26
PEMANFAATAN LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA DALAM PENGAJARAN KEMAHIRAN BERBICARA KELAS X DI SMA NEGERI 1 MALANG Yusman M. Syatibi Nawawi Yusuf Hanafi Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) Jalan Semarang No 5 Malang Email: [email protected] Abstrak: Pengajaran kemahiran berbicara membutuhkan laboratorium bahasa multimedia sebagai media penunjangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang laboratorium bahasa multimedia sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pemanfaatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dan efektivitasnya dalam pengajaran berbicara di SMA Negeri 1 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium bahasa multimedia sudah digunakan dalam pengajaran berbicara, melalui pemanfaatan home theatre, televisi dan parabola, serta mic wireless clip on. Laboratorium bahasa multimedia terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa dalam kemahiran berbicara. Kata kunci: pengajaran, laboratorium bahasa multimedia, berbicara. Abstract: Teaching the skill of speaking needs language laboratory of multimedia as a media to support it.This research is aimed to knowing the utilization of the language laboratory of multimedia and effectiveness of utilization of the language laboratory of multimedia in teaching the skill of speaking at State Senior High School 1 of Malang. The results of the research shows that language laboratory of multimedia was used in teaching the skill of speaking. The facility that used in teaching the skill of speaking in language laboratory of multimedia are includes home theatre, television and paraboles, and mic wireless clip on. Language laboratory of multimedia can increase the learning 1

jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

PEMANFAATAN LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA DALAM PENGAJARAN KEMAHIRAN BERBICARA

KELAS X DI SMA NEGERI 1 MALANG

Yusman M. Syatibi Nawawi

Yusuf HanafiJurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM)

Jalan Semarang No 5 MalangEmail: [email protected]

Abstrak: Pengajaran kemahiran berbicara membutuhkan laboratorium bahasa multimedia sebagai media penunjangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang laboratorium bahasa multimedia sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pemanfaatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dan efektivitasnya dalam pengajaran berbicara di SMA Negeri 1 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium bahasa multimedia sudah digunakan dalam pengajaran berbicara, melalui pemanfaatan home theatre, televisi dan parabola, serta mic wireless clip on. Laboratorium bahasa multimedia terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa dalam kemahiran berbicara.

Kata kunci: pengajaran, laboratorium bahasa multimedia, berbicara.

Abstract: Teaching the skill of speaking needs language laboratory of multimedia as a media to support it.This research is aimed to knowing the utilization of the language laboratory of multimedia and effectiveness of utilization of the language laboratory of multimedia in teaching the skill of speaking at State Senior High School 1 of Malang. The results of the research shows that language laboratory of multimedia was used in teaching the skill of speaking. The facility that used in teaching the skill of speaking in language laboratory of multimedia are includes home theatre, television and paraboles, and mic wireless clip on. Language laboratory of multimedia can increase the learning motivation and students' achievement in teaching the skill of speaking.

Keywords: Teaching, language laboratory of multimedia, speaking.

احتاج تعليم مه��ارة الكالم إلى المعم��ل اللغ��وي كوس��يلةالملخص: أساسية لتنمية كف��اءة التالمي��ذ في التكلم. أم��ا األه��دف له��ذا البحث فهي لتع���رف اس��تفادة المعم���ل اللغ��وي لتعليم مه���ارة الكالم في المدرسة الثانوية األولى بماالنج و فعالي��ة اس��تفادة المعم��ل اللغ��وي لتعليم مهارة الكالم في المدرسة الثانوي��ة األولى بم��االنج.دلت نت��ائج البحث على أن المعم��ل اللغ��وي مس��تخدم في تعليم اللغ��ة العربي��ة لمهارة الكالم مرة في األسبوع. السهولة في تعليم مهارة الكالم في المعمل منها غرفة تمثيلية، تلفاز، مكروفون، ومكبر الصوت. بوج��ود هذه السهولة ظهر التالميذ أنهم يتمتع��ون في التعلم حينم��ا ك��ان في المعمل اكثر اهتماما وحماسة من تعلمهم في الفصل وهذا ال يختلف بتنوع المادة وطريق��ة تعليمه��ا إم��ا من األفالم وب��وور ف��وين وب��رامج

التلفاز حتى التدريبات في التكلم.

1

Page 2: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

التعليم، المعمل اللغوي، مه��ارةكلمات المفتاح: الكالم.

