Upload
gasomedic85
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Jurnal Kematian Seorang Anak Dari Difenhidramin Topikal
1/4
Kematian Seorang Anak dari Difenhidramin Topikal
Difenhidramin merupakan antihistamin dari golongan etanolamin. Agen
terapeutik ini tersedia tanpa resep dalam bentuk cair, tablet, atau krim topikal.
Indikasi penggunaan difenhidramin sebagai agen oral digunakan untuk mengatasi
gejala alergi. Krim topikal digunakan sebagai analgesik untuk gatal-gatal. Dosis
pediatrik yang biasa digunakan secara oral yaitu 5 mL untuk anak dengan berat 13
kg.
Konsentrasi puncak terapeutik difenhidramin dalam plasma adalah 0,066
mg/L.1 Konsentrasi difenhidramine dalam darah yang lebih besar dari 0,14 hingga
2,4 mg/L memiliki efek toksik pada anak-anak.2-8 dan konsentrasi dalam darah 1,1
hingga 1,6 mg/L yang telah dilaporkan sebagai dosis letal pada bayi dan balita.9-11
Terdapat sejumlah kasus kematian yang dilaporkan akibat toksisitas
difenhidramine akut yang disebabkan oleh obat yang diminum per oral9-19 dan
yang dilaporkan hanya tiga kasus reaksi toksik yang diakibatkan oleh penggunaan
difenhidramin topikal.6,8 Kasus ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan
mengenai toksisitas difenhidramin akut yang mengakibatkan kematian pada
penggunaan topikal.
Riwayat Kasus
Kematian laki-laki usia 17 bulan ini dilaporkan ke kantor Jackson County
Medical Examiner (Kansas City, Missouri) oleh petugas kesehatan, yang terjadi
tiba-tiba dan tak terduga. Informasi ini diberikan kepada penyidik kematian
termasuk riwayat penyakit yang diakibatkan oleh virus yang mengenai sistem
pernapasan bagian atas dan laporan mengenai bercak-bercak merah pada tubuh
bagian atas. Selain itu, anak tersebut telah diperiksa beberapa minggu sebelum
kematian mengenai virus RSV, dan hasilnya negatif. Sebagaimana yang
dilaporkan kepada penyidik kematian, balita tersebut sedang bertamasya bersama
keluarga saat hari kematiannya ketika mulai terjadi rewel. Karena kerewelan anak
tersebut dan sudah waktunya untuk tidur siang, ibu pulang dengan membawa
anaknya menaruhnya di tempat tidurnya untuk tidur siang. Sekitar 2 jam
7/22/2019 Jurnal Kematian Seorang Anak Dari Difenhidramin Topikal
2/4
kemudian, si ibu menemukan anaknya muntah dan tidak responsif. Anak tersebut
dibawa ke rumah sakit terdekat dan kemudian dinyatakan meninggal.
Otopsi dilakukan keesokan paginya. Foto radiologi dari seluruh tubuh
tidak ditemukan kelainan. Berat badan anak tersebut yaitu 13 kg dan panjangnya
90 cm. Pemeriksaan luar tubuh didapatkan adanya ruam makulopapular pada
daerah lumbosacral dan fossa poplitea sebelah kiri. Kulit yang terkena tersebut
menunjukkan adanya goresan curvilinear secara paralel pada permukaan.
Temuan yang didapatkan dari pemeriksaan dalam tubuh termasuk bintik
perdarahan pada timus, jantung, dan paru. Paru mengalami edema dan terdapat
bintik ungu dan merah. Terdapat edema serebral ringan. Pengecualian untuk dua
bagian kecil, yaitu perdarahan ringan pada frontal sebelah kanan dan parietal
subgalea, tidak ditemukan adanya cedera atau bukti trauma. Volume perut sekitar
30 mL, terdiri dari cairan jernih dengan sejumlah kecil bahan semi-padat
berwarna putih. Cairan serebrospinal dikumpulkan dan diajukan untuk dilakukan
kultur bakteri dan virus.
Pemeriksaan mikroskopik dari organ secara umum menunjukkan hal yang
biasa saja kecuali pada paru ditemukan sebagian daerah mengalami perluasan
septum yang berisi sel radang kronik. Larynx menunjukkan peradangan kronik
ringan pada submukosa. Pewarnaan gram pada cairan serebrospinal menunjukkan
tidak adanya organisme atau kultur virus pada cairan serebrospinal gagal
mengisolasi adanya virus.
