya dengan permasalahan permasalahan

penelitian yang sedang diteliti, kemudian diteliti satu persatu konsep-konsep yang ada di

dalamnya.

Peneliti harus memperhatikan secara cermat, teliti sejumlah jurnal yang konsep-konsep

di dalamnya memeng ada kesesuaian ataupun ada kaitannya dengan masalah yang sedang

diteliti, dengan acuan yang lain. Kemudian peneliti menyeleksi secara cermat, hati-hati, bila

perlu diulangi lagi secara cermat agar peneliti dapat membangun suatu model atau mungkin

dapat membangun paradigma dari permasalahan yang sedang ditekuni. Setelah semua

dilakukan, kemudian peneliti mulai menyusun rancang bangun atau desain penelitian, mkdel

analisis, konsep, konstruk, teori maupun paradigma, sesuai referensi dalam diskusi hasil,

maupun interpretasi hasil penelitian.

Selanjutnya yang harus dilakukan peneliti selama berada di dalam perpustakaan terutama

berhubungan dengan ”dokumen file”, maka langkah-langkah yang perlu diperhatikan,

terutama setelah peneliti menemukan topik-topik jurnal dan acuan lain yang sesuai dengan

permasalahan yang sedang diteliti adalah mencari “ subject index” dan author index”. Bila

tidak memungkinkan, maka langkah yang harus ditempuh peneliti adalah mengkaji materi

yang ada dalam jurnal, buku teks, skripsi, bulletin, tesis, disertasi, dan sebagainya, untuk

dikutip konsep, konstruk, teori, model, maupun paradigmanya sebagai bahan bagi peneliti

untuk merekonstruksi tulisan penelitian.

E. CATATAN HASIL KAJIAN PUSTAKA

Dalam melakukan aktivitas kajian kepustakaan yang paling penting adalah membuat

catatan hasil kajian pustaka sebab dengan catatan yang sistematis memudahkan peneliti

mencari kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, juga penggunaanya dikelak kemudian

hari. Apabila cara pencatatan dari peneliti kurang sistematis, kurang hati-hati, atau peneliti

Page 7: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

tidak menyimpannya, maka kemungkinannya terlupakan apa yang telah dibaca atau yang

telah dicatat. Selanjutnya hasil dari catatan kajian kepustakaan tersebut dapat diklasifikasi

atas empat prinsip, antara lain:

1. Quation, kalimat per kalimat apa yang ditulis oleh penulis dikutip, bahkan apabila

perlu di-copy, sehingga memudahkan bagi peneliti dalam penyusunan catatan kaki

(footnote).

2. Paraphrase, peneliti mencatat konklusi pernyataan penulis dalam bentuk bahasa

peneliti.

3. Summary. Isi artikel dikutip oleh peneliti dalam bentuk pernyataan.

4. Evaluation, peneliti mencoba mengungkapkan reaksinya, setuju ataupun tidak setuju

terhadap pernyataan peenulis pustaka, atau peneliti mencantumkan interpretasinya.

Secara teknis penulisan catatan hasil kajian pustaka dapat diwujudkan dalam bentuk

“index card system” yang ada pada perpustakaan, baik yang berkaitan dengan kode

sumber (journal, textbook, thesis, disertasi, professional paper, other source type),

maupun berdasarkan kode dasar warna, serta berbagai modifikasi yang dapat

memperjelas ataupun mempertegas penggunaannya sehingga tidak membingungkan

peneliti

Di samping itu penting untuk dipahami oleh peneliti bahwasannya kajian pustaka

mencakup kajian teori dan temuan hasil penelitian yang relevan sebagai acuan dan landasan

untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi

permasalahan penelitian. Kajian teori tersebut berkaitan dengan substansi mata kuliah dan

tindakan yang akan dilaksanakan. Kajian tersebut digunakan untuk menyusun kerangka

berfikir tindakan penelitian.

Page 8: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya penelitian pada bidang pendidikan

adalah untuk menyusun hipotesis. Di samping itu kajian pustaka juga diperlukan oleh peneliti

untuk menemukan permasalahan penelitian yang tertera secara jelas. Secara garis besar,

materi kepustakaan dapat dibagi atas sumber acuan primer dan sumber acuan sekunder. Akan

tetapi, sebaiknya penelitian itu harus bersumber atau bersandar pada acuan sumber primer.

Sebab dari sejumlah acuan sumber primer yang sering dijadikan rujukan adalah jurnal.

Page 9: Kajian Pustaka Dalam Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Ghony, Junaidi. dan Almanshur, Fauzan. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.