Di berbagai daerah, teknologi menjadi kebutuhan kehidupan masyarakat

pada umumnya. Hampir seluruh aspek kehidupan berbasiskan teknologi,

khususnya teknologi komunikasi dan informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan

pengajaran yang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk

mencapai suatu pendekatan baru pada peserta didik yang efektif. Hal ini menjadi

suatu pertimbangan dalam hal pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia

sebagai alat bantu untuk memahami materi-materi atau informasi yang akan

disampaikan, agar para peserta didik dapat belajar dengan suasana yang

menyenangkan, dan lebih menarik serta dapat memahami dengan mudah, tepat,

dan cepat.

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media

konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media

modern audio visual berupa kaset, film, parabola televisi maupun alat peraga

modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, praktik pengajaran dapat

menghadirkan suasana menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Kegiatan belajar mengajar tentunya akan lebih efektif dan mudah diterima

oleh peserta didik apabila materi yang disajikan menarik dan menyenangkan.

Salah satu alat bantu media pengajaran adalah laboratorium bahasa karena dapat

diterima oleh semua orang dengan mengabaikan tingkat pendidikan, usia, dan

kecerdasan.

Soeparno (dalam Rosyidi, 2009:26) menjelaskan bahwa media

pembelajaran merupakan perpaduan dari perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software). Dengan kata lain media adalah hardware yang telah

diisi dengan perangkat lunak (software). Oleh karena itu, media sangat membantu

proses pembelajaran, termasuk pengajaran bahasa Arab, agar terwujud tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, melalui bantuan fasilitas-fasilitas yang telah

tersedia.

Seiring dengan perkembangan zaman dan munculnya persaingan global,

setiap orang dituntut untuk menguasai teknologi dan informasi agar bisa

berkomunikasi satu dengan yang lainnya dan bersaing di dalam kehidupannya.

2

Page 3: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya tidak bisa lepas dari penguasaan

teknologi yang disampaikan melalui bahasa (Supriatna, 2002:1).

Menurut Effendy (2005:113), kegiatan berbicara yang sebenarnya

merupakan kegiatan yang menarik dan ramai dalam kelas bahasa sering kali

terjadi sebaliknya. Kegiatan berbicara menjadi kaku dan akhirnya macet. Ini

terjadi mungkin karena penguasaan kosakata dan pola kalimat oleh siswa masih

sangat terbatas. Namun demikian, kunci keberhasilan tersebut sebenarnya ada

pada guru. Apabila guru dapat secara tepat memilih topik pembicaraan sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa, dan memiliki kreativitas dalam

mengembangkan model-model pengajaran berbicara yang banyak sekali

variasinya, tentu kemacetan tidak akan terjadi.

Ada berbagai macam media yang mewarnai dunia pendidikan dewasa ini,

mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih seiring dengan

perkembangan zaman. Salah satu media yang berkembang saat ini yaitu media

audio (dengar). Media audio adalah segala jenis media yang hanya dapat

dinikmati oleh alat indera pendengar dan mampu menggugah imajenasi para

pendengarnya. Pemanfaatan media (laboratorium bahasa) untuk menunjang

tercapainya penguasaan keterampilan berbahasa dirasa tepat.

Di banyak negara, penggunaan laboratorium bahasa dalam pembelajaran

bahasa asing telah menunjukkan keberhasilan yang cukup mengagumkan.

Sedangkan di Indonesia penggunaan laboratorium bahasa lebih pada sekedar

keyakinan bahwa laboratorium bahasa itu perangkat canggih. Oleh karena itu,

penggunaan laboratorium bahasa diharapkan memberikan hasil yang lebih baik

daripada tidak menggunakan laboratorium bahasa.

Laboratorium bahasa sebenarnya tidak lain adalah suatu perangkat media

pembelajaran seperti media pembelajaran lainnya, bila dimanfaatkan dengan baik

akan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran, namun apabila kurang

tepat penggunaanya akan mubazir (Setyapranata, 2003:2). Hal ini juga sesuai

dengan apa yang dikatakan Sabariati (1992:21), bahwa keberhasilan dalam

melaksanakan program pendidikan tidak hanya bergantung pada program itu

sendiri atau penyediaan fasilitas lainnya tetapi juga ditentukan oleh bagaimana

fasilitas-fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.