Darah yang diambil sebelum meninggal dari rumah sakit tempat
dirawatnya anak tersebut digunakan untuk uji toksikologi. Difenhidramin
ditemukan pada skrining awal; di mana didapatkan konsentrasi sebesar 1,03 mg/L
berdasarkan pemeriksaan dengan kromatografi gas. Pada jaringan hati dilakukanuji yang sama, didapatkan konsentrasi yaitu 1,06 mg/L. Konsentrasi
difenhidramine dalam darah 20 kali lebih tinggi dari dosis terapeutik yang
seharusnya. Dosis difenhidramin cair, yang biasa diberikan pada bayi dan anak-
anak, yaitu 5 mL untuk anak-anak dengan berat badan 13 kg. Konsentrasi yang
ditemukan pada anak ini diduga anak ini diberikan dengan dosis 100 mL.
Dianggap pada balita ini diberikan dosis oral, cara kematian kemungkinan besar
tidak disengaja dan penyelidikan lebih lanjut diperlukan.
7/22/2019 Jurnal Kematian Seorang Anak Dari Difenhidramin Topikal
3/4
Penyidik kematian mewawancarai orang tua balita tersebut. Orang tua
menunjukkan bahwa anak itu menderita ekzema dan kemudian mereka membeli
krim yang mengandung diphenhydramine, dan diberikan pada daerah yang
terkena eksema 3 hari sebelum kematian anak. Pada pagi hari di mana
meninggalnya anak tersebut, ia dimandikan, dan untuk yang kedua kalinya,
diberikan krim yang mengandung diphenhydramine ke daerah eksema. Orang tua
membantah memiliki sediaan lain diphenhydramine dalam rumahnya. Orangtua
tersebut menggambarkan distribusi eksema yaitu pada seluruh punggung, daerah
tulang kering bilateral, pipi bilateral, dan fossa popliteal bilateral.
Pada paket obat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa penggunaan
ditujukan paada anak usia 2 tahun atau lebih dan terdapat peringatan untuk tidak
digunakan pada daerah yang luas di tubuh. Waktu paruh difenhidramine dalam
plasma pada anak-anak adalah 5,4 jam.20 Difenhiramin diketahui memiliki efek
penenang pada orang dewasa dan efek antikolinergik secara umum.21 Pada anak-
anak, kadar toksik obat yang menyebabkan eksitasi sistem saraf pusat dengan
halusinasi, agitasi, pusing, ataksia, kejang, koma, dan kematian akibat
kardiopulmoner.3,22
Kasus lain yang dilaporkan mengenai reaksi difenhidramin topikal yang
melibatkan anak-anak dengan ruam dari varisela.6,8 Walaupun anak-anak tersebut
pernah mengalami reaksi toksik terhadap kadar yang cukup tinggi pada
penggunaan topikal difenhidramin., tidak ada satu pun dari tiga kasus yang
dilaporkan tersebut mengakibatkan kematian. Pada anak di kasus yang dilaporkan
sebelumnya berumur 4-9 tahun; mereka pernah merasakan halusinasi penglihatan
dan pendengaran, serta agitasi. Satu kasus yang dilaporkan oleh Filloux6 sama
dengan kasus yang disajikan di sini di mana anak itu sebelumnya mandi kemudiansegera setelahnya dioleskan krim difenhidramine.
DISKUSI
Penjelasan mengapa anak tersebut meninggal akibat penggunaan obat
topikal yang diberikan tanpa resep yaitu: (1) penggunaan obat yang digunakan
segera setelah mandi, mengakibatkan terjadinya peningkatan dilatasi pembuluh
darah perifer dan terbukanya pori-pori, yang dapat meningkatkan absorbsi obat
7/22/2019 Jurnal Kematian Seorang Anak Dari Difenhidramin Topikal
4/4
atau penyerapan obat tersebut secara cepat; (2) eczema pada anak tersebut
menyebabkan gangguan pada barier kulit yang normal; dan (3) penggunaan yang
berlebihan, mengingat daerah kemerahan pada pasien ini cukup luas.
Kasus yang disayangkan ini cukup bermakna pada dua hal. Pertama, dalam
kasus anak-anak seperti ini, interpretasi hasil toksikologi terjamin selama
penyelidikan dilakukan secara teliti. Jika telah diduga bahwa anak tersebut
diberikan difenhidramine secara oral, cara kematian dapat ditentukan sebagai
pembunuhan. Namun, penyelidikan yang teliti pada kasus ini menguraikan adanya
sifat ketidaksengajaan dan keadaan sekitar kematian anak. Kedua, laporan ini
menggarisbawahi kemungkinan penyalahgunaan dan potensi toksisitas dari obat-
obatan yang tidak diresepkan pada populasi anak-anak.