3

Page 4: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Beberapa peneliti sebelumnya telah membahas tentang pemanfaatan

laboratorium bahasa, di antaranya skripsi Aniza dengan judul “Pemanfaatan

Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Istima’(Menyima’) di Jurusan Sastra

Arab Universitas Negeri Malang ”, dan skripsi Olivia Renata dengan judul

“Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Arab (istima’)

kelas VIII di MTs An-Nur Bululawang Malang”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa secara umum kondisi laboratorium bahasa dalam keadaan

baik. Perangkat-perangkat keras dan lunak yang ada di laboratorium bahasa sudah

memadai. Adapun dalam penggunaan laboratorium bahasa yaitu kemampuan

siswa mengalami peningkatan dalam memahami materi dan menangkap pelajaran

dengan mudah. Sedangkan hambatan-hambatan yang sering dialami yaitu

kesulitan dalam mengoprasikan peralatan, sebagian headset yang rusak dan

kurangnya peralatan pada siswa (booth).

Laboratorium bahasa multimedia yang ada di SMA Negeri 1 Malang

adalah salah satu teknologi baru yang dihadirkan sebagai perpaduan Smart Board

Digital, internet dan parabola. Smart Board dengan tipe terbaru di laboratorium di

SMA Negeri 1 Malang juga dilengkapi dengan Smart Notebook, yaitu semacam

papan interaktif yang bersambung dengan monitor di meja siswa, sehingga

laboratorium ini dinamai Laboratorim Bahasa Multimedia.

Maka dengan hal itu, laboratorium bahasa multimedia sangatlah praktis

untuk meningkatkan kemahiran berbahasa siswa, khususnya siswa di SMA Negeri

1 Malang karena telah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang serba ada.

Sebab kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang hanya mencukupkan

atas kemampuan individunya saja, namun saling berkaitan dengan yang lain

termasuk di dalamnya adalah alat bantu dalam kemampuan berbicara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan

laboratorium bahasa multimedia di SMA Negeri 1 Malang. Oleh karena itu jenis

penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif

kualitatif adalah suatu rancangan penelitian yang menggambarkan variabel atau

kondisi seperti apa adanya dalam suatu situasi (Ainin, 2007:67). Sedangkan tujuan

deskriptif kualitatif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis,

4

Page 5: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

faktual, dan akurat mengenai fakta-takta, sifat-sifat serta hubungan antara

fenomena yang diteliti, karena itu penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang

terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa tersebut dilakukan secara sistematik

dan lebih menekankan pada data faktual.

Menurut Arikunto (2003:291), penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala

yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Data yang dikumpulkan berupa data – data dari hasil observasi yaitu mengenai

kondisi laboratorium bahasa multimedia, penggunaan laboratorium bahasa

multimedia dalam pengajaran bahasa Arab, efektivitas pemanfaatan laboratorium

bahasa multimedia bagi siswa dalam pengajaran bahasa Arab, dan faktor-faktor

yang mendukung dan yang menghambat pemanfaatan laboratorium bahasa

multimedia dalam pengajaaran bahasa Arab di SMA Negeri 1 Malang.

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan. Prosedur

pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: (1) Observasi; (2) Wawancara; (3)

Tes; (4) Angket atau kuesioner; dan (5) Dokumentasi

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif dengan

langkah-langkah, yaitu: (1) Pengumpulan data (data collection); (2) Reduksi data

(data reduction); (3) Penyajian data (data display); (4) Penyimpulan (conclution:

drawing/verifying).Sedangkan Tahap-tahap mengumpulan data dalam penelitian

ini melalui tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan; (2) Tahap pengambilan data; dan

(3) Tahap penyelesaian.

HASIL PENELITIAN

Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia dalam Pengajaran

Kemahiran Berbicara

Berdasarkan hasil obeservasi diketahui, bahwa siswa berlatih menirukan

percakapan yang dipendengarkan oleh guru, baik yang dilakukan oleh guru atau

dari alat bantu pendengaran seperti video, film, dan acara televisi. Sedangkan dari

5

Page 6: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Arab diketahuai, bahwa

pelaksanaan pengajaran berbicara di laboratorium bahasa multimedia sering

memperdengarkan materi kepada siswa melalui media yang berupa dialog

sederhana. Setelah siswa mendengarkan dengan seksama kemudian siswa diminta

untuk menirukan, memahami dan melakukan dialog antara guru dan siswa,

maupun siswa antar siswa. Dialog yang diperagakan oleh siswa berjalan dengan

efisien. Hal tersebut karena didukung adanya tempat yang nyaman.

Home Theatre dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Home Theatre merupakan perangkat keras yang dimiliki SMA Negeri 1

Malang sebagai media pembelajaran. Home theatre adalah tempat atau ruangan

untuk kegiatan acting atau tempat untuk menampilkan suatu pertunjukan. Oleh

karena itu, demi kenyamanan dan kelancaran belajar siswa, maka Home theatre

dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukungnya, seperti adanya

Mic wireless clip on, lampu lighting , kamera studio, LCD, (support zoom dan

rotation). Disamping itu, Home theatre yang ada di SMA Negeri 1 Malang

terkadang juga difungsikan untuk pidato, rapat dewan guru, penyambutan tamu

dan kegiatan-kegiatan yang memerlukan media tersebut.

Di dalam home theatre sering memfungsikan mic wireless clip on sebagai

media pendukung kelancaran pengajaran kemahiran berbicara. Mic wireless clip

on merupakan salah satu alat pengeras suara yang dapat dipergunakan tanpa

adanya kabel. mic wireless clip on di dalam laboratorium bahasa multimedia yang

dimiliki SMA Negeri 1 Malang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar

dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti diskusi, drama, master of ceremony, dan

pidato. Dengan menggunakan mic wireless clip on pengguna akan lebih nyaman

dan bebas bergerak sesuai kebutuhan yang diperlukannya.

Adapun pengajaran yang di laksanakan di home theatre, yaitu: guru

terlebih dahulu menayangkan dan memperdengarkan materi di layar LCD dengan

salah satu tema yaitu: المكان Kemudian guru .(kata keterangan tempat) ظرف

meminta siswa untuk memahami dan mengucapkan kembali sebagaimana yang

telah dipelajari bersama. Setelah itu, guru meminta pada masing-masing siswa

secara bergantian untuk memperagakan dan mengucapkan ulang mengenai materi

6

Page 7: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

tersebut di depan (home theatre) dengan menggunakan mic wireless clip on

sebagai media pendukungnya.

Televisi dan Parabola dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Televisi dan parabola selain sebagai media hiburan dan informasi juga

dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan televisi

sebagai media pembelajaran maka kita bisa mendapatkan informasi langsung dan

nyata, serta memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah bahkan berbagai

negara.

Adapun monitor LCD TV di SMA Negeri 1 Malang berukuran 55 inci

yang berhubung langsung dengan monitor yang ada di meja siswa, sehingga siswa

lebih fokus pada apa yang telah diperlihatkan oleh pengajar. Dalam hal ini,

Televisi dan parabola telah dipergunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa

kelas X SMA Negeri 1 Malang.

Acara televisi yang dipergunakan sebagai pengajaran kemahiran berbicara

diantaranya: acara televisi yang menggunakan bahasa Arab, seperti berita dan

film. Salah satu acara televisi yang digunakan sebagai media pengajaran adalah

sejarah-sejarah Islam yang berkembang di Timur tengah. Guru dan siswa

bersama-sama menyaksikan dan memperhatikan acara televisi tersebut untuk

mendapatkan informasi sekaligus untuk mengetahui lahjah (cara bicara orang

Arab). Dan siswa mencatat kata atau kalimat yang tidak dipahami di acara televisi

tersebut untuk ditanyakan kepada guru. Kemudian siswa diberi kesempatan oleh

guru untuk menceritakan ulang dengan menggunakan bahasa Arab sebagaimana

yang telah disaksikan diacara televisi tersebut.

Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia Bagi Siswa

dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia yang ada di SMA Negeri 1

Malang sangat baik, hal ini diketahui dari hasil wawancara. Menurut guru bahasa

Arab kelas X (Keterampilan) pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia

meningkatkan motivasi, minat, ketertarikan siswa dalam belajar, selain itu

7

Page 8: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dapat meningkatkan pemahaman

siswa dalam belajar bahasa Arab khususnya dalam kemahiran berbicara.

Sedangkan dari hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa diketahui,

bahwa pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia meningkatkan motivasi

belajar siswa. Hal tersebut diketahui dari hasil angket, yaitu dari jumlah 29 siswa,

6 siswa menyatakan sangat menigkat, 23 siswa manyatakan meningkat, 0 siswa

menyatakan cukup meningkat, dan 0 siswa menyatakan tidak meningkat.

Peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pengajaran berbicara di

laboratorium bahasa multimedia menujukkan kenaikan yang signifikan, hal

tersebut dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada siswa, yaitu dari

jumlah 29 siswa, 2 siswa menyatakan sangat meningkat, 24 siswa menyatakan

meningkat, 2 siswa menyatakan cukup meningkat dan 0 siswa menyatakan tidak

meningkat. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan guru dari hasil wawancara

yang telah dilakukan.

Ketertarikan atau minat sisiwa dalam pengajaran berbicara di laboratorium

bahasa multimedia sangat bagus, dan mayoritas siswa menyatakan tertarik ketika

pengajaran berbicara dilaksanakan di laboratorium bahasa multimedia. Pernyataan

siswa dari 29 siswa, 14 siswa menyatakan sangat menarik, 15 siswa menyatakan

menarik, 0 siswa menyatakan kurang menarik, dan 0 siswa menyatakan tidak

menarik. Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan siswa yang menyatakan

kenyamanannya, 10 siswa menyatakan sangat nyaman, 18 menyatakan nyaman, 1

siswa menyatakan cukup nyaman, dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman.

Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui efektivitas, serta untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam pengajaran berbicara perlu mengadakan tes

pelaksanaan berbicara di dalam kelas dan di laboratorium bahasa multimedia.

Hasil rekapan tes yang dilaksanakan di dalam kelas sebagai berikut:

No Pengucapan dan intonasi Tingkat responsif Minat Belajar1 A : 0 A : 0 A : 02 B : 15 B : 21 B : 183 C : 13 C : 8 C : 104 D : 1 D : 0 D : 1

Keterangan: angka-angka dalam tabel di atas menunjukkan jumlah siswa.

8

Page 9: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Sedangkan hasil rekapan tes yang dilaksanakan di dalam laboratorium bahasa

multimedia sebagai berikut:

No Pengucapan dan Intonasi Tingkat Responsif Minat Belajar1 A : 10 A : 5 A : 82 B : 17 B : 22 B : 213 C : 2 C : 2 C : 04 D : 0 D : 0 D : 0

Keterangan: angka-angka dalam tabel di atas menunjukkan jumlah siswa.

Dengan dua perbandingan hasil tes di atas menunjukkan bahwa tempat dan

suasana berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar khususnya kemahiran

berbicara.

PEMBAHASAN

Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia dalam Pengajaran

Kemahiran Berbicara

Laboratorium bahasa multimedia digunakan untuk pengajaran bahasa

Arab, termasuk di dalamnya kemahiran berbicara. Untuk pengajaran kemahiran

berbicara sangatlah efektif dan nyaman apabila menggunakan laboratorium

bahasa multimedia tersebut, selain peralatannya lengkap juga didukung oleh

tempat yang kondusif, sehingga kegiatan belajar mengajar terasa tenang dan

nyaman.

Pengajaran kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan

berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa

Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian,

komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.

Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran, guru menggunakan media-media

yang telah tersedia, antara lain: pemutaran video, film, televisi dengan tujuan agar

siswa mudah memahami dan mengetahui langsung lahjah (cara bicara orang

Arab) yang digunakan oleh penutur asli. Penggunaan media dalam pengajaran

berbicara sangat membantu siswa untuk kemahian berbicara siswa, karena setelah

mengikuti pelajaran yang diberikan guru, siswa dapat menceritakan kembali,

melakukan dialog dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mampu meningkatkan

kemahiran berbicara.

9

Page 10: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Disamping itu, dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa

kegiatan dalam proses belajar mengajar bahasa Arab berbicara di laboratorium

bahasa multimedia sangatlah membantu motivasi belajar siswa, menigkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam berbahasa.

Kegiatan-kegiatan yang dapat membatu siswa terhadap kemahiran

berbicara yang dijelaskan oleh (Effendy, 2005) yaitu melalui beberapa tahapan

(a) latihan asosiasi dan identifikasi, (b) latihan pola kalimat (pattern practice, (c)

latihan percakapan, (d) bercerita, (e) diskusi, (f) wawancara, (g) drama, dan (h)

berpidato.

Dengan demikian, pengajaran bahasa Arab dalam kemahiran berbicara

hendaknya juga bisa melakukan ke delapan tahapan tersebut, agar tingkat

kemahian berbicara akan lebih meningkat.

Penggunaan dan tata tertib laboratorum bahasa multimedia di SMA Negeri

1 Malang diharuskan untuk ditaati oleh semua pihak yang menggunakannya, agar

semua pihak dapat menggunakannya dengan tertib dan teratur. Namun melihat

jadwal yang telah disusun, diketahui bahwa untuk pelajaran bahasa Arab hanya

ada satu pertemuan dalam satu minggu untuk kelas X. Artinya kesempatan belajar

bahasa Arab di laboratorium bahasa multimedia terlalu sedikit waktunya. Oleh

karena itu, diperlukan jadwal tambahan pengguanaan, agar tujuan pengajaran

dalam kemahiran berbicara bisa tercapai.

Home Theatre dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Home theatre akan memberikan sumbangsih terhadap pemahaman belajar

siswa dan akan menghasilkan prestasi belajar siswa dalam pengajaran kemahiran

berbicara apabila digunakan dengan benar.

Salah satu perlengkapan di Home theatre yaitu: mic wireless clip on untuk

pengajaran kemahiran berbicara. Penggunaan mic wireless clip on dirasa sangat

efektif bagi guru dan siswa pengajar bahasa Arab di SMA Negeri 1 Malang. Guru

tidak perlu membuang banyak energi untuk menghampiri siswa. Selain itu, siswa

bisa lebih fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru, karena penggunaan

mic wireless clip on itu dapat meminimalisir efek suara lain yang mengganggu

pendengaran siswa.

10

Page 11: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Dengan demikian, penggunaan mic wireless clip on dapat membantu

kelancaran kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil yang diharapkan dalam

tujuan pembelajaran dapat diperoleh dengan maksimal.

Dengan kelengkapan fasilitas yang ada di home theatre seperti yang telah

dipaparkan di atas dan pada bab sebulumnya, maka kegiatan belajar siswa kelas X

(keterampilan) akan terasa mudah untuk dilakukannya. Adapun aktivitas siswa

kelas X (keterampilan) yang dilaksanakan di home theatre tersebut, yaitu siswa

diberi kesempatan untuk melakukan dialog sederhana dan mengekspresikannya.

Dengan demikian, dapat menghasilkan antusiasme siswa kelas X (keterampilan)

dalam belajar, serta lebih tenang dan nyaman daripada dilaksanakan di kelas.

Namun penggunaan home theatre kurang begitu maksimal untuk

pengajaran kemahiran berbicara kelas X (keterampilan) SMA Negeri 1 Malang,

sebab kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan hanya terfokus pada kegiatan

percakapan antar siswa. Padahal home theatre dapat digunakan untuk latihan

pidato, drama, puisi, atau kegiatan lainnya yang dapat menghasilkan kemahiran

dalam berbicara siswa.

Televisi dan Parabola dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Sejalan dengan kemajuan teknologi, guru dan siswa kelas X SMA Negeri

1 Malang telah mempergunakan televisi dan parabola sebagai media penunjang

pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar dalam pempergunakan media tersebut,

siswa diharapkan setidaknya mampu untuk mengenali dan menirukan dialeg Arab

(lahjah) yang telah dilakukan oleh penutur asli.

Kehadiran televisi ini dapat membantu meningkatkan kelancaran proses

belajar mengajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang. Selain itu siswa akan

merasa senang ketika menyaksikan suatu tayangan berbahasa Arab yang disiarkan

langsung dari stasiun televisi Timur tengah. Di samping itu, tingkat pengetahuan

siswa dalam mengenali lahjah (cara bicara orang Arab) dan kecakapan berbicara

juga bertambah.

Meskipun hasil belajar dan antusiasme siswa bertambah dalam pengajaran

kemahiran berbicara, namun kelemahan-kelemahan televisi sebagai media

pengajaran, sama halnya yang terjadi pada film, yakni televisi terlalu menekankan

pentingnya materi daripada proses pengembangan materi tersebut. Kekurangan

11

Page 12: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

lainnya yang begitu mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah.

Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan dengan siaran langsung, maka

yang pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran

pembelajaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah. Dari sifatnya

yang sentralistik ini, guru di sekolah sulit untuk mengontrol proses penyampaian

pesannya.

Faktor yang Menghambat dan Mendukung Pemanfaatan Laboratorium

Bahasa Multimedia bagi Siswa dalam Pengajaran Berbicara

Peneliti merasa perlu untuk mencantumkan faktor penghambat dan faktor

pendukung pada bab ini, agar menjadi suatu pertimbangan dalam memanfaatkan

laboratorium bahasa multimedia untuk kemahiran berbicara.

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan belajar mengajar di laboratorium

bahasa multimedia tidak dapat berlangsung apabila ada gangguan listrik (padam).

Mahalnya fasilitas yang ada dilaboratorium bahasa multimedia juga menghambat

bagi pengajar untuk berkreasi dengan bebas, karena pengajar masih

menghawatirkan kerusakannya. Dan juga kadangkala pengguna laboratorium

bahasa multimedia kesulitan dalam mengoprasikan peralatan. Oleh karena itu,

pengajar atau pihak pengelolah dituntut bisa dan menguasai teknik khusus dan

skill lebih dalam memanfaatkan laboratorium bahasa multimedia, agar proses

belajar berjalan dengan lancar.

Selalain faktor penghambat yang telah dijabarkan di atas ada pula faktor

pendukung, yaitu laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang

modern sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam

memahami pelajaran, meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa karena

penyampaian pesan dapat diperkuat dengan teks, suara, gambar, video, dan

animasi. Sedangkan faktor yang mendukung pada guru, yaitu guru merasa

nyaman, tenang, dan tidak bising karena guru tidak harus banyak mengeluarkan

energi seperti berjalan menghampiri masing-masing siswa atau mengeluarkan

suara yang keras untuk memperdengarkan penjelasan guru pada siswa. Di dalam

laboratorium bahasa multimedia ini guru cukup dengan mengunakan fasilitas-

fasiltas yang ada.

12

Page 13: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

Selain itu, Dengan menggunakan laboratorium bahasa multimedia,

pengajaran dapat dihubungkan pada pembelajaran online sehingga pengajaran

bahasa Arab lebih cepat untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara siswa

dan dapat mengenali penutur asli. Menggunakan komputer dan database sehingga

pembelajaran dapat dikembangkan semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar

mengajar, dan dapat menyimpan berbagai data untuk kepentingan pengembangan

pembelajaran.

Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia bagi Siswa

dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Dari uraian di atas, pengajaran di laboratorium bahasa multimedia dapat

memberikan motivasi belajar siswa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam berbahasa, hal ini karena ketenangan, kenyamanan, dan kefokusan dalam

belajar dapat dirasakan oleh siswa.

Laboatorium bahasa mempunyai peran yang penting dalam pembelajaran

karena dengan adanya laboratorium bahasa multimedia ketertarikan siswa pada

pelajaran tersebut meningkat. Dengan demikian, fasilitas-fasilitas tersebut

memungkinkan semua siswa untuk dapat melakukan latihan berbahasa secara

intensif dan lebih fokus. Kegiatan belajar mengajar di laboratorium bahasa

menjadikan suasana berbeda dibandingkan dengan belajar di kelas. Hal ini

dikuatkan oleh pernyataan Izzan (2007:195), laboratorium bahasa memungkinkan

pelajar dapat melakukan latihan yang intensif dan efektif daripada di dalam kelas.

Selain itu, peralatan laboratorium bahasa multimedia dengan didesain

secara maksimal dapat peningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Arab

secara signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat dilakukan oleh

semua siswa. Motivasi belajar siswa meningkat setelah memanfaatkan

laboratorium bahasa multimedia karena pengajaran yang dilaksanakan di

laboratorium bahasa multimedia tersebut jadi lebih bervariasi. Selain itu,

mayoritas siswa menyatakan bahwa proses belajar mangajar di laboratorium

bahasa multimedia sangat menarik. Oleh karena itu pemanfaatan laboratorium

bahasa multimedia sudah di fungksikan sebagaimana mestinya.

Pembelajaran bahasa Arab melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 4

fungsi dasar yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening), menulis

13

Page 14: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

(reading), dan fungsi manajemen instruktur dalam mengatur kegiatan belajar

mengajar. Artinya proses balajar mangajar di laboratorim bahasa multimedia lebih

bervariasi dalam belajar, sehingga tujuan pembelajaran mudah untuk dicapai.

Sedangkan pengajaran yang dilaksanakan dalam kelas guru terbatas untuk

menggunakan model pengajaran yang bervariasi, guru menyampaikan materi

kepada semua siswa secara satu arah, bertanya kepada semua siswa atau secara

satu persatu, guru dituntut bergerak secara aktif menjangkau seluruh penjuru kelas

agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.

Atas perbedaan kelengkapan fasilitas di dalam laboratorium bahasa

multimedia dan di dalam kelas dapat memberikan hasil belajar yang berbeda, apa

bila pengajaran berbicara dilaksanakan di laboratorium bahasa tentunya akan

mengantarkan kepada tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selain itu, hasil tes menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium bahasa

multimedia dapat meningkatkan prestasi siswa, baik pengucapan dan intonasi,

tingkat responsifnya, maupun minat belajar siswa, sebagaimana yang telah di

jabarkan di bab sebelumnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengajaran bahasa Arab di SMA Negeri 1 Malang telah menggunakan

laboratorium bahasa multimedia sebagai medianya. Di dalamnya yaitu meliputi

home theatre, televisi dan parabola, serta mic wireless clip on. Dalam pengajaran

berbicara siswa berlatih menirukan percakapan yang dipendengarkan oleh guru,

baik yang dilakukan oleh guru atau dari alat bantu pendengaran seperti video,

film, dan acara televisi. Diketahui dari hasil wawancara dengan guru mata

pelajaran bahasa Arab bahwa pelaksanaan pengajaran berbicara di laboratorium

bahasa multimedia sering memperdengarkan materi melalui media yang berupa

dialog sederhana. Setelah siswa mendengarkan dengan seksama kemudian siswa

diminta untuk memahami, menirukan, dan melakukan dialog antara guru dan

siswa maupun siswa antar siswa. Dialog yang diperagakan oleh siswa berjalan

dengan lancar. Selain hal tersebut, siswa juga diperdengarkan serta diperlihatkan

film atau video berbahasa Arab, kemudian guru meminta siswa untuk

14

Page 15: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

menceritakan ulang dengan menggunakan bahasa Arab. Namun di dalam

menggunakan media tidak semua bisa di manfaatkan dengan maksimal, hal ini

dibuktikan dengan terbatasnya penggunaan home theatre. Selain itu, hambatan

yang diketahui yaitu kesulitan mengoprasikan peralatan.

Pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar bahasa Arab khususnya dalam kemahiran

berbicara. Bagitu juga diketahui dari hasil angket bahwa, pemanfaatan

laboratorium bahasa multimedia meningkatkan motivasi belajar siswa,

pemahaman siswa, serta ketertarikan atau minat sisiwa dalam pengajaran

berbicara. Selain itu, hasil tes menunjukkan adanya kemajuan bagi siswa dalam

belajar bahasa Arab.

Saran-saran

Hasil penelitian ini menenjukkan bahwa pemanfaatan laboratorium bahasa

multimedia di SMA Negeri 1 Malang terbukti secara efektif dapat meningkatkan

minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab. Dengan demikian

peneliti berusaha memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya kepala sekolah mempertahankan sekaligus mengembangkan

laboratorium bahasa multimedia baik dari pembangunan atapun fasilitas-

fasilitasnya, sehingga hal tersebut akan dapat menjadikan laboratorium bahasa

multimedia sebagai sarana pendidikan yang lebih nyaman, dan lebih

menyenangkan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

2. Hendaknya guru bahasa Arab mempertahankan proses belajar mengajar

bahasa Arab dengan menggunakan laboratorium bahasa multimedia sebagai

media pembelajaran, selain itu tetap meningkatkan kualitas personalnya

sehingga memiliki kompetensi pada proses belajar mengajar, dan juga guru

bersama siswa menggunakan chatting/dialog langsung dengan penutur asli

melalui media yang sudah ada dan menggunakan home theatre dengan

maksimal, sehingga kemampuan dalam percakapan dan pemahaman siswa

lebih cepat meningkat.

3. Hendaknya siswa bersama-sama dengan seluruh pengelola laboratorium bahasa

multimedia terus memanfaatkan dengan baik laboratorium bahasa multimedia

15

Page 16: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel3A6DA7279DFFC... · Web view... dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman. Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui

beserta isinya, sehingga diharapkan laboratorium bahasa multimedia di SMA

Negeri 1 Malang tetap bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR RUJUKAN

Ainin, Moh. 2001. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Surabaya. Hilal Pustaka.

Aniza. 2005. Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Istima’ (Menyima’) Di Jurusan Sastra Arab Universitas Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka.

Effendy, Achmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi pembelajaran bahasa Arab. Bandung: Humaniora.

Renata, Olivia. 2008. Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran bahasa Arab (istima’) kelas VIII di Mts. An-nur Bululawang Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang.

Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media pembelajaran bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.

Setyapranata, S. 2003. Laboratorium Bahasa Sebagai Media Pengajaran. Makalah disajikan dalam penelitian pengelolaan laboratorium bahasa guru bahasa Inggris SLTA/MTs, proyek peningkatan mutu pendidikan. Jakarta, Mei-Juni.

16